• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun oleh : NAMA : ANJELSVINA DATALAMON, S.Pd NIP : ANGKATAN : VI NDH : 31

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Disusun oleh : NAMA : ANJELSVINA DATALAMON, S.Pd NIP : ANGKATAN : VI NDH : 31"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

“PENINGKATAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X IPS 1 PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 BITUNG”

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

Disusun oleh :

NAMA : ANJELSVINA DATALAMON, S.Pd NIP : 19920818 201903 2 023

ANGKATAN : VI NDH : 31

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN VI

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA

2020

(2)

i LEMBAR PERSETUJUAN

EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI PROVINSI SULAWESI UTARA KERJA SAMA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA

TAHUN 2020

NAMA : ANJELSVINA DATALAMON, S.Pd NIP : 19920818 201903 2 023

INSTANSI : SMA NEGERI 2 BITUNG JABATAN : GURU IPS AHLI PERTAMA

NDH : 31

JUDUL AKTUALISASI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 1 PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 BITUNG

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan VI Provinsi Sulawesi Utara kerja sama Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2020

Watutumou, 12 Februari 2020 Menyetujui,

Coach Mentor

Recky M. O. Pangerapan, SE, MM Dra. Hertina Said NIP. 19791008 201001 1 007 NIP. 19700204 200012 2 00

(3)

ii LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Judul : Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Kelas XI IPS 1 Pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 2 Bitung Nama : Anjelsvina Datalamon, S.Pd

NIP : 19920818 201903 2 023 Pangkat/Gol Ruang : Penata Muda/IIIa

Unit Kerja : SMA Negeri 2 Bitung Jabatan : Guru IPS Ahli Pertama

TELAH DISETUJUI DAN DISEMINARKAN DI DEPAN PARA PENGUJI, MENTOR DAN COACH PADA HARI SENIN DUA PULUH TIGA MARET

TAHUN DUA RIBU DUA PULUH

Mentor Coach Penguji

Dra. Hertina Said Recky M. O. Pangerapan, SE, MM Gerald A. M. Rawis, MM Pembina Tkt 1 Pembina Pembina Tkt 1 NIP. 19670310 199703 2 003 NIP. 19791008 20101 1 007 NIP. 19771118 200902 1 002

Mengetahui

Plt. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI SULAWESI UTARA

DR. Paulus Tamaka, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA NIP 19620516 198603 1 015

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur hormat bahkan kemulian penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena atas tuntunan dan pemeliharaanNya semata sehingga penulis dapat menyelesaiakan penulisan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bitung, sebagai salah satu syarat kelulusan pelatihan dasar CPNS golongan III.

Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis mendapat banyak bantuan dan bimbingan. Untuk itu, dengan hati yang penuh syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Paulus Tamaka, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Utara

2. Ibu Fonny Tumundo, S.Pd, M.Pd, selaku kepala SMA Negeri 2 Bitung yang banyak memberikan dukungan dan masukan demi kelancaran kegiatan aktualisasi

3. Ketua Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Provinsi Sulawesi Utara

4. Bapak Recky M. O. Pangerapan, SE, MM selaku pembimbing yang senantiasa memberikan arahan

5. Bapak Gerald M. Rawis, MM selaku penguji yang juga turut memberikan saran 6. Seluruh widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah 7. Ibu dan Bapak Instruktur, serta panitia dari BPSDMD Provinsi Sulawesi Utara 8. Seluruh rekan kerja SMA Negeri 2 Bitung

9. Teman-teman latsar angkatan VI

10. Keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan semangat

Penulis menyadari laporan ini masih belum sempurna, akan tetapi penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Watutumou, Maret 2020 Penulis,

Anjelsvina Datalamon, S.Pd

(5)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan dan Sasaran ... 2

C. Manfaat ... 2

BAB II GAMBARAN UMUM DAN ORGANISASI A. Profil OPD ... 3

B. Visi dan Misi ... 4

C. Nilai-Nilai OPD ... 4

BAB III NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN A. Akuntabilitas ... 5

B. Nasionalisme ... 6

C. Etika Publik ... 8

D. Komitmen Mutu ... 9

E. Anti Korupsi… ... 10

BAB IV AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK A. Rancangan Aktualisasi ... 13

B. Hasil Aktualisasi dan Analisis Dampak ... 23

BAB V PENUTUP A. Kesimpulasn ... 31

B. Saran ... 31

(6)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang cenderung melibatkan dua pihak, guru dan peserta didik, untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu meningkatkan hasil belajar, tetapi dengan pemikiran yang berbeda. Dari pihak peserta didik pemikiran terutama tertuju pada bagaimana mempelajari materi pelajaran supaya hasil belajar dapat meningkat. Di sisi lain, guru memikirkan pula bagaimana meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran agar siswa bisa memahami setiap konsep materi yang di ajarkan sehingga mereka dapat mencapai hasil atau prestasi belajar yang lebih baik.

minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi dalam proses pembelajaran dapat menunjang proses pembelajaran semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar siswa yang rendah maka kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh pada hasil belajar

Masalah rendahnya minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran sosiologi yang mengakibatkan nilai siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari permasalahan di atas, maka penulis berupaya untuk meningkatkan minat belajar peserta didik kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran sosiologi dengan membuat media pembelajaran yang menarik melalui penggunaan LCD dengan menampilkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan ice breaking.Selain itu, guru sebagai bagian dari PNS, juga perlu menerapkan nilai ANEKA dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Guru yang yang kompeten, profesional dan berintegritas tinggi menjadi salah satu syarat terwujudnya pendidikan yang berkualitas.

.

(7)

2 B. Tujuan dan sasaran

Tujuan penulisan rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran sosiologi, di SMA Negeri 2 Bitung

Sasaran dari kegiatan ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1

C. Manfaat

Diharapkan dari kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa Guru : menambah referensi media pembelajaran guru

Siswa : meningkatkan minat belajar siswa

(8)

3 BAB II

GAMBARAN UMUM DAN ORGANISASI

A. Profil SMA Negeri 2 Bitung

SMA Negeri 2 Bitung merupakan salah satu dari 4 SMA Negeri yang ada di Kota Bitung, dimana SMA Negeri 2 Bitung ini cukup terkenal dan banyak diminati oleh masyarakat, sehingga masyarakat saling berebut kursi di SMA Negeri tertua di Kota Bitung ini. SMA yang terletak di Jln. Siswa no. 203 Kecamatan Madidir kota Bitung ini didirikan di atas tanah seluas 9195 m2 dan bisa dibilang memiliki fasilitas terlengkap walaupun tidak terlalu sempurna dan berada dalam kondisi terawat. Di samping itu kondisi belajarnya tetap tenang.

SMA Negeri 2 Bitung berdiri pada tanggal 5 Januari 1974 dengan nama SMA Negeri Girian Kelas Jauh Bitung yang terdiri dari pecahan siswa-siswa SMA Pancasila Bitung dan SMA Don Bosco Bitung di bawah pimpinan Bapak F.

Wangania, BA dan lokasi sekolah pada waktu itu berada di samping kiri Puskesmas Bitung Barat yang dibuat oleh orang tua murid.

Pada tahun 1976 sudah dimulai pembangunan gedung sekolah yang berlokasi di Madidir (Madidir Ure saat ini) yang terdiri dari 21 ruang belajar, perpustakaan, ruang ketrampilan, ruang guru dan ruang kepala sekolah, sehingga pada bulan Nopember 1976 siswa-siswa pindah ke lokasi sekolah yang baru walaupun pembangunan gedung sekolah pada waktu itu belum selesai dan ini dikoordinasi oleh Hasyim Kyai Demak. 19 April 1977 SMA Negeri 2 Bitung diresmikan oleh Menteri Perdagangan Bapak Radius Prawiro dengan nama SMA Negeri 458 Bitung dengan Kepala Sekolah Drs. S.E. Kusen dibantu oleh 7 orang guru PNS dan beberapa guru honor.

Selanjutnya berganti nama menjadi SMA Bitung, kemudian SMU Negeri Bitung dan terakhir SMA Negeri 2 Bitung.

Tahun 2003 SMA Negeri 2 Bitung mengikuti Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), tahun 2005 sebagai Sekolah Kategori Mandiri ( SKM ), tahun 2008 sebagai rujukan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional ( RSBI ) dan sejak tahun 2013 sampai sekarang menganut kurikulum 2013 ( K-13).

(9)

4 Struktur Organisasi

B. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Bitung

Visi Sekolah : Beriman, cerdas, kreatif, berkarakter dan berbudaya lingkungan yang kompetitif di era global.

Misi sekolah :

1. Mengimplementasikan rintisan SMA bertaraf internasional menuju pengembangan sekolah bertaraf internasional.

2. Melakukan inovasi dalam proses pembelajaran.

3. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Meningkatkan prestasi akademik ndan non akademik.

5. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

6. Mewujudkan lingkungan sekolah yang menunjang proses pembelajaran yang menyenangkan ( Joyfull Learning).

7. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan menggalang partisipasi masyarakat.

8. Mewujudkan tata karma dalam hubungan antar warga sekolah.

C. Nilai-nilai Sekolah : Inovatif, profesional, takwa, kreatif, santun

(10)

5 BAB III

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

Nilai-Nilai Dasar

Pembentukan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk dapat mengubah mindset sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu untuk menerapkan pola baru ASN diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).

A. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi yang dipercayakan mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya.

Kata akuntabilitas seringkali disamakan dengan responsibilitas atau tanggungjawab. Namun, pada dasarnya kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya

b. Transparansi

Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi

c. Integritas

Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan

d. Tanggung Jawab

Kesadaran manusia akan tingkah laku atas perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

e. Keadilan

(11)

6 Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

f. Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

g. Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

h. Kejelasan

Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang je;as tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

i. Konsistensi

Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

B. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa

Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai Negara sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik. Nilai nilai ketuhanan yang dikehendaki pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraan. Dengan berpegang teguh pad anilai nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif,

(12)

7 dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.

b. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman Negara dalam memuliakan nilia-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti Negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa”.

c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia

Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya yang menjalani satu riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup dalam suatu wilayah geopolitik nyata.

Selain kehendak hidup bersama, kebersamaan bangsa Indonesia yang didukung oleh semangat gotong royong. Dengan kegotong royongan itulah Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia bukan membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari territorial Indonesia. Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong royong yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti kemajemukan dan keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan Indonesia tidak boleh dipandang sebagai hal negative dan menjadi ancaman yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan melalui proses penyerbukan budaya ke luar berarti memuliakan kemanusiaan universal, dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.

d. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Demokrasi permusyawaratan mempunya dua fungsi. Fungsi pertama, badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan aspirasi beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan Negara persatuan, bukan Negara untuk satu golongan atau perorangan. Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua pihak.

(13)

8 Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Ada tiga persyaratan dalam pemerintahan yang demokratis, yaitu :

1) Kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat yang diperintah;

2) Kekuasaan itu harus dibatasi; dan

3) Pemerintah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat untuk dapat menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien.

Secara garis besar. Terdapat dua model demokrasi, yaitu : majoritarian democracy (demokrasi yang lebih mengutamakan suara mayoritas) dan concensus democracy (demokrasi yang mengutamakan consensus atau musyawarah). Oleh karena itu, pilihan demokrasi consensus berupa demokrasi permusyawaratan merupakan pilihan yang bisa membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia

e. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia

Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.

Peran Negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial antara lain: (a) perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sesitem kemasyarakatan, (b) pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan; (c) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang diperlukan, dan (d) dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang.

C. Etika Publik

Nilai-nilai dasar etika publik:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

(14)

9 h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah.

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

D. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan tindakan untuk mengahrgai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan public.

Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.

Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performa untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhnyainya kebutuhan pelanggan.

b. Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya, penaylahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.

c. Inovasi

Inovasi pelayanan public adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan meHasil belajar setiap indovidu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan public yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

d. Mutu

(15)

10 Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

E. Anti Korupsi

Ada 9 (Sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi probadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

b. Peduli

Kepedulian seseorang kepada sesame menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.

Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan terdoga untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

c. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

d. Disipilin

(16)

11 Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.

Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

e. Tanggung jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesame manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggung jawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, Negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

f. Kerja keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan public yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

g. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memicu untuk mencari harta sebanyak banyaknya.

h. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas.

Ia juga berani berdiri sendiri dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal

(17)

12 yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.

i. Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.

(18)

13 BAB IV

AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK

A. RANCANGAN AKTUALISASI a. Analisis Isu

NO ISU AKTUAL/MASALAH POKOK U S G SKOR PRIORITAS

1.

Kurangnya minat belajar peserta didik kelas XI

IPS 1 pada mata pelajaran sosiologi 5 4 4 13 I

2. Rendahnya minat membaca siswa pada mata

pelajaran sosiologi 4 3 4 11 II

3. Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga

kebersihan selama jam pelajaran 3 4 3 10 III

Keterangan:

Angka 5: sangat gawat/mendesak/cepat;

Angka 4: gawat/mendesak/cepat;

Angka 3: cukup gawat/mendesak/cepat;

Angka 2: kurang gawat/mendesak/cepat;

Angka 1: tidak gawat/mendesak/cepat.

Berdasarkan tabel tersebut, ditemukan isu/masalah pokok yang menjadi prioritas, yakni “Kurangnya minat belajar peserta didik kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran sosiologi”

(19)

14 Unit Kerja : SMA Negeri 2 Bitung

Identifikasi Isu : Kurangnya minat belajar peserta didik kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran sosiologi

Rendahnya minat membaca siswa pada mata pelajaran sosiologi

Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan selama jam pelajaran

Isu yang diangkat : Kurangnya minat belajar peserta didik kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran sosiologi Analisa Dampak : • Siswa merasa bosan pada pembelajaran sosiologi

• Nilai siswa yang tidak mencapai KKM

GagasanPemecahanIsu : Peningkatan minat belajar peserta didik kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran sosiologi

(20)

15 b. Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahap

Kegiatan

Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Penguatan Nilai- nilai Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang

pelaksanaan kegiatan

-Membicarakan masalah rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS 1 SMA N 2 Bitung

-membahas bersama gagasan yang akan digunakan untuk mengatasi masalah rendahnya minat belajar siswa.

-mencatat saran dan masukan dari atasan

-Terlaksananya konsultasi dengan atasan (Kepala Sekolah) -adanya kesepakatan bersama pimpinan (Kepala Sekolah) mengenai gagasan yang akan digunakan dalam

mengatasi masalah - catatan saran dan masukan dari atasan (Kepala Sekolah)

Akuntabilitas Kejelasan target

kejelasan target mengenai tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan aktualisasi

Nasionalisme Tidak memaksakan kehendak tapi menerima setiap masukan dan saran yang diberikan oleh Pimpinan

Etika Publik

Sopan dalam berperilaku saat mengahadap Pimpinan

Komitmen Mutu

Memiliki sikap dan tata krama yang baik antar warga sekolah

- Santun dalam bertutur kata dan berperilaku dihadapan pimpinan

(21)

16 Setiap rencana kegiatan

disampaikan secara efektif

Anti Korupsi Disiplinwaktu saat bertemu dengan Pimpinan

2 Menyiapkan power point sebagai media pembelajaran

- Membuat RPP -Membuat desain power point

- memasukan materi kedalam power point

- Tersedianya rancangan pelaksanaan pembelajaran - Tersedianya

desain power poin atau - Tersedianya

media pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran

Akuntabilitas Bertanggung Jawab Dalam membuat media pembelajaran

Nasionalisme Bekerja keras dalam pembuatan media pembelajaran Etika public

Cermat dalam membuat media pembelajaran Komitmen mutu

Efisien dalam pengunaan waktu kegiata

pembelajaran Anti korupsi

Meningkatkan

profesionalisme pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

Kreatif dalam

merancang kegiatan pembelajaran

(22)

17 Mandiri dalam pembuatan

media pembelajaran

3 Menyediakan video/film pendek sebagai media pembelajaran

- Mencari referensi video - Menyimpan video untuk

ditampilkan

- Tersedianya video untuk kegiatan pembelajaran

Akuntabilitas

Bertangung jawab dalam menyiapkan video yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran Nasionalisme

Menghargai karya orang lain dengan menyimpan video secara baik Etika

Cermat dalam memilih video

Komitmen mutu Efektif dalam

pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai

Anti korupsi Beranggung jawab terhadap video yang disimpan

Meningkatkan

profesionalisme pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

Profesional terhadap tugas pokok dan fungsi

(23)

18 4 Melaksanakan

kegiatan pembelajaran menggunakan LCD/Video

-Melaksanakan pengelolaan kelas -Menyajikan materi penbelajaran lewat media pembelajaran

-mengarahkan siswa untuk berdiskusi sesuai materi yang ditayangkan

- Terciptanya ruangan pembelajaran yang

kondusif dan menyenangka n

- tersedianya materi pembelajaran - Suasana

belajar aktif dan optimal

Akuntabilitas

Kejelasan target dalam mencapai tujuan

pembelajaran Nasionalisme Adanya Hormat

menghormati antara guru dan siswa

Etika public Cermat dalam menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan Komitmen mutu Memilih kegiatan ekstra yang responsive dan efisien

Anti korupsi

Bertanggung jawab

Melakukan KBM dengan menggunakan media pembelajaran merupakan salah satu tindakan kreatif yang juga dapat meningkatkan prestasi akademik siswa

Kreatif dalam melaksanakan pembelajaran

5 Menerapkan ice breaking dalam kegiatan pembelajaran

- Menyiapkan beberapa kegiatan ice breaking - Melaksanakan

kegiatan ice breaking dalam proses

pembelajaran

- Tersedianya list metode ice breaking -terlaksananya kegiatan ice breaking

Akuntabilitas Bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan ice breaking Nasionalisme Mengutamakan

metode ice breaking merupakan salah satu kegiatan yang dapat mendukung proses pembelajaran sehingga siswa lebih memahami

Kreatif dalam melaksanakan pembelajaran

(24)

19 kepentingan bersama

dalam melaksanakan kegiatan

Etika public cermat dalam

menentukan kegiatan ice breaking

Komitmen mutu Tetap disiplin selama proses kegiatan Anti korupsi

Peduli terhadap peserta didik selama proses pembelajaran

konsep pembelajaran

6 Evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode undian

- Membuat soal yang akan menjadi bahan evaluasi terhadap siswa

- Melaksanakan evaluasi - Memeriksa hasil

evaluasi

- Tersedianya soal yang akan digunakan mengevaluasi - Terlaksananya

kegiatan evaluasi

Akuntabilitas Kosisten dalam pembuatan soal untuk siswa

Nasionalisme Disiplin saling

menghormati antar guru dan siswa

Etika public Bertanggung jawab

- Dengan melaksanakan evaluasi bisa melihat

ketercapaian hasil belajar siswa dalam rangka peningkatan prestasi akademik

- Profesional dalam melaksanakan proses penilaian pengajaran

(25)

20 dalam menyiapkan soal

evaluasi

Komitmen mutu Melaksanakan evaluasi dengan efisiensi waktu yang tepat

Anti korupsi

Jujur dalam memberikan nilai evaluasi

(26)

21 c. Jadwal Aktualisasi

Nama Peserta : Anjelsvina Datalamon Instansi : SMA Negeri 2 Bitung

ISU : Kurangnya minat belajar peserta didik kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran sosiologi Tempat Aktualisasi : SMA Negeri 2 Bitung

No Isu/Kegiatan Nilai Dasar Tanggal Pelaksanaan Output

1 Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang pelaksanaan kegiatan

- Akuntabilitas (Kejelasan Target) - Nasionalisme (Tidak

memaksakan kehendak) - Etika Publik (sopan) - Komitmen Mutu (Efektif) - Anti Korupsi (Disiplin waktu)

19 februari 2020

-Terlaksananya konsultasi dengan atasan (Kepala Sekolah)

-adanya kesepakatan bersama pimpinan (Kepala Sekolah) mengenai gagasan yang akan digunakan dalam mengatasi masalah

- catatan saran dan masukan dari atasan (Kepala Sekolah)

2 Menyiapkan power point sebagai media pembelajaran

- Akuntabilitas (Bertanggung jawab)

- Nasionalisme (bekerja keras) - Etika Publik (Cermat)

- Komitmen Mutu (Efisien) - Anti Korupsi (Mandiri)

19 - 20 februari 2020

- Tersedianya desain power poin atau

- Tersedianya media/video pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran

3 Menyediakan video sebagai media pembelajaran

- Akuntabilitas (Bertanggung jawab)

- Nasionalisme (menghargai karya orang lain)

- Etika Publik (Cermat)

21 februari 2020

- Tersedianya video untuk kegiatan pembelajaran

(27)

22 - Komitmen Mutu (Efektif)

- Anti Korupsi (Bertanggung jawab)

4 Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan LCD/Video

- Akuntabilitas (Bertanggung jawab)

- Nasionalisme (Hormat menghormati)

- Etika Publik (Cermat) - Komitmen Mutu (Efisien) - Anti Korupsi (Bertanggung

jawab)

26 dan 27 februari 2020

- Tersedianya rancangan pelaksanaan pembelajaran

- Terciptanya ruangan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan

- tersedianya materi pembelajaran - Suasana belajar aktif dan optimal

5 Menerapkan ice breaking dalam kegiatan

pembelajaran

Akuntabilitas (Bertanggung jawab) Nasionalisme (Mengutamakan kepentingan bersama)

- Etika Publik (cermat) - Komitmen Mutu (Disiplin) - Anti Korupsi (Peduli)

27 februari 2020

- Tersedianya metode ice breaking -terlaksananya kegiatan ice breaking

6 Evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode undian

- Akuntabilitas (Konsisten) - Nasionalisme (disiplin) - Etika Publik (Bertanggung

jawan)

- Komitmen Mutu (Efisiensi) - Anti Korupsi (Jujur)

7 maret 2020 (pembuatan soal)

11 maret 2020 (evaluasi pembelajaran)

- Tersedianya soal yang akan digunakan mengevaluas

- Terlaksananya kegiatan evaluasi

- Siswa mengetahui hasil evaluasi yang telah dicapai setelah materi diberikan

(28)

23

B. ANALISIS DAMPAK

Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah

tentang pelaksanaan kegiatan

Tahapan Kegiatan 1. Membicarakan masalah rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS 1 SMA N 2 Bitung

2. membahas bersama gagasan yang akan digunakan untuk mengatasi masalah rendahnya minat belajar siswa.

3. mencatat saran dan masukan dari atasan

Waktu Pelaksanaan 19 februari 2020

Deskripsi kegiatan : Saya melakukan pertemuan dengan Kepala SMA Negeri 2 Bitung untuk berkonsultasi dengan pimpinan sekolah mengenai kegiatan yang akan saya laksanakan.

1. Menyampaikan isu yang saya angkat dan kegiatan yang akan saya laksanakan untuk mengatasi isu yang di angkat

2. Menyampaikan model kegiatan pembelajaran yang akan saya laksanakan 3. Meminta izin kepada pimpinan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi Hasil Kegiatan:

Terlaksananya kegiatan konsultasi dengan pimpinan sekolah yang membicarakan tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Analisis Dampak:

Berkonsultasi dengan pimpinan sekolah adalah langkah awal dalam melaksanakan kegiatan. Jika tidak melaksanakan konsultasi dengan pimpinan maka akan berdampak pada dukungan dan izin dari pimpinan yang mungkin saja tidak akan kita dapatkan karena menunjukkan sikap yang tidak menghormati pimpinan dengan tidak menyampaikan pelaksanaan kegiatan kepada pimpinan.

Nilai-Nilai yang relevan:

• Akuntabilitas

Menyampaiakan kejelasan target dari kegiatan yang akan di capai kepada pimpinan sehingga pimpinan mengetahui tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan

• Nasionalisme

Menerima setiap masukan atau saran dari pimpinan dengan tidak memaksakan kehendak pribadi

• Etika Publik

Tetap bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan

• Komitmen Mutu

Menyampaikan pokok dari setiap kegiatan sehingga waktu terpakai dengan efisien

• Anti Korupsi

• Bertemu dengan pimpinan disaat waktu istirahat sehingga tidak menggagu tugas tanggung jawab lainnya

(29)

24 Dokumentasi

Kegiatan 2 Menyiapkan power point sebagai media

pembelajaran

Tahapan Kegiatan - Membuat RPP

- Membuat desain power point

- memasukan materi kedalam power point

Waktu Pelaksanaan 19 - 20 februari 2020 Deskripsi kegiatan

1. Untuk menunjang jalannya kegiatan pembelajaran saya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan ketentuan sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan dan efisien

2. power point dibuat dengan desain yang menarik termasuk menambahkan gambar- gambar yang sesuai dengan materi sehingga membuat desain lebih menarik dan mudah di pahami

Inovasi :

Tersedianya media pembelajaran yang modern yang membatu baik guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran serta menambah pengetahuan guru dalam memodifikasi media pembelajaran yang modern.

Hasil Kegiatan:

Tersedianya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam proses

pembelajaran serta tersedia juga media pembelajaran atau power point yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Analisis Dampak:

Menyiapkan Rencana pelaksanaan pembelajaran dan media pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Jika tidak menyiapkan RPP dan media

(30)

25 pembelajaran maka otomatis kegiatan pembelajaran tidak akan terlaksana secara efektif dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan tidak akan tercapai.

Nilai-Nilai yang relevan:

• Akuntabilitas

Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan media pembelajaran power point dengan bertanggung jawab sehingga tersedia RPP dan power point yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

• Nasionalisme

Bekerja keras adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan RPP dan media pembelajaran agar dapat selesai dengan baik

• Etika Publik

Kecermatan dalam membuat RPP dan media pembelajaran dapat menghasilkan RPP dan media pembelajaran yang berkualitas

• Komitmen Mutu

Dengan adanya RPP dan media pembelajaran maka penulis akan efisien dalam menggunakan waktu kegiatan pembelajaran

• Anti Korupsi

Dengan menyiapkan RPP dan media pembelajaran akan menumbuhkan jiwa

kemandirian kepada penulis dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik

Dokumentasi

(31)

26

Kegiatan 3 Menyediakan video/film pendek sebagai media

pembelajaran

Tahapan Kegiatan - Mencari referensi video

- Menyimpan video untuk ditampilkan

Waktu Pelaksanaan 21 februari 2020

Deskripsi kegiatan : saya mencari video atau film pendek dengan memanfaatkan internet.

Karena ada begitu banyak video yang tersedia maka saya dengan teliti memilih video yang sesuai dengan materi yang diajarkan yakni video tentang integrasi dan reintegrasi sosial Video pertama yakni video integrasi sosial yang dibuat oleh siswa disalah satu SMA dan video yang ke 2 video reintegrasi sosial yang dibuat oleh Humas Kabupaten Bandung

Inovasi :

Video merupakan sarana pembelajaran yang baik digunakan dalam proses pembelajaran karena biasanya peserta didik hanya mendengarkan penjelasan tetapi dengan adanya video selain mendengarkan penjelasan peserta juga dapat melihat langsung tayangan atau video yang sesuai materi pembelajaran.

Hasil Kegiatan:

Tersedianya video yang sesuai dengan pembelajaran sehingga dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi para peserta didik.

Analisis Dampak:

Menyiapkan video adalah salah satu bagian penting dari proses pembelajaran jika video tidak disiapkan maka otomatis kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan seseuai dengan apa yang diharapkan.

Nilai-Nilai yang relevan:

• Akuntabilitas

Bertanggung jawab dalam mencari video yang akan digunakan sehingga video yang di gunakan sesuai dengan materi ajar

• Nasionalisme

Menghargai karya orang lain dengan menyimpan video dengan baik serta

mempergunakan video sesuai dengan kebutuhan yakni penunjang proses pembelajaran

• Etika Publik

Kecermatan dalam memilih video pembelajaran yang berkualitas.

• Komitmen Mutu

Dengan adanya bahan ajar dalam bentuk video maka kegiatan pembelajaran akan efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat di capai

• Anti Korupsi

Bertanggung jawab dengan video yang merupakan karya orang lain makanya harus digunakan dengan sebaiknya dan sesuai dengan fungsinya.

DOKUMENTASI

(32)

27

Kegiatan 4 Melaksanakan kegiatan pembelajaran

menggunakan LCD

Tahapan Kegiatan Melaksanakan pengelolaan kelas

-Menyajikan materi penbelajaran lewat media pembelajaran

-mengarahkan siswa untuk berdiskusi sesuai materi yang ditayangkan

Waktu Pelaksanaan 26 dan 27 februari 2020

Deskripsi kegiatan : kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran audio visual.

1. Kegiatan pembelajaran pertama dilaksanakan dengan menggunakan media power point yaitu guru menyajikan materi dalam bentuk power point kemudian peserta didik diarahkan untuk berdiskusi kelompok. Sesuai dengan waktu yang telah diatur, Setelah selesai berdiskusi peserta didik menyampaikan hasil dikusinya bersama dengan kelompok.

2. Kegiatan pembelajaran yang kedua dilaksanakan dengan media video atau film pendek, peserta didik diarahkan untuk menonton film pendek yang berkaitan dengan materi.

Guru memberikan arahan kepada peserta didik untuk focus agar dapat mengerti film yang sedang di tinton. Selesai menonton film peserta didik berdikusi dan

menyampaikan pendapat kelompok mereka tentang film tersebut.

Inovasi

Terciptanya proses pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi guru maupun peserta didik, menggunakan waktu belajar dengan efisien dan mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran

Hasil Kegiatan:

Terlaksanannya kegiatan pembelajaran dengan model audio visual yang menarik bagi peserta didik sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik dan peserta didik mudah memahami materi yang dipelajari

Analisis Dampak:

Jika kegiatan pembelajaran dengan media powor point dan video tidak terlaksana maka tentunya peserta didik akan semakin kurang berminat dengan mata pelajaran sosiologi. Apa terlebih stigma yang melekat pada mata pelajaran sosiologi yaitu pelajaran yang membosankan karena terus menghafal materi pembelajaran.

Nilai-Nilai yang relevan:

• Akuntabilitas

Melaksanakan proses pembelajaran dengan bertanggung jawab sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

• Nasionalisme

Terus menekankan rasa saling menghormati dalam proses pembelajaran baik guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik sehingga proses belajar berjalan dengan aman dan kondusif

• Etika Publik

Selama proses pembelajaran cermat dalam emnyampaikan materi serta memberikan penilaian kepada peserta didik

• Komitmen Mutu

(33)

28 Mendorong siswa untuk responsive dan mempergunakan waktu belajar dengan efisien

• Anti Korupsi

Bertanggung jawab dengan materi yang telah diajarkan Dokumentasi

Kegiatan 5 Menerapkan ice breaking dalam kegiatan

pembelajaran

Tahapan Kegiatan -Menyiapkan beberapa kegiatan ice breaking -Melaksanakan kegiatan ice breaking dalam proses pembelajaran

Waktu Pelaksanaan 27 februari 2020

Deskripsi kegiatan :

1. Dalam menentukan kegiatatan ice breaking yang akan digunakan saya memilih kegiatan ice breaking yang mudah untuk dilaksanakan di dalam kelas dan tentunya memiliki makna yang jelas.

2. Kegiatan ice breaking berlangsumg dengan baik. Siswa merasa senang dan kembali bersemangat untuk melanjutkan proses permbelajaran.

Inovasi :

Penerapan ice breaking membuat suasana belajar menjadi menyenangkan bagi para siswa karena selain menghibur dapat juga mengembalikan semangat siswa dalammelanjutkan pembelajaran

Hasil Kegiatan:

Terlaksananya hasil kegiatan ice breaking membuat suasana belajar semakin menarik dan menimbulkan semangat baru bagi guru dan peserta didik dalam melanjutkan proses

pembelajaran. Ice breaking menghilangkan kejenuhan dan rasa kantuk dalam kegiatan proses belajar mengajar

Analisis Dampak:

Jika kegiatan ice breaking tidak dilaksanakan maka peserta didik akan merasa jenuh dan bosan sehingga akan menggangu proses pembelajaran dan peserta didik tidak akan memahami materi yang diajarkan

(34)

29 Nilai-Nilai yang relevan:

• Akuntabilitas

Tetap bertanggung jawab selama proses kegiatan ice breaking sehingga kelas tetap aman dan kondusif

• Nasionalisme

Melaksanakan ice breaking dengan mengutamakan kepentingan bersama yakni demi proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.

• Etika Publik

Cermat menentukan kegiatan ice breaking sehingga kegiatan ini tidak menggagu peoses belajar mengajar

• Komitmen Mutu

Terus mengawasi dengan seksama agar kegiatan ice breaking terlaksana dengan disiplin

• Anti Korupsi

Peduli dengan keadaan peserta didik mendorong untuk menerapkan ice breaking dalam proses pembelajaran

Dokumentasi

Kegiatan 6 Evaluasi pembelajaran dengan menggunakan

metode undian

Tahapan Kegiatan - Membuat soal yang akan menjadi bahan evaluasi terhadap siswa

- Melaksanakan evaluasi - Memeriksa hasil evaluasi Waktu Pelaksanaan 11 maret 2020

Deskripsi kegiatan :

1. Soal dibuat cermat berdasarkan ketentuan dan materi pembelajaran

2. Proses evaluasi dilaksanakan dengan metode undian. Soal terdiri dari lima model soal dan setiap peserta didik mengambil satu undian yang merupakan soal yang dikerjakan sebagai bahan evaluasi. Setiap siswa mengerjakan soal yang berbeda namun ada beberapa peserta didik yang mengerjakan soal sama tergantung dari soal undian yang di ambil oleh peserta didik

3. Proses pemeriksaan hasil evaluasi dilaksanakan dirumah. Hasil evaluasi diperiksa dengan cermat sehingga dalam pemberian nilai tidak ada yang dirugikan

(35)

30 Inovasi

Porses evaluasi menjadi lebih baik dan efektif karena peserta didik mendapatkan soal yang berbeda-beda sehingga mencegah siswa berdiskusi saat mengerjakan soal evaluasi

Hasil Kegiatan:

Terlaksananya kegiatan evaluasi maka saya dapat mengukur dan menilai proses belajar yang dilaksanakan dengan model pembelajaran audio visual dan penerapan ice breaking berjalan dengan baik dan dapat dipahami oleh peserta didik karena terbukti peserta didik dapat mengerjakan soal evaluasi dengan baik dan benar.

Analisis Dampak:

Jika kegiatan evaluasi tidak dilaksanakan maka tentu saja kegiatan proses belajar dengan media audio visual tidak dapat diukur dan tidak dapat melihat hasil dari proses pembelajaran yang dilaksanakan

Nilai-Nilai yang relevan:

• Akuntabilitas

Konsisten dalam pembuatan soal dan memberikan penilaian

• Nasionalisme

Proses evaluasi dilaksanakan dengan displin, teratur, dan saling menghormati antara guru dan siswa

• Etika Publik

Bertanggung jawab dalam menyiapkan soal atau bahan evaluasi

• Komitmen Mutu

Pelaksanaan evaluasi memiliki batas waktu yang ditentukan sehingga penggunaan waktu efisien

• Anti Korupsi

Dalam pemberian nilai jujur sesuai dengan pemeriksan hasil evaluasi Dokumentasi

(36)

31 BAB V

PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang dilaksanakan oleh penulis Sejak tanggal 17 februari sampai 17 maret 2020 di SMA Negeri 2 Bitung maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kegiatan aktualisasi ini memiliki 5 kegiatan kreatif yakni yang pertama menyiapkan power point sebagai media pembelajaran, kedua menyediakan video/film pendek sebagai media pembelajaran, ketiga melaksankan kegiatan pembelajaran menggunakan LCD, Keempat menerapkan ice breaking dalam kegiatan pembelajaran dan yang kelima evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode undian.

2. Dengan melaksanakan kegiatan belajar mengajar menggunakan audio visual lebih mepermudah peserta didik untuk memahami materi pembelajaran sehingga meningkatkan minat belajar peserta didik dapat dilihat dengan meningkatnya nilai peserta didik pada mata pelajaran Sosiologi. Terlebih dengan menerapkan ice breaking lebih membuat proses belajar menjadi menyenangkan.

B. SARAN

Pengaktualisasian nilai-nilai dasar profesi ASN sebaiknya tidak hanya dilaksanakan saat kegiatan Latsar berlangsung melainkan dapat terus di terapkan di dalam melaksanakan tugas khususnya di SMA Negeri 2 Bitung sehingga mutu pendidikan akan lebih baik dan maju.

(37)

32

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan kepala LAN RI Nomor 25 tahun 2017 tentang Pelatihan dasar CPNS Modul pelatihan dasar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara

(38)

33

LAMPIRAN 1

(39)

34

LAMPIRAN 2

(40)

35

(41)

36

LAMPIRAN 3

(42)

37

LAMPIRAN 4

(43)

38

LAMPIRAN 5

(44)

39

LAMPIRAN 6

(45)

40

Referensi

Dokumen terkait

Gambar L4.6 Hasil Analisa SEM ( Scanning Electron Microscopy) Bioplastik Pati Talas Dengan Kitosan dan Plasticizer Sorbitol Pada Daerah Patahan Hasil Analisa. Sifat Kekuatan

b. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah. **) Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi akuntansi memberikan input yang paling penting ke dalam mekanisme corporate governance, informasi akuntansi secara implisit

Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.. HOKLI SIMAMORA Tahun

Melihat realitas yang terjadi saat ini, hampir semua negara di dunia mengalami proses.. globalisasi, hanya saja dalam tahapan yang berbeda, ada yang lebih cepat dan ada

Agus Budi Wibowo, MSi adalah Staf Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisonal Banda Aceh...   Disadari

Berdasarkan kontruk teori yang diperoleh dari diskursus terhadap agama dan politik dalam tulisan ini penulis searah dengan pendapat Beng-Lan Goh

Koordinasi di bidang Statistik dilaksanakan antara Pemerintah Kota Semarang dengan Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997