• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Renstra Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2010-2014 30 BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Kota Bogor 4.1.1 Pernyataan Visi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan.

Dengan demikian visi merupakan gambaran yang ingin dicapai, menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis, memiliki orientasi masa depan, menumbuhkan komitmen bersama seluruh masyarakat, dan menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi dalam rangka memberi keyakinan bahwa suatu perkembangan akan terjadi. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2010-2014, Visi Kota Bogor adalah ”Kota perdagangan dengan sumberdaya manusia produktif dan pelayanan prima”

(2)

Renstra Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2010-2014 31 Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bogor diarahkan menjadi kota yang aktifitas masyarakatnya terutama bergerak di sektor perdagangan selain sektor jasa dengan didukung dengan sumberdaya manusia yang produktif dan pelayanan prima kepada masyarakat. Pelayanan Prima diwujudkan dengan memberikan kepastian hukum, kepastian waktu, prosedur dan biaya setiap pelayanan publik yang diberikan pemerintah sehingga diharapkan menjadi pendukung dalam penanaman investasi swasta dan peningkatan partisipasi masyarakat didalam pembangunan.

4.1.2 Pernyataan Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Sebagai penjabaran dari visi diatas, dirumuskan misi Kota Bogor sebagai berikut :

 Misi Pertama :

Mengembangkan perekonomian masyarakat yang bertumpu pada kegiatan jasa perdagangan.

 Misi Kedua :

Mewujudkan kota yang bersih dengan sarana prasarana transportasi yang berkualitas.

(3)

Renstra Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2010-2014 32

 Misi Ketiga :

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penekanan pada penuntasan wajib belajar 12 tahun, serta peningkatan kesehatan dan keterampilan masyarakat.

 Misi Keempat :

Peningkatan pelayanan publik dan partisipasi masyakatat .

Sebagai dinas teknis yang menangani sebagian urusan pemerintahan, Dinas Pertanian Kota Bogor melaksanakan strategi pembangunan sesuai dengan pernyataan misi pertama Kota Bogor. Penetapan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan yang akan dilaksanakan diarahkan untuk mendukung berkembangnya perekonomian masyarakat melalui pengembangan agribisnis perkotaan dengan berbasis kepada potensi sumber daya dan kearifan lokal.

Pengembangan agribisnis perkotaan yang dicanangkan oleh Dinas Pertanian Kota Bogor bertujuan untuk meningkatkan pengolahan hasil pertanian, pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman, ternak dan ikan serta peningkatan pmasaran hasil produksi pertanian.

4.2 Visi dan Misi Dinas Pertanian Kota Bogor 4.2.1 Penyataan Visi

Dalam rangka mendukung pelaksanaan visi dan misi Kota Bogor serta mempertimbangkan masukan-masukan dari stake holder, maka Dinas Pertanian Kota Bogor menetapkan visi

“Mewujudkan Agribisnis Perkotaan untuk mendukung Bogor Kota Perdagangan”

(4)

Renstra Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2010-2014 33 Visi tersebut mengandung makna bahwa :

1. Dinas Pertanian Kota Bogor akan melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan senantiasa mengacu kepada kepentingan masyarakat serta memegang teguh komitmen yang ditandai dengan terwujudnya pelayanan publik yang prima.

2. Pemberdayaan ekonomi masyarakat diwujudkan melalui pengembangan agribisnis perkotaan dengan memanfaatkan potensi sumber daya lahan dan pekarangan, peningkatan kemampuan dan jiwa kewirausahaan pelaku usaha pertanian/

perikanan serta pemanfaatan teknologi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

3. Pembangunan pertanian di masa yang akan datang diarahkan untuk mengembangkan sumber daya dan kearifan lokal yang berpotensi untuk menjadi pendukung sektor perdagangan.

4.2.2 Misi Dinas Pertanian Kota Bogor

Pernyataan Misi Dinas Pertanian Kota Bogor adalah sebagai berikut :

Misi 1.

Meningkatkan produksi dan produktivitas melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya pertanian

Misi ini mengandung makna bahwa peningkatan produktivitas pertanian, peternakan dan perikanan perlu didukung oleh adanya sarana dan prasarana serta teknologi yang memadai. Selain itu diperlukan juga upaya peningkatan kemampuan sumberdaya manusia pertanian terutama petani dan pelaku usaha sebagai stake holders (pelaku utama) usaha agribisnis yang mencakup on farm dan off farm.

(5)

Renstra Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2010-2014 34 Misi 2.

Pengendalian hama/penyakit tanaman, ternak dan ikan untuk mendorong ketersediaan dan keamanan pangan secara kontinu dan berkelanjutan

Misi ini mengandung makna setiap gangguan terhadap penyediaan dan keamanan pangan seperti serangan hama dan penyakit semaksimal mungkin dikendalikan sehingga dapat mempertahankan tingkat produksi.

Misi 3.

Peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui pengembangan sistem dan usaha agribisnis

Misi ini mengandung makna bahwa usaha-usaha di bidang pertanian/perikanan tidak terbatas pada budidaya (on farm) tetapi harus dikembangkan melalui sektor pengolahan hasil, pemasaran dan jasa-jasa pertanian. Peningkatan nilai tambah produk pertanian akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas produk sehingga lebih mampu untuk bersaing dengan produk dari daerah lain.

4.3 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis. Tujuan mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang ditetapkan, Dinas Pertanian Kota Bogor akan mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

(6)

Renstra Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2010-2014 35 Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat dicapai, dan diupayakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur.

Strategi merupakan aturan atau arahan untuk mencapai misi dan tujuan yang dapat meliputi kegiatan atau program secara keseluruhan. Strategi dibangun melalui pemanfaatan semua kekuatan (sumberdaya) dan peluang secara optimal serta memperhatikan semua kelemahan dan ancaman sebagai bahan koreksi. Strategi merupakan cara mencapai tujuan dengan memanfaatkan semua kelebihan dan meminimumkan kelemahan.

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman/pegangan/

petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.

Perumusan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2010-2014 sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Misi Pertama Tujuan

Mempertahankan tingkat produksi dan meningkatkan produktivitas pertanian melalui optimalisasi pemanfatan sumber daya pertanian/perikanan seperti sumberdaya lahan pertanian, manusia dan penerapan teknologi tepat guna

(7)

Renstra Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2010-2014 36 Sasaran

Adanya peningkatan produktivitas dan kualitas produk tanaman, ternak dan perikanan, peningkatan pengolahan hasil pertanian dan peningkatan keamanan dan kesehatan daging.

Strategi

Mengembangkan nilai tambah produk pertanian melalui Intensifikasi usaha tani dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian (TPH, Peternakan dan Perikanan) dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Bidang Perikanan, Peternakan dan Tanaman Pangan/Hortikultura Kebijakan

Penerapan sapta usaha tani, SL-PHT, Pembangunan sarana dan prasarana pertanian dan pembinaan Kelembagaan/SDM dll.

Misi Kedua:

Tujuan

Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak serta pengendalian hama dan penyakit tanaman/ikan dalam mendukung penyediaan dan keamanan pangan

Sasaran

Terkendalinya hama dan penyakit tanaman dan ikan Strategi

Peningkatan pelayanan pengendalian penyakit hewan serta pengendalian hama dan penyakit tanaman/ikan

Kebijakan

Pelayanan pengendalian penyakit hewan serta pengendalian hama dan penyakit tanaman/ikan

(8)

Renstra Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2010-2014 37 Misi Ketiga:

Tujuan

Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat melalui peningkatan nilai tambah produk pertanian (pengolahan hasil)

Sasaran

Adanya penambahan pelaku usaha/wirausaha-wirausaha baru di bidang pengolahan hasil pertanian tanaman pangan/hortikultura, ternak dan ikan.

Strategi

Mengkatkan pemasaran produk dan hasil olahan produk pertanian melalui peningkatan kemampuan teknis dan wirausaha keluarga tani dengan pelatihan keterampilan dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha.

Kebijakan

Fasilitasi upaya peningkatan nilai tambah melalui tahapan prosedur standar operasional

Keselarasan mulai dari Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Kota Bogor Tahun 2010-2014 secara lengkap disajikan dalam matriks lampiran 1.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian yang dilakukan tujuannya adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh video reaksi dalam Youtube WTF Indonesia : The Final

Dalam percobaan ini telah dilakukan eksperimen tentang diagram terner sistem zat cair tiga komponen dari campuran air – kloroform – asam asetat glasial dan campuran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dinyatakan valid dengan skor RPP memperoleh rata-rata ≥3 yang termasuk dalam kategori sangat valid, skor validasi LKS

Dewan Pengawas dapat memberhentikan sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, apabila yang bersangkutan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan

Bakat adalah kemampuan untuk belajar, bakat mempengaruhi hasil belajar anak karena bila bahan yang dipelajari anak sesuai dengan bakat anak maka hasil akan lebih

Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien sebagian besar adalah laki-laki pada usia produktif, didiagnosa TB paru kurang dari 6 bulan sebelum penelitian, memiliki PMO, teratur

a) jumlah berita yang dirilis mencapai ... b) Jumlah iklan dan baliho/spanduk/banner mencapai ... c) jumlah tayangan informasi SKPD pada live streaming mencapai 8 kali. d)

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur dalam lima tahun