• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Perdagangan Internasional merupakan salah satu kegiatan perekonomian di lingkup Internasional. Transaksi perdagangan internasional merupakan proses perdagangan barang atau jasa yang terjadi antara satu Negara dengan Negara yang lain. Dalam perdagangan tersebut terdapat kegiatan ekspor dan impor, yang melibatkan eksportir dan importir. Tujuan Negara dalam melakukan ekspor impor karena di era globalisasi yang semakin maju, perdagangan internasional membawa dampak yang cukup luas bagi perekonomian suatu Negara. Negara mengekspor maupun mengimpor akan mendapatkan keuntungan dari adanya kegiatan perdagangan internasional. Negara pengekspor memperoleh pasar dan Negara pengimpor memperoleh kemudahan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.

Kegiatan ekspor merupakan kegiatan mendistribusikan barang keluar negeri.

Sedangkan kegiatan impor merupakan kegiatan banyak orang atau lembaga yang membeli barang dari luar untuk di jual lagi di dalam negeri. Melihat adanya nilai positif yang dapat diperoleh dari perdagangan internasional, maka beberapa perusahaan lokal di Indonesia banyak yang sudah aktif dalam menjalankan kegiatan ekspor dan impor ke Negara lain.

Indonesia adalah Negara di Asia yang fundamental perekonomiannya yang sangat baik, di topang dengan konsumsi masyarakat yang kuat, serta kekayaan alam dan sumber energi yang komplit. Selain ekonomi yang cukup stabil dengan pertumbuhan sekitar 6% pertahun, kondisi sosial politik dan demokrasi yang

membaik juga cukup menunjang. Dikutip dalam

http://investor.co.id/home/indonesia-magnet -investasi/6991.

“Peramalan umumnya didefinisikan sebagai 'kegiatan memprediksi peristiwa atau kondisi masa depan'. Istilah telah menjadi agak identik dengan model dan metode matematika. Namun, kami membuat perkiraan setiap hari, bahkan jika kita tidak menggunakan model matematika formal. Keputusan untuk membeli

1

(2)

rumah, untuk menerima pekerjaan baru, untuk mengambil liburan atau untuk menempatkan taruhan semua mencerminkan harapan tentang masa depan. Bagi banyak dari keputusan ini, harapan terbentuk menggunakan pendekatan cukup informal, seperti: firasat atau intuisi; pengalaman baru; aturan praktis (misalnya harga rumah selalu naik); kebijaksanaan konvensional; nasihat dari orang yang terpercaya; atau beberapa kombinasi dari pendekatan ini. Juga, harapan ini dapat dibentuk pada tingkat bawah sadar dan, tentu saja, setiap orang menempatkan bobot yang berbeda pada masa depan dan ada beberapa dari kita yang mungkin tidak mempertimbangkan masa depan sama sekali ketika membuat keputusan. Pendekatan informal memiliki beberapa kekurangan yang jelas. Khususnya, mereka sering sangat subjektif, tidak mudah ditiru oleh orang lain dan kurangnya komparatif dengan pendekatan lain. Dalam keadaan tertentu, seperti dalam bisnis dan pemerintah, pendekatan tersebut sangat bermasalah, terutama ketika perkiraan perlu dilihat untuk ternoda oleh kepentingan atau swasta. Akibatnya, metode yang lebih sistematis sering digunakan oleh para pengambil keputusan di sektor ini. Metode peramalan sistematis bervariasi dalam hal pendekatan dan kompleksitas. Di satu sisi, mereka hanya formalisasi metode formal (misalnya aturan naif di mana perkiraan didasarkan pada pengamatan terbaru). Pada ekstrem yang lain, mereka sangat abstrak dengan ada koneksi untuk setiap metode formal (misalnya jaringan netral forecasting).

Meskipun demikian, pusat untuk semua metode sistematis adalah penggunaan informasi yang direkam (data) dan / atau metode matematika.” Dikutip dalam jurnal National Economic Review, ISSN 0813-9474, 11/2012, Issue 67, pp. 41 – 43

“Hasil survey yang dilakukan Industry Directions pada tahun 2007 menitik beratkan masalah utama di badan usaha, yaitu forecast accuracy, overstock, dan expediting (Business Wire, 2012). Masalah tersebut dapat diatasi dengan menerapkan inventory management yang tepat karena meningkatkan keunggulan kompetitif pada badan usaha. Penerapan inventory management yang tepat ini tidak terlepas dari adanya informasi yang tepat pula. Penelitian yang dilakukan oleh Ozer (2009) menyatakan 4 (empat) tahap dalam mewujudkan suatu inventory management yang tepat di mana 2 (dua) tahap pertama terkait dengan ketersediaan informasi”. Dikutip dalam jurnal Evaluasi Ketersediaan Informasi Untuk Inventory Management Untuk Meningkatkan Ketepatan Waktu Pemenuhan Pesanan Pelanggan Pada CV. ABC di Sidoarjo Vol.1 No.1 (2012).

(3)

PT. Aneka Indofoil Indonesia merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang impor. PT. Aneka Indofoil merupakan cabang dari

“KURZ Company” yang berdiri di Indonesia. PT. Aneka Indofoil bergerak dalam bidang foil (hot stamping foils). PT. Aneka Indofoil, merupakan pemasok foil terbesar di Indonesia yang telah berdiri selama 29 tahun, serta menjalin hubungan berbagai perusahaan di Indonesia. Produk foil dari perusahaan ini digunakan pada berbagai macam produk. Antara lain, pada kemasan, kartu ucapan, perangkat elektronik, peralatan rumah tangga, kosmetik, teksil, furnitur, komponen otomotif, dan berbagai jenis perangkat lainnya. Perusahaan ini juga memiliki keahlian dan dukungan logististik yang diperlukan untuk memenuhi semua tuntutan efektif, produksi foil yang bervolume tinggi.

Baik dalam perusahaan manufaktur maupun jasa, perencanaan dan pengendalian persediaan tidak lepas dari fungsi pembenahan proses bisnis yang meliputi penjadwalan pemesanan barang, penentuan ukuran atau jumlah barang, dan pemberdayaan sumber daya. Suatu bisnis dapat dikatakan sukses, diukur dari kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan proyek tersebut dengan waktu dan biaya yang ditentukan. Baik atau tidaknya pengelolaan waktu dan biaya akan berpengaruh pada kelancaran proses bisnis di dalam perusahaan tersebut, ditambah dengan tantangan perusahaan memenuhi permintaan konsumen. Secara garis besar, perencanaan dan pengendalian persediaan dilakukan untuk menekan biaya dan memaksimalkan laba dalam jangka waktu tertentu, atau dengan kata lain menciptakan efisiensi dan efektivitas bagi operasional perusahaan. Apabila persediaan dalam suatu perusahaan melebihi kapasitas gudang, atau dengan kasus lain, perusahaan tidak dapat melakukan aktivitas bisnis karena persediaan barang out of stock. Kedua peristiwa ini apabila benar-benar terjadi, tentu akan menjadi masalah yang merugikan perusahaan. Kelebihan persediaan menyebabkan penggunaan dana yang tidak efisien untuk barang dalam jumlah besar, sehingga dibutuhkan penambahan biaya penyimpanan dan perawatan, serta memperbesar resiko kehilangan barang. Sedangkan apabila persediaan kurang, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memenuhi permintaan konsumen dan memperoleh laba. Selain itu kekurangan persediaan dapat mengurangi tingkat kepercayaan dan brand image perusahaan di mata konsumen. Meskipun demikian, proses perencanaan dan pengendalian terhadap persediaan tetap menjadi masalah rutin yang dialami

(4)

setiap perusahaan.

Tabel 1.1 Selisih Persediaan Dengan Permintaan Produk Cold Foil Bulan Juni 2013 – Mei 2014

Bulan Persediaan Permintaan Selisih

Juni (2013) 1877 1794 83

Juli 1684 1879 195

Agustus 1732 1688 44

September 1761 1917 156

Oktober 1912 1803 109

November 1796 1989 193

Desember 1948 1782 166

Januari (2014) 1701 1877 176

Februari 1867 1706 161

Maret 1798 1931 133

April 1924 1798 126

Mei 1753 1819 66

Sumber : PT. Aneka Indofoil (2013 - 2014)

Dalam pemesanan produk Cold Foil PT. Aneka Indofoil melakukan pemesanan produk pada setiap bulannya. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh perusahaan adalah tingginya biaya pengiriman, serta terbatasnya jumlah persediaan barang yang ada di gudang maka dari itu penulis melakukan penelitian untuk mengatasi kendala yang ada pada PT. Aneka Indofoil.

Dari permasalahan di atas produk Cold Foil memiliki masalah persediaan sehingga dilakukan penelitian untuk produk tersebut. Dari permasalahan yang ada, perusahaan membutuhkan solusi yang sebaiknya diambil untuk mengefisiensikan jumlah pemesanan barang tanpa mengabaikan kepuasan pelanggan dan memaksimalkan profit perusahaan, yaitu alternatif mana yang akan dipilih oleh perusahaan untuk mengendalikan persediaan yang ada melalui peramalan permintaan yang berdasarkan pada data permintaan pada bulan sebelumnya.

Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengusulkan suatu metode peramalan serta mengetahui besarnya jumlah pemesanan persediaan yang ekonomis pada PT.

(5)

Aneka Indofoil agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Berdasarkan uraian diatas, penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengendalian Persediaan Berdasarkan Peramalan Permintaan Produk Cold Foil Pada PT.

Aneka Indofoil.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa identifikasi masalah yang akan dibahas, antara lain :

1. Metode apakah yang tepat diantara Naïve Method, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing With Trend,dan Linear Regression untuk meramalkan permintaan pada periode berikutnya pada PT. Aneka Indofoil?

2. Bagaimana cara menentukan EOQ (jumlah pemesanan ekonomis) dan ROP (titik pemesanan kembali) pada PT. Aneka Indofoil?

3. Bagaimana cara menentukan jumlah persediaan maksimal untuk produk Cold Foil pada PT. Aneka Indofoil?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui metode yang tepat diantara Naïve Method, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing With Trend,dan Linear Regression untuk meramalkan permintaan pada periode berikutnya pada PT. Aneka Indofoil.

2. Untuk mengetahui cara menentukan EOQ (jumlah pemesanan ekonomis) dan ROP (titik pemesanan kembali) pada PT. Aneka Indofoil.

3. Untuk mengetahui cara menentukan jumlah persediaan maksimal untuk produk Cold Foil pada PT. Aneka Indofoil.

(6)

1.4 Manfaat Penelitian Bagi Perusahaan

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam meramalkan permintaan pada periode berikutnya, selanjutnya menentukan jumlah pembelian yang optimal untuk produk Cold Foil dan menentukan EOQ (jumlah pemesanan ekonomis) dan ROP (titik pemesanan kembali) pada PT. Aneka Indofoil dan menentukan Maximal Inventory untuk mengetahui persediaan maksimal untuk produk cold foil.

Bagi Penulis

Dari hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai penambah pengetahuan dan pengalaman sekaligus guna mempraktekkan pengetahuan yang telah diperoleh peneliti selama mengikuti perkuliahan.

Bagi Pembaca

Diharapkan penelitian ini dapat melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya serta memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang metode peramalan, dan persediaan sehingga nantinya dapat digunakan dalam perkuliahan ataupun di dunia kerja pada akhirnya.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini akan difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan :

1. Peramalan

a. Peramalan penjualan produk b. Peramalan permintaan produk c. Meminimalkan kesalahan Peramalan 2. Inventory

a. Biaya pemesanan b. Biaya penyimpanan

3. Economic order quantity ( EOQ) a. Pemesanan ekonomis

b. meminimalkan biaya total dari pemesanan dan penyimpanan

(7)

4. Reorder Point (ROP ) a. Biaya pemesanan kembali

b. kuantitas pesanan optimum, dan waktu tunggu mempresentasikan waktu antara penempatan pesanan dan penerimaan pesanan.

5. Maximum Inventory

a. Menghitung persediaan maksimum pada PT. Aneka Indofoil

1.6 State of The Art

Tabel 1.2 State of The Art

No Nama Penulis Jurnal Keterangan

1. McCalman, Stephen National Economic Review, ISSN 0813- 9474,

11/2012, Issue 67, pp.

41 – 43

Membahas mengenai pengambilan keputusan dengan Peramalan.

2. Petropoulos,F., Makridakis,S., Assimakopoulos,V., Nikolopoulos, K

European Journal of Operational Research.

237, 1, p. 152-163. 12 p.

Membahas mengenai akurasi peramalan.

3. Lucia Novita Arumsari, Imanuel Goestaman, S.E., M.Ak., Ak

Evaluasi Ketersediaan Informasi Untuk Inventory Management Untuk Meningkatkan Ketepatan Waktu Pemenuhan Pesanan Pelanggan Pada CV.

ABC di Sidoarjo. Vol. 1 No.1 (2012)

Membahas mengenai ketersediaan informasi dalam inventory management.

4. Pia Octaviani Rachmayati

Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian

Membahas mengenai sistem perencanaan dan pengendalian

(8)

Persediaan Bahan Makanan Pada Instalasi Gizi RSUD Kota Bandung. Edisi ..

Volume.. Bulan 20.

ISSN : 2089-9033

persediaan.

5. Aju Mathew,

Prof.E.M.Somasekaran Nair, Asst Prof. Jenson Joseph E

International Journal of Scientific and Research Publications, Vol.3, Issue 10, October 2013 ISSN 2250-3153

Membahas mengenai peramalan permintaan untuk kuantitas pesanan ekonomis dalam

manajemen persediaan.

Keterangan : Tabel seperti yang tertera pada halaman sebelumnya

Gambar

Tabel 1.1 Selisih Persediaan Dengan Permintaan Produk Cold Foil Bulan  Juni 2013 – Mei 2014
Tabel 1.2 State of The Art

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu masukan atau bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan motivasi

Pihak manajemen dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan strategi dan kebijakan yang akan digunakan perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak manajemen perusahaan, khususnya mengenai informasi yang berkaitan dengan

Bagi manajemen perusahaan bisa menjadi masukan dan dorongan bahwa seberapa pentingnya pengaruh penerapan kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite

Sebagai informasi dan bahan masukan ide serta gagasan pemikiran atau saran- saran bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan pelayanan jasa yang diharapkan dapat memberikan

Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam menentukan strategi yang tepat untuk melakukan penghindaran pajak yang sesuai

Bagi perusahaan, diharapkan agar hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan tempat penelitian dilakukan, untuk dapat menentukan langkah selanjutnya

Manfaat Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kontribusi pemikiran kepada manajemen yang selanjutnya dapat membantu perencanaan kinerja keuangan yang