MATA KULIAH : DASAR –DASAR AGRONOMI
Disusun Oleh : Rusnaini, S.P.M.Si
BAB 1
Definisi dan Pengertian Agronomi
• Sadjad (1976) Agronomi sebagai cabang ilmu-ilmu
pertanian yang mencakup pengelolaan lapang produksi dan menghasilkan produksi maksimum.
• Setyati (1982) Ilmu Agronomi merupakan ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum.
Produksi maksimum bermakna baik kuantitatif maupun kualitatif.
Pengelolaan dilakukan pada berbagai tingkatan dari
sederhana sampai maju, dan pada saatnya tingkat efektivitas dan efisiensi temyata dipengaruhi oleh tingkat budaya
manusianya.
Pengertian AGRONOMI
• Beberapa batasan tentang agronomi diberikan oleh para ahli, namun dari sekian banyak batasan, dapat ditarik
kesimpulan umum seperti dibawah ini. Agronomi berasal dari kata agros yang berarti lapangan produksi (field)
dan nomos yaitu pengelolaan. Dengan demikian agronomi dapat diartikan suatu ilmu yang mempelajari cara
pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungan guna memperoleh produksi yang maksimum.
Pengertian tersebut mengandung kerangka acuan yang berisi tiga pengertian pokok:
- Lapangan produksi (lingkungan tanaman) - Pengelolaan (manajemen)
- Produksi maksimum (sebagai hasil dari dua faktor di atas)
TINDAKAN AGRONOMI
Pertanian purba belum bisa dikatan sebagai bagian dari agronomi karena belum melakukan tindakan agronomi, misalnya:
• Tidak melakukan pengolahan tanah, mereka
hanya membakar hutan kemudian menanaminya.
• Tidak memelihara tanaman, karena meraka setalah menanam tanaman kemudian
meninggalkannya yang pada kemudian hari dipanen.
• Berpindah-pindah.
• Tidak berusha mencari produksi maksimum.
ASPEK DAN LINGKUP AGRONOMI
Aspek agronomi meliputi tiga aspek pokok, masing-masing ialah:
• Aspek pemuliaan tanaman
• Aspek fisiologi tanaman
• Aspek ekologi tanaman
Lingkup Agronomi
• Lingkup agronomi terdiri dari bidang-bidang pemuliaan tanaman, teknologi benih, pemanenan, pengolahan, teknik budidaya, pemberantasan hama dan penyakit, pemberantasan gulma dan penyimpanan. Masing-masing bidang mempunyai tindak agronomi sendiri-sendiri, tetapi semua itu berada dalam konteks agronomi. Teknologi benih yang mengusahakan benih bermutu tinggi, harus mencakup upaya memperbaiki sifat genetiknya, fisik maupun fisiologisnya. Benih yang sehat adalah benih yang tidak tercemar oleh benih gulma, tidak pula oleh bekas gigitan serangga dan berumur genjah. Tegasnya semua lingkup agronomi berada dalam konteks yang padu. Satu sama lain mempunyai hubungan yang erat dan timbal balik
BAB 2
TANAMAN PERTANIAN
• Tanaman sebagai penghasil bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan, bahan bakar dan lain- lain.
• Tanaman pertanian dalam arti luas adalah segala tanaman yang digunakan oleh manusia untuk
tujuan apapun (Setyati, 1982)
• Sehingga mempunyai makna, yang berguna secara ekonomi maupun kehidupan manusia.
Jumlah spesies sangat banyak ± 1000 -2000. Kira-
kira 10 % penting di perdagangan dunia.
PERKEMBANGAN PERTANIAN
Perkembangan pertanian berhubungan erat dengan perkembangan dari setiap kondisi masyarakatnya.
Contoh Perkembangan pertanian :
• 1. Primitif masih dengan sistem berburu dengan mengumpulkan hasil hutan.
• 2. Masyarakat yang sudah lebih maju misalnya didapatkannya api berpengaruh terhadap perkembangan pertanian.
• 3. Setelah mengenal manajemen sederhana, juga berpengaruh dalam usaha peningkatan kualitas
tanaman dan hewan, dimulai dari penjinakan, seleksi
dan sampai ke adaptasi.
Sistem Pertanian di Indonesia
Berdasar tingkat efisiensi teknologi yang diterapkan, ada beberapa sistem :
• 1. Sistem ladang : belum berkembang, pengelolaan sangat sedikit, produktivitasnya tergantung lapisan humus awal.
• 2. Sistem tegal pekarangan : di lahan kering ,
pengelolaannya masih rendah , terdapat tanaman campuran, baik tahunan maupun musiman.
• 3. Sistem Sawah : teknik budidaya tinggi , sistem
pengelolaan yang sudah baik (tanah , air dan tanaman), stabilitas kesuburannya lebih baik.
• 4. Sistem perkebunan : khusus tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan-bahan yang dapat diekspor, tingkat
manajemen sudah maju.
Pengertian Pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati dan air , baik yang diolah maupun tidak diolah,
yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumi manusia, termasuk bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan
atau pembuatan makanan atau minuman ( UU RI No. 7
th.1996 tentang Pangan ). Dan gizi pangan adalah zat
atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri
atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral
serta tanamannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan
dan kesehatan manusia.
BAHAN AJAR GENETIKA
Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat
karbohidrat dan protein sebagai sumber energi manusia. Tanaman pangan juga dapat dikatakan sebagai
tanaman utama yang dikonsumsi manusia sebagai makanan untuk
memberikan asupan energi bagi tubuh.
Umumnya tanaman pangan adalah tanaman yang tumbuh dalam waktu
semusim
Jenis tanaman pangan
1. Serealia
2. Biji-bijian
3. Umbi-umbian
4. Jenis tanaman lainnya
Pengertian Hortikultura
Hortikultura pada dasarnya berasal dari bahasa Latin yaitu hortus yang berarti tanaman kebun dan cultura yang artinya budidaya. Jika digabungkan dari kedua suku kata tersebut, tanaman hortikultura adalah budidaya tanaman perkebunan. Namun pengertian tersebut belum menggambarkan hortikultura yang sebenarnya. Oleh karena itu kemudian hortikultura dalam
perkembangannya digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Jadi dapat diartikan, hortikultura merupakan salah satu cabang dari agronomi namun sedikit berbeda dengan agronomi, karena
hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah, tanaman bunga atau tanaman hias, tanaman sayuran, dan tanaman obat- obatan. Ciri yang lekat pada tanaman
hortikultura adalah produknya yang bersifat perisabel atau mudah rusak karena segar
Jenis-jenis tanaman hortikultura
Tanaman Buah
Tanaman Hias
Tanaman Sayuran
Tanaman Obat-Obatan
BAB 3
ENERGI DAN PRODUKSI PERTANIAN
Pertanian pada dasamya berhubungan dengan perubahan energi matahari ke dalam bentuk bahan pangan maupun serat.
• Energi matahari merupakan sumber utama hubungannnya dengan pertumbuhan
tanaman, sembilan puluh persen bahan kering tanaman pertanian berasal dari perubahan
carbon melalui proses fotosintesis yang
tergantung cahaya.
Konsep aliran energi dalam pertanian
• Dengan menganggap tanaman sebagai alat penangkap, perubah dan penyimpan energi, maka timbul usaha menaikkan efisiensi dan produktivitas tanaman.
• Didaerah yang padat tanaman, beberapa faktor lingkungan segera menjadi
berkurang, cahaya, kelembaban tanah dan unsur hara. Hal ini merupakan faktor pembatas dalam pertanian, pemupukan merupakan salah satu cara yang baik untuk meningkatkan produksi.
• Efisiensi pertanian dapat diperoleh dengan pcrbaikan tanaman melalui pemuliaan tanaman.
• Salah satu usaha untuk memperluas alat penangkap energi dengan
memperpanjang musim tanam misalnya menggunakan rumah kaca untuk tanaman yang memungkinkan input teknologi dan modal besar seperti tanaman
hortikultura di daerah iklim sedang.
• Usaha mempengaruhi laju fotosintesis dengan cara pertukaran CO2 antara
dedaunan dan atmosfer di sekitarnya. Di wilayah yang sebelumnya angin kurang diperhatikan, hasil jagung dapat ditingkatkan bila barisan tanaman diarahkan tegak lurus arah angin, sehingga pucuk tanaman tertiup angin dan terjadi perputaran dan pencampuran udara.
STRUKTUR MORFOLOGI DAN FUNGSI TANAMAN
• Tanaman biasanya terdiri dari bagian akar yang berada di
bawah permukaan tanah . dan
pucuk (shoot) yang berada di atas
tanah .
Akar
• Akar biasanya 1/3 berat kering seluruh tubuh tanaman.
Akar beradaptasi untuk tugasnya yaitu absorbsi,
pengukuhan tegaknya tanaman dan tempat penyimpan.
Percabangan akar komplek dan tidak teratur karena tidak berbuku serta permukaannya luas.
• Bila akar primer menjadi akar utama disebut akar tunggang dan bila akar primer berhenti tumbuh digantikan akar
adventif membentuk akar serabut. Umumnya tanaman dengan sistem akar serabut, berakar dangkal dan peka terhadap kekeringan tetapi responnya cepat terhadap variasi pemupukan.
• Spesies tanaman tertentu akarnya membesar dan
berdaging sebagai hasil penyimpan pangan dalam bentuk pati dan gula.
Pucuk
Pucuk (Shoot) merupakan sumbu tengah dengan embelan- embelan. Batang (sumbu tengah) yang menyokong dedaunan yang menghasilkan pangan dan menghubungkan akar yang mengabsorbsi air dan hara.
• Bentuk tanaman tegak dan batang kaku yang memiliki satu titik tumbuh aktif dianggap bentuk normal, sedang bentuk
lain dianggap penyimpangan. Modittkasi batang, hal ini sangat berbeda dari morfologi aslinya, tetapi struktumya masih
seperti batang yaitu memiliki buku, daun (atau struktur seperti sisik dan berfungsi dalam pengangkutan dan
penyimpanan, modifikasi batang diatas tanah (crown, spur) dan dibawah tanah ( bulb, corn, rhizome, tuber, dsb). Banyak modifikasi ini berisi sejumlah cadangan makanan yang penting untuk pembiakan tanaman.
PERTUMBUHAN , PERKEMBANGAN TANAMAN DAN FAKTOR LINGKUNGAN
Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan menunjukkan pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik yang mencerminkan
pertambahan protoplasma mungkin karena ukuran dan jumlahnya bertambah.
• Pertambahan protoplasma melalui reaksi dimana air,C02, dan garam-garaman organik dirubah menjadi bahan hidup yang mencakup; pembentukan karbohidrat (proses
potosintesis), pengisapan dan gerakan air dan hara (proses absorbs dan translokasi), penyusunan perombakan protein dan lemak dari elemen C dari persenyawaan organik
(proses metabolisme) dan tenaga kimia yang dibutuhkan didapat dari respirasi.
Perkembangan Tanaman
Perkembangan mencakup diferensiasi sel dan ditunjukkan oleh perubahan yang lebih tinggi menyangkut spesialisasi anatomi dan fisiologi.
• Perkembangan dari tanaman bersel banyak, terlaksana dengan proses mitosis, sel-sel
tertentu berperan dalam mengatur
diferensiasi, pengaturan ini berlangsung dengan media "utusan kimia" yang
ditunjukkan oleh pengatur pertumbuhan.
Fase -fase pertumbuhan
Fase vegetatif; terutama
perkembangan akar, batang dan daun.
Fase ini berhubungan dengan 3 proses : pembelahan sel,
perpanjangan sel,
tahap pertama diferensiasi.
Fase reproduktif: terjadi pada pembentukan dan perkembangan kuncup bunga, buah dan biji atau pada pembesaran dan pendewasaan struktur
penyimpan makanan.
• Fase ini berhubungan dengan proses: (l) Pembelahan sel relatif sedikit; (2)
Pendewasaan jaringan; (3) Penebalan serabut; (4) Pembentukan hormon untuk perkembangan
kuncup bunga; (5) Perkembangan kuncup bunga, buah dan biji serta alat penyimpan; (6)
Pembentukan koloid hidrofilik.
BAB 4
Faktor Lingkungan Dalam Kehidupan Tanaman
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman ialah
• faktor tanah,
• suhu,
• cahaya.
Peranan tanah
• Peranan tanah tergantung pada kondisi mineral organik, bahan organik tanah,
organisme tanah, atmosfer tanah dan air tanah. Dalam hal ini tingkat kesuburan
tanah (kimiawi, fisik, dan biologis) sangat menentukan pertumbuhan,
perkembangan dan produksi tanaman
Peranan suhu
Peranan suhu sebagai pengendali proses-proses fisik dan kimiawi yang selanjutnya akan
mengendalikan reaksi biologi dalam tubuh
tanaman. Misalnya suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman. Kecepatan reaksi kimia sangat dipengaruhi suhu, suhu
makin tingg dalam batas tertentu reaksi makin
cepat. Disamping itu suhu juga berpengaruh
pada kestabilan sistem enzim.
Peranan Cahaya
Cahaya matahari sebagai sumber energi primer di muka bumi, sangat menentukan kehidupan dan produksi tanaman. Pengaruh cahaya tergantung mutu berdasarkan panjang gelombang (antara
panjang gelombang 0,4 – 0,7 milimikron). Sebagai sumber energi pengaruh cahaya ditentukan oleh intensitas cahaya maupun lama penyinaran
(panjang hari). Reaksi cahaya dari tanaman
(fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisitas)
didasarkan atas reaksi fotokimia yang dilaksanakan
oleh sistem pigmen spesifik.
PEMBIAKAN TANAMAN
Pembiakan Generatif
Pembentukan biji melalui proses
penyerbukan (jatuhnya tepung sari pada
kepala putik) kemudian dilanjutkan dengan pembuahan (peleburan antara gamet
jantan dari tepung sari dan gamet betina
dari putik).
Pembiakan Vegetatif
Cara pembiakan vegetatif meliputi: (1) Secara alami dengan penggunaan biji apomiktik (terbentuk tanpa pembuahan dan merupakan bentuk vegetatif) dan penggunaan organ-organ khusus tanaman (hasil modifikasi batang atau akar, misalnya: bulb, tuber, rhizome, dll); (2) Secara buatan dengan stimulasi akar dan tunas adventif ialah ”layerage”, ”cuttage”, atau setek, penyambungan tanaman dan kultur
jaringan.
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
• Agronomi merupakan istilah yang tidak asing lagI di bidang pertanian. Istilah itu belakangan ini diartikan sebagai usaha dalam
membudidayakan tanaman-tanaman pertanian atau sering disebut dengan
budidaya pertanian. Dalam membudidayakan
tanaman yang di dasar ialah produksi yang
tinggi baik mutu maupun jumlahnya.
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
1 Penyediaan Bahan Tanaman Bermutu Tinggi
2 Pengolahan Tanah 3 Pengairan
4 Pemupukan
5 Perlindungan Tanaman
Penyediaan Bahan Tanaman Bermutu Tinggi
• Bahan tanam (benih/bibit yang bermutu
tinggi) sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil panen yang tinggi. Bahan tanam
merupakan suatu awal keberhasilan suatu proses produksi. Tidak ada gunanya kita
memupuk, menyiangi dan menyiram apabila
bahan tanamannya tidak bermutu tidak akan
dapat diperoleh hasil panen yang maksimum.
• Benih yang berkualitas adalah yang
mempunyai sifat-sifat antara lain tingkat
kemurnian genetik dan fisik yang tinggi, sehat dan kadar air aman dalam penyimpanan.
• Kultivar unggul diperoleh dengan cara seleksi
mutasi maupun persilangan antara tetua yang
mempunyai sift-sifat genetik unggul.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan: untuk menyediakan lahan agar siap bagi kehidupan tanaman dengan meningkatkan kondisi fisik tanah. Karena tanah merupakanfaktor lingkungan yang mempunyai hubungan timbal balik dengan tanaman yang tumbuh padanya. Faktor lingkungan tanah meliputi:
• Faktor fisik (air, udara, struktur tanah serta suhu)
• Faktor kimiawi (kemampuan tanah dalam menyediakan nutrisi)
• Faktor biologis (makro/mikro flora dan makro/mikro
fauna)
Pelaksanaan pengolahan tanah pada prinsipnya adalah tindakan pembalikan, pemotongan,
penghancuran, dan perataan tanah. Struktur tanah yang semula padat diubah menjadi gembur,
sehingga sesuai bagi perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman. Bagi lahan basah sasaran yang ingin dicapai adalah lumpur halus, yang sesuai bagi perkecambahan benh dan
perkembangan akar tanaman. Alat pengolahan
tanah mulai yang tradisional sampai modern
(mekanisasi).
• Berdasarkan tingkat intensifitasnya ada beberapa pengolahan tanah:
• 1. Pengolahan tanah O (Zero Tillage) sering disebut Tanpa Olah Tanah (TOT). Penaburan benih kedelai pada lahan sawah bekas padi tanpa pengolahan tanah terlebih dulu, untuk
memanfaatkan kelembaban tanah.
• 2. Pengolahan tanah minimum (Mimimum Tillage). Bagian tanah yang diloah hanya pada calon zona perakaran dengan kelembaban dan suhu yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
• 3. Pengolahan tanah optimum (Optimum Tillage).
Pengolahan hanya dilakukan pada lajur tanaman saja (sistem Reynoso untuk tanaman tebu).
• 4. Pengolahan tanah maksimum (Maximum Tillage).
Pengolahan secara intensif seluruh areal pertanahan menjadi gembur dan permukaan tanah rata.
Pengairan
Pengairan mengandung arti memanfaatkan dan menambah sumber air dalam tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman. Apabila air terdapat berlebihan dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak mengganggu kehidupan tanaman.
• Pengairan pada tanaman dapat dilakukan dengan cara: (1) Pengairan di atas tanah; (2) Pengairan di dalam tanah (sub irrigation); (3) Pengairan
denagn penyemprotan (sprinkler irrigation); dan
(4) Pengairan tetes (drip irrigation).
Pemupukan
Tujuan pemupukan adalah meningkatkan pertumbuhan dan mutu hasil tanaman. Pemupukan diberikan pada saat tanaman menunjukkan sejumlah kebutuhan unsur hara agar diperoleh keefisienan yang maksimal.
• Pemberian pupuk padat dilakukan dengan cara ditugal, disebar di atas tanah atau di sebelah tanaman,
sedangkan pemberian pupuk daun dengan cara
menyemprotkan pada daun, bersama air disemprotkan sebagai perlakuan tambahan. Pemupukan secara
disebar mempunyai kelemahan bahwa pupuk mudah
menguap ataupun terikat dalam tanah.
Peletakan Pupuk
• Pupuk Nitrogen yang dalam bentuk mudah larut, perlu diletakkan dekat dengan biji tanaman sebagai pemacu tumbuh. Bila pemberian secara sebar maka kemungkinan penguapan cukup besar dan dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan gulma. Pada tanah basah yang memudahkan pupuk N mudah menguap maka dapat diatasi dengan peletakan yang agak dalam.
• Pupuk Fosfor, yang diberikan dalam bentuk fosfat dapat larut dalam air tanah asam merupakan pemupukan yang cukup efisien bila
diberikan secara jalur.
• Pupuk Kalium, peletakan yang terlalu dekat dari pupuk kalium
khiorida akan menyebabkan kerusakan asmotik pada biji tanaman.
• Pupuk Daun, pada umumnya diberikan bagi pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Fe, Cu dan Mn. Namun
penyemprotan pupuk N juga dilakukan pada tanaman yang sudah tumbuh lanjut.
Perlindungan Tanaman
• Pada budidaya tanaman faktor organisme pengganggu tanaman (OPT) baik berupa hama (insekta, tikus, burung jenis tertentu, dll) dan mikroba penyebab penyakit (cendawan, bakteri, virus) sebagai perusak (secara fisik, kimiawi, dan biologik) maupun gulma sebagai kompetitor tanaman (persaingan dalam mendapatkan unsur hara, air, energi cahaya matahari, CO2, O2, ruang hidup) disertai zat
allelopati yang dikeluarkannya, sangat menentukan tingkat produksi dalam jumlah maupun mutu. Tingkat dampak gangguan pada
tanaman sejak yang paling ringan berupa hambatan
pertumbuhan/perkembangan, penurunan produk (jumlah dan
mutu), kerusakan fatal sehingga gagal panen (ledakan hama tikus di era enam puluhan dan hama wereng di era tahun tujuh puluhan
pada tanaman padi) bahkan kematian total tanaman (ledakan hama kutu loncat pada lamtoro local di era tahun delapan puluhan).
• Beberapa cara pengendalian organisme pengganggu yang dikenal antara lain: (1) Cara teknik budidaya dititikberatkan pengurangan populasi musuh alami (menghilangkan tanaman/bagian yang terserang, pergiliran tanaman, pengaturan populasi tanaman, karantina tanaman/tumbuhan, tanaman campuran); (2) Cara fisik (menghilangkan binatang hama dari tanaman, pencabutan gulma, penggunaan zat penarik, penggunaan penangkap hama, perlakuan panas untuk penyebab penyakit); (3) Cara hayati (pemanfaatan predator dan parasit, penggunaan tanaman resisten, pemanfaatan binatang pengusir hama); (4) Cara kimiawi dengan pestisida kimia murni di satu sisi positifnya adalah efek lebih cepat tampak dan
praktis dalam penanganan. Tetapi aplikasi yang tidak tepat (takaran, cara, intensitas dan saat) justru dampak negatifnya akan dirasakan jangka panjang dalam bentuk pencemaran (atmosfer, tanah dan air), residu pada produk tanaman, keracunan pada manusia dan hewan, resistensi pada hama dan penyebab penyakit. Cara
pengendalian inilah yang sangat mengancam kelestarian sumber daya alam keseimbangan hayat di alam. Penggunaan cara kimia tersebut sebaiknya dilakukan apabila cara lain yang lebih ramah lingkungan kurang berhasil. Penggunaan dan pengembangan
pestisida hayat dianggap dapat menutup kelemahan pestisida kimia murni.
Budidaya tanaman ganda
1. Multiple Cropping
Penanaman lebih dari jenis tanaman pada sebidang tanah yang sama dalam satu tahun, yang termasuk dalam sistem tanaman ganda yaitu Inter Cropping, Mixed Cropping dan Relay Cropping.
2. Sequantial Cropping
Penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada
sebidang lahan dalam satu tahun, dimana tanaman kedua ditanam setelah tanaman pertama dipanen.
Demikian juga kalau ada tanaman ketiga, tanaman
ditanam setelah tanaman kedua dipanen
1. Multiple Cropping
a. Inter Cropping
Penanaman serentak dua atau lebih jenis tanaman dalam barisan berselang-seling pada sebidang tanah yang sama. Sebagai contoh tumpang sari antara Sorghum dan tanaman kacang tunggak dan antara tanaman ubi kayu dan jagung atau kacang tanah.
b. Mixed Cropping
Penanaman dua atau lebih jenis tanaman secara serentak dan bercampur pada sebidang lahan yang sama. Sistem tanam campuran lebih banyak diterapkan dalam usaha pengendalian hama dan penyabab penyakit.
c. Relay Cropping
Penanaman sisipan adalah penanaman suatu jenis tanaman kedalam pertanaman yang ada sebelum tanaman yang ada tersebut dipanen, atau dengan istilah lain suatu bentuk tumpang sari dimana tidak semua jenis tanaman ditanam pada waktu yang sama. Sebagai contoh : padi gogo dan jagung ditanam bersamaan kemudian ubi kayu ditanam sebagai tanaman sela satu belan atau lebih
sesudahnya.
PERTANIAN, AIR, ENERGI DAN TANAH
Pengertian Pertanian
• Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan
bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation). Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup
(termasuk tanaman,hewan, dan mikrobia) untuk
kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pembudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim7].
Sistem Pertanian Di Indonesia
Ø Sistem ladang
• Merupakan sistem pertanian yang paling primitif. Suatu sistem peralihan dari tahap budaya pengumpul ke tahap budaya penanam. Pengolahan
tanahnya sangat minimum, produktivitas bergantung kepada ketersediaan lapisan humus yang ada, yang terjadi karena sistem hutan. Sistem ini pada umumnya terdapat di daerah yang berpenduduk sedikit dengan
ketersediaan lahan tak terbatas. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, seperti padi darat, jagung, atau umbi-umbian.
Ø Sistem tegal pekarangan
• Berkembang di lahan-lahan kering, yang jauh dari sumber-sumber air yang cukup. Sistem ini diusahakan orang setelah mereka menetap lama di
wilayah itu, walupun demikian tingkatan pengusahaannya rendah.
Pengelolaan tegal pada umumnya jarang menggunakan tenaga yang
intensif, jarang ada yang menggunakan tenaga hewan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.
Ø Sistem sawah
• Merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam
pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan.
Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang baik. Sistem sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija. Di beberapa daerah,
pertanian tebu dan tembakau menggunakan sistem sawah.
Ø Sistem perkebunan
• Baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu milik swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasil utama, sampai sekarang sistem perkebunan
berkembang dengan manajemen yang industri pertanian.
Pengertian Air
Air adalah senyawa yang penting bagi
semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi,tetapi tidak di
planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan Bumi. Terdapat 1,4
triliun kilometer kubik (330 juta mil³)
tersedia di Bumi.
• Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak- puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan,hujan, sungai, muka air
tawar , danau, uap air , dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti
suatu siklus air , yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air , sungai, muara) menuju laut. Air
bersih penting bagi kehidupan manusia
Air permukaan dan air tanah
1) Air permukaan
Air permukaan adalah perairan yang terdapat di permukaan tanah. Air permukaan terdiri dari:
a. Perairan darat yang terdiri dari sungai, danau, rawa.
b. Perairan laut.
2) Air tanah
Air tanah yaitu air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah terdiri dari:
a Air tanah preatis, yaitu air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air (impermeable), tidak jauh dari permukaan tanah.
b Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air atau lapisan kedap air.
Manfaat air untuk pertanian
Manfaat air bagi pertanian bisa dibilang sangat vital. Air bagi para petani adalah sumber daya pokok yang
menunjang berlangsungnya kegiatan pertanian. Fungsi air dalam pertanian secara umum adalah sebagai irigasi atau pengairan, karena tanpa adanya pengairan yang baik
maka hasil dari tanaman yang dikelola oleh petani tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
• Di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 68% jumlah air
digunakan untuk keperluan irigasi, jadi bukan hal yang
aneh kalau dimana-mana kita menemukan sawah atau
ladang dengan sistem pengairan yang cukup canggih.
• Di beberapa tempat, irigasi hanya diberikan untuk
tanaman yang benar benar dapat mendatangkan hasil dan merupakan kebutuhan pokok, misalnya irigasi
untuk tanaman padi. Namun di daerah lain banyak juga pemberian irigasi secara menyeluruh terhadap semua jenis tanaman, tentu saja alasannya karena sumber
daya air di daerah itu sangat mencukupi. Dengan
semakin meningkatnya populasi penduduk dunia, maka kita perlu mencari inovasi untuk memaksimalkan
sumber daya air yang ada, karena tuntutan kebutuhan
pangan terus meningkat sedangkan sumber air masih
tetap tidak ada peningkatan
Pengertian Energi
Energy adalah suatu besaran yang tak
dapat diciptakan atau dimusnahkan
(hanya bisa di konversi atau berubah
bentuk menjadi energy lain).
• Matahari adalah sumber energi untuk mahluk
hidup, karena menghasilkan energi radiasi yang
dapat diubah menjadi bentuk energi lain yang
sangat berguan bagi kehidupan. Reaksi nuklir
yang terjadi dimatahari mengakibatkan energi
termal (kalor), karena itu suhu matahari tetap
tinggi walaupun radiasi terus-menerus
dipancarkan keruang angkasa. Energi termal
tidak langsung diterima dari cahaya matahari
melainkan diterima ketika energi radiasi diserap
oleh kulit, kemudian terjadi panas yang
mengakibatkan temperature tubuh meningkat.
• Bila energi radiasi telah sampai dibumi, akan terjadi proses perubahan energi seperti :
• 1. Energi radiasi yang sampai kedaun mampu membangkitkan fotosintesis. Dalam hal ini energi
radiasi berubah menjadi energi kimia (gula, tepung), didalam tumbuhan.
• 2. Energi radiasi yang yang mengenai sel surya (fotosel) mampu membangkitkan energi listrik.
• 3. Panas yang terasa dikulit kita merupakan proses perubahan bentuk energi dari energi radiasi menjadi energi temal (panas).
• 4. Air yang menerima energi matahari suhunya
akan naik, karena sebagaian energi matahari tersebut
berubah menjadi energi termal
Macam-macam Energi dan Manfaatnya
• 1. Energi Panas
• Energi panas yaitu energi yang dapat menghasilkan panas
• Contohnya Matahari.
• Sumbernya berasal dari gas-gas hidrogen dan helium (reaksi nuklir )yang terbakar/bereaksi.
• Kelebihannya : murah, dan gampang didapat
• Kekurangannya : waktu berpengaruh pencahayaan
• Pemanfaatan :
• · Sebagai media pengeringan/penjemuran
• · Dapat dijadikan sebagai bahan bakar
• · Dapat dijadikan sebagai sumber energi lain dengan mengkonversinya (pemanfaatan panel surya)
• · Proses fotosintesis.
• 2. Energi Kimia
• Energi kimia adalah energi yang timbul karna adanya reaksi kimia
• Contohnya Di dalam bahan bakar, dan di dalam makanan Sumbernya berasar dari bensin, solar dan bahan-bahan minyak lainnya dll yang mengandung senyawa kimia.
• Kekurangan : Berbahaya, mulai langka
• Kelebihan : Harga terjangkau
• Pemanfaatannya :
• · Dapat dijadikan sebagai bahan bakar
• · Dapat dijadikan sebagai bahan pengawet
• · Dapat dijadikan sebagai tempat penyimpanan energy
• 3. Energi Listrik
• Energi Listrik yaitu energi yang terdapat atau tersimpan pada arus listrik(muatan yang bergerak)
• Contohnya peralatn elektronik Sumbernya dari generator, baterai, dinamo dll
• Kekurangan : Cepat habis(berkonversi)
• Kelebihan : Mudah didapat dengan cara mengkonversi energy
• Pemanfaatannya :
• · Sebagai penghasil cahaya
• · Sebagai penghasil panas
• · Sebagai penghasil gerak
• 4. Energi Bunyi
• Energi Bunyi, yaitu energi yang terdapat dalam bunyi.
• Contohnya yaitu suara petir
• Sumber : alat musik, pita suara manusia dll
• Kekurangan : Jarak jangkauan mempengaruhi bunyi yang didengar
• Kelebihan : Dapat di dengar oleh panca indera
• Pemanfaataannya :Dapat digunakan untuk mengukur dalamnya laut, Pembuatan speaker, Mendeteksi
keretakan pada logam
• 5. Energi cahaya
• Energi cahaya yaitu energi yang dimiliki oleh cahaya
• Contohnya pemotongan logam dengan menggunakan laser
• Sumber : lampu, sinar matahari, sinar uv, laser dll.
• Kekurangan : Mahal, Tidak dapat dilihat
• Kelebihan : Dapat berguna dalam segi kesehatan dan perindustrian
• Pemanfaatan :
• ü Membantu proses fotosintesis pada tanaman
• ü Penggunaan sinar uv untuk proses pembersih(membunuh bakteri)
• 6. Energi nuklir
• Energi nuklir yaitu energy yang terdapat pada inti atom.
• Contohnya pada bom atom
• Sumber : Unsur kimia radio aktif
• Kekurangan : Berbahaya, Mahal, dan dapat merusak
• Kelebihan : Efisien
• Pemanfaatan :
• Untuk penelitian
• Sebagai pembangkit listrik
• 7. Energi Kinetik
• Energi Kinetik yaitu energi gerak
• Contohnya Orang yang sedang berjalan
• Sumber : Semua benda atau apapun yang bergerak
• Kekurangan : Hanya terdapat pada benda yang bergerak
• Kelebihan : Efisien, bisa berubah menjadi energy potensial
• Pemanfaatan : Sebagai penghasil gerak yaitu angin,
listrik dll
• 8. Energi Potensial
• Energi Potensial disebut juga sebagai energy diam, karna energi ini dimiliki oleh benda-benda yang diam
• Contohnya yaitu pegas dan air terjun
• Sumber : Benda-benda yang diam, dan memiliki ketinggian tertentu.
• Kekurangan : Ketinggian mempengaruhi besarnya energi
• Kelebihan : Bisa berubah menjadi energi kinetik (jika
benda bergerak lurus)
Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan atas bumi yang merupakan campuran dari pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup yang telah mati dan membusuk. Oleh pengaruh cuaca, jasad makhluk hidup tadi menjadi lapuk, mineral-mineralnya terurai
(terlepas), dan kemudian membentuk tanah yang subur.
Tanah juga disebut lithosfer (lith = batuan) karena dibentuk dari hasil pelapukan batuan.
• Tanah merupakan unsur kehidupan yang paling penting.
Tanpa tanah, tentu kita tak ada tempat berpijak. Lain
halnya jika kita ikan, hehehe. Tanah memiliki banyak jenis karena perbedaan proses pembentukan dan unsur yang terdapat di dalamnya juga berbeda.
Jenis-jenis Tanah
1. Tanah Vulkanik
• Tanah vulkanik adalah tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah vulkanik dibagi menjadi dua.
Regosol.
• Tanah regosol berciri-ciri: berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan berbahan organik sedikit. Tanah ini cocok untuk
tanaman palawija (seperti jagung), tembakau, dan buah-buahan.
Jenis tanah ini banyak terdapat di P. Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.
Latosol.
• Tanah latosol berciri-ciri: berwarna merah hingga kuning,
kandungan bahan organik sedang, dan bersifat asam. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa, karet, kopi, dll. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa, Minahasa, dan Papua
2. Tanah Organosol
• Tanah organosol merupakan tanah hasil pelapukan bahan-bahan organik. Biasanya bersifat subur. Tanah jenis ini dibagi dua juga, yaitu:
Tanah Humus,
• Merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur. Tanah humus
berwarna kecoklatan dan cocok untuk tanaman kelapa, nanas, dan padi. Tanah jenis ini banyak terdapat di P.
Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua.
Tanah Gambut
• merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna di
daerah yang selalu tergenang air seperti rawa. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena kurang subur dan selalu tergenang air.
Tanah gambut banyak terdapat di Kalimantan Barat, pantai timur Sumatra, dan pantai selatan-barat Papua
Tanah Aluvium (Alluvial)
• Tanah aluvium adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah. Ciri-ciri tanah aluvium adalah berwarna kelabu dan subur.
Tanah ini cocok untuk tanaman padi, palawija, tebu, kelapa,
tembakau, dan buah-buahan. Tanah jenis ini banyak terdapat di Sumatra bagian Timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat dan selatan, serta Papua utara dan selatan
Tanah Podzol
• Tanah ini terbentuk akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzol bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah sampai kuning. Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku,
Kalimantan, dan Papua Tanah Laterit
• Tanah laterit adala tanah hasil ‘pencucian’ sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus. Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur.
Warna tanah ini kekuningan sampai merah. Tanah ini baik untuk kelapa dan jambu mete. Tanah jenis ini banyak terdapat di Jawa Tengah, Lampung, Jabar, Kal-Bar, dan Sulawesi Tenggara.
Tanah Litosol.
• Tanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru terbentuk
sehingga butirannya besar. Ciri-ciri tanah ini yaitu miskin unsur hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol kurang subur sehingga hanya cocok bagi tanaman- tanaman besar di hutan. Tanah litosol banya
terdapat di P. Sumatra, Jawa Tengah dan Timur,
Nusa Tenggara, Maluku selatan, dan Papua.
Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan hasil pelapukan batuan kapur (gamping).
Tanah ini terbagi jadi 3 jenis.
Renzina. Tanah ini merupakan hasil pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah hujan tinggi. Ciri tanah ini yaitu berwarna hitam dan
miskin zat hara. Tanah renzina banyak terdapat di daerah berkapur seperti Gunung Kidul (Yogyakarta).
Mediteran, meruapakn hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah ini kemerahan sampai coklat. Tanah jenis ini
meski kurang subur namun cocok untuk tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete.
Tanah Pasir Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Seperti jenis tanah ini
BAB 5
Pertumbuhan
• Secara harfiah, pertumbuhan
diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan
berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya.
• Pertumbuhan meliputi
bertambahnya ukuran, volume,
berat, atau jumlah sel.
Perkembangan
• Perkembangan dapat diartikan
sebagai perubahan kualitatif
(bentuk dan sifat) organisme atau
bagiannya yang melibatkan
perubahan struktur serta fungsi
yang lebih kompleks .
• Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara garis besar dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini memiliki peran masing-
masing dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
FAKTOR INTERNAL
• 1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
• Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu- satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh.
Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak
sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.
• 2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit,
hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya.
• Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
• Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
• Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
• Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
• Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
• Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
• Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.
FAKTOR EKSTERNAL
• 1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber
energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah
menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun
sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik.
• 2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya
ternyata dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung
batang.
• 3. Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban
mempengaruhi keberadaan air yang dapat
diserap oleh tanaman mengurangi penguapan.
Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting
untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
• 4 . Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu
rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada
tanaman dipengaruhi oleh suhu
• 5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi
tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain,
misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan
derajat keasaman atau pH
BAB 6
Pemuliaan tanaman
• Pemuliaan tanaman adalah kegiatan
mengubah atau memodifikasi susunan genetik baik suatau individu atau populasi tanaman
untuk suatu tujuan tertentu.
• Kegiatan pemuliaan tanaman sudah dilakukan
sejak ribuan tahun yang lalu oleh manusia. Di
masa kini, pemuliaan tanaman berbasis sains.
teknik-teknik yang digunakan untuk pemuliaan tanaman
• PERSILANGAN
Melakukan persilangan dengan gamet yang saling kompatibel yang masing-masing gamet berbeda sifat untuk menghasilkan varietas baru. Contoh: Apel dengan tekstur dan rasa yang lebih enak.
• POLIPLOIDI
Teknik ini adalah menggandakan jumlah kromosom yang dapat mempengaruhi fertilitas tanaman. Contoh: semangka tanpa biji.
• MUTAGENESIS
Menggunakan radiasi sebagai mutagen dengan tujuan menginduksi mutasi secara acak sehingga menghasilkan sifat yang diinginkan.
Contoh: Jeruk bali memiliki warna yang lebih tajam.
• FUSI PROTOPLAS
Teknik ini menggabungkan protoplas dari sel tanaman yang berbeda spesies. Contoh: menggabungkan protoplas kol
ungu dengan lobak untuk menghasilkan tanaman hibrid.
• TRANSGENIK
Menambahkan gen dari spesies lain untuk menghasilkan varietas dengan sifat baru. Contoh: Pepaya dilakukan
modifikasi secara genetik yang tahan terhadap virus Papaya Ringspot.
• EDIT GENOM
Dengan menggunakan enzim untuk memodifikasi DNA secara langsung di dalam sel. Contoh: Tanaman Canola dimodifikasi tahan terhadap herbisida
BAB 7
PUPUK DAN PEMUPUKAN
• Pupuk adalah bahan pengubah sifat biologi
tanah supaya menjadi lebih baik. Pupuk selain berfungsi mengemburkan tanah juga untuk
membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk
dalam pengertian khusus mengandung bahan
hara (urea) nitrogen. Tetapi, yang kebanyakan
kita ketahui adalah pupuk kandang, kompos,
pupuk cair, dan pupuk kimia.
• Pemupukan adalah penambahan zat-zat yang
diperlukan tanaman untuk kelangsungan hidupnya.
(Juanda,2008)
• Pemupukan adalah suatu cara pemberian unsur hara atau pupuk kepada tanah dengan tujuan agar dapat diserap oleh tanaman (unsur hara adalah makanannya tanaman). ( Anonymous
b,2012)
• Fertilizing is availability of organic material in the soil for supporting plant growth. (Pemupukan adalah
ketersediaan dari bahan organik di dalam tanah untuk
membantu proses pertumbuhan tanaman.(Goenadi,
2006)
Macam-macam Pupuk
1 Pupuk organik
Pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan oleh
bakteri pengurai.
2 Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa
anorganik) adalah pupuk yang sengaja dibuat oleh
manusia dalam pabrik dan mengandung unsur hara
tertentu dalam kadar tinggi.
Macam-macamnya Pupuk Organik
a) Pupuk kandang, merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan
b) Pupuk hijau, merupakan pupuk organik yang berasal dari tanaman atatu berupa sisa panen.
c) Kompos, sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan dan limbah pabrik yang telah mengalami proses dekomposisi atau
fermentasi
d) Humus, merupakan material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun- daunan dan ranting-ranting tanaman yang
membusuk, yang akhirnya mengubah humus menjadi tanah.
e) Mikroba Penyubur Tanah, Mikroba yang
dikemas sebagai pupuk cair disemprotkan ke
tanah hingga berkembang biak dan memberi
dampak positif bagi kesuburan tanah
Macam-macam Pupuk Anorganik
1. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk
tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
a)
Pupuk Nitrogen
.Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
1) Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
2) Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
3) Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
b) Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:
1) Respirasi dan fotosintesis 2) Penyusunan asam nukleat
3) Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
4) Perangsang perkembangan akar, sehingga
tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
5) Mempercepat masa panen sehingga dapat
mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.
c) Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah:
1) Mempengaruhi susunan dan
mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
2) Mempercepat metabolisme unsure nitrogen.
3) Mencegah bunga dan buah agar tidak
mudah gugur.
2. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan
tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3),
ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).
• Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena
setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk
majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam.
(Anonymousc,2012)
Bentuk-bentuk Pupuk
Pupuk Padat
• Untuk membantu pertumbuhan tanaman dapat
dilakukan dengan pupuk yang padat. Pupuk padat lebih lama untuk diserap tanaman. Karena harus diubah dan mencampur dahulu didalam tanah agar dapat
dimanfaatkan dengan baik Pupuk Cair
• Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah
dan tanaman bahan organik dapat dibuat menjadi
pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair menyediakan
nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tanaman (Hardjowigeno,2004)
Teknik Aplikasi Pupuk
1) Larikan
• Caranya buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Pada jenis
pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar disekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk.
2) Penebaran secara merata di atas permukaan tanah
• Caranya setelah pupuk ditebar, lanjutkan dengan pengolahan tanah seperti pada aplikasi kapur dan
pupuk organik. Cara ini menyebabakan distribusi unsur
hara dapat merata sehingga perkembangan akarpun
lebih seimbang.
3) Penugalan
• Caranya, tempatkan pupuk kedalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm. Lubang
tersebut dibuat dengan alat tugal. Setelah pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan.
4) Fertigasi
• Caranya, pupuk dilarutkan dalam air dan
disiramkan pada tanaman melalui air irigasi. Cara
ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya
menggunakan sistem sprinkel.
Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Organik dan Anorganik
Kelebihan Pupuk Organik
Kelebihan dari pupuk organik antara lain:
a) Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan (anorganik).
b) Pupuk organik mengandung asam – asam organik,
antara lain asam humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna baik bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.
c) Pupuk organik mengandung makro dan mikro
organisme tanah yang mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat
biologis tanah.
Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
e) Menjadi penyangga pH tanah.
f) Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.
g) Membantu menjaga kelembaban tanah
h) Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun
i) Tidak merusak lingkungan
Kekurangan Pupuk Organik
Kekurangan dari pupuk organik antara lain:
a) Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.\
b) Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan
implementasinya.
c) Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara, pemberian pupuk organik yang membutuhkan
jumlah besar sehingga menjadi beban biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan. (Sugiarti, 2008)
Kelebihan pupuk anorganik
Kelebihan dari pupuk anorganik antara lain:
a) Pemberiannya dapat terukur dengan tepat b) Kebutuhan tanaman akan hara dapat
dipenuhi dengan perbandingan yang tepat c) Pupuk anorganik tersedia dalam jumlah cukup
d) Pupuk anorganik mudah diangkut karena
jumlah nya relatif sedikit dibandingkan dengan
pupuk organik
Kekurangan pupuk anorganik
Kekurangan dari pupuk anorganik antara lain:
a) Selain hanya mempunyai unsur makro, pupuk anorganik ini sangat sedikit ataupun hampir tidak mengandung unsur hara mikro
b) Meninggalkan residu ke dalam tanah
c) Dalam jangka panjang akan merusak sifat fisik, kimia dan biologi tanah
d) Degradasi unsur hara (Lingga dan
Mansono,2000)
BAB 8
PENGERTIAN POLA TANAM DAN
MACAM MACAM JENIS POLA TANAM
Macam Jenis Pola Tanam a. Monokultur
Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah
ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai
saja. Tujuan menanam secara monokultur
adalah meningkatkan hasil pertanian.
• Penanaman monokultur menyebabkan terbentuknya lingkungan pertanian yang tidakmantap. Buktinya
tanah pertanian harus diolah, dipupuk dan disemprot dengan insektisida. Jika tidak, tanaman pertanian
mudah terserang hama dan penyakit. Jika tanaman pertanian terserang hama, maka dalam waktu cepat hama itu akan menyerang wilayah yang luas. Petani
tidak dapat panen karena tanamannya terserang hama.
Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif
mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang
dipelihara hanya satu jenis. Di sisi lain, kelemahan
sistem ini adalah tanaman relative mudah terserang
hama maupun penyakit.
b. Polikultur
• Polikultur berasal dari kata poli yang artinya banyak dan kultur artinya budaya. Polikultur ialah pola pertanian dengan banyak jenis
tanaman pada satu bidang lahan yang
terusun dan terencana dengan menerapkan
aspek lingkungan yang lebih baik.
keuntungan polikultur :
• a. Mengurangi serangan OPT (pemantauan populasi hama), karena tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT lainnya. Misalnya bawang daun dapat
mengusir hama aphids dan ulat pada tanaman kubis karena mengeluarkan bau allicin,
• b. Menambah kesuburan tanah. Dengan menanam kacang-kacangan- kandungan unsur N dalam tanah
bertambah karena adanya bakteri Rhizobium yang terdapat dalam bintil akar. Dengan menanam yang mempunyai
perakaran berbeda, misalnya tanaman berakar dangkal ditanam berdampingan dengan tanaman berakardalam, tanah disekitarnya akan lebih gembur.
• Kekurangan polikultur adalah:
a. Terjadi persaingan unsur hara antar tanaman, b. OPT banyak sehingga sulit dalam
pengendaliannya.
Tanaman Polikultur Terbagi Menjadi a. Tumpang sari (Intercropping)
Tumpangsari adalah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode tanam pada satu tempat yang sama. Beberapa keuntungan dari sistem tumpangsari antara lain pemanfaatan lahan
kosong disela-sela tanaman pokok, peningkatan produksi total persatuan luas karena lebih efektif dalam
penggunaan cahaya, air serta unsur hara, disamping
dapat mengurangi resiko kegagalan panen dan menekan
pertumbuhan gulma
Keuntungan tumpang sari yaitu:
- Mencegah dan mengurangi pengangguran musim - Memperbaiki keseimbangan gizi masyarakat
petani
- Adanya pengolahan tanah yang minimal
- Jika tanaman tumpang sari berhasil semua, masih dapat diperoleh nilai tambah
- Mengurangi erosi dan jika salah satu tanaman
gagal panen, dapat diperoleh tanaman yang satu
lagi (Thahir, 1999).
b. Tumpang gilir ( Multiple Cropping )
Tumpang gilir dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk
mendapat keuntungan maksimum.
Faktor-faktor tersebut adalah :
• · Pengolahan yang bisa dilakukan dengan menghemat tenaga kerja, biaya pengolahan tanah dapat ditekan, dan kerusakan tanah sebagai akibat terlalu sering diolah dapat dihindari
• · Hasil panen secara beruntun dapat memperlancar penggunaan modal dan meningkatkan produktivitas lahan
• ·