• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh bauran pemasaran (7P) terhadap keputusan pembelian pada Rumah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh bauran pemasaran (7P) terhadap keputusan pembelian pada Rumah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu

Gajali et al., (2017) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran (7P) terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Nasi Bakar Bilmar Adam. dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian berikutnya yaitu oleh Ramadhani et al., (2021). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran sayuran organik yang tepat. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder.

Untuk analisis data menggunakan analisis IFAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis IFAS dengan skor internal 0,55 merupakan kekuatan utama ASO yaitu kualitas produk dan pemasaran/ promosi dengan media online, sedangkan kelemahan utama ditunjukkan dengan skor sebesar 0,35 yaitu lokasi usaha yang kurang strategis.

(2)

Penelitian selanjutnya oleh Sutrsino et al., (2018) penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk rumah makan. Metode yang digunakan adalah analisis inferensial menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran pemasaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pembelian produk RM Ayam Bakar Wong Solo Jember. Hasil Uji F menunjukkan Fhitung = 89,166 > Ftabel = 4,010 dengan tingkat signifikansi 0,000

<a = 0,05 dengan persamaan regresi sederhana Ŷ = 8,903+ 0,447X. Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,701, hal ini menunjukkan bahwa besarnya persentase pengaruh bauran pemasaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pembelian produk RM Ayam Bakar Wong Solo Jember sebesar 70,1%, sedangkan sisanya yakni 29,9% dipengaruhi oleh variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Penelitian Sudari et al., (2019) ini adalah untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan pada produk makanan dan minuman UKM di Malaysia. Metode menganalisis datanya menggunakan uji sobel. Temuan menunjukkan bahwa produk, promosi, tempat dan harga berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen produk makanan dan minuman UKM di Malaysia. Produk, promosi, tempat dan harga memberikan kontribusi terhadap kepuasan pelanggan tentang 68,9% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Selain itu, kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Temuan ini juga menunjukkan bahwa produk, promosi, tempat dan harga berpengaruh positif

(3)

terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan UKM produk makanan dan minuman di Malaysia. Produk, promosi, tempat, harga dan kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan sebesar 61,7%.

Penelitian yang dilakukan oleh Soeprapto et al., (2019) dibuat bertujuan untuk meneliti pengaruh promosi melalui media sosial Instagram dan kualitas produk terhadap minat pembelian produk empal frozen dari Bibik Empal. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen katering harian Bibik Empal. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 115 orang konsumen. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis regresi linier berganda dengan menguji data menggunakan alat uji program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel media sosial Instagram dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian, baik secara parsial maupun simultan.

Menurut Faroh (2017) hasil penelitian yang menggunakan metode analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 19%, sedangkan variabel promosi memiliki nilai pengaruh sebesar 50,4% dan variabel pelayanan memiliki nilai pengaruh sebesar 69,4%. Sedangkan Hasil analisis regresi berganda diperoleh nilai koefisien determinasi(R2) sebesar 70,6%. Dapat disimpulkan terdapat pengaruh variable X1(harga), X2 (promosi) dan X3 (pelayanan) terhadap variabel Y (keputusan pembelian) dimana pengaruhnya adalah positif. Selanjutnya berdasarkan hasil uji simultan diperoleh nilai F-hitung sebesar 84,101 yang kemudian dibandingkan dengan F-tabel sebesar 2,69 hasil perhitungan dk = k dengan nilai signifikan 5%.

(4)

Hasilnya menunjukan F-hitung lebih besar dari F-tabel (84,101 >2,69), yang artinya variabel independen dalam penelitian ini secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H0) yang menyatakan tidak ada pengaruh harga, promosi dan pelayanan terhadap keputusan pembelianditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Lestari et al., (2021) meneliti tentang Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal Terhadap Keputusan Membeli Frozen Food yang tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian Frozen food. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel harga (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Frozen Food dengan nilai t hitung sebesar 2,563 > t tabel 1,65857 dan nilai signifikansi 0,012 < 0,05, dan Promosi (X2) juga berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Frozen. Makanan dengan nilai t-hitung 2,796 > t-tabel 1,65857 dan nilai signifikansi 0,006 < 0,05, dan produk (X3) juga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Frozen Food dengan nilai t-hitung 3,892 > t -tabel 1,65857 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, dan Label Halal (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Frozen Food dengan nilai dan t hitung sebesar 4,757 > t tabel 1,65857 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa harga, promosi, produk, dan label halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian frozen food dengan nilai F hitung 51,360 > F tabel 3,08.

(5)

Penelitian yang dilakukan Praika et al., ( 2017) menyatakan bahwa tujuan dari penelitiannya untuk mengetahui pengaruh harga dan lokasi terhadap keputusan pembelian. Responden berjumlah 98 orang yang melakukan pembelian di mie rampok Surabaya. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode analisis linier berganda Hasil analisis dapat diketahui adaanya pengaruh hubungan antara variabel harga terhadap keputusan pembelian sebesar 4,303% , dan lokasi terhadap keputusan pembelian sebesar 7,319% di mie rampok Surabaya.

Abdurrahman et al., (2020) meneliti tentang Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, Harga, dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, Harga dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Taliwang. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda, adapun tahap-tahap pengujiannya adalah uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui Uji F dan Uji t, dengan koefisien korelasi product moment. Dari analisis regresi diperoleh persamaan Y = 1.099 + 0.363X1 + 0.305X2 + 0.069X3 + 0.123X4. Pengujian hipotesis menggunakan Uji F menunjukkan bahwa keempat variabel independen yang diteliti terbukti secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dimana nilai F hitung > F tabel (8,624 > 2,58).

Penelitian yang dilakukan Husen et al., (2018) ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi, citra merek dan word of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen. Analisis yang digunakan meliputi uji instrumen data (uji validitas, dan uji reliabilitas), analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, dan

(6)

uji hipotesis (uji t, koefisien determinasi). Dari hasil analisis menggunakan regresi dapat diketahui bahwa variabel lokasi, citra merek dan word of mouth, semuanya berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Dari uji t diperoleh hasil lokasi, citra merek dan word of mouth, semuanya berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Isa et al., ( 2018) dan Taiwo et al.,(2017) memiliki tujuan menganalisis kualitas produk, harga, promosi dan lokasi terhadap keputusan konsumen. Penelitian statistik parametrik ini mengadopsi metode yang menggunakan regresi linier berganda dimana data diproses oleh program SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, promosi, dan lokasi dalam mempengaruhi keputusan pembelian, baik secara parsial maupun simultan..

Penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (2019) ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, inovasi produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian produk “Hi Jack Sandals Bandung”.

Sampel yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas produk dan variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian,namun di sisi lain variabel inovasi produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian yang dilakukan oleh Prayogo et al., (2017) ini bertujuan mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen Bakso PEPO, pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen Bakso PEPO, dan pengaruh faktor sosial terhadap keputusan pembelian konsumen Bakso

(7)

PEPO. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik penarikan sampel purposif yaitu sebanyak 56 konsumen, dimana sampel tersebut diperoleh pada saat Bakso PEPO melakukan penjualan di pameran – pameran pada bulan Oktober 2015. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, dan faktor sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Bakso PEPO dan memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian.

Penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani et al., (2021) ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh kualitas suatu produk dan electronic word of mouth dalam mengambil keputusan pembelian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Target demografis adalah pelanggan dimsum mbeledos, dan jumlah sampel 85 orang. Pengujian analisis regresi berganda yang digunakan mencakup uji analisis regresi, uji F, uji t dan koefisien determinasi. Penelitian ini memberikan hasil bahwa kualitas produk dan electronic word of mouth berpengaruh sangat besar pada keputusan pembelian. Hasil uji-t (parsial) kualitas produk dan electronic word of mouth memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.

Penelitian yang dilakukan Scientific et al., (2021) ini bertujuan untuk mengetahu apakah ada pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk dengan penggunaan media sosial baik sebagian maupun bersamaan pada keputusan pembelian di Small and Usaha Menengah Delina Cake House, Tangerang Selatan.

Penelitian ini menggunakan kuantitatif metode, metode analisis data yang

(8)

digunakan adalah deskriptif analisis dan analisis statistik teknik regresi linier berganda, korelasi analisis, uji F simultan, uji t parsial, dan uji koefisien determinasi. Dari hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi linier berganda Y = 0,500 + 0,079 X1 + 1,008 X2. Uji t parsial menunjukkan bahwa kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 57,3%

sedangkan 42,7% dipengaruhi oleh variabel lain dan penggunaan media sosial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 76,8%

sedangkan 23,2% adalah dipengaruhi oleh variabel lainnya. Uji F simultan menunjukkan bahwa kualitas produk dan penggunaan media sosial secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian pada Usaha Kecil Menengah Bisnis Delina Cake House, Tangerang Selatan sebesar 76,9% sedangkan 23,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

2.3. Landaran Teori 2.3.1. Frozen Food

Produk pangan beku (frozen food) merupakan olahan makanan instan beku yang tahan lama dan mudah dalam penyajiannya. Berdasarkan ini, perusahan pengolahan pangan berpacu untuk menghasilkan aneka ragam produk pangan olahan frozen food yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam rumah tangga konsumen (Santoso et al., 2018). Produk frozen food berbahan dasar daging pada saat ini sangat bervariasi di pasar dan cukup banyak dikonsumsi.

Data survei yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (2015) mengungkapkan terjadinya perkembangan yang sangat pesat pada konsumsi olahan daging di tingkat nasional. Rata-rata perkembangan konsumsi olahan daging tiap tahunnya 10,28

(9)

persen. Hasil survei lain menyebutkan peningkatan konsumsi sosis rata-rata tumbuh sebesar 4,46 persen per tahun. Produk frozen food seperti nugget, bakso dan sosis merupakan produk daging olahan yang paling banyak dikonsumsi. Meningkatnya permintaan konsumen terhadap frozen food berimbas pada meningkatnya kebutuhan daging ayam dan sapi (Anggraeni et al., 2014)

2.3.2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan oleh pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan juga untuk merancang program taktik jangka pendek (Sutrsino et al., 2018) juga berpendapat bahwa bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan. Marketing mix sebagai sekumpulan kegiatan yang saling berhubungan, yang disusun dengan tujuan mengetahui kebutuhan konsumen dan seterusnya, dapat mengembangkan barang yang dibutuhkan, menentukan harganya, untuk selanjutnya mendistribusikannya dan mempromosikannya Marketing mix dikelompokkan menjadi empat variabel yang disebut dengan 4p yaitu, produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Kondisi perkembangan zaman yang semakin maju membuat elemen marketing mix meluas menjadi 7p yaitu, produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people), proses (process) dan bukti fisik (physical evidence) (Arifka, 2021).

(10)

2.3.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Bauran Pemasaran 1. Produk (Product)

Produk merupakan setiap apa saja yang dapat ditawarkan produsen untuk mendapat perhatian, permintaan, penggunaan, atau dikonsumsi sebagai pemenuh keinginan dan kebutuhan pasar yang bersangkutan. Pemahaman produk (product) menurut (Hidayat, 2020) yakni semua barang yang mampu dipasarkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari pengertian tentang produk diatas maka dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia, baik yang dapat diraba atau nyata maupun tidak dapat diraba atau jasa atau layanan.

2. Harga (Price)

Harga merupakan satu-satunya unsur dari komponen bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan serta berpengaruh terhadap besar kecilnya laba yang didapatkan. Harga juga dapat membentuk kesan konsumen atas produk serta menentukan keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian harga adalah alat untuk mengukur suatu nilai yang terkandung dari suatu barang atau jasa beserta pelayanan yang mengikutinya.

Sebagai alat pertukaran yang digunakan adalah uang. Uang dipakai sebagai alat pertukaran antara penjual yang menawarkan barang atau jasanya dengan pembeli yang membutuhkan barang atau jasa tersebut untuk pemuas kebutuhan (Gajali et al., 2017).

(11)

3. Promosi (Promotion)

Promosi yaitu keterangan satu arah yang diciptakan demi menuntun seseorang pada reaksi yang menghasilkan pertukaran di dalam pemasaran. Promosi mix yaitu gabungan strategi mengenai faktor-faktor periklanan, dan alat promosi lainnya, yang dirancang demi menggapai sasaran strategi penjualan, walaupun jenis-jenis promosi mempunyai peranan yang serupa, namun jenis-jenis tersebut mampu dibedakan atas fungsi khususnya (Ponorogo et al., 2021).

4. Lokasi (Place)

Menurut Husen et al., (2018) Lokasi merupakan kawasan dimana perusahaan melakukan suatu aktivitas usaha atau kegiatannya. Faktor yang paling mempengaruhi dalam mengembangkan suatu usaha adalah letak lokasi yang strategis. Lokasi strategis dapat mengundang lebih banyak konsumen serta dapat menambah omzet perusahaan. Menurut (Husen et al., 2018), lokasi berkaitan mengenai tempat perusahaan bermarkas serta melancarkan pekerjaannya.

5. Orang/SDM (People)

People ialah seluruh orang yang membawakan kontribusi pada

penyampaian jasa layanan serta dapat mempengaruhi kesan konsumen . People yang berhubungan secara spontan dengan konsumen ketika mempersembahkan pelayanan jasa, merupakan faktor utama guna menciptakan loyalitas. Pemahaman serta kapasitas karyawan yang bertugas sesuai dengan keinginan perusahaan menjadi hal terpenting demi menggapai kesuksesan (Arifka, 2021). Semua aktivitas karyawan, dari aturan berpakaian serta berpenampilan karyawan berpengaruh penting atas kesuksesan penyajian jasa. Customer service bermaksud untuk

(12)

memudahkan para konsumen ketika mereka melakukan pembelian di rumah makan, seperti kesantunan karyawan, kesigapan prosedur pembelian serta perhatian karyawan pada konsumen.

6. Bukti Fisik (Physical Evidence)

Bukti fisik merupakan area fisik tempat yang dibangun guna dapat berhubungan langsung dengan konsumen. Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana outlet Supermama yang merupakan tempat menawarkan dan menjual produk. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi, yang dimaksud disini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, , pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli (Arifka, 2021).

7. Proses (Process)

Ramadhani et al., (2021) proses adalah cara perusahaan dalam melaksanakan serta mengendalikan kegiatannya guna memuaskan keinginan konsumen. Peroses yang bagus akan berpengaruh pada keberhasilan pemasaran.

Segala aktifitas kerja merupakan proses, yang melibatkan prosedur, mekanisme, rutinitas dan tugas dalam menyalurkan produk atau jasa ke konsumen. Proses juga merupakan suatu sistem perusahaan untuk menanggapi keinginan tiap konsumen, dari pemesanan sampai kemudian menerima apa yang diinginkan mereka. Sejumlah perusahaan pada umumnya mempunyai gaya nya masing-masing yang berbeda ketika menghadapi konsumen.

(13)

2.3.4. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen mempunyai beberapa pertimbangan, diantaranya adalah keputusan tentang jenis produk, bentuk produk, merk, penjualnya, jumlah produk, waktu pembelian dan cara pembayaran. Produk yang dibeli haruslah berkualitas, konsumen akan merasa produk tesebut berkualitas apabila produk tersebut dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan sesuai dengan yang diharapkan atau melebihi apa yang diharapkan. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya (Santoso et al., 2013).

Indikator keputusan pembelian menurut Kotler dan Amstrong (2008) yaitu sebagai berikut:

1. Keinginan untuk menggunakan produk, konsumen yang ingin menggunakan suatu produk biasanya akan mencari informasi mengenai produk yang akan dibelinya untuk mengetahui keunggulan-keunggulan yang ada pada produk tersebut.

2. Keinginan untuk membeli produk, setelah konsumen mengetahui keunggulan suatu produk maka konsumen mempunyai keinginan untuk membelinya.

3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain, konsumen yang telah menggunakan suatu produk biasanya akan merekomendasikan orang lain untuk menggunakan produk yang pernah dikonsumsinya.

(14)

4. Melakukan pembelian ulang, jika konsumen merasa puas dengan produk yang dibelinya maka konsumen akan membeli kembali produk tersebut.

2.4. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan kerangka penalaran logis, urutan berpikir logis sebagai suatu ciri dari cara berpikir ilmiah yang digunakan dan cara menggunakan logika tersebut dalam memecahkan masalah. Dasar penelitian ini adalah adanya kerangka konseptual yang menjelaskan pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dengan keputusan pembelian frozen food di Supermama.

Gambar 1. Kerangka Perpikir.

Produk (X1) Harga/Price (X2)

Promosi (X3) Tempat/Place (X4)

Ong/People (X5) Lingkungan Fisik (X6)

Proses (X7)

Keputusan Pembelin di Super Mama Frozen

Food (Y)

(15)

Keterangan :

: Pengaruh penelitian Secara Parsial : Pengaruh penelitian Secara Simultan 2.1. Hipotesis

Hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. H1 : Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Produk terhadap keputusan pembelian.

2. H2 : Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Harga/price terhadap keputusan pembelian.

3. H3 : Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Promosi terhadap keputusan pembelian.

4. H4 : Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Lokasi terhadap keputusan pembelian.

5. H5 : Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Orang/People terhadap keputusan pembelian.

6. H6 : Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Lingkungan fisik terhadap keputusan pembelian.

7. H7 : Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Proses terhadap keputusan pembelian.

8. H8 : Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian.

Referensi

Dokumen terkait

Komoditas bawang putih dan tomat sayur pada bulan April 2017 menunjukkan tren kenaikan harga dan memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,04 persen (bawang putih)

Andaikan gerakan atom pada keadaan dasar , hanya ada satu titik yang dapat ditangkap oleh layar, dan apabila awan elektron menepati keadaan 5p ( ) akan terdapat 3 titik pada

Pada masing-masing perlakuan ditambahkan tepung terigu 50 gram, te- lur 1 butir, penyedap rasa 4 gram, bawang putih yang telah dihaluskan 15 gram, garam 5 gram, terasi 6 gram;

3 Pertanyaan sentral dalam tulisan ini adalah: apakah hukum internasional dapat digunakan atau dipilih oleh para pihak sebagai hukum yang akan diterapkan oleh badan

When the osmolarity level of the medium is too high, hatching proccess of the artemia cysts will be disturbed. In the very high osmotic condition, artemia cysts could not have

Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yg diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perencanaan yang dilakukan oleh SKB Klaten dalam pembelajaran berhitung dengan menggunakan alat peraga dekak-dekak. 2) penggunaan

[r]