• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 DANDER BOJONEGORO Kelas/Semester : X / 2

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Topik : Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara

Sub Topik : Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam di Nusantara Alokasi Waktu : 10 menit

Kompetensi Dasar 3.8. Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintah dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti- buktin yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Indikator :

3.8.1. Menganalisis perkembangan hasil-hasil kebudayaan jaman kerajaan-kerajaan Islam 3.8.2. Menunjukkan bukti-bukti akulturasi budaya Islam yang masih ada sampai sekarang

4.8.1. Menyajikan hasil pencarian dalam bentuk tulisan tentang benda hasil akulturasi dan manfaatnya bagi kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

A. Tujuan Pembelajaran

Dengan mengamati gambar beduk siswa dapat memberikan contoh hasil akulturasi dan menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat,pemerintah ,dan budaya pada masa kerajaan- kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini di Indonesia dengan menerapkannya dalam bentuk tulisan dalam model pembelajaran discovery learning.

B. Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan ( 2 menit )

a. Pendidik membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,mengecek kehadiran lalu menanyakan kabar.

b. Pendidik melakukan pretest tentang perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

c. Pendidik menjelaskan tentang tujuan pembelajaran,manfaat,dan kegiatan pembelajaran

2. Kegiatan Inti ( 6 menit )

a. Bersama peserta didik guru mendefinisikan pengertian akulturasi kebudayaan.

b. Pendidik menunjukkan gambar beduk sebagai contoh salah satu hasil akulturasi kubudayaan untuk di analisis bersama.

(Gb.Beduk di Masjid Jami’ Al Muttaqin Ds Sumberagung,Dander,Bojonegoro)

(2)

c. Pendidik membagi peserta didik kedalam 6 kelompok

d. Pendidik menunjukkan gambar dan membagikan kepada setiap kelompok beserta lembar jawaban.

e. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas menganalisis gambar akulturasi kebudayaan dan mempresentasikan.

f. Pendidik memberi reward kepada kelompok yang memiliki hasil dan aktivitas terbaik

g. Pendidik memberikan penguatan materi tentang perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan islam di Indonesia

3. Penutup( 2 menit)

a. Pendidik mengadakan post test secara lisan

b. Pendidik mengarahkan siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran c. Pendidik mengingatkan siswa supaya patuh pada Protokol Kesehatan agar

wabah Covid-19 segera berakhir.

d. Pendidik mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam.

C. Penilaian

1. Penilaian Sikap: Mengucap salam dan doa (spiritual), aktif dalam pembelajaran (disiplin), pembiasaan hidup bersih dan sehat (sosial).

2. Penilaian Pengetahuan: Peserta didik mengerjakan soal.

3. Penilaian Keterampilan: Peserta didik dapat menggunakan media gambar.

Dander, 14 Januari 2022

Mengetahui

Kepala Sekolah GuruMata Pelajaran

Eko Suyitno, S.Pd.,M.Si. Andri Dwi Astuti,S.Pd

NIP. 196511121997031003 NIP. 197809252008012022

(3)

MATERI

Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam di Nusantara

Keberadaan Kerajaan-Kerajaan Islam yang berkembang di Nusantara dan Kerajaan-Kerajaan Hindu- Budha telah memberikan pengaruh terhadap kebudayaan masyarakat di Nusantara.Kedatangan Islam di Nusantara tidak serta merta menghapus budaya yang ada melainkan tetap menggunakan budaya yang sudah berkembang selama budaya itu tidak keluar dari sariat Islam dan di padukan dengan budaya Islam hingga melahirkan budaya baru.Berikut beberapa contoh bentuk akulturasi yang berkembang di

Nusantara.

1. Seni Bangunan

Akulturasi pada seni bangunan tampak pada bangunan Masjid dan Menara,Makam dan Keraton/Istana

a. Masjid dan Menara

Masjid merupakan tempat umat Islam untuk melakukan shalat maupun kegiatan keagamaan yang lain.Bangunan Masjid di Indonesia berbeda dengan bangunan Masjid di negara lain khususnya Masjid dari negara-negara Arab.Karena bangunan Masjid di Indonesia telah memadukan budaya pra Islan dengan budaya Islam.

Ciri-cirinya adalah:

- Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5 Dan biasanya ditambah dengan kemuncak guna memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut Mustaka.

- Tak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, namun dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan adalah budaya asli Indonesia.

- Letak Masjid biasanya dekat dengan istana yakni sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat makam.

b. Makam

Pada makam Islam banyak yang masih menyertakan konsep bangunan pra Islam.

Ciri-ciri makam :

- Makam-makam kuno dibangun di atas bukit maupun tempat-tempat yang tinggi.

- Makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing, nisannya pun terbuat dari batu.

- Di atas jirat umumnya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba.

- Dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antar makam dengan makam ataupun kelompok-kelompok makam.

- Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam itu adalah makam para wali atau raja Contohnya adalah masjid makam Sendang Duwur di Tuban.

2. Seni Ukir/Kaligrafi

Pada masa perkembangan Islam, berkembang ajaran bahwa seni ukir, patung, dan melukis makhluk hidup, bahkan manusia secara nyata, tak diperbolehkan. Di Indonesia ajaran itu ditaati.

Hal tersebut menyebabkan seni patung di Indonesia pada masa Islam, kurang berkembang. Padahal pada masa sebelumnya seni patung sangat berkembang, baik patung-patung bentuk manusia

ataupun binatang. Akan tetapi, saat penulisan aksara-aksara Arab di Indonesia di padukan dengan seni sebelum Islam sehingga berkembang seni kaligrafi yang terkadang menyerupai bunga atau yang lainnya.

3. Aksara dan Seni Sastra

Dalam perkembangan Islam khususnya Jawa juga berkembang Kitab yang di pakai untuk menjelaskan tentang kehidupan kepada santri ada yang di ditulis menggunakan huruf Hijaiyah namun bahasanya memakai bahasa Jawa.

(4)

4. Seni Pertunjukan( Wayang )

Wayang adalah salah satu kebudayaan bangsa Indonesia yang berkembang sebelum Islam.Ketika Islam masuk di Indonesia bahkan hingga sekatang kegiatan pertunjukan wayang masih di gelar oleh masyarakat.Pertunjukan wayang pada masa masuknya Islam di pakai untuk siat agama Islam.

(5)

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran :

I). Sebutkan 2 kebudaan sebagai hasil akulturasi masa Islam yang masih berkembang di lingkungan sekitarmu :

………

………

………

………

………

2). Mengapa seni ukir(patung) meredup pada masa kejayaan Islam di Indonesia

………

………

………

………

………

LKS : Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam di Indonesia

Kata Kunci

Akulturasi adalah proses perpaduan dua unsur kebudayaan atau lebih dan tidak

menghilangkan budaya asli.

(6)

Gambar Akulturasi ( Bahan Diskusi )

https://tinyurl.com/sejarah124

https://tinyurl.com/makamislam124

(7)

https://tinyurl.com/kaligrafi124

( Gb.Koleksi Pribadi )

https://tinyurl.com/pertunjukanwayang-124

(8)

INSTRUMEN PENILAIAN Lembar Pengamatan Sikap Rubrik kegiatan Diskusi

NO NAMA PENGAMATAN

Jumlah Skor

Nil ai Ket.

Kerja sama

Mengkomunika

sikan pendapat Toleransi Keaktifan

Menghargai pendapat

teman 1

2 3 4 5 6

(9)

Keterangan Skor :

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria 4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

∑ Skor perolehan Nilai = X 100

Skor Maksimal (20) Kriteria Nilai

A = 80 – 100 : Baik Sekali

B = 70 – 79 : Baik

C = 60 – 69 : Cukup

D = ‹ 60 : Kurang

Rubrik Penilaian Presentasi

NO NAMA PENGAMATAN

Jumlah

Skor Nilai Ket.

Komuni kasi

Sistematika penyam

Paian

Wawa san

Kebera

nian Antusias Gesture dan penampilan 1

2 3 4 5 6

Keterangan Skor :

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria 4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

∑ Skor perolehan Nilai = X 100

Skor Maksimal (20) Kriteria Nilai

A = 80 – 100 : Baik Sekali

B = 70 – 79 : Baik

C = 60 – 69 : Cukup

D = ‹ 60 : Kurang

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning peserta didik dapat menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintah,

Sikap seperti ini dilakukan karena mereka jarang melihat petugas yang dapat ditanyai dan juga karena kurangnya papan- papan penunjuk arah ( signage ) yang

 Dengan mengamati gambar – gambar dari guru, siswa mampu mengidentifikasi contoh manfaat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat sekitar dengan tepat.. 

Inventarisasi tegakan sebelum penebangan (ITSP) merupakan kegiatan yang bertujuan mengetahui dan mendata kondisi/ potensi suatu areal hutan dengan intensitas 100 % adalah

Menurut prinsip Pareto ini sebenarnya setiap manusia sebenarnya hidup dalam sebuah perbandingan 80/20. Konsep ini bisa juga tidak tepat seratus persen benar, namun berdasarkan

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah kami selenggarakan adalah Pelatihan Matematika dan Komputer Dasar di Yayasan Karang Widya (The Learning Farm) yang beralamat di

Melalui mengamati tayangan gambar pada slide power poin, peserta didik dapat menganalisis pengaruh televisi terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat secara benar..

Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu menuliskan contoh manfaat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat dengan tepat.. Melalui kegiatan mengamati gambar,