• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI ASAM BASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI ASAM BASA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI ASAM BASA

Guru Pembimbing Ibu Nafi’ah

Disusun Oleh Kelompok 5:

Agnes Olyvia M (03)

Agra Dyaksa (03)

Dannis Widowati (14)

Herliana Debinta (21)

Junior Rizky (23)

Safira Salsabila A (32)

Ravialdhi Hidayat (39)

SMA Negeri 1 Kota Blitar XI IPA 1

2016/2017

Jl. Ahmad Yani no. 112 telp. (0342) 801414

(2)

A. Tujuan : Mengetahui kandungan asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami dan buatan.

B. Dasar Teori 1. Asam

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat.

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

1. Masam ketika dilarutkan dalam air.

2. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.

3. Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.

4. Walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.

2. Basa

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air. Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:

1. Kaustik

2. Rasanya pahit 3. Licin seperti sabun

4. Nilai pH lebih dari air suling

5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru 6. Dapat menghantarkan arus listrik

(3)

3. Indikator Asam Basa

Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.

a. Indikator Buatan

Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia.

Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus. Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).

Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.

(4)

b. Indikator Alam

Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.

Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

C. Alat dan Bahan

- Alat :

1 Pipet Tetes 2 Gelas Kimia

3 Indikator Universal

4 Kaca Arloji

5 Mortal dan Alu

6 Plat Tetes

- Bahan :

1. Bunga pacar air 2. Bunga mawar 3. Bunga

Bougenville 4. Air suling

5. Larutan cuka (asam)

6. Air kapur (basa) 7. Larutan NH3

8. Larutan HCL 9. Jeruk Nipis 10. Detergent

(5)

D. Cara Kerja

- Dengan Indikator buatan (Kertas Lakmus Merah dan Biru)

1) Letakkan kertas lakmus merah dan biru di plat tetes sebanyak 6 plat.

Kemudian uji masing-masing zat (cuka, perasan jeruk nipis, larutan air kapur, detergent, NH3, HCL) dengan meneteskannya pada kertas lakmus didalam plat tetes.

2) Amati perubahan warna kertas lakmus.

- Dengan Indikator Universal 1 Ambil indicator universal.

2 Teteskan indicator universal dengan larutan HCL dan NH3.

3 Amati perubahan warna Indikator Universal.

4 Kemudian, cocokkan perubahan warna dengan tingkat pH.

5 Tulis pH larutan yang telah diuji.

- Dengan Indikator Alami

1. Pilihlah beberapa helai mahkota bunga (Bunga pacar air, mawar, dan bougenville)

2. Gerus dalam mortal dan tumbuk dengan alu dan tambahkan sedikit air.

3. Ambil ekstrak mahkota bunga tersebut, dan letakkan ke plat tetes untuk diuji.

4. Uji ekstrak bunga dengan memasukkan beberapa zat yang bersifat asam dan basa.

5. Amati perubahan warna ekstrak.

6.

E. Hasil Pengamatan

- Uji kandungan asam-basa dengan Kertas Lakmus 11.

No.

12. Zat 13. Lakmus

Merah

14. Lakmus Biru 15.

1.

16. Larutan Cuka 17. Merah 18. Merah

19.

2.

20. Jeruk Nipis 21. Merah 22. Merah

23.

3.

24. HCL 25. Merah 26. Merah

27.

4.

28. Air Kapur 29. Biru 30. Biru

31.

5.

32. Larutan Detergent 33. Biru 34. Biru 35.

6.

36. NH3 37. Biru 38. Biru

39.

- Uji Kandungan Asam basa dengan indicator Universal 40.

No.

41. Zat 42. p

H

43. Sifat

(6)

44.

1.

45. HCL 46. 2 47. Asam

Kuat 48.

2.

49. NH3 50. 1

0

51. Basa Lemah 52.

- Uji Kandungan Asam Basa dengan Indikator Alami 53.

No.

54. Zat 55. Pacar Air (Perubahan

Warna)

56. Mawar (PerubahanW

arna)

57. Bouge nville (Perubahan

Warna) 58.

1.

59.

L 60.

Ungu → Bening

61.

Ungu → Pink

62. Orange -Kuning

63.

2.

64.

J 65.

Ungu → Ungu

66.

Ungu → Merah

67.

Orange−Orang

68.

3.

69.

H 70.

Tetap

71.

Ungu → Merah

72.

Orange →Ungu

73.

4.

74.

A 75.

Ungu → Hijau Tua

76.

Ungu → Hijau

77.

Orange → Kunin

78.

5.

79.

L

80. Ungu

→ Hijau muda

81.

Ungu → Hijau Tua

82.

Orange → Maro

83.

6.

84.

N 85.

Ungu → Hijau Mud

86.

Tetap

87.

Orange →Cokla

88.

F. Pertanyaan dan Diskusi

1. Larutan mana sajakah yang termasuk asam kuat dan asam lemah?

89.Jawab: Dari praktikum yang kelompok kami lakukan, larutan yang termasuk asam kuat dan asam lemah yaitu:

90.

No.

91. Asam Kuat 92. Asam Lemah

93.

1.

94. HCL 95.

96. Larutan cuka 97. Jeruk nipis 98.

2. Apa sajakah larutan yang termasuk basa?

99.Jawab : Dari praktikum yang kelompok kami lakukan , larutan yang kami ujikan antara lain NH3, Larutan detergent dan air kapur merupakan

(7)

larutan basa karena mengubah lakmus berwarna merah menjadi biru dan mempertahankan warna biru dari lakmus biru.

3. Bagaimana hasil perubahan warna dari indicator alami yang kalian amati?.

100. Jawab : Dari praktikum yang kelompok kami lakukan untuk ekstrak Pacar Air jika dicampurkan dengan larutan Cuka (ASAM) berubah warna dari ungu menjadi berwarna bening. JIka ekstrak Pacar Air dicampurkan dengan Larutan jeruk nipis (Asam) tidak mengalami perubahan warna (tetap). Jika ekstrak Pacar Air dicampur dengan HCL (asam) maka tidak akan mengalami perubahan warna (tetap). Jika ekstrak Pacar Air dicampur dengan Air kapur (Basa) akan mengalami perubahan warna dari ungu menjadi hijau tua. Jika ekstrak Pacar Air dicampur dengan larutan detergen (Basa) akan mengalami perubahan warna dari ungu menjadi hijau muda. Jika ekstrak Pacar air dicampur dengan NH3 (basa) maka akan mengalami perubahan warna dari ungu menjadi hijau muda.

101. Kami juga melakukan percobaan dengan menggunakan ekstrak mawar yang dicampur dengan larutan cuka (asam) maka akan mengalami perubahan warna dari ungu menjadi pink. Jika mencampurkan ekstrak mawar dengan perasan jeruk nipis maka akan mengalami perubahan warna dari ungu menjadi merah. Jika mencampurkan ekstrak mawar dengan HCL (asam) maka akan mengalmi perubahan warna dari ungu menjadi merah. Jika mencampurkan ekstrak mawar dengan air kapur (basa) maka akan mengalami perubahan warna dari ungu menjadi hijau. Jika mencampurkan ekstrak mawar dengan larutan detergen (Basa) akan mengalami perubahan warna dari ungu menjadi hijau tua. Jika mencampurkan ekstrak mawar dengan NH3 (basa) maka tidak akan mengalami perubahan warna (tetap).

102. Selain itu kami juga melakukan percabaan dengan ekstrak bougenville. Jika ekstrak bougenville dicampur dengan larutan cuka (asam) maka akan mengalami perubahan warna dari orange menjadi kuning. Jika mencmpurkan ekstrak bougenville dengan perasan jeruk nipis (asam) maka tidak akan mengalami perubahan warna. Jika mencampur ekstrak bougenville dengan HCl maka akan mengalami perubahan warna dari orange menjadi ungu. Jika mencampur ekstrak bougenville dengan air kapur (basa) maka akan mengalami perubahan warna dari orange menjadi kuning kunyit. Jika mencampur ekstrak bougenville dengan

(8)

larutan detergen (basa) maka akan mengalami perubahan warna dari orange menjadi maroon. Jika mencampur ekstrak bougenville dengan NH3 (basa) maka akan mengalami perubahan warna dari orange menjadi coklat.

4. Apakah kesimpulan dari praktikum ini?

103. Jawab :

1. Dari hasil praktikum, untuk mengetahui sifat suatu senyawa apakah dia bersifat asam atau basa dapat diketehui dari uji coba dengan menggunakan kertas lakmus. Apabila senyawa bersifat asam maka dia akan membuat warna kertas lakmus merah menjadi tetap merah atau lakmus biru menjadi merah.

2. Untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam atau basa dapat diggunakan dengan indicator universal. Untuk larutan asam memiliki 0<pH<7 (nilai pH semakin kecil sifat suatu larutan semakin asam), sedangkan larutan basa memilkhi 7<pH<14 (semakin besar nilai pH maka senyawa tersebut bersifat semakin basa).

3. Dari hasil percobaan, kita ketahui bahwa larutan yang bersifat asam yaitu larutan cuka, larutan jeruk nipis, larutan HCL. Sedangkan larutan yang bersifat basa yaitu NH3 (ammonia), air kapur, dan larutan detergent.

4. Untuk mengetahui sifat suatu senyawa dapt juga digunakan dengan indicator alami, misal dengan bunga pacar air, bunga mawar, dan bunga bougenville.

104.

(9)

105. DAFTAR GAMBAR 106.

107.

Indkator Alami Penetesan Air Kapur pada Ekstrak

M

Uji Indikator Universal HCL Uji Indikator Universal HCL

(10)

108.

109.

Pencocokan pH Indikator

U i l

Pembuatan Ekstrak Bunga Mawar

Referensi

Dokumen terkait

Indikator MO ini berubah warna dari merah pada pH dibawah 3.1 dan menjadi warna kuning pada pH diatas 4.4 jadi warna transisinya adalah orange artinya metil Jingga dalam larutan

Pada larutan yang netral, ampas daun andong merah yang tenggelam dapat menyisakan air bening di atasnya, sedangkan jika diteteskan asam, akan menghasilkan air berwarna kuning

Selain menggunakan kertas lakmus untuk mengetahui suatu senyawa maupun larutan termasuk asam dan basa, maka dapat juga diuji menggunakan alat tes derajat keasaman (pH) yang

Sifat asam dan basa dapat di tentukan dengan beberapa cara, seperti menggunakan kertas lakmus , lakmus merah dalam larutan basa akan berubah menjadi biru, dan lakmus biru dalam

kelopak bunga mawar merah, mawar merah muda, bougenvil, kamboja kuning, anggrek ungu, evorbia, soka, bakung, bawang merah, kunyit, kapulaga, jahe, daun sirih,

Larutan yang diuji pH Perubahan warna Kesimpulan (asam/ Basa/Netral) Lakmus merah Lakmus biru.. Larutan cuka dapur Larutan HCl 1M Larutan

Warna Indikator Dalam Larutan Asam Cuka Garam NaOH 1. Perubahan warna apa yang terjadi pada ekstrak yang ditetesi dengan larutan asam, basa.. Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan

Dengan melakukan titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi suatu zat dengan menggunakan indicator asam basa (hingga mencapai warna tertentu) yang ditambahkan