• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Mei 2010 jam WIB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Mei 2010 jam WIB."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Mei 2010 jam 09.00 WIB.

1. Biodata

a. Identitas pasien

Nama : An. A

Umur : 4 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : -

Alamat : Semarang No. Register : 107.87.85

Diagnosa Medis : Bronchopneumonia Tanggal Masuk : 1 Mei 2010

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. M

Umur : 32 tahun

Pekerjaan : Karyawan PDAM Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Semarang Hub dengan pasien : Ayah kandung

(2)

43 2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Ibu pasien mengatakan anaknya batuk pilek dan sesak nafas.

b. Riwayat penyakit sekarang

Klien adalah pasien kiriman dari poli anak, saat periksa ibu pasien mengatakan anaknya batuk pilek, lendir bening dan sedikit, sesak nafas kurang lebih 1 hari. Oleh dokter dicurigai suspek bronchopneumonia, lalu oleh dokter diminta rawat inap dan pasien dirawat di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung Semarang.

c. Riwayat penyakit dahulu

Sebelumnya kurang lebih lima bulan yang lalu pasien di rawat di RSI Sultan Agung dengan batuk pilek dan pulang dengan keadaan sembuh.

d. Riwayat penyakit keluarga

Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti yang di derita pasien saat ini. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular, hipertensi, asma dan diabetes mellitus.

e. Riwayat imunisasi dan ASI

Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mendapat lima imunisasi lengkap yaitu : BCG, Hepatitis B, Polio, DPT, Campak.

Ibu pasien mengatakan anaknya mendapat ASI eksklusif sampai usia 3 bulan dan dilanjutkan dengan susu formula dan makanan tambahan seperti bubur bayi.

(3)

44 3. Pola fungsi kesehatan menurut Gordon

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Sebelum sakit : ibu pasien menganggap kesehatan itu penting. Ibu klien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa ke pelayanan kesehatan.

Selama sakit : ibu pasien membawa anaknya ke tempat

pelayanan kesehatan untuk kesembuhan penyakit anaknya. Selama dirawat, ibu pasien mematuhi program pengobatan.

b. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya makan 3 kali

sehari dengan komposisi nasi, lauk, sayur, ditambah dengan buah- buahan. 1 porsi habis. Makanan yang disukai klien biasanya makanan yang manis seperti kue dan agar-agar. Klien minum kurang lebih 1 liter air putih sehari, dan susu kurang lebih 500 ml per hari

Selama sakit : ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya hanya makan beberapa suap dari porsi yang disediakan rumah sakit. Jenis makanan dari rumah sakit yaitu bubur nasi, sayur, lauk dan buah.

(4)

45 c. Pola eliminasi

Sebelum sakit : ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya BAK dengan normal, warna kuning bening dan bau khas.

Selama sakit : ibu klien mengatakan selama sakit BAK tidak ada keluhan dan lancar,warna kuning bening dan bau khas, pola BAB 1 x tiap pagi hari, konsistensi lembek warna kuning, bau khas.

d. Pola aktivitas

Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya sering beraktivitas seperti bermain dengan teman sebayanya, bersepeda.

Selama sakit : ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya jarang beraktivitas, pasien hanya berbaring di tempat tidur karena lemas, dan ibu pasien mengatakan biasanya anaknya hanya bermain d tempat tidur.

e. Persepsi dan Kognitif

Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada keluhan atau gangguan dalam hal persepsi dan semua indra berfungsi dengan baik.

f. Pola istirahat tidur

Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya biasanya tidur malam kurang lebih selama 10 jam antara pukul 20.00 – 06.00, tidur siang kurang lebih 3 jam antara pukul 12.00 – 15.00.

(5)

46 Selama sakit : ibu paien mengatakan selama sakit anaknya sulit

tidur karena sesak nafas. Tidur malam kurang lebih 5 jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam.

g. Pola hubungan dengan orang lain

Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya sering berhubungan atau bermain dengan anak tetangganya, sering berkomunikasi dengan kedua orang tuanya.

Selama sakit : ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya hanya berhubungan dengan kedua orang tuanya.

h. Pola reproduksi dan seksual

Pasien berjenis kelamin laki-laki dan masih anak-anak. Pasien sudah bisa membedakan laki-laki dan perempuan.

i. Pola mekanisme koping

Ibu pasien mengatakan anaknya akan merasa nyaman bila dekat dengan kedua orang tuanya.

j. Pola nilai dan kepercayaan

Pasien beragama islam dan belum melakukan ibadah. Tetapi orang tua sudah mengajarkan cara-cara beribadah dan sering mengajaknya ke masjid.

k. Pengkajian tumbuh kembang anak

Pada An. A tahap perkembangan anak usia 4 tahun sudah tercapai, pasien sudah bisa berjalan dengan tegak, melompat, menggambar

(6)

47 garis, mengenal 4 warna, bicara dengan baik, menyebut nama sendiri, dapat menghitung jari 1 – 10.

4. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 3 Mei 2010 jam 11.30 a. Keadaan umum

Kesadaran : composmentis

Keadaan umum pasien : pasien tampak lemah dan ekspresi wajah datar, pasien sering batuk.

b. Tanda – tanda Vital (tanggal 3 Mei 2010 jam 12.00) Suhu : 37o C pernafasan : 50 x/menit, teratur Nadi : 130 x/menit capillary refill : < 3 detik

BB : 13 kg LILA : 18 cm

TB : 76 cm

Z score : WAZ : - 1,95 ( Berat Badan Rendah ) HAZ : - 6,43 ( Tinggi Badan Normal ) HWZ : 82,5 ( Normal )

Interpretasi : Keadaan gizi kurang, perawakan medium.

c. Kulit

Bersih, sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada luka, akral hangat, CRT < 3 detik, tidak ikterik, tidak pucat.

(7)

48 d. Kepala

Bentuk mesochepal, rambut hitam, tipis dan bersih, kulit kepala bersih.

e. Mata

Konjuntiva tidak anemis, reaksi terhadap cahaya baik, tidak ikterik, pupil normal.

f. Telinga

Simetris, bersih, tidak ada sekret maupun alat bantu pendengaran, pendengaran pasien masih dalam batas normal dan saat diajak bicara pasien mudah menangkap dengan intensitas suara sedang.

g. Mulut

Mulut bersih dan tidak bau, tidak menggunakan gigi palsu dan tidak ada caries gigi. Mukosa bibir lembab.

h. Leher

Tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, tonsil. tidak ada peningkatan vena yugularis. Tidak ada deviasi trakhea.

i. Dada

Bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada luka, menggunakan otot bantu pernapasan.

(1) Paru

Inspeksi : bentuk simetris kanan dan kiri, menggunakan otot bantu pernafasan, nafas cepat dan dangkal.

(8)

49 Palpasi : tidak ada massa

Perkusi : redup

Auskultasi : suara nafas dasar vesikuler, ronchi di area paru kiri.

(2) Jantung

Inspeksi : ictus cordi tidak tampak Palpasi : ictus cordi teraba

Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi : BJJ I – II murni, tidak ada gallop, tidak ada mur-mur j. Abdomen

Inspeksi : Berbentuk datar, tidak ada asites Auskultasi : bising usus aktif 8 kali/menit Perkusi : timpani

Palpasi : tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak ada pembesaran hepar.

l. Genetalia

Bersih, tidak ada hemoroid dan tidak terpasang kateter.

m. Ekstremitas

Superior : tidak ada edema, terpasang infus 2A ½ N + Aminopilin 10 tetes per menit di tangan kiri, capillary refill < 3 detik, tidak ada sianosis, akral hangat. Kekuatan otot kanan dan kiri : 4.

Inferior : tidak ada edema, akral hangat, capillary refill < 3 detik.

Kekuatan otot kanan dan kiri : 4.

(9)

50 5. Pemeriksaan Penunjang (tanggal 3 Mei 2010)

a. Hasil foto thoraks (tanggal 2 Mei 2010) Jantung tak tampak kelainan

Paru :

Peri Hiler suram kasar

Peri cardial kanan suram kasar Kesan : Bronchopneumonia

b. Therapy (tanggal 3 Mei 2010) 1) Per Parenteral

Lapixim 3 x 200 mg Xilon 3 x 12,5 mg Isoprinasin 3 x ¾ ampul

Infus 2A ½ N + Aminopilin 10 tetes/menit 2) Per nasal

Ventolin 3 x 1,6 mg Oksigen 2 liter/menit Inhalasi Respiratory ( 2x ) 3) Per oral

Puyer OAT 1 x 1 4) Fisoterapi dada + vibrasi

(10)

51 c. Hasil laboratorium

Parameter Nilai Satuan Nilai Normal

WBC RBC HGB HCT MCV MCH MCHC PLT RDW-CW RDW-SD PDW MPV P-LCR

Deferential NEUT LYMPH MONO EO BASO NEUT % LYMPH % MONO % EO % BASO%

LED I LED II

10,35 4,78 11,6 * 35,4 * 74,1 * 26,4 35,6 310 13,7 36,4 8,7 * 8,0 10,7 *

4,58 4,13 0,68 0,94 #

0,02 44,2 39,9 6,6 9,1 #

0,2 9 21

10^3/uL 10^6/uL g/dL

% fL pq g/dL 10^3/uL

% fL fL fL

%

10^3/uL 10^3/uL 10^3/uL 10^3/uL 10^3/uL

mm/jam mm/jam

M : 3,8-10,6 F : 3,6-11,0 M : 4,4-5,9 F : 3,8-5,2 M : 13,2-17,3 F : 11,7-15,5 M : 40-52 F : 35-47

80,0 - 100,0 26,0 - 34,0 32,0 - 36,0 150 - 440 11,5 - 14,5

35 - 47 9.0 - 13 7,2 - 11,0 15,0 - 25,0

1,8 - 7,7 0,9 - 4,4 0,072 - 0,88 0,072 - 0,44 0 - 0,11

50 - 70 25 - 40 2 - 8 2 - 4 0 - 1 0 - 20

0 - 20

(11)

52 B. Analisa Data

No Data (DS dan DO) Masalah Etiologi

1 DS :

- Ibu pasien mengatakan anaknya batuk pilek, lendir bening dan sedikit

- Ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas kurang lebih 1 hari

DO :

- Pasien sering batuk - Pasien tampak sesak nafas - Nafas cepat dan dangkal

- Suara nafas dasar vesikuler, suara nafas tambahan ronchi di area paru kiri

- Penggunaan otot bantu pernafasan

- Pernafasan 50 x/menit

- Terpasang oksigen 2 liter/menit

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Peningkatan produksi sputum

(12)

53 2 DS :

- ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya hanya makan beberapa suap dari porsi yang disediakan rumah sakit.

DO :

- BB : 13 kg TB : 76 cm - LILA : 18 cm

- Hb : 11,6

- BAB 1 x tiap pagi, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas - Bising usus 8 x / menit

- Z score : WAZ : -1,95 (rendah) HAZ : -6,43 (normal) WHZ : 82,5 (normal) Interpretasi : keadaan gizi kurang

perawakan medium

Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Anoreksia

3 DS :

- ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya jarang beraktivitas, pasien hanya berbaring di tempat tidur karena lemas.

DO :

- pasien tampak lemah

- pasien hanya bermain-main di tempat tidur

- kekuatan otot 4

Intoleransi aktivitas

Kelemahan umum : ketidakseimbangan supali dan kebutuhan oksigen

(13)

54 C. Pathway keperawatan kasus

Bakteri Stafilokokus aureus Bakteri Haemofilus influenza

Ngastiyah, 2005 Arif Mansjoer,2000 Whaley & Wong, 2000

Saluran Pernafasan Atas

Kuman berlebih di bronkus

Proses peradangan

Akumulasi sekret di bronkus

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Mukus bronkus meningkat

Bau mulut tidak sedap

Anoreksia

Intake kurang

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Infeksi Saluran Pernafasan Bawah

Edema antara kaplier dan

alveoli Iritasi PMN eritrosit pecah

Edema paru Pengerasan dinding paru

Penurunan compliance paru Suplai O2

menurun

Hipoksia

Metabolisme anaerob meningkat Akumulasi asam

laktat

Fatigue

Intoleransi aktivitas

(14)

55 D. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sputum ditandai dengan Ibu pasien mengatakan anaknya batuk pilek, lendir bening dan sedikit, ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas kurang lebih 1 hari, pasien sering batuk, pasien tampak sesak nafas, nafas cepat dan dangkal, suara nafas dasar vesikuler, suara nafas tambahan ronchi di area paru kiri, penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan 50 x/menit, erpasang oksigen 2 liter/menit.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

ditandai dengan ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya hanya makan beberapa suap dari porsi yang disediakan rumah sakit, BB : 13 kg, TB : 76 cm, LILA : 18 cm, Hb : 11,6, BAB 1 x tiap pagi, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas, bising usus 8 x / menit, Z score : WAZ : -1,95 (rendah), HAZ : -6,43 (normal), WHZ : 82,5 (normal), Interpretasi : keadaan gizi kurang perawakan medium.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum : ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya jarang beraktivitas, pasien hanya berbaring di tempat tidur karena lemas, pasien tampak lemah, pasien hanya bermain-main di tempat tidur, kekuatan otot 4.

(15)

56 E. Intervensi Keperawatan

No.

Dx

Waktu (tanggal /

jam)

Tujuan & KH Rencana Rasional

1 3/05/2010 10.00

Tujuan : menunjukkan kepatenan jalan nafas setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam.

KH :

- Jalan nafas bersih - Tidak ada

sesak nafas - Tidak ada

retraksi dada

1. Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan dada.

2. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas seperti : ronchi, krekles.

3. anjurkan pada pasien untuk banyak minum air hangat 1000 liter/hari.

4. Penghisapan lendir sesuai indikasi

- takipneu, pernafasan dangkal dan

pergerakan dada tidak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada dan cairan paru.

- bersihan jalan nafas yang tidak efektif dapat

dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas adventisius..

- cairan (khususnya air hangat)

memobilisasi dan mengeluarkan sekret.

- merangsang batuk atau bersihan jalan

(16)

57 5. Bantu mengawasi

pengobatan nebulizer.

6. Kolaborasi pemberian obat : mukolitik, ekspektoran, bronkodilator, analgetik.

nafas secara

mekanik pada pasien yang tidak mampu melakukan karena batuk tidak efektif atau penurunan tingkat kesadaran

- memudahkan pengenceran dan pembuangan sekret.

- Alat untuk

menurunkan spasme bronkus dengan memobilisasi sekret.

2 3/05/2010 10.30

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi setelah

dilakukan tindakan

keperawatan 2 x 24 jam.

KH :

- menunjukkan peningkatan nafsu makan - mempertahan

kan atau

1. identifikasi faktor yang menimbulkan mual / muntah, misal sputum banyak, pengobatan, dipsnea berat.

2. Berikan wadah

tertutup untuk sputum dan buang sesering mungkin, bantu kebersihan mulut setelah muntah, drainase postural dan

- pilihan intervensi tergantung pada penyebab masalah.

- menghilangkan tanda bahaya, rasa, bau dari lingkungan pasien dan dapat menurunkan mual.

(17)

58 meningkatka

n berat badan - bising usus dalam batas normal.

sebelum makan.

3. Auskultasi bunyi usus, observasi / palpasi abdomen.

4. Berikan makan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering dan makanan yang menarik untuk paisen.

5. Ukur berat badan sesuai indikasi.

6. Konsul ahli gizi untuk memberikan makanan yang mudah dicerna.

- bunyi usus mungkin menurun atau tidak ada bila proses infeksi berat.

- meningkatkan masukan walaupun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali.

- untuk menentukan tingkat kebutuhan kalori.

- memberikan nutrisi maksimal dengan upaya penggunaan energi.

3 3/05/2010 11.00

Tujuan : terjadi peningkatan toleransi terhadap

aktivitas setelah dilakukan tindakan keperawatan

1. Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas dan catat peningkatan kelemahan.

2. Berikan lingkungan

- Menetapkan kebutuhan /

kemampuan pasien dan memudahkan dalam pemilihan intervensi.

- Menurunkan stress

(18)

59 selama 2 x 24

jam.

KH :

- Tidak ada kelemahan berlebih.

- TTV dalam batas normal

tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi.

3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan pentingnya keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.

4. Bantu keluarga / pasien untuk memilih posisi yang nyaman saat istirahat / tidur.

dan rangsang berlebih.

- Tirah baring dipertahankan selama fase akut untuk menurunkan kebutuhan

metabolik,

menghemat energi untuk

penyembuhan.

- Pasien mungkin lebih nyaman dengan kepala lebih tinggi, tidur di kursi atau menundukkan kepala di meja.

(19)

60 F. Tindakan Keperawatan

Hari / tanggal

No.Dx Implementasi Respon Pasien Tanda

tangan Selasa

4/05/10 15.00

1 Mengobservasi keadaan umum pasien

S : -

O : pasien berbaring di tempat tidur

keadaan umum baik, composmentis

pasien tampak lemah 15.30 1 Mengkaji frekuensi /

kedalaman pernafasan

S : ibu pasien mengatakan

anaknya masih batuk pilek dan sesak nafas

O : pernafasan dangkal dan cepat

Pergerakan dada simetris Pasien tampak sesak nafas dan sering batuk

16.00 1 Menganjurkan pada ibu pasien untuk

memberikan minum air hangat

S : ibu pasien mengtakan akan memberikan anaknya minum air hangat

O : pasien mau minum air hangat yang diberikan kurang lebih 250 cc 16.30 1 Melakukan hisap lendir

pada pasien

S : -

O : klien tampak menangis Lendir yang keluar berwarna Bening

pasien terlihat lebih nyaman dalam bernafas

(20)

61

17.00 Mengobservasi TTV S : -

O : suhu 36,8 oC RR : 45 x/mnt Nadi : 125 x/mnt 18.00 2 Memberikan diit pada

pasien dan obat per oral Puyer OAT 1 bungkus

S : ibu pasien mengatakan akan menyuapi anaknya

O : pasien makan hanya 5 suap nasi dan sayur

Obat dapat masuk 20.00 3 Menciptakan

lingkungan yang terapeutik dan memotivasi pasien untuk beristirahat.

S : ibu pasien mengatakan anaknya sulit tidur karena sesak nafas

O : pasien terlihat berbaring di tempat tidur

Rabu 5/05/2010

14.00

3 Menciptakan

lingkungan yang terapeutik dan menjelaskan kepada ibu pasien tentang pentingnya istirahat

S : ibu pasien mengatakan mengerti tentang apa yang dikatakan perawat

O : pasien tidur

16.00 2 Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan pasien sulit untuk makan

S : ibu pasien mengatakan klien mau termotivasi makan kalau ada temannya yang sedang makan

O : pasien terlihat lebih segar

16.30 2 Menimbang Berat

badan pasien

S : -

O : berat badan pasien 12 kg

(21)

62 17.00 2 Memonitor TTV dan

menganjurkan kepada ibu pasien untuk membersihkan gigi anaknya

S : ibu pasien mengatakan akan memotivasi anaknya untuk untuk sikat gigi

O : RR : 46 x/menit Suhu : 36.8 oC Nadi : 115 x/mnt

Pasien sikat gigi di bantu oleh ibunya

17.30 1 Menganjurkan kepada ibu pasien kalau pasien batuk agar di motivasi untuk mengeluarkan sekretnya

S : ibu pasien mengatakan anaknya kalalu batuk keluar dahak sedikit dan bening O : pasien bisa mengeluarkan dahak tapi sedikit, warna bening dan cair.

18.00 2 Memberikan diit sesuai program dan injeksi isoprinasin ¼ ampul

S : ibu pasien mengatakan anaknya tadi siang makan habis ½ porsi

O : pasien makan habis ½ porsi Obat dapat masuk

pasien terlihat lebih rileks

17.00 1 Memberikan terapi

nebulisasi dengan ventolin 1 ml

S : ibu pasien mengatakan sesak nafas anaknya mulai

berkurang O : pasien kooperatif Terapi nebulisasi lancar Pasien tampak lega dalam

bernafas 20.00 3 Menciptakan

lingkungan yang terapeutik, membantu

S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah bisa tidur dengan nyaman,tapi kadang

(22)

63 memberikan posisi

istirahat yang nyaman untuk pasien

masih terbangun.

O : pasien tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari dada.

Kamis 6/05/2010

21.00

3 Menciptakan

lingkungan yang terapeutik dan emotivasi pasien untuk istirahat

S : ibu pasien mengatakan akan menidurkan anaknya

Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mau jalan- jalan keluar kamar

O : pasien berbaring di tempat Tidur

01.00 Memberikan injeksi IV xilon 12,5 mg

S : -

O : pasien tidur obat dapat Dimasukan

05.30 2 Memberikan air hangat untuk mandi dan memotivasi pasien untuk sikat gigi

S : ibu pasien mengatakan akan membantu ankanya unutuk sikat gigi

O : pasien mau sikat gigi dan di dampingi ibunya

06.00 Memonitor TTV S : ibu pasien mengatakan sesak nafas anaknya sudah

berkurang O : RR : 38 x/mnt Suhu : 36,5 oC Nadi : 105 x/mnt

06.15 2 Membagikan diit

kepada klien

S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah ada kemauan untuk makan

O : pasien makan habis ¾ dari porsi yang disediakan

(23)

64 G. Catatan Perkembangan

Hari/

Tgl

No.

Dx

Catatan Perkembangan Paraf

Sabtu 8/05/10

1 S : ibu pasien mengatakan anakya batuk pileknya sudah mulai berkurang

Ibu pasien mengatakan sesak nafas anknya sudah berkurang

O : pasien terlihat lebih nyaman Sesak nafas berkurang Tidak ada retraksi dada Tidak ada sianosis Pernafasan 35 x/menit A : Masalah teratasi sebagian

- pasien dapat bernafas dengan nyaman.

P : Pertahankan intervensi.

- Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas seperti : ronchi, krekles - kaji frekuensi dan kedalaman pernafasan, Anjurkan pasien untuk minum air hangat kurang lebih 1000 ml/hari

8/05/10 2 S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah ada kemauan untuk makan

Ibu pasien mengatakan anaknya makan habis ¾ porsi yang disediakan

O : BB 13,2 kg TB 76 cm LILA 18 cm

Bising usus 10 x/menit A : Masalah teratasi sebagian

- pasien sudah peningkatan nafsu untuk

(24)

65 makan.

P : Pertahankan intervensi.

- Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan dalam kondisi hangat.

Anjurkan kepada ibu pasien untuk menjaga kebersihan mulut anaknya.

8/05/2010 3 S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah bisa tidur dengan nyaman, tidur malam kurang lebih 6 jam dan tidur siang kurang lebih 2 jam

Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mau jalan - jalan keluar kamar

O : pasien terlihat lebih nyaman

Pasien terlihat sering jalan – jalan keluar kamar didampingi ibunya

TTV :

RR : 30 x/menit Suhu : 36,5 oC Nadi : 105 x/menit A : Masalah teratasi

- pasien dapat beraktivitas dan tidak ada kelemahan fisik.

P : Pertahankan intervensi.

- Bantu keluarga / pasien untuk memilih posisi yang nyaman saat istirahat / tidur.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan jenis varietas selada merah dan dosis PGPR berpengaruh nyata terhadap bobot segar total tanaman

Termotivasi untuk mendapatkan sistem- sistem baru dari motivasi yang secara fungsional tidak bergantung pada motif awal mereka. Manusia termotivasi oleh kebutuhan untuk

(Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung pada Mata Pelajaran Ekonomi Standar Kompetensi Memahami Uang dan

A fenti eredmények alapján a kutatók azt a következte- tést vonták le: a közszolgálatban a munkahelyi előrelépés nem csak azzal járt együtt, hogy volt-e mentor program, hanem

Dari hasil perhitungan tegangan jepitan pada transformator berdasarkan jarak dan tingkat kecuraman muka gelombang, diperoleh hasil bahwa jarak antara arrester

Selain itu, hal yang mendorong penulis tertarik memilih bahasa Buol sebagai penelitian dengan judul “Afiks Pembentuk Verba bahasa Buol” yaitu : (1) Merupakan

kalangan remaja ini telah menggunakan anjuran dengan menilai IMT berdasakan kategori remaja yang dibedakan dengan jenis kelamin dan usia menurut WHO 2007 (dalam Kurniasih,

Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan