• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU 1. Penelitian Terdahulu

a. Penelitian yang dilalukakan oleh Iwan Setiajie Anugrah (2004) denganjudul“Pengembangan Sub Terminal Agribisnis (STA) dan Pasar Lelang Komoditas Pertanian dan Permasalahannya”. Sub Terminal Agribisnis (STA) merupakan salah satu struktur kelembagaan yang cukup penting di masa yang akan datang, dalam upaya mendorong pemasaran komoditas pertanian yang dihasilkan di berbagai wilayah yang semakin beragam, sekaligus menjadi kelembagaan pertanian yang dapat memberikan jaminan kepastian harga produk pertanian yang dipasarkan oleh petani sebagai produsen, sehingga harga yang diterima dapat menguntungkan para petani.

b. Ratya Anindita (2008) yang berjudul “ Analisis Kinerja Sub Terminal Agrobisnis Mantung : Studi Kasus Pada Pemasaran Sayuran Kubis di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Hasil penelitian mengatakan bahwa kinerja Sub Terminal Agrobisnis Mantung diukur dengan analisis marjin pasar menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan marjin pemasaran apabila petani menjual ke pasar Sub Terminal Agrobisnis dan

(2)

7

Pasar Tradisional. Penentuan sampel menggunakan simple random sampling dan menggunakan data primer.

c. Anak Agung Ketut Ayuningsasi (2012) yang berjudul “Analisis Pendapatan Pedagang Sebelum dan sesudah Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Kota Denpasar (Studi Kasus Pada Pasar Sudha Merta Desa Sidakarya)”.dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa Data yang digunakan adalah data primer, terdiri dari pendapatan penjual sebelum dan sesudah program revitalisasi pasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan penjual sebelum dan setelah pasar program revitalisasi yang berbeda nyata. Dalam rangka meningkatkan pendapatan dari penjual, disarankan untuk memperbaiki tidak hanya lingkungan tradisional pasar, tetapi juga distribusi barang, pengelolaan pasar, dan pemasaran teknik.

d. Fadlan Zainal Arifin (2012) yang berjudul “Analisis Perbedaan Tingkat Pendapatan Pedagang Sayur sesudah dan sebelum Relokasi dari Pasar Merjosari ke Pasar Landungsari”. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan analisis menggunakan uji beda dengan aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini signifikan yang dialami oleh pedagang sayur sesudah dan sebelum relokasi dari Pasar Landungsari. Sehingga tidak memberikan perbedaan yang signifikan.

(3)

8

e. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hasibuan Adawiyah (2017) yang berjudul “Analisis Dampak Relokasi Pasar Tradisional Terhadap Pendapatan Pedagang Sebelum dan Sesudah Relokasi Ke Pasar Induk di Kota Medan”. Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari data sekunder dan primer. Adapun metode analisis data yang digunakan pendekatan kualitatif Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pandangan pedagang terhadap pengelolaan pasar tradisional tersebut sudah baik, hanya saja sebagian pedagang tidak setuju di relokasi dikarenakan lokasi berjualantidak ramai dikunjungi pembeli akibat sedikitnya sarana transportasi yang melewatidaerah pasar tersebut.

f. Penelitian yang dilakukan oleh Umi Ismiyatun (2018) yang berjudul “ Analisis Pasar Johar Sebelum dan Sesudah Relokasi”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat komprasi. Hasil penelitian menunjukkan pasar johar sebelum dan sesudah relokasi yaitu lokasi pasar johar sebelum di relokasikan lokasi sangat strategis dan setelah di relokasikan lokasi kurang strategis dan menyebabkan jumlah konsumen di Pasar Johar menurun dibanding sebelum di relokasikan.

Adapun relevansi penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah adanya penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

(4)

9

pendapatan petani. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah terletak pada objek dan tahun penelitian.

B. Landasan Teori 1. Pasar

Menurut Lulud, Priyatno dan Puji dalam penelitiannya bahwa secara umumpengertian pasar adalah kegiatan penjual dan pembeli yang melayani transaksi jual beli. Menurut Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007, pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu, baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutanlainnya.

Adapun secara rinci tentang pola pemikiran mekanisme pasar yang di tunjukkan pada gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1. Mekanisme Pasar SUB Terminal Agrobisnis Pujon

MEKANISME PASAR

Potensi produksi petani sayur kol dan wortel di Desa Ngabab

Dipasarkan di STA Mantung Dipasarkan di luar STA Mantung Sistem pemasaran lelang

STA Mantung Mendapat retribusi Petani menikmati harga berdasarkan supply dan

demand

Untuk Biaya Operasional dan Maintainance

Disetor ke Pemkab

(5)

10

Dari bagan diatas dapat dijelaskan bahwa potensi produk holtikultura dimana hasil produksinya akan dipasarkan di Sub Terminal Agribisnis (STA) Mantung dan di luar Sub Terminal Agribisnis (STA) Mantung.

Keuntungan bagi Sub Terminal Agribisnis (STA) Mantung dan hasil produksi petani akan dipasarkan melalui sistem pemasaran lelang, yaitu bagi Sub Terminal Agribisnis (STA) Mantung, akan mendapatkan retribusi sedangkan petani menikmati harga berdasarkan suplay dan demand. Dari hasil semua proses dan persentasi yang dihasilkan maka akan dikeathui berapa biaya operasional dan Maintainance serta diketahui berapa yang akan disetor ke Pemkab.

2. Teori Pendapatan

Menurut Amalia, (2010) pendapatan seseorang juga dapat didefinisikan sebagai banyaknya penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat di hasilkan seseorang, perusahaan atau suatu bangsa dalam periode tertentu. Pendapatan akan mempengaruhi banyak nya barang yang dikonsumsi, bahwa sering kali dijumpai dengan bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi bukan saja bertambah tapi juga makin berkualitas.

Menurut Mankiw, (2000) faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan seseorang yang pertama adalah modal. Mengacu pada persediaan peralatan dan stuktur ekonomi. Kedua, kemampuan, upaya dan kesempatan, karna begitu banyak bagian variasi upah yang belum dapat di jelaskan secara pasti, maka yang berperan disitu pastilah berbagai variabel

(6)

11

yang sulit diukur seperti kemampuan upaya dan kesempatan. Meskipun semua variabel terukur dapat mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan, namun pengaruhnya tidak sampai separuh. Ketiga, pandangan alternatif terhadap pendidikan yang menekannya pada aspek pengiriman sinyal kemampuan kesamaan yang penting, namun juga perbedaan yang penting pula. Kedua pandangan ini dapat menjelaskan orang yang berpendidikan lebih tinggi cenderung memperoleh penghasilan lebih banyak ketimbang mereka yang pendidikan nya lebih rendah.

3. Teori Efisiensi Usahatani - Efisiensi produksi

Merupakan banyaknya hasil produksi fisik yang dapat diperoleh dari satu kesatuan faktor produksi (input). Produksi fisik mengukur banyaknya hasil produksi (output) yang dapat diperoleh dari satu kesatuan input. Setiap hasil panen, maka petani akan menghitung hasil bruto produksi, hasil akhir panen harus dikurangi dengan biaya – biaya yang dikeluarkan.

- Efisiensi Harga

Usahatani dikatakan efisien dari segi harga apabila nilai produk marginal sama dengan harga produksi yang bersangkutan.

4. Hubungan Biaya Produksi terhadap Pendapatan

Sukirno (2001) mengatakan produksi sebagai wujud pemanfaatan faktor produksi tanpa harus melihat aspek penyalurannya dan mengungkapkan suatu produksi bukan hanya hubungan antara input ataupun

(7)

12

output, tetapi menekankan efisiensi produksi dan sasaran yaitu pemenuhan manusia. Menurut (Sugiharsono dan Wahyuni, 2018) Biaya Produksi adalah keseluruhan biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk hingga produk sampai ke pasar atau tangan konsumen. Menurut (Mubyarto, 2000) Biaya produksi terdapat dua bagian yaitu biaya yang berupa uang tunai misalnya upah kerja untuk penggarapan tanah, termasuk upah untuk ternak dan biaya untuk membeli pupuk dan pestisida dll.

5. Hubungan antara Luas Lahan terhadap Pendapatan

Menurut (Mubyarto, 1989) Lahan sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya hasil pertanian yang memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap usaha tani. Besar Kecilnya produksi dari usaha tani dipengaruhi oleh luas sempitnya lahan yang digunakan sehingga berpengaruh pada pendapatan..

6. Hubungan Tenaga Kerja terhadap Pendapatan

Menurut (Soekartawi, 2003) Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dengan jumlah cukup, bukan saja terlihat dari banyaknya tenaga kerja tetapi kualitas dan macam tenaga kerja perlu diperhatikan. Besar kecilnya upah tenaga kerja dihitung melalui mekanisme pasar serta jenis kelamin ( kualitas tenaga kerja dan usia).

Hubungan tenaga kerja dan pendapatan bahwa tenaga kerja memiliki pengaruh terhadap pendapatan petani sayur dengan melihat kebutuhan tenaga kerja pada lahan. Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu

(8)

13

melaksanakan pekerjan baik didalam maupun diluar hubungan kerja untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

7. Teori Permintaan

Dalam pengertian ekonomi permintaan diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar keinginan (want) dari konsumen, melainkan permintaan terhadap sejumlah barang akan berarti jika memang konsumen menuntut untuk dipenuhinya keinginan tersebut atau sampai pada taraf kebutuhan (need yaitu keinginan yang menuntut untuk segera dipenuhi), berarti perlu didukung oleh daya beli.

a. Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan akan sebuah produk adalah sebuah pernyataan hubungan antara kuantitas yang diminta dan semua faktor yang mempengaruhi kuantitas tersebut. Permintaan ditempatkan sebagai suatu fungsi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.Faktor-faktor tersebut antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain/saingan, selera, pendapatan, jumlah penduduk dan faktor lain.

Rumus :

Qdx = f (Px ; Py ; t ; Y ; Pop) Dimana :

Qdx : Jumlah produk X yang diminta Px : Harga barang X

Py : Harga barang Y (Harga barang lain, bisa barang substitusi dan Barang komplementer)

(9)

14

t : Selera/taste Y : Pendapatan/ Yield

Pop :Jumlah Penduduk/Populasi b. Kurva Permintaan

Kurva permintaan sendiri merupakan garis yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.

Berikut kurva permintaan individu dan kurva permintaan pasar yang bisa digambar dari daftar skedul di atas:

Gambar 2.2 Kurva Permintaan

Dari grafik kurva permintaan di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa bentuk kurva permintaan pada umumnya memiliki kemiringan (slope) yang negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.

Bentuk kurva semacam ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka semakin tinggi permintaan akan barang tersebut. Hal

(10)

15

ini terjadi karena pada harga yang tinggi banyak pembeli yang sebenarnya berminat membeli barang tersebut menjadi tidak mampu membeli sehingga permintaan terhadap barang tersebut menjadi berkurang/ sedikit.

c. Pergeseran kurva permintaan

1. Perubahan jumlah yang diterima

Perubahan jumlah barang yang diminta menunjukkan berubahnya jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga barang itu sendiri. Dalam perubahan jumlah barang yang diminta maka faktor-faktor lain seperti harga barang lain, selera, tingkat pendapatan dianggap tetap (ceteris paribus). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut:

Gambar 2.3 Kurva Perubahan jumlah

Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa perubahan jumlah barang yang diminta dari OQ ke OQ1 atau pergeseran dari titik A

(11)

16

ke titik B terjadi karena berubahnya harga (penurunan harga) dari OP ke OP1.

Jadi pada perubahan jumlah barang yang diminta dapat ditandai adanya pergeseran dari titik A ke titik B, dimana pergeseran terjadi karena adanya penurunan harga dan pergeseran itu terjadi disepanjang kurva atau masih pada kurva yang sama.

2. Perubahan pendapatan

Yang dimaksud perubahan permintaan adalah berubahnya jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan salah satu faktor atau lebih dari faktor-faktor yang dianggap tetap.Jadi dalam perubahan permintaan maka asumsi ceteris paribus menjadi tidak berlaku. Ciri yang nampak pada perubahan permintaan adalah pada harga barang yang sama/tetap tetapi jumlah yang diminta bisa berubah (berkurang ataupun bertambah), sehingga akan terjadi pergeseran kurva atau pada kurva yang berbeda.

Pada kondisi harga yang tetap tetapi jumlah barang yang diminta menjadi berkurang disebut sebagai Permintaan Berkurang.

Sedangkan pada harga yang tetap tetapi jumlah barang yang diminta mengalami kenaikkan disebut permintaan bertambah.

(12)

17

Gambar. 2.4 Kurva Pergeseran Permintaan

Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa pergeseran dari titik A ke titik B hanyalah merupakan perubahan jumlah yang diminta.

Bertambahnya jumlah yang diminta dari OQ ke OQ1 terjadi karena turunnya harga dari OP ke OP1, dan yang terjadi hanyalah pergeseran disepanjang kurva DD (masih dalam satu kurva).

Pergeseran dari titik A ke titik C, yang terjadi pada harga yang tetap yaitu sebesar OP, sedangkan jumlah barang yang diminta bertambah dari OQ ke OQ2. Pada pergeseran ini bisa disebut sebagai perubahan permintaan atau lebih tetapnya permintaan bertambah. Pada kasus permintaan bertambah ada pergeseran kurva permintaan ke arah kanan atau kurva permintaan bergeser dari DD ke D1D1.

Pergeseran dari titik A ke F yang terjadi pada harga yang sama yaitu sebesar OP. Pada kondisi ini ternyata jumlah yang diminta mengalami penurunan dari OQ ke OQ3. Penurunan dari OQ ke

(13)

18

OQ3 dapat disebut telah terjadi perubahan permintaan, dalam hal ini bisa disebut permintaan berkurang. Pada kondisi permintaan berkurang ini terjadi pergeseran kurva dari kurva DD ke kurva D2D2 atau kurva permintaan bergeser ke kiri.

8. Teori Penawaran

Dalam ilmu ekonomi penawaran diartikan kesediaan penjual untuk menjual/menyerahkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu. Waktu tertentu menunjukkan periode atau saat tertentu dan kondisi tertentu menunjukkan keadaan ceteris paribus.

a. Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran akan sebuah produk adalah sebuah pernyataan hubungan antara kuantitas yang ditawarkan dan semua faktor yang mempengaruhi kuantitas tersebut. Keterkaitan antara jumlah yang ditawarkan dan faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut:

Rumus :

Qsx = f (Px ; Py ; T ; I )

Dimana :

Qsx : Jumlah produk X yang ditawarkan Px : Harga barang X

Py : Harga barang Y (Harga barang lain, bisa barang substitusi dan Barang komplementer)

(14)

19

T : Tingkat Teknologi yang dipakai I : Harga Input

b. Kurva Penawaran

Kurva penawaran sendiri merupakan garis yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.

Berikut kurva penawaran individu dan kurva penawaran pasar yang bisa digambar dari daftar/skedul di atas :

Gaambar 2.5 kurva penawaran

Dari grafik kurva penawaran di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa bentuk kurva penawaran pada umumnya memiliki kemiringan (slope) yang positif atau bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.

Bentuk kurva semacam ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak penawaran akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka akan semakin rendah penawaran akan barang tersebut.

Hal demikian terjadi karena pada harga yang tinggi banyak penjual yang mampu menjual barangnya sehingga penawaran barang

(15)

20

tersebut menjadi bertambah. Sebaliknya pada harga yang rendah penjual/ produsen yang tidak efisien atau yang biaya produksinya relatif tinggi menjadi tidak mampu menawarkan produknya, sehingga pada harga yang rendah penawaran terhadap barang tersebut cenderung mengalami penurunan atau berkurang.

c. Pergeseran kurva penawaran

1. Perubahan Jumlah yang ditawarkan

Perubahan jumlah barang yang ditawarkan menunjukkan berubahnya jumlah barang yang ditawarkan karena adanya perubahan harga barang itu sendiri. Dalam perubahan jumlah barang yang ditawarkan maka faktor-faktor lain seperti harga barang lain, tingkat teknologi, harga input/faktor produksi dianggap tetap (ceteris paribus). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut:

Gambar 2.6 Kurva Perubahan Jumlah Yang ditawarkan

(16)

21

Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa perubahan (kenaikan) jumlah barang yang ditawarkan dari OQ ke OQ1 atau pergeseran dari titik A ke titik B terjadi karena berubahnya harga (kenaikan harga) dari OP ke OP1 dan pergeseran itu terjadi disepanjang kurva atau masih pada kurva yang sama.

2. Perubahan biaya produksi

Perubahan penawaran adalah berubahnya jumlah barang yang ditawarkan produsen sebagai akibat perubahan salah satu faktor atau lebih dari faktor-faktor yang dianggap tetap. Jadi dalam perubahan penawaran maka asumsi ceteris paribus menjadi tidak berlaku. Ciri yang nampak pada perubahan penawaran adalah pada harga barang yang sama/tetap tetapi jumlah yang ditawarkan bisa berubah (berkurang ataupun bertambah), sehingga akan terjadi pergeseran kurva.

Gambar. 2.7 Kurva Pergeseran Penawaran

(17)

22

Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa pergeseran dari titik A ke titik B hanyalah merupakan perubahan jumlah yang ditawarkan.

Bertambahnya jumlah yang ditawarkan dari OQ ke OQ1 terjadi karena naiknya harga dari OP ke OP1, dan yang terjadi hanyalah pergeseran disepanjang kurva SS.

Pergeseran dari titik A ke titik C, yang terjadi pada harga yang tetap yaitu sebesar OP, sedangkan jumlah barang yang ditawarkan bertambah dari OQ ke OQ1. Pada pergeseran ini bisa disebut sebagai perubahan penawaran atau lebih tepatnya penawaran bertambah. Pada kasus penawaran bertambah ini ada pergeseran kurva penawaran ke arah kanan atau kurva penawaran bergeser dari SS ke S1S1.

Pergeseran dari titik A ke F yang terjadi pada harga yang sama yaitu sebesar OP. Pada kondisi ini ternyata jumlah yang ditawarkan mengalami penurunan dari OQ ke OQ3. Penurunan dari OQ ke OQ3 dapat disebut telah terjadi perubahan penawaran, dalam hal ini bisa disebut penawaran berkurang. Pada kondisi penawaran berkurang ini terjadi pergeseran kurva dari kurva SS ke kurva S2S2 atau kurva penawaran bergeser ke kiri.

(18)

23

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan landasan suatu tujuan penelitian.

Gambar 2.8 Kerangka Pikir D. Hipotesis

H1 : Diduga terdapat perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah adanya pasar Sub Terminal Agrobisnis Mantung.

Faktor - faktor Biaya

Produksi

Luas Lahan

Tenaga Kerja

Sesudah Adanya Pasar Pendapatan, biaya produksi,

pendapatan kotor

Sebelum Adanya Pasar Pendapatan, biaya produksi,

pendapatan kotor

Pendapatan Bersih

Gambar

Gambar 2.1. Mekanisme Pasar SUB Terminal Agrobisnis Pujon
Gambar 2.2 Kurva Permintaan
Gambar 2.3 Kurva Perubahan jumlah
Gambar 2.6 Kurva Perubahan Jumlah Yang ditawarkan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Plaxis output dapat dipanggil dengan mengklik toolbar Plaxis output, atau dari start menu yang bersesuaian dengan program plaxis. Toolbar Calculation pada

Kapasitas Industri Menurut Kelompok Industri di Kabupaten Garut Tahun 2009 Rincian Industri Argo dan Hasil Hutan Industri

2 Dimensi yang diperoleh setelah direduksi dengan PCA 10 3 Akurasi organisme dikenal menggunakan k=3 pada KNN (dalam %) 11 4 Akurasi organisme dikenal menggunakan k=5 pada KNN

Artikel ini disusun dari hasil penelitian dengan tujuan menjelaskan Pengaruh tuton yang mencakup Inisiasi, forum diskusi dan tugas terhadap nilai akhir semester.. Sampel

Menguasai teori dasar metode perpindahan dalam bentuk matrik dan sekaligus pemakaian dengan alat bantu pada operasi matrik Metode ini sebenarnya adalah mencari hubungan gaya

Modul IV ini adalah modul yang akan memberikan gambaran umum tentang kristalografi, pengetahuan tentang kristalografi sangat penting utnuk membantu mahasiswa dalam memahami dan

Contoh Kasus : Pengguna ingin menampilkan Grafik Indeks Kerentanan Kekeringan pada Desa Mahuan untuk tahun 2017.  Pengguna membuka

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang terkait dengan judul “ Pengaruh Gaya Hidup