• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selanjutnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Selanjutnya "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

DAN

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI REPUBLIK RAKYAT CHINA

DALAM

KERJA SAMA INDUSTRI DAN TEKNOLOGI

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Republik Rakyat China secara sendiri disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama disebut sebagai "Para Pihak".

DENGAN MAKSUD meningkatkan hubungan persahabatan yang telah terjalin antara Para Pihak;

MENGINGAT kesamaan minat Para Pihak untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang industri dan teknologi di antara kedua negara dan Deklarasi Bersama antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat China mengenai Kemitraan Strategis yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 25 April 2005 dan Rencana Aksi lmplementasi Deklarasi Bersama yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia dan Presiden Republik Rakyat China pada tanggak 21 Februari 2010 di Jakarta.

SESUAI DENGAN hukum dan peraturan yang berlaku pada negara-negara bersangkutan;

TELAH MENCAPAI KESEPAKATAN sebagai berikut:

(2)

1-Pasall

TUJUAN

Tujuan disusunnya Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk meningkatkan kerja

sama dan kemitraan industri dan teknologi di bidang perlengkapan produksi, manajemen,

serta penelitian dan pengembangan di antara Para Pihak.

Pasall

LINGKUP KERJA SAMA

Para Pihak menyepakati kerja sama akan dilakukan dalam lingkup:

1. Penyelenggaraan kerja sama di bidang industri dan teknologi termasuk di

dalamnya pertukaran informasi mengenai kebijakan dan pengembangan Sumber

Daya Manusia.

2. Penyelenggaraan kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang industri dan

teknologi.

3. Penyelenggaraan dan fasilitasi kerja sama industri dalam skala Industri Kecil dan

Menengah (IKM).

Pasal3

BENTUK KOMUNIKASI

1. Pertukaran informasi dan penyelenggaraan kerja sama di antara Para Pihak waj ib

dilakukan dengan menyelenggarak.an Pertemuan Komisi Bersama dan Pertemuan

Kelompok Kerja Industri tertentu.

2. Para Pihak wajib menjamin kerahasiaan, daJam hal pertukaran dokumen dan

infonnasi, dan wajib tidak menyampaikannya kepada pihak ketiga tanpa

persetujuan terlebih dahulu dari Pihak lainnya.

(3)

-2-Pasal4

LEMBAGAPELAKSANA

Untuk implementasi Memorandum Saling Pengertian ini, Para Pihak sepakat untuk

menunjuk lembaga pelaksana sebagai berikut: Kementerian Perindustrian Republik

Indonesia diwakili oleh Direktorat Jenderal Kerja Sarna Industri lntemasional,

Kementerian Perindustrian dan Teknologi lnformasi Republik Rakyat China diwakili oleh

Departemen Kerja Sarna Intemasional.

Pasal 5

PENGATURAN TEKNIS

Proyek atau aktivitas pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan disusun

dalam pengaturan teknis yang ditentukan oleh Para Pihak dan bergantung kepada

ketersediaan pendanaan dan personel dari Para Pihak. Pengaturan tersebut akan menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini.

Pasal6

PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

1. Para pihak bersepakat bahwa segala bentuk Hak atas Kekayaan Intelektual yang

timbul dari pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan dimiliki bersama,

dan:

a. Masing-masing Pihak harus diizinkan menggunakan kekayaan intelektual itu

dengan tujuan untuk memelihara, memakai dan meningkatkan kekayaan

intelektual tersebut.

b. Setiap Pihak harus bertanggung jawab atas segala klaim yang dibuat oleh pihak

ketiga yang berkaitan dengan kepemilikan dan keabsahan penggunaan hak

kekayaan intelektual sebagai 'lkibat Pihak yang bersangkutan terkait

pelaksanaan kegiatan kerja sama berdasarkan Memorandum Saling Pengertian

ini;

2. Jika salah satu Pihak ingin mengungkapkan data rahasia dan/atau informasi yang

(4)

kepada pihak ketiga, Pihak yang mengungkapkan hams memperoleh persetujuan

terlebih dahulu dari Pihak lainnya sebelum pengungkapan dilakukan.

3. Dalam penggunaan kekayaan intelektual oleh Pihak danlatau lembaga daripadanya

atas nama Pemerintah untuk tujuan komersial, maka Pihak lainnya berhak untuk

memperoleh bagian royalti dalam porsi yang sama.

4. Setiap kali salah satu Pihak membutuhkan kerja sama dengan pihak lain di luar

Republik Indonesia dan Republik Rakyat China untuk semua kegiatan komersial basil

kekayaan intelektual dibawah Memorandum Saling Pengertian ini, Pihak tersebut

akan memberikan preferensi utama kepada Pihak lainnya dibawah Memorandum

Saling Pengertian, ha1 ini akan gugur jika Pihak lain tersebut tidak dapat

berpartisipasi dalam cara yang saling menguntungkan.

Pasa17

PEMBATASAN AKTIVITAS PERSONEL

Setiap orang yang terlibat dalam aktivitas terkait dengan Memorandum Saling Pengertian

ini waj ib menghormati kemerdekaan politik, kedaulatan, dan integritas wilayah dari

negara tuan rumah, dan waj ib menghindari aktivitas apapun yang tidak sesuai dengan

maksud dan tujuan Memorandum Saling Pengertian ini.

Pasa18

penyelesセsengketa@

Perbedaan atau sengketa apapun

yang

dikarenakan penafsiran dan/atau implementasi

Memorandum Saling Pengertian ini harus diselesaikan secara damai melalui negosiasi

atau konsultasi di antara Para Pihak.

Pasa19

PERUBAHAN

Memorandum Saling Pengertian ini dapat diubah sewaktu-waktu secara tertulis dengan

persetujuan bersama Para Pihak Perubahan tersebut akan menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini.

(5)
(6)

REPUBLIK INDONESIA

epjijebセセMQQiャャォXQゥ@

GpセaNセセMiiiャャャエNMゥャ。ゥエャャG@

Illk1ia:7it*fl=ilii ..

J&jj'(

DセセUセセセMiセDセセセaセセセセiセセMM

it$ (

pセ@ セャエエュbGエGMGBMQUB

L@ セmbGエQYBセjjBI

N@

M。セMセュキセQjセbセセセセセセセ

[@

セセMセセュMセュゥヲエセセJMMJセセセセセセ

[@

MMセ]ッッセセセセ]Kセ。セMセセセオセ\セセセ@

セセセセュセセセaセセセュセtMョセMセセセセセセJ@

]^

N セFセ]ッMッセ]セ]KM。セbュセセオセ\D@

セセヲゥセセセュセFセセセaセセセュセFセtMセセMセ@

セセセセJMM]MセョWTQエエエj^@

;

ャャャャゥjjェャャャセュbYセヲヲセGJM

[@

セjゥゥャQwQzdセ

Z@

-tt

l

fJ

JキMセセセセ・セセセQj・セセセセ

L MMFセセMセ@

Mセ@

iセjZゥセJJヲゥ]セF@

ヲォMヲJセセ

ッ@

(7)

-Gxjjヲ。ャMセWヲMセセjjゥゥゥ。Yセエエ]

Z@

M L Jセᆱ。MセセセaィMᄏWヲセセッッセiセセセJJ@

fl= ;

] L MセiセセセJセMセセセセセ

[@

=,

ュヲPセヲエェAスサjャNjjGp@

jGセャQQlエャゥゥャエゥDjf@

セセヲャZッ@

=-セMQゥセ@

M L セjjセbmJョ。。MセセセセFイイセiエエ]ュセ

N セ@

}lii§-,

MゥjNjセヲエ]

ッ@

] L スサjャNjj・セMセセセュセクセセュセセセMMセセ

セ J@

セJMMセMセMhセMセセセMMセM]jj

ッ@

IJR!Ifrt

セヲヲMセ@

DセセセセセセュゥャゥゥlsセセiセJセセセセセDMセ@

UUjゥャセセiiQiャャAD@

,

NZpセaFセセiiiNゥャャャNセゥャMゥエNsャャセセエエ]@

セゥエセGpセaセセセゥゥゥャゥゥlセゥャMゥエND@

,

QTQQヲセヲヲJゥャヲwMMjF@

セP@

(8)

-IJ1i;Tt

1l71t1li:-JキMJセセセセセセセHMIセセセMセセセMセセセ@

JセセMセセセM

ᄋ JMセセセJセaセュセセセッセセMセ@

fF'-'

*w--.

jFセエbュpAウセ@

o

セゥrfエエエャセ@

M L セセセM

N セセMJセMJセセセfセセセセセセf@

エエエャAセセヲ。}pjtセ

L NᄃN@

\M^セセMセMセセセュセセセセfセJMセLセMセ@

。エャAJdJセゥNL」エヲZG]エサ@

;

\]^セMM]セセセセセMhセセMセMセセセセMセ@

JュセセセfセセュヲゥセセセセセMキセセセセMMM

N セセ@

MQjszセjエセjヲ

[@

] L セMMセCュセM]セM。JキmセセMセJセセセ@

セJセセMヲエMセHセIュM

N MMeセsmgセセMQjセエ

[@

] L セMMQUセHセ^Mュセセ。。ュセセセfセmtᆳ

Jセセ

N セセMウセエエセセセMFmセfエエセュキ

[@

セ L mMMセMセMJセDMセセセセセsセセセaFセ@

セュセセセM]ョセセ

N セヲヲFJセMセセセュMMセセセセ@

(9)

-。セセセMセセセセ

N セMョセセセセセJセMセセセセセセ@

Mセセヲヲセセ

[ セセセMセセセセセセセMセセセMセ

L セセ@

1g

ejセセセッ@

11-tft

aNaセヲエ「pゥヲエゥゥj@

gセCイッJキMセセセセセセセセaセセMMセセュセ@

セセセセ

L セᆱセセᄆセM

N MセュヲゥセJセMJウセセセセ@

セ@ セ]ヲ]JdヲヲセUAWTj@

0

Ill\*

TGエMエbMセ@

セJセMセセJセMセセHセIセヲヲmMセwセセgセセ@

MMDM

L ヲゥセヲエョセセセセセセセMセセMセ

P@

1111.--iT

セセセセM

N セエエセセセMセJセMMセセセヲゥセセᆳ

u ッ ヲヲャセMオセセJセMセセセセュセsセ

ッ@

(10)
(11)

REPUBLIK INDONESIA

memoセumofidideセtmidュg@

BETWEEN

THE MINISTRY OF INDUSTRY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

AND

THE MINISTRY OF INDUSTRY AND INFORMATION TECHNOLOGY OF

THE

PEOPLE'S REPUBLIC OF CHINA

ON

INDUSTRY AND TECHNOLOGY COOPERATION

The Ministry of Industry of the Republic of Indonesia and the Ministry of Industry and Information Technology of the People's Republic of China individually referred to as "Party" and collectively referred to as the "Parties".

DESIRING

to further enhance the existing friendship relations between the Parties;

RECOGNIZING the mutual interest of the Parties to enhance cooperation on industry

and technology between two countries;

TAKING mTO ACCOUNT the Joint Declaration on Strategic Partnership between

the Republic of Indonesia and the People's Republic of China, signed in Jakarta on April 25, 2005 and the Plan of Action for the implementation of Joint Declaration on Strategic Partnership between the President of the Republic of Indonesia and the

President of the People's Republic of China, signed in Jakarta on February 21,2010.

PURSUANT to the prevailing laws and regulations in their respective countries;

HAVE AGREED as follows:

(12)

-1-Article 1

OBJECTIVE

The objective of this Memorandum of Understanding is to promote the cooperation

industry and technology cooperation and partnership in the fields of equipments

manufacturing, management, research and development between the Parties.

Article 2

AREAS OF COOPERATION

The Parties agree that the cooperation shall be carried out in the areas of:

I. Promoting cooperation in the fields of industry and technology including

exchange of information on policies and human resource development.

2. Promoting cooperation on research and development in the fields of industry

and technology.

3. Promoting and facilitating cooperation on industry cooperation amongst small

and medium enterprise (SMEs ).

Article 3

PATTERN OF COMMUNICATION

1. The Parties sha11 exchange information and promote cooperation by holding

Joint Commission Meeting and Working Group Meeting on Specific Industry.

2. The Parties shall guarantee the confidentiality, where as necessary, of the related

document and information exchanged, and shall not be transferred to any other

third party without prior consent of the party.

(13)

-2-Article 4

EXECUTING AGENCY

For the implementation of this Memorandum of Understanding, the Parties agreed to

designed agencies as follow, the Ministry of Industry of the Republic of Indonesia shall designate the Directorate General of International Industrial Cooperation, the Ministry of Industry and Information Technology of The People's Republic of China shall designate the Department of International Cooperation.

Article 5

tecセcalarrangements@

The project or activities under this Memorandum of Understanding shall be carried out through technical arrangements to be concluded by the Parties and shall be subjected to availability of funding and personnel of the Parties. Such arrangement shall fonn an integral part of this Memorandum of Understanding.

Article 6

PROTECTION OF INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS

I. The Parties agree that any intellectual property arising under the implementation of this Memorandum of Understanding will be jointly owned and:

a. Each Party shall be allowed to use such intellectual property for the purposes of maintaining, adapting and improving the relevant property.

b. Each Party shall be liable for any claim made by any third party pertaining to ownership and legality of the use of the intellectual property rights which is brought in by the aforementioned Party for the implementation of any cooperation activities in virtue of this Memorandum of Understanding;

2. If either Party wishes to disclose confidential data and/or information resulted from the cooperation activities under this Memorandum of Understanding to any third party, the disclosing party must obtain prior consent from the other Party before any

disclosure can be made.

(14)

-3-3. In the event that the intellectual property is used by the Party and/or institutions thereof on behalf of the Government for commercial purposes, the other Party shall be entitled to obtain equitable portion of royalty.

4. Whenever either Party requires the cooperation of another party outside the Republic of Indonesia and the People's Republic of China for any commercial undertaking resulted from intellectual property covered by this Memorandum of Understanding, this Party will give first preference of the cooperation to the other Party under this Memorandum of Understanding, which will be waived, if the other Party is unable to participate in a mutually beneficial manner.

Article 7

LIMITATION OF PERSONNEL ACTMTIES

Any persons engaged in activities related to this Memorandum of Understanding shall respect political independence, sovereignty, and territorial integrity of the host country, and shall avoid any activities inconsistent with the purposes and objectives of this Memorandum of Understanding.

Article 8

SETTLEMENT OF DISPUTES

Any divergence or dispute arising out of the interpretation and/or implementation of this Memorandum of Understanding. shall be settled amicably through negotiations or consultations between the Parties.

Article 9

AMENDMENT

This Memorandum of Understanding may be amended at any time in writing by mutual consent of the Parties. Such amendment shall form as an integral part of this Memorandum of Understanding.

(15)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Selain melakukan diagnosa penyakit anak secara umum dan HMFD menggunakan certainty factor dapat digunakan metode lain yang ada pada sistem pakar. Untuk penelitian

desain user interface yang berbeda pada tiap kategori sub-aplikasi (GO-RIDE dibandingkan dengan GrabBike, GO-FOOD dibandingkan dengan GrabFood, GO-SEND dibandingkan dengan

Selain itu, dalam menggunakan e- learning dosen harus kreatif dan inovatif serta memiliki sikap kritis dalam memilih bahan pembelajaran, beretika baik dalam

Gambar 11 Saat digerakkan pad a sumbu Z Dilihat dari hasil pengujian di atas, sensor accelerometer sudah dapat mendeteksi adanya percepatan yang terjadi pada sumbu X

Adapun yang memimpin pengajian Rabu Wage adalah pengasuh majelis taklim jogo roso, kemudian disaat mengirimkan bacaan surat Al-Fatihah yang dikhususkan untuk

Operasi pasar yang digelar di halaman gedung DPRD DKI Jakarta diserbu warga miskin dari sejumlah kelurahan di Jakarta Pusat. Mereka ramai-ramai membeli daging sapi murah cuma

Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian alat magnetic stirrer dengan pengaturan kecepatan pengadukan dan pengaturan waktu dapat disimpulkan bahwa perancangan alat

Pengujian ekstrak daun mint dan buah lada hitam pada 72 jsa konsentrasi 40.000 ppm memiliki indeks antifidan paling tinggi dibandingkan dengan konsentrasi lainnya yang lebih