MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL ARTIKULASI PADA MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SD NEGERI 060898 MEDAN
MAIMUN TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan PGSD S.1
Fakultas Ilmu Pendidikan
OLEH :
MENTARI RULI MALORA
NIM.109311059
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Yang Diajukan Oleh:
MENTARI RULI MALORA 109311059
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
Telah dipertahankan dalam ujian mempertahankan skripsi pada Tanggal 21 Agustus 2013
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Medan, Agustus 2013
Ketua Sekretaris,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Karena atas hidayah
dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan PGSD S1 pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda
serta Ibunda dan segenap keluarga tercinta yang dengan penuh kasih sayang,
perhatian, dan kesabaran telah menuntun penulis untuk bersabar dan tawakal
menghadapi tantangan dalam penulisan skripsi ini.
Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang
dihadapi penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari
berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran
atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan
studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan, Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS
iii
Medan, dan Bapak Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD dan Bapak
Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD.
5. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Ketua Prodi dan Bapak
Drs. Demmu Karokaro, M.Pd selaku Sekretaris Prodi.
6. Bapak Drs. Rahim Sitompul, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan,
petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam
penulisan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Demmu Karokaro, M.Pd, Ibu Dra. Pitti Singarimbun, M.Pd dan
Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.
9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan beserta Staf Administrasi yang memberikan bantuan dan pengetahuan
kepada penulis selama mengikuti mata kuliah dibangku perkuliahan.
10. Ibu Derliana Siregar, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri No.060898
Medan Maimun yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian kepada
penulis.
11. Ibu Rofiah, S.PdI selaku guru kelas V dan seluruh Bapak/Ibu guru SD Negeri
No. 060898 Medan Maimun yang telah banyak memberikan bantuan dan
iv
12. Teristimewa dengan rasa hormat dan kagum yang sedalam-dalamnya saya
sampaikan terima kasih kepada Ayahanda tercinta Asrul dan Ibunda tersayang
Hj.Mahdame Sittaria yang telah mendidik dan membesarkan penulis, member
do’a yang tulus dan dorongan serta memberi sumbangsih yang besar dari segi
material, spiritual dan nasehat yang menjadi motivasi kepada penulis selama
ini sehingga dapat menyelesaikan studi di UNIMED serta adikku Muhammad
Aidil Syahfitra yang telah memberikan do’a dan motivasi kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan studinya dengan baik.
13. Buat sahabat-sahabat terhebatku dalam suka dan duka, khususnya Rika Ayu
Wardani, S.Pd, Aries Surya Liu, Sri Rezeki Ika Putri, S.Pd, Ira Mei Leny,
S.Pd, Ariansyah Putra Lubis, Afrida Ramadhani, Dodi Soeprayogi dan seluruh
mahasiswa/I PGSD S1 Fakultas Ilmu Pendidikan angkatan 2009 khususnya
kelas A Ekstensi 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai
pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat
dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.
Medan, Agustus 2013
Penulis,
i ABSTRAK
MENTARI RULI MALORA, NIM: 109311059, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Artikulasi Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas V SD Negeri 060898 Medan Maimun Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi Jurusan PPSD, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Medan 2013.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 060898 Medan Maimun, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model Artikulasi sebagai sasaran utama bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 060898 Medan Maimun dan untuk mengetahui perbedaan belajar siswa yang menerapkan model Artikulasi dengan yang tidak menerapkan model Artikulasi pada pembelajaran IPA materi peristiwa alam di kelas V SD Negeri 060898 Medan Maimun.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model Artikulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pokok peristiwa alam pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 060898 Medan Maimun. Jumlah Subjek Penelitian sebanyak 40 orang siswa yang berasal dari siswa kelas V pada tahun ajaran 2012/2013, dimana kegiatan dilakukan saat pembelajaran IPA berlangsung.
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan tes dan observasi. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dan kualitatif dengan menguraikan persentase yang digunakan.
Setelah pelaksanaan pre test diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu tidak ada siswa (7,5%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 29. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menerapkan model Artikulasi diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 19 orang siswa (47,5%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 51,2.
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 30
Tabel 4.1 Tabel Item Soal Nilai Pre Test Siswa ... 32
Tabel 4.2 Distribusi Nilai Hasil Belajar siswa Tes Awal... 35
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus I... 41
Tabel 4.4 Item Soal Nilai Siklus I Siswa... 43
Tabel 4.5 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 45
Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus II ... 51
Tabel 4.7 Tabel Item Soal Nilai Siklus II Siswa ... 52
Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Pre Test, Siklus I, dan Siklus II ... 57
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart ... 21
Gambar 4.1 Pamflet SD Negeri 060898 Medan Mamun ... 31
Gambar 4.2 Peneliti sedang menjelaskan materi pelajaran ... 38
Gambar 4.3 siswa sedang berdiskusi... 39
Gambar 4.4 Siswa menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas ... 39
Gambar 4.5 Peneliti sedang bertanya jawab dengan siswa ... ... …… 40
Gambar 4.6 Peneliti sedang membagikan postes siklus I... 40
Gambar 4.7 Siswa sedang memperhatikan penjelasan guru ... 49
Gambar 4.8 Peneliti sedang membagikan postes siklus II... 50
Gambar 4.1 Grafik Nilai Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa... 60
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa secara Klasikal... 60
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 64
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 69
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 74
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 79
Lampiran 5 Soal Pre Test dan Kunci Jawaban... 84
Lampiran 6 Soal Postes siklus I dan Kunci Jawaban ... 86
Lampiran 7 Soal Postes siklus II dan Kunci Jawaban... 88
Lampiran 8 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I ... 90
Lampiran 9 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I ... 93
Lampiran 10 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II ... 95
Lampiran 11 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II ……….. 98
Lampiran 12 Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 060898 Medan Maimun... 100
Lampiran 11 Rekapitulasi Nilai Pre Test, Siklus I, Dan Siklus II ... 102
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa, sebab
melalui pendidikan tercipta sumber daya manusia yang terdidik, yang mampu
menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju. Maka dari itu kegiatan
pembelajaran harus terus di tingkatkan lagi.
Belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks. Proses belajar
yang di selenggarakan di lingkungan pendidikan formal atau sekolah tidak lain di
maksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana baik
dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini
berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada
bagaimana proses belajar mengajar yang di alami oleh siswa.
Proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan merupakan suatu sistem
yang menumbuhkembangkan kemauan seseorang untuk melakukan pengelolaan
pengajaran secara menyeluruh. Belajar dan mengajar merupakan proses kegiatan
yang tidak dapat di pisahkan. Proses kegiatan tersebut merupakan suatu kondisi yang
dengan sengaja di ciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak
didik. Dimana guru sebagai pemegang peranan utama, untuk menguasai dan
2
Dalam pendidikan, IPA merupakan pendidikan seperti pada umumnya yaitu
memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian siswa. Untuk
itulah IPA di ajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar. Melalui pendidikan IPA di
perkenalkan tentang dunia sekelilingnya dengan berbagai konsep. Pendidikan IPA
juga menempatkan aktivitas siswa dengan objek yang di pelajarinya dan siswa di
bimbing untuk melakukan penelusuran masalah, mencari berbagai penjelasan
fenomena yang di lihat, mengembangkan kemampuan fisik dan mental menggunakan
penalaran siswa untuk menyelesaikan atau mencari pemecahan masalah yang di
hadapi dalam melakukan kegiatan IPA.
Dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sedemikian
maju, guru tidak mungkin lagi menggunakan hanya satu metode pengajaran. Guru di
tuntut untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Guru harus
menggunakan banyak metode pengajaran pada saat mengajar. Variasi metode
pengajaran mengakibatkan bahan pelajaran lebih menarik minat siswa, mudah di
terima siswa, dan siswa lebih termotivasi untuk belajar sehingga kelas menjadi lebih
hidup. Namun kenyataannya guru sekarang hanya menggunakan metode ceramah
saja yang membuat siswa tidak aktif dan tidak termotivasi untuk belajar.
Dalam mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien serta dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA, guru dituntut harus lebih
kreatif. Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar memberi materi,tetapi juga
sebagai motivator yaitu guru harus berusaha membuat siswa terdorong dan tertarik
akan materi IPA, serta memilih strategi pembelajaran yang tepat, salah satu model
3
Dimana dengan strategi ini siswa di minta untuk aktif berfikir, berkomunikasi,
menyimak dan pengulangan kembali makna pembelajaran yang disampaikan kepada
siswa oleh siswa itu sendiri. Tujuan metode ini adalah untuk meningkatkan ekspresi
siswa dalam menyajikan materi pelajaran, mempertajam daya ingat siswa,
menyalurkan aspirasi siswa, melibatkan siswa secara langsung dalam menggali
materi ajar yang disampaikan guru. Jadi, dengan Metode ini pembelajaran tidak
berlangsung secara monoton, tidak bercerita – cerita, mengantuk, mengganggu
teman,dan malas belajar.
Dari latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti
penggunaan Metode Artikulasi dalam meningkatkan hasil belajar IPA, Dengan judul:
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui penerapan Model Artikulasi
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V SD Negeri
060898 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sebagaimana telah diuraikan di atas, maka yang menjadi masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Model Pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dalam
pembelajaran IPA.
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.
3. Guru kurang mengaktifkan siswa.
4
5. Aktivitas kelas didominasi guru dengan mendengarkan, mencatat dan
mengerjakan tugas yang ada di bahan ajar
1.3. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang diberikan di atas cakupannya sangat luas maka
peneliti member batasan hanya pada “Penerapan model Artikulasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 060898
Medan Maimun Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.4.Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan “apakah
dengan menggunakan model Artikulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA di kelas V SD ?”.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui sejauh mana
keefektifan Model Pembelajaran Artikulasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa
5
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat penelitian ini adalah :
1.Bagi siswa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dengan
menggunakan Model Pembelajaran Artikulasi dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
2.Bagi guru sebagai masukan untuk menggunakan Model Pembelajaran
Artikulasi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
3.Bagi sekolah sebagai bahan masukan untuk mengataasi masalah yang
berhubungan dengan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
4.Bagi penulis menambah wawasan tentang Model Pembelajaran Artikulasi,
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah kita membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang
berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti
untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk
mengemukakan suatu saran, guna meningkatkan kualitas pendidikan terutama
pendidikan IPA di sekolah dasar. Adapun kesimpulan dan saran yang dapat saya
utarakan dalam penelitian ini adalah:
5.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:
1. Setelah pelaksanaan pre test diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara
klasikal yaitu sebanyak 3 siswa (7,5%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar
dengan nilai rata-rata 29.
2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menerapkan model Artikulasi diperoleh tingkat
ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 19 orang siswa (47,5%) yang mencapai
tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 51,2.
3. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menerapkan model Artikulasi diperoleh tingkat
ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebanyak 38 orang siswa (95%) yang
mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 84.
4. Dengan demikian maka dapat dikatakan penerapan model Artikulasi dapat
62
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA, hendaknya di dalam
setiap mempelajari IPA harus menerapkan strategi pembelajaran yang bervariatif
seperti model Artikulasi agar memudahkan siswa memahami setiap materi konsep
pelajaran yang diajarkan guru supaya materi pelajaran tersebut tahan lama diingat
dalam setiap pribadi siswa karena penerapan model Artikulasi ini dapat melibatkan
siswa secara langsung karena model Artikulasi merupakan model pembelajaran
yang mana tujuan akhir dari pembelajarannya adalah siswa terlatih mengungkapkan
ide-ide untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan materi yang
diajarkan. Tidak hanya memecahkan permasalahan, siswa juga terlatih dalam
berpikir kritis dan kreatif
2. Kepada guru yang akan menerapkan model Artikulasi dalam pembelajaran IPA
khususnya pokok Peristiwa Alam sebaiknya lebih mengutamakan pemahaman dan
aktivitas belajar siswa serta menggali pemahaman siswa dalam pengalaman
kehidupannya sehari-hari.
3. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode ceramah dan
pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan strategi
pembelajaran yang bervariasi yakni dengan model Artikulasi, sehingga siswa
termotivasi.
4. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya melakukan
penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan metode pengajaran dengan
63
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta.: Rineka Cipta.
Damayanti, Puti dkk. 2010. IPA. Jakarta: Yudhistira.
Djamarah, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.