Un d a n g Un d a n g N o. 2 3 Ta h u n 1 9 9 7
Te n t a n g : Pe n g e lola a n Lin g k u n g a n H id u p
Oleh : PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A
Nom or : 23 TAHUN 1997 ( 23/ 1997)
Tanggal : 19 SEPTEMBER 1997 ( JAKARTA)
Sum ber : LN 1997/ 68; TLN NO.3699
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,
Menim bang:
a. bahwa lingkungan hidup I ndonesia sebagai karunia dan rahm at Tuhan
Yang Maha Esa k epada rak y at dan bangsa I ndonesia m erupak an ruang bagi kehidupan dalam segala aspek dan m at ranya sesuai dengan Waw asan Nusant ara;
b. bahwa dalam rangka m endayagunakan sum ber daya alam unt uk
m em aj ukan kesej aht eraan um um sepert i diam anat kan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan unt uk m encapai kebahagiaan hidup
berdasark an Pancasila, perlu dilaksanakan pem bangunan berkelanj ut an yang berwawasan lingkungan hidup berdasarkan kebij aksanaan nasional yang t erpadu dan m enyeluruh dengan
m em perhit ungkan kebut uhan generasi m asa kini dan generasi m asa depan;
c. bahwa dipandang perlu m elaksanakan pengelolaan lingkungan hidup
unt uk m elest arikan dan m engem bangkan kem am puan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seim bang guna m enunj ang
t erlak sanany a pem bangunan berk elanj ut an y ang berwawasan lingkungan hidup;
d. bahwa peny elenggaraan pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka
e. bahwa kesadaran dan kehidupan m asyarakat dalam kait annya dengan pengelolaan lingkungan hidup t elah berkem bang dem ikian rupa
sehingga pokok m at eri sebagaim ana diat ur dalam Undang- undang Nom or 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Pengelolaan Lingk ungan Hidup ( Lem baran Negara Tahun 1982 Nom or 12,
Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3215) perlu disem purnak an unt uk m encapai t uj uan pem bangunan berkelanj ut an yang berwawasan
lingkungan hidup;
f. bahwa sehubungan dengan hal- hal t ersebut pada huruf a, b, c, d, dan
e di at as perlu dit et apkan Undang- undang t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Mengingat :
Pasal 5 ayat ( 1) , Pasal 20 ayat ( 1) , dan Pasal 33 ayat ( 3) Undang- Undang Dasar 1945;
Dengan Perset uj uan
DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT REPUBLI K I NDONESI A
MEMUTUSKAN:
Menet apk an:
UNDANG- UNDANG TENTANG PENGELOLAAN LI NGKUNGAN HI DUP.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang- undang ini yang dim aksud dengan:
1. Lingk ungan hidup adalah k esat uan ruang dengan sem ua benda, day a,
keadaan, dan m akhluk hidup, t erm asuk m anusia dan perilakunya, yang m em pengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesej aht eraan m anusia sert a m akhluk hidup lain;
2. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya t erpadu unt uk
penat aan, pem anfaat an, pengem bangan, pem eliharaan, pem ulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup;
3. Pem bangunan berkelanj ut an yang berwawasan lingkungan hidup
adalah upaya sadar dan t erencana, yang m em adukan lingkungan hidup, t erm asuk sum ber daya, ke dalam proses pem bangunan unt uk m enj am in kem am puan, kesej aht eraan, dan m ut u hidup generasi m asa kini dan generasi m asa depan;
4. Ekosist em adalah t at anan unsur lingkungan hidup yang m erupakan
kesat uan ut uh m enyeluruh dan saling m em pengaruhi dalam
m em bent uk keseim bangan, st abilit as, dan produkt ivit as lingkungan hidup;
5. Pelest arian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya unt uk
m em elihara kelangsungan daya dukung dan daya t am pung lingkungan hidup;
6. Daya dukung lingkungan hidup adalah kem am puan lingkungan hidup
unt uk m endukung perikehidupan m anusia dan m akhluk hidup lain;
7. Pelest arian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya
unt uk m elindungi kem am puan lingkungan hidup t erhadap t ekanan perubahan dan/ at au dam pak negat if yang dit im bulkan oleh suat u kegiat an, agar t et ap m am pu m endukung perikehidupan m anusia dan m akhluk hidup lain;
8. Daya t am pung lingkungan hidup adalah kem am puan lingkungan hidup
unt uk m enyerap zat , energi, dan/ at au kom ponen lain yang m asuk at au dim asukkan ke dalam nya;
9. Pelest arian daya t am pung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya
unt uk m elindungi kem am puan lingkungan hidup unt uk m enyerap zat , energi, dan/ at au kom ponen lain yang dibuang ke dalam nya;
10. Sum ber daya adalah unsur lingkungan hidup yang t erdiri at as sum ber daya m anusia, sum ber daya alam , baik hayat i m aupun nonhayat i, dan sum ber day a buat an;
11. Baku m ut u lingkungan hidup adalah ukuran bat as at au kadar m akhluk
hidup, zat , energi, at au k om ponen y ang ada at au harus ada dan/ at au unsur pencem ar y ang dit enggang k eberadaanny a dalam suat u sum ber daya t ert ent u sebagai unsur lingkungan hidup;
12. Pencem aran lingkungan hidup adalah m asuknya at au dim asukkannya
m akhluk hidup, zat , energi, dan/ at au kom ponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiat an m anusia sehingga kualit asnya t urun sam pai ke t ingkat t ert ent u yang m enyebabkan lingkungan hidup t idak dapat berfungsi sesuai dengan perunt ukannya;
13. Krit eria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran bat as
perubahan sifat fisik dan/ at au hayat i lingkungan hidup yang dapat dit enggang;
14. Perusakan lingkungan hidup adalah t indakan yang m enim bulkan
perubahan langsung at au t idak langsung t erhadap sifat fisik dan/ at au hayat inya yang m engakibat kan lingkungan hidup t idak berfungsi lagi dalam m enunj ang pem bangunan berkelanj ut an;
15. Konservasi sum ber daya alam adalah pengelolaan sum ber daya alam
sum ber day a alam y ang t erbaharui unt uk m enj am in kesinam bungan ket ersediaannya dengan t et ap m em elihara dan m eningkat kan kualit as nilai sert a keanekaragam annya;
16 Lim bah adalah sisa suat u usaha dan/ at au kegiat an;
17. Bahan berbahay a dan beracun adalah set iap bahan y ang k arena sifat at au konsent rasi, j um lahnya, baik secara langsung m aupun t idak langsung, dapat m encem arkan dan/ at au m erusakkan lingkungan hidup, kesehat an, kelangsungan hidup m anusia sert a m akhluk hidup lain;
18. Lim bah bahan berbahay a dan beracun adalah sisa usaha dan/ at au
k egiat an y ang m engandung bahan berbahay a dan/ at au beracun y ang karena sifat dan/ at au konsent rasinya dan/ at au j um lahnya, baik secara langsung m aupun t idak langsung, dapat m encem arkan dan/ at au
m erusakkan lingkungan hidup, dan/ at au dapat m em bahayakan lingkungan hidup, kesehat an, kelangsungan hidup m anusia sert a m akhluk hidup lain;
19. Sengket a lingkungan hidup adalah perselisihan ant ara dua pihak at au lebih yang dit im bulkan oleh adanya at au diduga adanya pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup;
20. Dam pak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada
lingkungan hidup yang diakibat kan oleh suat u usaha dan/ at au kegiat an;
21. Analisis m engenai dam pak lingkungan hidup adalah kaj ian m engenai
dam pak besar dan pent ing suat u usaha dan/ at au k egiat an y ang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengam bilan keput usan t ent ang penyelenggaraan usaha dan/ at au kegiat an;
22. Organisasi lingkungan hidup adalah kelom pok orang yang t erbent uk
at as kehendak dan keinginan sendiri di t engah m asyarakat yang t uj uan dan kegiat annya di bidang lingkungan hidup;
23. Audit lingkungan hidup adalah suat u proses evaluasi yang dilakukan
oleh penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an unt uk m enilai t ingkat ket aat an t erhadap persyarat an hukum yang berlaku dan/ at au
kebij aksanaan dan st andar yang dit et apkan oleh penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an yang bersangkut an;
24. Orang adalah orang perseorangan, dan/ at au kelom pok orang,
dan/ at au badan hukum ;
25. Ment eri adalah Ment eri yang dit ugasi unt uk m engelola lingkungan hidup.
Pasal 2
Ruang lingkup lingkungan hidup I ndonesia m eliput i ruang, t em pat Negara Kesat uan Republik I ndonesia yang berWawasan Nusant ara dalam
BAB I I
ASAS, TUJUAN, DAN SASARAN
Pasal 3
Pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan dengan asas t anggung j awab negara, asas berk elanj ut an, dan asas m anfaat bert uj uan unt uk m ewuj udkan pem bangunan berkelanj ut an yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pem bangunan m anusia I ndonesia seut uhnya dan
pem bangunan m asyarakat I ndonesia seluruhnya yang berim an dan bert aqwa k epada Tuhan Yang Maha Esa.
Pasal 4
Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah :
a. t ercapainya keselarasan, keserasian, dan keseim bangan ant ara
m anusia dan lingkungan hidup;
b. t erwuj udnya m anusia I ndonesia sebagai insan lingkungan hidup yang
m em iliki sikap dan t indak m elindungi dan m em bina lingkungan hidup; c. t erj am innya kepent ingan generasi m asa kini dan generasi m asa
depan;
d. t ercapainya kelest arian fungsi lingkungan hidup;
e. t erkendalinya pem anfaat an sum ber daya secara bij aksana;
f. t erlindunginya Negara Kesat uan Republik I ndonesia t erhadap dam pak usaha dan/ at au kegiat an di luar wilayah negara yang m enyebabkan pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup.
BAB I I I
HAK, KEWAJI BAN, DAN PERAN MASYARAKAT
Pasal 5
( 1) Set iap orang m em punyai hak yang sam a at as lingkungan hidup yang baik dan sehat .
( 2) Set iap orang m em punyai hak at as inform asi lingkungan hidup yang berkait an dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup.
( 3) Set iap orang m em punyai hak unt uk berperan dalam rangka
Pasal 6
( 1) Set iap orang berkewaj iban m em elihara kelest arian fungsi lingkungan hidup sert a m encegah dan m enanggulangi pencem aran dan
perusak an.
( 2) Set iap orang yang m elakukan usaha dan/ at au kegiat an berkewaj iban m em berikan inform asi yang benar dan akurat m engenai pengelolaan lingkungan hidup.
Pasal 7
( 1) Masyarakat m em punyai kesem pat an yang sam a dan seluas- luasnya unt uk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
( 2) Pelaksanaan ket ent uan pada ayat ( 1) di at as, dilakukan dengan cara: ( 1) m eningkat kan kem andirian, keberdayaan m asyarakat , dan
kem it raan;
( 2) m enum buhkem bangkan kem am puan dan kepeloporan
m asy arak at ;
( 3) m enum buhkan ket anggapsegeraan m asyarakat unt uk m elakukan pengawasan sosial;
( 4) m em berik an saran pendapat ;
( 5) m enyam paikan inform asi dan/ at au m enyam paikan laporan.
BAB I V
WEWENANG PENGELOLAAN LI NGKUNGAN HI DUP
Pasal 8
( 1) Sum ber daya alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan unt uk sebesar- besarny a bagi kem akm uran rakyat , sert a pengat urannya dit ent ukan oleh Pem erint ah.
( 2) Unt uk m elaksanakan ket ent uan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , Pem erint ah:
a. m engat ur dan m engem bangk an k ebij ak sanaan dalam rangk a pengelolaan lingkungan hidup;
b. m engat ur peny ediaan, perunt uk an, penggunaan, pengelolaan
lingkungan hidup, dan pem anfaat an kem bali sum ber daya alam , t erm asuk sum ber daya genet ika;
c. m engat ur perbuat an huk um dan hubungan huk um ant ara orang
t erhadap sum ber day a alam dan sum ber day a buat an, t erm asuk sum ber daya genet ika;
d. m engendalikan kegiat an yang m em punyai dam pak sosial;
e. m engem bangkan pendanaan bagi upaya pelest arian fungsi
lingkungan hidup sesuai perat uran perundang- undangan y ang berlak u.
( 3) Ket ent uan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 9
( 1) Pem erint ah m enet apkan kebij aksanaan nasional t ent ang pengelolaan lingkungan hidup dan penat aan ruang dengan t et ap m em perhat ikan nilai- nilai agam a, adat ist iadat , dan nilai- nilai yang hidup dalam m asy arak at .
( 2) Pengelolaan lingkungan hidup, dilaksanakan secara t erpadu oleh inst ansi pem erint ah sesuai dengan bidang t ugas dan t anggung j awab m asing- m asing, m asyarakat , sert a pelaku pem bangunan lain dengan m em perhat ikan ket erpaduan perencanaan dan pelaksanaan
kebij aksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup.
( 3) Pengelolaan lingkungan hidup waj ib dilakukan secara t erpadu dengan penat aan ruang, perlindungan sum ber daya alam non hayat i,
perlindungan sum ber daya buat an, konservasi sum ber daya alam hayat i dan ekosist em nya, cagar budaya, keanekaragam an hayat i dan perubahan iklim .
( 4) Ket erpaduan perencanaan dan pelaksanaan kebij aksanaan nasional
pengelolaan lingkungan hidup, sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , dikoordinasi oleh Ment eri.
Pasal 10
Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup Pem erint ah berkewaj iban:
( 1) m ewuj udkan, m enum buhkan, m engem bangkan dan m eningkat kan
k esadaran dan t anggung j awab para pengam bil k eput usan dalam pengelolaan lingkungan hidup;
( 2) m ewuj udkan, m enum buhkan, m engem bangkan dan m eningkat kan
( 3) m ewuj udkan, m enum buhkan, m engem bangkan dan m eningkat kan k em it raan ant ara m asy arak at , dunia usaha dan Pem erint ah dalam upaya pelest arian daya dukung dan daya t am pung lingkungan hidup;
( 4) m engem bangkan dan m enerapkan kebij aksanaan nasional pengelolaan
lingkungan hidup yang m enj am in t erpeliharanya daya dukung dan daya t am pung lingkungan hidup;
( 5) m engem bangk an dan m enerapk an perangk at y ang bersifat preem t if, prevent if, dan proakt if dalam upay a pencegahan penurunan day a dukung dan daya t am pung lingkungan hidup;
( 6) m em anfaat kan dan m engem bangkan t eknologi yang akrab lingkungan
hidup;
( 7) m enyelenggarakan penelit ian dan pengem bangan di bidang
lingkungan hidup;
( 8) m enyediakan inform asi lingkungan hidup dan m enyebarluaskannya
k epada m asy arak at ;
( 9) m em berik an penghargaan k epada orang at au lem baga y ang berj asa di bidang lingkungan hidup.
Pasal 11
( 1) Pengelolaan lingkungan hidup pada t ingkat nasional dilaksanakan secara t erpadu oleh perangkat kelem bagaan yang dikoordinasi oleh Ment eri.
( 2) Ket ent uan m engenai t ugas, fungsi, wewenang dan susunan organisasi sert a t at a k erj a k elem bagaan sebagaim ana dim ak sud pada ay at ( 1) , diat ur lebih lanj ut dengan Keput usan Presiden.
Pasal 12
( 1) Unt uk m ewuj udkan ket erpaduan dan keserasian pelaksanaan kebij aksanaan nasional t ent ang pengelolaan lingkungan hidup, Pem erint ah berdasark an perat uran perundang- undangan dapat :
a. m elim pahkan wewenang t ert ent u pengelolaan lingkungan hidup
kepada perangkat di wilayah;
( 2) Ket ent uan lebih lanj ut sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) diat ur dengan perat uran perundang- undangan.
Pasal 13
( 1) Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup, Pem erint ah
dapat m enyerahkan sebagian urusan kepada Pem erint ah Daerah m enj adi urusan rum ah t anggany a.
( 2) Peny erahan urusan sebagaim ana dim ak sud pada ay at ( 1) dit et apk an dengan Perat uran Pem erint ah.
BAB V
PELESTARI AN FUNGSI LI NGKUNGAN HI DUP
Pasal 14
( 1) Unt uk m enj am in pelest arian fungsi lingkungan hidup, set iap usaha dan/ at au kegiat an dilarang m elanggar baku m ut u dan krit eria baku kerusakan lingkungan hidup.
( 2) Ket ent uan m engenai baku m ut u lingkungan hidup, pencegahan dan penanggulangan pencem aran sert a pem ulihan daya t am pungnya diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
( 3) Ket ent uan m engenai krit eria baku kerusakan lingkungan hidup, pencegahan dan penanggulangan kerusakan sert a pem ulihan daya dukungnya diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 15
( 1) Set iap rencana usaha dan/ at au kegiat an yang kem ungkinan dapat m enim bulkan dam pak besar dan pent ing t erhadap lingkungan hidup, waj ib m em iliki analisis m engenai dam pak lingkungan hidup.
( 2) Ket ent uan t ent ang rencana usaha dan/ at au kegiat an yang
Pasal 16
( 1) Set iap penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an waj ib m elakukan pengelolaan lim bah hasil usaha dan/ at au kegiat an.
( 2) Penanggungj awab usaha dan/ at au k egiat an sebagaim ana dim ak sud pada ay at ( 1) dapat m eny erahk an pengelolaan lim bah t ersebut kepada pihak lain.
( 3) Ket ent uan pelaksanaan pasal ini diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 17
( 1) Set iap penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an waj ib m elakukan pengelolaan bahan berbahay a dan beracun.
( 2) Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun m eliput i: m enghasilkan, m engangkut , m engedarkan, m enyim pan, m enggunakan dan/ at au m em buang.
( 3) Ket ent uan m engenai pengelolaan bahan berbahaya dan beracun diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pem erint ah.
BAB VI
PERSYARATAN PENAATAN LI NGKUNGAN HI DUP
Bagian Pert am a Perizinan
Pasal 18
( 1) Set iap usaha dan/ at au kegiat an yang m enim bulkan dam pak besar dan pent ing t erhadap lingkungan hidup waj ib m em iliki analisis m engenai dam pak lingkungan hidup unt uk m em peroleh izin m elakukan usaha dan/ at au kegiat an.
( 2) I zin m elakukan usaha dan/ at au kegiat an sebagaim ana dim aksud pada ay at ( 1) diberik an pej abat y ang berwenang sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku.
Pasal 19
( 1) Dalam m enerbit kan izin m elakukan usaha dan/ at au kegiat an waj ib diperhat ikan:
a. rencana t at a ruang; b. pendapat m asy arak at ;
c. pert im bangan dan rek om endasi pej abat y ang berwenang y ang berkait an dengan usaha dan/ at au kegiat an t ersebut .
( 2) Keput usan izin m elakukan usaha dan/ at au kegiat an waj ib dium um kan.
Pasal 20
( 1) Tanpa suat u keput usan izin, set iap orang dilarang m elakukan pem buangan lim bah ke m edia lingkungan hidup.
( 2) Set iap orang dilarang m em buang lim bah yang berasal dari luar wilayah I ndonesia ke m edia lingkungan hidup I ndonesia.
( 3) Kewenangan m enerbit kan atau m enolak perm ohonan izin
sebagaim ana dim ak sud pada ay at ( 1) berada pada Ment eri.
( 4) Pem buangan lim bah ke m edia lingkungan hidup sebagaim ana
dim aksud pada ayat ( 1) hanya dapat dilakukan di lokasi pem buangan yang dit et apkan oleh Ment eri.
( 5) Ket ent uan pelaksanaan pasal ini diat ur lebih lanj ut dengan perat uran perundang- undangan.
Pasal 21
Set iap orang dilarang m elakukan im por lim bah bahan berbahaya dan beracun.
Bagian Kedua Pengawasan
Pasal 22
( 1) Ment eri m elakukan pengawasan t erhadap penaat an penanggung j awab
( 2) Unt uk m elakukan pengawasan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , Ment eri dapat m enet apkan pej abat yang berwenang m elakukan pengaw asan.
( 3) Dalam hal wewenang pengawasan diserahkan kepada Pem erint ah
Daerah, Kepala Daerah m enet apk an pej abat y ang berwenang m elak uk an pengawasan.
Pasal 23
Pengendalian dam pak lingkungan hidup sebagai alat pengawasan dilakukan oleh suat u lem baga yang dibent uk khusus unt uk it u oleh Pem erint ah.
Pasal 24
( 1) Unt uk m elaksanakan t ugasnya, pengawas sebagaim ana dim aksud
dalam Pasal 22 berwenang m elakukan pem ant auan, m em int a ket erangan, m em buat salinan dari dokum en dan/ at au m em buat cat at an yang diperlukan, m em asuki t em pat t ert ent u, m engam bil cont oh, m em eriksa peralat an, m em eriksa inst alasi dan/ at au alat t ransport asi, sert a m em int a ket erangan dari pihak yang
bert anggungj awab at as usaha dan/ at au k egiat an.
( 2) Penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an yang dim int ai ket erangan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , waj ib m em enuhi perm int aan pet ugas pengawas sesuai dengan k et ent uan perat uran perundang-undangan y ang berlak u.
( 3) Set iap pengawas waj ib m em perlihat kan surat t ugas dan/ at au t anda pengenal sert a waj ib m em perhat ikan sit uasi dan kondisi t em pat pengaw asan t ersebut .
Bagian Ket iga Sanksi Adm inist rasi
Pasal 25
( 1) Gubernur/ Kepala Daerah Tingkat I berwenang m elakukan paksaan
( 2) Wewenang sebagaim ana dim ak sud pada ay at ( 1) , dapat diserahk an kepada Bupat i/ Walikot am adya/ Kepala Daerah Tingkat I I dengan Perat uran Daerah Tingkat I .
( 3) Pihak ket iga yang berkepent ingan berhak m engaj ukan perm ohonan k epada pej abat y ang berwenang unt uk m elak uk an pak saan
pem erint ahan, sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) .
( 4) Paksaan pem erint ahan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) , didahului dengan surat perint ah dari pej abat y ang berwenang.
( 5) Tindakan penyelam at an, penanggulangan dan/ at au pem ulihan sebagaim ana dim ak sud pada ay at ( 1) dapat digant i dengan pem bayaran sej um lah uang t ert ent u.
Pasal 26
( 1) Tat a cara penet apan beban biaya sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 25 ayat ( 1) dan ayat ( 5) sert a penagihannya dit et apkan dengan perat uran perundang- undangan.
( 2) Dalam hal perat uran perundang- undangan sebagaim ana dim aksud
pada ayat ( 1) belum dibent uk, pelaksanaannya m enggunakan upaya huk um m enurut perat uran perundang- undangan yang berlaku.
Pasal 27
( 1) Pelanggaran t ert ent u dapat dij at uhi sanksi berupa pencabut an izin usaha dan/ at au kegiat an.
( 2) Kepala Daerah dapat m engaj ukan usul unt uk m encabut izin usaha dan/ at au k egiat an k epada pej abat y ang berwenang.
( 3) Pihak yang berkepent ingan dapat m engaj ukan perm ohonan kepada
pej abat y ang berwenang unt uk m encabut izin usaha dan/ at au kegiat an karena m erugikan kepent ingannya.
Bagian Keem pat Audit Lingkungan Hidup
Pasal 28
Pasal 29
( 1) Ment eri berwenang m em erint ahkan penanggung j awab usaha
dan/ at au kegiat an unt uk m elakukan audit lingkungan hidup apabila yang bersangkut an m enunj ukkan ket idakpat uhan t erhadap ket ent uan y ang diat ur dalam Undang- undang ini.
( 2) Penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an yang diperint ahkan unt uk m elakukan audit lingkungan hidup waj ib m elaksanak an perint ah
sebagaim ana dim ak sud pada ay at ( 1) .
( 3) Apabila penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an t idak
m elaksanakan perint ah sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , Ment eri dapat m elaksanakan at au m enugaskan pihak ket iga unt uk
m elaksanakan audit lingkungan hidup sebagaim ana dim aksud pada ay at ( 1) , at as beban biay a penanggung j awab usaha dan/ at au k egiat an y ang bersangk ut an.
( 4) Jum lah beban biaya sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) dit et apkan oleh Ment eri.
( 5) Ment eri m engum um kan hasil audit lingkungan hidup sebagaim ana dim ak sud pada ay at ( 1) .
BAB VI I
PENYELESAI AN SENGKETA LI NGKUNGAN HI DUP
Bagian Pert am a Um um
Pasal 30
( 1) Penyelesaian sengket a lingkungan hidup dapat dit em puh m elalui
pengadilan at au di luar pengadilan berdasarkan pilihan secara sukarela para pihak y ang bersengk et a.
( 2) Penyelesaian sengket a di luar pengadilan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t idak berlaku t erhadap t indak pidana lingkungan hidup
sebagaim ana diat ur dalam Undang- undang ini.
apabila upaya t ersebut dinyat akan t idak berhasil oleh salah sat u at au para pihak y ang bersengk et a.
Bagian Kedua Penyelesaian Sengket a Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan
Pasal 31
Penyelesaian sengket a lingkungan hidup di luar pengadilan diselenggarakan unt uk m encapai kesepakat an m engenai bent uk dan besarnya gant i rugi dan/ at au m engenai t indakan t ert ent u guna m enj am in t idak akan t erj adinya at au t erulangnya dam pak negat if t erhadap lingkungan hidup.
Pasal 32
Dalam penyelesaian sengket a lingkungan hidup di luar pengadilan
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 31 dapat digunakan j asa pihak ket iga, baik yang t idak m em iliki kewenangan m engam bil keput usan m aupun yang m em iliki kewenangan m engam bil keput usan, unt uk m em bant u
m enyelesaikan sengket a lingkungan hidup.
Pasal 33
( 1) Pem erint ah dan/ at au m asyarakat dapat m em bent uk lem baga penyedia j asa pelayanan penyelesaian sengket a lingkungan hidup yang bersifat bebas dan t idak berpihak .
( 2) Ket ent uan m engenai penyedia j asa pelayanan penyelesaian sengket a lingkungan hidup diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pem erint ah.
Bagian Ket iga Penyelesaian Sengket a Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan
Paragraf 1: Gant i Rugi
Pasal 34
dan/ at au kegiat an unt uk m em bayar gant i rugi dan/ at au m elakukan t indakan t ert ent u.
( 2) Selain pem bebanan unt uk m elakukan t indakan t ert ent u sebagaim ana dim ak sud pada ay at ( 1) , hak im dapat m enet apk an pem bay aran uang paksa at as set iap hari ket erlam bat an penyelesaian t indakan t ert ent u t ersebut .
Paragraf 2 : Tanggung Jawab Mut lak
Pasal 35
( 1) Penanggung j awab usaha dan/ at au k egiat an y ang usaha dan kegiat annya m enim bulkan dam pak besar dan pent ing t erhadap
lingk ungan hidup, y ang m enggunak an bahan berbahay a dan beracun, dan/ at au m enghasilkan lim bah bahan berbahaya dan beracun,
bert anggung j awab secara m ut lak at as kerugian yang dit im bulkan, dengan kewaj iban m em bayar gant i rugi secara langsung dan seket ika pada saat t erj adiny a pencem aran dan/ at au perusak an lingk ungan hidup.
( 2) Penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an dapat dibebaskan dari kewaj iban m em bayar gant i rugi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) j ika yang bersangkut an dapat m em bukt ikan bahwa pencem aran
dan/ at au perusakan lingkungan hidup disebabkan salah sat u alasan di bawah ini:
a. adany a bencana alam at au peperangan; at au
b. adanya keadaan t erpaksa di luar kem am puan m anusia; at au
c. adanya t indakan pihak ket iga yang m enyebabkan t erj adinya
pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup.
( 3) Dalam hal t erj adi kerugian yang disebabkan oleh pihak ket iga sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) huruf c, pihak ket iga bert anggung j awab m em bay ar gant i rugi.
Paragraf 3 : Daluwarsa unt uk Pengaj uan Gugat an
Pasal 36
( 1) Tenggang daluwarsa hak unt uk m engaj ukan gugat an ke pengadilan
( 2) Ket ent uan m engenai t enggang daluwarsa sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t idak berlaku t erhadap pencem aran dan/ at au perusakan
lingkungan hidup yang diakibat kan oleh usaha dan/ at au kegiat an yang m enggunakan bahan berbahaya dan beracun dan/ at au m enghasilkan lim bah bahan berbahay a dan beracun.
Paragraf 4 : Hak Masy arakat dan Organisasi Lingkungan Hidup Unt uk Mengaj ukan Gugat an
Pasal 37
( 1) Masyarakat berhak m engaj ukan gugat an perwakilan ke pengadilan dan/ at au m elaporkan ke penegak hukum m engenai berbagai m asalah lingkungan hidup yang m erugikan perikehidupan m asyarakat .
( 2) Jika diket ahui bahwa m asyarakat m enderit a karena akibat
pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup sedem ikian rupa sehingga m em pengaruhi perikehidupan pokok m asyarakat , m aka inst ansi pem erint ah yang bert anggung j awab di bidang lingkungan hidup dapat bert indak unt uk kepent ingan m asyarakat .
( 3) Ket ent uan lebih lanj ut sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 38
( 1) Dalam rangka pelaksanaan t anggung j awab pengelolaan lingkungan
hidup sesuai dengan pola kem it raan, organisasi lingkungan hidup berhak m engaj ukan gugat an unt uk kepent ingan pelest arian fungsi lingkungan hidup.
( 2) Hak m engaj ukan gugat an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t erbat as pada t unt ut an unt uk hak m elakukan t indakan t ert ent u t anpa adanya t unt ut an gant i rugi, kecuali biaya at au pengeluaran riil.
( 3) Organisasi lingkungan hidup berhak m engaj ukan gugat an
sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) apabila m em enuhi persyarat an :
a. berbent uk badan hukum at au yayasan;
b. dalam anggaran dasar organisasi lingkungan hidup yang
bersangk ut an m eny ebut k an dengan t egas bahwa t uj uan didirikannya organisasi t ersebut adalah unt uk kepent ingan pelest arian fungsi lingkungan hidup;
Pasal 39
Tat a cara pengaj uan gugat an dalam m asalah lingkungan hidup oleh orang, m asy arak at , dan/ at au organisasi lingkungan hidup m engacu pada Hukum Acara Perdat a y ang berlak u.
BAB VI I I PENYI DI KAN
Pasal 40
( 1) Selain Penyidik Pej abat Polisi Negara Republik I ndonesia, j uga Pej abat Pegawai Negeri Sipil t ert ent u di lingkungan inst ansi pem erint ah yang lingkup t ugas dan t anggung j awabnya di bidang pengelolaan
lingkungan hidup, diberi wewenang khusus sebagai penyidik
sebagaim ana dim aksud dalam Undang- undang Hukum Acara Pidana y ang berlak u.
( 2) Penyidik Pej abat Pegawai Negeri Sipil sebagaim ana dim aksud pada ay at ( 1) berwenang :
a. m elakukan pem eriksaan at as kebenaran laporan at au
ket erangan berkenaan dengan t indak pidana di bidang lingkungan hidup;
b. m elakukan pem eriksaan t erhadap orang at au badan hukum
yang diduga m elakukan t indak pidana di bidang lingkungan hidup;
c. m em int a k et erangan dan bahan buk t i dari orang at au badan hukum sehubungan dengan perist iwa t indak pidana di bidang lingkungan hidup;
d. m elak uk an pem erik saan at as pem buk uan, cat at an, dan dokum en lain berkenaan dengan t indak pidana di bidang lingkungan hidup;
e. m elakukan pem eriksaan di t em pat t ert ent u yang diduga t erdapat bahan bukt i, pem bukuan, cat at an, dan dokum en lain sert a m elakukan penyit aan t erhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat dij adikan bukt i dalam perkara t indak pidana di bidang lingkungan hidup;
f. m em int a bant uan ahli dalam rangka pelaksanaan t ugas penyidikan t indak pidana di bidang lingkungan hidup.
( 3) Penyidik Pej abat Pegawai Negeri Sipil sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m em berit ahukan dim ulainya penyidikan dan hasil
( 4) Penyidik Pej abat Pegawai Negeri Sipil sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m enyam paikan hasil penyidikan kepada Penunt ut Um um m elalui Penyidik Pej abat Polisi Negara Republik I ndonesia.
( 5) Penyidikan t indak pidana lingkungan hidup di perairan I ndonesia dan Zona Ekonom i Ekslusif dilakukan oleh penyidik m enurut perat uran perundang- undangan yang berlaku.
BAB I X
KETENTUAN PI DANA
Pasal 41
( 1) Barang siapa y ang secara m elawan huk um dengan sengaj a m elak uk an perbuat an y ang m engak ibat k an pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penj ara paling lam a sepuluh t ahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 ( lim a rat us j ut a rupiah) .
( 2) Jika t indak pidana sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1)
m engakibat kan orang m at i at au luka berat , pelaku t indak pidana diancam dengan pidana penj ara paling lam a lim a belas t ahun dan denda paling banyak Rp750.000.000,00 ( t uj uh rat us lim a puluh j ut a rupiah) .
Pasal 42
( 1) Barang siapa yang karena kealpaannya m elakukan perbuat an yang
m engak ibat k an pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penj ara paling lam a t iga t ahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 ( serat us j ut a rupiah) .
( 2) Jika t indak pidana sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1)
m engakibat kan orang m at i at au luka berat , pelaku t indak pidana diancam dengan pidana penj ara paling lam a lim a t ahun dan denda paling banyak Rp150.000.000,00 ( serat us lim a puluh j ut a rupiah) .
Pasal 43
( 1) Barang siapa y ang dengan m elanggar k et ent uan perundang- undangan yang berlaku, sengaj a m elepaskan at au m em buang zat , energi,
m elak uk an im por, ek spor, m em perdagangk an, m engangk ut ,
m enyim pan bahan t ersebut , m enj alankan inst alasi y ang berbahay a, padahal m enget ahui at au sangat beralasan unt uk m enduga bahwa perbuat an t ersebut dapat m enim bulkan pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup at au m em bahayakan kesehat an um um at au ny awa orang lain, diancam dengan pidana penj ara paling lam a enam t ahun dan denda paling banyak Rp300.000.000,00 ( t iga rat us j ut a rupiah) .
( 2) Diancam dengan pidana yang sam a dengan pidana sebagaim ana
dim ak sud pada ay at ( 1) , barang siapa y ang dengan sengaj a m em berikan inform asi palsu at au m enghilangkan atau
m enyem bunyikan at au m erusak inform asi yang diperlukan dalam k ait anny a dengan perbuat an sebagaim ana dim ak sud pada ay at ( 1) , padahal m enget ahui at au sangat beralasan unt uk m enduga bahwa perbuat an t ersebut dapat m enim bulkan pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup at au m em bahayakan kesehat an um um at au nyawa orang lain.
( 3) Jika t indak pidana sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) m engakibat kan orang m at i at au luka berat , pelaku t indak pidana diancam dengan pidana penj ara paling lam a sem bilan t ahun dan denda paling banyak Rp450.000.000,00 ( em pat rat us lim a puluh j ut a rupiah) .
Pasal 44
( 1) Barang siapa y ang dengan m elanggar k et ent uan perundang- undangan yang berlaku, karena kealpaannya m elakukan perbuat an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 43, diancam dengan pidana penj ara paling lam a t iga t ahun dan denda paling bany ak Rp100.000.000,00 ( serat us j ut a rupiah) .
( 2) Jika t indak pidana sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1)
m engakibat kan orang m at i at au luka berat , pelaku t indak pidana diancam dengan pidana penj ara paling lam a lim a t ahun dan denda paling banyak Rp150.000.000,00 ( serat us lim a puluh j ut a rupiah) .
Pasal 45
Pasal 46
( 1) Jika t indak pidana sebagaim ana dim aksud dalam Bab ini dilakukan oleh at au at as nam a badan huk um , perseroan, perserik at an, y ay asan at au organisasi lain, t unt ut an pidana dilakukan dan sanksi pidana sert a t indakan t at a t ert ib sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 47 dij at uhk an baik t erhadap badan huk um , perseroan, perserik at an, yayasan at au organisasi lain t ersebut m aupun t erhadap m ereka yang m em beri perint ah unt uk m elakukan t indak pidana t ersebut at au yang bert indak sebagai pem im pin dalam perbuat an it u at au t erhadap k edua- duany a.
( 2) Jika t indak pidana sebagaim ana dim aksud dalam Bab ini, dilakukan oleh at au at as nam a badan huk um , perseroan, perserik at an, y ay asan at au organisasi lain, dan dilakukan oleh orang- orang, baik berdasar hubungan kerj a m aupun berdasar hubungan lain, yang bert indak dalam lingkungan badan hukum , perseroan, perserikat an, yayasan at au organisasi lain, t unt ut an pidana dilakukan dan sanksi pidana dij at uhkan t erhadap m ereka yang m em beri perint ah at au yang bert indak sebagai pem im pin t anpa m engingat apakah orang- orang t ersebut , baik berdasar hubungan k erj a m aupun berdasar hubungan lain, m elakukan t indak pidana secara sendiri at au bersam a- sam a.
( 3) Jika t unt ut an dilak uk an t erhadap badan huk um , perseroan,
perserikat an at au organisasi lain, panggilan unt uk m enghadap dan peny erahan surat - surat panggilan it u dit uj ukan kepada pengurus di t em pat t inggal m ereka, at au di t em pat pengurus m elakukan pekerj aan y ang t et ap.
( 4) Jika t unt ut an dilakukan t erhadap badan hukum , perseroan,
perserikat an, yayasan at au organisasi lain, yang pada saat penunt ut an diwakili oleh bukan pengurus, hakim dapat m em erint ahkan supaya pengurus m enghadap sendiri di pengadilan.
Pasal 47
Selain ket ent uan pidana sebagaim ana dim aksud dalam Kit ab Undang- undang Hukum Pidana dan Undang- undang ini, t erhadap pelaku t indak pidana
lingkungan hidup dapat pula dikenakan t indakan t at a t ert ib berupa:
( 1) peram pasan keunt ungan yang diperoleh dari t indak pidana; dan/ at au ( 2) penut upan seluruhnya at au sebagian perusahaan; dan/ at au
( 3) perbaikan akibat t indak pidana; dan/ at au
( 4) m ewaj ibkan m engerj akan apa yang dilalaikan t anpa hak; dan/ at au ( 5) m eniadakan apa yang dilalaikan t anpa hak; dan/ at au
Pasal 48
Tindak pidana sebagaim ana dim aksud dalam Bab ini adalah kej ahat an.
BAB X
KETENTUAN PERALI HAN
Pasal 49
( 1) Selam bat - lam bat nya lim a t ahun sej ak diundangkannya Undang-undang ini set iap usaha dan/ at au kegiat an yang t elah m em iliki izin, waj ib m eny esuaik an m enurut persy arat an berdasark an Undang-undang ini.
( 2) Sej ak diundangkannya Undang- undang ini dilarang m enerbit kan izin usaha dan/ at au kegiat an yang m enggunakan lim bah bahan berbahay a dan beracun y ang diim por.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 50
Pada saat berlak uny a Undang- undang ini sem ua perat uran perundang-undangan yang berkait an dengan pengelolaan lingkungan hidup yang t elah ada t et ap berlaku sepanj ang t idak bert ent angan dengan dan belum digant i berdasark an Undang- undang ini.
Pasal 51
Pasal 52
Undang- undang ini m ulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang m enget ahuinya, m em erint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penem pat annya dalam Lem baran Negara Republik I ndonesia.
Disahkan di Jakart a
pada t anggal 19 Sept em ber 1997 PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A
t t d.
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 19 Sept em ber 1997
MENTERI NEGARA SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A
t t d.
MOERDI ONO
PENJELASAN ATAS UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 23 TAHUN 1997 TENTANG PENGELOLAAN LI NGKUNGAN HI DUP
I . UMUM
( 1) Lingkungan hidup I ndonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha
Esa k epada rak y at dan bangsa I ndonesia m erupak an k arunia dan rahm at Nya yang waj ib dilest arikan dan dikem bangkan kem am puannya agar dapat t et ap m enj adi sum ber dan penunj ang hidup bagi rak y at dan bangsa I ndonesia sert a m akhluk hidup lainnya dem i kelangsungan dan peningkat an kualit as hidup it u sendiri.
Pancasila, sebagai dasar dan falsafah negara, m erupakan kesat uan y ang bulat dan ut uh yang m em berikan keyakinan kepada rakyat dan bangsa I ndonesia bahwa kebahagiaan hidup akan t ercapai j ika
m anusia dengan m anusia, m anusia dengan alam , dan m anusia sebagai pribadi, dalam rangka m encapai kem aj uan lahir dan kebahagiaan bat in. Ant ara m anusia, m asyarakat , dan lingkungan hidup t erdapat hubungan t im bal balik, yang selalu harus dibina dan dik em bangk an agar dapat t et ap dalam k eselarasan, k eserasian, dan keseim bangan yang dinam is.
Undang- Undang Dasar 1945 sebagai landasan konst it usional m ewaj ibk an agar sum ber day a alam dipergunak an unt uk sebesar-besar k em ak m uran rak y at .
Kem akm uran rakyat t ersebut haruslah dapat dinikm at i generasi m asa kini dan generasi m asa depan secara berkelanj ut an.
Pem bangunan sebagai upay a sadar dalam m engolah dan
m em anfaat kan sum ber daya alam unt uk m eningkat kan kem akm uran rakyat , baik unt uk m encapai kem akm uran lahir m aupun unt uk
m encapai kepuasan bat in. Oleh karena it u, penggunaan sum ber daya alam harus selaras, serasi, dan seim bang dengan fungsi lingkungan hidup.
( 2) Lingkungan hidup dalam pengert ian ekologi t idak m engenal bat as wilayah, baik wilayah negara m aupun wilayah adm inist rat if. Akan t et api, lingkungan hidup yang berkait an dengan pengelolaan harus j elas bat as wilayah wewenang pengelolaannya. Lingkungan yang dim aksud adalah lingkungan hidup I ndonesia.
Secara hukum , lingkungan hidup I ndonesia m eliput i ruang t em pat negara Republik I ndonesia m elaksanakan kedaulat an dan hak berdaulat sert a yurisdiksinya. Dalam hal ini lingkungan hidup I ndonesia t idak lain adalah wilayah, yang m enem pat i posisi silang ant ara dua benua dan dua sam udera dengan iklim t ropis dan cuaca sert a m usim yang m em berikan kondisi alam dan kedudukan dengan peranan st rat egis yang t inggi nilainya sebagai t em pat rakyat dan bangsa I ndonesia m enyelenggarakan kehidupan berm asyarakat , berbangsa, dan bernegara dalam segala aspek ny a. Dengan dem ikian, wawasan dalam m enyelenggarakan pengelolaan lingkungan hidup I ndonesia adalah Wawasan Nusant ara.
( 3) Lingkungan hidup I ndonesia sebagai suat u ekosist em t erdiri at as berbagai subsist em , yang m em punyai aspek sosial, budaya, ekonom i, dan geografi dengan corak ragam y ang berbeda y ang m engak ibat k an daya dukung dan daya t am pung lingkungan hidup yang berlainan. Keadaan yang dem ikian m em erlukan pem binaan dan pengem bangan lingkungan hidup yang didasarkan pada keadaan
daya dukung dan daya t am pung lingkungan hidup akan m eningkat kan keselarasan, keserasian, dan keseim bangan subsist em , yang berart i j uga m eningkat kan ket ahanan subsist em it u sendiri. Dalam pada it u, pem binaan dan pengem bangan subsist em y ang sat u ak an
m em pengaruhi subsist em yang lain, yang pada akhirnya akan
sist em dengan ket erpaduan sebagai ciri ut am anya. Unt uk it u,
diperlukan suat u kebij aksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup y ang harus dilak sanak an secara t aat asas dan k onsek uen dari pusat sam pai k e daerah.
( 4) Pem bangunan m em anfaat k an secara t erus- m enerus sum ber day a alam guna m eningkat kan kesej aht eraan dan m ut u hidup rakyat . Sem ent ara it u, ket ersediaan sum ber daya alam t erbat as dan t idak m erat a, baik dalam j um lah m aupun dalam kualit as, sedangkan perm int aan akan sum ber daya alam t ersebut m akin m eningkat
sebagai akibat m eningkat nya kegiat an pem bangunan unt uk m em enuhi kebut uhan penduduk yang m akin m eningkat dan beragam . Di pihak lain, daya dukung lingkungan hidup dapat t erganggu dan daya t am pung lingkungan hidup dapat m enurun.
Kegiat an pem bangunan yang m akin m eningkat m engandung risiko pencem aran dan perusakan lingkungan hidup sehingga st rukt ur dan fungsi dasar ekosist em yang m enj adi penunj ang kehidupan dapat rusak. Pencem aran dan perusakan lingkungan hidup it u akan m erupak an beban sosial, y ang pada ak hirny a m asy arak at dan pem erint ah harus m enanggung biaya pem ulihannya.
Terpeliharanya keberlanj ut an fungsi lingkungan hidup m erupakan kepent ingan rakyat sehingga m enunt ut t anggung j awab, ket erbukaan, dan peran anggot a m asyarakat , yang dapat disalurkan m elalui orang perseorangan, organisasi lingkungan hidup, sepert i lem baga swadaya m asy arak at , k elom pok m asy arak at adat , dan lain- lain, unt uk
m em elihara dan m eningkat kan daya dukung dan daya t am pung
lingkungan hidup yang m enj adi t um puan keberlanj ut an pem bangunan. Pem bangunan yang m em adukan lingkungan hidup, t erm asuk sum ber daya alam , m enj adi sarana unt uk m encapai keberlanj ut an
pem bangunan dan m enj adi j am inan bagi k esej aht eraan dan m ut u hidup generasi m asa kini dan generasi m asa depan. Oleh karena it u, lingkungan hidup I ndonesia harus dikelola dengan prinsip m elest arikan fungsi lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seim bang unt uk m enunj ang pem bangunan berkelanj ut an yang berwawasan lingkungan hidup bagi peningkat an kesej aht eraan dan m ut u hidup generasi m asa kini dan generasi m asa depan.
( 5) Arah pem bangunan j angk a panj ang I ndonesia adalah pem bangunan
ekonom i dengan bert um pukan pada pem bangunan indust ri, yang di ant aranya m em akai berbagai j enis bahan kim ia dan zat radioakt if. Di sam ping m enghasilkan produk yang berm anfaat bagi m asyarakat , indust rialisasi j uga m enim bulkan ekses, ant ara lain dihasilkannya lim bah bahan berbahay a dan beracun, yang apabila dibuang ke dalam m edia lingkungan hidup dapat m engancam lingkungan hidup,
m eningkat kan produksi lim bah bahan berbahaya dan beracun. Hal it u m erupak an t ant angan y ang besar t erhadap cara pem buangan y ang am an dengan risik o y ang k ecil t erhadap lingkungan hidup, kesehat an, dan kelangsungan hidup m anusia sert a m akhluk hidup lain.
Meny adari hal t ersebut di at as, bahan berbahay a dan beracun besert a lim bahnya perlu dikelola dengan baik. Yang perlu diperhat ikan adalah bahwa wilayah Negara Kesat uan Republik I ndonesia harus bebas dari buangan lim bah bahan berbahay a dan beracun dari luar wilay ah I ndonesia.
( 6) Makin m eningkat nya upaya pem bangunan m enyebabkan akan m akin
m eningkat dam paknya t erhadap lingkungan hidup. Keadaan ini m endorong m ak in diperlukannya upaya pengendalian dam pak lingkungan hidup sehingga risiko t erhadap lingkungan hidup dapat dit ekan sekecil m ungkin.
Upaya pengendalian dam pak lingkungan hidup t idak dapat dilepaskan dari t indakan pengawasan agar dit aat inya ket ent uan perat uran
perundang- undangan di bidang lingkungan hidup. Suat u perangkat hukum yang bersifat prevent if berupa izin m elakukan usaha dan/ at au kegiat an lain. Oleh karena it u, dalam izin harus dicant um kan secara t egas syarat dan kewaj iban yang harus dipat uhi dan dilaksanakan oleh penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an lainnya. Apa yang
dikem ukakan t ersebut di at as m enyirat kan ikut sert anya berbagai inst ansi dalam pengelolaan lingkungan hidup sehingga perlu
dipert egas bat as wewenang t iap- t iap inst ansi yang ikut sert a di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
( 7) Sesuai dengan hakikat Negara Kesat uan Republik I ndonesia sebagai negara hukum , pengem bangan sist em pengelolaan lingkungan hidup sebagai bagian pem bangunan berk elanj ut an y ang berwawasan lingkungan hidup harus diberi dasar hukum yang j elas, t egas, dan m enyeluruh guna m enj am in kepast ian hukum bagi upaya pengelolaan lingkungan hidup. Dasar hukum it u dilandasi oleh asas hukum
lingkungan hidup dan penaat an set iap orang akan norm a hukum lingkungan hidup yang sepenuhnya berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.
Undang- undang Nom or 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lem baran Negara Tahun 1982 No. 12, Tam bahan Lem baran Negara No. 3215) t elah m enandai awal pengem bangan perangkat hukum sebagai dasar bagi upaya
pengelolaan lingkungan hidup I ndonesia sebagai bagian int egral dari upaya pem bangunan yang berkelanj ut an yang berwawasan lingkungan hidup. Dalam kurun wakt u lebih dari sat u dasawarsa sej ak
diundangkannya Undang- undang t ersebut , kesadaran lingkungan hidup m asyarakat t elah m eningkat dengan pesat , yang dit andai ant ara lain oleh m akin banyaknya ragam organisasi m asyarakat yang
bergerak di bidang lingkungan hidup selain lem baga swadaya
pelest arian fungsi lingkungan hidup sehingga m asyarakat t idak hanya sek edar berperan sert a, t et api j uga m am pu berperan secara ny at a. Sem ent ara it u, perm asalahan hukum lingkungan hidup yang t um buh dan berk em bang dalam m asy arak at m em erlukan pengat uran dalam bent uk hukum dem i m enj am in kepast ian hukum . Di sisi lain,
perkem bangan lingkungan global sert a aspirasi int ernasional akan m akin m em pengaruhi usaha pengelolaan lingkungan hidup I ndonesia. Dalam m encerm at i perkem bangan keadaan t ersebut , dipandang perlu unt uk m enyem purnakan Undang- undang Nom or 4 Tahun 1982
t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang- undang ini m em uat norm a hukum lingkungan hidup. Selain it u, Undang- undang ini akan m enj adi landasan unt uk m enilai dan m enyesuaikan sem ua perat uran perundang- undangan yang m em uat ket ent uan t ent ang lingkungan hidup yang berlaku, yait u perat uran perundang- undangan m engenai pengairan, pert am bangan dan energi, kehut anan, konservasi sum ber daya alam hayat i dan ekosist em nya, indust ri, perm ukim an, penat aan ruang, t at a guna t anah, dan lain- lain.
Peningkat an pendayagunaan berbagai ket ent uan hukum , baik hukum adm inist rasi, hukum perdat a m aupun hukum pidana, dan usaha unt uk m engefekt ifkan penyelesaian sengket a lingkungan hidup secara alt ernat if, yait u penyelesaian sengket a lingkungan hidup di luar pengadilan unt uk m encapai kesepakat an ant arpihak yang bersengket a. Di sam ping it u, perlu pula dibuka kem ungkinan dilakukannya gugat an perwakilan. Dengan cara penyelesaian
sengket a lingkungan hidup t ersebut diharapkan akan m eningkat kan ket aat an m asyarakat t erhadap sist em nilai t ent ang bet apa pent ingnya pelest arian dan pengem bangan kem am puan lingkungan hidup dalam kehidupan m anusia m asa kini dan kehidupan m anusia m asa depan.
Sebagai penunj ang hukum adm inist rasi, berlakunya ket ent uan hukum pidana t et ap m em perhat ikan asas subsidiarit as, yait u bahwa hukum pidana
hendaknya didayagunakan apabila sanksi bidang hukum lain, sepert i sanksi adm inist rasi dan sanksi perdat a, dan alt ernat if penyelesaian sengket a
lingkungan hidup t idak efekt if dan/ at au t ingkat kesalahan pelaku relat if berat dan/ at au akibat perbuat annya relat if besar dan/ at au perbuat annya
I I . PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Angka 1 sam pai angka 25 Cukup j elas
Pasal 2 Cukup j elas
Pasal 3
Berdasark an asas t anggung j awab negara, di sat u sisi, negara m enj am in bahwa pem anfaat an sum ber daya alam akan m em berikan m anfaat yang sebesar- besarny a bagi kesej aht eraan dan m ut u hidup rakyat , baik generasi m asa kini m aupun generasi m asa depan. Di lain sisi, negara m encegah dilakukannya kegiat an pem anfaat an sum ber daya alam dalam wilayah yurisdiksinya yang m enim bulkan kerugian t erhadap wilayah yurisdiksi negara lain, sert a m elindungi negara t erhadap dam pak kegiat an di luar wilayah negara. Asas keberlanj ut an m engandung m akna set iap orang m em ikul kewaj ibannya dan t anggung j awab t erhadap generasi m endat ang, dan t erhadap sesam anya dalam sat u generasi. Unt uk t erlaksananya
kewaj iban dan t anggung j awab t ersebut , m aka kem am puan lingkungan hidup, harus dilest arikan. Terlest arikannya kem am puan lingkungan hidup m enj adi t um puan t erlanj ut kannya pem bangunan.
Pasal 4 Cukup j elas
Pasal 5
Ayat ( 1) Cukup j elas
Ayat ( 2)
Hak at as inform asi lingkungan hidup m erupakan suat u konsekuensi logis dari hak berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berlandaskan pada asas kert erbukaan. Hak at as inform asi lingkungan hidup akan m eningkat kan nilai dan efekt ivit as peransert a dalam pengelolaan lingkungan hidup, di sam ping akan m em buka peluang bagi m asyarakat unt uk m engakt ualisasikan haknya at as lingkungan hidup yang baik dan sehat .
t erbuka unt uk diket ahui m asyarakat , sepert i dokum en analisis m engenai dam pak lingkungan hidup, laporan dan evaluasi hasil pem ant auan
lingkungan hidup, baik pem ant uan penaat an m aupun pem ant auan perubahan kualit as lingkungan hidup, dan rencana t at a ruang.
Ayat ( 3)
Peran sebagaim ana dim aksud dalam Pasal ini m eliput i peran dalam proses pengam bilan keput usan, baik dengan cara m engaj ukan keberat an, m aupun dengar pendapat at au dengan cara lain y ang dit ent uk an dalam perat uran perundang- undangan. Peran t ersebut dilakukan ant ara lain dalam proses penilaian analisis m engenai dam pak lingkungan hidup at au perum usan kebij akan lingkungan hidup. Pelaksanaannya didasarkan pada prinsip ket erbukaan. Dengan ket erbukaan dim ungkinkan m asyarakat ikut m em ikirkan dan m em berikan pandangan sert a pert im bangan dalam pengam bilan keput usan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Pasal 6
Ayat ( 1)
Kewaj iban set iap orang sebagaim ana dim aksud pada ayat ini t idak t erlepas dari kedudukannya sebagai anggot a m asyarakat m encerm inkan harkat m anusia sebagai individu dan m akhluk sosial. Kewaj iban t ersebut
m engandung m ak na bahwa set iap orang t urut berperansert a dalam upay a m em elihara lingkungan hidup. Misalny a, peransert a dalam m engem bangk an budaya bersih lingkungan hidup, kegiat an penyuluhan dan bim bingan di bidang lingkungan hidup.
Ayat ( 2)
I nform asi yang benar dan akurat it u dim aksudkan unt uk m enilai ket aat an penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an t erhadap k et ent uan perat uran perundang- undangan.
Pasal 7
Ayat ( 1) Cukup j elas
Ayat ( 2)
Huruf a
Huruf b
Meningkat nya kem am puan dan kepeloporan m asyarakat akan m eningkat kan efekt ifit as peran m asyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
Huruf c
Meningkat nya ket anggapsegeraan m asyarakat akan sem akin m enurunkan kem ungkinan t erj adinya dam pak negat if.
Huruf d Cukup j elas
Huruf e
Dengan m eningkat nya ket anggapsegeraan akan m eningkat kan kecepat an pem berian inform asi t ent ang suat u m asalah lingkungan hidup sehingga dapat segera dit indak lanj ut i.
Pasal 8
Ayat ( 1) Cukup j elas
Ayat ( 2)
Huruf a Cukup j elas
Huruf b Cukup j elas
Huruf c Cukup j elas
Huruf d
Kegiat an yang m em punyai dam pak sosial m erupakan kegiat an yang berpengaruh t erhadap kepent ingan um um , baik secara kult ural m aupun secara st ruk t ural.
Huruf e Cukup j elas
Pasal 9
Ayat ( 1)
Dalam rangka penyusunan kebij aksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup dan penat aan ruang waj ib diperhat ikan secara rasional dan
proporsional pot ensi, aspirasi, dan kebut uhan sert a nilai- nilai yang t um buh dan berk em bang di m asy arak at . Misalny a, perhat ian t erhadap m asy arak at adat y ang hidup dan k ehidupannya bert um pu pada sum ber daya alam yang t erdapat di sek it arny a.
Ayat ( 2) Cukup j elas
Ayat ( 3) Cukup j elas
Ayat ( 4) Cukup j elas
Pasal 10
Huruf a
Yang dim aksud dengan pengam bil keput usan dalam ket ent uan ini adalah pihak- pihak yang berwenang yait u Pem erint ah, m asyarakat dan pelaku pem bangunan lainnya.
Huruf b
Kegiat an ini dilakukan m elalui penyuluhan, bim bingan, sert a pendidikan dan pelat ihan dalam rangka peningkat an kualit as dan kuant it as sum ber daya m anusia.
Huruf c
Peran m asyarakat dalam Pasal ini m encakup keikut sert aan, baik dalam upaya m aupun dalam proses pengam bilan keput usan t ent ang pelest arian daya dukung dan daya t am pung lingkungan hidup. Dalam rangk a peran m asyarakat dikem bangkan kem it raan para pelaku pengelolaan lingkungan hidup, yait u pem erint ah, dunia usaha, dan m asyarakat t erm asuk ant ara lain lem baga swadaya m asyarakat dan organisasi profesi keilm uan.
Huruf d Cukup j elas
Huruf e
baku m ut u lim bah dan/ at au inst rum en ekonom i. Proakt if adalah t indakan pada t ingkat produksi dengan m enerapkan st andarisasi lingkungan hidup, sepert i I SO 14000.
Perangkat pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat preem t if, prevent if dan proakt if m isalnya adalah pengem bangan dan penerapan t eknologi akrab lingkungan hidup, penerapan asuransi lingkungan hidup dan audit lingkungan hidup yang dilakukan secara sukarela oleh penanggung j awab usaha
dan/ at au kegiat an guna m eningkat kan kinerj a.
Huruf f sam pai huruf i Cukup j elas
Pasal 11
Ayat ( 1)
Lingkup pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup pada dasarnya m eliput i berbagai sek t or y ang m enj adi t anggung j awab berbagai depart em en dan inst ansi pem erint ah. Unt uk m enghindari t um pang t indih wewenang dan bent uran kepent ingan perlu adanya koordinasi, int egrasi, sinkronisasi dan sim plifikasi m elalui perangkat kelem bagaan yang dikoordinasi oleh Ment eri.
Ayat ( 2) Cukup j elas
Pasal 12
Ayat ( 1) Huruf a
Negara Kesat uan Republik I ndonesia kaya akan keaneragam an pot ensi sum ber day a alam hay at i dan non- hayat i, karakt erist ik kebhinekaan budaya m asy arak at , dan aspirasi dapat m enj adi m odal ut am a pem bangunan
nasional. Unt uk it u guna m encapai ket erpaduan dan kesat uan pola pikir, dan gerak langkah yang m enj am in t erwuj udnya pengelolaan lingkungan hidup secara berday aguna dan berhasilguna yang berlandaskan Wawasan
Nusant ara, m ak a Pem erint ah Pusat dapat m enet apk an wewenang t ert ent u dengan m em perhat ikan sit uasi dan kondisi daerah baik pot ensi alam m aupun k em am puan daerah, k epada perangk at inst ansi pusat y ang ada di daerah dalam rangk a pelak sanaan asas dek onsent rasi.
Huruf b
Melalui t ugas pem bant uan ini m aka wewenang, pem biayaan, peralat an, dan t anggung j awab t et ap berada pada pem erint ah y ang m enugask anny a.
Ayat ( 2) Cukup j elas
Pasal 13
Ayat ( 1)
Dengan m em perhat ikan kem am puan, sit uasi dan kondisi daerah, Pem erint ah Pusat dapat m enyerahkan urusan di bidang lingkungan hidup kepada daerah m enj adi wewenang, t ugas, dan t anggung j awab Pem erint ah Daerah
berdasarkan asas desent ralisasi.
Ayat ( 2) Cukup j elas
Pasal 14
Ayat ( 1) sam pai ayat ( 3) Cukup j elas
Pasal 15
Ayat ( 1)
Analisis m engenai dam pak lingkungan hidup di sat u sisi m erupakan bagian st udi kelayakan unt uk m elaksanakan suat u rencana usaha dan/ at au
kegiat an, di sisi lain m erupakan syarat yang harus dipenuhi unt uk
m endapat kan izin m elakukan usaha dan/ at au kegiat an. Berdasarkan analisis ini dapat diket ahui secara lebih j elas dam pak besar dan pent ing t erhadap lingkungan hidup, baik dam pak negat if m aupun dam pak posit if yang akan t im bul dari usaha dan/ at au kegiat an sehingga dapat dipersiapkan langkah unt uk m enanggulangi dam pak negat if dan m engem bangkan dam pak posit if.
Unt uk m engukur at au m enent ukan dam pak besar dan pent ing t ersebut di ant aranya digunakan krit eria m engenai :
a besarnya j um lah m anusia yang akan t erkena dam pak rencana usaha
dan/ at au kegiat an;
b luas wilayah peny ebaran dam pak ;
c int ensit as dan lam anya dam pak berlangsung;
d banyaknya kom ponen lingkungan hidup lain yang akan t erkena
dam pak ;
e sifat kum ulat if dam pak;
Ayat ( 2) Cukup j elas
Pasal 16
Ayat ( 1)
Pengelolaan lim bah m erupakan rangkaian kegiat an yang m encakup penyim panan, pengum pulan, pengangkut an, pem anfaat an, pengolahan lim bah t erm asuk penim bunan hasil pengolahan t ersebut .
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Ayat ( 3)
Cukup j elas
Pasal 17 Ayat ( 1)
Kewaj iban unt uk m elakukan pengelolaan dim aksud m erupakan upaya unt uk m engurangi t erj adinya kem ungkinan risiko t erhadap lingkungan hidup
berupa t erj adinya pencem aran at au perusakan lingkungan hidup, m engingat bahan berbahay a dan beracun m em puny ai pot ensi yang cukup besar unt uk m enim bulkan efek negat if.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Ayat ( 3)
Cukup j elas
Pasal 18
Ayat ( 1)
Cont oh izin yang dim aksud ant ara lain izin kuasa pert am bangan unt uk usaha di bidang pert am bangan, at au izin usaha indust ri unt uk usaha di bidang indust ri.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Ayat ( 3)
usaha dan/ at au kegiat an yang diwaj ibkan unt uk m em buat at au
m elaksanakan analisis m engenai dam pak lingkungan hidup, m aka rencana pengelolaan dan rencana pem ant auan lingkungan hidup yang waj ib
dilaksanakan oleh penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an harus dicant um kan dan dirum uskan dengan j elas dalam izin m elakukan usaha dan/ at au kegiat an. Misalnya kewaj iban unt uk m engolah lim bah, syarat m ut u lim bah yang boleh dibuang ke dalam m edia lingkungan hidup, dan kewaj iban yang berkait an dengan pem buangan lim bah, sepert i kewaj iban m elakukan swapant au dan kewaj iban unt uk m elaporkan hasil swapant au t ersebut kepada inst ansi yang bert anggung j awab di bidang pengendalian dam pak lingkungan hidup. Apabila suat u rencana usaha dan/ at au kegiat an, m enurut perat uran perundang- undangan yang berlaku diwaj ibkan m elaksanakan analisis dam pak lingkungan hidup, m aka perset uj uan at as analisis m engenai dam pak lingkungan hidup t ersebut harus diaj ukan bersam a dengan
perm ohonan izin m elakukan usaha dan/ at au kegiat an.
Pasal 19 Ayat ( 1)
Cukup j elas
Ayat ( 2)
Pengum um an izin m elakukan usaha dan/ at au kegiat an m erupak an
pelaksanaan at as ket erbukaan pem erint ahan. Pengum um an izin m elakukan usaha dan/ at au kegiat an t ersebut m em ungkinkan peransert a m asyarakat khususnya yang belum m enggunakan kesem pat an dalam prosedur
k eberat an, dengar pendapat , dan lain- lain dalam proses pengam bilan keput usan izin.
Suat u usaha dan/ at au kegiat an akan m enghasilkan lim bah. Pada um um nya lim bah ini harus diolah t erlebih dahulu sebelum dibuang ke m edia lingkungan hidup sehingga t idak m enim bulkan pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup. Dalam hal t ert ent u, lim bah yang dihasilkan oleh suat u usaha dan/ at au kegiat an it u dapat
dim anfaat k an sebagai bahan bak u suat u produk . Nam un dari proses pem anfaat an t ersebut akan m enghasilkan lim bah, sebagai residu yang t idak dapat dim anfaat kan kem bali, yang akan dibuang ke m edia
Pem buangan ( dum ping) sebagaim ana dim aksud dalam Pasal ini adalah pem buangan lim bah sebagai residu suat u usaha dan/ at au kegiat an dan/ at au bahan lain yang t idak t erpakai at au daluwarsa ke dalam m edia lingkungan hidup, baik t anah, air m aupun udara. Pem buangan lim bah dan/ at au bahan t ersebut ke m edia lingkungan hidup akan m enim bulkan dam pak t erhadap ekosist em . Sehingga dengan
ket ent uan Pasal ini, dit ent ukan bahwa pada prinsipnya pem buangan lim bah ke m edia lingkungan hidup m erupakan hal yang dilarang, kecuali ke m edia lingkungan hidup t ert ent u yang t elah dit et apkan oleh Pem erint ah.
Ayat ( 5)
Cukup j elas
Pasal 21 Cukup j elas
Pasal 22 Ayat ( 1)
Cukup j elas
Ayat ( 2)
Dalam hal m enet apkan pej abat yang berwenang dari inst ansi lain unt uk m elakukan pengawasan, Ment eri m elakukan koordinasi dengan pim pinan inst ansi yang bersangkut an.
Ayat ( 3)
Ket ent uan pada ayat ini m erupakan pelaksanaan
Pasal 23 Cukup j elas
Pasal 24 Ayat ( 1)
Cukup j elas Ayat ( 2)
Cukup j elas Ayat ( 3)
Yang dim aksud dengan m em perhat ikan sit uasi dan kondisi t em pat pengawasan adalah m enghorm at i nilai dan norm a yang berlaku baik yang t ert ulis m aupun yang t idak t ert ulis.
Pasal 25 Ayat ( 1) sam pai ayat ( 5)
Pasal 26 Ayat ( 1)
Cukup j elas Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 27
Ayat ( 1)
Bobot pelanggaran perat uran lingk ungan hidup bisa berbeda- beda m ulai dari pelanggaran syarat adm inist rat if sam pai dengan
pelanggaran yang m enim bulkan korban.
Yang dim aksud dengan pelanggaran t ert ent u adalah
pelanggaran oleh usaha dan/ at au kegiat an yang dianggap berbobot unt uk dihent ikan kegiat an usahanya, m isalnya t elah ada warga m asy arak at y ang t erganggu k esehat anny a ak ibat pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup.
Ayat ( 2)
Cukup j elas Ayat ( 3)
Cukup j elas
Pasal 28
Audit lingkungan hidup m erupakan suat u inst rum en pent ing bagi
penanggung j awab usaha dan/ at au kegiat an unt uk m eningkat kan efisiensi kegiat an dan kinerj anya dalam m enaat i persyarat an lingkungan hidup yang dit et apkan oleh perat uran perundang- undangan. Dalam pengert ian ini, audit lingkungan hidup dibuat secara sukarela unt uk m em verifikasi ket aat an t erhadap perat uran perundang- undangan lingkungan hidup yang berlaku, sert a dengan kebij aksanaan dan st andar yang dit et apkan secara int ernal oleh penanggung j awab usaha dan/ at au k egiat an y ang bersangk ut an.
Pasal 29 Ayat ( 1) Ayat ( 4)
Cukup j elas
Ayat ( 5)
Hasil audit lingkungan hidup sebagaim ana dim aksud pada ayat ini m erupakan dokum en yang bersifat t erbuka unt uk um um , sebagai upaya perlindungan m asyarakat karena it u harus dium um kan.
Ket ent uan pada ayat ini dim aksudkan unt uk m elindungi hak k eperdat aan para pihak y ang bersengk et a.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Ayat ( 3)
Ket ent uan pada ayat ini dim aksudkan unt uk m encegah t erj adinya put usan yang berbeda m engenai sat u sengket a lingkungan hidup unt uk m enj am in kepast ian hukum .
Pasal 31
Penyelesaian sengket a lingkungan hidup m elalui perundingan di luar
pengadilan dilakukan secara sukarela oleh para pihak yang berkepent ingan, yait u para pihak yang m engalam i kerugian dan m engakibat kan kerugian, inst ansi pem erint ah yang t erkait dengan subyek yang disengket akan, sert a dapat m elibat kan pihak yang m em punyai kepedulian t erhadap pengelolaan lingkungan hidup.
Tindakan t ert ent u di sini dim aksudkan sebagai upaya m em ulihkan fungsi lingkungan hidup dengan m em perhat ikan nilai- nilai yang hidup dalam m asy arak at set em pat .
Pasal 32
Unt uk m elancarkan j alannya perundingan di luar pengadilan, para pihak yang berkepent ingan dapat m em int a j asa pihak ket iga net ral yang dapat berbent uk :
a. pihak ket iga net ral yang t idak m em iliki kewenangan m engam bil k eput usan.
Pihak ket iga net ral ini berfungsi sebagai pihak yang
m em fasilit asi para pihak yang berkepent ingan sehingga dapat dicapai kesepakat an.
Pihak ket iga net ral ini harus :
( 1) diset uj ui oleh para pihak y ang bersengk et a; ( 2) t idak m em iliki hubungan keluarga dan/ at au
hubungan kerj a dengan salah sat u pihak yang bersengk et a;
( 3) m em iliki ket ram pilan unt uk m elakukan perundingan at au penengahan;
( 4) t idak m em iliki kepent ingan t erhadap proses perundingan m aupun hasilnya.
arbit rase ini bersifat t et ap dan m engikat para pihak yang bersengk et a.
Pasal 33
Ayat ( 1)
Lem baga peny edia j asa penyelesaian sengket a lingkungan hidup ini dim aksudkan sebagai suat u lem baga yang m am pu m em perlancar pelaksanaan m ekanism e pilihan penyelesaian sengket a dengan m endasarkan pada prinsip ket idakberpihakan dan profesionalism e. Lem baga peny edia j asa y ang dibent uk Pem erint ah dim aksudkan sebagai pelayanan publik.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 34 Ayat ( 1)
Ayat ini m erupakan realisasi asas yang ada dalam hukum lingkungan hidup yang disebut asas pencem ar m em bayar. Selain diharuskan m em bayar gant i rugi, pencem ar dan/ at au perusak lingkungan hidup dapat pula dibebani oleh hakim unt uk m elakukan t indakan hukum t ert ent u, m isalnya perint ah unt uk :
m em asang at au m em perbaiki unit pengolahan lim bah sehingga lim bah sesuai dengan baku m ut u lingkungan hidup yang dit ent ukan;
m em ulihkan fungsi lingkungan hidup;
m enghilangkan at au m em usnahkan penyebab t im bulnya pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup.
Ayat ( 2)
Pem bebanan pem bayaran uang paksa at as set iap hari ket erlam bat an pelaksanaan perint ah pengadilan unt uk m elaksanakan t indakan t ert ent u adalah dem i pelest arian fungsi lingkungan hidup.
Pasal 35
Ayat ( 1)
Yang dim aksudkan sam pai bat as t ert ent u, adalah j ika m enurut penet apan perat uran perundang- undangan yang berlaku, dit ent ukan keharusan asuransi bagi usaha dan/ at au kegiat an yang bersangkut an at au t elah t ersedia dana lingkungan hidup.
Ayat ( 2)
Huruf a sam pai huruf c Cukup j elas
Ayat ( 3)
Yang dim aksud dengan t indakan pihak ket iga dalam ayat ini m erupakan perbuat an persaingan curang at au kesalahan yang dilakukan Pem erint ah.
Pasal 36
Ayat ( 1)
Cukup j elas Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 37
Ayat ( 1)
Yang dim aksud hak m engaj ukan gugat an perwakilan pada ayat ini adalah hak kelom pok kecil m asyarakat unt uk bert indak m ewakili m asy arak at dalam j um lah besar y ang dirugik an at as dasar k esam aan perm asalahan, fakt a hukum , dan t unt ut an yang dit im bulkan karena pencem aran dan/ at au perusakan lingkungan hidup.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Ayat ( 3)
Cukup j elas
Pasal 38 Ayat ( 1)
Cukup j elas
Ayat ( 2)
a. m em ohon k epada pengadilan agar seseorang
diperint ahkan unt uk m elakukan t indakan hukum t ert ent u yang berkait an dengan t uj uan pelest arian fungsi
lingkungan hidup;
b. m enyat akan seseorang t elah m elakukan perbuat an
m elanggar hukum karena m encem arkan at au m erusak lingkungan hidup;
c. m em erint ahkan seseorang yang m elakukan usaha
dan/ at au kegiat an unt uk m em buat at au m em perbaiki unit pengolah lim bah.
Yang dim aksud dengan biaya at au pengeluaran riil adalah biaya yang nyat a- nyat a dapat dibukt ikan t elah
dikeluarkan oleh organisasi lingkungan hidup.
Ayat ( 3)
Tidak set iap organisasi lingkungan hidup dapat m engat asnam akan lingkungan hidup, m elainkan harus m em enuhi persyarat an t ert ent u. Dengan adanya persyarat an sebagaim ana dim aksud di at as, m aka secara selekt if keberadaan organisasi lingkungan hidup diakui m em iliki ius st andi unt uk m engaj ukan gugat an at as nam a lingkungan hidup ke pengadilan, baik ke peradilan um um at aupun peradilan t at a usaha negara, t ergant ung pada k om pet ensi peradilan y ang bersangk ut an dalam m em eriksa dan m engadili perkara yang dim aksud.
Pasal 39 Cukup j elas
Pasal 40 Ayat ( 1) sam pai ayat ( 5)
Cukup j elas
Pasal 41 Ayat ( 1)
Cukup j elas Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 42 sam pai pasal 52
Cukup j elas