• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Metode Belajar Renang Dengan Menggunakan Alat Bantu Pelampung dan Berteman Terhadap Teknik Renang Gaya Bebas Jarak 25 Meter Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2008/2009.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Metode Belajar Renang Dengan Menggunakan Alat Bantu Pelampung dan Berteman Terhadap Teknik Renang Gaya Bebas Jarak 25 Meter Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2008/2009."

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

i

MENGGUNAKAN ALAT BANTU PELAMPUNG DAN BERTEMAN

TERHADAP TEKNIK RENANG GAYA BEBAS JARAK 25 METER

PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER RENANG

SMA NEGERI 2 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Reddy Pramandhika 6101405618

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)

ii SARI

Pramandhika, Reddy. 2009. Perbandingan Metode Belajar Renang Dengan Menggunakan Alat Bantu Pelampung dan Berteman Terhadap Teknik Renang Gaya Bebas Jarak 25 Meter Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing utama : Dra. Endang Sri Hanani, M. Kes., pembimbing pendamping : Supriyono, S. Pd., M. Or. Kata kunci : Renang, alat bantu pelampung, bantuan teman, renang gaya bebas

Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan metode belajar renang dengan menggunakan alat bantu pelampung dan berteman terhadap teknik renang gaya bebas jarak 25 meter pada siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2008/2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode belajar renang dengan menggunakan alat bantu pelampung dan berteman terhadap teknik renang gaya bebas jarak 25 meter pada siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2008/2009.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen yang berjumlah 84 siswa dan sampel berjumlah 40 siswa. Teknik sampelnya menggunakan random sampling dengan cara undian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode belajar renang dengan alat bantu pelampung dan metode belajar renang dengan bantuan teman. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar renang gaya bebas dengan menempuh jarak 25 meter. Analisa data statistik dengan rumus t-test cara pendek.

Dari hasil analisa data diperoleh nilai hitung 2,099 sedangkan nilai t-tabel dengan derajat kebebasan (db) 19 dan taraf signifikansi 5% adalah 2,093. Nilai t-hitung lebih besar daripada nilai t-tabel, dengan demikian ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar renang gaya bebas jarak 25 meter. Sedangkan mean dari kelompok Eksperimen 1 (menggunakan alat pelampung) adalah 65, 55 dan mean dari kelompok eksperimen 2 (menggunakan bantuan teman) adalah 73, 4. Berarti belajar renang dengan bantuan teman dapat memberikan kontribusi lebih besar.

(3)

iii

PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 1 September 2009 Panitia Ujian

Ketua Panitia Sekretaris

Drs. M. Nasution, M.Kes Dra. Hermawan Pamot Raharjo, M. Pd

NIP. 19640423 199002 1 001 NIP. 19670610 199203 2 001

Dewan Penguji

1. Rumini, S. Pd., M. Pd (Ketua)

NIP. 19700223 199512 2 001

2. Dra. Endang Sri Hanani, M. Kes (Anggota) NIP. 19590603 198403 2 001

(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO :

Al Qur’an Surat Ar ra’du, ayat 11:37

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib seseorang, apabila orang tersebut tidak mau mengubah nasibnya sendiri” (Departemen Agama RI, 2004:370)

PERSEMBAHAN :

Skrispsi ini dipersembahkan untuk:

1. Papa Djoko Pramono (Alm) dan Mama Rusmiyati terimakasih untuk kasih sayang dan do’a yang tak terhingga yang diberikan kepadaku

2. Mas Yesi, Mbak Lia dan Adikku Tiwi yang selalu mendukung disetiap langkahku.

3. Dwi Susilowati terima kasih atas semuanya, motivasi dan dorongan yang diberikan kepadaku

4. Teman-teman PJKR 2005, terimakasih atas kekompakannya selama ini.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Jarak 25 Meter Menggunakan Alat Bantu Pelampung dan Berteman Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2008/2009”.

Keberhasilan penulisan skripsi ini atas bantuan dari berbagai pihak dan dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, yang telah memberikan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

3. Pembimbing Utama, Dra. Endang Sri Hanani, M. Kes. yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Pembimbing Pendamping, Supriyono, S. Pd., M, Or. yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Kepala SMA Negeri 2 Mranggen, Drs. Sutono, M. M., yang berkenan memberikan ijin dalam penelitian ini.

(6)

vi

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah banyak membantu dan mendorong kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

8. Siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen tahun pelajaran 2008/2009 selaku sampel penelitian yang telah membantu dengan sepenuh hati dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian sehingga dapat berjalan dengan lancar.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan yang telah diberikan dalam penelitian untuk penulisan skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang Bapak, Ibu serta Saudara berikan mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Akhir kata penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pencinta olahraga pada khususnya renang.

Semarang, 2009

(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

SARI ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan... 3

1.3 Penegasan Istilah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian. ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Renang ... 7

2.2 Pengenalan Air ... 8

2.3 Teknik Meluncur ... 9

2.4 Teknik Pengambilan Napas ... 12

2.5 Teknik Renang Gaya Bebas ... 12

2.6 Prinsip-prinsip Mengajar Renang ... 21

2.7 Prinsip-prinsip Belajar Renang ... 23

2.8 Metode Belajar Renang dengan Bantuan Pelampung ... 25

2.9 Metode Belajar Renang dengan Bantuan teman ... 27 2.10

(8)

viii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Subyek ... 32

3.2 Pengumpulan Data... 35

3.3 Analisa Data ... 38

3.4 Variabel-variabel yang Dikendalikan ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.2 Pembahasan ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran-saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tebel Halaman

1. Analisis kekurangan dan kelebihan alat bantu pelampung ... 29

2. Analisis kekurangan dan kelebihan bantuan teman ... 29

3. Pelaksanaan program belajar kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 ... 52

4. Daftar sampel siswa putra ekstrakurikuler renang dan hasil tes awal ... 56

5. Data kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2... 58

6. Rangking berdasarkan hasil tes awal ... 59

7. Daftar hasil matching pasangan subyek ... 61

8. Daftar populasi siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen tahun pelajaran 2008/2009 ... 62

9. Jadwal kegiatan penelitian ... 65

10. Hasil tes akhir kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2... 66

11. Persiapan analisis ... 68

12. Tabel t ... 69

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Memasuk-masukkan kepaala di dalam air ... 8

2. Tebak-tebakan di dalam air ... 9

3. Meluncur aktif dari dinding kolam ... 10

4. Cara meluncur dari dasar kolam dangkal ... 11

5. Posisi tubuh renang gaya bebas ... 13

6. Gerakan tungkai renang gaya bebas ... 14

7. Gerakan lengan renang gaya bebas ... 16

8. Gerakan lengan renang gaya bebas ... 17

9. Pengambilan napas renang gaya bebas ... 19

10. Koordinasi semua gerakan renang gaya bebas ... 20

11. Belajar kaki dengan pelampung ... 25

12. Belajar tangan dengan pelampung diapit diantara dua paha ... 26

13. Belajar napas dengan alat bantu pelampung... 27

14. Belajar kaki dengan bantuan teman ... 28

15. Belajar tangan dengan bantuan teman ... 28

16. Belajar bernapas dengan bantuan teman ... 29

17. Gelanggang Manunggal Jati Semarang ... 82

18. Kolam Renang Manunggal Jati Semarang ... 82

19. Sampel penelitian ... 83

20. Persiapan pre test ... 83

21. Pre test renang gaya bebas ... 84

22. Pemanasan di darat... 84

23. Pemanasan di air ... 85

24. Teknik luncuran ... 85

25. Teknik lengan ... 86

26. Teknik pernapasan ... 86

27. Koordinasi semua gerakan ... 87

28. Persiapan post test ... 87

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat usul penetapan dosen pembimbing ... 47

2. Surat keterangan penetapan dosen pembimbing... 48

3. Surat permohonan ijin penelitian ... 49

4. Surat keterangan pengujian alat ... 50

5. Sertfikat kalibrasi ... 51

6. Program latihan kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 ... 52

7. Daftar sampel siswa putra ekstrakurikuler renang ... 56

8. Data kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 berdasarkan tes awal ... 58

9. Rangking nilai berdasarkan tes awal ... 59

10. Daftar hasil matching pasangan subyek ... 61

11. Daftar populasi siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen dan nomor undi ... 62

12. Jadwal penelitian ... 65

13. Hasil tes akhir kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 ... 66

14. Persiapan analisis ... 68

15. Tabel t tes ... 69

16. Perhitungan statistik uji t ... 70

17. Surat keterangan SMA Negeri 2 Mranggen ... 72

18. Daftar nama petugas penelitian SMA Negeri 2 Mranggen ... 73

19. Pedoman penilaian renang gaya bebas ... 74

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sejak jaman dahulu, masyarakat primitif telah melakukan kegiatan renang. Hal ini dapat diketahui dari gambar-gambar hieroglyph, pada mata uang kuno, pada candi-candi serta piring-piring kuno atau tempat-tempat gambar orang sedang menyelam atau berenang. Renang pada jaman dahulu merupakan alat untuk bela diri dalam menghadapi tantangan-tantangan alam demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetapi dengan kemajuan jaman dan peradaban manusia sekarang ini, renang mempunyai tujuan yang bermacam-macam, antara lain : untuk olahraga pendidikan, prestasi, dan olahraga rehabilitasi.

Sekarang olahraga renang merupakan cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia baik pria maupun wanita tak terkecuali anak-anak maupun orang tua. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya kolam renang yang dibangun di daerah-daerah, bahkan daerah-daerah tingkat dua sekarang banyak memiliki kolam renang dan perkumpulan-perkumpulan renang di tiap daerah.

(13)

juga yang dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler yang berguna untuk meningkatkan keterampilan renang..

Dalam olahraga renang ada beberapa gaya diajarkan di sekolah, adapun gaya renang tersebut adalah sebagai berikut : (1) Gaya bebas (the crawl stroke), (2) Gaya dada (the breast stroke), (3) Gaya punggung (the back crawl stroke), (4) Gaya kupu-kupu (the butterfly stroke). Dari keempat gaya renang tersebut di atas gaya bebas merupakan gaya yang pertama kali diajarkan oleh para guru maupun pelatih renang sebelum di perkenalkan dengan gaya lain.

Renang gaya bebas adalah “gaya renang yang gerakan tungkainya mirip dengan gerakan orang berjalan, merupakan gerak alami” (Dumadi dan kasiyo, 1992:2). ”Ada beberapa macam renang gaya bebas, antara lain : 1) Renang gaya bebas model/ala Australia/Polynesia, yaitu renang gaya bebas dengan perbandingan gerak lengan dan tungkai 2:2, gaya bebas ini sering diberi istilah The Free Style by Two Beat, 2) Renang gaya bebas dengan perbandingan gerak lengan dan tungkai 2:4, yang dikenal dengan istilah The Free Style by Four Beat, 3) Renang gaya bebas Old America, dengan perbandingan gerak lengan dan tungkai 2:6, yang dikenal dengan istilah lainnya The Free Style by Six Beat, 4) Renang gaya bebas model/ala Jepang, dengan perbandingan gerak lengan dan tungkai 2:8, yang dikenal dengan istilah lain The Free Style by Eight Beat” (Dumadi dan Kasiyo, 1992:14)

(14)

Karena penelitian ini yang dilatih pemula, anak yang baru mulai belajar berenang dengan tujuan sebagai salah satu bentuk latihan untuk membantu peningkatan kesegaran jasmani dan menyalurkan hobi olahraga renang.

Menurut Roji (2006:187) ”ada 3 metode yang dapat diajarkan dalam renang, yaitu : menggunakan pelampung, bantuan teman dan berpegang pada tepi kolam”. Dari ketiga jenis metode tersebut, penulis menggunakan metode menggunakan pelampung dan bantuan teman karena kedua bentuk metode tersebut sama-sama bergerak atau dinamis. Sedangkan metode renang dengan berpegang pada tepi kolam bersifat diam atau statis.

Memperhatikan uraian tersebut diatas, maka penulis ingin mengadakan penilitian dengan permasalahan dalam judul ”Perbandingan Metode Belajar Dengan Menggunakan Alat Bantu Pelampung dan Berteman Terhadap Teknik Renang Jarak 25 Meter Gaya Bebas Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2008/2009”.

Adapun yang mendasari alasan pemilihan judul dalam penelitian ini adalah : 1) Kedua bentuk alat Bantu tersebut dapat dipakai dalam belajar renang gaya bebas, 2) Gaya bebas merupakan gaya yang paling mudah dajarkan bagi renang pemula.

1.2Permasalahan

(15)

1.2.1 Adakah pengaruh yang berbeda antara metode belajar renang dengan menggunakan alat bantu pelampung dan berteman terhadap teknik renang gaya bebas jarak 25 meter pada siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2008/2009 ?

1.2.2 Manakah yang lebih baik antara metode belajar renang dengan menggunakan alat bantu pelampung dan berteman terhadap teknik renang gaya bebas jarak 25 meter pada siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2008/2009 ?

1.3 Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi salah pengertian atau penafsiran terhadap pemakaian istilah dalam penelitian ini, perlu di berikan penegasan istilah sebagai berikut : 1) Renang

Renang adalah ” menggerakkan badan melintas di air (mengapung, menyelam) dengan menggunakan kaki tangan ” (Departemen P dan K, 1990:471). Dalam penelitian ini yang dimaksud renang adalah menggerakkan badan melintas di air dengan bantuan pelampung atau teman.

2) Alat Bantu Pelampung

Alat bantu pelampung adalah ” barang yang ringan terapung (yang dapat menahan supaya tidak tenggelam) ” (W.J.S Purwodarminto, 1979:90).

(16)

3) Alat Bantu Teman

Alat bantu teman adalah ” kawan yang untuk membantu” (Departemen P dan K RI, 1989:921).

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan teman ialah kawan yang digunakan untuk membantu berenang.

4) Renang Gaya Bebas

Renang gaya bebas adalah ”Gaya renang yang gerakan tungkainya mirip dengan tungkai orang berjalan, merupakan gerakan alami” (Dumadi dan Kasiyo, 1992:2).

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah :

1.4.1 Untuk mengetahui perbedaan antara metode belajar renang dengan menggunakan alat bantu pelampung dan berteman terhadap teknik renang gaya bebas jarak 25 meter pada siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2008/2009.

(17)

1.5 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1.5.1 Sebagai informasi ilmiah bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan di SMA Negeri 2 Mranggen dalam menerapkan bentuk latihan renang gaya bebas dengan alat bantu pelampung dan berteman dalam proses belajar mengajar renang bagi siswanya.

(18)

7 BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Pengertian Renang

Renang gaya bebas adalah ”gaya yang gerakan tungkainya mirip dengan gerakan tungkai orang berjalan”(Dumadi dan Kasiyo Dwijowinoto, 1992:2). Bentuk dan variasi gaya Crawl diantaranya adalah Crawl Australia dan Two Beat Stroke, Crawl Amerika dengan Six Beat Stroke dan Crawl Jepang dengan Beat Stroke”(Dumadi dan Kasiyo Dwijowinoto, 1992:10).

”Renang gaya bebas adalah gaya renang yang paling cepat dari semua gaya, dan gaya paling populer yang di gunakan dalam renang rekreasi dan pertandingan”(Tiller B Jene dan Orr Rob C, 2000:1).

Renang adalah ” menggerakkan badan melintas di air (mengapung, menyelam) dengan menggunakan kaki dan tangan” (Departemen P dan K, 1990:471). Dalam penelitian ini yang dimaksud renang adalah menggerakkan badan melintas di air dengan bantuan pelampung dan teman.

(19)

hindari gerakan yang mengakibatkan badan bergerak ke atas dan ke bawah, dan membuat gelombang atau pusaran air. Hal ini terjadi karena gerakan lengan ke arah bawah yang hanya akan mengangkat badan ke atas air.

2.2 Pengenalan Air

Sebelum mempelajari gaya renang dengan baik perlu adanya pengenalan olahraga air dengan tujuan agar terbiasa dan tidak takut terhadap air, adapun bentuk-bentuk olahraga air adalah sebagai berikut :

1) memasuk-masukan kepala serta seluruh tubuh kedalam air sambil berpegangan pada pinggiran kolam, caranya : mata dipejamkan kemudian mata terbuka, ambil napas terlebih dahulu diatas permukaan air, kemudian masukkan kepala dan tubuh ke dalam air sambil membuang napas hingga habis. Lakukan secara berulang-ulang.

Gambar 1

(20)

2) Tebak-tebakan dalam air, caranya membentuk lingkaran, kemungkinan menyelam bersama-sama dengan sikap jongkok kedua tangan dibuka dilanjutkan salah satu anggota mengacungkan jari tangan, misal : 1, 2, 3. Setiap anggota harus menebak berapa jari yang diacungkan salah satu anggota itu, kegiatan ini dilakukan di kolam yang dangkal.

Gambar 2

Tebak-tebakan jari di dalam air (Roji, 2006:174)

2.3 Teknik Meluncur

Menurut Dumadi dan Kasiyo Dwijowinoto (1992:29), latihan meluncur dapat dilakukan sebagai berikut :

(21)

dengan jari-jari tangan terlebih dahulu. Bersamaan dengan sampainya kedua tangan di atas permukaan air dorongkan kaki yang menempel di dinding kolam ke depan guna bertolak untuk meluncur. Biarkan luncuran tubuh sampai pada titik akhir baru kedua kaki diturunkan untuk berdiri.

Gambar 3

(22)

2) Cara yang sama dapat dilakukan dari tengah-tengah kolam dengan dorongan kedua kaki dari dasar kolam, setelah luncuran habis kemudian berdiri dan lakukan berulang-ulang sampai ke pinggir kolam.

Gambar 4

(23)

2.4 Teknik Pengambilan Napas

Menurut Ermat Suryatna dan Adang Suherman (2004:67), siswa yang belum bisa berenang, untuk mengambil udara pernafasan di atas permukaan air dan kemudian masuk ke dalam air dan membuang udara pernapasan atau sisa-sisa pembakaran melalui mulut atau hidung di bawah permukaan air memang tidak mudah. Namun bila kita berikan latihan-latihan yang teratur, dalam tempo yang relatif tidak lama hal semacam itu mudah untuk dikuasai dengan baik

2.5 Teknik Renang Gaya Bebas

Menurut Soejoko Hendromartono (1992:49), pembahasan renang gaya bebas itu pada dasarnya dapat ditinjau dari : posisi tubuh, gerakan kaki, gerakan tangan, pernapasan, renang lengkap (koordinasi kaki – napas – tangan). Dari pendapat itu, maka dijelaskan sebagai berikut :

2.5.1 Posisi Tubuh di Permukaan Air

(24)

Gambar 5

Posisi tubuh renang gaya bebas (Soejoko Hendromartono, 1992:49)

2.5.2 Gerakan Tungkai

Ada beberapa tahapan gerakan tungkai renang gaya bebas, antara lain : 1) irama gerakan kaki terdiri dari beberapa macam yaitu : (1) naik turun mengarah lurus (flutter kick), (2) naik turun dengan 6 pukulan kaki (the six beat kick), dengan kedalaman kaki di bawah permukaan air ketika naik turun dari atas permukaan air berkisar 25-30 cm, (3) naik turun dengan 4 pukulan kaki (the four beat kick atau the broken tempo kick), (4) naik turun dengan 2 pukulan kaki (the two beat kick), (5) naik turun dengan 2 pukulan kaki menyilang (the two beat crossover kick).

2) Pada fase istirahat (disaaat lutut membengkok, membentuk sudut untuk memukul dan melecut) mempunyai sudut berkisar antara 30˚ - 40˚.

(25)

4) Kedalaman tungkai kaki bagian bawah/telapak kaki dari permukaan air ketika melakukan pukulan dan lecutan sekitar 30 – 35 cm.

Gambar 6

Rerakan tungkai renang gaya bebas (C. Rob Orr dan Jene B. Tyler, 2000:16)

(26)

Menurut Muhammad Murni, ada beberapa fase pada rotasi lengan renang gaya bebas, yaitu :

1) Fase masuk permukaan air (entry phase) : (1) Masuk permukaan air dengan ujung-ujung jari, dengan posisi telapak tangan menghadap ke bawah (telungkup), (2) Masuk permukaan air dengan ibu jari terlebih dahulu, sudut kemiringan yang dibentuk antara telapak tangan dengan permukaan air berkisar 30˚ - 40˚, (3) Usahakan masuknya tangan ke permukaan air sejauh mungkin dapat dijangkau dengan ditandai naiknya bahu kiri ke atas permukaan air bila yang masuk tangan kanan, dan sebaliknya.

2) Fase menangkap (catch phase) : (1) Fase ini dilakukan setelah fase masuk tangan ke permukaan air berakhir, (2) Versi DR. Ernest W. Maglischo fase ini masih dibagi dua fase yaitu fase membuka (out ward atau out sweep) dan fase menekan (downward).

3) Fase menarik (pull phase)

Untuk memahami fase menarik, perlu digambarkan bahwa tubuh mempunyai garis tengah atau garis sumbu yang sifatnya khayalan. Garis itu sering disebut garis pusat (centre line). Fase menarik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : (1) Menarik hingga jari tangan berada pada posisi agak jauh dari garis pusat, (2) Menarik hingga jari tangan berada pada posisi mendekati pusat, (3) Menarik hingga jari tangan berada pada posisi menyilang tubuh dan memotong garis pusat.

(27)

Gambar 7

(28)

Gambar 8

Gerakan lengan renang gaya bebas (Muhammad Murni, 1999:28)

Versi Maglischo, fase menarik diberikan istilah dengan nama sapuan ke dalam (insweap atau inward)

4) Fase mendororng (push phase)

(29)

ibu jari tangan menyentuh bagian samping dada. Maglischo memberi istilah untuk fase ini dengan nama fase mendorong ke belakang (backward).

5) Fase istirahat (recovery phase)

Sesuai dengan tingkat kelentukan tubuh, khusus pada bahu maka fase ini mempunyai beberapa posisi yaitu : (1) siku tinggi, mereka yang mempunyai kelentukan tinggi, (2) Siku sedang, kelentukan sedang, (3) siku rendah dan kadang-kadang mengarah lurus, tingkat kelentukan sangat rendah, (4) fase ini dilakukan setelah berakhirnya fase mendorong, hendaknya diperhatikan agar saat dimulainya fase ini posisi telapak tangan menghadap ke dalam.

2.5.4 Pengambilan Napas

Sebelum belajar bernapas dalam air, siswa diberi petunjuk dan contoh bagaimana caranya bernapas dalam air, tetapi dilakukan di darat, dengan membayangkan/seolah-olah siswa berada dalam air. Siswa kangkang, badan membungkuk, tangan memegang lutut (siswa pasti membungkuk). Pada saat mereka menghadap ke dasar kolam, kegiatan yang dilakukan adalah menghembuskan udara melalui mulut/hidung. Pada waktu berpaling ke kiri/kanan (pilih salah satu arah saja), membuka mulut dan menghirup udara. Demikian, dilakukan berulangkali. Selanjutnya, kegiatan tersebut dipindahkan ke air, dikolam dangkal.

(30)

Gambar 9

Pengambilan napas renang gaya bebas (Dumadi dan Kasiyo Dwijowinoto, 1992:46)

2.5.5 Koordinasi dari Semua Gerakan

(31)

Gambar 10

(32)

2.6 Prinsip-prinsip Mengajar Renang

Menurut Muhammad Murni, dalam mengajar renang terutama bagi yang belum bisa berenanag harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 2.6.1 Prinsip Psikologis

Prinsip psikologis atau suatu prinsip yang berhubungan dengan faktor-faktor kejiwaaan. Di dalam faktor-faktor tersebut terdapat beberapa unsur yang harus ada dan harus berkembang, supaya di dalam belajar berenang dapat menguasainya dengan baik dan tepat. Unsur-unsur tersebut adalah unsur kesenangan, unsur keberanian, unsur percaya diri sendiri dan unsur keuletan.

2.6.2 Prinsip Pertumbuhan

Untuk merangsang pertumbuhan badan yang baik, dibutuhkan beberapa faktor pendukung diantaranya gizi, kesempatan bergerak, dan pekerjaan. Renang mempunyai pengaruh baik bagi pertumbuhan badan.

2.6.3 Prinsip Praktis

Berenang dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, tidak mengenal waktu, dapat dilakukan siang hari maupun sore hari. Jadi dalam melakukan olahraga berenang tidak terbatas oleh waktu, tempat dan usia.

2.6.4 Prinsip-prinsip Mekanika Renang Gaya Bebas

(33)

2.6.4.1 Prinsip Hambatan menurut Soejoko Hendromartono sebagai berikut :

2.6.4.1.1 Hambatan dari depan (frontal)

Hambatan dari depan adalah hambatan yang datangnya langsung dari depan yang disebabkan oleh air yang di desak dan dipindahkan oleh anggota badan perenang.

2.6.4.1.2 Hambatan yang berupa gesekan pada kulit

Hambatan yang disebabkan berupa gesekan pada kulit adalah hambatan oleh air yang bergesekan dengan kulit menyebabkan hambatan air pada sisi badan. 2.6.4.1.3 Hambatan belakang

Hambatan belakang adalah hambatan yang disebabkan air yang tidak mengisi bagian belakang yang kurang streamline, sehingga dengan demikian bagian badan harus menarik sejumlah molekul air.

2.6.4.2 Prinsip Dorongan

Prinsip dorongan adalah kekuatan yang mendorong perenang maju ke depan, dorongan ini dihasilkan karena pengaruh tarikan dan lecutan tungkai. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang diciptakan oleh lengan dan tungkai sewaktu menekan air ke belakang.

2.6.4.3 Prinsip Tarikan Lengan

(34)

Ada tiga bentuk tarikan lengan yang digunakan dalam renang gaya bebas yang dapat menghasilkan sejumlah daya dorong yaitu :

2.6.4.3.1 Tarikan dengan lengan siku tergantung

Tarikan lengan dengan tergantung ini merupakan tarikan lengan yang paling jelek, karena hanya menghasilkan dorongan ke depan sangat kecil.

2.6.4.3.2 Tarikan dengan lengan siku lurus

Tarikan ini lebih baik daripada terikan lengan dengan siku tergantung, tetapi memerlukan tenaga yang lebih besar dan badan akan naik turun.

2.6.4.4 Prinsip Mengapung

Faktor yang mempengaruhi daya apung adalah bentuk, ukuran tulang, perkembangan otot, berat dari segmen tubuh, susunan lemak dan kapasitas paru-paru. Bagian tubuh yang mudah mengapung adalah bagian dada, sedangkan tungkai mempunyai daya apung yang paling kecil. Oleh sebab itu daya apung diarahkan langsung pada titik pusat apung, karena udara pada paru-paru berada di rongga dan bagian dada mempunyai bidang yang lebih besar jika dibanding dengan bagian tungkai.

2.7 Prinsip-prinsip Belajar Renang

(35)

2.7.1 Kesediaan mengulang-ngulang apa yang dipelajari, gerakan di ulang berkali-kali sehingga pada akhirnya gerakan itu dapat dilaksanakan tanpa berpikir, tepat dan efisien.

2.7.2 Belajar harus cukup kuat sehingga dapat merangsang adaptasi-adaptasi tubuh. Belajar yang ringan tidak akan menimbulkan kemajuan dalam kemampuan, sebaliknya belajar yang berat akan dapat melumpuhkan kemampuan adaptasi itu, sehingga tidak ada manfaatnya. Jadi kuncinya terletak pada penjatahan (pengaturan dosis) yang tepat.

2.7.3 Belajar harus meningkat, ini ada hubungannya dengan prinsip yang kedua, yaitu belajar harus cukup merangsang, maksudnya adalah setelah belajar beberapa waktu badan bertambah kemampuannya. Oleh karena itu rangsangan dibutuhkan yang lebih kuat daripada semula. Rangsangan harus ditingkatkan atau belajar harus diperberat. Pemberatan belajar harus teratur sebab jka tidak teratur, dapat berakibat kurang baik bagi tubuh.

2.7.4 Belajar harus teratur, jika tidak teratur (kadang belajar kadang tidak), maka tidak akan terjadi adaptasi oleh badan. Oleh karena itu dianjurkan untuk berlatih paling sedikit tiga kali dalam seminggu secara tetap dan teratur, sukur kalau dapat berlatih empat atau lima kali dalam seminggu. Belajar selama satu setengah jam sehari dapat mencukupi kebutuhan, asal belajar itu dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan serius.

(36)

belajar dengan tekun, sabar dan tabah, tunggu saja hasilnya di kemudian hari. Kemajuan yang dicapai dalam belajar tidak selalu meningkat dengan tetap.

2.8 Metode Belajar Renang dengan Bantuan Pelampung

2.8.1 Belajar Gerakan Kaki Renang Gaya Bebas dengan Alat Bantu Pelampung di Tangan

Melakukan gerakan kaki renang gaya bebas, kedua tangan berpegangan papan pelampung di depan. Lengan, badan dan kedua kaki lurus serta sumber gerakan kaki dari pangkal paha, hingga lutut kaki tidak ditekuk, akan tetapi hanya tertekuk saat bergerak. Hingga saat menggerakkan kaki maju ke depan.

Gambar 11

Belajar kaki dengan alat bantu pelampung di tangan (Roji, 2006:187)

(37)

”Melakukan gerakan tangan renang gaya bebas, dengan kedua paha mengepit papan pelampung. Posisi kedua kaki, badan, dan tangan lurus serta badan terapung di atas permukaan air” (Roji, 2006:189).

Gambar 12

Belajar tangan dengan alat bantu pelampung diapit diantara dua paha (Roji, 2006:189)

2.8.3 Belajar Napas Renang Gaya bebas dengan Alat Bantu Pelampung

(38)

melalui mulut, (2) Putar kembali leher ke dalam ar dan buang udara di dalam air melalui mulut, (3) Lakukan berulang-ulang” (Roji, 2006:191).

Gambar 13

Belajar napas dengan alat bantu pelampung (Roji, 2006:191)

2.9 Metode Belajar Renang dengan Bantuan Teman

2.9.1 Belajar Gerakan Kaki Renang Gaya Bebas dengan Bantuan Teman

(39)

Gambar 14

Belajar kaki dengan bantuan teman (Roji, 2006:186)

2.9.2 Belajar Gerakan Tangan Renang Gaya Bebas dengan Bantuan Teman

”Melakukan gerakan tangan renang gaya bebas dengan kedua kaki dipegang oleh teman dari belakang, hingga posisi kedua kaki dan badan lurus serta badan terapung di atas permukaan air” (Roji, 2006:188).

Gambar 15

Belajar tangan dengan bantuan teman (Roji, 2006:188)

(40)

”Melakukan teknik pernapasan renang gaya bebas kedua lengan berpegang pada teman, hingga badan, kedua kaki dan lengan lurus serta badan terapung di atas permukaan air. (1) Lakukan gerakan pukulan kaki sebanyak 2 kali atau 4 kali pukulan dan putar leher ke kanan/kiri, hirup udara diatas pemukaan air melalui mulut, (2) Putar kembali leher ke dalam air dan buang udara di dalam air melalui mulut, (3) Lakukan berulang-ulang” (Roji, 2006:192).

Gambar 16

Belajar bernapas dengan bantuan teman (Roji, 2006:192)

2.10 Hasil wawancara dengan Nur Subagio (guru dan pelatih renang SMA N 2 Mranggen)

2.10.1 Alat bantu pelampung

Tabel 1

Analisis Kelebihan dan kekurangan Alat Bantu Pelampung

Kelebihan Kekurangan 1. Membantu mengapung, sehingga

memudahkan untuk bergerak 2. Anak berusaha sendiri

3. Tidak membutuhkan tenaga orang lain

1. Harga mahal, sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit

2. Anak merasa kurang aman karena tidak ada yang mendampingi

3. Anak kurang percaya diri

4. Keseimbangan kurang dikuasai, sehingga anak takut tenggelam.

(41)

Tabel 2

Analisis Kelebihan dan kekurangan Bantuan Teman

Kelebihan Kekurangan 1. Anak merasa aman karena ada yang

disampingnya

2. Anak percaya diri, sehingga memiliki keberanian untuk masuk ke dalam air

3. Keseimbangan cukup baik karena dipegangi oleh teman

4. Tidak takut tenggelam karena ada yang membantunya dalam belajar

1. Membutuhkan tenaga orang lain 2.Kemandirian siswa kurang

”Dari kedua alat bantu tersebut diatas, yang paling menguntungkan adalah alat bantu teman karena untuk pemula menjadi berani dan mempunyai rasa percaya diri dan tidak takut tenggelam, sehingga anak akan merasa terjaga keselamatan jiwanya” (Roji, 2006:184).

2.11 HIPOTESIS

”Yang dimaksud dengan hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Dia akan di tolak apabila salah satu palsu dan akan diterima jika fakta membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis dengan begitu sangat tergantung pada hasil-hasil penyelidikan terhadap fakta-fakta yang dikumpulkan” (Sutrisno Hadi, 1991:63)

(42)
(43)

32 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada suatu penelitian, penggunaan metode dalam penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah sesuai dengan aturan yang berlaku, agar dalam penelitian tersebut dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Hal ini menunjukkan bahwa syarat mutlak dalam penelitian adalah metode penelitian. Berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung-jawaban dari metode penelitian. Dalam penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan metoe penelitian sebagai berikut :

3.1 Metode Penentuan Subyek Penelitian

Dalam penentuan subyek penelitian beberapa hal pokok yang perlu dibahas yaitu populasi, sampel, sampling dan variabel.

3.1.1 Populasi

”Populasi dibatasi sebagai sejumlah orang atau individu yang paling sedikit terdapat satu sifat yang sama”(Sutrisno Hadi, 1991:220). Dikatakan juga bahwa populasi adalah ”keseluruhan subyek penelitian” (Suharsimi Arikunto, 2002:102).

(44)

3.1.2 Sampel

”Sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi” (Sutrisno Hadi, 1991:221). Sampel dalam penelitian ini dipilih dari siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 40 orang siswa.

3.1.3 Sampling

”Cara pengambilan sampel digunakan teknik random sampling atau sampel acak dengan cara undian. Diberi nama demikian karena dalam pengambilan sampelnya, setiap individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk menjadi sampel”(Suharsimi Arikunto, 2002:107).

(45)

kemudian diadakan tes awal meluncur. Dari jumlah 40 sampel ini kemudian dipasangkan menjadi dua kelompok yang berimbang dengan rumus : A – B – B – A, sehingga terdapat 20 pasang yang seimbang. Dari hasil pasangan ini dilakukan undian dengan uang logam untuk penentuan kelompok eksperimen satu dan kelompok eksperimen dua dari pasangan tersebut.

3.1.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah ”Gejala yang bervariasi yang menjadi obyek penelitian” (Suharsimi Arikunto, 2002:99). Dikatakan juga bahwa variabel adalah ”gejala yang bervariasi yang mirip obyek penelitian” (Sutrisno Hadi, 1991:24). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

3.1.4.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode belajar renang dengan alat bantu pelampung dan metode belajar renang dengan bantuan teman. Belajar renang dengan alat bantu pelampung dilakukan oleh kelompok eksperimen 1, sedangkan belajar renang dengan bantuan teman dilakukan oleh kelompok eksperimen 2.

3.1.4.2 Variabel Terikat

(46)

3.2 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode eksperimen, yaitu metode suatu gejala yang dinamakan latihan percobaan alat perlakuan. Dengan perlakuan tersebut akan terlihat hubungan sebab akibat dari pengaruh pelaksanaan perlakuan tersebut.

Penelitian dengan pola eksperimen banyak macamnya. Dalam penelitian ini digunakan Methode Subject by Design (M - S), disebut demikian karena pengambilan data dilakukan dengan tes awal kemudian hasilnya di matchingkan berdasarkan tes awal. Matching dilakukan terhadap subject demi subject. “Subject matching sudah tentu sekaligus bearti group matching, sebab akibat subject matching adalah sedemikian rupa sehingga pemisahan pemasangan subject masing-masing ke kelompok kontrol dan ke kelompok eksperimen secara otomatis ke dua kelompok tersebut akan berimbang” (Sutrisno Hadi, 1991:484).

Adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tersebut sangat penting guna di dapatkan suatu hasil dari penelitian ini secara benar. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yang seimbang atau setara tingkat kemampuannya berdsarkan tes awal berenang sebisanya. Tes awal ini hanya diperlukan dalam rangka pembagian kelompok dalam eksperimen.

Sebelum pengumpulan data, ada beberapa hal yang perlu dilakukan tentang langkah-langkah penelitian :

3.2.1 Perijinan

(47)

peneliti adalah guru pembantu ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen tersebut, sehingga untuk ijin penelitian tidak ada hambatan.

3.2.2 Tempat dan Waktu Belajar Siswa

Dalam penelitian ini tempat yang digunakan adalah kolam renang Manunggal Jati Semarang, sedangkan pelaksanaan penelitian ini waktu yang digunakan dibagi menjadi tiga bagian sebagai berikut :

3.2.2.1 Tes Pendahuluan (Pre test)

Pelaksanaan tes pendahuluan pada hari Jum’at, 6 Pebruari 2009, pukul 14.00 – 16.00 WIB.

3.2.2.2 Pelaksanaan Program Latihan (treatment)

Kegiatan latihan dimulai pada hari Selasa, 10 Pebruari 2009, sampai dengan hari Jum’at, 20 Maret 2009 pada pukul 15.00 – 17.00 WIB.

3.2.2.3 Tes Akhir (pos test)

Pelaksanaan tes akhir dalam penelitian dilaksanakan pada hari Jum’at, 3 April 2009, pukul 14.00 – 16.00 WIB.

3.2.3 Instrumen Penelitian

(48)

3.2.3.1 Alat perlengkapan yang digunanakan adalah : 1) Blangko, digunakan untuk memuat data dan hasil tes, 2) Alat tulis, digunakan untuk mencatat data dan hasil tes, 3) Meteran, digunakan untuk mengukur jarak berenang, 4) Kolam renang sebagai temapt renang.

3.2.4 Pelaksanaan

Rangkaian pelaksanaan penelitian ini merupakan tes pendahuluan (pre test), pemberian perlakuan (treatment) dan tes akhir (post test) dan dilaksanakan dalam lima minggu ditambah tes pendahuluan dan tes akhir, dengan demikian pertemuan dilaksanakan selama 16 kali tatap muka, termasuk tes pendahuluan dan tes akhir.

3.2.4.1 Tes Pendahuluan

Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan tes pendahuluan ini adalah : 1) Blangko penilaian, kolam renang dan peralatan yang digunakan, 2) Sampel dikumpulkan dan dibariskan, kemudian diberi pengarahan tentang pelaksanaan tes, 3) Dipimpin pemanasan dan penguluran otot (senam), 4) Percobaan berenang, satu kali, 5) Penenangan.

3.2.4.2 Pemberian Perlakuan

(49)

Waktu yang tersedia dalam penelitian ini adalah 90 menit, sedangkan pembagian waktu kegiatannya adalah pemanasan 15 menit, inti 65 menit, penenangan 10 menit.

3.2.4.3 Tes Akhir

Maksud dari pelaksanaan tes akhir dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan renang gaya bebas setelah anak coba melakukan latihan yang diberikan pada masing-masing kelompok.

3.3 Analisis Data

Dalam suatu penelitian ilmiah analisis data merupakan suatu hal yang sangat penting. Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis di peroleh dari tes akhir kemampuan belajar renang gaya bebas, sedangkan aspek yang dinilai adalah gaya atau teknik renang gaya bebas dengan jarak 25 meter.

Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis statistik dengan rumus t-test untuk perbedaan hasil perlakuan terhadap kelompok kontrol dan kelompok eksperimen maka digunakan rumus t-test cara pendek, dengan derajad kebebasan (db) = N – 1 dengan taraf kesesatan 5%, kemudian data yang di dapat dari tes akhir tersebut dianalisis dengan rumus t-test yaitu :

t =

) 1 (

2

− ∑

N N

d MD

Keterangan :

(50)

∑d2 : Jumlah deviasi kuadrat N : Jumlah pasangan subyek (Sutrisno Hadi, 1991:455)

Apabila dari hasil analisis data ditemukan perbedaan yang signifikan, maka akan dicari metode latihan renang dengan alat bantu mana yang dapat memberikan hasil yag baik.

Untuk mengetahui hasil belajar renang mana yang baik, dengan cara mengetahui selisih atau perbedaan mean dari kedua kelompok tersebut. Dimana yang memiliki mean yag lebih kecil dinyatakan sebagai yang lebih baik, untuk mengetahui mean digunakan rumus :

Me1 = N

Xe

1

Me2 = N

Xe

2

Keterangan :

Me1 = Mean kelompok eksperimen Me2 = Mean kelompok eksperimen

∑Xe1 = Jumlah nilai kelompok eksperimen

∑Xe2 = Jumlah nilai kelompok kontrol N = Jumlah subyek

3.4 Variabel-variabel yang dikendalikan

(51)

3.4.1 Faktor Kesungguhan

Kesungguhan dalam mengikuti kegiatan akan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Oleh karena itu agar tidak terjadi ketidaksungguhan dari siswa, selalu diberikan motivasi dan diawasi setiap jalannya belajar berenang.

3.4.2 Faktor Kegiatan Siswa di Luar Penelitian

Kegiatan siswa di luar penelitian juga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Oleh karena itu siswa selalu dianjurkan untuk selalu menjaga kondisi fisik tubuh selalu sehat, makan teratur dan istirahat cukup dan dilarang melakukan kegiatan yang sama dengan penelitian diluar jadwal penelitian. Karena apabila siswa melakukan kegiatan yang sama dimungkinkan akan berpengaruh terhadap hasil penelitian yang telah ditetapkan.

3.4.3 Faktor Kolam dan Peralatan

Faktor kolam dan peralatan yang dimaksud adalah kebersihan kolam, kejernihan air dan peralatan pelampung yang digunakan selalu dipersiapkan dan dijaga kebersihannya.

3.4.4 Faktor Kemampuan Anak Coba

Tiap anak coba mempunyai kemampuan yang berbeda dalam penerimaan penjelasan, sehingga kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam belajar masih ada. Untuk itu selalu diadakan koreksi secara langsung bagi anak coba yang salah dan koreksi secara klasikal setelah anak coba selesai belajar.

3.4.5 Faktor Pemberian Materi Belajar

(52)

tegas, tahap demi tahap sesuai dengan program latihan yang telah dibuat dan akan diberi kesempatan untuk bertanya jika kurang jelas dalam pembagian materi latihan.

3.4.6 Faktor Tenaga Pembantu

(53)

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan dari analisa data diperoleh hasil sebagai berikut :

MD = 8

d2 = 5228

N = 20 (jumlah pasangan)

Dari hasil rekapitulasi diatas dimasukkan ke dalam rumus t-test untuk mendapatkan nilai t sebagai berikut :

t =

(54)

renang dengan menggunakan bantuanteman dan alat bantu pelampung. Sehingga hipotesis nihil yang berbunyi tidak ada perbedaan hasil ditolak. Maka hipotesis yang berbunyi ada perbedaan hasil antara belajar renang gaya bebas dengan alat bantu berteman diterima.

Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara belajar renang gaya bebas dengan bantuan pelampung dan teman, maka dapat di lihat dari mean kelompok eksperimen 1 dan mean kelompok eksperimen 2.

Me1 =

N Xe1

Σ

Me2 =

N Xe2

Σ

= 20 1311

= 20 1468

= 65, 55 = 73, 4

Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai mean dari kelompok eksperimen 1 sebesar 65, 55 sedangkan mean kelompok eksperimen 2 sebesar 73, 4, ini berarti mean kelompok eksperimen 2 lebih besar dari mean kelompok eksperimen 1 atau dengan kata lain 73, 4 > 65, 55. Berarti belajar renang renang dengan bantuan teman dapat memberikan kontribusi lebih besar. Dengan demikian hipotesis nihil berbunyi belajar renang dengan bantuan pelampung lebih baik ditolak sehingga hipotesis kerja yang berbunyi belajar renang gaya bebas dengan bantuan teman diterima.

4.2 Pembahasan

(55)

berteman pada siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen. Mean kelompok eksperimen 2 = 7, 85 lebih besar dari mean kelompok eksperimen 1.

”Dari kedua alat bantu yang paling menguntungkan adalah bantuan teman karena untuk pemula menjadi berani dan mempunyai rasa percaya diri dan tidak takut tenggelam, sehingga anak akan merasa terjaga keselamatan jiwanya” (Roji, 2006:184).

Berenang dengan bantuan teman lebih baik karena siswa menjadi lebih menguasai teknik renang gaya bebas karena teman yang memegangi dapat memberikan koreksi secara langsung tentang gerakan yang sebenarnya, mempunyai rasa percaya diri dan tidak takut tenggelam, sehingga anak akan merasa terjaga keselamatan jiwanya.

Sedangkan berenang dengan bantuan pelampung hasilnya kurang maksimal, dikarenakan anak merasa kurang aman karena tidak ada yang mendampingi, anak kurang percaya diri, keseimbangan kurang dikuasai, sehingga anak takut tenggelam

(56)

45 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 5.1.1Ada perbedaan antara metode belajar renang dengan menggunakan alat

bantu pelampung dan berteman terhadap teknik renang gaya bebas jarak 25 meter pada siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2008/2009.

5.1.2Metode belajar renang dengan bantuan teman lebih baik dibanding dengan menggunakan pelampung terhadap teknik renang gaya bebas jarak 25 meter pada siswa putra ekstrakurikuler renang SMA Negeri 2 Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2008/2009.

5.2Saran-saran

Berdasarkan simpulan diatas maka peneliti memberikan saran kepada : 5.2.1 Guru pendidikan jasmani di SMA Negeri 2 Mranggen agar proses belajar

mengajar dalam meningkatkan ketrampilan renang gaya bebas sebaiknya digunakan belajar renang dengan alat bantu teman.

(57)

46

DAFTAR PUSTAKA

Al qur’an. 2004. Al qur’an dan Terjemahannya. Departemen Agama Republik Indonesia. Surabaya : PT Tri Karya.

Departemen P dan K. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Dumadi dan Kasiyo Dwijowinoto. 1992. Renang. Jakarta : Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Ermat Suryatna dan Adang Suherman. 2004. Renang Kompetitif. Jakarta : Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas.

Marta Dinarta dan Tina Wijaya. 2006. Renang. Tangerang : Cerdas Jaya.

Muhammad Murni. 1999. Renang. Jakarta : Depdikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Mungin Eddy Wibowo. 2007. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang : Universitas Negeri Semarang

Roji. 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Erlangga.

Soejoko Hendromartono. 1992. Olahraga Pilihan Renang. Jakarta : Depdikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sutrisno Hadi. 1991. Metodologi Research. Yogyakarta : Yayasan Pendidikan Fakultas Psikologi Unversitas Gajahmada.

Tiller B Jene dan Orr Rob C. 2000. Dasar-dasar Renang. Bandung : PT Angkasa.

(58)
(59)

Tabel 4

DAFTAR SAMPEL SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER RENANG DAN HASIL TES AWAL

NO NAMA KELAS

NILAI

Rata-Rata Penilai I Penilai II Penilai III

1

Andri Putra Pratama Rizky Arjuna Trio Agung Susanto Agung Prastowo Vicky Sanjaya Wahyu Tri Antoro Doni Khoir Kurniawan Johan Arif Setiawan Satria Teguh Santosa Aditya Kurniawan Iwan Setiawan Agung Nur Cahyadi Bambang Murdiyono Heru Susilo

Wisnu Handoko Candra Ramadhan W Dedy Yoga Pratomo Gatot Setya Wibowo Rifky Prihatmawan Arif Budiman Bisri Farich Fauzi Bambang Sutrisno Dany Indriawan Ferdian

Primasf Bagus Novan L

(60)

NO NAMA KELAS

NILAI

Rata-Rata Penilai I Penilai II Penilai III

26

Rian Ketut Sutrisno Samsul Huda Dimas Kurnianto Joko Purwantoro Maxin Lugas Satriya Muhamad Sulkan Tiangga Digda Yudha Cahya Raharja Arga Zudha Septiawan Choirsa Nikko Adrian Dwi Wahyu Wijaya Lutfil Hakim

(61)

RANGKING NILAI BERDASARKAN HASIL TES AWAL

Arif Budiman Bisri Choirsa Nikko Adrian Rizky Arjuna

Vicky Sanjaya Trio Agung Susanto Rifky Prihatmawan Dany Indriawan Gatot Setya Wibowo Bambang Murdiyono Andri Putra Pratama Johan Arif Setiawan Putra Aryo Sasongko Wahyu Tri Antoro Dedy Yoga Pratomo Rian Ketut Sutrisno Primasf Bagus Novan L Agung Prastowo

Doni Khoir Kurniawan Aditya Kurniawan Doni Kurniawan Bambang Sutrisno Muhamad Sulkan Tiangga Digda Agung Nur Cahyadi Farich Fauzi

Lutfil Hakim Joko Purwantoro

(62)

NO NAMA SISWA RANGKING

Heru Susilo

Maxin Lugas Satriya Satria Teguh Santosa Wisnu Handoko Ferdian

Arga Zudha Septiawan Samsul Huda

Yudha Cahya Raharja Iwan Setiawan

(63)

DAFTAR HASIL MATCHING PASANGAN SUBYEK

(64)

DATA KELOMPOK EKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2

NO KELOMPOK EKSPERIMEN 1

NILAI NO KELOMPOK EKSPERIMEN 2

NILAI

Arif Budiman Bisri Vicky Sanjaya Trio Agung Susanto Gatot Setya Wibowo Bambang Murdiyono Putra Aryo Sasongko Wahyu Tri Antoro Primasf Bagus Novan L

Agung Prastowo Doni Kurniawan Bambang Sutrisno Agung Nur Cahyadi Farich Fauzi

Heru Susilo

Maxin Lugas Satriya Ferdian

Arga Zudha Septiawan Iwan Setiawan Candra Ramadhan W M. Hendri Bagus S

Choirsa Nikko Adrian

Rizky Arjuna Rifky Prihatmawan Dany Indriawan Andri Putra Pratama Johan Arif Setiawan Dedy Yoga Pratomo Rian Ketut Sutrisno Doni Khoir

Kurniawan

Aditya Kurniawan Muhamad Sulkan Tiangga Digda Lutfil Hakim Joko Purwantoro Satria Teguh Santosa

Wisnu Handoko Samsul Huda Yudha Cahya Raharja

Dimas Kurnianto Dwi Wahyu Wijaya

(65)

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Jum’at, 6 Pebruari 2009 Selasa, 10 Pebruari 2009 Jum’at, 13 Pebruari 2009 Selasa, 17 Pebruari 2009 Jum’at, 20 Pebruari 2009 Selasa, 24 Pebruari 2009 Jum’at, 27 Pebruari 2009 Selasa, 3 Maret 2009 Jum’at, 6 Maret 2009 Selasa, 10 Maret 2009 Jum’at, 13 Maret 2009 Selasa, 17 Maret 2009 Jum’at, 20 Maret 2009 Selasa, 24 Maret 2009

14. 00 – 16. 00 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Pertemuan 5 Pertemuan 6 Pertemuan 7 Pertemuan 8 Pertemuan 9 Pertemuan 10 Pertemuan 11 Pertemuan 12

(66)

HASIL TES AKHIR

KELOMPOK EKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2

NO KELOMPOK EKSPERIMEN 1

NILAI RATA

RATA PENILAI I PENILAI

II

Arif Budiman Bisri Vicky Sanjaya Trio Agung Susanto Gatot Setya Wibowo Bambang Murdiyono Putra Aryo Sasongko Wahyu Tri Antoro Primasf Bagus Novan L

Agung Prastowo Doni Kurniawan Bambang Sutrisno Agung Nur Cahyadi Farich Fauzi

Heru Susilo

Maxin Lugas Satriya Ferdian

(67)

NO KELOMPOK EKSPERIMEN 2

NILAI RATA

RATA PENILAI I PENILAI

II

Choirsa Nikko Adrian

Rizky Arjuna Rifky Prihatmawan Dany Indriawan Andri Putra Pratama Johan Arif Setiawan Dedy Yoga Pratomo Rian Ketut Sutrisno Doni Khoir

Kurniawan

Aditya Kurniawan Muhamad Sulkan Tiangga Digda Lutfil Hakim Joko Purwantoro Satria Teguh Santosa Wisnu Handoko Samsul Huda Yudha Cahya Raharja

Dimas Kurnianto Dwi Wahyu Wijaya

(68)

TABEL 11

PERSIAPAN ANALISIS

(69)

FOTO – FOTO PENELITIAN

Gambar 17 : Gelanggang Manunggal Jati Semarang

(70)

Gambar 19 : Sampel penelitian

(71)

Gambar 21 : Pre test renang gaya bebas

(72)

Gambar 23 : Pemanasan di air

(73)

Gambar 25 : Teknik lengan

(74)

Gambar 27 : Koordinasi semua gerakan

(75)
(76)

Title: Subject: Author: Rc Keywords: Comments:

Creation Date: 15/03/2011 12:49:00 Change Number: 3

Last Saved On: 21/03/2011 13:07:00 Last Saved By: Pak DEDE

Total Editing Time: 4 Minutes

Last Printed On: 21/03/2011 13:08:00 As of Last Complete Printing

Number of Pages: 75

Gambar

Gambar
Gambar 1
Gambar 3
Gambar 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada. Pembelajaran IPA Materi

Persyaratan untuk menjadi kader, antara lain: (1) dipilih dari masyarakat dengan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi setempat, (2) mau dan mampu bekerja secara sukarela, (3)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya..

Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Kerja erhadap Kinerja Kader Posyandu Lansia di Puskesmas Lampahan Kabupaten Bener Meriah (Tesis), Program S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat,

Penerapan Angklung Sebagai Media Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas Iv Di Sd Negeri 25 Tanjung Enim Sumatera Selatan.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan mineral besi, kalsium, magnesium dan seng yang terdapat pada sayuran oyong

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. © AgungAdiutomo 2014 Universitas