vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return on Assets (ROA), Leverage, dan Sales Growth terhadap Tax Avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012 hingga 2014. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan sampel sebanyak 40 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012 hingga 2014. Data dianalisis menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial Leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap Tax Avoidance sedangkan Return on Assets (ROA) dan Sales Growth mempunyai pengaruh terhadap Tax Avoidance. Secara simultan Return on Assets (ROA), Leverage, dan Sales Growth mempunyai pengaruh terhadap Tax Avoidance.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this research is to examined the effect of Return on Assets (ROA), Leverage, and Sales Growth on Tax Avoidance. Manufacturing companies which were listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2012 until 2014 were used as samples. This research used purposive sampling, 40 firms which of manufacturing comapanies are listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2012 until 2014. Data are analyzed using multiple regression. The results show that partially Leverage does not has an impact on tax avoidance, but Return on Assets (ROA) and Sales Growth have influence. However simultaneously, Return on Assets (ROA), Leverage, and Sales Growth have influence on Tax Avoidance.
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii
ix
2.3 Rerangka Pemikiran ... 30
2.4 Pengembangan Hipotesis ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
3.1 Jenis Penelitian ... 34
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 35
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.5 Teknik Pengujian Data ... 37
3.5.1 Uji Normalitas ... 37
3.5.2 Uji Multikoliniearitas ... 38
3.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 38
3.5.4 Uji Autokorelasi ... 39
3.6 Teknik Analisis Data ... 40
3.6.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 41
3.6.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 43
4.2 Pembahasan ... 48
4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 48
4.2.1.1 Uji Normalitas ... 49
4.2.1.2 Uji Multikolinearitas ... 49
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 50
x
Universitas Kristen Maranatha
4.2.2 Uji Regresi Berganda ... 52
4.2.3 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial... 54
4.2.3.1 Pengaruh Return on Assets terhadap Tax Avoidance... 54
4.2.3.2 Pengaruh Leverage terhadap Tax Avoidance ... 55
4.2.3.3 Pengaruh Sales Growth terhadap Tax Avoidance ... 55
4.2.4 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 56
4.2.5 Koefisien Korelasi Secara Parsial ... 57
4.2.6 Koefisien Determinasi Secara Simultan ... 58
BAB V PENUTUP ... 60
5.1 Simpulan ... 60
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 61
5.3 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 63
xi
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
xii
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu... 28
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 36
Tabel 4.1 Sampel peneltian 40 perusahaan ... 43
Tabel 4.2 Data Return on Assets ... 44
Tabel 4.3 Data Leverage ... 45
Tabel 4.4 Data Sales Growth... 46
Tabel 4.5 Data Tax Avoidance/CETR ... 47
Tabel 4.6 Uji Normalitas ... 49
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas ... 50
Tabel 4.8 Uji Heterokesdatisitas ... 51
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi... 52
Tabel 4.10 Uji Regresi Berganda ... 53
Tabel 4.11 Uji Anova ... 56
Tabel 4.12 Uji Korelasi Secara Parsial ... 57
Tabel 4.13 Uji Determinasi Secara Simultan ... 59
1
Universitas Kristen Marantaha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu negara perlu melaksanakan pembangunan nasional demi kesejahteraan
masyarakatnya. Sumber keuangan dan pendapatan suatu negara salah satunya
yaitu berasal dari pajak. Indonesia adalah salah satu negara yang mengandalkan
pajak sebagai sumber keuangan atau pendapatan negara. Berdasarkan Surat
Direktur Jenderal Pajak No. S - 14/PJ.7/2003, “Bagi negara-negara yang ada di
dunia ini pajak merupakan unsur penting dan bahkan paling penting dalam rangka
untuk menopang anggaran penerimaan negara. Oleh karenanya pemerintah
negara-negara di dunia ini begitu besar menaruh perhatian terhadap sektor pajak.
Di Indonesia usaha-usaha untuk menggenjot atau mengoptimalkan penerimaan
sektor ini dilakukan melalui usaha intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan
pajak”
Menurut Hardika dalam Kuniasih & Sari (2013:1) Pajak merupakan sumber pendapatan bagi negara, sedangkan bagi perusahaan, pajak adalah beban
yang akan mengurangi laba bersih. Perbedaan kepentingan dari fiskus yang
menginginkan penerimaan pajak yang besar dan kontinyu tentu bertolak belakang
dengan kepentingan dari perusahaan yang menginginkan pembayaran pajak
seminimal mungkin. Marihot Pahala Siahaan (2010:107) mengatakan ada tiga
tahapan/langkah akan dilakukan perusahaan dalam meminimalkan pajak yang
dikenakan. Langkah pertama, perusahaan berusaha untuk menghindari pajak baik
B a b I P e n d a h u l u a n | 2
Universitas Kristen Maranatha seminimal mungkin baik secara legal maupun ilegal. Langkah ketiga atau terakhir,
adalah apabila kedua langkah sebelumnya tidak dapat dilakukan maka wajib pajak
akan membayar pajak tersebut. Inilah strategi dalam melakukan perencanaan
pajak. Tidak sedikit perusahaan yang melakukan perencanaan pajak (tax
planning) dengan tujuan untuk meminimalisasi pajak yang harus dibayar oleh
perusahaan.
Namun demikian usaha untuk mengoptimalkan penerimaan sektor ini
bukan tanpa kendala. Salah satu kendala dalam rangka optimalisasi penerimaan
pajak adalah adanya penghindaran pajak (tax avoidance), bahkan tidak sedikit
perusahaan yang melakukan penghindaran pajak. Menurut Bappenas dalam
Budiman dan Setiyono (2012) terkait dengan ini di Indonesia pada tahun 2005
terdapat 750 perusahaan Penanaman Modal Asing yang ditengarai melakukan
penghindaran pajak dengan melaporkan rugi dalam waktu 5 tahun berturut-turut
dan tidak membayar pajak.
Perencanaan pajak yang masih dalam koridor undang-undang disebut
penghindaran pajak (tax avoidance). Penghindaran pajak merupakan usaha untuk
mengurangi hutang pajak yang bersifat legal, kegiatan ini memunculkan risiko
bagi perusahaan antara lain denda dan buruknya reputasi perusahaan di mata
publik. Apabila penghindaran pajak melebihi batas atau melanggar hukum dan
ketentuan yang berlaku maka aktivitas tersebut dapat tergolong ke dalam
penggelapan pajak (tax evasion). Penggelapan pajak adalah usaha untuk
mengurangi hutang pajak yang bersifat ilegal. Oleh karenanya persoalan
B a b I P e n d a h u l u a n | 3
Universitas Kristen Maranatha penghindaran pajak diperbolehkan, tapi di sisi yang lain penghindaran pajak tidak
diinginkan (Budiman & Setiyono (2012:2)).
Karakteristik perusahaan menjadi salah satu faktor penentu dalam
pengambilan tindakan tax avoidance. Karakteristik perusahaan merupakan ciri
khas atau sifat yang melekat pada suatu entitas usaha. Karakteristik tersebut bisa
dilihat dari berbagai segi, menurut Ibrahim (2010:78) diantaranya jenis usaha atau
industrinya, tingkat likuiditas dan tingkat profitabilitas perusahaan. Sedangkan
menurut Djebali dan Belanes dalam Sri Mulyani, dkk (2012:177) yaitu leverage
dan kepemilikan saham.
Anderson dan Reeb dalam Prakosa (2014:2) menyatakan bahwa
perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih baik serta perusahaan yang
memiliki nilai kompensasi rugi fiskal yang lebih sedikit, terlihat memiliki nilai
effective tax rates (ETRs) yang lebih tinggi. Menurut Sartono (2001:120) leverage
menunjukkan penggunaan utang untuk membiayai investasi. Menurut Husnan
(2002:70) leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan
menggunakan utang. Perusahaan yang menggunakan hutang akan menimbulkan
adanya bunga yang harus dibayar. Pada peraturan perpajakan, yaitu
Undang-Undang No 36 Tahun 2008 tentang PPh pasal 6 ayat 1 huruf angka 3, bunga
pinjaman merupakan biaya yang dapat dikurangkan (deductible expense). Laba
kena pajak perusahaan menjadi berkurang yang pada akhirnya akan mengurangi
jumlah pajak yang harus dibayar. Jadi semakin tinggi rasio leverage maka akan
semakin tinggi pula tax avoidance karena adanya bunga pinjaman yang boleh
B a b I P e n d a h u l u a n | 4
Universitas Kristen Maranatha Selain faktor-faktor tersebut, pertumbuhan penjualan (sales growth) juga
dapat mempengaruhi aktivitas tax avoidance. Hal ini dibuktikan dalam penelitian
yang dilakukan oleh Budiman dan Setiyono (2012) yang menjelaskan bahwa sales
growth berpengaruh signifikan pada CETR yang merupakan indikator dari adanya
aktivitas tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2006-2010.
Penelitian ini melanjutkan beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Budiman dan Setiyono (2012) yang berjudul pengaruh karakter eksekutif
terhadap penghindaran pajak (tax avoidance) yang hasilnya secara simultan (uji F)
maupun secara individual (uji t) menunjukkan bahwa dari kelima variabel
independen yang ada semuanya secara signifikan mampu mempengaruhi nilai
penghindaran pajak perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa eksekutif yang
memiliki karakter risk taker memiliki pengaruh yang positif terhadap
penghindaran pajak (tax avoidance), kemudian penelitian yang dilakukan oleh
Kurniasih dan Sari (2013) yang berjudul pengaruh Return On Assets (ROA),
Leverage,Corporate Governance, ukuran perusahaan dan kompensasi rugi fiskal
pada Tax Avoidance yang hasilnya:
1. Return on Assets (ROA), Leverage, Corporate Governance, Ukuran
Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur.
2. Return on Assets (ROA), Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tax avoidance, sedangkan
Leverage dan Corporate Governance tidak berpengaruh signifikan secara
B a b I P e n d a h u l u a n | 5
Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini melanjutkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Budiman
dan Setiyono (2012) serta Kurniasih dan Sari (2013). Peneliti kemudian
memutuskan untuk menganalisis Return On Assets (ROA), Leverage, dan Sales
Growth sebagai variabel independen terhadap Tax Avoidance sebagai variabel
dependen. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melanjutkan dan membahas
masalah Pengaruh Return On Assets (ROA), Leverage, dan Sales Growth terhadap
Tax Avoidance pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2014.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah Return On Assets (ROA), Leverage, dan Sales Growth mempunyai
pengaruh terhadap Tax Avoidance secara parsial pada perusahaaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah Return On Assets (ROA), Leverage, dan Sales Growth mempunyai
pengaruh terhadap Tax Avoidance secara simultan pada perusahaaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), Leverage, dan Sales
Growth terhadap Tax Avoidance secara parsial pada perusahaaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), Leverage, dan Sales
Growth terhadap Tax Avoidance secara simultan pada perusahaaan
B a b I P e n d a h u l u a n | 6
Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji, mendapatkan bukti secara empiris,
serta menjawab rumusan masalah masalah di atas mengenai:
1. Untuk mengetahui apakah Return On Assets (ROA), Leverage, dan Sales
Growth mempunyai pengaruh terhadap tax avoidance secara parsial pada
perusahaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2. Untuk mengetahui apakah Return On Assets (ROA), Leverage, dan Sales
Growth mempunyai pengaruh terhadap tax avoidance secara simultan pada
perusahaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
3. Untuk mengetahui seberapa besar Return On Assets (ROA), Leverage, dan
Sales Growth mempunyai pengaruh terhadap tax avoidance secara parsial
pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
4. Untuk mengetahui seberapa besar Return On Assets (ROA), Leverage, dan
Sales Growth mempunyai pengaruh terhadap tax avoidance secara simultan
pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan seputar permasalahan perpajakan, khususnya permasalahan
mengenai penghindaran pajak. Selain itu, penelitian ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata
B a b I P e n d a h u l u a n | 7
Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak, hasil penelitian ini bisa dijadaikan sumber
informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tax avoidance yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan. Selain itu, hasil penelitian ini
diharapkan bisa dipakai sebagai evaluasi untuk menjadi bahan pertimbangan
dalam membuat kebijakan perpajakan di masa depan agar peraturan
perpajakan dapat lebih sempurna.
3. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam menilai kualitas
informasi dari laporan keuangan perusahaan. Investor dapat lebih berhati-hati
dalam memilih perusahaan ketika akan berinvestasi.
60
Universitas Kristen Marantaha
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan mengunakan
pengujian statistik yaitu dengan metode regresi berganda, maka dapat disimpulkan
penelitian yang berjudul Pengaruh Return on Asset (ROA), Leverage, dan Sales
Growth sebagai berikut:
1. Pengaruh secara parsial
Return on Asset (ROA) dan Sales Growth mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Tax Avoidance (CETR), sedangkan Leverage tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Tax Avoidance (CETR).
2. Pengaruh secara simultan
Return on Asset (ROA), Leverage, dan Sales Growth mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Tax Avoidance (CETR).
3. Besarnya korelasi secara parsial dan simultan : Korelasi secara Parsial:
a. Return on Asset (ROA) terhadap Tax Avoidance (CETR) sebesar
4,2849%.
b. Sales Growth terhadap Tax Avoidance (CETR) sebesar 3,6481%.
c. Leverage terhadap Tax Avoidance (CETR) sebesar 0,1296%. Koefisien Determinasi secara Simultan :
Secara simultan, besar pengaruh variabel Return on Asset (ROA),
B a b V P e n u t u p| 61
Universitas Kristen Maranatha merupakan besarnya faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti di
luar variabel Return on Asset (ROA) dan Sales Growth.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan tentunya terdapat beberapa
keterbatasan yaitu sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini tidak dapat mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, karena peneliti hanya menggunakan sampel dari
perusahaan manufaktur saja.
2. Pada penelitian ini perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tidak semuanya digunakan menjadi sampel karena peneliti
menggunakan purposive sampling dalam pengambilan sampel. Seharusnya
peneliti menggunakan random sampling yang dapat mewakili seluruh
perusahaan manufaktur.
3. Periode pengamatan hanya tiga tahun sehingga jumlah sampel penelitian
hanya tiga kali jumlah perusahaan sampel (40), yaitu 120.
5.3 Saran
Saran yang peneliti ajukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya untuk melihat
adanya tax avoidance yang dilakukan suatu perusahan adalah sebagai berikut :
1. Sampel yang digunakan untuk penelitian seharusnya mewakili seluruh
komponen dari perusahaan manufaktur sehingga hasil penelitian diharapkan
memberikan hasil yang dapat digeneralisasi keseluruhan perusahaan
B a b V P e n u t u p| 62
Universitas Kristen Maranatha 2. Menambah periode pengamatan dalam rentang 5-10 tahun sehingga jumlah
sampel dapat bertambah.
3. Disarankan untuk menggunakan rasio-rasio keuangan lainnya, karena sangat
dimungkinkan rasio keuangan lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini
mempunyai pengaruh terhadap Tax Avoidance.
Saran yang peneliti ajukan untuk pihak-pihak lainnya untuk melihat
adanya tax avoidance yang dilakukan suatu perusahan adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak Direktorat Jenderal Pajak agar lebih mengawasi pelaksanaan
kewajiban pajak perusahaan. Karena dengan melihat hasil penelitian tersebut
sebenarnya banyak celah dimana perusahaan dapat melakukan tax avoidance
ataupun tax evasion, sehingga pembayaran pajak tidak optimal dan negara
pun dirugikan.
2. Bagi pihak investor lebih berhati-hati dalam memilih perusahaan ketika akan
berinvestasi dikarenakan perusahaan yang memiliki Return on Asset (ROA)
dan Sales Growth yang tinggi dapat diindikasikan melakukan penghindaran
pajak (tax avoidance) ataupun penggelepan pajak (tax evasion) .
63 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Badertscher, Brad; Katz, Sharon P.; Rego, Sonya P., The Impact Of Private Equity Ownership on Corporate Tax Avoidance, Harvard Business School Working Paper, 10-004.
Budiman, Judi dan Setiyono. (2012). Pengaruh Karakteristik Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Simposium Nasional Akuntansi XV. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Djebali, Raoudha and Amel Belanes. 2012. Simultaneous Determination of Firm Leverage and Private Benefits of Control in French Firms. International Journal of Economics and Finance, 4 (1): 177-191
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. (2011). Metode Penelitian Bisnis Salah kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE- Yogyakarta.
http://www.tax-focus.com/postings/Artikel/Artikel-Perpajakan/Tehnik-Pembuatan-Tax-Planning.html diakses pada tanggal 17 September 2015
pukul 19:53
Husnan, Suad., Pudjiastuti, Enny. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Ibrahim, Yusnidah. 2010. Firm Characteristic and The Choice Between Straight Debt and Convertible Debt Among Malaysian Listed Companies. International Journal of Business and Management, 5 (11):74-83
I Made Sudana (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Keenam. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kurniasih, Tommy dan Sari M.M.R. (2013). Pengaruh Return on Assets (ROA), Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, 18 (1), 58-66.
Mardiasmo. (2011). Perpajakan, Edisi Revisi.Andi: Yogyakarta.
64
Universitas Kristen Maranatha
Prakosa, Kesit Bambang. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Keluarga, dan Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XVII. Mataram.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Sri Mulyani dkk. (2013). Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Koneksi Politik Dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi.
Suandy, Erly. (2011). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Sunjoyo., Rony Setiawan., Verani Carolina., Nonie Magdalena., dan Albert Kurniawan. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.
Surat Direktur Jenderal Pajak No. S - 14/PJ.7/2003 tentang Program Optimalisasi Penerimaan Pajak Tahun 2003.
Swingly, Calvin dan I Made Sukartha. (2015). Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, dan Ukuran Perusahaan, Leverage dan Sales Growth pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana ISSN: 2302-8556.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.
Waluyo. (2010). Perpajakan Indonesia. (Edisi 9). Jakarta: Salemba Empat.
www.idx.co.id diakses pada tanggal 5 Oktober 2015 pukul 08.15