• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sejak tahun 2013, depok mencanangkan dirinya sebagai kota layak anak (kla). Kota layak anak adalah sebuah kebijakan yang selalu mengutamakan hak-hak anak dalam segala pembuatan keputusan, pembuatan kegiatan, dan pembangunan. Salah satu hal yang paling genting yang behubungan dengan anak adalah pendidikan. Depok memiliki 340 sd, 193 smp, 58 sma, 116 smk, dan dua belas perguruan tinggi. Tapi, kebutuhan pendidikan tidak hanya dengan sekolah, tapi juga sebuah lembaga atau sebuah tempat kegiatan yang dibangun untuk melengkapi kekurangan fasilitas yang ada di sekolah. Salah satu caranya adalah dengan pembangunan pusat peraga iptek.

Pusat Peraga Iptek adalah sebuah tempat yang digunakan sebagai tempat untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi dengan bantuan alat peraga yang interaktif. Alat peraga yang interaktif membantu pelajar untuk belajar, karena pendekatannya yang santai dan menyenangkan membuat otak menjadi santai dan membantu otak untuk menerima sebuah informasi baru.

Indonesia memiliki beberapa Pusat Peraga, diantaranya adalah PPIPTEK di Taman Mini Indonesia Indah, Puspa Iptek di Kota Baru Parahyangan, dan Taman Pintar Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pusat Peraga Iptek yang ada memiliki beberapa kelemahan,

diantaranya adalah layout yang diterapkan adalah linear tanpa alur yang

jelas, sirkulasi pengunjung membingungkan, dan pengunjung harus

memutar dua kali untuk mengelilingi seluruh ruang peraga. Selain itu,

sistem penghawaan yang belum baik, sehingga ruangan menjadi panas dan

(2)

2 pengunjung tidak merasa nyaman; pemilihan warna kurang cocok dan tidak saling komplimen, sehingga mural yang ada di dinding tidak menarik; pencahayaan kurang baik di beberapa ruang, sehingga ruang menjadi tidak fungsional; dan gaya desain yang diterapkan masih cenderung ke arah full color, belum mencerminkan kemajuan teknologi yang ada.

Karena itu, pembuatan Pusat Peraga Iptek di Depok merupakan sebuah kebutuhan. Banyaknya sekolah yang ada di Depok belum semuanya memiliki fasilitas pembelajaran iptek yang cukup, sehingga pembelajaran iptek bisa diwakili dengan Pusat Peraga Iptek sebagai tempat belajar iptek terpadu untuk seluruh masyarakat Depok.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang banyak muncul di gedung-gedung dengan fungsi yang sama yaitu:

- Tidak ada pusat peraga iptek di daerah Depok

- Sirkulasi pengunjung tidak jelas, sehingga pengunjung harus berputar dua kali untuk mencoba seluruh alat peraga

- Layout yang diterapkan linear, tanpa alur yang jelas dan kurang menarik

- Alat peraga tidak dikelompokkan, sehingga beberapa alat peraga dengan tema yang sama terpencar.

- Fungsi ruang tidak komplimen dengan fasilitas yang ada, sehingga alat peraga dan penjelasan alat tidak dapat dibaca.

- Desain interior ruang belum interaktif

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah perancangan ini adalah:

(3)

3 - Bagaimana cara merancangan Pusat Peraga Iptek di daerah

Depok?

- Bagaimana cara merancang sirkulasi pengunjung yang alurnya jelas?

- Bagaimana cara merancang layout yang alurnya jelas dan menarik?

- Bagaimana cara mengelompokkan alat peraga?

- Bagaimana cara merancang ruang yang fasilitas dan fungsinya sesuai?

- Bagaimana cara merancang interior ruang alat peraga iptek yang interaktif?

1.4 Tujuan dan Sasaran Perancangan

Tujuan perancangan ini adalah Merancang interior pusat peraga iptek yang interaktif, dan memberikan pengalaman ruang di Kota Depok dengan sasaran

- Merancang interior yang dengan mengurutkan alat peraga sesuai dengan bidang ilmunya, dimulai dari Biologi, Kimia, Fisika, Atronomi, dan teknologi.

- Merancangan interior dengan aplikasi warna yang dipakai pada gaya desain futuristik, yaitu putih, biru, dan diberi aksen warna lain seperti merah, oranye, hijau, dan lain-lain.

- Merancang interior dengan aplikasi bentuk dinamis, yaitu lengkung, setengah lingkaran, dan segi enam.

Tujuan kedua perancangan ini adalah merancang interior Pusat

Peraga Iptek yang mampu mencerminkan kemajuan teknologi, dengan

sasaran mengaplikasikan teknologi seperti tv, layar sentuh, dan komputer

sebagai pelengkap atau penjelas alat peraga.

(4)

4 1.5 Manfaat perancangan

Manfaat yang diberikan perancangan ini adalah:

1. Bagi penulis

- Sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana desain

2. Bagi Pusat Peraga Iptek di Indonesia

- sebagai salah satu alternatif desain yang bisa diterapkan pada pusat peraga yang akan di renovasi atau dibangun

3. Bagi pembaca

- Sebagai referensi perancangan yang berhubungan dengan pusat peraga iptek/ science centre.

1.6 Batasan Perancangan

Batasan perancangan ini adalah:

- Luasan bangunan yang dirancang adalah 2000-3000 m

2

- Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran

interaktif. Pendekatan ini menggunakan aplikasi teknologi untuk memenuhinya.

- Lokasi perancangan adalah di Jalan Margonda, Depok.

1.7 Metodologi Perancangan

Metode perancangan yang dilakukan adalah pengumpulan data, analisis data, sintesis data dan penetapan tema dan konsep, dan hasil akhir desain .

1. Pengumpulan Data

(5)

5 Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang berkaitan langsung dengan objek, seperti site plan, denah, wawancara, survey dan studi banding. Data sekunder adalah data pendukung yang digunakan sebagai justifikasi perancangan, contohnya adalah buku-buku standar desain interior.

Tabel 1.1 Tabel Data Primer

No Tipe Sumber/narasumber

1 Wawancara

- Pengelola gedung

- Guide Science centre / pusat peraga iptek - Pengunjung

2 Kuisioner - pengunjung PPIPTEK TMII

3 Survey/ studi banding

Gedung dengan fungsi sejenis:

- PPIPTEK TMII

- Puspa Iptek Sundial Kota Baru Parahyangan

- Taman Pintar Yogyakarta - Glasgow Science Centre - Singapore Science Centre

Gedung dengan gaya futuristik - Ilumi Shopping Mall (Bugis+) - ROCA London Gallery - Enzo Ferrari Museum - Museumotel

- Nakagin Capsule Tower - Phantasy Landscape

4 Observasi

Mengamati suasana di tempat, memperhatikan interaksi pengunjung dengan alat yang ada, melihat kebutuhan pengunjung.

5 Dokumentasi Memfoto keadaan Pusat Peraga Iptek.

6

Site plan/ denah - Denah gedung objek studi banding

- Denah gedung objek yang akan dirancang

(6)

6 Tabel 1.2 Tabel Data Sekunder

No Tipe Sumber/ Narasumber/ judul

1 Jurnal dan artikel

Jurnal dan artikel yang bercerita tentang pembelajaran yang baik; proses belajar mengajar sekolah di Indonesia; science centre di Indonesia; Kota Layak Anak; literatur kota Depok; jurnal gaya futuristik; artikel dari archdaily.com

2

Buku standar desain interior, buku kumpulan

gambar desain interior, Majalah interior

-

Human Dimension

-

Times Server

-

Exhibition Design

-

Interior An Introduction

-

Architect’s Data

- Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan - dll

2. Analisis Data

Pada tahap analisis data, data diolah dan dipilah. Data yang ada bisa menjabarkan masalah yang ada pada Pusat Peraga Iptek yang sudah ada di Indonesia. Dari masalah yang ada bisa ditemukan kebutuhan ruang, kebutuhan furniture, kebutuhan pengunjung dan staff, serta gaya desain dan tema konsep yang bisa diterapkan pada perancangan Pusat Peraga Iptek yang akan dilakukan

3. Sintesis Data dan Penetapan Tema dan Konsep

Sintesis data merupakan kegiatan penetapan tema dan konsep yang sesuai dengan masalah yang telah dianalisis.

Tema yang akan dipilih pada perancangan Pusat Peraga Iptek

ini adalah tema futuristik. Futuristik dipilih karena tema ini

cocok dengan Iptek. Futuristik adalah sebuah desain yang

menggambarkan lingkungan masa depan. Iptek adalah salah

satu bidang keilmuan yang diperlukan di masa depan, sehingga

pemilihan desain futuristik bisa menjadi pilihan yang cocok.

(7)

7 Judul Tema yang akan diambil adalah Trip To Tomorrowland.

Judul tersebut dipilih untuk menjembatani hasil analisa dengan desain yang akan diterapkan pada Pusat Peraga Iptek di Depok.

4. Hasil Akhir Desain

Hasil desain Science centre/ pusat peraga iptek ini berupa

gambar kerja, gambar detail, dan gambar perspektif. Hasil

desain juga diharapkan bisa digunakan sebagai referensi

pembangunan Pusat Peraga Iptek.

(8)

8 1.8 Kerangka Pikir Perancangan

(9)

9 1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan perancangan Pusat Peraga Iptek di Depok ini adalah:

1. BAB 1 Pendahuluan

Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang perancangan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan sasaran perancangan, batasan perancangan, metodologi perancangan, Kerangka Perancangan, dan sistematika penulisan.

2. BAB 2 Kajian Literatur dan Data Proyek

Kajian literatur berisi tentang penjelasan Pusat Peraga Iptek, studi banding Pusat Peraga Iptek yang sudah ada di Indonesia, dan analisis data perbandingan Pusat Peraga Iptek yang ada. Data proyek berisi tentang data kebutuhan proyek, seperti data site, denah, dan kebutuhan ruang.

3. BAB 3 Konsep Perancangan Desain Interior

Konsep perancangan desain interior berisi tentang konsep dan tema yang digunakan pada perancangan Pusat Peraga Iptek.

Konsep yang dijabarkan pada bab ini adalah konsep bentuk, konsep warna, konsep material, konsep furniture, konsep utilitas, dan konsep keamanan. Selain itu, pada bab ini juga dijelaskan pemilihan tema dan gaya desain yang diterapkan pada perancangan Pusat Peraga Iptek.

4. BAB 4 Konsep Perancangan Denah Khusus

Konsep perancangan denah khusus berisi tentang denah

khusus pada perancangan Pusat Peraga Iptek, selain itu, juga berisi

tentang detail-detail furnitur dan interior pada denah khusus.

(10)

10 5. BAB 5 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran berisis tentang solusi yang diberikan

perancangan Pusat Peraga Iptek terhadap permasalahan yang telah

disebutkan pada bab 1.

Gambar

Tabel 1.1 Tabel  Data Primer
gambar desain interior,  Majalah interior  -  Human Dimension - Times Server  - Exhibition Design -  Interior An Introduction - Architect’s Data

Referensi

Dokumen terkait

Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir yang pendidik. Keahliannya dalam bidang tafsir tersebut untuk diabdikan dalam bidang. pendidikan. Kedudukannya sebagai

pembiayaan tetep akan diberikan dengan jumlah pembiayaan di.. kurangi, hal ini tentunya akan berdampak kepada pihak BPRS Haji Miskin tersebut, yang mana nantinya

Kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,04 persen, minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,09 persen, serta makanan

value Teks default yang akan dimunculkan jika user hendak mengisi input maxlength Panjang teks maksimum yang dapat dimasukkan. emptyok Bernilai true jika user dapat tidak

Kemudian Anda juga harus menyatakan bahwa karena Anda mengajukan permohonan terhadap Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris yang

Sebelumnya dikatakan bahwa Kecamatan Reok lolos untuk menjadi Pusat Kegiatan Lokal dikarenakan memiliki pelabuhan kelas III dan jalan areteri yang mendukung

Lokasi tersebut dipilih secara purposif dengan alasan (a) ja- lan lintas Papua merupakan jalan yang mengikuti garis perbatasan antara Indonesia dan Papua New Guinea

1.1 PERSIAPAN YANG PERLU DIPERHATIKAN Ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan sebagai seorang pengajar sebelum mengakses E-learning UPU diantaranya yaitu