HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR
DAN MINAT KEJURUAN TEKNIK DENGAN HASIL BELAJAR
MENGINTERPRESTASIKAN GAMBAR TEKNIK
PADA SISWA TINGKAT I PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF
DI SMK SWASTA RAKSANA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
ISKANDAR NABABAN
NIM. 508121039
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Iskandar Nababan 508121039. Hubungan Antara Kemandirian Belajar Dan
Minat Kejuruan Dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik Pada Siswa Tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Swasta Raksana Medan. Skripsi.Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan kemandirian belajar dan minat kejuruan dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik. Metode penelitian ini bersifat deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah 64 orang siswa Tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif. Jumlah sampel ditentukan dengan berdasarkan tabel Krejcie dan Morgan, yaitu sebanyak 56 orang. Data variabel hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik diambil dari dengan menggunakan tes pilihan berganda sedangkan kemandirian belajar dan minat kejuruan dijaring dengan menggunakan angket. Hasil uji coba angket kemandirian belajar dan minat kejuruan memiliki reliabilitas yang termasuk pada kategori sangat tinggi.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara variabel kemandirian belajar dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik ry1,2 sebesar 0,457, dimana harga ttabel pada
taraf signifikansi 5% sebesar 0,266. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara variabel minat kejuruan dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik ry2,1 sebesar 0,351, dimana harga
ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,266. Hasil analisis regresi ganda
menunjukkan bahwa terdapat hubungan linier dan berarti antara kemandirian belajar dan minat kejuruan secara bersama-sama dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik dengan koefisien korelasi r sebesar 0,521 sementara itu diperoleh koefisien korelasi determinasi r2 sebesar 0,272 yang berarti bahwa hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik dapat dipengaruhi oleh kemandirian belajar dan minat kejuruan.
v
B.Identifikasi Masalah ... 7
C.Pembatasan Masalah ... 7
1. Hakikat Kemandirian Belajar ... 11
2. Hakikat Minat Kejuruan………….. ... 14
3. Hakikat Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 18
B. Kerangka Berfikir ... 20
vi
2. Hubungan Antara Minat Kejuruan Dengan Hasil Belajar
Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 22
3.Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Minat Kejuruan Secara Bersama-sama Dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 23
C. Pengajuan Hipotesis ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25
A. Lokasi Penelitian ... 25
B. Populasi dan Sampel ... 25
1. Populasi ... 25
2. Sampel ... 25
C.MetodePenelitian ... 28
D. Variabel Penelitian ... 28
E.Instrumen Penelitian ... 29
1. Instrumen Kemandirian Belajar ... 29
2. Instrumen Minat Kejuruan ... 31
3. Instrumen Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 32
F. Uji Coba Instrumen ... 34
1. Instrumen Kemandirian Belajar ... 34
a. Validitas Angket ... 34
b. Reliabilitas Angket ... 35
2. Instrumen Minat Kejuruan ... 36
vii
G. Teknik Analisis Data ... 40
1. Deskripsi Data ... 40
a. Hipotesis Pertama dan Kedua ... 44
b. Hipotesis Ketiga ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 47
A. Deskripsi Data Penelitian ... 47
1.Deskripsi Data Variabel Kemandirian Belajar(X1) ... 47
2.Deskripsi Data Variabel Minat Kejuruan (X2) ... 48
3.Deskripsi Data Variabel Hasil Belajar Menginterprestasika GambarTeknik (Y) ... 50
B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 52
1.Tingkat Kecenderungan Data Variabel Kemandirian Belajar (X1) ... 52
2.Tingkat Kecenderungan Data Variabel Minat Kejuruan (X2) ... 52
3.Tingkat Kecenderungan Data Variabel Hasil BelajarMenginterprestasikan Gambar Teknik (Y) ... 53
C. Uji Persyaratan Analisis ... 54
1. Uji Normalitas ... 54
viii
D. Uji Hipotesis ... 57
1. Hubungan Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 58
2. Hubungan Minat Kejuruan dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 58
3. Hubungan Kemandirian Belajar dan Minat Kejuruan dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 59
4. Perhitungan Koefisien Parsial antara Variabel ... 60
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
F. Keterbatasan Penelitian ... 63
BAB V KESIMPULANDAN SARAN ... 65
A. Kesimpulan ... 65
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. NilaiPerolehanHasilBelajarMenginterprestasikan
GambarTeknik ... ..4
Tabel 2. Jumlah Siswa Tingkat I ... 25
Tabel 3. Skala Penilaian Kuisioner Kemandirian Belajar ... 30
Tabel 4. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar... 31
Tabel 5. Skala Penilaian Kuisioner Minat Kejuruan ... 32
Tabel6. Kisi-kisi Angket Minat Kejuruan ... 32
Tabel 7. Kisi-kisi Tes Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 33
Tabel 8. Ringkasan Data Kemandirian Belajar ... 47
Tabel 9. DistribusiFrekuensi Data VariabelKemandirianBelajar ... 48
Tabel 10.Ringkasan Data Minat Kejuruan ... 49
Tabel11.DistribusiFrekuensi Data VariabelMinatKejuruan ... 49
Tabel12. Ringkasan Data HasilBelajarMenginterprestasikan GambarTeknik ... 50
Tabel13. DistribusiFrekuensi Data VariabelHasil BelajarMenginterprestasikanGambarTeknik ... 51
Tabel 14.Tingkat KecenderunganKemandirianBelajar(X1) ... 52
Tabel 15.Tingkat KecenderunganMinatKejuruan (X2) ... 53
Tabel 16.Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik ... 53
x
Data Penelitian ... 54
Tabel 18. Ringkasan Analisis Variansi Untuk Persamaan Regresi
Variabel Y atas X1 ... 55
Tabel 19. Ringkasan Analisis Variansi Untuk Persamaan Regresi
Variabel Y atas X2 ... 56
Tabel 20. RingkasanAnalisisVariansiRegresiGanda ... 57
Tabel 21. RingkasanHasilPerhitunganKoefisienKorelasiAntara
VariabelPenelitian ... 58
Tabel 22.RingkasanAnalisisVariansiRegresiGanda ... 59
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Hubungan Variabel ... 28
Gambar 2. Histogram Skor Variabel Kemandirian Belajar ... 48
Gambar 3. Histogram Skor Variabel Minat Kejuruan ... 50
Gambar 4. Histogram Skor Variabel Hasil Belajar Menginterprestasikan
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan formal tempat dimana kegiatan
pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud merupakan
kegiatan yang bernilai edukatif atau mendidik, dalam hal ini kegiatan
pembelajaran yang dilakukan tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah dirumuskan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
Berbicara mengenai proses pembelajaran di sekolah sering membuat
kecewa apabila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar.
Walaupun sering diketahui bahwa banyak siswa yang mungkin mampu
menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, tetapi
pada kenyataanya mereka sering kali tidak memahami/mengerti secara mendalam
pengetahuan yang bersifat hapalan tersebut. Pengetahuan atau pemahaman yang
dimaksud disini adalah pemahaman siswa terhadap dasar kualitatif dimana
fakta-fakta saling berkaitan dan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan
tersebut dalam situasi baru.
Kecenderungan menggunakan metode ceramah oleh guru juga merupakan
salah satu faktor yang menyebabkan siswa pasif/tidak aktif, baik secara fisik
maupun mentalnya, ini menyebabkan siswa tidak termotivasi dan tidak bergairah
belajar. Perlu disadari bahwa pembelajaran bukanlah sekedar rentetan/pokok
2
untuk kehidupan sehari-hari. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu usaha
pembelajaran yang mampu memberikan pemahaman tentang konsep-konsep yang
berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat dimana mereka akan hidup dan
bekerja.
Salah satu usaha yang dilakukan dalam upaya peningkatan pembelajaran
adalah dengan meningkatkan peranan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan
mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang
mempunyai kualitas dengan cara mempersiapkan lulusan yang mampu mengikuti
dan mengisi laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini sesuai
dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 menyatakan :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri. dan menjadi negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab.
Sejalan dengan itu, pemerintah indonesia terus melakukan usaha-usaha
untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan. Usaha-usaha yang telah
dilakukan diantaranya perbaikan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan
lapangan kerja, penataran bagi guru-guru bidang studi, pengadaan fasilitas belajar
dan melakukan kerja sama dengan lembaga industri.
Salah satu lembaga pendidikan yang mengacu pada pengembangan kualitas
sumber daya manusia adalah Sekolah Menegah Kejuruan (SMK). SMK adalah
3
menjadi tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Hadiwaratama (1998), bahwa sekolah kejuruan bertujuan
untuk menghasilkan tenaga kerja kejuruan tingkat menengah yang terampil dan
memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdangangan, dan jasa
serta mampu berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja baru, guna
meningkatkan produksi dan perluasan kesempatan kerja.
Selanjutnya dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
kurikulum 2009, tujuan Sekolah Menegah Kejuruan adalah :
1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap profesional.
2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetensi
dan mengembangkan diri.
3. Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang.
4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.
Namun pada kenyataannya bahwa lulusan SMK sekarang banyak yang
tidak siap untuk membuka lapangan kerja, dan tidak mampu memenuhi tuntutan
dunia usaha atau industri bidang otomotif. Hal ini lebih dipertegas seperti yang
diungkapkan oleh Slamet, (1994) “Selain tidak siap untuk membuka lapangan
kerja, lulusan SMK masih rendah lulusannya, juga kurang dapat beradaptasi
dengan sarana dan fasilitas kerja yang ada di dunia kerja/industri”.
Sehubungan dengan itu kualitas tamatan pendidikan, terutama pendidikan
4
dikarenakan SMK belum mampu menyediakan tenaga kerja terampil di
masyarakat. Kekurang mampuan pendidikan menengah kejuruan dalam
menyediakan SDM yang berkualitas disebabkan oleh faktor sumber daya yang
masuk ke sekolah menegah kejuruan itu sendiri belum terbentuk.
SMK Swasta Raksana Medan merupakan salah satu lembaga yang
menghasilkan lulusan yang akan bersaing di dunia kerja setelah lulus nantinya.
Sekolah ini memiliki keunggulan dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana,
guru-guru yang berkualitas dan merupakan salah satu sekolah kejuruan unggulan
di kota Medan. Akan tetapi, masih terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaan
belajar pada siswa seperti pencapaian hasil belajar yang berkaitan dengan
kompetisi dunia industri seperti menginterprestasikan gambar teknik.
Hasil wawancara dengan guru mata diklat menginterprestasikan gambar
teknik di sekolah tersebut menyimpulkan bahwa hasil menginterprestasikan
gambar teknik kurang memuaskan dan cenderung rendah.
Tabel 1. Nilai Perolehan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik
No Nilai Siswa Jumlah Siswa Persentase (%)
1 90 – 100 - -
2 80 – 89 24 Orang 32 %
3 70 – 79 51 Orang 68 %
4 < 70 - -
Jumlah 75 Orang
Dokumentasi : DKN Siswa SMK Swasta Raksana TP 2012/2013
Disamping itu, setiap tahunnya siswa yang lulus, hanya sekitar 15-25%
yang dapat bekerja di indusrti, walaupun pelaksanaan praktek industri telah
5
perlu melakukan penelitian di sekolah tersebut untuk mengetahui latar belakang
penyebab masalah tersebut.
Dalam hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik ditemukan suatu
masalah dimana ada siswa yang mendapatkan nilai rendah dan ada siswa yang
mendapatkan nilai memuaskan. Beberapa faktor yang dirasakan dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa pada program diklat menginterprestasikan
gambar teknik dibedakan atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor-faktor yang timbul dari dalam diri peserta didik itu sendiri seperti,
sikap belajar, kemandiran belajar, motivasi belajar, minat belajar, minat kejuruan,
kreativitas siswa, disiplin belajar, motivasi berprestasi. Faktor eksternal adalah
yang meliputi berbagai komponen dari luar diri siswa yang mempengaruhi
kegiatan belajar mereka. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor guru,
komunikasi antara guru dan siswa, fasilitas belajar dan sebagainya.
Dalam hal ini penulis mencoba mengamati faktor internal siswa, yaitu
kemandirian belajar dan minat kejuruan. Hal ini penulis kemukakan dengan
membatasi bahwa keberhasilan belajar siswa semuanya kembali pada diri sendiri.
Kemandirian belajar dan minat kejuruan merupakan hal yang bersumber secara
alami dari diri setiap individu yang dapat memaksimalkan hasil belajar.
Kemandirian merupakan kemampuan dan perilaku yang didasarkan dengan
mengandalkan kemampuan diri sendiri untuk mengurus dirinya sendiri dan semua
aspek kehidupannya, yang ditandai dengan adanya inisiatif, percaya pada diri
6
mengemukakan ; Kemandirian mempengaruhi kemampuan penguasaan materi
pembelajaran serta hasil belajar dari suatu program diklat tertentu.
Siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar, maka akan memperoleh
hasil belajar yang memuaskan. Melalui kemandirian belajar siswa diharapkan
akan meningkatkan hasil belajar menggambar teknik mesin.
Minat kejuruan dirasakan merupakan salah satu faktor yang secara awal
hendaknya dimiliki oleh siswa. Minat secara konseptual diartikan sebagai watak
yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek,
aktivitas, pengertian dan ketrampilan yang bertujuan untuk perhatian atau
penguasaan. Minat secara operasional dapat diartikan sebagai rasa keingintahuan
seseorang tentang keadaan suatu objek (Deswita.2007:1)
Apabila siswa berminat untuk mempelajari sesuatu, maka akan memperoleh
hasil belajar yang memuaskan, keaktifan para siswa mengikuti belajar mengajar,
teori maupun praktek merupakan ciri khas siswa memiliki minat kejuruan. Minat
kejuruan yang tumbuh dari dalam diri siswa memungkinkan untuk memperoleh
hasil belajar yang memuaskan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian
mengenai “Hubungan Antara Kemandirian Belajar Dan Minat Kejuruan Teknik
Dengan Hasil Belajar Menginterprestasikan Gambar Teknik Pada Siswa Tingkat
I Program Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana Medan Tahun
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dalam penelitian
ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik siswa tingkat I
Program Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana Medan
masih tergolong rendah.
2. Hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar
menginterprestasikan gambar teknik.
3. Hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar
menginterprestasikan gambar teknik.
4. Kemandirian belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar
menggambar teknik mesin.
5. Minat siswa dalam pembelajaran menginterprestasikan gambar teknik
mesin.
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar menginterprestasikan
gambar teknik siswa SMK Swasta Raksana Medan, baik yang berasal dari diri
siswa sendiri (internal) maupun dari luar diri siswa (Eksternal). Namun dalam
penelitian ini permasalahan dibatasi dengan masalah yang menyangkut faktor
internal dari siswa, yaitu kemandirian belajar, minat kejuruan, dan hasil belajar
8
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian
belajar dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik siswa
tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana
Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat
kejuruan dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik siswa
tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana
Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian
belajar dan minat kejuruan dengan hasil belajar menginterprestasikan
gambar teknik siswa tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif di
SMK Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan :
1. Besarnya hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar
menginterprestasikan gambar teknik pada siswa tingkat I Program
Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana Medan Tahun
9
2. Besarnya hubungan antara minat kejuruan teknik dengan hasil belajar
menginterprestasikan gambar teknik pada siswa tingkat I Program
Keahlian Mekanik Otomotif di SMK Swasta Raksana Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014.
3. Besarnya hubungan antara kemandirian belajar dan minat kejuruan
teknik secara bersama-sama dengan hasil belajar menginterprestasikan
gambar teknik pada siswa tingkat I Program Keahlian Mekanik
Otomotif di SMK Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan hasil
penelitian ini bermanfaat :
1. Memberi informasi tentang hubungan kemandirian belajar dan minat
kejuruan siswa dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik
dari siswa tingkat I Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Swasta
Raksana Medan Tahun pembelajaran 2013/2014.
2. Sebagai bahan masukan bagi para guru program diklat
menginterprestasikan gambar teknik khususnya guru SMK Swasta
Raksana Medan guna peningkatan hasil belajar menginterprestasikan
10
3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga SMK khususnya SMK Swasta
Raksana Medan tentang arti pentingnya kemandirian belajar dan minat
kejuruan anak dalam meningkatkan kualitas lulusnya.
4. Sebagai bahan studi banding bagi penelitian-penelitian yang relevan
65
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat
disimpulkan:
1. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar
dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik Siswa Tingkat I
Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Swasta Raksana Medan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi yang memberikan hasil nilai
rhitung = 0,415 > rtabel = 0,266. Dengan harga thitung = 3,354 > ttabel = 1,674.
Maka disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan antara kemandirian
belajar dan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik.
2. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat kejuruan dengan
hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik Siswa Tingkat I Program
keahlian Mekanik Otomotif SMK Swasta Raksana Medan. Hal ini dibuktikan
dengan hasil perhitungan korelasi yang memberikan hasil nilai rhitung = 0,287
> rtabel = 0,266. Dengan harga thitung = 2,297 > ttabel = 1,674. Maka
disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan antara minat kejuruan dengan
hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik.
3. Terdapat hubungan yang positif dan berarti secara bersama-sama antara
kemandirian belajar dan minat kejuruan dengan hasil belajar
menginterprestasikan gambar teknik Siswa Tingkat I Program Keahlian
66
hasil perhitungan korelasi ganda yang memberikan hasil nilai R = 0,521 >.
Dengan harga Fhitung = 10,46 > Ftabel = 3,18. Maka disimpulkan terdapat
korelasi yang signifikan secara bersama-sama antara kemandirian belajar dan
minat kejuruan dengan hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat dibuat
implikasi penelitian :
1. Kemandirian belajar perlu ditekankan untuk siswa dalam meningkatkan
hasil belajar. Sebagai implikasinya, dimana siswa akan terbiasa dengan
kemandirian.
2. Hendaknya dilakukan upaya untuk meningkatkan minat kejuruan siswa,
antara lain dengan cara bimbingan dan penyuluhan, penggunaan strategi
belajar mengajar yang tepat
3. Kemandirian belajar dan minat kejuruan mempunyai hubungan dengan
hasil belajar menginterprestasikan gambar teknik. Untuk itu perlu
pertimbangan kepada pengelola SMK untuk menumbuhkan kemandirian
belajar dan minat kejuruan pada peserta didik untuk meningkatkan hasil
67
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abrurrahmah. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Arikunto, S. 2008. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi IX. Jakarta: Bumi Aksara.
2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Amir, Bustami. Mencari Konsep Pendidikan Yang Tepat.2002.1 dari 2 wikipedia.org.id/cetak/2006/pendidikan.htm.
Chaplin,J. P. 2008. Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Yrama Widya.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Deswita, Dra. Masyarakat Dan Minat Baca. 2007. 2 dari 9 http://depdiknas.com/jurnal/2006/pendidikan/htm
Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Edward. 2007. Kemampuan Belajar. Jakarta : Kencana Agung.
Gunarso. 1995. Meningkatkan Minat Belajar Anak. Jakarta: LPTK dan ISPI.
Hadiwaratama. 1998. Buku Petunjuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud
Hadjar, Ibnu. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
68
Haris Mudjiman. 2007. Belajar Mandiri (Self-Motivated Learning). Surakarta: LPP UNS dan UNS Press
Henra Surya. 2003. Kiat Mengatasi Kesulitan Belajar. Jakarta: Alex Media Komputindo
Martono, Nanang. 2011, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan
Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyati. 2004. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Publisher
Nasution, S. 2004. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Angkasa.
Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nunung Faizul Muna, Sri Hartati & Imam Setiawan. 2009. “Hubungan
Kemandirian Dengan Motif Berkompetisi Pada Siswa Kelas VII Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional”. Skirpsi. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro.
Pellokila, Jappy. Pendidikan, Apa Dan Mengapa Diadakan. 2006 2 dari 9.
http://jappy.com3.us/phg/2007/pendidikan.htm
Poerwadana. 1983. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sadirman,A.M.1992.Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Gravindo Persada.
Shaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul. 2004. Psikologi Suatu
Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana
Sastratinah, 2006. Anak Super Normal Dan Pendidikannya. Jakarta : PT. Gramedia
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
69
Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumahamijaya, S. 2003. Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewiraswastaan Suatu Upaya bagi Keberhasilan Program Pendidikan Berbasis Luas/Board Based Education and Life Skills. Bandung: Ankasa.
Suryana, Andi. Pendidikan Anak Usia Berkembang. 2006. 2 dari 9 http://pendidikan bangsa.com/jurnal/2007/pendidikan.htm
Tahir, 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara
Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Walgito. 1986.Perkembangan Minat Belajar. Jakarta : PT. Gramedia