• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes SD Di Dabin II Kecamatan Banyumanik Kota Semarang tahun 2009.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes SD Di Dabin II Kecamatan Banyumanik Kota Semarang tahun 2009."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

SARI

Yayuk Jati Sayekti, 2009. ” Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes SD Di Dabin II Kecamatan Banyumanik Kota Semarang tahun 2009”. Skripsi, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Semarang. Dosen Pembimbing pertama Drs. Tri Rustiadi, M.Kes dan Tommy Soenyoto, S.Pd.,M.Pd.

Sebagai latar belakang penelitian ini adalah hasil observasi kelompok pengembang pendidikan jasmani mengemukakan antara lain telah terjadi miskonsepsi dalam pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Miskonsepsi ini antara lain terlihat dan proses pembelajaran yang memperlihatkan guru cenderung berorientasi kepada penguasaan ketrampilan olahraga dibanding dengan pencapaian tujuan yang menyeluruh yang bersifat multilateral sehingga timbul adanya stigma/rumor negatif guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi penelitiannya adalah seluruh guru non penjasorkes tingkat SD yang berada di Dabin II Kecamatan Banyumanik dengan jumlah 78 guru. Teknik pengambilan sampel dengan cara Total Sampling dengan teknik analisa data menggunakan analisa deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Di SD Se-Dabin II Kecamatan Banyumanik Kota Semarang tahun 2009. Pada aspek kepribadian, sebagian besar guru non penjasorkes yaitu sebanyak 66 guru atau 84,62% menyatakan baik, sedangkan selebihnya yaitu 12 guru atau 15,38% menyatakan cukup baik. Pada kompetensi pedagogik, sebagian besar guru non penjasorkes yaitu sebanyak 68 guru atau 87,18% menyatakan baik. Sedangkan selebihnya yaitu 10 guru atau 12,02% menyatakan cukup baik. Pada kompetensi profesional, sebagian besar guru non penjasorkes yaitu sebanyak 60 guru atau 76,92% menyatakan telah baik, sedangkan selebihnya yaitu 18 guru atau 23,06% menyatakan cukup baik. Pada kompetensi sosial, sebagian besar guru non penjasorkes yaitu sebanyak 61 guru atau 78,21% menyatakan baik, sedangkan selebihnya yaitu 17 guru atau 21,79% menyatakan cukup baik.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatasi kelemahan, penulis akan memberikan beberapa saran, yaitu : sebaiknya fungsi internal auditing diperluas tidak hanya pada pemeriksaan administrasi tetapi

1. Kepadatan Permukiman : Blok permukiman di Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta didominasi oleh kepadatan bangunan permukiman kelas padat dengan luas 162,87 ha

Penulis memilih untuk melakukan penelitian di Danamon Simpan Pinjam Solusi Modal unit Pasaraya Salatiga karena pihak DSP tersebut, sebagai sebuah divisi dari Bank Danamon,

Apabila kemudian terbukti bahwa saya melanggar pernyataan tersebut di atas, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan

1) Jendela pertama disebut daerah terbuka (open area) , jendela ini menggambarkan hal – hal (bisa perilaku, persepsi, emosi, pengetahuan, pola pikir, dan keahlian).. 33 yang

Konsumen selaku pihak yang dirugikan dengan Pelaku Usaha sebagai pihak.. yang dinilai bertanggung jawab atas terjadinya kerugian yang

Sedangkan untuk pemilihan jaringan bisnis, dibina entrepreneur batik di kota Semarang dengan supplier dari kota Pekalongan dengan pertimbangan bahwa di kota

company one day, DIII English program has two major areas to cover.. namely education and business