• Tidak ada hasil yang ditemukan

M A R L I N A S A L A M NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "M A R L I N A S A L A M NIM"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

PRIODE 2015-2020

SKRIPSI

M A R L I N A S A L A M

NIM 105731133916

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(2)

ii

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PRIODE 2015-2020

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

M A R L I N A S A L A M

NIM 105731133916

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(3)

iii

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini saya persembahkan kepada:

1. kedua orang tua saya beserta saudara-saudara saya yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

2. Bapak dan ibu dosen, terkhusus kepada kedua pembimbing yang selama ini telah meluangkan waktunya dalam menuntun dan memberikan arahan sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

MOTTO

seberat apapun beban, sesulit apapun jalan, tetap melangkah kedepan

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa saya kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga,sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) priode 2015-2020”

Skripsi yang saya tulis ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama saya sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua saya bapak Abd. Salam dan ibu Nurjannah, yang senantiasa memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan saya dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada saya menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Saya menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

(8)

viii

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,

2. Bapak Dr. H.Andi Jam’an, S.E., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar,

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA.CSP, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar,

4. Bapak Dr. Andi Mappatompo, SE.,MM, selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Wahyuni. SE.,M.Ak, selaku pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada saya selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Angkatan 2016 terkhusus kelas AK16I yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

(9)

ix

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Makassar, 26 Maret 2021

MARLINA SALAM

(10)

x

ABSTRAK

Marlina Salam, 2021, Pengaruh Kebijakan Dividen dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2015-2020, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dibimbing Oleh Pembimbing l Andi Mappatompo Dan Pembimbing ll Wahyuni.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2015-2020. Sampel yang digunakan berjumlah 15 perusahaan manufaktur dengan total populasi 193 perusahaan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatory, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian ini menggunakan uji asusmsi klasik, analisis data regresi berganda dan pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS 25.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusaahaan sedangkan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan

Kata Kunci : Kebijakan Dividen, Kepemilikan Manajerial, Dan Nilai Perusahaan.

(11)

xi

ABSTRACT

Marlina Salam, 2021, The Effect of Dividend Policy and Managerial Ownership on Company Value in Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2015-2020 Period, Thesis of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor, Andi Mappatompo And Advisor ll Wahyuni.

This study aims to determine the effect of dividend policy and managerial ownership on the value of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the 2015-2020 period. The sample used is 15 manufacturing companies with a total population of 193 companies. This type of research used in this research is quantitative research. This study uses an explanatory approach, which is research that aims to analyze the effect of one variable on another or how a variable affects other variables. This study uses multiple regression data analysis and partial test and simultaneous test using SPSS 25.

The results showed that dividend policy had a negative and significant effect on company value, while managerial ownership had a negative and insignificant effect on firm value.

Keywords: Dividend Policy, Managerial Ownership, and Company Value.

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR/GRAFIK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Landasan Teori ... 7

1. Teori Keagenan (Agency Theory)... 7

2. Kebijakan Dividen ... 10

3. Pengertian Kebijakan Dividen ... 13

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Suatu Perusahaan ... 16

(13)

xiii

5. Kepemilikan Manajerial ... 17

6. Nilai Perusahaan ... 18

B. Tinjauan Empiris... 20

C. Kerangka Konseptual ... 35

D. Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Jenis Penelitian ... 38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 38

D. Populasi dan Sampel ... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 41

F. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 46

B. Hasil Penelitian ... 49

1. Uji Asumsi Klasik ... 50

2. Analisis Regresi Berganda... 53

3. Pengujian Hipotesis ... 54

C. Pembahasan ... 56

D. Penutup... 59

1. Kesimpulan ... 59

2. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 58

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

NOMOR JUDUL HALAMAN

2.1. Penelitian Terdahulu ...30

4.1 Sampel Penelitian ...49

4.2 Uji Normalitas ...50

4.3 Uji Autokolerasi ...51

4.4 Uji Multikolinieritas ...52

4.5 Uji Regresi Berganda ...53

4.6 Uji T ...54

4.7 Uji F ...55

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

NOMOR JUDUL HALAMAN

2.1. Kerangka Penelitian ...37 4.1 Struktur Organisasi Bei ...48

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam mendirikan sebuah perusahaan, tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan atau memaksimalkan laba yang sebesar-besarnya.

Memaksimalkan kekayaan pemegang saham dapat diartikan memaksimalkan harga saham. Pada dasarnya perusahaan mempunyai dua tujuan pokok yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Adapun tujuan jangka pendeknya yaitu memaksimalkan laba dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, sedangkan tujuan jangka panjangnya dalam perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. (Haruman, 2018)

Tingginya nilai perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan pemilik perusahaan. Nilai perusahaan akan terlihat dari harga sahamnya. Meningkatkan nilai perusahaan dapat dilakukan melalui peningkatan kemakmuran kepemilikan atau para pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2018).

Perusahaan memiliki tujuan utama yaitu memaksimalkan pemegang saham sebagai investor utama, dengan cara meningkatkan nilai perusahaan, nilai perusahaan akan berbanding lurus dengan pendapatan para pemegang saham. Peningkatan niilai perusahaan dapat dicapai secara optimal dengan cara memaksimaikan fungsi manajemen keuangan perusahaan, dimana keputusan yang diambil mempengaruhi keputusan lainnya dan akan tergambar pada nilai

(17)

perusahaan naik atau turun. Manajer diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham.

Namun, seringkali terjadi konflik antara manajer sebagai pihak perusahaan atau agen dengan pemegang saham tentang keputusan–keputusan yang menyangkut kesejahteraan pemegang saham. Pertentangan tersebut terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak serta terikat dalam suatu perjanjian yang disebut dengan masalah keagenan (Widanaputra, 2015).

Kebijakan dividen adalah kebijakan perusahaan apakah akan membayar atau tidak, menentukan besarnya dividen dan membayar dividen lebih dari periode sebelumnya. Ketika membuat sebuah kebijakan dividen, satu ukuran tidak akan dapat digunakan oleh semua orang. Beberapa perusahaan menghasilkan uang dalam jumlah besar tetapi memiliki peluang investasi terbatas, hal ini terutama berlaku bagi perusahaan–perusahaan didalam industri yang menguntungkan tetapi sudah mapan dimana hanya sedikit tersisa kesempatan untuk tumbuh. (Bangun dan Wati 2017)

Perusahaan seperti itu umumnya mendistribusikan sebagian besar uangnya kepada para pemegang saham, sehingga akibatnya akan menarik pelanggan investasi yang menyukai jumlah dividen yang tinggi. Perusahaan yang lainnya menghasilkan sedikit atau tidak menghasilkan kas sama sekali tetapi memiliki banyak peluang investasi yang baik, hal ini sering kali terjadi pada perusahaan-perusahaan baru di dalam sebuah industri yang sedang tumbuh pesat. Perusahaan seperti itu biasanya hanya mendistribusikan sedikit atau tidak mendistribusikan kas sama sekali tetapi menikmati laba dan harga saham yang meningkat, sehingga akan menarik investor yang lebih menyukai keuntungan modal. (Bangun dan Wati 2017)

(18)

Menurut martono (2015) kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba tahan guna pembiyaan investasi dimasa yang akan datang. Sedangka menurut sari (2015) pembagian dividen sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku investor yang umumnya lebih memilih pembagian dividen yang tinggi sehingga mengakibatkan retained earning menjadi rendah. Dalam kondisi informasi yang tidak seimbang (Asymmetric Information), para manajer dapat menggunakan strategi dalam kebijakan dividen untuk menangkal isu-isu yang tidak diharapkan oleh perusahaan-perusahaan di masa yang akan datang (Haruman, 2018).

Sedangkan menurut Brigham et al (2019) adalah keputusan tentang apakah akan membagi laba atau menahannya untuk diinvestasikan kembali kedalam perusahaan. Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan untuk menentukan berapa besar bagian dari pendapatan perusahaan yang akan diberikan kepada pemegang saham yang diinvestasikan kembali atau ditahan dalam perusahaan. Pembagian dividen yang tinggi kepada pemegang saham, diharapkan nilai perusahaan juga akan meningkat (Widanaputra, 2015).

Sebaliknya, perusahaan tidak menghendaki adanya pembagian dividen yang tinggi kepada pemegang saham. Hal ini dikarenakan, semakin tinggi jumlah dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham, maka semakin rendah dana yang berada dalam pengelolaan manajemen.

Penelitian yang dilakukan Wahyudi dan Pawestri (2016), Susanti (2015), Sofyaningsih dan Hardiningsih (2016) menunjukkan hasil bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, penelitian Sukirni (2015), Sujoko dan Soebiantoro (2017), Bernandhi dan Muid (2015)

(19)

menghasilkan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Kemudian penelitian yang terkait dengan pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan diantaranya pernah dilakukan oleh Yadnyana dan Wati (2018), Sukirni (2015) serta Mardiyati, dkk (2016) yang menghasilkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Kepemilikan manajerial adalah tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengembanagan keputusan seperti direktur dan komisaris (Wahidahwati, 2016). Kepemilikan manajerial dapat mensejahterakan kepentingan manajemen dan pemegang saham karena manajer akan merasakan dampak dari keputusan yang diambil. Menejer akan merasakan manfaat secara langsung dari pengambilan keputusan yang benar dan akan merasakan kerugian secara konsekuensi dari pegambilan keputusan yang salah. Oleh karena itu, manajer akan lebih hati-hati dalam menambil keputusan karena risiko nondiversiviable manajer lebih besar daripada investor publik. Perusahaan yang menggunakan utang dalam pendanaannya dan tidak mampu melunasi kembali utang tersebut akan terancam likuiditasinya, sehingga pada gilirannya akan mengancam posisi manajer (masdupi, 2016).

Kepemilikan manajerial menurut Christiawan dan Tarigan (2017) adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan (Sulistiono, 2017). Dalam laporan keuangan, keadaan ini ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer. Karena hal ini merupakan informasi penting bagi pengguna laporan keuangan maka informasi ini akan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Adanya kepemilikan manajerial menjadi hal yang menarik jika dikaitkan dengan agency theory.

(20)

Beberapa penelitian terdahulu yang hasilnya tidak konsisten maka peneliti ingin meneliti kembali apakah kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial tetap konsisten berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ika Fanindya Jusriani (2015) yang meneliti tentang analisi pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, kebijakan utang dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Terdapat perbedaan antara penelitian yang sekarang dan penelitian terdahulu mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian terdahulu menggunakan beberapa variabel yaitu profitabilitas, kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan kepemilikan manajerial, sedangkan penelitian yang sekarang hanya menggunakan dua variabel yaitu kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial.

Berdasarkan hasil tersebut maka penelitian ini akan menyelesaikan masalah mengapa terjadi kontropersi hasil penelitian yang mempengaruhi nilai perusahaan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang timbul adalah sebagai berikut:

1. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaasn manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2015- 2020?

2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia priode 2015-2020 (BEI)?

(21)

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian yang akan dilakuakan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kebijakan dividen terhadapa nilai perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia priode 2015- 2020 (BEI)

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kepemilikan manajerial terhadapa nilai perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia priode 2015-2020 (BEI)

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, baik secara teoritis maupun secara praktis, diantaranya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai “pengaruh kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”

serta sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang sesuai teoritas di pelajari selama di bangku kuliyah .

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi penulis

Maanfaat dalam penelitian ini di harapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam mengimplemantasikan pengetahuan penulis tentang pengaruh kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(22)

b. Bagi Calon Investor

Dapat memberikan masukan mengenai prospek perusahaan sebelum calon investor menginvestasikan modalnya pada perusahaan serta diharapkan dapat memberikan informasi dalam menilai aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.

c. Bagi Akademisi

Dapat memberikan pengetahuan yang berguna bagi pemikiran, khasanah pustaka dan menambah wawasan bagi pembaca serta dapat di jadikan referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya.

(23)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Menurut Indahningrum danHandayani (2015). teori keagenan atau teori agensi adalah teori yang menjelaskan tentang hubungan kerja antara pemilik perusahaan (pemegang saham) dan manajemen adalah agen.

Ditunjuk oleh pemegang saham (prinsipal). Diberi tugas dan kewenangan untuk mengelola perusahaan. atas nama pemegang saham. Teori keagenan atau teori agensi muncul ketika pemegang saham mempekerjakan pihak lain.

Untuk mengelola perusahaannya. Teori agensi melakukan pemisahan terhadap pemegang saham (prinsipal) dengan manajemen (agen). Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara prinsipal dengan agen. Hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda, pemilik modal menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal, sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya kesejahteraan bagi para manajer.

Teori ini muncul pada saat terjadinya hubungan keagenan. Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara principal dan agent. Hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda, dimana pemilik modal menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal, sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya kesejahteraan bagi

(24)

para manajer. Dengan demikian, muncullah konflik kepentingan antara pemilik (investor) dengan manajer (agent). Dimana, pemilik lebih tertarik untuk memaksimumkan kompensasinya. Model agency cost merupakan model yang saat ini menjadi mainstream untuk menjelaskan fakta pembayaran deviden.

Model ini memodifikasi model irrelevancenya dengan memasukkan unsur ketidaksempurnaan pasar. Secara teori, model agency cost memang tidak seelegan teori signaling namun dia memberikan penjelasan yang masuk akal dan dapat dipercaya berkaitan dengan mengapa ada pembayaran deviden serta mengapa pembayaran deviden memiliki pola berbeda-beda pada pengamatan cross-sectional.

Menurut Jensen dan Meckling (2015) menyatakan bahwa agency problem akan terjadi bila proporsi kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari 100% sehingga manajer cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan dirinya dan sudah tidak berdasarkan maksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan pendanaan. Kondisi tersebut merupakan konsekuensi dari pemisahan fungsi pengelola dengan fungsi kepemilikan, manajemen tidak menanggung risiko atas kesalahan dalam mengambil keputusan, risiko tersebut sepenuhnya ditanggung pemegang saham (Prinsipal). Oleh karena itu manajemen cenderung melakukan pengeluaran yang bersifat konsumtif dan tidak produktif untuk kepentingan ribadinya, seperti peningkatan gaji dan status.

Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut

(25)

mempunyai tujuan yang sama untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manejemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham.

Hendriksen dan Van Breda (2016), hal yang mendasari konsep teori keagenan muncul dari perluasan dari satu individu pelaku ekonomi informasi menjadi dua individu. Salah satu individu ini menjadi agent untuk yang lain yang disebut principal. Agent membuat kontrak untuk melakukan tugas-tugas tertentu bagi principal, principal membuat kontrak untuk memberi imbalan pada agent. Principal mempekerjakan agent untuk melakukan tugas untuk kepentingan principal termasuk pendelegasian otoritas pengambilan keputusan dari principal ke agent. Analoginya mungkin seperti antara pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan itu. Para pemilik disebut evaluator informasi dan agen-agen mereka disebut pengambil keputusan. Hubungan agensi dikatakan terjadi ketika terdapat sebuah kontrak antara seseorang (atau beberapa orang), seorang prinsipal dan seseorang (atau beberapa orang) lain, seorang agen untuk melakukan pelayanan bagi kepentingan prinsipal mencakup sebuah pendelegasian wewenang pembuatan keputusan kepada agen.

(26)

2. Kebijakan Dividen

Dividen dapat didefenisikan sebagai pembagian laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Salah satu kebijakan yang harus diambil manajemen adalah memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagikan dalam bentuk laba ditahan.

Manajemen mempunyai 2 alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih sesudah pajak perusahaan yang pertama dibagi kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen, dan yang ke dua diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan (retained earning). Sehingga dapat disimpulkan pengertian kebijakan dividen yaitu keputusan pihak manajemen untuk menentukan perlakuan terhadap Earning After Tax ( EAT ) yang dibagikan sebagai dividen. Menurut sumarto (2017), dividen adalah bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepeada pemegang saham. Pengumuman dividen merupakan salah satu informasi yang akan direspon oleh pasar. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam kebijakan dividen antara lain :

1. Posisi Likuiditas Perusahaan.

Posisi likuiditas perusahaan sangat berpengaruh dalam pengambilan kebijakan dividen. Semakin lancer likuiditas perusahaan, semakin lancer juga kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen.

2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Utang.

(27)

Ketika perusahaan menghasilkan sebuah laba dan memilih hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat makan kemungkinan perusahaan bisa melunasi utang tersebut menggunakan laba yang di hasikan. Dan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham atau perusahaan bias tetap membagikan dividen tanpa harus memikirkan hutang yang akan jatuh tempo. Itulah yang disebut sebagai kebutuhan dana untuk membayar utang.

3. Tingkat Ekspanasi Aktiva Ayau Kebutuhan Dana Perusahaan.

Perusahaan yang sedang berkembang tentu membutuhkan tambahan sumber daya perusahaan. Salah satunya adalah aktiva perusahaan. Ketika permintaan semakin tinggi, namun tidak di imbangi dengan aktiva, maka perusahaan tidak akan mampu memaksimalkan pendapatannya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan perluasan sebuah usaha.

4. Stabilitas Laba

Perusahaan yang menghasilkan laba yang stabil di setiap periode bias dengan mudah memprediksi besar kecilnya laba yang akan dihasilkan dipriode yang akan dating. Termasuk juga dalam kebijakan dividen, besar kecilnya dividen yang dibagikan cenderung stabil dan lebih tinggi.

5. Peraturan Hukum Perundang Undang

Peraturan perundang undang mengatakan dividen dibayarkan dari laba. Baik itu laba tahun priode berjalan ataupun laba bersih tahun lalu yang berada di pos laba ditahan. Perusahaan tidak serta merta membagikan dividen sesuai keinginan.

(28)

6. Pengendalian Perusahaan.

Terdapat beberapa perusahaan yang memiliki kebijakan yang hanya menggunakan dana berasal dari pendanaan internal saja untuk membiayai aktivitas, investasi, atau pengembangan usaha perusahaan. Sumber dana berasal dari laba ditahan, pemegang saham tidak mendapatkan pembayaran dividen.

7. Pembatasan Dalam Perjanjian Utang

Pembatasan-pembatasan perjanjian utang ini biasanya disusun oleh kreditur perusahaan yang telah disetujui oleh perusahaan dan perusahaan tetap mampu melunasi utang dan bunganya. Perjanjian utang, khususnya utang jangka panjang sering membatasi atau bahkan melarang perusahaan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham.

8. Kemampuan Untuk Meminjam (Berhutang).

Perusahaan yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam memperoleh dana pinjaman, umumnya memiliki kemampuan membayar dividen yang tinggi. Apabila perusahaan memutuskan untuk memenuhi segala pendanaan melalui utang, maka besar kecilnya dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang saham tidak akan mempengaruhi tigkat likuiditas perusahaan.

Dalam pembayaran dividen, perusahaan dapat menggunakan bentuk tertentu pembayaran dividen. Baridwan Zaki (2015) menyatakan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dapat berbentuk :

(29)

1. Dividen Yang Berbentuk Uang

Pembagian dividen yang paling sering dilakukan adalah dalam bentuk uang. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tarif per lembar dikalikan jumlah lembar yang dimiliki.

2. Dividen Yang Berbentuk Aktiva (Selain Kas Dan Saham Sendiri) Dividen yang dibagikan kadang-kadang tidak berbentuk uang tunai, tetapi berupa aktiva seperti saham perusahaan lain atau barang- barang hasil produksi perusahaan yang membagikan dividen tersebut. Pemegang saham yang menerima dividen seperti ini mencatat dalam bukunya dengan jumlah sebesar harga pasar yang diterimanya.

3. Dividen Saham (Stock Dividend)

Penerimaan dividen dalam bentuk saham dari perusahaan yang membagi saham disebut dividen saham. Saham yang diterima berbentuk saham yang sama dengan yang dimiliki atau saham jenis yang lain.

3. Pengertian Kebijakan Dividen

Saputra, A (2016) mengartikan dividen sebagai pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki. Dividen ditentukan berdasarkan rapat umum anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pimpinan. Informasi secara keseluruhan tentang kondisi internal perusahaan sering tidak diketahui oleh investor sehingga melalui dividen pertumbuhan perusahaan dan prospek perusahaan bisa diketahui.

(30)

Mengenai jenis-jenis dividen ini, menurut Sundjaja dan Barlin (2015) yaitu:

a. Dividen Tunai (Cash Dividend)

Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai

b. Dividen Saham (Stock Dividend)

Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham perusahaan sehingga jumlah saham perusahaan menjadi bertambah. Jadi, pemberian stock dividend ini dilakukan dengan cara mengubah laba ditahan menjadi modal saham yang pada dasarnya tidak mengubah jumlah modal sendiri.

c. Dividen Saham Pecahan (Stock Split)

Pemecahan selembar saham menjadi n lembar saham. Harga perlembar saham baru setelah stock split adalah 1/n dari harga sebelumnya. Dengan demikian, sebenarnya stock split tidak menambah nilai perusahaan.

d. Dividen Script

Dalam bentuk perjanjian tertulis untuk membayar dalam jumlah tertentu pada waktu yang telah disepakati.

e. Dividen Property (Property Dividend)

Dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat-surat berharga

(31)

f. Dividen Likuidasi (Likuidating Dividend)

Dividen yang diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasikan perusahaan. Dividen diperoleh dari selisih antara nilai realisasi asset perusahaan dikurangi dengan semua kewajibannya.

Menurut Sundjaja dan Barlin (2015), dalam pembayaran dividen terdapat beberapa tahapan atau prosedur yaitu sebagai berikut:

b. Tanggal Pengumuman (declaration date) adalah tanggal pada saat direksi mengumumkan dividen. Pada tanggal tersebut dividen menjadi kewajiban perusahaan dan dicatat pada buku perusahaan. Tanggal pengumuman ini biasanya beberapa minggu sebelum tanggal pembayaran dividen.

c. Cum Dividend adalah tanggal dimana seluruh pemegang saham perusahaan sampai batas tanggal tersebut berhak mendapatkan dividen.

d. Tanggal Pencatatan (date of record) merupakan tanggal yang dipilih oleh dewan direksi untuk mendaftar para pemegang saham yang berhak menerima dividen.

e. Ex Dividend yaitu tanggal dimana pemegang saham tidak lagi berhak mendapat dividen. Tanggal Pembayaran (date of payment) adalah tanggal dividen benar-benar dibayarkan. Pembayaran biasanya berlangsung beberapa minggu setelah tanggal pengumuman dividen.

(32)

4. Fakfor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Suatu Perusahaan

Menurut (Christiawan & Tarigan, 2017). Ada beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Profitabilitas

Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham) dan para calon investor dalam suatu perusahaan adalah profitabilitas.

Dalam konteks ini profitabilitas berarti hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen terhadap dana yang diinvestasikan pemilik dan investor. Semakin besar tingkat laba atau profitabilitas yang diperoleh perusahaan akan mengakibatkan semakin besar dividen yang akan dibagikan dan sebaliknya.

b. Likuiditas

Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas dapat diukur dengan cash ratio dan current ratio. Perusahaan dalam membayar dividen memerlukan aliran kas keluar, sehingga harus tersedia likuiditas yang cukup.

Semakin tinggi likuiditas yang dimiliki perusahaan maka perusahaan semakin mampu membayar dividen.

c. Investasi

Tujuan kegiatan investasi adalah untuk memperoleh penghasilan atau kembalian dari investasi. Penghasilan tersebut dapat berupa penerimaan kas dan atau kenaikan investasi. Perusahaan dengan perkembangan cepat membutuhkan lebih besar dana untuk

(33)

pelaksanaan investasi. Kebutuhan dana pertama kali dipenuhi oleh internal equity, karena banyak dana yang dialokasikan untuk retained earning maka menyebabkan dana untuk membayar dividen semakin berkurang.

d. Pembiayaan

Pembiayaan ini terutama dana yang diperoleh dari utang jangka panjang plus utang jangka pendek, yang diukur dengan rasio leverage. Semakin tinggi tingkat utang semakin banyak dana yang tersedia untuk membayar dividen yang lebih tinggi karena akan memberikan sinyal positif dan menyebabkan nilai perusahaan naik.

5. Kepemilikan Manajerial.

Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Dalam laporan keuangan, keadaan ini ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer. Karena hal ini merupakan informasi penting bagi pengguna laporan keuangan maka informasi ini akan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Adanya kepemilikan manajerial menjadi hal yang menarik jika dikaitkan dengan agen cytheory (Christiawan &

Tarigan, 2017). Konflik keagenan bisa dikurangi bila manajer mempunyai kepemilikan saham dalam perusahaan. Kebijakan manajer yang memiliki saham perusahaan tentu akan berbeda dengan manajer yang murni sebagai manajer. Manajer yang sekaligus pemegang saham akan berusaha meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka nilai kekayaannya sebagai

(34)

pemegang saham akan meningkat pula. Dengan kepemilikan manajerial, seorang manajer yang sekaligus pemegang saham tidak ingin perusahaan mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan usaha akan merugikan manajer karena kehilangan insentif dan pemegang saham akan kehilangan retur bahkan dana yang diinvestasikan.

Dalam laporan keuangan perusahaan, kepemilikan manajerial ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer. Karena hal ini merupakan informasi penting bagi stakeholder perusahaan maka informasi ini akan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Dalam teori keagenan, hubungan antara manajer dan pemegang saham digambarkan sebagai hubungan antara agent dan principal (Rachmawati dan Triatmoko, 2016)

Kepemilikan saham manajerial akan membantu penyatuan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan manajemen dengan pemegang saham, sehingga manajer ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan ikut pula menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Sehingga permasalahan keagenan diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai seorang pemilik. Argumen tersebut mengindikasikan mengenai pentingnya kepemilikan manajerial dalam struktur kepemilikan perusahaan.

Menurut wahidahwati (2016), untuk menimalisasikan konflik keagenan diperlukan mekanisme pengawasan yang dapat menyelesaikan

(35)

kepentingan-kepentingan antara manajer dan pemegang saham.

Kepemilikan manajerial akan mensejahterakan kepentingan manajemen dan pemegang saham karena manajer akan merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dengan benar dan akan merasakan kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah (Jensen dan meckling, (2015).

Kepemilikan manjerial ( managerial ownership) adalah tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, misalnya direktur dan komisaris (wahidawati 2016). Kepemilikan manjerial menunjukkan adanya peran ganda seorang manjer dalam satu perusahaan, yakni sebagai manajer dan sebagai pemegang saham. Perusahaan memberikan kesempatan kepada manajer untuk memiliki sebagian saham perusahaan. Keputusan ini dilakukan untuk mempertahankan manejer yang memiliki kinerja baik dan mengarahkan manajer agar bertindak sesuai dengan tujuan perusahhan yaitu meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Semakin besar proporsi kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka manajemen akan berusaha lebih untuk lebih giat dalam kepentingan pemegang saham yang notabene adalah mereka sendiri (mahadwartha, 2015).

6. Nilai Peruhasaan

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Masyarakat menilai dengan bersedia membeli saham

(36)

perusahaan dengan harga tertentu sesuai dengan persepsi dan keyakinannya. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat, dan ini adalah tugas dari manajer sebagai agen yang telah diberi kepercayaan oleh para pemilik perusahaan untuk menjalankan perusahaannya. (Bambang, 2016).

Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham dan Gapenski, 2019). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen aset. Nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan pengukuran Price book value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio price book value di atas satu, yang mencerminkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Price book value yang tinggi mencerminkan tingkat kemakmuran para pemegang saham, dimana kemakmuran bagi pemegang saham merupakan tujuan utama dari perusahaan.

Menurut Christiawan dan Tarigan (2017) ada beberapa konsep yang menjelaskan nilai perusahaan yaitu nilai nominal, nilai intrinsik, nilai likuidasi, nilai buku dan nilai pasar. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan. Nilai pasar merupakan

(37)

harga yang terjadi dari proses tawar-menawar di pasar saham. Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Konsep yang paling representatif untuk menentukan nilai suatu perusahaan adalah konsep intrinsik.

Dalam penelitian ini, untuk mengukur nilai perusahaan menggunakan Price To Book Value (PBV), rasio ini berfungsi untuk mengidentifikasi saham mana yang harganya wajar, terlalu rendah (Undervalued) dan terlalu tinggi (Overvalued). Cara ini mungkin mengaitkan rasio PBV dengan nilai intrinsic saham yang diperkirakan berdasarkan model penilaian saham.

B. Penelitian Terdahulu

Dari judul penelitian tentang “pengaruh kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI)” Pengaruh peneliti menemukan beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan judul tersebut yang disajikan dibawah ini.

1. Penelitian yang dilakauakn oleh Anita dan Yulianto (2016) dengan judul

“pengaruh kepemilikan manajerial dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan” bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan manajerial dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan. penelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 - 2013. Sampel dalam penelitian ini di ambil dengan metode purposive

(38)

sampling, yaitu dengan menggunakan kriteria tertentu dalam melakukan pemilihan sampel. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Statistik deskriptif tersebut dapat diperoleh informasi yaitu: minimum atau nilai terendah, maximum atau nilai tertinggi pada data, mean atau rata-rata, dan standar deviasi pada dataHasil analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu dalam Pengujian Asumsi Klasik One-Sample Kolmogorov Smirnov Test menunjukkan nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0.369 atau probabilitas di atas 0,05 (0,369 >

0,05).Hasil tersebut sesuai dengan kriteria uji normalitas, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini memiliki distribusi normal.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Maggee Senata (2016) dengan judul

“pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan yang tercatat pada indeks lq-45 bursa efek indonesia” Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui indikator dalam pengukuran nilai sebuah perusahaan serta mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan LQ-45 pada Bursa Efek Indonesia. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang sahamnya tercatat dalam indeks LQ-45 pada Bursa Efek Indonesia dengan kurun waktu tahun 2009-2011 yang berjumlah sebanyak 69 perusahaan. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria pemilihan sampel. Adapun analisi data yang di gunakan yaitu menggunakan analisis linier sederhana untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat dimana sebelumnya telah dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun penggunaan metode analisis linier sederhana untuk penelitian ini dikarenakan jumlah variabel bebas (X) hanya satu buah yaitu Kebijakan Dividen yang

(39)

diproksikan terhadap DPR (Dividend Payout Ratio). Dimana dilakukan Uji Asumsi Klasik terlebih dahulu untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif sehingga hasil bisa dipertanggungjawabkan dan tidak bias. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sampel data yang valid adalah sebanyak 66 data. Dari data variabel kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR menunjukkan nilai minimum sebesar 5,65 pada perusahaan Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) untuk tahun 2009 dan nilai maksimum sebesar 112,30 pada Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) untuk tahun 2011. Sedangkan dari data variabel nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV menunjukkan nilai minimum sebesar 1,28 pada perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (INCO) untuk tahun 2011 dan nilai maksimum sebesar 38,97 pada perusahaan United Tractors Tbk.

(UNTR) untuk tahun 2011.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ika fanindya jusriani (2015). Yang berjudul

“analisis pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, kebijakanutang, dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan (studi empiris pada perusahaanmanufakturyang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2009–

2011)” tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, kebijakan utang, dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan, baik secara parsial maupun simultan dan Untuk menganalisis kemampuan profitabilitas, kebijakan dividen, kebijakan utang, dan kepemilikan manajerial dalam menjelaskan nilai perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2009 – 2011. Alasan pemilihan

(40)

perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur banyak yang terdaftar di BEIdan memiliki cakupan bidang usaha yang luas.sedangkan teknik dalam pemilihan sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik pemilihan sampel non acak (purposive sampling). Purposive sampling.

Analisis yang digunakan yaitu metode analisis data kuantitatif. Metode analisis data kuantitatif adalah metode analisis yang menggunakan rumus- rumus tertentu yang didapat dari suatu proses pengujian. Hasil penelitia yang telah dilakukan bahwa Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Fungsi –fungsi profitabilitas diukur melalui 4 dimensi yaitu return on equity, return on assets, profit margin, dan net profit margin mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukkan keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan.

Sedangkan dividen adalah distribusi yang bisa berbentuk kas, aktiva lain, surat atau bukti lain yang menyatakan utang perusahaan, dan saham, kepada pemegang saham suatu perusahaan sebagai proporsi dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemilik.

4. Penelitian yang di lakukan oleh fransiska dhoru senda (2015). Dengan judul

“Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Profitabilitas, Leverage Financial, Dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Nilai Perusahaan” tujuan penelitiannya yaitu untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Profitabilitas, Leverage Financial, Dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Nilai Perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, sebanyak 142 perusahaan. Sampel

(41)

yang diambil dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, yang berjumlah 28 perusahaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik data panel. Data panel merupakan teknik regresi yang menggabungkan data time series dan cross section. Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel, yaitu Commoon Effect, Fixed Effect, dan Random Effect. Hasil dari penelitian ini Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis lakukan yaitu Pada hipotesis pertama dikatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Pada hipotesis kedua dikatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Pada hipotesis ketiga dikatakan bahwa kebijakan deviden berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

Pada hipotesis keempat dikatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Pada hipotesis kelima dikatakan bahwa leverage financial berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Dan Pada hipotesis keenam dikatakan bahwa investment opportunity set berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Sumanti dan Mangantar (2015) Yang berjudul

“Analisis Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei” tujuan penelitiannya yaitu untuk mengetahui kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, dan profitsbilitas terhadap krbijakan dividend an nilai perusahaan pada perusahaan manaufaktur yang terdaftar di BEI. Populasi yang digunakan dalam

(42)

penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.

Perusahaan yang terdaftar adalah berjumlah 152 perusahaan. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yang merupakaan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dan diperoleh sebanyak 13 perusahaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Jalur atau Path Analysis. Analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi, regresi dan jalur sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen terakhir, harus lewat jalur langsung atau melalui variabel intervening (Sugiyono, 2013:70). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan Manajerial (MO) berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012, Kebijakan Hutang (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012, Profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012, Kepemilikan Manajerial (MO) tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012, Kebijakan Hutang (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012, Profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012, Kebijakan Dividen (DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012.

(43)

6. Penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati Et.Al (2016) yang berjudul

“Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2005-2010” tujuan penelitiannya yaitu untuk mengetahui apakah Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei). Populasi yangdigunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI pada 2005-2010 sebanyak 150 perusahaan. Sedangkan sampel dengan pertimbangan tertentu dan diperoleh sebanyak 13 perusahaan. Analisi data yang digunakan ada lah Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal komparatif.

Tujuan penelitian kausal komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Kesimpulanya adalah bahwa Kebijakan dividen yang diproksikan dengan variabel Dividend payout ratio (DPR) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang diproksikan dengan PBV, Kebijakan hutang berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, Profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

7. Penelitian yang dilakaukan oleh Praciihara (2016) dengan judul “Pengaruh Kebijakan Hutang, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011-2014)” yang bertujuan untuk mengetahui apakah Kebijakan Hutang, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan

(44)

Dividen, Dan Ukuran Perusahaan berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 12 perusahaan. Analisis data yang digunakan adalah berupa data sekunder dengan pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan yang termasuk dalam sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan selama tahun 2011-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan Ukuran perusa haan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Lestari (2016) yan berjudul

“Pengaruh Kebijakan Dividen, Likuiditas, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan” yang bertujuan untuk mengetahui apakah Kebijakan Dividen, Likuiditas, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan. Populasi yang digunakan penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang tercantum di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sampel penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diproyeksikan dengan Price to Book Value (PBV). Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan metode kuantitatif berbentuk asosiatif yaitu penelitian yang menyatakan hubungan dua variabel atau lebih.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan dividen berpengaruh positif

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No  Nama  Penelitia n /  Tahun  Judul  Penelitian  Variabel  Penelitian  Metode
Table 4.1  Sampel Penelitian
Tabel 4.2   Analisis deskriptif
Gambar 4.2   Normal Probability Plots
+3

Referensi

Dokumen terkait

- Guru memilih topik menjadi tiga bagian. Materi pelajaran pada standar kompetensi 5. menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan

Filsafat perpustakaan, dalam analisanya terhadap masalah-masalah kecerdasan bangsa yang kini dihadapinya, akan dapat memberikan informasi apakah system perpustakaan yang

Adalah Huntington (dalam Eep Saifulloh Fatah, 2000), yang memperhitungkan benar kedua tipe praktek pemilu di atas, sekalipun ia tak menyebut dan membedakan kedua tipe tersebut.

Piezoelektrik pada penelitian ini memparalelkan 30 buah piezoelektrik diatas sebuah papan alas , setelah itu dilakukan perakitan lapisan sentuhan piezoelektrik yang tebuat

Dilakukan penyesuaian rencana kegiatan oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas, lintas program dan lintas sektor terkait berdasarkan hasil monitoring, dan jika

(garis hitam) dan jejak sinar gelombang waktu tempuh minimum (garis merah) melewati medium homogen berkecepatan 6 km/s dengan anomali kecepatan negatif 2 km/s

Bentuk bangunannya sendiri mengaplikasikan struktur shell menjadi sebuah bentuk bangunan yang unik, menjadi sebuah bangunan dengan bentang yang besar tapi tidak ada kesan kaku

Maka setelah diberikan pendidikan kesehatan berdasarkan program pemerintah melalui gerakan masyarakat (GERMAS) berupa edukasi tentang Pola Hidup Sehat CERDIK dan PATUH yang di