• Tidak ada hasil yang ditemukan

HALAMAN JUDUL PROGRAM APLIKASI PERSEDIAAN DENGAN RUMUS BIAYA RATA-RATA BERGERAK MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2015 PADA TOKO ZAHRA BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HALAMAN JUDUL PROGRAM APLIKASI PERSEDIAAN DENGAN RUMUS BIAYA RATA-RATA BERGERAK MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2015 PADA TOKO ZAHRA BANJARMASIN"

Copied!
207
0
0

Teks penuh

(1)

ii

HALAMAN JUDUL

PROGRAM APLIKASI PERSEDIAAN DENGAN RUMUS BIAYA RATA-RATA BERGERAK MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2015 PADA TOKO ZAHRA

BANJARMASIN

TUGAS AKHIR

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

OLVIA NOVITA A03150097

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI 2018

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

(3)

iii

(4)

iv

Nama : Olvia Novita

Nim : A03150097

Tempat dan Tanggal lahir : Kadundung, 24 Maret 1997

Agama : Islam

Alamat : Jalan Soetoyo S Gg. Serumpun No.05 RT.18 RW.01 Banjarmasin Barat

Nama Orang Tua (Ayah) : Fauzi Rahman Nama Orang Tua (Ibu) : Sapnah

Riwayat Pendidikan : - TK Kartika Banjarmasin

- SD Negeri Telaga Biru 1 SBI Banjarmasin - SMP Negeri 9 Banjarmasin

- SMK Negeri 1 Banjarmasin

- Terdaftar sebagai Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin (2015)

- Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bank

Kalimantan Selatan Banjarmasin dari 1 Februari 2018 – 31 Maret 2018.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(5)

v

HALAMAN MOTTO

“Do the best, be good, then you will be the best”

MOTTO

(6)

vi

ALAMAN SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan.

Segala kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana mestinya.

Tugas Akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya pertanggungjawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini bukan merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum dari ketidakbenaran pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik serta hak yang melekat padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya terbukti melanggar pernyataan yang telah saya sampaikan diatas.

Banjarmasin, 2018

Olvia Novita A03150097 SURAT PERNYATAAN

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang sudah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Program Aplikasi Persediaan Barang Dagangan dengan Rumus Biaya Rata-rata Bergerak-Perpetual menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin” dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Tugas Akhir ini dibuat untuk memenuhi syarat wajib yang harus dikerjakan dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang sangat berperan penting bagi penulis, baik bantuanberupa bimbingan maupun dukungan semangat. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan Aldi Rahman yang telah memberikan kasih sayang, perhatian serta doa, dan semangatnya selama penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Bapak H. Edi Yohanes, ST, MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.

3. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

4. Ibu Phaureula Artha Wulandari, SE,BKP,MM , selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan waktu, arahan serta bimbingan kepada penulis dalam segi akuntansi sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

(8)

viii

5. Bapak Muhamad Noer S.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan serta masukkan kepada penulis di bidang komputer.

6. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama berkuliah di Politeknik Negeri Banjarmasin.

7. Bapak Padli Rahman selaku pemilik Toko Zahra Banjarmasin yang telah bersedia menerima dan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, memberikan data-data yang penulis perlukan, serta meluangkan waktu untuk penulis dalam melakukan wawancara guna mengetahui gambaran kegiatan usaha Toko Zahra Banjarmasin.

8. Ciwi-Ciwikoh (Tiranisa, Uyuy, Elma, Ndy, Susi, Olvia) yang selalu memberikan semangat, membantu yang tak kenal waktu dan membuat penulis tidak merasa lelah dengan candaan-candaan kalian.

9. Semua teman-teman seperjuangan kelas VI B Komputerisasi Akuntansi yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini dan selalu menjalin pertemanan dari awal hingga akhir perkuliahan, serta juga untuk seluruh teman Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan Tugas Akhir

(9)

ix

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih kurang sempurna dan terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu demi kesempurnaan Tugas Akhir ini, penulis mengaharapkan adanya masukan, baik kritik maupun saran yang bersifat membangun dari semua pihak.

Akhir kata semoga apa yang tertuang dalam Tugas Akhir ini bisa banyak memberikan manfaat dikemudian hari khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca.

Banjarmasin, Juli 2018

Penulis

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ... i

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... iii

HALAMAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN MOTTO ...v

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR BAGAN... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

ABSTRAK ... iv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Kegunaan Penelitian ... 5

(11)

xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...6

A. Landasan Teori ... 6

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 69

BAB III METODE PENELITIAN ...73

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel ... 73

B. Jenis Penelitian ... 74

C. Jenis dan Sumber Data ... 74

D. Teknik Pengumpulan Data ... 76

E. Teknik Analisis Data ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN . 80 A. Hasil Penelitian ... 80

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...184

A. Simpulan... 184

B. Saran ... 185 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

xii

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 1 Struktur Organisasi Toko Zahra Banjarmasin ... 81

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kartu Persediaan ... 14

Tabel 2 Contoh Kartu Persediaan Metode MPKP Perpetual ... 17

Tabel 3 Contoh Kartu Persediaan Metode Rata-Rata Bergerak ... 18

Tabel 4 Simbol-simbol Entity Relationship Diagram (ERD) ... 21

Tabel 5 Hasil Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 6 Daftar Persediaan Awal Barang Dagangan ... 45

Tabel 7 Daftar Pembelian Barang Dagangan ... 46

Tabel 8 Daftar Penjualan Indomie Goreng ... 59

Tabel 9 Daftar Penjualan Aqua 240ml ... 51

Tabel 10 Daftar Penjualan BengBeng ... 52

Tabel 11 Daftar Penjualan Big Cola 300ml ... 53

Tabel 12 Daftar Penjualan Choki Choki Chococashew ... 53

Tabel 13 Daftar Penjualan Energen ... 54

Tabel 14 Daftar Penjualan Florida Orange ... 55

Tabel 15 Daftar Penjualan French Fries 200... 56

Tabel 16 Daftar Penjualan Garuda Rosta Rasa Bawang ... 66

Tabel 17 Daftar Penjualan Gery Chocolatos Grande ... 57

Tabel 18 Daftar Penjualan Gery Salut Malkist Crackers ... 58

Tabel 19 Daftar Penjualan Okky Jelly Drink ... 59

Tabel 20 Daftar Penjualan Biskuat Bolu ... 59

(14)

xiv

Tabel 21 Daftar Penjualan Biskuit Roma Kelapa ...60

Tabel 22 Daftar Penjualan Fullo Blasto ...61

Tabel 23 Daftar Penjualan Hello Panda ...62

Tabel 24 Daftar Penjualan Teh Gelas ...63

Tabel 25 Daftar Penjualan Oreo Soft Cake ...64

Tabel 26 Daftar Penjualan Mountea ...65

Tabel 27 Daftar Penjualan Nestle Koko Krunch...66

Tabel 28 Daftar Penjualan Taro 3D E1000 ...67

Tabel 29 Daftar Penjualan Richeese Nabati Wafer E1000 ...68

Tabel 30 Daftar Penjualan Veetos...69

Tabel 31 Daftar Penjualan Teh Pucuk Harum 350ml ...70

Tabel 32 Daftar Penjualan Tic-Tac ...71

Tabel 33 Kartu Persediaan Indomie Goreng Januari 2018 ...75

Tabel 34 Kartu Persediaan Indomie Goreng Februari 2018 ...76

Tabel 35 Kartu Persediaan Indomie Goreng Maret 2018 ...77

Tabel 36 Kartu Persediaan Aqua 240ml Januari 2018 ...78

Tabel 37 Kartu Persediaan Aqua 240ml Februari 2018 ...79

Tabel 38 Kartu Persediaan Aqua 240ml Maret 2018 ...80

Tabel 37 Kartu Persediaan BengBeng Januari 2018 ...81

Tabel 38 Kartu Persediaan BengBeng Februari 2018 ...82

Tabel 39 Kartu Persediaan BengBeng Maret 2018 ...83

Tabel 40 Kartu Persediaan Big Cola 300mlJanuari 2018 ...84

Tabel 41 Kartu Persediaan Big Cola 300mlFebruari 2018 ...85

(15)

xv

Tabel 42 Kartu Persediaan Big Cola 300mlMaret 2018 ...86

Tabel 43 Kartu Persediaan Choki Choki Chococashew Januari 2018 ...87

Tabel 44 Kartu Persediaan Choki Choki Chococashew Februari 2018 ...88

Tabel 45 Kartu Persediaan Choki Choki Chococashew Maret 2018 ...89

Tabel 46 Kartu Persediaan Energen Januari 2018 ...90

Tabel 47 Kartu Persediaan Energen Februari 2018 ...91

Tabel 48 Kartu Persediaan Energen Maret 2018 ...92

Tabel 49 Kartu Persediaan Florida Orange Januari 2018 ...93

Tabel 50 Kartu Persediaan Florida Orange Februari 2018 ...94

Tabel 51 Kartu Persediaan Florida Orange Maret 2018 ...95

Tabel 52 Kartu Persediaan French Fries 200 Januari 2018...96

Tabel 53 Kartu Persediaan French Fries 200 Februari 2018...97

Tabel 54 Kartu Persediaan French Fries 200 Maret 2018 ...98

Tabel 55 Kartu Persediaan Garuda Rosta Rasa Bawang Januari 2018 ...99

Tabel 56 Kartu Persediaan Garuda Rosta Rasa Bawang Februari 2018 ...100

Tabel 57 Kartu Persediaan Garuda Rosta Rasa Bawang Maret 2018 ...101

Tabel 58 Kartu Persediaan Gery Chocolatos Grande Januari 2018 ...102

Tabel 59 Kartu Persediaan Gery Chocolatos Grande Febuari 2018 ...103

Tabel 60 Kartu Persediaan Gery Chocolatos Grande Maret 2018 ...104

Tabel 61 Kartu Persediaan Gery Salut Malkist Crackers Januari 2018 ...105

Tabel 62 Kartu Persediaan Gery Salut Malkist Crackers Februari 2018 ...106

Tabel 63 Kartu Persediaan Gery Salut Malkist Crackers Maret 2018 ...107

Tabel 64 Kartu Persediaan Okky Jelly Drink Januari 2018 ...108

(16)

xvi

Tabel 65 Kartu Persediaan Okky Jelly Drink Februari 2018 ...109

Tabel 66 Kartu Persediaan Okky Jelly Drink Maret 2018 ...110

Tabel 67 Kartu Persediaan Biskuat Bolu Januari 2018 ...111

Tabel 68 Kartu Persediaan Biskuat Bolu Februari 2018 ...112

Tabel 69 Kartu Persediaan Biskuat Bolu Maret 2018 ...113

Tabel 70 Kartu Persediaan Biskuit Roma Kelapa Januari 2018 ...114

Tabel 71 Kartu Persediaan Biskuit Roma Kelapa Februari 2018 ...115

Tabel 72 Kartu Persediaan Biskuit Roma Kelapa Maret 2018 ...116

Tabel 73 Kartu Persediaan Fullo Blasto Januari 2018 ...117

Tabel 74 Kartu Persediaan Fullo Blasto Februari 2018 ...118

Tabel 75 Kartu Persediaan Fullo Blasto Maret 2018 ...119

Tabel 76 Kartu Persediaan Hello Panda Januari 2018 ...120

Tabel 77 Kartu Persediaan Hello Panda Februari 2018 ...121

Tabel 78 Kartu Persediaan Hello Panda Maret 2018 ...122

Tabel 79 Kartu Persediaan Teh Gelas Januari 2018 ...123

Tabel 80 Kartu Persediaan Teh Gelas Februari 2018 ...124

Tabel 81 Kartu Persediaan Teh Gelas Maret 2018 ...125

Tabel 82 Kartu Persediaan Oreo Soft Cake Januari 2018 ...126

Tabel 83 Kartu Persediaan Oreo Soft Cake Februari 2018 ...127

Tabel 84 Kartu Persediaan Oreo Soft Cake Maret 2018 ...128

Tabel 85 Kartu Persediaan Mountea Januari 2018 ...129

Tabel 86 Kartu Persediaan Mountea Februari 2018 ...130

Tabel 87 Kartu Persediaan Mountea Maret 2018 ...131

(17)

xvii

Tabel 88 Kartu Persediaan Nestle Koko Krunch Januari 2018 ...132

Tabel 89 Kartu Persediaan Nestle Koko Krunch Februari 2018...133

Tabel 90 Kartu Persediaan Nestle Koko Krunch Maret 2018 ...134

Tabel 91 Kartu Persediaan Taro 3D E1000 Januari 2018 ...135

Tabel 92 Kartu Persediaan Taro 3D E1000 Februari 2018 ...136

Tabel 93 Kartu Persediaan Taro 3D E1000 Maret 2018 ...137

Tabel 94 Kartu Persediaan Richeese Nabati Wafer E1000 Januari 2018 ...138

Tabel 95 Kartu Persediaan Richeese Nabati Wafer E1000 Februari 2018 ...139

Tabel 96 Kartu Persediaan Richeese Nabati Wafer E1000 Maret 2018 ...140

Tabel 97 Kartu Persediaan Veetos Januari 2018 ...141

Tabel 98 Kartu Persediaan Veetos Februari 2018 ...142

Tabel 99 Kartu Persediaan Veetos Maret 2018 ...143

Tabel 100 Kartu Persediaan Teh Pucuk Harum 350ml Januari 2018 ...144

Tabel 101 Kartu Persediaan Teh Pucuk Harum 350ml Februari 2018 ...145

Tabel 102 Kartu Persediaan Teh Pucuk Harum 350ml Maret 2018 ...146

Tabel 103 Kartu Persediaan Tic-Tac Januari 2018 ...147

Tabel 104 Kartu Persediaan Tic-Tac Februari 2018 ...148

Tabel 105 Kartu Persediaan Tic-Tac Maret 2018 ...149

Tabel 106 Unnormalisasi ...151

Tabel 107 Struktur Fisik Database Tabel Barang ...160

Tabel 108 Struktur Fisik Database Tabel Satuan ...160

Tabel 109 Struktur Fisik Database Tabel Jenis Barang ...160

Tabel 110 Struktur Fisik Database Tabel Pemasok ...161

(18)

xviii

Tabel 111 Struktur Fisik Database Tabel Pelanggan ...161

Tabel 112 Struktur Fisik Database Tabel Detail Pembelian ...162

Tabel 113 Struktur Fisik Database Tabel Header Pembelian ...162

Tabel 114 Struktur Fisik Database Tabel Detail Penjualan ...163

Tabel 115 Struktur Fisik Database Tabel Header Penjualan ...163

(19)

xxi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Hubungan One to One ... 23

Gambar 2 Hubungan One to Many ... 24

Gambar 3 Hubungan Many to One ... 24

Gambar 4 Hubungan Many to Many ... 25

Gambar 5 Nota Pembelian ... 43

Gambar 6 Nota Penjualan ... 43

Gambar 7 Relasi Antar Tabel ... 165

Gambar 8 Form Login ... 165

Gambar 9 Form Menu Utama ... 166

Gambar 10 Form Master Barang ... 167

Gambar 11 Form Master Pemasok ... 167

Gambar 12 Form Master Pelanggan ... 168

Gambar 13 Form Master Jenis Barang ... 169

Gambar 14 Form Master Satuan ... 169

Gambar 15 Form Master Jabatan ... 170

Gambar 16 Form Master Pengguna ... 171

Gambar 17 Form Transaksi Pembelian ... 172

Gambar 18 Form Transaksi Penjualan ... 172

Gambar 19 Laporan Master Barang ... 173

Gambar 20 Laporan Master Pelanggan ... 174

(20)

xxii

Gambar 21 Laporan Master Satuan ... 174

Gambar 22 Laporan Master Jenis Barang ... 175

Gambar 23 Laporan Transaki Pembelian Keseluruhan ... 175

Gambar 24 Laporan Transaksi Pembelian per Nota ... 176

Gambar 25 Laporan Transaksi Pembelian per Pemasok... 176

Gambar 26 Laporan Transaksi Pembelian per Jenis Barang ... 177

Gambar 27 Laporan Transaksi Pembelian per Nama Barang ... 177

Gambar 28 Laporan Transaksi Pembelian per Tanggal ... 178

Gambar 29 Laporan Transaksi Penjualan Keseluruhan ... 178

Gambar 30 Laporan Transaksi Penjualan per Nota ... 179

Gambar 31 Laporan Transaksi Penjualan per Pelanggan ... 179

Gambar 32 Laporan Transaksi Penjualan per Jenis Barang... 180

Gambar 33 Laporan Transaksi Penjualan per Nama Barang ... 180

Gambar 34 Laporan Transaksi Penjualan per Tanggal ... 181

Gambar 35 Form Lihat Kartu Persediaan ... 182

Gambar 36 Laporan Kartu Persediaan Barang... 182

(21)

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Denah dan Foto Perusahaan

2. Surat Balasan dari Toko Zahra Banjarmasin 3. Surat Keterangan Tempat Usaha Perdagangan

4. Lembar Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir Pembimbing I 5. Lembar Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir Pembimbing II 6. Lembar Saran Ketua Penguji Tugas Akhir

7. Lembar Saran Anggota Penguji Tugas Akhir

(22)

xxiv

Yuliani / A03140091 / 2017 / PROGRAM APLIKASI PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DENGAN RUMUS BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG-PERPETUAL MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2015 PADA TOKO BANGUNAN HAM FAJAR REZKI BANJARMASIN / Persediaan Barang Dagangan / TOKO BANGUNAN HAM FAJAR REZKI BANJARMASIN

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban terhadap permasalahan penentuan harga pokok persediaan barang dagangan di Toko Bangunan HAM Fajar Rezki Banjarmasin dengan rumus biaya rata-rata tertimbang-perpetual dan untuk membuat program aplikasi persediaan yang dapat menghitung nilai persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-rata tertimbang-perpetual.

Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus biaya rata-rata tertimbang-perpetual berdasarkan standar akuntansi yang berlaku. MySQL digunakan sebagai back end dan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai fornt end. Hubungan dari semua tabel yang diperlukan dikembangkan berdasarkan bentuk-bentuk yang direkomendasikan dari laporan-laporan yang dirancang sebelumnya.

Temuan dan hasil penelitian ini adalah bahwa Toko Bangunan HAM Fajar Rezki Banjarmasin selama ini tidak melakukan penentuan harga pokok terhadap barang dagangan dan belum melakukan pencatatan persediaan barang dagangan. Kelemahan penerapan ini adalah persediaan barang dagangan tidak dapat diketahui sewaktu-waktu. Oleh karena itu dengan adanya program aplikasi yang dibuat pada penelitian ini diharapkan perusahaan terbantu dalam menghasilkan kartu persediaan untuk setiap barang secara efisien dan efektif.

Kata Kunci : Persediaan Barang Dagangan, Program Aplikasi Persediaan, Rumus Biaya Rata-Rata Tertimbang - Perpetual, MySQL, Microsoft Visual Basic 2015.

ABSTRAK

(23)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan sistem informasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu usaha untuk menciptakan kemajuan di semua bidang yang ditujukan bagi kepentingan manusia pada umumnya. Sistem informasi telah menjadi media utama dalam meningkatkan kualitas bisnis. Sistem informasi juga merupakan salah satu bagian penting bagi perusahaan dalam meningkatkan produktifitas, mengolah informasi, dan menggunakan informasi tersebut terutama untuk keperluan perusahaan.

Toko Zahra Banjarmasin adalah sebuah usaha yang bergerak dibidang penjualan yang mempunyai aktifitas utama menjual produk-produk makanan ringan diantaranya BengBeng, Oreo Soft Cake, Teh Pucuk Harum,Florida Orange dan lain-lain. Toko Zahra ini menjual barang dagangan tanpa melakukan perubahan pada barang dagangan tersebut dan membeli barang dagangan dari Pemasok barang dagangan tersebut.

Pada saat proses transaksi penjualan barang dagangan Toko Zahra Banjarmasin menghadapi masalah yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan, karena Toko Zahra Banjarmasin hanya mengetahui jumlah barang dagangan yang ada setiap harinya dengan menghitung secara fisik persediaan barang dagangan yang masih ada. Jumlah barang dagangan yang terletak pada toko tersebut sudah mulai habis maka akan mengambil persediaan barang

(24)

2

dagangan yang ada di gudang dan apabila jumlah persediaan barang dagangan yang tersisa pada gudang tersebut sudah habis atau stoknya minim maka pihak toko akan membeli barang dagangan kepada Pemasok. Hal ini dapat menyebabkan tidak terkontrolnya barang dagangan yang terjual dan yang dibeli, kemungkinan hilangnya barang dagangan tanpa diketahui bisa sangat mungkin terjadi. Pencatatan penjualan Toko Zahra Banjarmasin belum melakukan pencatatan melainkan hanya menyimpan nota-nota penjualan dan pembelian setiap harinya. Laporan kartu persediaan barang dagangan akan sangat bermanfaat untuk Toko Zahra Banjarmasin, karena dengan adanya laporan tersebut memudahkan pemilik toko untuk membuat laporan jangka pendek dan akan lebih cepat dalam melakukan pengecekan atau mengetahui stok barang dagangan setiap harinya. Kehilangan dan kerusakkan barang dagangan juga dapat diminimalisir dengan menilai persediaan barang dagangannya. Metode pencatatan dan penentuan harga pokok persediaan yang sesuai diterapkan pada Toko Zahra Banjarmasin yaitu metode pencatatan perpetual dengan rumus biaya rata-rata bergerak. Metode perpetual dianggap cocok untuk digunakan karena dengan metode ini stok barang dagangan dapat langsung diketahui setiap saat tanpa melakukan perhitungan secara fisik terhadap barang dagangan tersebut. Penggunaan rumus biaya rata-rata bergerak dianggap sesuai untuk diterapkan karena harga barang dagangan yang dijual memiliki kemungkinan mengalami kenaikan maupun penurunan, dengan menggunakan rumus biaya rata-rata bergerak dapat menghasilkan penentuan harga pokok persediaan yang lebih efektif.

(25)

3

Teknologi informasi yang semakin maju, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan sebuah aplikasi mempercepat perhitungan, sarana untuk lebih memaksimalkan kinerja dan menjadi solusi dari permasalahan yang ada ditoko tersebut. Penggunaan teknologi informasi toko dapat menghemat tenaga, waktu dan biaya untuk menghasilkan laporan mengenai persediaan barang dagangan dan juga toko bisa bersaing dengan toko lainnya dengan barang dagangan yang sama.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat sebuah program aplikasi persediaan barang dagangan yang dapat membantu kegiatan dalam proses pencatatan dan penentuan harga pokok persediaan barang dagangan pada Toko Zahra Banjarmasin dengan judul Program Aplikasi Persediaan Barang Dagangan Dengan Rumus Biaya Rata-Rata Bergerak-Perpetual Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana penentuan harga pokok persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-rata bergerak-perpetual pada Toko Zahra Banjarmasin?

2. Bagaimana program aplikasi penentuan harga pokok persediaan barang dagangan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin ?

(26)

4

C. Batasan Masalah

Menghindari terjadinya kesalahan persepsi dan pengembangan masalah dalam penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan dalam

pembuatan tugas akhir ini hanya sebatas :

1. Penentuan harga pokok persediaan barang dagangan yang sesuai SAK ETAP 2013 dengan rumus biaya rata-rata bergerak-perpetual dan tidak membahas tentang retur, baik retur pembelian maupun retur penjualan.

2. Pembuatan program aplikasi penentuan harga pokok persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-rata bergerak-perpetual menggunakan Microsoft Visual basic 2015 sebagai front end dan SQL Server sebagai back end.

3. Data yang dijadikan bahan penelitian adalah data penjualan terbanyak sebanyak kurang lebih 25 barang dagangan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana penentuan harga pokok persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-rata bergerak-perpetual pada Toko Zahra Banjarmasin.

2. Untuk mengetahui bagaimana program aplikasi penentuan harga pokok persediaan barang dagangan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin

(27)

5

E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan penulis, mengenai program aplikasi penentuan harga pokok persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-rata bergerak- perpetual menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin.

2. Bagi Toko Zahra Banjarmasin

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan digunakan oleh Toko Zahra Banjarmasin agar lebih mudah dalam mengelola persediaan barang dagangan.

3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan informasi bagi para pembaca untuk memahami program aplikasi komputer, khususnya program aplikasi persediaan.

(28)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Persediaan

Persediaan adalah aset (a) untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;

(b)dalam proses produksi untuk kemudian dijual; (c) dalam bentuk bahan atau kelengkapan dalam proses produksi atau pemberian jasa. SAK ETAP 2013(par 11.1)

Menurut Ahmad Syafi’I (2015:140) “Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi obyek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk diolah dalam proses produksi atau dijual”. Pada perusahaan dagang tentu saja barang-barang yang menjadi obyek pokoknya adalah barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali.

“Persediaan meliputi aktiva berwujud yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali atau digunakan dalam proses produksi”. L.M.

Samryn(2015:81)

Menurut Mulyadi (2016:463) “Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali”.

(29)

7

2. Klasifikasi Persediaan

Persediaan dalam sebuah perusahaan dagang terdiri dari berbagai macam dan jenis. Persediaan memiliki dua karakter penting, yakni : a. Persediaan tersebut merupakan milik perusahaan.

b. Persediaan tersebut siap dijual kepada konsumen.

Oleh sebab itu, dalam perusahaan dagang hanya dikenal satu klasifikasi persediaan yang disebut persediaan barang dagangan.

Persediaan ini meliputi segala macam barang dagangan yang dimiliki perusahaan. Perusahaan manufaktur juga memiliki persediaan. Akan tetapi berbeda halnya persediaan pada perusahaan dagang, pada perusahaan manufaktur tidak semua persediaan siap dijual. Oleh karena itu, persediaan diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu :

1) Persediaan barang jadi

2) Persediaan barang dalam proses 3) Persediaan bahan baku

3. Kepemilikan Persediaan

Menurut Zaki Baridwan (2013:152-154), ada beberapa keadaan yang menyulitkan untuk menentukan perpindahan hak atas barang, yaitu : a. Barang-barang dalam Perjalanan (Goods In Transit)

Barang-barang yang pada tanggal neraca masih dalam perjalanan menimbulkan masalah apakah masih menjadi milik penjual atau sudah menjadi milik pembeli. Untuk mengetahuinya, maka harus melihat

(30)

8

syarat pengiriman barang-barang tersebut. Ada 2 syarat pengiriman, yaitu :

1) F.O.B Shipping Point

Hak atas barang yang dikirim berpindah pada pembeli ketika barang-barang tersebut diserahkan kepada pihak pengangkut. Pembeli akan mencatat pembelian yang menambah persediaan pada saat barang diterima, sedangkan penjual mencatat penjualan dan mengurangi persediaan saat mengirimkan barang.

2) F.O.B Destination

Hak atas barang baru berpindah pada pembeli jika barang- barang yang dikirm sudah diterima oleh pembeli. Penjual mencatat penjualan dan pengurangan persediaan pada saat pengiriman barang, sedangkan pembeli mencatat pembelian dan menambah persediaan saat menerima barang.

b. Barang-barang yang Dipisahkan (Segregated Goods)

Barang-barang yang dipisahkan terjadi pada sat kontrak penjualan barang dalam jumlah besar sehingga pengirimannya tidak dapat dilakukan bersamaan. Barang-barang yang dipisahkan yang dimaksud adalah untuk memenuhi kontrak-kontrak atau pesanan-pesanan walaupun belum dikirim.

c. Barang-barang Konsinyasi (Consignment Goods)

Hak barang masih tetap pada yang menitipkan sampai saat barang-barang tersebut dijual. Sebelum barang-barang tersebut dijual

(31)

9

masih tetap menjadi persediaan pihak yang menitipkan. Pihak yang menerima titipan tidak mempunyai hak atas barang-barang tersebut sehingga tidak mencatat barang-barang tersebut sebagai persediaannya. Apabila barang-barang tersebut terjual maka yang menerima titipan membuat laporan pada yang menitipkan mencatat sebagai penjualan yang mengurangi persediaannya.

d. Penjualan Angsuran (Installment Sales)

Hak atas barang tetap ada pada penjual sampai seluruh harga jualnya dilunasi. Penjual akan melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaannya akan dikurangi dengan jumlah yang sudah dibayar. Pembeli akan melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaanya sejumlah yang sudah dibayarkan.

4. Metode Pencatatan Persediaan

Ada dua metode yang dipakai untuk menghitung dan mencatat persediaan berkaitan dengan perhitungan harga pokok penjualan yaitu :

a. Metode Fisik

Metode fisik atau disebut juga metode periodik adalah metode pengelolaan persediaan, dimana arus keluar masuknya barang tidak tercatat secara rinci sehingga untuk mengetahui nilai persediaan pada suatu saat tertentu harus melakukan perhitungan barang secara fisik (stock opname) digudang. Penggunaan metode fisik mengharuskan perhitungan barang yang ada (tersisa) pada

(32)

10

akhir periode akuntansi, yaitu pada sat penyusunan laporan keuangan.(Rudianto,2008:236)

Menurut Zaki Baridwan (2013:151), perhitungan harga pokok penjualan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Persediaan barang awal Rp xxx

Pembelian (neto) __ xxx (+)

Tersedia untuk dijual Rp xxx Persediaan barang akhir xxx (-)

Harga pokok penjualan Rp xxx Pencatatan persediaan (jurnalnya) tidak sama dengan metode perpetual, adapun jurnal yang digunakan pada metode fisik yaitu : Jurnal untuk mencatat pada saat pembelian :

Pembelian Rp xxx

Utang Usaha/Kas Rp xxx

Jurnal untuk mencatat pada saat penjualan :

Piutang Usaha Rp xxx

Penjualan Rp xxx

Adapun masalah yang timbul jika digunakan metode fisik, yaitu jika diing xinkan menyusun laporan keuangan jangka pendek (interim) misalnya bulanan, yaitu keharusan mengadakan perhitungan fisik atas persediaan barang. Bila barang yang dimiliki jenisnya dan jumlahnya banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu yang cukup lama dan akibatnya laporan keuangan

(33)

11

juga akan terlambat. Tidak diikutinya mutasi persediaan dalam buku menjadikan metode ini sangat sederhana baik pada saat persediaan dalam buku menjadikan metode ini sangat sederhana baik pada saat pencatatan pembelian maupun pada waktu melakukan pencatatan penjualan. Zaki Baridwan(2013:151)

b. Metode Buku (Perpetual)

“Penggunaan metode buku akan memudahkan penyusunan neraca dan laporan laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir.” Zaki Baridwan (2013:151-152)

“Metode Perpetual adalah metode pengelolaan persediaan, dimana arus masuk dan arus keluar persediaan dicatat secara rinci”.

Rudianto(2008 : 239)

Dalam metode perpetual setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan atau kartu persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan, dan saldo persediaan. Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan. Masing-masing kolom dirinci

(34)

12

lagi untuk kuantitas dan harga perolehannya. Zaki Baridwan (2013:151)

Metode ini dipilah lagi kedalam beberapa metode, antara lain :

1) FIFO (First In First Out)

Dalam metode ini barang yang masuk (dibeli atau diproduksi) lebih dahulu akan dikeluarkan (dijual) lebih dahulu. Sehingga yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi terakhir.

Metode ini kurang baik untuk menangani pengaruh inflasi karena peningkatan harga perolehan tidak diimbangi dengan pembebanan pada penjualan persediaan, tetapi metode ini dapat memberikan informasi persediaan yang dapat dipercaya.

2) LIFO (Last In First Out)

Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau diproduksi) paling akhir akan dikeluarkan/dijual paling awal).

Sehingga barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi awal periode.

3) Rata-Rata Bergerak

“Dalam metode ini, barang yang dikeluarkan/dijual maupun barang yang tersisa, dinilai berdasarkan harga rata-

(35)

13

rata bergerak. Sehingga barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.”

Rudianto(2008:239)

Dalam metode perpetual setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan atau kartu persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dari rekening control persediaan dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan dan saldo persediaan.

Setiap perubahan dalam persediaan diikuti denga pencatatan dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan. Masing-masing kolom dirinci lagi untuk kuantitas dan harga perolehannya .Zaki Baridwan(2013:151)

Dibandingkan dengan metode fisik maka metode perpetual merupakan cara yang baik untuk mencatat persediaan barang dagangan. Manfaatnya yaitu mempermudah untuk melakukan kontrol barang dagangan yang ada digudang.

Pencatatan jurnal persediaan menurut metode perpetual adalah sebagai berikut :

(36)

14

Jurnal untuk mencatat pada saat pembelian :

Persediaan Rp xxx

Utang Usaha/Kas Rp xxx

Jurnal untuk mencatat pada saat penjualan :

Piutang Usaha/Kas Rp xxx

Penjualan Rp xxx

Harga Pokok Penjualan Rp xxx

Persediaan Rp xxx

Untuk memudahkan pemantauan terhadap persediaan, pada metode perpetual biasa digunakan kartu persediaan dengan format sebagai berikut :

Tabel 1 Kartu Persediaan

Tgl Pembelian Pemakaian Sisa

Kuantitas Harga Jumlah Kuantitas Harga Jumlah Kuantitas Harga Jumlah

Sumber : Mulyadi (2014:558)

5. Metode Penentuan Harga Perolehan dan Harga Pokok Penjualan

Penentuan harga perolehan persediaan dan harga pokok penjualan dilakukan berdasarkan asumsi arus biaya bukan berdasarkan asumsi arus fisik persediaan.

Menghitung harga pokok persediaan dapat digunakan berbagai cara yaitu :

(37)

15

a. Identifikasi Khusus

Metode identifikasi khusus didasarkan pada anggapan bahwa arus barang harus sama dengan arus biaya. Untuk itu perlu dipisahkan tiap-tiap jenis barang berdasarkan harga pokoknya dan untuk masing-masing kelompok dibuatkan kartu persediaan sendiri, sehingga masing-masing harga pokok bisa diketahui. Harga pokok pejualan terdiri dari harga pokok barang-barang yang dijual dan sisanya merupakan persediaan akhir. Metode ini dapat digunakan dalam perusahan-perusahaan yang menggunakan prosedur pencatatan persediaan dengan cara fisik maupun cara buku. Tetapi karena cara ini menimbulkan banyak pekerjaan tambahan maupun gudang yang luas maka jarang digunakan. Zaki Baridwan(2013:158)

Untuk menjelaskan metode diatas digunakan contoh barang A sebagai berikut :

Tahun 2005

Februari 1 Persediaan 200kg @Rp 100 = Rp 20.000 9 Persediaan 300kg @Rp 110 = Rp 33.000

10 Penjualan 400kg

15 Pembelian 400kg @Rp 116 = Rp 46.400

18 Penjualan 300kg

24 Pembelian 100kg = Rp 12.600 1000kg Rp 19.100 700kg Sumber : Zaki Baridwan(2013:158)

(38)

16

b. Masuk Pertama Keluar Pertama(MPKP)

“Harga pokok persediaan dibebankan sesuai dengan urutan terjadinya. Apabila ada penjualan atau pemakaian barang-barang maka harga pokok yang dibebankan adalah harga pokok barang yang paling terdahulu, disusul dengan yang masuk berikutnya”. Zaki Baridwan(2013:158-159)

1) Metode MPKP secara fisik

Misalnya perhitungan fisik atas barang-barang dalam gudang pada tanggal 28 Februari 2005 menunjukkan jumlah 300 kg. Jumlah 300kg terdiri dari :

Pembelian 24 Februari 100kg @Rp 126 = Rp 12.600 Pembelian 15 Februari 200kg @Rp 116 = Rp 23.200 Jumlah 300 kg Rp 35.800 Sesudah diketahui jumlah persediaan akhir maka harga pokok penjualan data dihitung sebagai berikut :

Rp 19.100 – Rp 35.800 = Rp 76.200 Zaki Baridwan(2013:159)

2) Metode MPKP secara Perpetual

Apabila digunakan metode buku maka setiap jenis persediaan akan dibuatkan kartu persediaan.

(39)

17

Tabel 2

Contoh Kartu Persediaan Metode MPKP Perpetual

c. Rata-Rata Bergerak

“Dalam metode ini barang-barang yang dipakai untuk produksi atau dijual akan dibebani harga pokok rata-rata. Perhitungan harga pokok rata-rata dilakukan dengan cara membagi jumlah harga perolehan dengan kuantitasnya. Zaki Baridwan(2013:161)

1) Metode Rata-Rata Bergerak secara Fisik

Misalnya barang-barang yang ada dalam gudang pada tanggal 28 Februari 2005 dihitung bejumlah 300kg

Persediaan akhir dihitung sebagai berikut : 1 Persediaan 200kg@Rp 100 = Rp20.000 9 Pembelian 300kg@ Rp 110 = Rp 33.000 15 Pembelian 400kg@Rp 116 = Rp 46.400 24 Pembelian 100kg@Rp 126 = Rp 12.600

1000kg Rp19.100

Qty Harga Jumlah Qty Harga Jumlah Qty Harga Jumlah

1 250 150.000 37.500.000

300 155.000 46.500.000 250 150.000 37.500.000

300 155.000 46.500.000 250 150.000 37.500.000

100 155.000 15.500.000 200 155.000 31.000.000

200 157.000 31.400.000 200 155.000 31.000.000

200 157.000 31.400.000

-20 155.000 -3.100.000 180 155.000 27.900.000

200 157.000 31.400.000 180 155.000 27.900.000

120 157.000 18.840.000 80 157.000 12.560.000

27 -30 157.000 -4.710.000 110 157.000 17.270.000

260 160.000 41.600.000 110 157.000 17.270.000

260 160.000 41.600.000

116.400.000 95.030.000 58.870.000

Tgl Sisa

3

Jumlah Pembelian Jumlah HPP Persediaan Akhir 30

Jenis Barang : Susu Sugem 800gr Satuan : Kaleng

7 15 17 26

Masuk Keluar

Sumber : Zaki Baridwan (2013:159)

(40)

18

Harga pokok rata-rata BERGERAK Rp 19.100 : 1000 = Rp 112 per kg

Persediaan barang 28 Februari 2005 300 kg @Rp 112 = Rp 33.600

Harga pokok penjualan : Rp 19.100-Rp33.600 = Rp 78.400

Zaki Baridwan(2013:161)

2) Metode Rata-Rata Bergerak secara Perpetual Tabel 3

Contoh Kartu Persediaan Metode Rata-Rata BERGERAK

Sumber : Zaki Baridwan(2013:162)

d. MTKP (Masuk Terakhir Keluar Pertama)

“Barang-barang yang dikeluarkan dari gudang akan dibebani dengan harga pokok pembelian yang terakhir disusul dengan yang masuk sebelumnya. Persediaan akhir dihargai dengan harga pokok pembelian yang pertama dan berikutnya”. Zaki Baridwan(2013:164)

Kuantitas Harga(Rp) Jumlah (Rp) Kuantitas Harga(Rp) Jumlah (Rp) Kuantitas Harga(Rp) Jumlah (Rp)

1 200 100 20.000

200 100 20.000

300 110 33.000

200 100 20.000

200 110 22.000

100 110 11.000

400 116 46.400

100 110 11.000

200 116 23.200

200 116 23.200

100 126 12.600

Jenis Barang : Barang A

Satuan Barang : Pcs Dalam Ribuan Rupiah

Diterima Dikeluarkan Saldo

9 300 110 33.000

18

10 100 110 11.000

15 400 116 46.400

200 116

Tgl

23.200

24 100 126 12.600

(41)

19

e. Persediaan Besi/Minimum

Metode ini dipakai anggapan bahwa perusahaan memerlukan suatu jumlah persediaan minimum besi untuk menjaga kontinutitas usahanya. Persediaan minimum (besi) ini dianggap sebagai suatu elemen yang harus selalu tetap, sehingga dinilai dengan harga pokok yang tetap. Harga pokok untuk persediaan besi (minimum) biasanya diambil dari pengalaman yang lalu dimana harga pokok itu nilainya rendah. Pada akhirnya jumlah barang yang ada dalam gudang dihitung. Jumlah persediaan besi dinilai dengan jumlah harga pokok yang tetap sedangkan selisih antara jumlah persediaan besi dinilai dengan harga pada saat tersebut”. Zaki Baridwan (2013:170)

f. Biaya Standar

Perusahaan manufaktur yang memakai sistem biaya standar, persediaan barang dinilai dengan biaya standar, yaitu biaya-biaya yang seharusnya terjadi. Biaya standar ini ditentukan dimuka, yaitu sebelum proses produksi dimulai, untuk bahan baku, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung. Zaki Baridwan (2013:171)

g. Harga Beli Terakhir

“Dalam metode ini persediaan barang yang ada pada akhir periode dinilai dengan harga pokok pembelian terakhir tanpa mempertimbangkan apakah jumlah persediaan yang ada melebihi jumlah yang dibeli terakhir”. Zaki Baridwan (2013:172)

h. Metode Nilai Penjualan Relatif

(42)

20

Metode ini dipakai untuk mengalokasikan biaya bersama (joint cost) kepada masing-masing produk yang dihasilkan/dibeli. Masalah alokasi ini dapat timbul dalam usaha dagang maupun manufaktur.

Perusahaan dagang apabila dibeli beberapa barang yang harganya menjadi satu, timbul masalah berapakah harga pokok masing-masing barang tersebut. Pembagian biaya bersama ini dilakukan berdasar nilai penjualan relatif dari masing-masing barang tersebut. Zaki Baridwan (2013:172)

i. Metode Biaya Variabel

Menurut metode ini harga pokok produksi dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan hanya dibebani dengan biaya produksi yang variabel yaitu bahan baku, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung variabel. Biaya produksi tidak langsung yang tetap akan dibebankan sebagai biaya dalam periode yang bersangkutan dan tidak ditunda dalam persediaan. Zaki Baridwan (2013:175)

6. Sistem Manajemen Basis Data/Database Management System (DBMS) Database management system (DBMS) merupakan kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. DBMS berisi suatu koleksi data dan satu set program untuk mengakses data. DBMS merupakan perangkat lunak (software) yang menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme

(43)

21

pengamanan data, pemakaian data bersama, dan konsistensi data. Yakub (2012:55)

7. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram (ERD) untuk mendokumentasikan data perusahaan dengan mengidentifikasi jenis entitas (entity) dan hubungannya. ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak.

Struktur logis (skema database) dapat ditunjukkan secara grafis dengan diagram ER yang dibentuk dari komponen-komponen berikut:

Tabel 4

Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

Entitas,yaitu kumpulan dari objek yang dapat diidentifikasi secara unik Atribut, yaitu karakteristik dari entity atau relasi yang merupakan penjelasan detail tentang entitas Relasi, yaitu hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas.

Hubungan antara entity dengan atributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya

Sumber: Yakub (2012:60)

ERD terbagi atas tiga komponen yaitu :

(44)

22

a. Entitas

Entitas (entity) menunjukkan objek-objek dasar yang terkait didalam sistem. Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Untuk menggambarkan entitas dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :

1) Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang 2) Nama entitas berupa kata benda tunggal

3) Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas b. Atribut

Atribut (attribute) sering juga disebut sebagai properti (property), merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Untuk menggambarkan atribut yang dilakukan dengan mengikuti aturan sebagai berikut :

1) Atribut dinyatakan dengan simbol elipps 2) Nama atribut dituliskan dalam simbol elipps 3) Nama atribut berupa kata benda tunggal

4) Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas

(45)

23

5) Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan menggunakan garis

c. Relasi

Derajat relasi (kardinalitas) relasi menunjukkan maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalisasi relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalkan A dan B) dapat berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many), banyak ke satu (many to one) dan banyak ke banyak (many to many).

1) Satu ke satu (one to one), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap pada himpunan entitas B berhubungang dengan paling banyak dengan paling banyak satu entitas himpunan entitas B.

Gambar 1 Hubungan One-to-One

A B

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Sumber : Yakub (2012:64)

(46)

24

2) Satu ke banyak (one to many), berarti setiap entitas pada himpunan A berhubungan dengan banyak entitas pada himpunasn entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimna setiap entitas pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 2

Hubungan One-to-Many

A B

3) Banyak ke satu (many to one), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himunan B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

Gambar 3

Hubungan Many-to-One A

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 5

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 1

Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 5

Sumber : Yakub (2012:65) Sumber : Yakub (2012:64)

(47)

25

4) Banyak ke banyak (many to many),berarti setiap entitas pada himpunan antitas dapat berhubungan dengan banyak entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpuanan Entitas A.

Gambar 4

Hubungan Many-to-Many

A B

8. Normalisasi

Normalisasi (normalize) merupakan salah satu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam membangun desain lojik basis data relation dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar. Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghasilkan struktur table yang normal atau baik. Teknik normalisasi adalah upaya agar desain lojik table-tabel berada dalam “normal form” (bentuk normal) yang dapat didefinisikan dengan menggunakan ketergantungan fungsi (functional dependency).

Yakub(2012:70)

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4

Entitas 1

Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4

Sumber : Yakub (2012:65)

(48)

26

Beberapa bentuk normalisasi diantaranya yaitu : a. Normalisasi Pertama

Normalisasi kesatu, suatu relasi atau table memenuhi normal kesatu jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal (scalar value) dalam satu baris atau record.

Yakub(2012:71) b. Normalisasi Kedua

Normalisasi kedua, suatu relasi memenuhi relasi ke dua jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal pertama dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) bergantung secara fungsional (FD) secara utuh kepada kunci utama (primary key).

Yakub(2012:72) c. Normalisasi Ketiga

Normalisasi ketiga, suatu relasi memenuhi normal ketiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal kedua dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) tidak mempunyai transitive functional dependency kepada kunci utama (primary key). Yakub (2012:72)

9. Microsoft Visual Basic 2015

Visual basic 2015 adalah versi terbaru dari Visual Basic yang diperkenalkan Microsoft pada tahun 2015 dengan tambahan banyak fitur- fitur baru terutama fitur untuk membangun aplikasi mobile. Visual basic

(49)

27

2015 dikemas bersama-sama bahasa pemograman Microsoft lainnya, seperti C++, C#, F#, Visual basic, JavaScript, dan banyak lagi dalam sebual paket yang disebut Visual Studio. Visual Studio juga memiliki editor untuk semua bahasa markup, seperti HTML, XML, JSON, XAML untuk aplikasi Windows Desktop, Phone, Store, dan CSS. Christopher Lee(2016:2)

Visual Studio berfungsi untuk menunjang produktivitas saat menulis kode program yang tersedia dalam versi berbayar (Visual Studio Professional 2015) dan versi gratis (Visual Studio Community 2015).

Visual Basic merupakan pengembangan dari BASIC yang dibuat sebagai bahasa pemograman yang mudah dipelajari dan digunakan. Visual Basic memungkinkan proses Rapid Application Development (RAD) dari aplikasi antarmuka, mengakses database, dan membuat kontrok dan objek.

Jubilee Enterprise(2015:2)

Tampilan Microsoft Microsoft visual basic 2015 berisi elemen- elemen sebagai berikut:

a. Menu Bar

Menu Bar adalah suatu menu yang terdiri dari 11 (sebelas) menu utama, masing-masing mempunyai sub menu dan perintah lengkap dengan shotcut key.

(50)

28

b. Toolbar

Toolbar adalah sebuah tombol jalan pintas yang terdapat pada menu bar. Terdapat bermacam-macam toolbar namun yang sering digunakan adalah toolbar standart.

c. Design

Jendela ini akan menampilkan form yang dibuat dan dapat mendesain tampilan dari aplikasi yang dibuat. Jendela ini merupakan jendela utama yang paling besar terletak ditengah IDE.

d. Toolbox

Jendela ini berisi kontrol dan komponen yang dapat digunakan sewaktu-waktu dengan menambahkannya ke dalam aplikasi. Terdapat 12 (dua belas) grup komponen sesuai dengan fungsinya masing-masing.

e. Solution Explorer

Jendela ini menampilkan hirarki dari solution. Sebuah solution dapat berisi banyak proyek. Proyek dapat mengandung banyak form, kelas, modul, dan komponen lain untuk menyelesaikan masalah.

f. Properties

Jendela ini menampilkan properti dari objek yang terpilih pada jendela design. Jendela properties ini dapat mengubah properti objek terpilih.

(51)

29

g. Data Source

Jendela ini digunakan untuk memanipulasi data source yang berhubungan dengan data base. Cristopher Lee (2016:07)

10. SQL Server 2014

SQL Server merupakan Relational Database Management System (RDBMS) yang dikembangkan oleh Microsoft. Sebagai software, fungsi utama SQL Server adalah menampung dan menggunakan data yang terintegrasi dengan aplikasi baik pada komputer yang sama ataudari komputer lain dalam jaringan. Cristopher Lee (2016:02)

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut :

Tabel 5

Hasil Penelitian Terdahulu Identitas

Peneliti Aspek

Sri Yuda Ningsih A03130110 Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Banjarmasin 2016

Yuliani A03140091 Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Banjarmasin 2017

Olvia Novita A03150097 Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Banjarmasin 2018

Judul

Rancang Bangun Program Aplikasi Persediaan Dengan Rumus Biaya Rata- Rata Tertimbang Menggunakan Delphi XE5 Pada Apotek Fitri Banjarmasin

Program Aplikasi Persediaan Barang Dagangan dengan Rumus Biaya Rata- Rata Tertimbang- Perpetual

Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada

Program Aplikasi Persediaan Barang Dagangan dengan Rumus Biaya Rata- Rata Bergerak- Perpetual Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada

(52)

30

Toko Bangunan HAM Fajar Rezeki Banjarmasin

Toko Zahra Banjarmasin

Tempat Penelitian

Apotek Fitri Banjarmasin

Toko Bangunan HAM Fajar Rezeki Banjarmasin

Toko Zahra Banjarmasin

Permasalahan

1. Bagaimana penilaian persediaan barang dagang pada Apotek Fitri

Banjarmasin yang sesuai Starndart Akuntansi Keuangan (SAK) Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (ETAP) No.14 Tahun 2013 dengan menggunakan rumus biayarata- rata tertimbang ? 2. Bagaimana

rancang bangun program aplikasi persediaan barang dagangan menggunakan Borland Delphi XE5 pada Apotek Fitri Banjarmasin?

1. Bagaimana penentuan harga pokok persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-rata tertimbang- perpetual pada Toko Bangunan HAM Fajar Rezki Banjarmasin ? 2. Bagaimana

program aplikasi penentuan harga pokok persediaan barang dagangan menggunakan Visual Basic 2015 pada Toko HAM Fajar Rezki Banjarmasin ?

1. Bagaimana penentuan harga pokok persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-rata Bergerak- perpetual pada Toko Zahra Banjarmasin ? 2. Bagaimana

program aplikasi penentuan harga pokok persediaan barang dagangan menggunakan Visual Basic 2015 pada Toko Zahra

Banjarmasin ?

Tujuan Penelitian

1. Mengetaui penilaian

persediaan barang dagang pada Apotek Fitri Banjarmasin yang sesuai Standart

1. Untuk mengetahui bagaimana

penentuan harga pokok persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-rata

1. Untuk mengetahui bagaimana penentuan harga pokok

persediaan barang dagangan Lanjutan

(53)

31

Akuntansi

Keuangan (SAK) Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) No.14 Tahun 2013 dengan menggunakan rumus biay arata- rata tertimbang . 2. Untuk

mengetahui rancang bangun program aplikasi persediaan barang dagangan

menggunakan Borland Delphi XE5 pada Apotek Fitri Banjarmasin.

tertimbang- perpetual pada Toko Bangunan HAM Fajar Rejeki Banjarmasin.

Untuk

menghasilakan program aplikasi penentuan harga pokok persediaan barang dagangan menggunakan Toko Bangunan HAM Fajar Rejeki Banjarmasin.

dengan rumus biaya rata-rata bergerak- perpetual pada Toko Zahra Banjarmasin.

2. Untuk

menghasilkan program aplikasi penentuan harga pokok

persediaan barang dagangan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin.

Metode Penelitian

Pengumpulan data dengan metode pengamatan langsung dan wawancara langsung, serta kemudian mendesain dan merancang program aplikasi persediaan dengan rumus biaya Pengumpulan data dengan metode pengamatan langsung dan wawancara langsung, serta dengan

dokumentasi, kemudian mendesain dan merancang program rata-rata tertimbang –perpetual

Pengumpulan data dengan metode wawancara langsung, serta dengan

dokumentasi,

kemudian mendesain dan merancang program aplikasi persediaan dengan metode rata-rata tertimbang-Perpetual.

Pengumpulan data dengan metode pengamatan langsung dan wawancara langsung, serta dengan

dokumentasi, kemudian mendesain dan merancang program aplikasi persediaan dengan rumus biaya rata-rata bergerak- perpetual

Rancang Bangun Program Aplikasi Program Aplikasi Lanjutan

(54)

32

Hasil Penelitian

Program Aplikasi Persediaan Dengan Rumus Biaya Rata- Rata Tertimbang Menggunakan Delphi XE5 Pada Apotek Fitri Banjarmasin

Persediaan Barang Dagangan dengan Rumus Biaya Rata- Rata Tertimbang- Perpetual

Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Bangunan HAM Fajar Rezki Banjarmasin

Persedian Barang Dagangan dengan Rumus Biaya Rata- Rata Bergerak- Perpetual pada Toko Zahra Banjarmasin

Sumber :Sri Yuda Ningsih (2016), Yuliani (2017)

Simpulan persamaan dan perbedaan antara hasil penelitian terdahulu (lihat tabel 5) dengan hasil penelitian tugas akhir ini, yaitu :

Persamaan kedua hasil penelitian terdahulu dengan hasil penelitian tugas akhir ini adalah pada perhitungan Persediaan Barang Dagangan, karena semua hasil penelitian terdahulu masih menggunakan sistem manual dalam proses pencatatan perusahaannya. Sedangkan perbedaan antara hasil penelitian terdahulu dengan hasil penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Perbedaan dengan hasil penelitian milik Sri Yuda Ningsih (2016) yaitu tentang metode yang ingin di terapkan pada tempat penelitian, dimana pada penelitian Sri Yuda Ningsih adalah penilaian persediaan barang dagangan pada Apotek Fitri Banjarmasin menggunakan metode rata-rata tertimbang yang sesuai PSAK No.14 sedangkan tugas akhir ini adalah menentukan harga pokok persediaan barang dagangan yang mengacu kepada SAK ETAP 2013 yaitu menggunakan rumus biaya rata-rata bergerak. Perbedaan lainnya yaitu pernelitian terdahulu menggunakan Delphi XE5 sedangkan pada tugas akhir ini program aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic 2015.

Lanjutan

Lanjutan

(55)

33

2. Perbedaan dengan hasil penelitian milik Yuliani (2017) yaitu tentang metode yang ingin di terapkan pada tempat penelitian, dimana pada penelitian Yuliani adalah penentuan harga pokok persediaan barang dangang pada Toko

Bangunan HAM Fajar Rezki Banjarmasin menggunakan metode rat-rata tertimbang yang sesiau dengan SAK ETAP 2013sedangkan tugas akhir ini adalah menentukan harga pokok persediaan barang dagangan yang mengacu kepada SAK ETAP 2013 yaitu menggunakan rumus biaya rata-rata bergerak.

Perbedaan lainnya yaitu pernelitian terdahulu menggunakan Delphi XE5 sedangkan pada tugas akhir ini program aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic 2015. Perbedaan lainnya yaitu Yuliani memilih Toko Bangunan HAM Fajar Rezeki Banjarmasin sebagai objek penelitian yang dimana Toko Bangunan HAM Fajar Rezeki Banjarmasin tersebut bergerak dibidang perdagangan bahan bangunan sedangkan penulis menjadikan Toko Zahra Banjarmasin yang bergerak di bidang perdagangan makanan dan minuman ringan secara grosiran sebagai objek.

(56)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel

Beberapa variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persediaan Barang Dagangan

Persediaan barang dagangan merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali”. Mulyadi (2014:553)

Persediaan barang dagangan Toko Zahra Banjarmasin adalah makanan dan minuman ringan yang dijual secara grosir diantaranya BengBeng, Oreo Soft Cake, Teh Pucuk Harum,Florida Orange dan lain-lain.

2. Penentuan Harga Pokok Persediaan Barang Dagangan

Penentuan harga pokok persediaan barang dagangan adalah untuk menentukan harga pokok persediaan barang dagangan yang ingin dijual dan belum terjual. Toko Zahra Banjarmasin belum melakukan penentuan harga pokok persediaan barang dagangan tersebut.

3. Program Aplikasi Persediaan Barang Dagangan

Program aplikasi persediaan barang dagangan adalah mendesain dan mengimplementasikan perangkat lunak yang akan digunakan oleh Toko Zahra Banjarmasin dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 dalam hal penentuan harga pokok persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-rata bergerak.

(57)

35

B. Jenis Penelitian

“Studi kasus adalah suatu kajian yang rinci tentang satu latar, atau subjek tunggal, atau satu tempat penyimpanan dokumen, atau suatu peristiwa tertentu” (Bogdan & Biklen, 1998:54). Penulis didalam penelitian ini memilih studi kasus, karena dapat melakukan penelitian secara terperinci terhadap obyek yang diteliti. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa pembuatan program aplikasi persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-ratabergerak-perpetual menggunakan Microsoft visual basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah:

a. Data Kualitatif

Menurut Sugiyono (2013:14) “Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar”. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, SIUP, dan NPWP Toko Zahra Banjarmasin.

b. Data Kuantitatif

(58)

36

Menurut Sugiyono (2013:14) “Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan”. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data pembelian, data penjualan, dan daftar harga barang yang dijual di Toko Zahra Banjarmasin.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah : a. Sumber Sekunder

“Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram” Husien Umar (2011:42). misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini adalah nota pembelian, nota penjualan, daftar persediaan barang dagangan, daftar Pemasok, dan daftar harga alat bahan bangunan dan alat listrik.

b. Sumber Primer

“Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti”

Husien Umar (2011:42). Data primer dalam penelitian ini seperti sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi.

(59)

37

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk memperoleh dan mengumpulkan data-data Toko Zahra Banjarmasin yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara

“Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama” Murhan Bungin (2011:111). Penulis melakukan wawancara langsung dengan pemilik toko maupun karyawan. Materi wawancara berkaitan langsung dengan objek penelitian yang akan dibahas, yaitu tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi, kegiatan pembelian dan penjualan barang dagangan serta pencatatan dan penentuan harga pokok persediaan barang dagangan di Toko Zahra Banjarmasin.

2. Dokumentasi

“Dokumentansi (documentation) menjelaskan cara sistem kerja, termasuk siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana entri data, pengoalahan data, penyimpanan data, output informasi, sistem pengendalian” Marshall B. Romney (2015:59).

Gambar

Tabel 1  Kartu Persediaan
Gambar 1  Hubungan One-to-One  A  B  Entitas 1  Entitas 2  Entitas 3  Entitas 4  Entitas 1  Entitas 2 Entitas 3  Entitas 4  Sumber : Yakub (2012:64)
Gambar 5  Nota Pembelian
Tabel 108  Unnormalisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil suatu rumusan permasalahan, yaitu : “Bagaimana membuat suatu aplikasi yang dapat membantu kegiatan operasional

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat aplikasi kamus Bahasa Indonesia-Korea pada Sistem Operasi Android sebagai solusi dari proses menerjemah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa yang menjadi permasalahan yaitu “Bagaimana membuat aplikasi penjualan barang consumable berbasis

Target dari kegiatan ini yaitu untuk membantu Toko Okindo Jaya agar proses pencatatan, perhitungan, dan pencarian data persediaan barang menjadi lebih efektif,

Berdasarkan latar Belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat sebuah program aplikasi inventarisasi aset tetap yang dapat memberikan informasi dalam proses

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membuat suatu aplikasi yang dapat membantu pihak manajemen dalam memantau data penjualan yang kami tuangkan dalam bentuk skripsi

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk membuat suatu sistem aplikasi reservasi fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan sehingga tamu,

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membuat suatu aplikasi yang dapat membantu pihak manajemen dalam memantau data penjualan yang kami tuangkan dalam bentuk skripsi