PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN
NHT PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 8 MEDANT.P 2012/2013
Oleh : Ika Sri Astuti
409141040
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas
segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesempatan dan keringanan
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT) pada Materi Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Dr. H. Syahmi Edi, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis mulai awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si, Ibu Dra. Meida
Nugrahalia, M.Sc dan Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes sebagai dosen-dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr.
Fauziyah Harahap, M.Si selaku dosen pembimbing akademik. Penulis juga
berterima kasih kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.Ph.D selaku Dekan
FMIPA dan stafnya, kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku ketua jurusan,
kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku sekretaris jurusan beserta pegawai
jurusan, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen di Jurusan Biologi FMIPA
UNIMED yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sudirman, SP., M.Si selaku kepala
sekolah SMA Negeri 8 Medan, Bapak Suria P. Pangaribuan, S.Si selaku guru
biologi dan seluruh keluarga besar SMA Negeri 8 Medan yang telah memberi
saran, masukan dan banyak bantuan dalam pelaksanaan penelitian di kelas X
vi
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ayahanda Sri Yanto, Ibunda Leginem atas dorongan, semangat, nasihat,
kasih sayang, dan doa dalam setiap langkah penulis, adinda-adindaku Muhammad
Wahyu Wibowo dan Harsi Purwasi, beserta seluruh keluarga yang telah
memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam ilmu pendidikan
khususnya biologi.
Medan, Mei 2013 Penulis
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN
NHT PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN T.P 2012/2013
Ika Sri Astuti (409141040) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 8 Medan yang berjumlah 309 siswa dan sampel diambil secara purposive sampling (sampel bertujuan). Dimana kelas X-7 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Think-Pair-Share (TPS) dengan jumlah 38 orang dan kelas X-8 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Numbered Head Together (NHT) dengan jumlah 38 orang, sehingga jumlah sampel sebanyak 76 orang. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes yang berbentuk soal pilihan berganda yang terdiri dari 30 butir soal dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas Think-Pair-Share (TPS) sebesar 82,89 sedangkan untuk kelas Numbered Head Together (NHT) sebesar 78,84. Adanya perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT) terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t
dan taraf kepercayaan α = 0,05, dimana thitung > ttabel (2,289> 1,995), yang berarti
dalam penelitian ini maka Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
iv
DIFFERENCES OF STUDENT LEARNING OUTCOMES BETWEEN COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TPS WITH NHT
ON THE TOPIC OF ECOSYSTEM IN CLASS X SMA N 8 MEDAN ACADEMIC YEAR 2012/2013
Ika Sri Astuti (409141040)
ABSTRACT
This study aimed to determine the differences in learning outcomes between model type Think-Pair-Share (TPS) with Numbered Head Together (NHT) on the topic of ecosystem in class X SMA Negeri 8 Medan Academic Year 2012/2013. This was the experimental research. The study population was all 309 students of class X SMA N 8 Medan and the samples were taken by purposive sampling. Students in class of X-7 which was as the experimental class that given learning model type Think-Pair-Share (TPS) was 38 and class of X-8 that given learning model type Numbered Head Together (NHT) was 38, so all samples were 76 students. The tools used for data collection were a test of multiple-choice questions that consists of 30 questions and the observation sheet. The results showed that the average of student learning outcomes in TPS class was 82.89 while in NHT class was 78.84. The big differences in student learning outcomes between cooperative learning model type Think-Pair-Share (TPS) with Numbered Head Together (NHT) were proved by hypothesis testing using t-test and confidence level α = 0.05, where t count > t table (2.289 > 1.995), meant that in this study the Ha was accepted and H0 was rejected which meant that there were significant differences between student learning outcomes using cooperative learning model type Think-Pair-Share (TPS) with Numbered Head Together (NHT) on the topic of Ecosystem in class X Senior High School 8 Medan Academic Year 2012/2013.
vii 2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share 13 2.1.7. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together 15
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
ix
4.1.3.3. Uji Hipotesis 56
4.1.4. Deskripsi Parameter yang diukur 57
4.1.4.1. Hasil Belajar 57
4.1.4.2. Ketuntasan Belajar Secara Perorangan dan Klasikal 61 4.1.4.2.1 Ketuntasan Belajar Secara Perorangan 61 4.1.4.2.2. Ketuntasan Belajar Secara Klasikal 61 4.1.4.3. Tingkat Penguasaan Materi Siswa 62 4.1.4.3.1. Kelas Eksperimen Think-Pair-Share (TPS) 62 4.1.4.3.2. Kelas Eksperimen Numbered Head Together (NHT) 62 4.1.4.4. Ketercapaian Indikator Siswa 63
4.1.4.5. Aktivitas Belajar Siswa 66
4.2. Pembahasan 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 72
5.2. Saran 73
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 2.2. Langkah – Langkah Penerapan Model Pembelajaran TPS 14
Tabel 2.3. Langkah – Langkah Penerapan Model Pembelajaran NHT 17
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Eksperimental 39
Tabel 3.2. Kisi – Kisi Test 43
Tabel 3.3. Penjelasan Aspek Penilaian Aktivitas Siswa 44
Tabel 4.1. Deskripsi Perbedaan Nilai Pretest Siswa 52
Tabel 4.2. Deskripsi Perbedaan Nilai Postest Siswa 54
Tabel 4.3. Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors 55
Tabel 4.4. Ringkasan Uji Homogenitas Varians 56
Tabel 4.5. Ringkasan Pengujian Hipotesis 57
Tabel 4.6. Hasil Belajar Siswa 58
Tabel 4.7. Perbedaan Persentase Siswa yang Menjawab Benar
(Postest) Ditinjau dari Aspek Kognitif (C1-C6) 58
Tabel 4.8. Ringkasan Data Ketercapaian Aspek Kognitif 60
Tabel 4.9. Ketuntasan Belajar Siswa 61
Tabel 4.10. Tingkat Penguasaan Materi Siswa 62
Tabel 4.11. Perbedaan Ketercapaian Indikator Kelas Think-Pair-Share
(TPS) dengan Kelas Numbered Head Together (NHT) 63
Tabel 4.12. Perbedaan Persentase Siswa Pada Ketercapaian Indikator
Pembelajaran 64
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Rantai Makanan 28
Gambar 2.2. Jaring – Jaring Makanan 29
Gambar 2.3. Suksesi Primer 35
Gambar 2.4. Suksesi Sekunder 36
Gambar 3.1. Prosedur Kerja Penelitian 40
Gambar 4.1. Perbedaan Nilai Pretest Kelas Eksperimen TPS
dengan Kelas Eksperimen NHT 53
Gambar 4.2. Perbedaan Nilai Postest Kelas Eksperimen TPS
dengan Kelas Eksperimen NHT 54
Gambar 4.3. Perbedaan Persentase Siswa yang Menjawab
Benar (Postest) Ditinjau dari Aspek Kognitif (C1-C6) 59
Gambar 4.4. Perbedaan Tujuan Pembelajaran Ketercapaian (TPK)
dari Kelas Eksperimen TPS dan Kelas Eksperimen NHT 65
Gambar 4.5. Perbedaan Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran 77
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TPS 79
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NHT 94
Lampiran 4. Slide PowerPoint 111
Lampiran 10. Lembar Aktivitas Siswa TPS 143
Lampiran 11. Lembar Aktivitas Siswa NHT 145
Lampiran 12. Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa 147
Lampiran 13. Perhitungan Validitas Test 148
Lampiran 14. Tabel Validitas Test 150
Lampiran 15. Perhitungan Reliabilitas 151
Lampiran 16. Tabel Reliabilitas 153
Lampiran 17. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 154
Lampiran 18. Perhitungan Daya Pembeda Soal 156
Lampiran 19. Tabel Daya Pembeda Soal 158
Lampiran 20. Data Hasil Belajar Siswa 159
Lampiran 21. Perhitungan Rata-Rata, Standart Deviasi, dan Varians
Nilai Pretest 163
Lampiran 22. Perhitungan Rata-Rata, Standart Deviasi, dan Varians
Nilai Postest 165
Lampiran 23. Perhitungan Rata-Rata, Standart Deviasi, dan Varians
Nilai Pretest Sampel 167
Lampiran 24. Uji Normalitas 171
Lampiran 25. Uji Homogenitas 175
Lampiran 26. Pengujian Hipotesis 180
xiii
Lampiran 28. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas TPS Soal Postest 184
Lampiran 29. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas NHT Soal Pretest 185
Lampiran 30. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas TPS Soal Postest 186
Lampiran 31. Rekapitulasi Skor Jawaban Siswa Pada Pretest dan Postest 187
Lampiran 32. Rekapitulasi Jumlah Siswa yang Menjawab Benar Pada
Tiap Butir Soal Postest 189
Lampiran 33. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Menjawab Benar
Soal Postest Ditinjau dari Aspek Kognitif (C1 – C6) 191
Lampiran 34. Perbedaan Persentase Siswa yang Menjawab Benar
(Postest) Ditinjau dari Aspek Kognitif (C1-C6) 192
Lampiran 35. Rekapitulasi Data Ketercapaian Aspek Kognitif (C1 – C6) 193
Lampiran 36. Ketuntasan Belajar Secara Perorangan dan Klasikal 194
Lampiran 37. Tingkat Penguasaan Materi Siswa 198
Lampiran 38. Tabel Data Ketercapaian Aspek Kognitif (C1-C6) Pada
Kelas Eksperimen TPS 202
Lampiran 39. Tabel Data Ketercapaian Aspek Kognitif (C1-C6) Pada
Kelas Eksperimen NHT 203
Lampiran 40. Ketercapaian TPK (Indikator Pembelajaran) Pada Kelas
Eksperimen TPS 204
Lampiran 41. Ketercapaian TPK (Indikator Pembelajaran) Pada Kelas
Eksperimen NHT 205
Lampiran 42. Tabel Distribusi Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pada Kelas TPS 206
Lampiran 43. Tabel Distribusi Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pada Kelas NHT 212
Lampiran 44. Dokumentasi Penelitian 218
Lampiran 45. Tabel Harga r Product Moment 226
Lampiran 46. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 227
Lampiran 47. Tabel Normal Kurva Standar 228
Lampiran 48. Tabel Nilai Distribusi t 230
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi
sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi
kegiatan belajar mereka. Dalam Undang – Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Syah,
2009).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah
lemahnnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran
didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi,
otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkannya dengan kehidupan sehari – hari. Sebagai akibatnya, pada saat
anak didik lulus dari sekolah, siswa pintar secara teoretis, namun miskin aplikasi
(Sanjaya, 2006).
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 8
Medan, ditemukan adanya masalah yang dihadapi siswa dalam proses belajar
disekolah antara lain adalah siswa kurang aktif, interaksi antara guru dengan siswa
maupun antara siswa dengan siswa itu sendiri masih kurang, kurang bersemangat,
kurang merespon dalam proses belajar mengajar. Selain itu hasil belajar siswa
juga masih rendah, hasil belajar yang diperoleh siswa hanya berkisar pada rata –
rata 68, masih sedikit siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan guru biologi di SMA Negeri 8 Medan yaitu 70. Hal ini
2
menggunakan media pembelajaran berupa power point yang ditampilkan didepan
kelas, tetapi guru masih mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga
siswa menjadi pasif dan hanya mendengarkan saja. Dimana guru masih berperan
sebagai satu-satunya sumber informasi sehingga kegiatan masih berpusat pada
guru. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu digunakan model pembelajaran
yang lain, yang lebih melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.
Dimana peneliti mengenalkan model pembelajaran kooperatif, yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Sarti Berutu pada materi Ekosistem
dikelas X SMA Negeri 12 Medan, dimana hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) jauh
lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) dengan nilai rata-rata postest pada kelas Think-Pair-Share (TPS) sebesar
86,75 dan nilai rata-rata postest pada kelas Numbered Head Together (NHT)
sebesar 80,33.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa
belajar dan bekerja dalam kelompok – kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Dalam pembelajaran
kooperatif, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran dalam berdiskusi sesama
teman sekelompoknya maupun sesama teman kelompok lain sehingga
memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang
berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
(Isjoni, 2009).
Alasan peneliti memilih model pembelajaran ini adalah bahwa model
pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan model pembelajaran kooperatif
yang dirancanng untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model
Think-Pair-Share (TPS) merupakan cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola
3
dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling
membantu. Kelebihan model pembelajaran tipe Think-Pair-Share (TPS)
diantaranya yaitu meningkatkan kerja sama, menghargai pendapat orang lain,
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat, interaksi lebih
mudah dan cepat membentuknya.
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) adalah salah satu
model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan berdasarkan prinsip
konstruktivistik. Model pembelajaran ini mengacu pada model pembelajaran
dimana peserta didik bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu
dalam belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada
siswa, yaitu mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan
masalah. Kelebihan model pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT)
diantaranya yaitu meningkatkan tanggung jawab, dapat berinteraksi dalam
memecahkan masalah, menyatukan pikiran atau pendapat, meningkatkan kerja
sama.
Materi Ekosistem merupakan materi pembelajaran yang diajarkan di
semester genap. Materi ini juga sesuai dengan waktu penelitian yang akan
dilaksanakan. Dimana peneliti ini menggunakan model pembelajaran tipe
Think-Pair-Share (TPS) dan tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi
ekosistem ini, agar siswa-siswinya lebih banyak berpikir dan berdiskusi sesama
teman-temannya supaya siswa tersebut lebih aktif sesama siswa itu sendiri
maupun aktif kepada gurunya. Selanjutnya, dengan harapan melalui model
pembelajaran koopertif ini siswa dapat bekerja sama untuk menuntaskan materi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengadakan penelitian
yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Variasi dalam pembelajaran masih kurang dalam menerapkan
model-model pembelajaran
2. Interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru maupun di antara siswa itu
sendiri masih kurang.
3. Kerjasama antar siswa dalam proses belajar mengajar masih kurang.
4. Hasil belajar siswa masih rendah.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dibatasi pada penggunaan model kooperatif tipe
Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT).
2. Penelitian diterapkan pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8
Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
3. Hasil belajar yang diamati dibatasi pada ranah kognitif.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif
tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi ekosistem di kelas X SMA
Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif
tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di kelas X
SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013?
3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan model kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan
tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di kelas X
5
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi ekosistem di kelas X
SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di
kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Think-Pair-Share
(TPS) dan tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di
kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bahan pertimbangan bagi guru biologi dalam menentukan model
pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi
pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan.
2. Sebagai masukan bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru
yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara
berdiskusi dengan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan
Numbered Head Together (NHT) sehingga dapat dimanfaatkan siswa
untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman sebaya
atau orang lain.
4. Sebagai informasi praktis bagi penelitian mahasiswa selanjutnya dalam
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)
pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun
Pembelajaran 2012/2013 yaitu, rata-rata nilai siswa sebesar 82,89 dengan
Standart Deviasi (SD) = 8,28, ketuntasan individual siswa dengan daya serap ≥ 70% diperoleh oleh 38 orang siswa, ketuntasan klasikal adalah sebesar 100% dengan kategori telah tuntas, penguasaan materi siswa
(PMS) adalah sebesar 82,89% dalam kategori tinggi dan ketercapaian
indikator siswa (TPK) sebanyak 7 indikator telah tercapai.
2. Hasil Belajar siswa dengan model pembelajaran Numbered Head Together
(NHT) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun
Pembelajaran 2012/2013 yaitu, rata-rata nilai siswa sebesar 78,84 dengan
Standart Deviasi (SD) = 7,06, ketuntasan individual siswa dengan daya serap ≥ 70% diperoleh oleh 38 orang siswa, ketuntasan klasikal adalah sebesar 100% dengan kategori telah tuntas, penguasaan materi siswa
(PMS) adalah sebesar 78,85% dalam kategori sedang dan ketercapaian
indikator siswa (TPK) sebanyak 6 indikator telah tercapai.
3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan
Numbered Head Together (NHT) pada materi Ekosistem di kelas X SMA
73
5.2. Saran
Beberapa saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran
Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika
dibandingkan dengan model pembelajaran Numbered Head Together
(NHT).
2. Kepada guru – guru Biologi dapat menggunakan model pembelajaran
Think-Pair-Share (TPS) saat melakukan pembelajaran di sekolah sesuai
dengan materi pembelajaran yang tepat guna pencapaian hasil belajar yang
maksimal.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi
bagi peneliti-peneliti berikutnya serta dapat dijadikan sumber informasi
yang memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi para guru dan siswa
di SMA Negeri 8 Medam khusunya dikelas X.
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi dalam
pengaplikasian penggunaan model pembelajaran Kooperatif khususnya
Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT) dalam
74
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N, R,. (2012), Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII MTs Annur Desa Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau.
Ambarwati, H,. (2012), Upaya Peningkatan Motivasi dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII A Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Guided Note Taking di SMP N 1 Mlati, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Amin, M., (2009), Biologi SMA/MA, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Arianti, P., (2011), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 8 Surakarta, Skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Azizah, N., (2008), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Matematika Anak Tunarungu, Jurnal Pendidikan Luar Biasa, Volume 4, Nomor 1: 1-16.
Darmayanti, N., (2009), Psikologi Belajar, Penerbit Citapustaka Media Perintis, Bandung.
Dimyati, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (2004), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
75
Kailani, F., (2010), Penerapan Metode Kooperatif NHT (Numbered Head Together) untuk Meningkatkan Minat Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa -Siswi Kelas IV A SD Darul Ulum Bungurasih, Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama Islam, Volume 01, Nomor 01: 25-36.
Kistinnah, I., (2009), Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit CV Putra Nugraha, Jakarta.
Lie, A., (2010), Cooperative Learning, Penerbit PT Grafindo, Jakarta.
Mahardika, S., (2011). Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Disertai Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Kelas VII-E SMP Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010., Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Ong, E, T., (2010). Keberkesanan Kaedah “Numbered Heads Together” Terhadap Pencapaian Biologi Dalam Kalangan Pelajar Di Universiti Pendidikan Sultan Idris, Jurnal Teknologi, Volume 53, 35–46.
Priadi, A., (2010), Biologi 1 SMA Kelas X, Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Pujiati, I,. (2008), Peningkatan Motivasi Dan Ketuntasan Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume. I, Nomor. 1, 8-10.
Pujiyanto, S., (2008), Menjelajah Dunia Biologi 1 Untuk Kelas X SMA dan MA, Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Rusman, (2011), Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Sabri, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Penerbit Quantum Teaching, Padang.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
76
Sinaga, E,. (2011), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray dengan Snowball Throwing pada Materi Sistem Indera di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Dolok Panribuan Tahun Pembelajaran 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Syamsuri, I., (2007), Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sudijono, A., (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Syah, M., (2009), Psikologi Belajar, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
ii
RIWAYAT HIDUP
Ika Sri Astuti dilahirkan di Sosa Afd V, Desa Lubuk Bunut, Kecamatan
Hutaraja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas pada tanggal 3 Februari 1992. Ayah
bernama Sri Yanto dan Ibu bernama Leginem. Penulis merupakan anak pertama
dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD No.148208 Desa Pir
PTP VII Sosa dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan
sekolah di SMP Muhammadiyah 52 Pasar Ujung Batu dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MAN Pematang Siantar dan
lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan dan lulus ujian mempertahankan skripsi (sidang
meja hijau) pada tanggal 27 Juni 2013.
Pengalaman akademik yang pernah diikuti penulis selama perkuliahan
salah satunya adalah menjadi anggota Biologi Pencinta Alam (BIOTA) pada
angkatan IX dan program pengalaman lapangan terpadu (PPLT) di SMP Negeri 2