PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII SMP SWASTA AR – RAHMAN MEDAN
Oleh : Pradita Wahyumi
4113311037
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Pradita Wahyumi dilahirkan di Medan, pada tanggal 17 September 1993.
Ayahanda bernama Alm. Misno dan Ibunda bernama Sri Wahyuni dan merupakan
anak ketiga dari lima bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk di SD Swasta
Ikal Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 18 Medan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008,
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 15 Medan dan lulus pada tahun
2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika,
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan
kepada penulis dehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Aritmatika Sosial Di Kelas VII SMP Swasta Ar –Rahman Medan”, dimana untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi
penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan terima
kasih sebesar – besarnya kepada bapak Drs. Syafari, M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dan membimbing serta
memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak
Prof. Edi Syahputra, M.Pd, Bapak Drs. H. Banjarnahor, Bapak Drs. M. Panjaitan,
M.Pd sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan masukan dan
saran – saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai
selesainya penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Edy Surya,
M.Si selaku Ketua Jurusan Metematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku
Ketua Sekertaris Jurusan Matematika dan sebagai dosen Pembimbing Akademik,
bapak Drs. Zul Amry, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika,
beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Matematika yang
telah membantu penulis
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Mhd. Yulfikar
v
Bapak Zaka Syahrial, S.Pd selaku guru studi matematika di Kelas VII SMP
Swasta Ar – Rahman Medan serta guru–guru yang tela banyak membantu dalam
penelitian ini.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda tersayang
Alm. Misno dan Ibunda tercinta Sri Wahyuni yang telah banyak memberikan dukungan, do’a, semangat, motivasi, perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri
Medan, terkhusus juga kepada abang saya Maulana Sanjaya, Ikhsan Hafiz, ST dan
adik saya Putri Ardhillah, Naim Muda Mulia yang senantiasa membantu serta
memberikan dukungan dan kepada Pak Bani yang telah membantu saya dalam
perkuliahan.
Penulis juga ucapkan terima kasih terkhusus kepada M. Padli yang telah memberika do’a serta motivasi maupun dorongan untuk mengerjakan skripsi ini hingga selesai dan sahabat dikala suka dan duka Trisna Utami Putri serta sahabat-sahabat selama perkuliahan kelas Ekstensi’ 11 yang telah banyak membantu, memberikan doa, dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun peulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT
senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Medan, Juni 2015
Pradita Wahyumi
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR–SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII SMP SWASTA AR–RAHMAN MEDAN
PRADITA WAHYUMI (NIM. 4113311037) ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Swasta Ar – Rahman Medan dengan jumlah 25 orang dan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol oleh guru. Berdasarkan observasi di SMP Swasta Ar – Rahman Medan, yang diperoleh bahwa hasil belajar siswa sangat rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar tersebut. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Cara pengambilan data yang dilakukan melalui observasi, dan tes. Dari hasil tes awal diperoleh 5 siswa yang tuntas, ketuntasan klasikal 20 %, dengan nilai rata-rata kelas 47,68, kategori hasil belajar sangat rendah. Dari tes hasil belajar I diperoleh bahwa siswa yang tuntas ada 21 siswa, ketuntasan klasikal 84 %, dengan nilai rata-rata kelas 75,72, kategori hasil belajar siswa sedang, belum mencapai ketuntasan klasikal ≤ 85 %, maka pembelajaran dilanjutkan ke siklus II.
Pada pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dengan memberikan upaya-upaya seperti memperbaiki media pembelajaran, mengajak siswa lebih aktif utnuk bertanya, memberikan lebih banyak bimbigan saat proses pembelajaran. Berdasarkan upaya-upaya tersebut tentunya berpengaruh kepada hasil belajar siswa. Dari tes hasil belajar IIdiperoleh bahwa siswa yang tuntas 22 siswa, ketuntasan klasikal 88 %, dengan rata-rata kelas 87,72, kategori hasil belajar siswa tinggi. Ketuntasan klasikal meningkat 4 % dari hasil belajar siswa. Rata-rata nilai kelas meningkat 12.
vi
2.1.3. Kesulitan Belajar Matematika 10
2.1.4. Hasil Belajar 11
2.1.5. Tes Hasil Belajar 12
2.2. Model Pembelajaran 14
2.2.1. Pembelajaran Kooperatif 15 2.3 Model Pembelajaran Kooperatfi Tipe Think-Pair-Share (TPS) 18 2.3.1. Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) 18 2.3.2. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran 22
Think-Pair-Share (TPS)
2.4. Teori Belajar Yang Mendukung Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think-Pair-Share (TPS) 24 2.5. Materi Aritmatika Sosial 25
vii
3.6.2.1. Tingkat Penguasan Siswa 44 3.6.2.2. Ketuntasan Penguasaan Kelas 45 3.6.2.3. Lembar Observasi 47 3.6.2.4 Indikator Keberhasilan 47
3.7. Simpulan Data 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 49 4.1.1 Deskripsi Kemampuan Awal Siswa 49 4.1.2 Hasil dan Pembahasan Siklus I 52 4.1.2.1. Permasalahan I 52 4.1.2.2. Tahap Perencanaan Tindakan I 52
4.1.2.3. Observasi 54
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2.1 : Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 17
Tabel 3.1 : Pedoman Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar 44
Tabel 4.1 : Daftar Nilai Tes Awal 49
Tabel 4.2 : Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran Siklus I 55
Tabel 4.3 : Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran Siklus I 57
Taebl 4.4. : Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I 60
Tabel 4.5 : Deskripsi Tingkat Ketuntasan Siswa Siklus I 60
Tabel 4.6 : Kesalahan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I 61
Tabel 4.7 : Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran Siklus II 70
viii
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR GRAFIK
Diagram 4.1 : Tingkat Kemampuan Hasil Belajar Matematika Siswa 51
Pada Tes Awal
Diagram 4.2 : Tingkat Kemapuan Siswa Siklus I 60
Diagram 4.3 : Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I 61
Diagram 4.4. : Tingkat Kemampuan Siswa Siklus II 74
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I) 83
Lampiran 2 Rencana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I) 90
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus II) 97
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus II) 104
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa I (Siklus I) 111
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa II (Siklus I) 116
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa I (Siklus II) 121
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa II (Siklus II) 126
Lampiran 9 Kisi – Kisi Kemampuan Awal 131
Lampiran 10 Tes Kemampuan Awal (Pretes) 132
Lampiran 11 Penyelesaian Tes Kemampuan Awal (Pretes) 133
Lampiran 12 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I 136
Lampiran 13 Tes Hasil Belajar Siklus I 137
Lampiran 14 Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I 138
Lampiran 15 Lembar Validasi Soal Test Siklus I 141
Lampiran 16 Lembar Validasi Soal Test Siklus I 142
Lampiran 17 Lembar Validasi Soal Test Siklus I 143
Lampiran 18 Kriteria Pedoman Penskoran Soal Test Siklus I 144
Lampiran 19 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Siklus II 145
Lampiran 20 Tes Hasil Belajar Siklus II 146
Lampiran 21 Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II 147
Lampiran 22 Lembar Validasi Soal Test Siklus II 151
Lampiran 23 Lembar Validasi Soal Test Siklus II 152
Lampiran 24 Lembar Validasi Soal Test Siklus II 153
xii
Lampiran 26 Analisis Kemampuan Awal 155
Lampiran 27 Analisis Tes Hasil Belajar I 156
Lampiran 28 Analisis Tes Hasil Belajar II 157
Lampiran 29 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
(Pertemuan I) 158
Lampiran 30 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
(Pertemuan II) 160
Lampiran 31 Lembar Observasi Siswa Siklus I (Pertemuan I) 162
Lampiran 32 Lembar Observasi Siswa Siklus I (Pertemuan II) 164
Lampiran 33 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
(Pertemuan I) 166
Lampiran 34 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
(Pertemuan II) 168
Lampiran 35 Lembar Observasi Siswa Siklus II (Pertemuan I) 170
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Mutu pendidikan merupakan permasalahan yang masih menjadi bahan
kajian dan perhatian sampai sekarang ini. Hal ini terbukti dari banyaknya
penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran.
Salah satu indikator yang paling menonjol dalam kajian mutu pendidikan adalah
prestasi belajar. Maraknya pengkajian prestasi belajar dikarenakan masih
seringnya ditemukan di setiap jenjang pendidikan terhadap beberapa orang siswa
yang menunjukkan prestasi belajar yang rendah. Salah satu penyebab rendahnya
prestasi belajar siswa adalah terletak pada proses pembelajaran yang masih sering
ditemui adanya dominasi guru yang mengakibatkan siswa cenderung lebih
bersifat pasif.
Pendidikan yang baik bukan hanya mempersiapkan seorang siswa untuk
mencapai sesuatu jabatan atau profesi yang mereka inginkan, tetapi melatih
mereka untuk menyelesaikan suatu masalah – masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari – harinya. Buchori (dalam Trianto, 2011:5) mengemukakan :
“Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para
siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah–
masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari –hari”.
Pendidikan matematika adalah kunci keberhasilan, bagi seorang siswa
mempelajari matematika akan membuka pintu karir yang cemerlang, sementara
bagi para warga Negara matematika akan menunjang pengambilan yang tepat,
sedangkan bagi suatu Negara, matematika akan menyiapkan warganya untuk
bersaing dan berkompetensi di bidang teknologi dan ekonomi. Matematika
2
pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah yang lebih
banyak dibandingkan pelajaran lain.
Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2012 : 202) “Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan – hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan
fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir”. Lerner (dalam
Abdurrahman, 2012 : 202) mengemukakan bahwa matematika disamping sebagai
bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia
memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan
kuantitas.
Dengan demikian mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada
semua peserta didik untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Cornelius
(dalam Abdurrahman, 2012:202) mengemukakan :
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari – hari, (3) sarana mengenal pola – pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Rendahnya hasil belajar matematika siswa disebabkan karena siswa
menganggap matematika pelajaran yang sulit. Abdurrahman (2012:202)
mengungkapkan : “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah,
matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa,
baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih – lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”.
Kenyataan ini sejalan dengan hasil pelaksanaan observasi yang
dilaksanakan di SMP Swasta Ar – Rahman Medan yang beralamat di Jl. Gaperta
Ujung No. 58 Medan. Observasi dilaksanakan pada kelas VII , jumlah siswa
3
Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu guru matematika kelas VII
yaitu Bapak Zaka Syahrial, S.Pd (dalam wawancara Selasa, 10 Februari 2015 di
SMP Swasta Ar-Rahman Medan) bahwa : “Hasil belajar matematika yang
diperoleh siswa kelas VII masih rendah. Salah satu materi dalam matematika yang
sulit bagi siswa kelas VII adalah Aritmatika Sosial”. Bapak Zaka Syahrial, S.Pd
juga menyatakan :
Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari Aritmatika Sosial. Siswa belum dapat memahami konsep Aritmatika sosial, serta belum dapat menentukan Variabel – Variabelnya. Dan juga siswa belum mampu menyelesaikan soal Aritmatika Sosial jika di aplikasikan ke dalam dunia nyata. Hal ini diakibatkan kurangnya minat dan kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Sehingga hasil belajar siswa tidak mencapai nilai ketuntasan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) adalah 70,00.
Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa rendah adalah model
pembelajaran. Model pembelajaran sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa,
jika seorang guru kurang tepat menggunakan model pembelajaran dalam belajar,
maka akan berdampak pada siswa, seperti, kurangnya siswa untuk berpikir dalam
belajar. Semua itu terjadi karena siswa merasa bosan dengan model pembelajaran
dan materi yang diajarkan guru tidak sesuai.
Penerapan metode dan model pembelajaran yang tepat sangat diperlukan
demi keberhasilan proses pendidikan dan usaha pembelajaran di sekolah. Seperti
yang diungkapkan Slameto (2010 : 65) mengemukakan :
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.
Berdasarkan kutipan di atas, peneliti juga mengambil data nilai semester
ganjil kelas VII SMP Swasta Ar – Rahman Medan melalaui guru bidang studi
matematika, didapat bahwa rata – rata hasil belajar siswa masih di kategorikan
4
dengan presentase nilai hasil belajar 48 % dari jumlah siswa memperoleh skor
sangat rendah, 8 siswa dengan presentase 32 % dari jumlah siswa memperoleh
skor renah, 5 siswa dengan presentase 20 % dari jumlah siswa memperoleh skor
sedang, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor tinggi. Dengan nilai rata – rata
51,38 . sedangkan standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70,00, serta
nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal secara klasikal yaitu sekitar
85 % dari keseluruhan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas VII masih sangat rendah dan kurang baik.
Dengan demikian permasalahan diatas harus cepat dapat tindakan yang
lebih baik lagi agar generasi muda tidak terlarut – larut dalam memiliki nilai hasil
belajar yang sangat rendah khususnya pada materi Aritmatika Sosial. Diusahakan
perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika, dimana diperlukan
langkah – langkah yang sistematis yaitu metode yang cocok agar peserta didik
dapat berpikir logis, kritis, dan inovatif serta dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran juga harus lebih ditekankan
pada keterlibatan peserta didik secara optimal. Salah satu cara yang dapat
digunakan adalah menerapkan model pembelajaran tipe Think – Pair – Share
(TPS).
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang saat
ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat
pada siswa, terutama mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam
mengaktifkan siswa. Slavin (dalam Trianto, 2011:56) mengemukakan :
Belajar kooperatif bukanlah sesuatu yang baru. Sebagai guru dan mungkin siswa kita pernah menggunakannya atau mengalaminya sebagai contoh saat bekerja dalam laboratorium. Dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru.
Pembelajaran kooperatif tipe Think – Pair – Share (TPS) memiliki
keunggulan menurut Istarari (2012:68) adalah : (1) dapat meningkatkan daya nalar
siswa, daya kritis siswa, daya imajinasi siswa dan daya analisis terhadap suatu
5
dalam kelompok. (3) meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan
menghargai pendapat orang lain, (4) meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat sebagai implementasi ilmu pengetahuannya, (5) guru
lebih memungkinkan untuk menambahkan pengetahuan anak ketika selesai
diskusi.
Keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe Think – Pair –
Share (TPS) adalah mudah untuk diterapkan pada berbagai tingkat kemampuan
berpikir dan dalam setiap kesempatan. Siswa diberi waktu lebih untuk lebih
banyak berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain, bertanya kepada
teman sebaya dan berdiskusi kelompok untuk mendapatkan kejelasan terhadap
apa yang telah dijelaskan oleh guru kepada siswa tertentu akan lebih mudah
dipahami. Diskusi dalam kelompok – kelompok kecil ini sangat efektif untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi dan memecahkan suatu
permasalahan. Dengan cara seperti ini, siswa diharapkan mampu bekerjasama,
saling membantu, dan saling bergantung pada kelompok – kelompok kecil secara
kooperatif.
Dapat dikatakan pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang
efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu pembelajaran
Kooperatif diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan rendahnya hasil belajar
siswa yaitu Tipe Think – Pair – Share (TPS). Strategi ini pertama kali
dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya di Universitas Maryland.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think– Pair – Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Meteri Aritmatika Sosial
6
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah berdasarkan nilai matematika
semester ganjil dan nilai tes kemampuan awal mengenai Aritmatika Sosial
sisswa kelas VII SMP Swasta Ar – Rahman Medan.
2. Siswa kelas VII SMP Swasta Ar – Rahman Medan masih belum mampu
menyelesaikan soal Aritmatika Sosial.
1.3. Batasan Masalah
Bedasarkan uraian identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi
permasalahan dalam penelitian ini yaitu pembelajaran pada materi Aritmatika
Sosial di kelas VII SMP Swasta Ar – Rahman Medan dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Think – Pair – Share (TPS) untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah
adalah apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think– Pair -Share
(TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Aritmatika Sosial kelas
VII SMP Swasta Ar – Rahman Medan.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah d iatas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerepan model pembelajaran
kooperatif tipe Think – Pair – Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar
7
1.6. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian ini maka diharapkan hasil penelitian ini
bermanfaat untuk :
1. Bagi guru matematika
Sebagai bahan informasi mengenai model pembelajaran kooperatif tipe
Think – Pair – Share (TPS)
2. Bagi siswa
Sebagai alternatif malakukan variasi dalam pembelajaran dengan
mengguanakan model Think – Pair – Share (TPS)
3. Bagi peneliti
Sebagai bahan informasi sekaligus bahan pegangan bagi peneliti dalam
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh
kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Think–Pair–Share
(TPS) pada materi aritmatika sosial di kelas VII SMP Swasta Ar – Rahman
Medan ada peningkatan hasil belajar matematika siswa. Ketuntasan hasil belajar
pada Tes Awal diperoleh 5 siswa yang tuntas, ketuntasan klasikal 20 %, dengan
nilai rata-rata kelas 47,68, kategori hasil belajar sangat rendah. Tes Hasil Belajar I
jumlah siswa yang tuntas 21 orang ketuntasan klasikal 84 % denagn rata-rat kelas
75,72 kategori hasil belajar sedang, karena belum mencapai ketuntasan klasikal ≤
85 %, maka pembelajaran dilanjutkan ke siklus II. Dari tes hasil belajar
IIdiperoleh bahwa siswa yang tuntas 22 siswa, ketuntasan klasikal 88 %, dengan
rata-rata kelas 87,72, kategori hasil belajar siswa tinggi. Ketuntasan klasikal
meningkat 4 % dari hasil belajar siswa. Rata-rata nilai kelas meningkat 12. Dari
hasil observasi guru siklus I pada pertemuan pertama 2,6 dan pada pertemuan
kedua 2,93 mengalami peningkatan 0,33. Hasil observasi siswa siklus I pada
pertemuan pertama 2,75 dan pertemuan kedua 2,87 mengalami peningkatan 0,12.
Dari observasi guru siklus II pada pertemuan pertama 3,07 dan pertemuan kedua
3,28 mengalami peningkatan 0,21. Hasil observasi siswa siklus II pertemuan
pertama 3,12 dan pertemuan kedua 3,25 mengalami peningkatan 0,13.
5.2. Saran
Adapun saran – saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :
1. Kepada guru matematika disarankan memperhatikan kemampuan hasil
belajar siswa dan melibatkan peran akitf siswa dalam proses belajar mengajar
karena pembelajaran ini lebih inovatif. Untuk itu disarankan hendaknya guru
80
2. Guru diharapkan membentuk kelompok siswa secara heterogen yang
anggotanya terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah agar
disetiap kelompok agar semua anggota aktif berinteraksi dalam
mendiskusikan soal-soal latihan.
3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat
81
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2012), Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2011), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
, (2012), Penelitian tindakan kelas, Bumi Aksara, Jakarta.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Iriani, P.C., (2012),http://ejournal.unlam.ac.id/index.php/pkn/article/view/285/245
Isjoni, H.,(2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, CV. ISCOM Medan, Medan.
Mufidah, L., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa PAda Pokok Bahasan Matriks,
Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, Vol. 1, No. 1,
April 2013, ISSN : 2337 – 8166, Universitas STKIP PGRI Sidoarjo,
Sidoarjo.
Nasikhah, Q., (2011), Eksperimentasi Model Pembelajaran TPS (Think Pair
Share) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP
Se-Kecamatan Purworejo, ISBN : 978 – 979 – 16353 – 6 – 3, Universitas
Muhammadiyah Purworejo, Pureorejo.
Purwanto, N., (2010), Prinsip – Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT.
REMAJA ROSDAKARYA, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, P.T. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
82
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Suryya,L.,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap
Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Keterampilan Berpikir Kritis Siswa,
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA, Volume 4, Tahun 2014, Universitas Pendidikan
Ganesha, Singaraja.
Tampomas, H., (2007), Matematika Plus1A,Penerbit Yudhistira, Katalog Dalam
Terbitan (KDT).
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit