PENDAHULUAN
Latar Belakang
Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Menurut KPPU (2012), perkebunan kelapa sawit setiap tahun meningkat yaitu tahun 2010 sebesar 8.385.394 ha dan meningkat pada tahun 2012 luasnya diperkirakan menjadi sebesar 9.271.038 ha. Bila dilihat dari masa produktif sawit hanya 25 tahun, maka limbah kelapa sawit yang dihasilkan terutama yang dihasilkan pada saat peremajaan sangat berlimpah dan tidak dimanfaatkan khususnya batang kelapa sawit (BKS).
Menurut Azhar (2009), dalam satu BKS dapat menghasilkan serbuk gergaji basah sebesar 276,81 kg, kayu gergajian sebesar 695,13 m3 dan BKS dalam bentuk log sebesar 1318,14 m3. Apabila serbuk gergaji dijadikan satu lembar papan berukuran 2,44 m x 1,22 m x 1 cm dan kerapatan 0,7 gr/cm3 maka dibutuhkan serbuk gergaji pada kondisi kadar air 10% sebanyak 29.589.392 gr atau 0,03 ton. Jadi satu BKS dapat menghasilkan 8 lembar papan. Jika dalam 1 ha kebun kelapa sawit rata-rata terdapat 110-120 batang maka dapa dihasilkan sekitar 880-960 lembar papan partikel dalam 1 ha kebun kelapa sawit. Maka dari itu, limbah BKS berpotensi menjadi bahan subtitusi kayu solid.
Pemanfaatan BKS dalam bentuk utuh mengalami beberapa permasalahan. Hal ini dikarenakan adanya kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh BKS antara lain berat jenis dan kekuatan yang relatif rendah serta kadar air yang sangat tinggi (Iswanto dkk., 2010). Salah satu upaya untuk memanfaatkan limbah BKS adalah menjadikan produk yang bermanfaat seperti papan partikel. Limbah BKS tersebut dapat dimanfaatkan sebagai papan partikel karena memiliki lignoselulosa dan
bahan baku untuk papan partikel tidak mensyaratkan bahan baku berkualitas tinggi.
Dalam pembuatan papan partikel tidak terlepas dari penggunaan perekat. Perekat sebagai komponen utama dalam pembuatan papan partikel akan menentukan kualitas papan yang akan dihasilkan. Pada penelitian ini, perekat yang digunakan adalah urea formaldehida (UF). Menurut Ruhendi dkk. (2007), beberapa kelebihan perekat UF antara lain harga lebih murah dibandingkan perekat lain dan warna lebih terang. Penggunaan perekat yang sedikit akan mempengaruhi sifat fisis dan mekanis yang kualitasnya semakin menurun dan penggunaan perekat yang banyak maka menimbulkan pemborosan.
Berdasarkan penelitian Iswanto dkk. (2012), sifat mekanis papan partikel yang menggunakan perekat UF dari limbah BKS terutama sifat Modulus of Repture (MOE) tidak memenuhi persyaratan. Demikian juga dengan
pengembangan tebal dan daya serap air yang masih cukup tinggi. Hal ini diduga karena ukuran partikel yang tidak seragam sehingga ketika dilakukan pengempaan masih terdapat rongga antar partikel. Maka dari itu untuk memperbaiki sifat-sifat tersebut, pada penelitian ini dilakukan homogenitas bahan baku yang diharapkan mampu meningkatkan kompaktibilitas yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas papan partikel yang dihasilkan.
Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida (UF)”. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan sifat fisis dan mekanis papan partikel sesuai dengan standar.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengevaluasi ukuran partikel dan kadar perekat UF terhadap sifat fisis papan partikel dari limbah BKS berdasarkan SNI 03-2105-2006.
2. Mengevaluasi ukuran partikel dan kadar perekat UF terhadap sifat mekanis papan partikel dari limbah BKS berdasarkan SNI 03-2105-2006.
3. Mendapatkan ukuran partikel dan kadar perekat UF yang optimum pada papan partikel dari limbah BKS.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kualitas papan partikel kelapa sawit dan pemanfaatan batang kelapa sawit untuk subtitusi kayu solid sebagai papan partikel.
Hipotesis Penelitian
Ukuran partikel, kadar perekat, dan interaksi antara ukuran partikel dengan kadar perekat UF berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel dari limbah batang kelapa sawit.