• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pimpinan Redaksi Drs. Reka Hasugian. M, Pd. Penyunting/ Editor Mulyawan. S,Pd. Redaktur Drs. Bujang Hanif. D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pimpinan Redaksi Drs. Reka Hasugian. M, Pd. Penyunting/ Editor Mulyawan. S,Pd. Redaktur Drs. Bujang Hanif. D"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

Pimpinan Redaksi

Drs. Reka Hasugian. M, Pd.

Penyunting/ Editor Mulyawan. S,Pd Redaktur

Drs. Bujang Hanif. D Sekretaris

Ardiansyah, S. Kom Tsamratul Iqbal, S. Kom Desain Grafis

Arif Apriadi, S. Kom

(3)

ii

Terbit Perdana

Bulletin “GENTA SENADA” disingkat dengan “GENSED”. Bulletin ini resmi diterbitkan tahun 2018 milik BP PAUD dan Dikmas Jambi sebagai wadah, perantara, media penyambung untuk menyampaikan data dan informasi pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat dalam jalur pendidikan Non formal kepada publik. Pilihan nama ini adalah hasil musyawarah semua unsur pimpinan dan staf BP PAUD dan Dikmas Jambi yang sepakat dengan sebutan nama “ GENTA SENADA”.

Genta artinya lonceng, suara, bunyi, getaran, yang dalam hal ini kita assosiasikan sebagai pesan, informasi, aspirasi, kejadian, peristiwa atau kegiatan. Sedangkan Senada artinya tetap satu, serupa, sama, persis, setara, tidak berubah.

Jadi Genta Senada artinya pesan, informasi, aspirasi yang disampaikan ke publik sama seperti apa adanya bukan menyampaikan sesuatu informasi yang tidak sesuai dengan faktanya atau bahkan membohongi publik. Mudah- mudahan bulletin ini bermanfaat bagi semua

Terimakasih, Salam Perjuangan

(4)

iii

Kata Pengantar

Alhamdulillah,

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikan buletin ini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua anggota redaksi yang telah bekerja keras dan seluruh pihak yang telah membantu .dalam pembuatan buletin ini

Mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan dari penulisan buletin ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk membenahi kekurangan dan kesalahan sehingga menjadikan bulletin ini lebih baik.

Dalam Bulletin ini, kami mencoba menyajikan semua kegiatan serta

informasi tentang PAUD dan Dikmas di jambi .

(5)

iv

Daftar Isi

Terbit perdana ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Profil BP PAUD dan Dikmas Jambi ... 1

Struktur organisasi BP PAUD dan Dikmas Jambi ... 3

Rapat Kordinasi BP PAUD dan Dikmas Jambi 2018 ... 5

Pemaparan Hasil Pemetaan Mutu Bagi Satuan Pendidikan PAUD ... 9

Saka Widya Buda Bakti BP PAUD dan Dikmas Jambi ... 11

Program Keterampilan Menjahit Kegiantan PKBM Titian Ilmu Kab. Kerinci ... 14

Bintek Multi Keaksaraan Bagi Tutor Keaksaraan Se-provinsi jambi ... 17

Orientasi Teknis Penilaian kinerja guru bagi tenaga pendidik Paud ... 21

Bupati Buka Jambore PKK Tingkat Kabupaten Sarolangun ... 23

Workshop Coding Bagi Pendidik PAUD Se-Provinsi Jambi ... 24

Bintek Karya tulis nyata Bagi PTK Se-Provinsi Jambi ... 26

Workshop Pengelolaan LKP se-provinsi jambi ... 28

Orientasi teknis Supervisi hasil pemetaan mutu 2018 ... 30

Workshop pendidikan keluargan di satuan pendidikan ... 32

Kegiatan Belajar Mengajar Bagi Pamong Belajar Se provinsi Jambi ... 34

(6)

1 ertama sekali lembaga ini berdiri pada tahun

1987 masih bernama Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Pada tahun 1997 beralih menjadi Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) yang merupakan unit pelaksana teknis Bidang Pendidikan Masyarakat Kanwil Depdikbud Jambi.

Setelah memasuki era otonomi daerah pada tahun 2002 beralih menjadi Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah (BPPLS) Jambi.

Selanjutnya pada tahun 2009 beralih nama lagi menjadi Balai Pendidikan Luar Sekolah (BPLS) Jambi. Dan pada tahun 2014 balai ini dinamakan menjadi Balai Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Pendidikan (BPKSDP) Jambi. Dan akhirnya tahun 2017 balai ini yang berada di bawah Pemerintah Daerah Provinsi diserahkan kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan nama Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Visi dan Misi

Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, BP PAUD dan Dikmas Jambi telah merumuskan

visi dan misi untuk memberi arah yang jelas dan pasti dalam pelaksanaan program kerjanya.

1. Visi

Terwujudnya layanan PAUD dan Dikmas bermutu dalam upaya membentuk insan yang cerdas, tangguh, berkarakter dan berahklak mulia.

2. Misi

Meningkatkan mutu layanan program PAUD dan Dikmas

Meningkatkan pengembangan kualitas dan kapasitas SDM PAUD dan Dikmas

Meningkatkan layanan pengembangan program dan bidang PAUD dan Dikmas

Mewujudkan pelayanan bantuan teknis terhadap satuan PAUD dan Dikmas dalam mencapai standar nasional pendidikan

Meningkatkan layanan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi di bidang PAUD dan Dikmas

Mewujudkan pelaksanaan kemitraan yang kuat dan bermutu di bidang PAUD dan Dikmas.

P

(7)

2 Dalam memberikan pelayanan dan peningkatan

mutu Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas Jambi) kepada stakeholder dan masyarakat, tugas dan fungsi BP-PAUD dan Dikmas Jambi adalah

Tugas

Melaksanakan pengembangan program dan mutu pendidikan

anak usia dini dan pendidikan masyarakat

 Fungsi

a. Pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat

b. Pengembangan program dibidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat

c. Pengembangan kompetensi sumber daya pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat

d. Supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat dalam pencapaian standar nasional pendidikan e. Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan

program serta pengembangan suber daya dibidang

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat Pengelolaan

sistem informasi pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat

f. Pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat Pelaksanaan urusan administrasi BP PAUD dan Dikmas Jambi.

(8)

3

Reka hasugian, M. Pd Kepala

Drs. Bujang Hanif. D Kassubag Umum

Marlina Dewi M, SE.

Bendahara Pengeluaran

Jakir, M. Pd

Penyusun Program Pengembangan PAUD dan Dikmas

Gunawan Bendahara Penerimaan

Tasman, SE

Penyusun Program dan Anggaran

Mulya nababan, M. Pd Pamong Belajar

Mashadi, SP Pamong Belajar

Zulyandarlita, S. Pd Pamong Belajar Drs. Marjunis, M. Pd

Pamong Belajar

Drs. Darlius Pamong Belajar

Bustian M. Pd Pamong Belajar

Drs. Dumizi Pamong Belajar

Mulyawan, S. Pd Pamong Belajar

Januardi, S. Pd Pamong Belajar

Sudono, M. Pd Pamong Belajar

(9)

4 Ardiansyah, S.Kom

Pramubakti

Mus’ad

Pramubakti

Wiwik

Pramubakti

Mery Riziah

Pramubakti

Arif Apriadi, S.Kom

Pramubakti

Ratih Shopia, S. Pd

Pramubakti

Donni Andri

Security

Robi Kodirin

Pramubakti

Laviandi Saputra

Security

Hafrino

Pramubakti

Sari Arifdawati

Pramubakti

Wildayanti, SE.

Pramubakti

Heltri wulan

Pramubakti

Indra Saputra

Pramubakti

Tsamratul Iqbal, S.

Kom

Pramubakti

Indra Gunawan, A.

Md

Pramubakti

(10)

5 esuai dengan Undang-undang Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 11 ayat (1) menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara tanpa diskriminasi. Seiring dengan itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat. Penyediaan layanan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat yang lebih merata, bermutu, dan

relevan dengan kebutuhan masyarakat diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi upaya penyelesaian berbagai

Permasalahan nasional di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Hal ini juga sejalan dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk terbentuknya Insan yang Cerdas dan Ekosistem Pendidikan Dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong. Untuk mendorong terwujudnya visi tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan DIKMAS) berupaya memfasilitasi penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas melalui program yang dikemas dalam berbagai bentuk bantuan operasional pendidikan (BOP), Pemetaan mutu dan supervisi satuan PAUD Dikmas dalam pemenuhan SNP, Penyelenggaraan program peningkatan SDM internal maupun internal, dan program apresiasi GTK PAUD DIKMAS serta bentuk program lainnya. Penyediaan anggaran untuk berbagai bentuk program tersebut sesungguhnya ditujukan untuk mendorong percepatan pencapain visi dan misi pendidikan nasional.

Oleh karena itu, perencanaan dan

S

(11)

6 penyelenggaraan program selalu

mengedepankan aspek mutu, pemerataan dan relevansi dengan kebutuhan. Dengan demikian, program yang yang diselenggarakan melalui

bantuan operasional pendidikan harus dapat mendorong peningkatan mutu program dan layanan pendidikan di bidang PAUD dan Dikmas. Untuk program dan layanan pendidikan antara lain dapat diukur melalui jumlah sasaran yang dapat terlayani serta manfaat yang diperoleh sasaran program. Manfaat tersebut tidak saja diindikasikan melalui perubahan kualitas sosial tetapi juga ekonominya sesuai dengan karakteristik masing-masing program.

Untuk mendapatkan data dan informasi akurat tentang hasil yang telah dicapai melalui pelaksanaan program/kegiatan tersebut perlu diselenggarakan kegiatan yang ditujukan untuk menggali data dan informasi tentang kemajuan penyelenggaraan program serta hasil yang telah dicapai. Kegiatan tersebut juga diharapkan mampu menginventarisir berbagai permasalahan penyelenggaraan program sebagai pertimbangan dalam perencanaan program selanjutnya. Analisis terhadap proses dan hasil penyelenggaraan program akan sangat membantu perencanaan penyelenggaraan program yang lebih bermutu pada tahun berikutnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, BP-PAUD dan Dikmas Jambi telah memprogramkan kegiatan penyusunan rencana kerja tahun 2018 dengan melibatkan berbagai unsur yang terkait erat dengan penyelenggaraan program PAUD dan Pendidikan Masyarakat di dalam wilayah Provinsi Jambi. Kegiatan tersebut dirancang

dalam bentuk Rapat Koordinasi Program PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi Jambi yang melibatkan Kepala Bidang dan Kepala Seksi PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se- Provinsi Jambi, Kepala SKB se-Provinsi Jambi, Pimpinan Organisasi Mitra PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi, Badan Akreditasi Provinsi (BAP) serta Kasubbag Umum dan Pamong Belajar BP- PAUD dan Dikmas Jambi.

Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Program PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi Jambi dapat dijadikan media yang efektif untuk menyosialisasikan, menyinkronkan, mengkoordinasikan dan menemukan berbagai langkah terobosan guna meningkatkan kualitas pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) di wilayah Provinsi Jambi secara merata dan menyeluruh.

Rapat Koordinasi Program PAUD dan DIKMAS Tingkat Provinsi Jambi tahun 2018 antara lain bertujuan untuk :

1. Meningkakan pemahaman dan pengetahuan peserta terkait dengan Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang penyelenggaraan program dan kegiatan PAUD dan Dikmas

Kemendikbud tahun 2018

2. Mengevaluasi capaian kinerja pelaksanaan program PAUD dan Dikmas tahun 2017 di masing-masing kabupaten/kota (terutama yang bersumber dari APBN)

(12)

7 3. Membangun sinergitas di antara semua

stakeholder PAUD dan Dikmas pada pelaksanaan program dan kegiatan di Provinsi Jambi tahun 2018

4. Menginventarisir kemungkinan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program serta alternatif solusi/pemecahan masalah

5. Merumuskan langkah dan tindakan yang perlu dilakukan dalam rangka percepatan pencapaian tujuan pelaksanaan program 6. Menyusun langkah dan strategi yang

ditujukan bagi penjaminan mutu satuan PAUD dan Dikmas di Provinsi Jambi 7. Mendapatkan data lembaga/satuan PAUD

dan Dikmas sebagai sasaran pemetaan mutu dan supervisi tahun 2018

8. Menyelaraskan rencana dan jadwal pelaksanaan program dan anggaran tahun 2018 di wilayah kerja BP-PAUD dan

Dikmas Jambi.

Adapun Nara Sumber/ Fasilitator pada Rapat Koordinasi Program PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2018 berasal dari unsur:

a. Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud b. Pemda Provinsi Jambi

c. Dinas Pendidikan Provinsi Jambi d. BP-PAUD dan Dikmas Jambi e. BAP Provinsi Jambi

Peserta yang diundang mengikuti Rapat Koordinasi berjumlah 60 (enam puluh) orang terdiri dari unsur pemangku kepentingan penyelenggaraan Program PAUD dan Dikmas

Kabupaten/ Kota Se-Provinsi Jambi yang meliputi:

a. Kepala Bidang dan Kepala Seksi yang mengurusi PAUD dan Dikmas pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jambi

b. Pimpinan Organisasi Lembaga Mitra PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi (FK PKBM, FKTBM, IPBI, Himpaudi, IGTK, HIPKI, FPLKP, FTPKN, Ikatan Penilik Indonesia)

c. Pamong Belajar dan Staf pada BP- PAUD dan Dikmas Jambi

d. Pengelola Lab Site PAUD BP-PAUD dan Dikmas Jambi

e. Pengelola Lab Site LKP BP-PAUD dan Dikmas Jambi

Metode yang digunakan pada pelaksanaan Rapat Koordinasi Program PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2018 ini adalah metode partisipasif, dengan melibatkan seluruh peserta secara aktif dalam seluruh kegiatan, yang meliputi: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pleno.

Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan yang efisien dan efektif, kegiatan Rapat Koordinasi Program PAUD dan Dikmas

Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2018 dilaksanakan melalui pembentukan kelompok- kelompok diskusi. Khusus untuk materi yang terkait dengan kebijakan, kegiatan dilaksanakan secara klasikal. Pembentukan kelompok dilakukan dengan menggabungkan 10-15 orang peserta yang berasal dari unsur yang berbeda.

Setiap kelompok didampingi dan difasilitasi

(13)

8 oleh Kasi/Kasubbag serta Pamong Belajar BP-

PAUD dan Dikmas Jambi. Masing-masing petugas pendamping memfasilitasi proses diskusi di kelompok dengan terlebih dahulu menyampaikan penjelasan awal tentang mekanisme kelompok, topik yang menjadi pokok bahasan serta target hasil yang haris

dihasilkan dalam kelompok. Untuk itu masing- masing kelompok perlu menetapkan ketua dan sekretaris kelompok. Anggota kelompok diberi kebebasan untuk menyampaikan pengalaman maupun pemikiran terkait dengan isu PAUD dan Dikmas. Petugas pendamping memposisikan diri dalam perannya untuk mengarahkan kegiatan diskusi pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Seluruh hasil yang dicapai dalam diskusi kelompok dirumuskan sebagai kesepakatan bersama dan dicatat sebagai bahan dalam kegiatan pleno.

Tindak lanjut dari pelaksanaan ini adalah menyusun, membuat, dan menyampaikan laporan kegiatan dan laporan pertanggung jawaban keuangan pelaksanaan Rapat Koordinasi Program PAUD DIKMAS Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2018 kepada Kepala BP-

PAUD dan Dikmas Jambi dan pihak terkait lainnya.

Berdasarkan Rapat koordinasi Program PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi Jambi yang telah dilaksanakan, ada beberapa hasil yang diperoleh dan hal, diantaranya:

A. Hasil Kegiatan

1. Adanya pemahaman yang sama dari seluruh peserta terhadap Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud tentang penyelenggaraan program dan kegiatan PAUD dan Dikmas Tahun 2018 2. Sudah tercapainya kesepakatan bersama di antara semua stakeholder PAUD dan Dikmas pada pelaksanaan program dan kegiatan di Provinsi Jambi tahun 2018 3. Diperoleh data dan informasi tentang

kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program serta alternatif solusi/pemecahan masalah

4. Tersusunnya rumusan langkah dan tindakan yang perlu dilakukan dalam rangka percepatan pencapaian tujuan pelaksanaan program

5. Diperoleh kesepakatan bersama tentang langkah dan strategi yang perlu dilakukan bagi penjaminan mutu PAUD dan Dikmas di Provinsi Jambi

6. Adanya data lembaga/satuan PAUD dan Dikmas sebagai sasaran pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas tahun 2018 di kabuapten/kota se-Provinsi Jambi 7. Tersusunnya petugas lapangan pemetaan

mutu PAUD dan Dikmas di Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi 8. Tersusunnya rencana dan jadwal

pelaksanaan program dan anggaran tahun 2018 di wilayah kerja BP-PAUD dan Dikmas Jambi

(14)
(15)

9 asil dari proses analisis yang dilakukan oleh

Tim analisis BP-PAUD dan Dikmas Jambi telah tergambar rekondasi perbaikan pada tiap- tiap butir standar pada satuan pendidikan yang telah dipetakan. Didasarkan pada hasil analis pemetaan mutu PAUD dan Dikmas tersebut, maka perlu adanya kesepahaman bersama dengan Tim lapangan dalam menemukan solusi dalam rangka menuju pengelolaan satuan pendidikan yang sesuai dengan kriteria-kriteria pada SNP, Dari uraian tesebut maka dipandang perlu BP-PAUD dan Dikmas Jambi meyelenggarakan kegiatan Pemaparan Hasil Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas agar pelaksanaan pemetaan mutu dapat berjalan secara optimal.

Pelaksanaan kegiatan pemaparan hasil analisis pemetaan mutu yang dilaksanakan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP APUD dan Dikmas) Jambi ini tentunya perlu dilaporkan sebagai bahan pertanggungjawaban dalam pelaksanaan oleh BP-PAUD dan Dikmas Jambi yang

berkaitan dengan perkembangan hasil pemetaan mutu untuk dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dan tindak lanjut dalam penyelesaian masalah-masalah yang ada dilapangan, khususnya bagi lembaga yang belum memenuhi pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan Dalam rangka pembinaan untuk miningkatkan kualitas penyelenggaraan lembaga terhadap program PAUD dan Dikmas di Provinsi Jambi.

Kegiatan ini di dasari oleh

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

H

(16)

10 2. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standart Nasional Pendidikan

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 05 tahun 2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

6. Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 1999 tentang Pembinaan Kesejahteraan Sosial Komunitas Adat Terpencil.

7. Peraturan Dirjen PAUD dan Dikmas Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pemetaan Mutu Program atau Satuan PAUD dan Pendidikan Masyarakat.

8. OTK BP PAUD dan Dikmas Jambi DIPA BP-PAUD dan Dikmas Jambi

Peserta Pemaparan Hasil Analisis Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi Jambi ini adalah TIM lapangan yang berada di Kab/Kota Provinsi Jambi sebanyak 45 orang:

G. Pengarah Dan Narasumber / Fasilitator Pengarah dan narasumber/fasilitator terdiri dari unsur :

1. Kepala BP PAUD dan Dikmas Jambi 2. Pamong Belajar BP PAUD dan Dikmas

Jambi

H. Biaya

Biaya Penyelenggaraan Pemaparan Hasil Analisis Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas ini dibeban pada DIPA BP-PAUD Dan Dikmas Jambi Tahun Anggaran 2018

(17)
(18)

11 erakan Pramuka adalah organisasi yang

dibentuk oleh Pramuka untuk menyelenggarakan Pendidikan Kepramukaan bagi kaum muda. Sebagai gerakan, langkah- langkah pembinaan kaum muda bergerak maju menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan kaum muda, serta kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka, serta ketentuan-ketentuan pengembangan program peserta didik yang telah ditetapkan oleh Kwartir Nasional. Selain sebagai gerakan, Kepramukaan memiliki dimensi lain sebagai sebuah sistem pendidikan dan juga sebagai metode pembelajaran. Sebagai sebuah sistem pendidikan, Kepramukaan tertata dengan baik, memiliki jenjang pendidikan, peserta didik, dan tenaga kependidikan, serta kurikulum pendidikan. Sebagai metode pembelajaran, Kepramukaan memiliki sintaks (urutan prosedur) yang khas dalam menjalankan proses pendidikan bagi peserta didiknya.

Pendidikan dalam Gerakan Pramuka yang selanjutnya disebut pembinaan anggota muda dilaksanakan di Gugus Depan. Gugus Depan

yang selanjutnya disingkat Gugus Depan merupakan kesatuan organik terdepan dalam Gerakan Pramuka dengan bersendikan Sistem Among, menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka memiliki tiga tujuan yakni penguatan karakter, kecintaan terhadap bangsa dan negara, serta membekali kecakapan hidup kepada kaum muda. Hal ini tentu sejalan dengan tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu Pendidikan Kepramukaan berperan penting dalam menyokong pendidikan nasional. Satuan Karya Widya Budaya Bakti merupakan wahana Implementasi penguatan pendidikan karakter bagi generasi muda Indonesia yang spesifik, aplikatif dan nyata, oleh karena itu kelak akan diperoleh generasi muda yang mampu menjawab tantangan bangsa dan negara Indonesia. Tentunya Implementasi tersebut memerlukan upaya yang maksimal disetiap pangkalan SWBB dari bidang yang terkait.

Agar terjadi keselarasan antara tujuan pendidikan nasional dan tujuan Gerakan Pramuka, maka pembinaan peserta didik di

G

SWBB Daerah provinsi Jambi resmi terbentuk pada hari jumat tanggal 18 Mei 2018

(19)

12 Pangkalan SWBB perlu dipandu sedemikian

hingga tidak melenceng dari dua tujuan pendidikan di atas

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Pangkalan SWBB diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 063 Tahun 2014 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Saka Widya Budaya Bakti. Dalam panduan ini, secara khusus membahas penyelenggaraan SWBB . Gerakan Pramuka bertujuan mempersembahkan kepada bangsa dan negara Indonesia kader bangsa sebagai kader pembangunan yang bermoral Pancasila. Untuk

itu proses pendidikan progresif sepanjang hayat bagi anggota muda Gerakan Pramuka dalam abad ke 21 guna mencapai tujuan tersebut, difokuskan pada ketahanan mental, moral, fisik, emosional, intelektual, iptek dan sosial peserta didik baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Ketangguhan iptek/Teknologi dalam Gerakan Pramuka dibina dan dikembangkan dalam satuan khusus yaitu Satuan karya Pramuka (SAKA). SAKA di lingkungan World Scouting disebut Scout Service Brigade, merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam berbagai Krida Krida. Saka, memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan karya nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.

Untuk memberi wadah kegiatan kepada Pramuka Penegak dan Pandega khususnya dibidang Pendidikan Masyarakat dan Budaya Bangsa, melalui Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2013 maka dibentuklah Satuan Karya Pramuka (SAKA) Widya Budaya Bakti dan di perkuat dengan Keputusan Kwartir Nasional pada bulan April tahun 2014.

1. Maksud Dan Tujuan a. Maksud

1. Memberikan Pengenalan SAKA Widya Bakti kepada Pengelola Dewan Kerja (DKD/DKC) sebagai bagian dari Pramuka Golongan Penegak dan Pandega dalam Jajaran Kwartir Daerah Jambi yang menjadi Segmen Anggota Satuan Karya Pramuka.

2. Memberikan Pemahaman pengetahuan Kepramukaan kepada Pegawai dilingkungan BP PAUD dan DIKMAS Jambi yang selanjutnya akan menjadi bagian Pengelolaan SAKA Widya Budaya Bakti

(20)

13 3. Sebagai langkah Awal untuk menarik minat

Pramuka Penegak dan Pandega akan minat Pendidikan Kemasyarakatan dan budaya bangsa guna Pembentukan Satuan Karya Pramuka (SAKA) Widya Budaya Bakti di tingkat Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang.

a. Tujuan

1. Meningkatkan Dedikasi Kepramukaan;

2. Memperkenalkan Krida – Krida yang ada dalam Satuan Karya Pramuka Widya Budaya bakti (SWBB) Provinsi Jambi.

3. Memberi kesempatan kepada anggota Pramuka yang ada di Provinsi Jambi untuk menambah pengetahuan, keterampilan dalam pengelolaan organisasi dan Pendidikan Anak Usia Dini

4. Mengembangkan bakat kepemimpinan dalam rangka pengembangan pribadi dan pengabdiannya kepada Gerakan Pramuka, masyarakat, Bangsa dan Negara;

5. Mempersiapkan Generasi muda yang lebih baik dari Generasi saat ini;

6. Memupuk rasa solidaritas yang tinggi antar sesama serta menjalin persatuan dan kesatuan;

7. Meningkatnya Daya Tarik Pramuka Penegak-Pandega akan minat Pendidikan Kemasyarakatan dan budaya bangsa dan selanjutnya dapat menjadi salah satu Daya dukung dalam pembentukan Satuan Karya Pramuka (SAKA) Widya Budaya Bakti di tingkat Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang

(21)
(22)

14 ersoalan kehidupan diera saat ini dimana

sumber daya manusia yang tidak siap menguasai pentingnya perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih hal ini disebabkan kurangnnya kemampuan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki setiap orang sehingga tidak mampu menjawab tantangan kehidupan yang begitu keras yang ada di masyarakat. Hal ini merupakan salah satu pemicu bagi masyarakat merasa hidup di bawah garis kemiskinan.

Kebutuhan akan pakaian sandang semakin hari semakin meningkat, mulai dari anak sekolah sampai orang dewasa kami melihat hal ini adalah sebagai peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Oleh karena itu, PKBM Titian Ilmu terinspirasi dan bekerja sama pelaksanaan kementerian membentuk kegiatan pelatihan yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja baru yang lebih kreatif, inofatif dan mandiri.

Dalam kontes ini dapat tercapai dan terlaksana dari cita-cita ini kami mengharapakan dukungan dari berbagai pihak khususnya pemerintah dapat menyikapi persoalan pengangguran guna mengurangi kenakalan remaja serta dapat menciptakan anak-anak yang kreatif,inofatif, akuntabilitas, partisipatif, produktivitas dan mandiri.

Sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi, pakaian tidak hanya dipakai untuk menutupi dan melindungi dirinya saja, tetapi juga untuk keindahan. Oleh karena itu muncullah mode pakaian. Mode pakaian yang ada terus berkembang pesat sehingga pakaian menjadi industri yang cukup diperhitungkan.

Adanya lembaga PKBM yang

menyelenggarakan kursus menjahit dan pelatihan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang menjahit dan industri pakaian. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka perlu dibuat Standar Kompetensi Lulusan minimal dibidang keterampilan

menjahit pakaian, yang diharapkan mempunyai asas keterpakaian dan berguna dimasyarakat umumnya, sehingga hasil lulusannya dapat dipertanggungjawabkan dan mempunyai daya saing dan daya jual yang tinggi dimasyarakat secara profesional.

PKBM Titian Ilum merupakan salah satu Lembaga yang melaksanakan Kursus dan Pelatihan yang terletak di Desa Lubuk Pauh Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci.

PKBM Titian Ilmu sebagai Lembaga Kursus dan Pelatihan memberikan solusi bagi para pencari kerja yang ingin meniti karier bekerja di industri, maupun membuka usaha secara mandiri.

PKBM Titian ilmu sebagai suatu lembaga kursus dan pelatihan yang berdiri sejak tahun 2012.mendapatkan banyak kepercayaan sebagai penyelenggara Bantuan Pendidikan Kecakapan Kewirausahaan (PKW)

dalam bidang kursus menjahit Tahun 2018.

Untuk dapat mengikuti kursus menjahit dan pelatihan, peserta didik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Dapat membaca, menulis, dan berhitung 2. Kondisi fisik dapat melakukan pekerjaan

menjahit

3. Memiliki minat dan bakat menjahit

Saat ini iklim industri konveksi semakin meningkat. Permintaan pasar konveksi semakin besar sehingga perusahaan banyak

P

(23)

15 membutuhkan tenaga buruh jahit untuk

memenuhi permintaan pasar. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu didirikan suatu wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan potensi jahit rumah tangga, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Salah satunya dengan mendirikan kursus yang memihak pada kesejahteraan penjahit.

Kegiatan semacam ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat. Ini sudah menjadi komitmen bagi PKBM Titian Ilmu untuk selalu meningkatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat,” Adi Musrizal, selaku pengelola pelaksanaan kursus menyampaikan ada 150 jam materi pembelajaran teori dan praktek dan kewirausahaan 50 jam pendamping rintisan usuha yang harus diikuti oleh Dua Puluh peserta. Adi Mursrizl mengatakan pihaknya baru kali pertama ini melaksanakan kegiatan pelatihan yang didanai langsung oleh melalui dana pusat.

Keterampilan dan keahlian khusus menjadi modal untuk bersaing baik di dunia bisnis maupun dunia kerja, menanggapi akan hal ini, PKBM Titian Ilmu mengajak muda mudi untuk mengikuti pelatihan keterampilan menjahit.

Kegiatan ini mempelajari berbagai hal baik itu jahit manual maupun jahit listrik guna

menambah keterampilan baru bagi pemuda pemudi dari desa-desa di sekitar wilayah operasional.

Sedangkan PKBM sebagai salah satu pengelola pendidikan adalah;

1. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi masyarakat secara berkualitas, terjangkau dan mandiri.

2. Memberikan bekal pendidikan yang dibutuhkan masyarakat dengan dasar iman dan takwa untuk menghadapi tantangan dunia usaha dimasa mendatang.

3. Mengupayakan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan pada masyarakat.

4. Meningkatkan tingkat pendidikan

masyarakat khususnya di pendidikan di keterampilan khusus.

Adapun Harapan pemerintan melalui program ini adalah;

1. Pebangkitan dan penumbuhan kemauan belajar masyarakat dalam rangka terciptanya masyarakat gemar belajar.

2. Pemberian mitivasi dan pembinaan masyarakat agar mau menjadi tenaga pendidik dalam pelaksanaan azas saling membelajarkan.

3. Memberikan layanan informasi kegiatan pendidikan luar sekolah, Pendidikan Nonformal Informal (PNFI).

4. Pelaksanaan kegitan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan bagi masyarakat dan tenaga kependidikan PNFI

(24)

16 5. Menyelenggarakan pendidikan

keterampilan melalui kursus dan pelatihan serta membuka jasa konsultasi di bidang pendidikan baik formal maupun non formal.

Mudah-mudahan program yang dilaksanakan oleh PKBM dapat menjadi solusi delam rangka memberi pelayanan pendidikan kepada masyarakat agar memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam dunia kerja, baik bekerja mandiri maupun bekerja pada perusahaan atau industri.

Keterampilan dan keahlian khusus menjadi modal untuk bersaing baik di dunia bisnis maupun dunia kerja,

menanggapi akan hal ini, PKBM Titian Ilmu mengajak muda mudi untuk mengikuti pelatihan keterampilan menjahit. Kegiatan ini mempelajari berbagai hal baik itu jahit manual maupun jahit listrik guna menambah keterampilan baru bagi pemuda pemudi dari desa-desa di sekitar wilayah operasional.

Sedangkan PKBM sebagai salah satu pengelola pendidikan adalah;

1. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi masyarakat secara berkualitas, terjangkau dan mandiri.

2. Memberikan bekal pendidikan yang dibutuhkan masyarakat dengan dasar iman dan takwa untuk menghadapi tantangan dunia usaha dimasa mendatang.

3. Mengupayakan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan pada masyarakat.

4. Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat khususnya di pendidikan di keterampilan khusus.

(25)
(26)

17 ata penduduk buta aksara di Provinsi Jambi

sebanyak 80.642 jiwa, berusia 15 hingga 59 tahun masih buta aksara, membaca, menulis dan berhitung (calistung). Jumlah itu terdiri dari usia remaja 15-24 tahun sebanyak 6.535 jiwa, sedangkan usia 15 – 59 tahun ada 80.641 jiwa, serta lansia usia 60 tahun ada lima persen tinggal di kawasan pedesaan dan termasuk masyarakat yang tertinggal, atau marginal secara ekonomi, geografi maupun budaya.

Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan, serta akses dalam pembangunan.

Kunci untuk membuka akses dalam peningkatan kualitas hidup mereka adalah dengan membuka cakrawala dunia dengan memberikan kemampuan keberaksaraan bagi warga masyarakat yang masih buta aksara.

Upaya yang selama ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menuntaskan permasalahan buta aksara adalah dengan menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan.

Layanan program pendidikan keaksaraan terdiri dari dua jenis yaitu keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan. Pendidikan ulti keaksaraan merupakan layanan pendidikan bagi pendidikan bagi penduduk buta aksara agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung dalam Bahasa Indonesia. Pasca keaksaraan dasar, peserta didik melanjutkan ke program keaksaraan lanjutan untuk mememilihara kemampuan keberaksaraan.

Keaksaraan lanjutan terdiri atas pendidikan keaksaraan usaha mandiri dan multikeaksaraan.

Program keaksaraan usaha mendiri merupakan layanan pendidikan keaksaraan yang menekankan peningkatan keragaman keberaksaraan dan pengenalan kemampuan berusaha. Sedangkan pendidikan multikeaksraan lebih menekankan peningkatan keragaman keberaksaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Yang sudah terlayani pasca keaksraan dasar adalah dengan program

D

(27)

18 keaksaraan usaha mandiri bagi warga

masyarakat keaksaraan rendah, sedangkan pendidikan multikeaksaraan baru di kembangkan dan di uji cobakan pada tahun 2017.

Untuk meningkatkan kualitas lulusan program pendidikan multikeaksaraan, maka pengelola dan pembelajaran harus mengacu pada standar yang ditetapkan. Dalam hal ini, tutor memiliki peran strategis dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan pemahaman dan

kompetensipara tutor pendidikan multiaksara, perlu dilakukan kegiatan orientasi tutor pendidikan multikeaksaraan.

Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Jambi melalui salah satu tugas pokoknya untuk tahun 2018 berupaya melaksanakan pembinaan terhadap tutor keaksaraan se-provinsi jambi, melalui kegiatan bimbingan teknis ini, diharapkan para tutor dapat lebih optimal dalam melaksanakan tugas mereka sebagai tutor keaksaraan pada program pendidikan multikeaksaraan

Proses pelaksanaan Bimbingan Teknis pendidikan multikeaksaraan bagi tutor keaksaraan se-Provinsi Jambi tahun 2018 ini yang di selenggarakan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan. Terdapat permasalahan - permasalahan yang perlu menjadi perhatian pada kegiatan mendatang antara lain:

1. Materi yang disampaikan oleh fasilitator belum sepenuhnya dapat dicerna oleh peserta karena sebagian besar peserta ada yang baru dan pengganti tutor yang dikirimkan

2. Penunjukan peserta dari kab/kota masih ada yang tidak sesuai dengan kretiria pemanggilan peserta

3. Masih adanya peserta yang kurang mampu dalam pelaksanaan micro teaching pada saat praktek (proses pembelajaran)

Agar kegiatan dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan maka permasalahan yang ada dapat diatasi dengan cara:

1. Fasilitator menyampaikan materi menyesuaikan dengan keadaan di lapangan dan menyiapkan bahan/poto copy materi yang disampaikan.

(28)

19 2. Mengingatkan kembali pada pejabat yang

menunjukkan peserta agar memperhatikan kreteria pemanggilan

3. Panitia/fasilitaator menjelaskan kembali tentang pelaksanaan micro teaching dan memberi masukan /refleksi kepada tutor.

Bagaimana penerapannya program pendidikan multikeaksraan di lapangan sesuai dengan kebutuhan warga belajar dilokasinya masing-masing.

1. Waktu Dan Tempat a. Waktu

Kegiatan Bimbingan Teknis Pendidikan Multikeaksaraan bagi Tutor Keaksaraan se- Provinsi Jambi diselenggarakan selama 5 hari (40 jampel @ 60 menit), tanggal 29 Juli sampai dengan 02 Agustus 2018

b. Tempat

Pelaksanaan kegiatan bertempat di Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas ) Jambi, Jl. Koni No. 43 Muara Bulian Jambi Telp. 0743-21298

A. SARANA PRASARANA/MEDIA Sarana prasarana dan media yang digunakan adalah :

1. LCD Projector/Laptop 2. White Board/Spidol 3. ATK

4. Modul/Diktat, Hand Out 5. Kerta Karton

B. METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan orientasi tutor pendidikan Multikeaksaraan ini yaitu: :

1. Ceramah 2. Curah Pendapat

3. Diskusi dan Tanya Jawab 4. Penugasan

5. Tugas Kelompok/Individu 6. Prakek/Micro Teaching

C. HASIL YANG DIPEROLEH 1. Peningkatan Hasil

Untuk melihat keberhasilan dari pelaksanaan suatu diklat atau untuk melihat apakah materi yang telah diberikan dapat diserap oleh peserta ini dapat dilihat melalui peningkatan peserta dalam menghadapi materi yang disampaikan oleh fasilitator dalam bentuk berbagai bentuk pertanyaan dan pernyataan dalam proses pembelajaran dan pelaksanaan micro teaching yang dilakukan pada kegiatan bimbingan teknis tutor keaksaraan.

2. Permasalahan

Proses pelaksanaan Bimbingan Teknis pendidikan Multikeaksaraan bagi Tutor Keaksaraan se-Provinsi Jambi tahun 2018 ini yang diselenggarakan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan terdapat permasalahan- permasalahan yang perlu menjadi perhatian pada kegiatan mendatang antara lain:

1. Materi yang disampaikan oleh fasilitator belum sepenuhnya dapat dicerna oleh peserta karena sebagian besar peserta ada

(29)

20 yang baru dan pengganti tutor yang

dikirimkan.

2. Penunjukan peserta dari kab/kota masih ada yang tidak sesuai dengan kretiria pemanggilan peserta

3. Masih adanya peserta yang kurang mampu dalam pelaksanaan micro teaching pada saat praktek (proses pembelajaran)

C. Solusi

Agar kegiatan dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan maka permasalahan yang ada dapat diatasi dengan cara:

1. Fasilitator menyampaikan materi menyesuaikan dengan keadaan di lapangan dan menyiapkan bahan/poto copy materi yang disampaikan.

2. Mengingatkan kembali pada pejabat yang menunjukkan peserta agar memperhatikan kreteria pemanggilan

3. Panitia/fasilitaator menjelaskan kembali tentang pelaksanaan micro

teaching dan memberi

masukan/refleksi kepada tutor bagaimana penerapannya program pendidikan multikeaksraan di lapangan sesuai dengan kebutuhan warga belajar dilokasinya masing-masing.

(30)
(31)

21 endahnya kualitas pendidikan dipercaya

sebagai penyebab rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Guru sebagai tenaga pendidik memegang peranan strategis terutama dalam membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Berdasarkan dimensi tersebut, peranan guru sulit digantikan oleh yang lain.

Jika dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan guru dalam myarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat

dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan atau lebih khusus lagi proses pembelajaran yang diperankan oleh guru yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.

Penilaian Kinerja Guru adalah suatu proses sistematis dalam menganalisis dan

menilai pelaksanaan dan hasil kerja guru dalam menjalankan peran/ fungsinya secara professional.

Pelaksanaan PKG dimaksud bukan untuk menyulitkan guru, tetapi sebaliknya PKG dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang professional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan yang bermutu. Sepertihalnya menemukan secara tepat tentang kegiatan guru dalam kelas, dan

membantu mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya Untuk merealisasikan hal ini sampai pada tingkat operasional ternyata diperlukan berbagai faktor pendukung terutama dari pihak-pihak yang terlibat dalam melaksanakan PKG, sehingga diharapkan tujuan untuk peningkatan kualitas bagi seorang guru dapat tercapai. Untuk mendapatkan proses PKG yang professional dan bermutu perlu diadakan Bimbingan teknis

R

(32)

22 Penilaian Kinerja Guru bagi Guru TK dan

Kelompok Bermain, Diharapkan melalui sosialisasi ini guru-guru tersebut

dapat mempersiapkan diri untuk dinilai kinerjanya

a. Tujuan

Tujuan kegiatan Sosialisasi Penilaian Kinerja Guru TK dan PAUD ini diharapkan peserta memperoleh pemahaman kepada semua pihak yang terkait tentang prisip, proses dan prosedur pelaksanaan PKG

b. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan Melalui Sosialisasi PKG PAUD diharapkan, semua peserta yang terkait:

1. Memahami penilaian kinerja guru terutama system yang diterapkan dan posisi penilaian kinerja guru dalam rangka pembinaan dan pengembangan proesi guru 2. Meningkatnya pengetahuan peserta berkaitan dengan Penilaian Kinerja Guru

A. Waktu dan Tempat

Sosialisasi PKG PAUD ini dilaksanakan selama 5 hari dengan pola 40 jam Pelajaran @ 45 menit terhitung mulai 06 sd 10 tahun 2017 Kegiatan dilaksanakan di Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD Dan Dikmas) Jambi jalan Koni No 43 Muara Bulian Jambi

B. Materi

Materi Sosialisasi PKG Guru PAUD disusun berdasarkan kebutuhan sosialisasi yang terkait lainya, dengan struktur materi sebagai berikut:

No Materi Jml

1

Kebijakan Direktorat Pembinaan GTK PAUD

2

2 Kebijakan BP- PAUD dan Dikmas Jambi 2

3 Overview 4

4 Instrumen PK Guru 5 5 Pengumpulan Fakta 6 6 Menetukan Skor 5

7 Indek 3

8 Pelaporan PK 3

9 Penunjang 10

Jumlah 40

C. Peserta

Peserta Bimbingan Teknis PKG Guru PAUD berjumlah 45 orang orang berasal dari 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

D. Narasumber/Fasilitator

Narasumber Sosialisasi PKG Guru PAUD tingkat Provinsi ini berasal dari Unsur:

1. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat 2. Direktorat Pembinaan GTK PAUD 3. Balai Pengembangan Pendidikan Anak

Usia Dini

Dan Pendidikan Masyarakat Jambi 4. Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak E. Biaya

Biaya pelaksanaan Sosialisasi PKG Guru PAUD ini dibebankan pada DIPA Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat BP-PAUD Dan DIKMAS) Jambi tahun 2018.

(33)
(34)

23 ertempat di lapangan Gunung Kembang

Sarolangun, Bupati H. Cek Endra membuka Jambore PKK tingkat Kabupaten Sarolangun 2018. Jambore kali ini mengangkat tema meningkatkan kinerja, perkuat kemitraan dan sinergitas untuk mendukung terwujudnya keluarga mandiri menuju sarolangun sejahtera Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Rosita Endra, Jambore ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan menjalin silaturrahmi, serta memupuk rasa persaudaraan, dengan berbagai lomba kreativitas ibu-ibu PKK.

Bupati Sarolangun H. Cek Endra, mengapresiasi dan menyambut baik pelaksanaan jamboree PKK ini. dalam jambore ini yang paling penting adalah bagaimana membangun semangat bagi anggota PKK itu sendiri dalam membangun kreativitas pribadi dan anggotanya. “Saya sangat mengapresiasi

dengan adanya jamboree PKK ini, karena kegiatan PKK sangat bermanfaat," katanya.

Cek Endra menegaskan kepada setiap pejabat Pemkab Sarolangun senantiasa memberi motivasi terutama bagi ibu-ibu PKK.

Karena PKK sangat berperan dalam menunjang pembangunan di Kabupaten Sarolangun.

Pada perlombaan kader PKK tingkat Kabupaten Sarolangun 2018, PKK Kecamatan Sarolangun berhasil sebagai juara dan mempertahankan juara umum. Dengan mendulang 12 piala, diantaranya 6 cabang perlombaan dengan peroleh juara satu, 4 cabang perlombaan juara dua dan 2 cabang juara tiga

B

(35)
(36)

24 alai pengembangan Pendidikan Anak Usia

Dini dan Pendidikan Masyarakat Jambi sebagai sebuah institusi pendidikan khususnya pendidikan nonformal dan informal berupaya untuk turut berperan dan berkonstribusi untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga pendidik. Guna mencapai peningkatan kompetensi tersebut, maka melalui kegiatan workshop tentang coding menggunakan scrath bagi pendidik PAUD ini diselenggarakan.

Selanjutnya kegiatan workshop coding ini ditujukan dalam upaya perbaikan dan Meningkatkan kompetensi Pendidik PAUD tersebut dan juga melalui program kerja BP PAUD Dan DIKMAS Jambi berupaya mengakomodir dan memfasilitasi peningkatan sumberdaya Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Provinsi Jambi. Maka melalui penyelenggaraan Workshop Coding menggunakan scratch bagi pendidik PAUD ini dapat mengedukasi pada pendidik PAUD yang berada di Provinsi Jambi dalam menguasai dan memahami penggunaan tekhnologi informasi dalam proses pembelajaran. Untuk suksesnya pelaksanaan workshop tentang coding

menggunakan scratch bagi pendidik paud maka kerjasama dan bantuan yang optimal dari seluruh komponen kepanitiaan yang terlibat dalam kegiatan ini sangat memberikan makna dan berarti yang positif. Tercapainya serangkaian kegiatan dari mulai tahap persiapan, proses pelaksanaan, hingga kegiatan workshop berakhir, dapat disampaikan sebagai suatu informasi berupa laporan pertanggungjawaban panitia terhadap atasan lembaga yang telah memberikan tugas.

Disamping itu juga penyampaian laporan secara tertulis ini adalah merupakan evaluasi bagi lembaga dalam menyelengarakan kegiatan yang sama pada waktu-waktu selanjutnya.

A. Tujuan

Penyelengaraan workshop tentang coding menggunakan scratch bagi pendidik paud secara umum guna meningkatkan kompetensi pendidik paud dalam penguasaan dan pemahaman tentang tekhnologi informasi.

B. Peserta

Yang menjadi peserta dalam kegiatan workshop coding menggunakan scratch ini adalah pendidik PAUD dari se-provinsi jambi.

B

(37)

25 C. Hasil

1. Bagi penyelenggara

1) Adanya juknis/pedoman kegiatan tentang workshop coding menggunakan scratch 2) Terserapnya seluruh materi yang

disampaikan oleh Nara Sumber

3) Terhimpunnya seluruh tugas-tugas dari peserta

4) Terselesaikannya laporan kegiatan sesuai dengan juknis

2. Bagi peserta

1) Dapat terserapnya seluruh materi dengan baik secara teoritis

2) Dapat mempraktekkan semua materi penugasan yang diberikan oleh nara sumber baik yang menggunakan computer maupun yang tidak menggunakan computer

3) Dapat menyelesaikan penugasan dengan baik yang diberikan oleh Nara sumber dalam bentuk kerja kelompok dari masing- masing Kabupaten dan Kota baik untuk penugasan yang dilakukan dengan tidak menggunakan komputer maupun yang menggunakan komputer.

D. Pendekatan/Metode

Metode dalam penyelengaraan workshop tentang coding menggunakan scratch bagi tenaga pendidik PAUD antara lain sebagai berikut:

1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab

4. Demonstrasi/Praktek

5. Penugasan

E. Hasil

1. Bagi penyelenggara

 Adanya juknis/pedoman kegiatan tentang workshop coding menggunakan scratch

 Terserapnya seluruh materi yang disampaikan oleh Nara Sumber

 Terhimpunnya seluruh tugas-tugas dari peserta

 Terselesaikannya laporan kegiatan sesuai dengan juknis

2. Bagi peserta

 Dapat terserapnya seluruh materi dengan baik secara teoritis

 Dapat mempraktekkan semua materi penugasan yang diberikan oleh nara sumber baik yang menggunakan computer maupun yang tidak menggunakan computer

 Dapat menyelesaikan penugasan dengan baik yang diberikan oleh Nara sumber dalam bentuk kerja kelompok dari masing-masing Kabupaten dan Kota baik untuk penugasan yang dilakukan dengan tidak menggunakan komputer maupun yang menggunakan komputer.

(38)
(39)

26 abatan Fungsional Pamong Belajar adalah

jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) pada Unit Pelaksana Teknis ( UPT) /Unit Pelaksana Teknios Daerah (UPTD) dan Satuan PNFI sesuai dengan peraturan perundang-undang yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Pamong Belajar SKB adalah pendidik dengan Tugas utama

melakukan kegiatan belajar mengajar, pada Satuan Pendidikan Nonfornal dan Informal (PNFI).

Instansi Pembina Jabatan Pamong Belajar adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sehubungan dengan hal tersebut, Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal melaksanakan pelatihan Workshop Kegiatan Belajar Mengajar bagi Pamong Belajar.

Kegiatan Bimbingan Teknis Pendidikan Multikeaksaraan bagi Tutor Keaksaraan se- Provinsi Jambi diselenggarakan selama 5 hari (40 jampel 60 menit), tanggal 29 Oktober sampai dengan 02 November 2018.

Kompetensi yang di bangun dalam workshop Kegiatan Belajar Mengajar Bagi Pamong Belajar, Pamong Belajar Bantu adalah

J

(40)

27 salah satu kompetensi sebagai pamong belajar

yang profesional, yang di indikasikan dengan kemampuan meliputi:

1. Mengindentifikasi kebutuhan belajar;

2. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 3. Melaksanakan metode pembelajaran ; 4. Melakukan pemanfaatan media

pembelajaran

5. Melakukan penilaian pembelajaran ; Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan karakteristik sasaran mengikuti kegiatan Workshop Kegiatan Belajar Mengajar Bagi Pamong Belajar, maka pendekatan wordshop adalah andragogi dan pendekatan problem solving. Dalam hal ini peserta workshop dipacu berpartisipasi secara aktif mengikuti rangkaian kegiatan baik yang berada di kelas maupun luar kelas. Berdasarkan pendekatan tersebut maka metode yang digunakan daalam proses pembelajaran seperti tersebut:

1. Metode ceramah digunakan pada kegitan pembelajan dalam bentuk tatap muka, yang dikombinasikan dengan metode Tanya jawab. Fasilitator menjelaskan esensi materi yang perlu dipahami peserta

sehingga diharapkan dapat membentuk kerangka berpikir yang baik, dan membentuk sikap dan prilaku sebagai pamong belajar yang profesional.

2. Diskusi di kelompok melibatkan seluruh peserta, untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang saling menghargai dan tukar menukar informasi serta memperkaya gagasan. Dalam proses diskusi juga diharapkan para peserta dilatih untuk focus dan peduli terhadap situasi yang terjadi. Diskusi yang baik akan membawa manfaat dalam mewujudkan proses kreatif dan analitis para peserta.

3. Praktek menjadi salah satu aktivitas yang harus diikuti oleh para peserta , dan juga mengikuti latihan yang diberikan oleh para Fasilitator. Dalam praktek/latihan ini para peserta berlatih memahami, membuat dan melakukan presentasi materi workhop, sesuai dengan topic/pokok bahasan yang telah di sepakati.

(41)
(42)

28 embaga Kursus dan Lembaga Pelatihan

merupakandua satuan pendidikan Nonformal seperti yang tertera dalam pasal 26 ayat (4) UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Secara umum dalam pasal 26 ayat (5) dijelaskan bahwa Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) dinyatakan bahwa ada tiga tantangan besar dalam bidang pendidikan di Indonesia, yaitu

1. mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai,

2. mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing dalam pasar kerja global,

3. Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah sistem pendidikan

nasional dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keberagaman, memperhatikan kebutuhan daerah dan peserta didik, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat.

Selain itu kembali diperlengkap dalam pasal 103 ayat (1) PP No. 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan bahwa kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat dalam rangka untuk mengembangkan kepribadian profesional dan untuk meningkatkan kompetensi vokasional dari peserta didik kursus.

L

(43)

29 Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, telah merumuskan bahwa salah satu sasaran rencana strategisnya adalah bertambahnya jumlah angkatan kerja muda memiliki pengetahuan dan sikap kecakapan kerja dan kecakapan berwirausaha yang sebelumnya berjumlah 4.300 orang pada tahun 2015 menjadi 10,211 orang pada tahun 2017. Hal ini dicanangkan

guna menghadapi tantangan dan permasalahan berupa masih tingginya jumlah pengangguran terselubung (disguised unemployment): 7,244 Juta Jiwa; rendahnya jumlah wirausahawan baru (rasio 1,6% atau 3,9 Juta dari 240 juta);

adanya ketidak sesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan pasar kerja; perlu kesiapan tenaga kerja terampil menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA); serta

masih adanya masalah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kurang kompeten di luar negeri.

Peran kursus dan pelatihan dalam memberikan layanan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi masyarakat, merupakan salah satu aspek yang sangat strategis dalam mendukung program

pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

Jumlah lembaga kursus dan pelatihan yang jumlahnya mencapai kurang lebih 16.008 LKP di Indonesia, dengan berbagai jenis keterampilan merupakan kekuatan yang sangat besar dalam mendukung pemerintah untuk mewujudkan pengentasan kemiskinan dan pengangguran tersebut.

Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP APUD dan Dikmas) Jambi melalui salah satu tugas pokoknya untuk tahun 2018 berupaya melaksanakan Pembinaan terhadap pengelola LKP se-Provinsi Jambi, melalui kegiatan workshop pengelola LKP, diharapkan pengelola LKP dapat lebih optimal dalam melaksanakan tugas.

Kegiatan workshop pengelola LKP se-Provinsi Jambi diselenggarakan selama 5 hari (40 jampel

@ 60 menit), tanggal 05 sampai dengan 09 November 2018 Pelaksanaan kegiatan bertempat di Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas ) Jambi, Jl. Koni No. 43 Muara Bulian Jambi.

Metode yang digunakan dalam kegiatan orientasi tutor pendidikan Multikeaksaraan ini yaitu: :

1.

Ceramah

2.

Curah Pendapat

3.

Diskusi dan Tanya Jawab

4.

Penugasan

5.

Tugas Kelompok/Individu

6.

Prakek/Diskusi kelompok

(44)
(45)

30 engacu pada Peraturan Pemerintah Nomor

13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional, Pasal 86 Ayat 1: Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan dan Pasal 2 Ayat 2: Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi. Berdasarkan hal di atas, diperlukan fasilitas yang dapat memberikan kesempatan pada lembaga atau satuan pendidikan PAUD dan Dikmas untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Langkah berikutnya setelah pelaksanaan pemaparan hasil pemetaan mutu PAUD dan Dikmas adalah orientasi teknis dalam rangka pembekalan petugas pelaksanaan supervisi pemetaan mutu PAUD dan Dikmas.

Dan kegiatan ini juga merupakan penyamaan persepsi bagi petugas lapangan sebelum melaksanakan tugas. Sehingga diharapkan supervisi dan pembinaan yang dilakukan terhadap satuan PAUD dan Dikmas sesuai dengan standar dan kriterian yang ditetapkan.

Tujuan Orientasi Teknis Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas Provinsi Jambi Tahun 2018 adalah untuk menyamakan persepsi petugas dalam pelaksanaan supervisi dan pembinaan satuan PAUD dan Dikmas di lapangan yang sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan.

Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk memastikan bahwa setiap proses supervisi dan pembinaan satuan PAUD dan Dikmas dilaksanakan sesuai prosedur dan ketentuan.

Jadwal Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas Provinsi Jambi Tahun 2018 ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada 14 – 16 Oktober 2018

M

(46)

31 (jadwal terlampir) Kegiatan Orientasi Teknis

Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas dilaksanakan di PAUD dan Dikmas Jambi.

Narasumber dan fasilitator Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi Jambi ini berasal dari BAP Jambi, BP-PAUD dan Dikmas, serta pakar pendidikan dan mitra terkait sesuai dengan materi.

Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas ini adalah:

1. Terlaksananya Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas sebanyak 55 orang

2. Bertambahnya wawasan, Pengetahuan bagi peserta Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas tentang dan Dikmas Meningkatkan kemampuan Peserta Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas yang berdampak terhadap pelaksanaan supervisi dan pembinaan didaerah mereka masing-masing

perencanaan, strategi pelaksanaan supervisi dan pembinaan PAUD

Dari rangkaian Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas ini berjalan dengan lancar sesuai dengan yang dijadwalkan. Dari seluruh orang peserta yang berasal dari kab/kota telah dapat menerima materi yang disajikan oleh narasumber. Dari seluruh peserta yang terdiri dari tim lapangan dan asesesor dapat bersinergi dalam pembahasan materi yang disampaikan narasumber serta dalam kegiatan diskusi yang dipimpin oleh pemeteri yang bersangkutan.

(47)
(48)

32 ujuan pendidikan nasional adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan Pemerintahan, Bangsa dan Negara, maka usaha pendidikan harus dimulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan pendidikan di tingkat Perguruan Tinggi atau Universitas.

Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selama ini pendidikan hanya menekankan pada intelektual saja, dengan bukti bahwa

adanya Ujian Nasional sebagai tolok ukur keberhasilan pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter dan budi pekerti anak.

Tujuan dari kegiatan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga Pada Satuan Pendidikan :

1. Mensosialisasikan Permendikbud Nomor 30 tahun 2017, tentang Pelibatan Keluarga di Satuan Pendidikan;

2. Mensosialisasikan Kebijakan dan program Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

T

(49)

33 Masyarakat di Bidang Pendidikan

Keluarga;

3. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan keluarga pada tingkat satuan pendidikan;

4. Menyusun rencana pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan keluarga pada sataun pendidikan;

5. Memberikan pembekalan dalam persiapan dan pelaksanaan serta evaluasi diri dalam pelaksanaan pendidikan keluarga pada tingkat satuan pendidikan.

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan work-shop Program Pelibatan Keluarga dan masyarakat di satuan pendidikan adalah:

1. Peserta memahami kebijakan program pelibatan keluarga di satuan pendidikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan;

2. Peserta memahami Pelaksanaan program Pelibatan Keluarga dan Masyarakat di Satuan Pendidikan;

3. Peserta memahami program Hari Pertama Masuk Sekolah;

4. Peserta memahami program Kelas Orang Tua di satuan pendidikan;

5. Peserta memahami kelas inspirasi di satuan pendidikan;

6. Peserta memahami pentas kelas akhir semester; dan

7. Praktek lapangan di SMP Negeri 22 Batanghari

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk Workshop Pelibatan Keluarga dan Masyarakat di Satuan Pendidikan. Sedangkan persidangan yang dilaksanakan selama kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Pembukaan dan Pengarahan 2. Paparan para Narasumber 3. Diskusi Kelompok 4. Praktik Lapangan 5. Pleno hasil diskusi 6. Menyusun laporan pleno

Dalam diskusi kelompok, diharapkan semua peserta aktif memberikan masukan dan kontribusi untuk menentukan program dalam Program Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga dan Masyarakat di Satuan Pendidikan, antara lain; Program yang dapat menumbuh kembangkan karakter peserta didik, meningkatkan prestasi peserta didik, dan menciptakan budaya literasi keluarga dan prestasi anak didik.

Dalam hasil diskusi kelompok tersebut, selanjutnya dirumuskan bersama menjadi hasil final dari kegiatan untuk ditindaklanjuti sebagai praktik lapangan di Satuan Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Batanghari

.

Dari hasil praktik, selanjutnya dapat

dilaksanakan pada masing-masing Satuan

Pendidikan di kabupaten dan kota dalam

provinsi Jambi.

(50)
(51)

34 among belajar sebagai salah satu jabatan

Fungsional yang ada lingkungan kementerian Pendidikan dan kebudayaan yang berada didaerah mempunyai peranan yang penting dalam rangka pengendalian mutu program pendidikan anak usia dini dan pendidikan Masyarakat . Pamong Belajar dan GTK secara kualitas masih perlu ditingkatkan kompetensinya terutama dalam kemampuan menulis dalam bentuk karya nyata sehingga mereka dapat menghasilkan karya nyata yang nantinya digunakan untuk kenaikan pangkat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajara dan Angka Kreditnya, disebutkan bahwa Pamong Belajar untuk kenaikan pangkat dan jabatan harus menggunakan angka kredit yang diperoleh dari kegiatan kepamongan yang dilaksanakan.

Kegiatan Pamong yang dapat dinilai angka kreditnya, yaitu unsur utama dan unsur penunjang.

Permenpan dan RB No.15 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa setiap Pamong belajar yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi, wajib

mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan berasal dari unsur utama pengembang profesi sesuai dengan pangkat dan golongannya.salah satu bentuk dari pengembangan profesi tersebut adalah karya nyata.

Penyebab dari kurangnya hasil dari tulisan ilmiah pamong belajar adalah karena masih terbatasnya pengetahuan mereka dalam tata penulisan karya nyata yang dapat digunakan untuk angka kredit.Agar perolehan angka kredit pengembangan profesi dapat berjalan sesuai dengan Permenpan dan Reformasi Birokrasi tersebut maka perlu menyelenggarakan Pembinaanteknis Penulisan karya Nyata dibidang pengembangan profesi.

P

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu, salah satu metode yang dapat dilakukan untuk membangun atau meningkatkan literasi matematis siswa adalah membiasakan siswa menyelesaikan masalah-masalah yang

Dapat disimpulkan bahwa penggantian ransum komersial dengan ampas tahu sampai 10% memberikan pengaruh yang sama terhadap penampilan babi ras.. Babi yang dipelihara dengan

Berapakah jumlah angsuran yang harus Anda bayarkan apabila modal awal diperoleh dengan cara

Lana juga menyebutkan bahwa pengembangan wilayah dilakukan Kementerian PUPR dengan membangun konektivitas, penyediaan penampung air baku, irigasi, penyediaan infrastruktur

SOP pelaporan ini mencakup prosedur dalam melaporkan hasil kegiatan pemeliharaan dan perbaikan Modul Surya PLTS Tipe Terpusat. • Prosedur Pelaporan pengoperasian,

Dalam konteks itulah jika negara kita mau membangun pemerintahan yang maju setidaknya memperhatikan masalah secara khusus yang berkaitan dengan kesetaraan gender (World Bank,

Dari segi kelembaban, pertimbangan penting adalah juga pwmilihan lokasi bangunan, agar kita tidak selalu terkena kelembaban. Di dalam lembah, terutama pada pagi hari sangatlah

Diharapka ami keterkaitan gkungan, dan si belajar dan an untuk me sanaan model an yang dila engan menera ya sendiri Menurut Gulo (2 latihkan siswa nggi, sehingga bih menggu