• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Calcaneus Spurs Billateral Di RSO Prof DR. Soeharso Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Calcaneus Spurs Billateral Di RSO Prof DR. Soeharso Surakarta."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa ini banyak bermunculan penyakit baru yang biasanya terjadi

karena proses degeneratif atau pola hidup yang kurang sehat. Saat ini

berbagai penyakit yang berhubungan dengan tulang banyak dialami oleh

masyarakat sekarang. Tubuh manusia terdiri dari beberapa anggota gerak,

kaki merupakan tumpuan berat badan saat berjalan serta akan berlangsung

terus menerus.

Tumit telapak kaki tersusun dari beberapa jaringan lunak yang akan

menjadi tumpuan berat badan saat berjalan, tidak jarang juga terdapat nyeri

pada daerah tumit setelah berjalan kaki atau berlari. Penelitian Menz et al

(2008), mengatakanbahwa dari 216 orang dengan 140 perempuan dan 76

laki-laki dengan usia rata-rata 76 tahun bahwa dari 119 orang atau 55% satu

diantaranya memiliki plantar calcaneus dan 103 atau 48% satu diantaranya

memiliki taji pada tendon achilles. Munculnya taji tidak mempunyai

hubungan dengan jenis kelamin. Berdasarkan penelitian bahwa 7,9% dari

95% menderita calcaneus spurs yang disebabkan oleh obesitas,2,6 dari 95%

disebabkan karena osteoarthritis dan 4,6 dari 95% disebabkan karena pernah

memiliki nyeri tumit sebelumnya. Kebiasaan seseorang menggunakan high

heelatau sepatu berhak tinggi dapat berpotensi menyebabkan munculnya taji

(2)

2

kaki yang keras, serta seseorang dengan kondisi flat foot dapat juga

perpotensi untuk mengalami calcaneus spurs.

Calcaneus spur adalah munculnya tulang taji pada tulangcalcaneusyang

menimbulkan rasa nyeri pada daerah tumit, calcaneus spurs umum terjadi

pada pria yang lebih tua atau pada wanita yang berkaitan dengan obesitas,

osteoarthritis, atau sebelumnya pernah mengalami sakit pada tumit. Taji pada

calcaneusdapat terjadi karena adanya penekanan pada tumit ( Menz et al.,

2008).

Seseorang yang mengalami calcaneus spursakan mengalami nyeri tumit

yang biasanya terjadi pada saat pagi hari setelah bangun tidur serta saat

melakukan aktifitas yang menggunakan tumpuan kaki yang lama.

Penanganan calcaneus spur pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara

operatif dan non operatif, apabila dilakukan dengan cara non operatif dapat

dilakukan tindakan berupa manual terapi serta modalitas terapi yang

bertujuan untuk mengurangi nyeri ( Ratini, 2013).

Upaya pelayanan fisioterapi dengan bentuk memberikan pelayanan

kesehatan dengan tujuan untuk mengembangkan, memelihara, serta

memulihkan kemampuan gerak dan fungsi.Lingkup pelayanan fisioterapi

meliputi dimensi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan tujuan

untuk kemampuan fungsional seperti keadaan semula (KepMenKes.

(3)

3

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ultrasound dapat mengurangi nyeri pada kasus calcaneus spurs

billateral?

2. Apakah terapi latihan dapat meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS)

ankle pada kasus calcaneus spurs billateral?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah tentang penatalaksanaan

fisioterapi pada kasus calcaneus spurs adalah:

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

Untuk mengetahui penanganan fisioterapi pada kasus calcaneus spur

bilateral dengan menggunakan modalitas ultrasound dan terapi latihan.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

a. Untuk mengetahui manfaat ultrasound dalam mengurangi nyeri pada

kasus calcaneus spurs billateral?

b. Untuk mengetahui manfaat terapi latihan untuk meningkatkan lingkup

gerak sendi (LGS) ankle pada kasus calcaneus spurs bilateral.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan karya tulis ilmiah tentang penatalaksanaan fisioterapi pada

kasus calcaneus spurs bilateral dengan modalitas ultra sound dan terapi

(4)

4

1. Bagi fisioterapi

Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang calcaneus spurs

serta manfaat ultrasound dan terapi latihan dalam bidang penatalaksanaan

fisioterapi terhadap kasus calcaneus spurs serta memberikan sumbangan

informasi kepada fisioterapi tentang kasus tersebut.

2. Bagi penulis

Menambah pengetahuan dan perkembangan wawasan bagi penulis

tentang kasus calcaneus spurs serta memberikan pengalaman pada saat

penulisan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan serta

mengembangkan teori yang telah ada dan telah diketahui sebelumnya.

3. Bagi masyarakat

Memberikan wawasan baru serta mengembangkan ilmu pngetahuan

tentang peran fisioterapi pada kasus calcaneus spurs berdasarkan gejala,

tanda-tanda, dan kondisi saat mengalami calcaneus spurs serta

memberitahu manfaat modalitas ultrasound dan terapi latihan pada kasus

Referensi

Dokumen terkait

Profil variasi status trofik spasial maupun temporal ditentukan melalui hasil analisis klaster dengan indeks TRIX, sedangkan penentuan parameter kunci status

SAFRUDIN YUSRI, 2012. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Kawasan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat. Dibimbing oleh EKA INTAN KUMALA PUTRI sebagai ketua dan AHYAR ISMAIL sebagai

Analisis Kualitas Produk dan Pelayanan Kaki palsu Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan.. Analisis of Quality Products and Services Lower Limb Prosthesis On Satisfaction and

Apabila anak melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran atau bermain pura-pura, empati pada anak akan tumbuh dan masuk kedalam diri anak,

Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir. ini yang tidak dapat

Hamidi, Muhammad, 2003, Mitos-mitos dalam Hikayat Syaikh Abdul Qadir Jailani , Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.. Harahap, Syahrin, 2006, Metodologi Studi Tokoh Pemikiran

Perusahaan ini masih menggunakan pihak ketiga (freight forwarder) dalam mendistribusikan barangnya. Hal ini menunjukan kualitas SDM PT Nilas Wahana Antika masih

Untuk mengetahui pengaruh Infra red, transcutaneous electrical nerve stimulation dan terapi latihan dalam meningkatkan aktifitas fungsional pasien pada kasus