• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MINAT KEJURUAN DENGAN HASIL BELAJAR MENGINTERPRESTASIKAN GAMBAR TEKNIK PADA SISWA TINGKAT I PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF SMK SWASTA RAKSANA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MINAT KEJURUAN DENGAN HASIL BELAJAR MENGINTERPRESTASIKAN GAMBAR TEKNIK PADA SISWA TINGKAT I PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF SMK SWASTA RAKSANA MEDAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR

DAN MINAT KEJURUAN TEKNIK DENGAN HASIL BELAJAR

MENGINTERPRESTASIKAN GAMBAR TEKNIK

PADA SISWA TINGKAT I PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF

DI SMK SWASTA RAKSANA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

ISKANDAR NABABAN

NIM. 508121039

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Iskandar Nababan 508121039. Hubungan Antara Kemandirian Belajar Dan

Minat Kejuruan Dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik Pada Siswa Tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Swasta Raksana Medan. Skripsi.Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan kemandirian belajar dan minat kejuruan dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik. Metode penelitian ini bersifat deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah 64 orang siswa Tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif. Jumlah sampel ditentukan dengan berdasarkan tabel Krejcie dan Morgan, yaitu sebanyak 56 orang. Data variabel hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik diambil dari dengan menggunakan tes pilihan berganda sedangkan kemandirian belajar dan minat kejuruan dijaring dengan menggunakan angket. Hasil uji coba angket kemandirian belajar dan minat kejuruan memiliki reliabilitas yang termasuk pada kategori sangat tinggi.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara variabel kemandirian belajar dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik ry1,2 sebesar 0,457, dimana harga ttabel pada

taraf signifikansi 5% sebesar 0,266. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara variabel minat kejuruan dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik ry2,1 sebesar 0,351, dimana harga

ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,266. Hasil analisis regresi ganda

menunjukkan bahwa terdapat hubungan linier dan berarti antara kemandirian belajar dan minat kejuruan secara bersama-sama dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik dengan koefisien korelasi r sebesar 0,521 sementara itu diperoleh koefisien korelasi determinasi r2 sebesar 0,272 yang berarti bahwa hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik dapat dipengaruhi oleh kemandirian belajar dan minat kejuruan.

(5)

v

B.Identifikasi Masalah ... 7

C.Pembatasan Masalah ... 7

1. Hakikat Kemandirian Belajar ... 11

2. Hakikat Minat Kejuruan………….. ... 14

3. Hakikat Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 18

B. Kerangka Berfikir ... 20

(6)

vi

2. Hubungan Antara Minat Kejuruan Dengan Hasil Belajar

Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 22

3.Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Minat Kejuruan Secara Bersama-sama Dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 23

C. Pengajuan Hipotesis ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Lokasi Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 25

C.MetodePenelitian ... 28

D. Variabel Penelitian ... 28

E.Instrumen Penelitian ... 29

1. Instrumen Kemandirian Belajar ... 29

2. Instrumen Minat Kejuruan ... 31

3. Instrumen Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 32

F. Uji Coba Instrumen ... 34

1. Instrumen Kemandirian Belajar ... 34

a. Validitas Angket ... 34

b. Reliabilitas Angket ... 35

2. Instrumen Minat Kejuruan ... 36

(7)

vii

G. Teknik Analisis Data ... 40

1. Deskripsi Data ... 40

a. Hipotesis Pertama dan Kedua ... 44

b. Hipotesis Ketiga ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 47

A. Deskripsi Data Penelitian ... 47

1.Deskripsi Data Variabel Kemandirian Belajar(X1) ... 47

2.Deskripsi Data Variabel Minat Kejuruan (X2) ... 48

3.Deskripsi Data Variabel Hasil Belajar Menginterprestasika GambarTeknik (Y) ... 50

B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 52

1.Tingkat Kecenderungan Data Variabel Kemandirian Belajar (X1) ... 52

2.Tingkat Kecenderungan Data Variabel Minat Kejuruan (X2) ... 52

3.Tingkat Kecenderungan Data Variabel Hasil BelajarMenginterprestasikan Gambar Teknik (Y) ... 53

C. Uji Persyaratan Analisis ... 54

1. Uji Normalitas ... 54

(8)

viii

D. Uji Hipotesis ... 57

1. Hubungan Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 58

2. Hubungan Minat Kejuruan dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 58

3. Hubungan Kemandirian Belajar dan Minat Kejuruan dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 59

4. Perhitungan Koefisien Parsial antara Variabel ... 60

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

F. Keterbatasan Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULANDAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. NilaiPerolehanHasilBelajarMenginterprestasikan

GambarTeknik ... ..4

Tabel 2. Jumlah Siswa Tingkat I ... 25

Tabel 3. Skala Penilaian Kuisioner Kemandirian Belajar ... 30

Tabel 4. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar... 31

Tabel 5. Skala Penilaian Kuisioner Minat Kejuruan ... 32

Tabel6. Kisi-kisi Angket Minat Kejuruan ... 32

Tabel 7. Kisi-kisi Tes Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 33

Tabel 8. Ringkasan Data Kemandirian Belajar ... 47

Tabel 9. DistribusiFrekuensi Data VariabelKemandirianBelajar ... 48

Tabel 10.Ringkasan Data Minat Kejuruan ... 49

Tabel11.DistribusiFrekuensi Data VariabelMinatKejuruan ... 49

Tabel12. Ringkasan Data HasilBelajarMenginterprestasikan GambarTeknik ... 50

Tabel13. DistribusiFrekuensi Data VariabelHasil BelajarMenginterprestasikanGambarTeknik ... 51

Tabel 14.Tingkat KecenderunganKemandirianBelajar(X1) ... 52

Tabel 15.Tingkat KecenderunganMinatKejuruan (X2) ... 53

Tabel 16.Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 53

(10)

x

Data Penelitian ... 54

Tabel 18. Ringkasan Analisis Variansi Untuk Persamaan Regresi

Variabel Y atas X1 ... 55

Tabel 19. Ringkasan Analisis Variansi Untuk Persamaan Regresi

Variabel Y atas X2 ... 56

Tabel 20. RingkasanAnalisisVariansiRegresiGanda ... 57

Tabel 21. RingkasanHasilPerhitunganKoefisienKorelasiAntara

VariabelPenelitian ... 58

Tabel 22.RingkasanAnalisisVariansiRegresiGanda ... 59

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Hubungan Variabel ... 28

Gambar 2. Histogram Skor Variabel Kemandirian Belajar ... 48

Gambar 3. Histogram Skor Variabel Minat Kejuruan ... 50

Gambar 4. Histogram Skor Variabel Hasil Belajar Menginterprestasikan

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan formal tempat dimana kegiatan

pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud merupakan

kegiatan yang bernilai edukatif atau mendidik, dalam hal ini kegiatan

pembelajaran yang dilakukan tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

yang telah dirumuskan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

Berbicara mengenai proses pembelajaran di sekolah sering membuat

kecewa apabila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar.

Walaupun sering diketahui bahwa banyak siswa yang mungkin mampu

menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, tetapi

pada kenyataanya mereka sering kali tidak memahami/mengerti secara mendalam

pengetahuan yang bersifat hapalan tersebut. Pengetahuan atau pemahaman yang

dimaksud disini adalah pemahaman siswa terhadap dasar kualitatif dimana

fakta-fakta saling berkaitan dan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan

tersebut dalam situasi baru.

Kecenderungan menggunakan metode ceramah oleh guru juga merupakan

salah satu faktor yang menyebabkan siswa pasif/tidak aktif, baik secara fisik

maupun mentalnya, ini menyebabkan siswa tidak termotivasi dan tidak bergairah

belajar. Perlu disadari bahwa pembelajaran bukanlah sekedar rentetan/pokok

(13)

2

untuk kehidupan sehari-hari. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu usaha

pembelajaran yang mampu memberikan pemahaman tentang konsep-konsep yang

berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat dimana mereka akan hidup dan

bekerja.

Salah satu usaha yang dilakukan dalam upaya peningkatan pembelajaran

adalah dengan meningkatkan peranan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan

mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang

mempunyai kualitas dengan cara mempersiapkan lulusan yang mampu mengikuti

dan mengisi laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini sesuai

dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 menyatakan :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri. dan menjadi negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab.

Sejalan dengan itu, pemerintah indonesia terus melakukan usaha-usaha

untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan. Usaha-usaha yang telah

dilakukan diantaranya perbaikan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan

lapangan kerja, penataran bagi guru-guru bidang studi, pengadaan fasilitas belajar

dan melakukan kerja sama dengan lembaga industri.

Salah satu lembaga pendidikan yang mengacu pada pengembangan kualitas

sumber daya manusia adalah Sekolah Menegah Kejuruan (SMK). SMK adalah

(14)

3

menjadi tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Hadiwaratama (1998), bahwa sekolah kejuruan bertujuan

untuk menghasilkan tenaga kerja kejuruan tingkat menengah yang terampil dan

memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdangangan, dan jasa

serta mampu berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja baru, guna

meningkatkan produksi dan perluasan kesempatan kerja.

Selanjutnya dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

kurikulum 2009, tujuan Sekolah Menegah Kejuruan adalah :

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap profesional.

2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetensi

dan mengembangkan diri.

3. Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia

usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang.

4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.

Namun pada kenyataannya bahwa lulusan SMK sekarang banyak yang

tidak siap untuk membuka lapangan kerja, dan tidak mampu memenuhi tuntutan

dunia usaha atau industri bidang otomotif. Hal ini lebih dipertegas seperti yang

diungkapkan oleh Slamet, (1994) “Selain tidak siap untuk membuka lapangan

kerja, lulusan SMK masih rendah lulusannya, juga kurang dapat beradaptasi

dengan sarana dan fasilitas kerja yang ada di dunia kerja/industri”.

Sehubungan dengan itu kualitas tamatan pendidikan, terutama pendidikan

(15)

4

dikarenakan SMK belum mampu menyediakan tenaga kerja terampil di

masyarakat. Kekurang mampuan pendidikan menengah kejuruan dalam

menyediakan SDM yang berkualitas disebabkan oleh faktor sumber daya yang

masuk ke sekolah menegah kejuruan itu sendiri belum terbentuk.

SMK Swasta Raksana Medan merupakan salah satu lembaga yang

menghasilkan lulusan yang akan bersaing di dunia kerja setelah lulus nantinya.

Sekolah ini memiliki keunggulan dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana,

guru-guru yang berkualitas dan merupakan salah satu sekolah kejuruan unggulan

di kota Medan. Akan tetapi, masih terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaan

belajar pada siswa seperti pencapaian hasil belajar yang berkaitan dengan

kompetisi dunia industri seperti menginterprestasikan gambar teknik.

Hasil wawancara dengan guru mata diklat menginterprestasikan gambar

teknik di sekolah tersebut menyimpulkan bahwa hasil menginterprestasikan

gambar teknik kurang memuaskan dan cenderung rendah.

Tabel 1. Nilai Perolehan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik

No Nilai Siswa Jumlah Siswa Persentase (%)

1 90 – 100 - -

2 80 – 89 24 Orang 32 %

3 70 – 79 51 Orang 68 %

4 < 70 - -

Jumlah 75 Orang

Dokumentasi : DKN Siswa SMK Swasta Raksana TP 2012/2013

Disamping itu, setiap tahunnya siswa yang lulus, hanya sekitar 15-25%

yang dapat bekerja di indusrti, walaupun pelaksanaan praktek industri telah

(16)

5

perlu melakukan penelitian di sekolah tersebut untuk mengetahui latar belakang

penyebab masalah tersebut.

Dalam hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik ditemukan suatu

masalah dimana ada siswa yang mendapatkan nilai rendah dan ada siswa yang

mendapatkan nilai memuaskan. Beberapa faktor yang dirasakan dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa pada program diklat menginterprestasikan

gambar teknik dibedakan atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

adalah faktor-faktor yang timbul dari dalam diri peserta didik itu sendiri seperti,

sikap belajar, kemandiran belajar, motivasi belajar, minat belajar, minat kejuruan,

kreativitas siswa, disiplin belajar, motivasi berprestasi. Faktor eksternal adalah

yang meliputi berbagai komponen dari luar diri siswa yang mempengaruhi

kegiatan belajar mereka. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor guru,

komunikasi antara guru dan siswa, fasilitas belajar dan sebagainya.

Dalam hal ini penulis mencoba mengamati faktor internal siswa, yaitu

kemandirian belajar dan minat kejuruan. Hal ini penulis kemukakan dengan

membatasi bahwa keberhasilan belajar siswa semuanya kembali pada diri sendiri.

Kemandirian belajar dan minat kejuruan merupakan hal yang bersumber secara

alami dari diri setiap individu yang dapat memaksimalkan hasil belajar.

Kemandirian merupakan kemampuan dan perilaku yang didasarkan dengan

mengandalkan kemampuan diri sendiri untuk mengurus dirinya sendiri dan semua

aspek kehidupannya, yang ditandai dengan adanya inisiatif, percaya pada diri

(17)

6

mengemukakan ; Kemandirian mempengaruhi kemampuan penguasaan materi

pembelajaran serta hasil belajar dari suatu program diklat tertentu.

Siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar, maka akan memperoleh

hasil belajar yang memuaskan. Melalui kemandirian belajar siswa diharapkan

akan meningkatkan hasil belajar menggambar teknik mesin.

Minat kejuruan dirasakan merupakan salah satu faktor yang secara awal

hendaknya dimiliki oleh siswa. Minat secara konseptual diartikan sebagai watak

yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek,

aktivitas, pengertian dan ketrampilan yang bertujuan untuk perhatian atau

penguasaan. Minat secara operasional dapat diartikan sebagai rasa keingintahuan

seseorang tentang keadaan suatu objek (Deswita.2007:1)

Apabila siswa berminat untuk mempelajari sesuatu, maka akan memperoleh

hasil belajar yang memuaskan, keaktifan para siswa mengikuti belajar mengajar,

teori maupun praktek merupakan ciri khas siswa memiliki minat kejuruan. Minat

kejuruan yang tumbuh dari dalam diri siswa memungkinkan untuk memperoleh

hasil belajar yang memuaskan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian

mengenai “Hubungan Antara Kemandirian Belajar Dan Minat Kejuruan Teknik

Dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik Pada Siswa Tingkat

I Program Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana Medan Tahun

(18)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dalam penelitian

ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik siswa tingkat I

Program Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana Medan

masih tergolong rendah.

2. Hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar

menginterprestasikan gambar teknik.

3. Hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar

menginterprestasikan gambar teknik.

4. Kemandirian belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar

menggambar teknik mesin.

5. Minat siswa dalam pembelajaran menginterprestasikan gambar teknik

mesin.

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar menginterprestasikan

gambar teknik siswa SMK Swasta Raksana Medan, baik yang berasal dari diri

siswa sendiri (internal) maupun dari luar diri siswa (Eksternal). Namun dalam

penelitian ini permasalahan dibatasi dengan masalah yang menyangkut faktor

internal dari siswa, yaitu kemandirian belajar, minat kejuruan, dan hasil belajar

(19)

8

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

dikemukakan diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian

belajar dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik siswa

tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana

Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat

kejuruan dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik siswa

tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana

Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian

belajar dan minat kejuruan dengan hasil belajar menginterprestasikan

gambar teknik siswa tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif di

SMK Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

mendeskripsikan :

1. Besarnya hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar

menginterprestasikan gambar teknik pada siswa tingkat I Program

Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana Medan Tahun

(20)

9

2. Besarnya hubungan antara minat kejuruan teknik dengan hasil belajar

menginterprestasikan gambar teknik pada siswa tingkat I Program

Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014.

3. Besarnya hubungan antara kemandirian belajar dan minat kejuruan

teknik secara bersama-sama dengan hasil belajar menginterprestasikan

gambar teknik pada siswa tingkat I Program Keahlian Mekanik

Otomotif di SMK Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran

2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan hasil

penelitian ini bermanfaat :

1. Memberi informasi tentang hubungan kemandirian belajar dan minat

kejuruan siswa dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik

dari siswa tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Swasta

Raksana Medan Tahun pembelajaran 2013/2014.

2. Sebagai bahan masukan bagi para guru program diklat

menginterprestasikan gambar teknik khususnya guru SMK Swasta

Raksana Medan guna peningkatan hasil belajar menginterprestasikan

(21)

10

3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga SMK khususnya SMK Swasta

Raksana Medan tentang arti pentingnya kemandirian belajar dan minat

kejuruan anak dalam meningkatkan kualitas lulusnya.

4. Sebagai bahan studi banding bagi penelitian-penelitian yang relevan

(22)

65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat

disimpulkan:

1. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar

dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik Siswa Tingkat I

Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Swasta Raksana Medan. Hal ini

dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi yang memberikan hasil nilai

rhitung = 0,415 > rtabel = 0,266. Dengan harga thitung = 3,354 > ttabel = 1,674.

Maka disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan antara kemandirian

belajar dan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik.

2. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat kejuruan dengan

hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik Siswa Tingkat I Program

keahlian Mekanik Otomotif SMK Swasta Raksana Medan. Hal ini dibuktikan

dengan hasil perhitungan korelasi yang memberikan hasil nilai rhitung = 0,287

> rtabel = 0,266. Dengan harga thitung = 2,297 > ttabel = 1,674. Maka

disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan antara minat kejuruan dengan

hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik.

3. Terdapat hubungan yang positif dan berarti secara bersama-sama antara

kemandirian belajar dan minat kejuruan dengan hasil belajar

menginterprestasikan gambar teknik Siswa Tingkat I Program Keahlian

(23)

66

hasil perhitungan korelasi ganda yang memberikan hasil nilai R = 0,521 >.

Dengan harga Fhitung = 10,46 > Ftabel = 3,18. Maka disimpulkan terdapat

korelasi yang signifikan secara bersama-sama antara kemandirian belajar dan

minat kejuruan dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik.

B. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat dibuat

implikasi penelitian :

1. Kemandirian belajar perlu ditekankan untuk siswa dalam meningkatkan

hasil belajar. Sebagai implikasinya, dimana siswa akan terbiasa dengan

kemandirian.

2. Hendaknya dilakukan upaya untuk meningkatkan minat kejuruan siswa,

antara lain dengan cara bimbingan dan penyuluhan, penggunaan strategi

belajar mengajar yang tepat

3. Kemandirian belajar dan minat kejuruan mempunyai hubungan dengan

hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik. Untuk itu perlu

pertimbangan kepada pengelola SMK untuk menumbuhkan kemandirian

belajar dan minat kejuruan pada peserta didik untuk meningkatkan hasil

(24)

67

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abrurrahmah. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Arikunto, S. 2008. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi IX. Jakarta: Bumi Aksara.

2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Amir, Bustami. Mencari Konsep Pendidikan Yang Tepat.2002.1 dari 2 wikipedia.org.id/cetak/2006/pendidikan.htm.

Chaplin,J. P. 2008. Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Yrama Widya.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Deswita, Dra. Masyarakat Dan Minat Baca. 2007. 2 dari 9 http://depdiknas.com/jurnal/2006/pendidikan/htm

Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Edward. 2007. Kemampuan Belajar. Jakarta : Kencana Agung.

Gunarso. 1995. Meningkatkan Minat Belajar Anak. Jakarta: LPTK dan ISPI.

Hadiwaratama. 1998. Buku Petunjuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud

Hadjar, Ibnu. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam

Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(25)

68

Haris Mudjiman. 2007. Belajar Mandiri (Self-Motivated Learning). Surakarta: LPP UNS dan UNS Press

Henra Surya. 2003. Kiat Mengatasi Kesulitan Belajar. Jakarta: Alex Media Komputindo

Martono, Nanang. 2011, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan

Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.

Mulyati. 2004. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Publisher

Nasution, S. 2004. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Angkasa.

Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nunung Faizul Muna, Sri Hartati & Imam Setiawan. 2009. “Hubungan

Kemandirian Dengan Motif Berkompetisi Pada Siswa Kelas VII Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional”. Skirpsi. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro.

Pellokila, Jappy. Pendidikan, Apa Dan Mengapa Diadakan. 2006 2 dari 9.

http://jappy.com3.us/phg/2007/pendidikan.htm

Poerwadana. 1983. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sadirman,A.M.1992.Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Gravindo Persada.

Shaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul. 2004. Psikologi Suatu

Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana

Sastratinah, 2006. Anak Super Normal Dan Pendidikannya. Jakarta : PT. Gramedia

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

(26)

69

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumahamijaya, S. 2003. Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewiraswastaan Suatu Upaya bagi Keberhasilan Program Pendidikan Berbasis Luas/Board Based Education and Life Skills. Bandung: Ankasa.

Suryana, Andi. Pendidikan Anak Usia Berkembang. 2006. 2 dari 9 http://pendidikan bangsa.com/jurnal/2007/pendidikan.htm

Tahir, 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Bumi Aksara

Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Grasindo.

Walgito. 1986.Perkembangan Minat Belajar. Jakarta : PT. Gramedia

Gambar

Tabel 18. Ringkasan Analisis Variansi Untuk Persamaan Regresi
Gambar 1. Hubungan Variabel .......................................................................
gambar teknik kurang memuaskan dan cenderung rendah.
gambar teknik dibedakan atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
+4

Referensi

Dokumen terkait

Prasarana praktik Program Studi Keahlian Teknik Mekanik Otomotif kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK N 1 Cikarang Pusat sebagian kecil memenuhi

Demikian halnya di SMK Swasta Raksana Medan, melalui pengamatan dan data yang diperoleh dari sekolah tersebut disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa belum tercapai

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK PADA SISWA TINGKAT I PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF.. SMK SWASTA HKBP PEMATANGSIANTAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Kemampuan Praktek Kejuruan Dan Disiplin Belajar Dengan Minat Berwiraswasta Siswa SMK Negeri

penelitian di SMK-TI Yapim Medan dengan judul : “ Perbedaan Kemampuan Menguasai Teori Dasar Eektronika ( MTDE ) Berdasarkan Minat Kejuruan dan Kemandirian Belajar Pada Siswa Kelas

Dengan Hasil Belajar Menerapkan Gambar Dasar Teknik siswa Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2015/2016. Fakultas Teknik

Tesis dengan judul Relasi Kompetensi Guru Produktif Program Keahlian Mekanik Otomotif Terhadap Relevansi Praktek Kerja Industri Siswa Kelas III TMO SMK

Berdasarkan tabel dan diagram kecenderungan skor variabel profil pembelajaran kejuruan guru produktif kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) di