UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DASAR-DASAR
KELISTRIKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING
LEARNING) PADA SISWA KELAS X
SMK SWASTA MELATI
PERBAUNGAN
T.P 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
KHAIRUL IHSAN SAMOSIR NIM . 508331022
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Khairul Ihsan Samosir, NIM : 508331022 : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Melalui Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013. Skripsi, Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Elektro: UNIMED, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) dapat meningkatkan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan pada siswa kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2102/2013.
Penelitian ini dilakukan di SMK Swata Melati Perbaungan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian yaitu seluruh siswa kelas X Program Keahlian Audio Video yang terdiri dari 19 siswa. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi dan angket.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana dalam satu siklus terdapat dua kali pertemuan. Sebelum masuk perlakuan pra siklus diberikan pretes untuk mengetahui pengetahuan awal diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 2 siswa dengan nilai rata-rata 49,21 dan presentase sebesar 10,53%. Pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa dengan nilai rata-rata 72,37% dan persentase sebesar 52,63%. Pada siklus II diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa dengan nilai rata-rata 79,21 dan presentase sebesar 89,47%. Sehingga dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 36,84 % . Dari hasil angket respon siswa terhadap model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) menunjukkan bahwa model pembelajaran Kontekstual (Contekxtual Teaching Learning) dapat meningkatkan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan pada siswa kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013.
Kepala sekolah hendakknya memperhatikan bahwa model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) penting dilaksanakan bagi guru. Guru memerlukan perencanaan yang baik khususnya guru mata diklat Dasar-Dasar Kelistrikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning). Dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Dasar-Dasar Kelistrikan dituntut aktivitas siswa dalam menggali berbagai informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Bagi peneliti lainnya, model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) kiranya digunakan pada materi lainnya untuk mata diklat Dasar-Dasar Kelistrikan.
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya yang senantiasa melindungi, menyertai,
memimpin dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
dan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun tata bahasa. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik serta masukan yang membangun
dan konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan skripsi ini
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah turut membantu penulis, mulai dari pelaksanaan penelitian
sampai pada penyelesaian skripsi ini. Antara lain kepada yang terhormat:
1. Khoya Bakri Samosir, M.Pd dan Faridah, S.Pdi sebagai orang tua yang selalu
memberikan doa, Rahan daan bimbingan dan dukungan baik moral maupun
materil dalam penyusunan skripsi ini, Laily Akriyanti Samosir, S.Pd dan Jefri
Silalahi S.E beserta bere Nadya Ulfa Silalahi sebagai keluarga kakanda,
Rahmi Ananda Samosir dan Nur Evianti S.Pd sebagai adinda yang telah
banyak mendukung dan doa-doanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
3. Prof, Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
4. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
5. Dra. Rosnelli, M.Pd selaku pembantu Dekan III Fakultas Teknik Universitas
6. Drs. H. Manulang, S.T, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan sekaligus dosen Pembimbing Akademik
dan Penguji I.
7. Dr. Sukarman Purba, S.T, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan arahan dan saran serta motivasi kepada penulis.
8. Dr. H. Tambunan, S.T, M.Pd selaku penguji II yang telah banyak memberikan
kritik dan saran kepada penulis terhadap skripsi ini.
9. Dra. Pintauli Saragih, M.Pd selaku penguji III yang telah banyak memberikan
kritik dan saran kepada penulis terhadap skripsi ini.
10. Faridah, SE. selaku Staf Pegawai Adminitrasi di jurusan Pendidikan Teknik
Elektro yang selalu bekerja keras untuk mepersiapkan Berkas-berkas demi
kelancaran setiap Mahasiswa.
11. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri
Medan yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
12. Drs.Wahyudi,M.Sc selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Melati Perbaungan
yang telah memberikan izin Penelitian dan banyak memberikan semangat,
motivasi bagi penulis.
13. Purwayanto, S.Pd dan Misudi, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Dasar-Dasar
Kelistrikan Kelas X Jurusan Audio Video dan sekaligus guru pamong penulis
dan Seluruh Guru, Staf tata usaha serta siswa SMK Swasta Melati Perbaungan
iv
14. Sahabat – sahabat terbaikku, serta semua rekan-rekan mahasiswa jurusan
Pend. Teknik Elektro angkatan 2008 dan semua pihak yang telah membantu
penulis selama ini.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis
berdoa semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan BerkahNya kepada
kita semua. Akhir kata penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang, Amin.
Medan, 5 Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II. KERANGKA TEORETIS, PENELITIAN RELEVAN,KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 11
A. Kerangka Teoretis ... 11
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar... 11
1.1 Pengertian Belajar ... 11
1.2 Hasil Belajar... 13
2. Pembelajaran Kontekstual... 16
vi
B. Penelitian Relevan ... 39
C. Kerangka Berpikir ... 41
D. Hipotesis Tindakan ... 44
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 45
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 45
B. Subjek Penelitian... 45
C. Jenis Penelitian... 45
D. Rancangan Penelitian ... 47
1. Siklus I ... 47
2. Siklus II ... 49
E. Teknik Pengumpulan Data... 49
F. Teknik Analisis Data... 52
G. Indikator Keberhasilan ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Hasil Penelitian... 55
1. Pretes ... 53
2. Siklus I ... 57
3. Siklus II ... 59
4. Angket ... 63
B. Pembahasan ... 66
1. Siklus I... 66
a. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 66
c. Observasi tindakan Siklus I ... 69
d. Refleksi Siklus I... 71
2. Siklus II ... 72
a. Perencanaan Tindakan Siklus II... 72
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II... 71
c. Observasi Tindakan Siklus II... 75
d. Refleksi Siklus II ... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79
A. Kesimpulan ... 79
B. Saran... 80
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Nilai Hambat Jenis Beberapa Bahan... 29
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pretes ... 56
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I ... 58
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus II ... 61
Tabel 4.4 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa pada Pretest, siklus I dan siklus II ... 62
Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar Siklus I ... 69
Tabel 4.6 Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I... 70
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II... 76
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Beda potensial antara titik A dan B ... 26
Gambar 2.2 Hubungan antara arus listrik dan potensial listrik ... 27
Gambar 2.3 Susunan seri dua buah resistor ... 30
Gambar 2.4 a) Susunan seri dua buah resistor, (b) susunan pengganti dari dua buah resistor... 31
Gambar 2.5 (a) Susunan paralel dua buah resistor, (b) Susunan pengganti dari dua buah resistor ... 33
Gambar 2.6 Rangkaian Campuran ... 35
Gambar 2.7 Grafik Perbandingan Nilai Siswa ... 36
Gambar 2.8 Skema Diagaram Untuk Hukum I Kirchoff Serta Analogi Mekaniknya ... 36
Gambar 2.9 Rangkaian bercabang... 37
Gambar 2.10 Rangkaian listrik dengan kuat arus tetap... 37
Gambar 2.11 (a) Arah arus searah arah loop, (b) Arah arus berlawanan arah loop(c)Ԑ2 bertanda negatif danԐ1bertanda positif ... 39
Gambar 3.1 Bagan Model Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Suharsimi Arikunto (2008) ... 46
Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Soal Pretest ... 57
Gambar 4.2 Diagram Presentase Nilai Kognitif Siswa Pretes Pra Siklus 58 Gambar 4.3 Siswa Mengerjakan Soal Postes I... 59
Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan Soal Postes II ... 60
Gambar 4.6 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 61
Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan CTL ... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai
bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi umat
manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat sangat
pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus
dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang
diharapkan.
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja (terkontrol, terencana dengan
sadar dan secara systematis) diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak
didik dapat berkembang dan terarah kepada tujuan tertentu. Pendidikan juga
merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang
dilakukan secara sadar dan tannggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap serta nilai- nilai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan
persoalan yang sulit, namun demikian semuanya merasakan bahwa pendidikan
merupakan tugas Negara yang amat penting. Bangsa yang ingin maju,
membangun dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia tidak
terlepas dari peningkatan kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Peningkatan ini
2
Oleh karena itu, maka pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting
untuk dikembangkan, sehingga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)
dibidang pedidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk
menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha mengantipasi
melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, dilakukan dengan
peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang
Republik Indonesia NO.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, pemerintah khususnya
Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melakukan berbagai upaya dan
kebijaksanaan seperti mengadakan perbaikan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang penyusunan kurikulumnya dilakukan oleh pemerintah menjadi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan
dari kurikulum 2004 (KBK) yaitu kurukilum yang operasionalnya disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah, menambah sarana
dan prasarana pendidikan, memperbaiki sistem pengajaran dan mengadakan
pelatihan-pelatihan bagi guru-guru diberbagai daerah yang bertujuan untuk
3
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (2003 : 54), yaitu : (1). faktor
eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) seperti : (a). faktor keluarga,
Keluarga sangat mempengaruhi hasil belajar bukan hanya dari sekolah, orang tua
salah satunya perlu menunjang proses pembelajaran anak, misalnya memotivasi
dan membimbing anak dengan cara mengulang kembali pembelajaran yang
dilakukannya disekolah agar pembejaraan lebih meningkat dan tidak mudah
terlupakan (b). lingkungan, sekolah. Sekolah merupakan salah satu sumber
pembejaran yang sangat efektif agar siswa dapat meninggkatkan hasi belajar serta
di tunjang oleh guru yang professional serta secara tetap menentukan model
pembelajaran agar dapat dikuasai oleh siswa, kondisi ruangan kelas juga sangat
mempengaruhi proses pembelajaran siswa sebab kondisi yang tidak nyaman juga
dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Dari data hasil observasi di lingkungan
sekolah terutama ruangan kelas di ketahuai bahwa tempat duduk siswa masih
menggunakan kayu yang sudah tidak kuat, papan tulis menggunakan papan white
board dengan spidol sehingga papan terdapat bercak- bercak hitam dan tulisan
tidak terlalu jelas, ruangan juga masih bangunan lama dengan cat yang sudah
kusam dan asbes terdapat yang pecah. Semua hal ini juga dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa dikarenakan kurang nyamannya ruangan kelas yang dapat
menyebabnya hilangnya konsentarsi belajar siswa (2). Faktor internal (faktor yang
berasal dari dalam diri siswa) yaitu faktor keinginan untuk menerima
pembelajaran dari guru oleh sebab itu guru terlebih dahulu dapat memotivasi
4
yang sebenarnya disekolah tentang penyebab rendahnya hasil belajar siswa, maka
penulis melakukan observasi ke SMK Swasta Melati Perbaungan pada mata diklat
Dasar-Dasar Kelistrikan pada bulan September 2012. Observasi di SMK Swasta
Melati Perbaungan menunjukkan hasil belajar Dasar-Dasar Kelistrikan siswa
masih berada dibawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Depdiknas untuk
mata diklat produktif yaitu 75,00 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa
berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X untuk Standar
Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan pada
Tahun Ajaran 2011/2012 sebesar 69,37 dan jumlah siswa yang dinyatakan lulus
sebanyak 40 % dari wawancara dengan guru mata diklat Bapak Purwanto S.Pd.
Sebagian siswa hasil belajar kurang memenuhi standart rata-rata sehingga untuk
mencapai standart tersebut siswa akan mengikuti ujian remedial. Ujian remedial
dilakukan untuk siswa yang hasil belajarnya dibawah standart kompetensi.
Sudjana (dalam Kunandar, 2010:276) menyatakan bahwa “suatu akibat
dari proses belajar dengan menerapkan dasar-dasar kelistrikan, yaitu berupa tes
yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan”.
Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang
bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah mengetahui suatu materi atau
belum. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu
institusi pendidikan yang ditunjukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses
pendidikan serta kualitas kemampuan pererta didik sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Salah satu keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasil
5
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan nasional
memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan
kualitas SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan. SMK sebagai
salah satu sekolah kejuruan terus berusaha dan semakin ditantang untuk
meningkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan
dalam bidangnya masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan
pembelajaran yang tepat dan efektif yang sesuai dengan kurikulum dan
mengaitkan materi yang diajarkan guru dengan penerapan yang tepat dalam
kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat sekitar siswa khususnya.
Menurut Wina Sanjaya (2010:253) “kontekstual adalah suatu model
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh
untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka”. Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus dipahami
dalam model pembelajaran kontekstual, yaitu sebagai berikut :
1. Pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk
menemukan materi, artinya proses pembelajaran diorentasikan pada proses
pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam pembelajaran kontekstual
tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses
mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
2. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa agar menemukan hubungan antara
materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut
6
dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat
mengkorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja
bagi siswa materi itu akan bermakna fungsional, akan tetapi materi yang
dipelajarinyaakan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan
mudah dilupakan.
3. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan, artinya kontekstual bukan hanya mengharapkan siswa dapat
memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran
itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran kenyataannya sebagian siswa tidak mampu
menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana
pemanfaatannya dalam kehidupan nyata. Hal ini karena pemahaman konsep
akademik yang diperoleh hanyalah merupakan sesuatu yang abstrak, belum
menyentuh kebutuhan praktis kehidupan baik dilingkungan kerja maupun di
masyarakat. Pembelajaran yang selama ini diterima hanyalah penonjolan tingkat
hafalan dari sekian pokok bahasan, tetapi tidak diikuti dengan pemahaman atau
pengertian yang mendalam yang bisa diterapkan dalam kehidupannya.
Pembelajaran kontekstual menempatkan siswa pada keterlibatannya di
dalam proses belajar mengajar dan membiasakan siswa untuk lebih aktif serta
dapat menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran juga akan semakin berarti jika siswa
mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka
7
kelistrikan. Banyak peserta didik yang mungkin mampu menghafal dan
menuliskan rumus–rumus hukum ohm, hukum kirchoff dan rankaian DC tersebut,
tetapi kenyataannya mereka sering tidak memahami secara mendalam mengenai
isi dari materi itu sendiri, selain itu mereka belum bisa menghubungkan antara apa
yamg mereka pelajari dengan pengetahuan itu berguna, sehingga pembelajaran
akan lebih menyenangkan. Atas dasar prinsip pembelajaran kontekstual tersebut,
maka kondisi yang diperoleh dalam sistem pembelajaran yang umum digunakan
saat ini hanyalah mengupayakan siswa untuk menghapal materi pelajaran dan
rumus-rumus yang diterima dari guru pada setiap proses pembelajaran. Hal ini
akan membuat siswa merasa dan bosan untuk mengikuti proses pembelajaran
karena merasa terus dipaksa untuk mencatat dan menghafal semua materi
pelajaran yang diterima.
Menurut Suprijono (2009 : 79) Pembelajaran kontekstual (Contextual
Teaching and Learning) merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta
didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Dengan demikian, pembelajaran kontekstual sebagai suatu model
pembelajaran dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat mengubah keadaan
dan tanggapan siswa menjadi situasi belajar yang lebih baik, yang akhirnya dapat
memacu siswa untuk lebih aktif membuat suatu garis hubung antara semua
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas dan banyaknya
permasalahan yang dihadapi maka diperkirakan faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya hasil belajar siswa diidentifikasi beberapa masalah antara lain:
Rendahnya hasil belajar siswa pada diklat Dasar-Dasar Listrik di SMK Swasta
Melati Perbaungan? Rendahnya partisipasi siswa ketika diberikan pelajaran yang
bersifat teori di SMK Swasta Melati Perbaungan? Rendahnya hasil belajar siswa
pada untuk mata diklat Dasar-Dasar Listrik, dimana nilai tersebut belum mencapai
Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKMB) di SMK Swasta Melati
Perbaungan? Rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran Dasar_Dasar
Kelistrikan di SMK Swasta Melati Perbaungan? Apakah Kemampuan guru dalam
mengajar masih minim dalam pembelajaran di SMK Swasta Melati Perbaungan?
Apakah Model pembelajaran yang digunakan belum sesuai dengan karakteristik
siswa di SMK Swasta Melati Perbaungan? Apakah Guru kurang mengembangkan
teknik penyajian materi dalam pembelajaran Dasar-dasar Kelistrikan di SMK
Swasta Melati Perbaungan? Apakah Pemberian materi oleh guru kurang
memperhatikan kemampuan siswa sebelum memberikan umpan balik di SMK
Swasta Melati Perbaungan? Apakah hasil belajar CTL lebih baik dari hasil belajar
ekspositori pada pembelajaran Dasar-dasar Kelistrikan? Bagaiman hasil belajar
siswa dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran
Dasar-Dasar Kelistrikan ? Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pada
9
C. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah pembelajaran yang luas dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa, dan standart Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan yang terdiri dari
beberapa kompetensi dasar, serta agar penelitian ini terlaksana maksimal, terarah,
efektif, maka perlu dibuat pembatasan masalah. Maka penelitian ini dibatasi pada
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Melalui Model
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas X
SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Penerapan model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching
Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat
Dasar-Dasar Kelistrikan pada siswa kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P
2012/2013?.
2. Apakah aktifitas belajar siswa mengalami peningkatan dengan menggunakan
model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) dari siklus I
ke siklus II pada siswa kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P
10
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Dasar-dasar
kelistrikan melalui penerapan model pembelajaran Kontekstual (Contextual
Teaching Learning) kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013.
2. Untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) dari siklus I ke
siklus II pada siswa kelas X SMK Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan memberi manfaat antara lain:
1. Memberi informasi dan masukan bagi pendidik, khususnya untuk mata diklat
Dasar-Dasar Kelistrikan tentang pengaruh model pembelajaran kontekstual.
2. Memberi informasi dan masukan bagi pendidik, khususnya untuk mata diklat
Dasar-Dasar Kelistrikan tentang penerapan model pengajaran berbasis
Contextual Teaching Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Memberi informasi dan masukan bagi pendidik, khususnya mata diklat
Dasar-Dasar Listrik dengan pihak terkait yang berhubungan dengan dunia
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penerapan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) dapat
meningkatkan hasil belajar Dasar-Dasar Kelistrikan pada kelas X SMK
Swasta Melati Perbaungan T.P 2012/2013 pada kompetensi dasar
menggunakan hukum-hukum rangkaian listrik arus searah adalah 72,37
dengan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum 10 siswa
dengan presentase sebesar 52,63 % pada siklus I dan 78,68 dengan jumlah
siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum sebanyak 17 siswa
dengan presentase sebesar89,47 %atau dengan peningkatan sebesar 36.84 %
2. Penerapan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) dapat
meningkatkan Aktivitas belajar siswa ketika proses pembelajaran dari hasil
observasi aktivitas dengan pendekatan model pembelajaran CTL pada siklus I
kegiatan guru dalam mengajar diperoleh nilai rata-rata 70,00 dan kegiatan
aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran memperoleh nilai 67,50. Pada
siklus II ternyata terjadi peningkatan dimana kegiatan aktivitas guru dalam
mengajar memperoleh nilai 88,33 dan kegiatan aktivitas siswa selama
80
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran dapat diajukan
yaitu
1. Kepala sekolah hendakknya memperhatikan bahwa model pembelajaran CTL
(Contextual Teaching Learning) penting dilaksanakan bagi guru.
2. Guru memerlukan perencanaan yang baik khususnya guru mata diklat
Dasar-Dasar Kelistrikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar melalui model
pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning).
3. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Dasar-Dasar
Kelistrikan dituntut aktivitas siswa dalam menggali berbagai informasi yang
berkaitan dengan materi pembelajaran.
4. Bagi peneliti lainnya, model pembelajaran CTL (Contextual Teaching
Learning) kiranya digunakan pada materi lainnya untuk mata diklat
81
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2008), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :PT. Bumi Aksara.
_______________ (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.
Aqid, Zainal, dkk, (2009), Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SMP, SMA, SMK, Bandung: Yrama Widya.
Djamarah, Zain, dkk. (2002). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar.(1977).Media Pendidikan.Bandung: Penerbit Alumni
Mulyasa, E, (2004), Implementasi Kurikulum 2004, Remaja Rodakarya, Bandung.
Nurhadi, (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK, Malang : Universitas Negeri Malang.
Panjaitan B. (1999), Desertasi : “Kontribusi Karaktristik Pebelajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa STM Kotamadya Surabaya”, Disertasi.
Malang : PPs UNM
Samosir, Ellisyah (2008), “Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual Yang Dikembangkan Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Menguasai Teori dasar Elektronika Pada Siswa Tingkat I Program Keahlian Audio Video SMK Negeri I Percut Sei Tuan T.A 2008/2009”, Skripsi, Medan : Universitas Negeri Medan
Sanjaya, W, (2005), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompeten. Jakarta : Kencana Prenada.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengerahuinya (Edisi Revisi), Jakarta: Rhimeka Cipta.
Suprijono, (2009), Cooperative Learning, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.