• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MEMBUAT GARNISH PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 10 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MEMBUAT GARNISH PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 10 MEDAN."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR

DENGAN HASIL BELAJAR MEMBUAT GARNISH

PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 10 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

WINDA JULIANDA

NIM : 508141045

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Winda Julianda, Nim 508141045. Hubungan Penggunaan Sumber Belajar Dengan Hasil Belajar Membuat Garnish Pada Siswa Kelas X Smk Negeri 10 Medan. Skripsi Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan: 1) penggunaan sumber belajar; 2) hasil belajar membuat garnish; 3) hubungan penggunaan sumber belajar terhadap hasil belajar membuat garnish. Populasi dalam penelitiaan ini adalah siswa kelas X Jasa Boga SMK Negeri 10 Medan dengan jumlah sampel 70 orang. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik total sampling yaitu mengambil semua populasi sebagai sampel. Untuk variabel Penggunaan Sumber Belajar (X) datanya dijaring menggunakan angket model skala likert sedangkan variabel Hasil belajar Membuat Garnish dijaring dengan menggunakan dokumentasi Daftar Kumpulan Nilai (DKN). Analisis data menggunakan deskriptif, uji kecenderungan, persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji linearitas, uji hipotesis dengan korelasi product moment.

Hasil uji kecenderungan dari variabel Penggunaan Sumber Belajar sebanyak 48 siswa atau sebesar 68,57% berada dalam kategori kurang, sedangkan untuk Hasil Belajar Membuat Garnish tingkat kecenderungan sebanyak 25 siswa atau sebesar 35,71% berada dalam kategori cukup tetapi dilihat dari banyaknya siswa sebanyak 36 siswa dari 70 siswa berada dalam kategori kurang dan rendah di SMK Negeri 10 Medan. Berdasarkan uji normalitas maka didapat nilai untuk penggunaan sumber belajar yaitu 9,816 < 12,6 dan nilai untuk hasil belajar membuat garnish yaitu 11,99 < 12,6, dengan demikian disimpulkan bahwa data penggunaan sumber belajar dan hasil belajar garnish berdistribusi normal.

Dari hipotesi yang berbunyi : Terdapat hubungan yang positif antara penggunaan sumber belajar dengan hasil belajar membuat garnish pada siswa SMK Negeri 10 Medan sebagai berikut : Hasil pengujian hipotesis dengan nilai rhitung > rtabelyaitu 0,359 > 0,195 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian dapat

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, kasih sayang dan karunia-Nya, dimana Allah Swt selalu

melindungi dan memberikan kesehatan bagi penulis sehingga penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan denganjudul “Hubungan Penggunaan Sumber Belajar Dengan

Hasil Belajar Membuat Garnish Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 10Medan”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh

terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Namun demikian,

inilah yang terbaik yang dapat penulis selesaikan dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan

hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus pada semua

pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa serta semangat yang

sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terkasih dan terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pemabantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKK selaku Dosen

Penguji yang telah bimbingan selama penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK.

5. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Boga.

6. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis dari awal hingga selesai.

7. Ibu Dra. Ade Ch Gultom, M.Pd, dan Ibu Dra. Ana Rahmi, M.Pd selaku Dosen

Penguji yang telah memberikan masukkan dan bimbingan selama penyusunan

skripsi kepada penulis.

8. Ibu Dra. Dahlia Purba, MM selaku kepala sekolah SMK Negeri 10 Medan

(6)

10 Medan yang telah meluangkan waktu dan membantu dalam terlaksananya

penelitian di SMK Negeri 10 Medan.

9. Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua

tercinta, Bapak Ali Mun dan Ibu Sukarti yang telah membesarkan,

membimbing, mendoakan dan memberikan kasih sayang tak terhingga serta

perhatian dan kesabaran yang sangat besar kepada penulis.

10. Adik saya tersayang Windi Cicilia yang telah memberikan dorongan, motivasi

dan dukungannya hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

11. Seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dorongan, motivasi

dan dukungannya hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

12. Buat seluruh teman seperjuangan stambuk 2008 Tata Boga Reguler/ekstensi

terima kasih untuk kerjasamanya selama ini.

13. Buat teman yang membantu saya dalam penyelesaian sekripsi ini: Sri, Arjani,

Indri, Sri Rahma, Tri dan semua pihak yang turut serta memberikan bantuan

dan sumbangan pikiran selama penulis menyelesaikan skripsi.

Penulis hanya bisa memanjatkan doa, semoga Allah SWT memberikan

balasan yang sebanding atas kebaikan dari semua pihak.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif yang bersifat

membangun demi kesempurnaan skrisi ini. Semoga hasil penelitian ini dapat

bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, September 2013

(7)

iv A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 7

1. Hakekat Penggunaan Sumber Belajar ... 7

1.1. Pengertian Sumber Belajar………. 7

1.2. Manfaat Sumber Belajar……….... 8

1.3. Jenis-jenis Sumber Belajar………. 9

2. Hakekat Membuat Garnish ... 15

3. Hasil Belajar Membuat Garnish ... 37

B. Kerangka Konseptual ... 42

C. Pengajuan Hipotesis ... 43

(8)

B. Populasi dan Sampel ... 44

C. Metode Penelitian dan Rancangan Penelitian ………. 45

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 46

E. Teknik Pengumpulan Data ... 47

F. Uji Coba Instrumen Penelitian... 48

1. Uji Validitas ………. 49

2. Uji Realibilitas ………. 50

G. Teknik Analisis Data... 50

1. Deskripsi Data ……….. 50

2. Uji Kecenderungan ……….. 51

3. Uji Persyaratan Analisis ……….. 52

4. UjiHipotesis ……… 54

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data Penelitian………55

B. Uji Persyaratan Analisis……….. 59

C. Temuan dan Hasil Penelitian……….. 61

D. Pembahasan Penelitian……… 62

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………..64

B. Saran………65

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Subjek Penelitian ...…….. 44

Tabel 2. Pemberian Bobot Skor Ubahan ...……. 48

Tabel 3. Kisi-kisi Angket Penggunaan Sumber Belajar……….. 48

Tabel 4. Distribusi FrekuensiVariabel Penggunaan Sumber Belajar ……. 55

Tabel 5. Tingkat Kecenderungan DataPenggunaan Sumber Belajar ……. 57

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Membuat Garnish… 57

Tabel 7. Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar Membuat Garnish… 58

Tabel 8. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas ...……. 59

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah Tomat ……….……….. 16

Gambar 2. Garnish dari Tomat ……… 17

Gambar 3. Anggur ……… 17

Gambar 4. Bengkuang ………. 18

Gambar 5. Garnish dari Bengkuang ……… 19

Gambar 6. Jeruk ……….. 20

Gambar 7. Semangka ……….. 21

Gambar 8. Garnish dari Semangka ……….… 22

Gambar9. Nenas ………. 22

Gambar 10. Melon ……… 22

Gambar 11. Pepaya ……….. 23

Gambar 12. Garnish dari Pepaya ………. 23

Gambar 13. Labu Kuning ………. 23

Gambar 14. Lobak ……… 24

Gambar 15. Garnish dari Lobak ……….. 25

Gambar 16. Timun ……….. 25

Gambar 17. Garnish dari Timun ………. 26

Gambar 18. Wortel ………. 27

Gambar 19. Kacang Panjang ……….. 27

Gambar 20. Sawi Putih ……… 28

Gambar 21. Garnish dari Sawi ……… 29

Gambar 22. Terong ………. 29

Gambar 23. Alat-alat untuk Membuat garnish ……….. 30

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 67

Lampiran 2. Angket Penggunaan Sumber Belajar ... 68

Lampiran 3. Pengukuran Hasil Tabulasi Angket Uji Coba Instrumen 73 Lampiran 4. Perhitungan Uji Validitas Angket ... 74

Lampiran 5. Perhitungan Uji Realibilitas Angket ... 76

Lampiran 6. Tabulasi Angket Penelitian ... 79

Lampiran 7. Tabel Data Hasil Penelitian... 81

Lampiran 8. Perhitungan Harga Rata-Rata (Mean) dan Stansart Deviasi (SD) dan Distribusi Frekuensi dari Data Ubahan Penelitian ... 83

Lampiran 9. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 87 Lampiran 10. Uji Normalitas Data Masing-Masing Variabel Penelitian 90 Lampiran 11. Perhitungan Persamaan regresi sederhan, Uji Linieritas dan keberartian persamaan regresi Hasil Belajar Membuat Garnish (Y) atas Penggunaan Sumber Belajar (X) ... 93

Lampiran 12. Uji Hipotesis Penelitian ... 99

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keseluruhan proses belajar mengajar pada dasarmya merupakan interaksi

aktif dari berbagai komponen pembelajaran dan salah satunya adalah komponen

penggunaan sumber belajar. Dalam kegiatan pembelajaran, sekolah dituntut

untuk dapat menggunakan sumber belajar dengan baik, tepat dan lengkap karena

pelajaran itu tidak dapat dikuasai hanya dengan penjelasan dari guru. Karena

pada umumnya guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar yang penuh

inisiatif dan dengan motivasi tinggi siswa sangat tergantung kepada guru.

Padahal saat ini, guru hanyalah satu sumber belajar dari bermacam-macam

sumber belajar.

Sebagaimana dijelaskan oleh Sardiman (2006) bahwa “guru memang

bukan satu-satunya sumber belajar, walaupun tugas, peranan dan fungsinya

dalam proses belajar mengajar sangat penting”. Guru atau instruktur hanyalah

satu dari begitu banyak sumber belajar yang dapat memungkinkan siswa belajar.

Saat ini akibat adanya kemajuan teknologi semakin banyak pula sumber

yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran

garnish seperti manusia (guru, narasumber dan lainnya), penggunaan alat dan

bahan pengajaran (media elektronik, buku, majalah, internet), di lingkungan

sekolah penggunaan lingkungan sekitar. Semua sumber belajar ini dapat

(13)

2

sehingga tercapailah hasil belajar pengukuran yang optimal karena semakin

banyak sumber belajar yang digunakan, semakin jelas informasi yang diperoleh

dalam menguasai materi.

Hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana penggunaan sumber belajar

dalam praktik pendidikan yang paling cocok dengan sistem pendidikan di negara

kita. Selanjutnya permasalahan muncul adalah sumber belajar apa dan sumber

belajar yang bagaimana yang relevan dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada pelajaran garnish. Karena penyediaan sumber belajar yang memadai juga

bukan merupakan jaminan dalam peningkatan hasil belajar, jika sumber belajar

ini tidak tepat, up to date, dan kurang dimanfaatkan siswa. Sumber belajar sangat

dibutuhkan untuk menyelesaikan kesulitan belajar siswa.

Sering kita dengar istilah sumber belajar (learning resource), orang juga

banyak yang telah memanfaatkan sumber belajar, namun umumnya yang

diketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar. Padahal

secara tidak terasa apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentu adalah

termasuk sumber belajar.

Dalam mengelola sumber belajar sebaiknya memperhatikan sumber daya

yang ada di sekolah dan melibatkan orang-orang yang ada dalam sistem sekolah

tersebut. Pembahasan tentang pengelolaan sumber belajar meliputi sumber daya

sekolah dan pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah. (Yamin, 2009)

Garnish adalah hiasan makanan yang umumnya bisa dimakan, dibentuk

sedemikian rupa sehingga menunjang penampilan suatu hidangan, sekaligus

(14)

3

juru masak profesional selalu mengkhususkan waktu membuat garnish yang bisa

dimakan, untuk menyertai hidangan yang dibuatnya. keterampilan membuat

garnish bisa dipelajari oleh semua orang yang menginginkan penampilan

masakannya sebaik dan seenak rasa dari masakan itu sendiri (Hernanto, 2001).

Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya dikenal dengan sebutan

SMK adalah bentuk satuan pendidikan menengah yang diselenggarakan

untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan siswa

untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional

(Dikmenjur, 2004).

Berdasarkan uraian di atas, SMK merupakan tempat untuk mengembangkan

keahlian dalam bidang yang yang dibutuhkan dalam di dunia kerja. Termasuk

SMK kelompok pariwisata yang memiliki bidang keahlian tata boga. Karena di

dunia industri memerlukan orang-orang yang mempunyai keahlian dalam

membuat garnish, maka sekolah memasukkan mata pelajaran garnish sebagai

pelajaran muatan lokal. Pembelajarnya melalui teori dahulu dan dilanjutkan

dengan praktek membuat garnish.

Dari observasi dan wawancara bersama guru mata pelajaran garnish di

SMK Negeri 10 Medan, pada bulan Maret saat praktek membuat garnish dari

jambu. Diketahui dari kartu hasil studi, nilai pelajaran membuat garnish pada

siswa kelas X masih banyak yang belum tuntas, sebanyak 37 persen siswa.

Sehingga untuk menadapatkan nilai tuntas yaitu minimal nilai 75, siswa harus

remedial berkali-kali hingga siswa mampu membuat garnish yang ditentukan. Hal

(15)

4

Medan, khususnya pada mata pelajaran membuat garnish dari buah dan sayur.

Siswa menganggap bahwa mata pelajaran membuat garnish adalah mata

pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami, memerlukan penalaran yang sangat

baik, sehingga siswa kurang berminat untuk mengikuti pelajaran ini khususnya

materi membuat garnish dikarenakan persediaan sember belajar seperti buku

tentang garnish, media belajar berupa alat praktek yang kurang mendukung.

Siswa hanya mengandalkan guru untuk memberi contoh tentang membuat

garnish. Guru memberi tugas pada siswa untuk mencari sumber belajar lain,

seperti melalui internet dan buku atau majalah yang berhubungan dengan mata

pelajaran membuat garnish, guna mempermudah siswa dalam belajar garnish.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul Hubungan Penggunaan Sumber Belajar Dengan

Hasil Belajar Membuat Garnish Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 10

Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

masalah ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Penggunaan sumber belajar pada siswa kelas X SMK Negeri 10 Medan.

2. Jenis-jenis sumber belajar garnish.

3. Manfaat sumber belajar.

4. Syarat-syarat sumber belajar.

5. Hasil belajar membuat garnish dari buah dan sayur pada siswa kelas X

(16)

5

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan yakni untuk mempermudah dan

menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul, maka

masalah-masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Masalah yang mencakup penggunaan sumber belajar yang meliputi

manusia, buku, majalah, perpustakaan, media elektronik, lingkungan dan

media pendidikan.

2. Hasil belajar membuat garnish, mengenai materi membuat garnis dari

buah dan sayur.

3. Siswa kelas X Jurusan Tata Boga SMK Negeri 10 Medan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan sumber belajar pada siswa kelas X SMK Negeri

10 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar membuat garnish pada siswa kelas X SMK Negeri

10 Medan?

3. Apakah ada hubungan penggunaan sumber belajar dengan hasil belajar

(17)

6

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penggunaan sumber belajar pada siswa SMK Negeri 10

Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar membuat garnish pada siswa kelas X.

3. Untuk mengetahui hubungan penggunaan sumber belajar dengan hasil

belajar membuat garnish pada siswa kelas X SMK Negeri 10 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Memberi informasi tentang hubungan penggunaan sumber belajar dengan

hasil belajar membuat garnish pada siswa kelas X Program Keahlian Jasa

Boga SMK Negeri 10 Medan.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru program diklat tata boga khususnya

guru tata boga SMK Negeri 10 Medan guna peningkatan hasil belajar

membuat garnish pada siswa kelas X.

3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga SMK khususnya Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri 10 Medan tentang arti pentingnya

penggunaan sumber belajar dalam meningkatkan kualitas peserta didik.

4. Sebagai bahan masukkan dan perbandingan bagi penulis lainnya yang

(18)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis tingkat kecenderungan penggunaan sumber belajar pada

siswa kelas X di SMK Negeri 10 Medan yaitu 68,57% yang berada

pada kategori kurang.

2. Hasil analisis tingkat kecenderungan hasil belajar membuat garnish

pada siswa kelas X di SMK Negeri 10 Medan sebanyak 25 siswa atau

35,71% berada dalam kategori cukup, namun dilihat dari banyaknya

siswa yaitu sebanyak 36 siswa dari 70 siswa atau berada dalam

kategori kurang dan rendah. Maka tingkat kecenderungan hasil belajar

membuat garnish pada siswa kelas X di SMK Negeri 10 Medan berada

pada kategori kurang.

3. Berdasarkan hasil analisis korelasi diperoleh rxysebesar 0,359 > 0,235.

Hal ini menunjukan bahwa hipotesis menyatakan “Ada hubungan

yang positif antara penggunaan sumber belajar dengan hasil belajar

membuat garnish pada siswa kelas X di SMK Negeri 10 Medan”

(19)

65

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan sebelumnya, maka saran yang

dapat diberikan sebagai berikut :

1. Kepada para siswa untuk dapat lebih menggunakan sumber belajar

yang ada di sekolah maupun mencari sumber belajar lain selain yang

ada di sekolah. Karena sumber belajar di sekolah kurang memadai.

Untuk mengharapkan guru mengajar satu persatu pada seluruh siswa

membuat garnish tidaklah bisa, karena keterbatasan waktu. Siswa

diharapkan menggunakan sumber belajar sebelum praktek. Agar lebih

memahami dalam membuat garnish dan berkreasi. Hasil belajar

membuat garnish di SMK Negeri 10 hendaknya ditingkatkan lagi.

2. Guru harus lebih mampu memberi motivasi dan meyakinkan para

peserta didik bahwa, setiap individu memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan suatu masalah dengan melalui pemberian tugas secara

individu dengan mempergunakan sumber belajar.

3. Untuk peneliti selanjutnya, dengan adanya hasil penelitian tersebut

diharapkan bisa menyempurnakan hasil dari penelitian ini dan

diharapkan untuk mempertimbangkan variabel-variabel lain yang lebih

mempengaruhi penggunaan sumber belajar terhadap hasil belajar

(20)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Fridiarty, Lelly. Dkk. 2013. Dekorasi Penataan Dan Penyajian makanan. Medan : Universitas Negeri Medan.

Hamzah. 2011. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Hernanto. 2001. Garnish Flora. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pratiwi, Yustina. 2008. Garnish Buah dan Sayur. Yogyakarta : Kanisius.

Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Grafindo Persada.

Slameto.2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT. Grasindo.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Ar Ruzz.

Yamin, Martinis.2009. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press.

Gambar

Tabel 1.   Subjek Penelitian .............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilator belakangi oleh peserta didik yang belum secara optimal menerapkan hasil belajar membuat garnish dan lipatan daun dalam praktikum pengolahan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan kemampuan efikasi diri berada dalam kategori cenderung cukup sebesar 70,59 persen dengan Mi sebesar 68

Tingkat kecenderungan Pemanfaatan Laboratorium Komputer siswa kelas XI TGB-A SMK Negeri 1 Lubuk Pakam berada dalam kategori tinggi 96,88% sementara Motivasi

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 6 aspek indikator yang menjadi sudut pandang siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia pada kompetensi

3)Untuk mengetahui tingkat kecenderungan hasil belajar hasil belajar merubah pola jacket siswa kelas XII SMK Negeri 3 Pematangsiantar, 4) Untuk mengetahui

Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Berdasarkan data yang ditemukan bahwa minat belajar kela X dan XII SMK Putra Tama bantul berada pada kategori sangat tinggi hak ini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Peranan orang tua dan kebiasaan belajar berada pada kategori kurang baik, (2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Peranan kelompok teman sebaya peer group siswa berada pada kategori “tinggi”sebanyak 61 siswa 51,69%; 2 Hasil belajar siswa berada pada