• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DASAR-DASAR KELISTRIKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING) PADA SISWA KELAS X SMK SWASTA MELATI PERBAUNGAN T.P 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DASAR-DASAR KELISTRIKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING) PADA SISWA KELAS X SMK SWASTA MELATI PERBAUNGAN T.P 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DASAR-DASAR

KELISTRIKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING

LEARNING) PADA SISWA KELAS X

SMK SWASTA MELATI

PERBAUNGAN

T.P 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

KHAIRUL IHSAN SAMOSIR NIM . 508331022

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ABSTRAK

Khairul Ihsan Samosir, NIM : 508331022 : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Melalui Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013. Skripsi, Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Elektro: UNIMED, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) dapat meningkatkan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan pada siswa kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2102/2013.

Penelitian ini dilakukan di SMK Swata Melati Perbaungan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian yaitu seluruh siswa kelas X Program Keahlian Audio Video yang terdiri dari 19 siswa. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi dan angket.

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana dalam satu siklus terdapat dua kali pertemuan. Sebelum masuk perlakuan pra siklus diberikan pretes untuk mengetahui pengetahuan awal diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 2 siswa dengan nilai rata-rata 49,21 dan presentase sebesar 10,53%. Pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa dengan nilai rata-rata 72,37% dan persentase sebesar 52,63%. Pada siklus II diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa dengan nilai rata-rata 79,21 dan presentase sebesar 89,47%. Sehingga dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 36,84 % . Dari hasil angket respon siswa terhadap model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) menunjukkan bahwa model pembelajaran Kontekstual (Contekxtual Teaching Learning) dapat meningkatkan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan pada siswa kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013.

Kepala sekolah hendakknya memperhatikan bahwa model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) penting dilaksanakan bagi guru. Guru memerlukan perencanaan yang baik khususnya guru mata diklat Dasar-Dasar Kelistrikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning). Dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Dasar-Dasar Kelistrikan dituntut aktivitas siswa dalam menggali berbagai informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Bagi peneliti lainnya, model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) kiranya digunakan pada materi lainnya untuk mata diklat Dasar-Dasar Kelistrikan.

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karuniaNya yang senantiasa melindungi, menyertai,

memimpin dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan

dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun tata bahasa. Oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik serta masukan yang membangun

dan konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan skripsi ini

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah turut membantu penulis, mulai dari pelaksanaan penelitian

sampai pada penyelesaian skripsi ini. Antara lain kepada yang terhormat:

1. Khoya Bakri Samosir, M.Pd dan Faridah, S.Pdi sebagai orang tua yang selalu

memberikan doa, Rahan daan bimbingan dan dukungan baik moral maupun

materil dalam penyusunan skripsi ini, Laily Akriyanti Samosir, S.Pd dan Jefri

Silalahi S.E beserta bere Nadya Ulfa Silalahi sebagai keluarga kakanda,

Rahmi Ananda Samosir dan Nur Evianti S.Pd sebagai adinda yang telah

banyak mendukung dan doa-doanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

3. Prof, Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

4. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

5. Dra. Rosnelli, M.Pd selaku pembantu Dekan III Fakultas Teknik Universitas

(4)

6. Drs. H. Manulang, S.T, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan sekaligus dosen Pembimbing Akademik

dan Penguji I.

7. Dr. Sukarman Purba, S.T, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan arahan dan saran serta motivasi kepada penulis.

8. Dr. H. Tambunan, S.T, M.Pd selaku penguji II yang telah banyak memberikan

kritik dan saran kepada penulis terhadap skripsi ini.

9. Dra. Pintauli Saragih, M.Pd selaku penguji III yang telah banyak memberikan

kritik dan saran kepada penulis terhadap skripsi ini.

10. Faridah, SE. selaku Staf Pegawai Adminitrasi di jurusan Pendidikan Teknik

Elektro yang selalu bekerja keras untuk mepersiapkan Berkas-berkas demi

kelancaran setiap Mahasiswa.

11. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri

Medan yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

12. Drs.Wahyudi,M.Sc selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Melati Perbaungan

yang telah memberikan izin Penelitian dan banyak memberikan semangat,

motivasi bagi penulis.

13. Purwayanto, S.Pd dan Misudi, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Dasar-Dasar

Kelistrikan Kelas X Jurusan Audio Video dan sekaligus guru pamong penulis

dan Seluruh Guru, Staf tata usaha serta siswa SMK Swasta Melati Perbaungan

(5)

iv

14. Sahabat – sahabat terbaikku, serta semua rekan-rekan mahasiswa jurusan

Pend. Teknik Elektro angkatan 2008 dan semua pihak yang telah membantu

penulis selama ini.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis

berdoa semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan BerkahNya kepada

kita semua. Akhir kata penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi

peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang, Amin.

Medan, 5 Maret 2013

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II. KERANGKA TEORETIS, PENELITIAN RELEVAN,KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 11

A. Kerangka Teoretis ... 11

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar... 11

1.1 Pengertian Belajar ... 11

1.2 Hasil Belajar... 13

2. Pembelajaran Kontekstual... 16

(7)

vi

B. Penelitian Relevan ... 39

C. Kerangka Berpikir ... 41

D. Hipotesis Tindakan ... 44

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 45

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 45

B. Subjek Penelitian... 45

C. Jenis Penelitian... 45

D. Rancangan Penelitian ... 47

1. Siklus I ... 47

2. Siklus II ... 49

E. Teknik Pengumpulan Data... 49

F. Teknik Analisis Data... 52

G. Indikator Keberhasilan ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Hasil Penelitian... 55

1. Pretes ... 53

2. Siklus I ... 57

3. Siklus II ... 59

4. Angket ... 63

B. Pembahasan ... 66

1. Siklus I... 66

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 66

(8)

c. Observasi tindakan Siklus I ... 69

d. Refleksi Siklus I... 71

2. Siklus II ... 72

a. Perencanaan Tindakan Siklus II... 72

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II... 71

c. Observasi Tindakan Siklus II... 75

d. Refleksi Siklus II ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran... 80

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Nilai Hambat Jenis Beberapa Bahan... 29

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pretes ... 56

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I ... 58

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus II ... 61

Tabel 4.4 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa pada Pretest, siklus I dan siklus II ... 62

Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar Siklus I ... 69

Tabel 4.6 Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I... 70

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II... 76

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Beda potensial antara titik A dan B ... 26

Gambar 2.2 Hubungan antara arus listrik dan potensial listrik ... 27

Gambar 2.3 Susunan seri dua buah resistor ... 30

Gambar 2.4 a) Susunan seri dua buah resistor, (b) susunan pengganti dari dua buah resistor... 31

Gambar 2.5 (a) Susunan paralel dua buah resistor, (b) Susunan pengganti dari dua buah resistor ... 33

Gambar 2.6 Rangkaian Campuran ... 35

Gambar 2.7 Grafik Perbandingan Nilai Siswa ... 36

Gambar 2.8 Skema Diagaram Untuk Hukum I Kirchoff Serta Analogi Mekaniknya ... 36

Gambar 2.9 Rangkaian bercabang... 37

Gambar 2.10 Rangkaian listrik dengan kuat arus tetap... 37

Gambar 2.11 (a) Arah arus searah arah loop, (b) Arah arus berlawanan arah loop(c)Ԑ2 bertanda negatif danԐ1bertanda positif ... 39

Gambar 3.1 Bagan Model Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Suharsimi Arikunto (2008) ... 46

Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Soal Pretest ... 57

Gambar 4.2 Diagram Presentase Nilai Kognitif Siswa Pretes Pra Siklus 58 Gambar 4.3 Siswa Mengerjakan Soal Postes I... 59

Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan Soal Postes II ... 60

Gambar 4.6 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 61

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan CTL ... 62

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai

bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi umat

manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat sangat

pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus

dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang

diharapkan.

Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja (terkontrol, terencana dengan

sadar dan secara systematis) diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak

didik dapat berkembang dan terarah kepada tujuan tertentu. Pendidikan juga

merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

dilakukan secara sadar dan tannggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap serta nilai- nilai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

persoalan yang sulit, namun demikian semuanya merasakan bahwa pendidikan

merupakan tugas Negara yang amat penting. Bangsa yang ingin maju,

membangun dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia tidak

terlepas dari peningkatan kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Peningkatan ini

(12)

2

Oleh karena itu, maka pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting

untuk dikembangkan, sehingga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)

dibidang pedidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk

menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha mengantipasi

melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, dilakukan dengan

peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang

Republik Indonesia NO.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, pemerintah khususnya

Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melakukan berbagai upaya dan

kebijaksanaan seperti mengadakan perbaikan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) yang penyusunan kurikulumnya dilakukan oleh pemerintah menjadi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan

dari kurikulum 2004 (KBK) yaitu kurukilum yang operasionalnya disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah, menambah sarana

dan prasarana pendidikan, memperbaiki sistem pengajaran dan mengadakan

pelatihan-pelatihan bagi guru-guru diberbagai daerah yang bertujuan untuk

(13)

3

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain

sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (2003 : 54), yaitu : (1). faktor

eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) seperti : (a). faktor keluarga,

Keluarga sangat mempengaruhi hasil belajar bukan hanya dari sekolah, orang tua

salah satunya perlu menunjang proses pembelajaran anak, misalnya memotivasi

dan membimbing anak dengan cara mengulang kembali pembelajaran yang

dilakukannya disekolah agar pembejaraan lebih meningkat dan tidak mudah

terlupakan (b). lingkungan, sekolah. Sekolah merupakan salah satu sumber

pembejaran yang sangat efektif agar siswa dapat meninggkatkan hasi belajar serta

di tunjang oleh guru yang professional serta secara tetap menentukan model

pembelajaran agar dapat dikuasai oleh siswa, kondisi ruangan kelas juga sangat

mempengaruhi proses pembelajaran siswa sebab kondisi yang tidak nyaman juga

dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Dari data hasil observasi di lingkungan

sekolah terutama ruangan kelas di ketahuai bahwa tempat duduk siswa masih

menggunakan kayu yang sudah tidak kuat, papan tulis menggunakan papan white

board dengan spidol sehingga papan terdapat bercak- bercak hitam dan tulisan

tidak terlalu jelas, ruangan juga masih bangunan lama dengan cat yang sudah

kusam dan asbes terdapat yang pecah. Semua hal ini juga dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa dikarenakan kurang nyamannya ruangan kelas yang dapat

menyebabnya hilangnya konsentarsi belajar siswa (2). Faktor internal (faktor yang

berasal dari dalam diri siswa) yaitu faktor keinginan untuk menerima

pembelajaran dari guru oleh sebab itu guru terlebih dahulu dapat memotivasi

(14)

4

yang sebenarnya disekolah tentang penyebab rendahnya hasil belajar siswa, maka

penulis melakukan observasi ke SMK Swasta Melati Perbaungan pada mata diklat

Dasar-Dasar Kelistrikan pada bulan September 2012. Observasi di SMK Swasta

Melati Perbaungan menunjukkan hasil belajar Dasar-Dasar Kelistrikan siswa

masih berada dibawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Depdiknas untuk

mata diklat produktif yaitu 75,00 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa

berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X untuk Standar

Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan pada

Tahun Ajaran 2011/2012 sebesar 69,37 dan jumlah siswa yang dinyatakan lulus

sebanyak 40 % dari wawancara dengan guru mata diklat Bapak Purwanto S.Pd.

Sebagian siswa hasil belajar kurang memenuhi standart rata-rata sehingga untuk

mencapai standart tersebut siswa akan mengikuti ujian remedial. Ujian remedial

dilakukan untuk siswa yang hasil belajarnya dibawah standart kompetensi.

Sudjana (dalam Kunandar, 2010:276) menyatakan bahwa “suatu akibat

dari proses belajar dengan menerapkan dasar-dasar kelistrikan, yaitu berupa tes

yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan”.

Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang

bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah mengetahui suatu materi atau

belum. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu

institusi pendidikan yang ditunjukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses

pendidikan serta kualitas kemampuan pererta didik sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan. Salah satu keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasil

(15)

5

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan nasional

memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan

kualitas SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan. SMK sebagai

salah satu sekolah kejuruan terus berusaha dan semakin ditantang untuk

meningkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan

dalam bidangnya masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan

pembelajaran yang tepat dan efektif yang sesuai dengan kurikulum dan

mengaitkan materi yang diajarkan guru dengan penerapan yang tepat dalam

kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat sekitar siswa khususnya.

Menurut Wina Sanjaya (2010:253) “kontekstual adalah suatu model

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh

untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan

situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya

dalam kehidupan mereka”. Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus dipahami

dalam model pembelajaran kontekstual, yaitu sebagai berikut :

1. Pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk

menemukan materi, artinya proses pembelajaran diorentasikan pada proses

pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam pembelajaran kontekstual

tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses

mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.

2. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa agar menemukan hubungan antara

materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut

(16)

6

dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat

mengkorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja

bagi siswa materi itu akan bermakna fungsional, akan tetapi materi yang

dipelajarinyaakan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan

mudah dilupakan.

3. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya

dalam kehidupan, artinya kontekstual bukan hanya mengharapkan siswa dapat

memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran

itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pembelajaran kenyataannya sebagian siswa tidak mampu

menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana

pemanfaatannya dalam kehidupan nyata. Hal ini karena pemahaman konsep

akademik yang diperoleh hanyalah merupakan sesuatu yang abstrak, belum

menyentuh kebutuhan praktis kehidupan baik dilingkungan kerja maupun di

masyarakat. Pembelajaran yang selama ini diterima hanyalah penonjolan tingkat

hafalan dari sekian pokok bahasan, tetapi tidak diikuti dengan pemahaman atau

pengertian yang mendalam yang bisa diterapkan dalam kehidupannya.

Pembelajaran kontekstual menempatkan siswa pada keterlibatannya di

dalam proses belajar mengajar dan membiasakan siswa untuk lebih aktif serta

dapat menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran juga akan semakin berarti jika siswa

mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka

(17)

7

kelistrikan. Banyak peserta didik yang mungkin mampu menghafal dan

menuliskan rumus–rumus hukum ohm, hukum kirchoff dan rankaian DC tersebut,

tetapi kenyataannya mereka sering tidak memahami secara mendalam mengenai

isi dari materi itu sendiri, selain itu mereka belum bisa menghubungkan antara apa

yamg mereka pelajari dengan pengetahuan itu berguna, sehingga pembelajaran

akan lebih menyenangkan. Atas dasar prinsip pembelajaran kontekstual tersebut,

maka kondisi yang diperoleh dalam sistem pembelajaran yang umum digunakan

saat ini hanyalah mengupayakan siswa untuk menghapal materi pelajaran dan

rumus-rumus yang diterima dari guru pada setiap proses pembelajaran. Hal ini

akan membuat siswa merasa dan bosan untuk mengikuti proses pembelajaran

karena merasa terus dipaksa untuk mencatat dan menghafal semua materi

pelajaran yang diterima.

Menurut Suprijono (2009 : 79) Pembelajaran kontekstual (Contextual

Teaching and Learning) merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta

didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Dengan demikian, pembelajaran kontekstual sebagai suatu model

pembelajaran dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat mengubah keadaan

dan tanggapan siswa menjadi situasi belajar yang lebih baik, yang akhirnya dapat

memacu siswa untuk lebih aktif membuat suatu garis hubung antara semua

(18)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas dan banyaknya

permasalahan yang dihadapi maka diperkirakan faktor-faktor yang menyebabkan

rendahnya hasil belajar siswa diidentifikasi beberapa masalah antara lain:

Rendahnya hasil belajar siswa pada diklat Dasar-Dasar Listrik di SMK Swasta

Melati Perbaungan? Rendahnya partisipasi siswa ketika diberikan pelajaran yang

bersifat teori di SMK Swasta Melati Perbaungan? Rendahnya hasil belajar siswa

pada untuk mata diklat Dasar-Dasar Listrik, dimana nilai tersebut belum mencapai

Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKMB) di SMK Swasta Melati

Perbaungan? Rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran Dasar_Dasar

Kelistrikan di SMK Swasta Melati Perbaungan? Apakah Kemampuan guru dalam

mengajar masih minim dalam pembelajaran di SMK Swasta Melati Perbaungan?

Apakah Model pembelajaran yang digunakan belum sesuai dengan karakteristik

siswa di SMK Swasta Melati Perbaungan? Apakah Guru kurang mengembangkan

teknik penyajian materi dalam pembelajaran Dasar-dasar Kelistrikan di SMK

Swasta Melati Perbaungan? Apakah Pemberian materi oleh guru kurang

memperhatikan kemampuan siswa sebelum memberikan umpan balik di SMK

Swasta Melati Perbaungan? Apakah hasil belajar CTL lebih baik dari hasil belajar

ekspositori pada pembelajaran Dasar-dasar Kelistrikan? Bagaiman hasil belajar

siswa dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran

Dasar-Dasar Kelistrikan ? Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pada

(19)

9

C. Pembatasan Masalah

Mengingat masalah pembelajaran yang luas dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa, dan standart Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan yang terdiri dari

beberapa kompetensi dasar, serta agar penelitian ini terlaksana maksimal, terarah,

efektif, maka perlu dibuat pembatasan masalah. Maka penelitian ini dibatasi pada

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Melalui Model

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas X

SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Penerapan model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching

Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat

Dasar-Dasar Kelistrikan pada siswa kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P

2012/2013?.

2. Apakah aktifitas belajar siswa mengalami peningkatan dengan menggunakan

model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) dari siklus I

ke siklus II pada siswa kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P

(20)

10

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Dasar-dasar

kelistrikan melalui penerapan model pembelajaran Kontekstual (Contextual

Teaching Learning) kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013.

2. Untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) dari siklus I ke

siklus II pada siswa kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberi manfaat antara lain:

1. Memberi informasi dan masukan bagi pendidik, khususnya untuk mata diklat

Dasar-Dasar Kelistrikan tentang pengaruh model pembelajaran kontekstual.

2. Memberi informasi dan masukan bagi pendidik, khususnya untuk mata diklat

Dasar-Dasar Kelistrikan tentang penerapan model pengajaran berbasis

Contextual Teaching Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Memberi informasi dan masukan bagi pendidik, khususnya mata diklat

Dasar-Dasar Listrik dengan pihak terkait yang berhubungan dengan dunia

(21)

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Penerapan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) dapat

meningkatkan hasil belajar Dasar-Dasar Kelistrikan pada kelas X SMK

Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013 pada kompetensi dasar

menggunakan hukum-hukum rangkaian listrik arus searah adalah 72,37

dengan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum 10 siswa

dengan presentase sebesar 52,63 % pada siklus I dan 78,68 dengan jumlah

siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum sebanyak 17 siswa

dengan presentase sebesar89,47 %atau dengan peningkatan sebesar 36.84 %

2. Penerapan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) dapat

meningkatkan Aktivitas belajar siswa ketika proses pembelajaran dari hasil

observasi aktivitas dengan pendekatan model pembelajaran CTL pada siklus I

kegiatan guru dalam mengajar diperoleh nilai rata-rata 70,00 dan kegiatan

aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran memperoleh nilai 67,50. Pada

siklus II ternyata terjadi peningkatan dimana kegiatan aktivitas guru dalam

mengajar memperoleh nilai 88,33 dan kegiatan aktivitas siswa selama

(22)

80

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran dapat diajukan

yaitu

1. Kepala sekolah hendakknya memperhatikan bahwa model pembelajaran CTL

(Contextual Teaching Learning) penting dilaksanakan bagi guru.

2. Guru memerlukan perencanaan yang baik khususnya guru mata diklat

Dasar-Dasar Kelistrikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar melalui model

pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning).

3. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Dasar-Dasar

Kelistrikan dituntut aktivitas siswa dalam menggali berbagai informasi yang

berkaitan dengan materi pembelajaran.

4. Bagi peneliti lainnya, model pembelajaran CTL (Contextual Teaching

Learning) kiranya digunakan pada materi lainnya untuk mata diklat

(23)

81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2008), Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :PT. Bumi Aksara.

_______________ (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Aqid, Zainal, dkk, (2009), Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SMP, SMA, SMK, Bandung: Yrama Widya.

Djamarah, Zain, dkk. (2002). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar.(1977).Media Pendidikan.Bandung: Penerbit Alumni

Mulyasa, E, (2004), Implementasi Kurikulum 2004, Remaja Rodakarya, Bandung.

Nurhadi, (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK, Malang : Universitas Negeri Malang.

Panjaitan B. (1999), Desertasi : “Kontribusi Karaktristik Pebelajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa STM Kotamadya Surabaya”, Disertasi.

Malang : PPs UNM

Samosir, Ellisyah (2008), “Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual Yang Dikembangkan Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Menguasai Teori dasar Elektronika Pada Siswa Tingkat I Program Keahlian Audio Video SMK Negeri I Percut Sei Tuan T.A 2008/2009”, Skripsi, Medan : Universitas Negeri Medan

Sanjaya, W, (2005), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompeten. Jakarta : Kencana Prenada.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengerahuinya (Edisi Revisi), Jakarta: Rhimeka Cipta.

Suprijono, (2009), Cooperative Learning, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gambar

Tabel 2.1 Nilai Hambat Jenis Beberapa Bahan...........................................

Referensi

Dokumen terkait

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan.. Universitas

pendirian yang jelas terhadap amalan homoseksual dalam kalangan golongan LGBT sebagai. pengaruh liberalisme yang datangnya dari kerangka hak asasi

dapat menyelesaikan tugas akhir penelitian yang berjudul **SINTES1S KOMPOSIT FezOj-SERBUK BIJI KAPUK SEBAGAI ABSORBEN PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT"

truktur mikro dari hasil Velg Aluminium (Al-5,68 Si) (Raw material) yang digunakan mempunyai ukuran butir yang lebih besar dibandingkan dengan struktur mikro hasil pengecoran

Spirulina platensis telah ditambahkan pada beberapa ikan, diantaranya : pada pakan ikan nila untuk meningkatkan warna merah [14], pada ikan lele untuk mempercepat pertambahan bobot

source CRS (concatenated coordinate operation) = source CRS (coordinate operation step 1) target CRS (coordinate operation step i) = source CRS (coordinate operation step i+1); i =

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan suatu informasi dan pengetahuan kepada para masyarakat, terlebih yang berprofesi sebagai Guru Sekolah Menengah

Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, kami juga mempromosikan usaha kami ini dengan cara menambah pasar baru untuk memperluas jangkauan yang