• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Panca Kurnia Niaga Nusantara Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Panca Kurnia Niaga Nusantara Medan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yang mempunyai arti tersendiri, apabila

ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu rumusan atau definisi yang baru.

Berikut ini dijelaskan pengertian ketiga kata tersebut. Menurut Hall (2001:6), “ Sistem adalah

kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang

berfungsi dengan tujuan yang sama”. Sedangkan menurut Kusrini & Koniyo ( 2007:5 ), “

Sistem didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu aturan tertentu”.

Dalam definisi ini sebuah sistem harus terdiri dari atas lebih dari satu bagian atau yang

disebut sebagai komponen yang saling mempunyai tujuan bersama untuk menggabungkan

semua bagian dalam suatu sistem. Setiap sistem terdiri dari subsistem. Subsistem

semata-mata merupakan masalah perspektif. Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan,

tetapi ia dapat juga melayani beberapa tujuan. Sistem pada berbagai keadaan, kita akan dapat

merancang sistem infromasi yang lebih baik, produk yang dihasilkan sistem informasi

disebut informasi. Menurut Bodnar & Hopwood (2001:1), “ Informasi adalah data yang

berguna diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”.

Dengan kata lain informasi adalah suatu fakta, data, pengamatan, persepsi atau suatu yang

(2)

maka informasi – informasi itu adalah merupakan output ( Keluaran ) dari suatu proses

pengolahan data. Dengan mengamati lebih cermat mekanisme sistem informasi, maka akan

melihat adanya lima tugas atau fungsi yaitu:

a. Pengumpulan data

b. Pemrosesan data

c. Manajemen data

d. Pengendalian dan pengamanan data

e. Pengadaan informasi

Selanjutnya fungsi-fungsi ini terdiri dari serangkaian langkah yang sering disebut siklus

pemrosesan data yang mengubah bentuk data dari beberapa sumber menjadi informasi yang

diperlukan oleh berbagai pemakai.

Sistem informasi sangat berkaitan erat dengan akuntansi. Secara definisi, akuntansi

adalah mencatat, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dan pelaporan data keuangan yang

sudah diolah yang digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Menurut Wibowo & Abubakar (2008:1), “ Akuntansi (accounting) merupakan proses identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi suatu entitas”.

Pada hakikatnya, akuntansi merupakan sistem informasi. Jelasnya akuntansi merupakan

penerapan teori umum informasi terhadap masalah operasi yang ekonomik dan efisien. Untuk

menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptkan suatu metode pencatatan,

penggolongan, analisis, dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan,

kemudian melaporkan hasilnya. Akuntansi juga membentuk sebagian besar informasi umum

(3)

informasi umum dari suatu kesatuan yang beroperasi, sekaligus menjadi bagian dari suatu

bidang dasar yang dibatasi oleh konsep.

Sedangkan menurut Warren (2005:10), akuntansi adalah “ Sistem informasi yang

memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan

kondisi perusahaan”. Dengan demikian, apabila ketiga kata tersebut dihubungkam maka akan

menghasilkan definisi yang baru. Menurut Widjajanto (2001:4), Sistem informasi akuntansi

adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, Termasuk komputer dan

perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya, dan laporan yang

terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi

informasi yang dibutuhkan manajemen.

Dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2 yang dikeluarkan oleh

FASB pada bulan Mei 1980, ada dua karakteristik informasi akuntansi yang harus dipenuhi

agar informasi itu berguna bagi para pemakaiannya, yaitu :

a. Bahwa informasi itu harus relevan dengan pengambilan keputusan tertentu dan dapat

dipercaya.

b. Informasi yang bersifat historis adalah informasi yang timbul dari transaksi

(4)

2. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan

keputusan. Informasi bisa diperoleh dari sistem atau disebut juga dengan processing system atau information generating system.

Sistem merupakan sumber daya yang akan diperlukan untuk mengubah input menjadi

output dan informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga berguna dalam

pengambilan keputusan. Dengan kata lain, informasi adalah fakta yang mempunyai arti dan

berguna untuk mencapai tujuan karena informasi merupakan hasil akhir atau suatu sistem

informasi. Sistem informasi didefinisikan sebagai berikut : Menurut Hall (2001:9). “ Sistem

informasi ( information system ) adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna”.

Mengamati lebih cermat mekanisme sistem informasi ada lima tugas yang perlu diketahui

yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, penyimpanan data, dan

pengadaan informasi. Selanjutnya tugas ini terdiri dari serangkaian langkah-langkah yang

sering disebut siklus pemrosesan data mengubah bentuk data dari berbagai sumber menjadi

informasi yang diperlukan oleh berbagai pemakai.

Akuntansi yang merupakan alat penting bagi perusahaan melaksanakan beberapa tahapan

tugas dari mekanisme sistem informasi. Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Setiap

perusahaan menerapkannya sebagai alat komunikasi karena akuntansi memenuhi semua

persyaratan sistem informasi. Akan tetapi sistem tersebut terbatas dalam arti informasi yang

(5)

Akuntansi dan sistem informasi sangat berkaitan erat. Dimana, dalam siklus akuntansi,

input data diperoleh dari adanya transaksi, sementara outputnya adalah laporan-laporan keuangan. Dalam mengubah bentuk data menjadi keluaran yang diinginkan, sistem

pemrosesan data transaksi memerlukan berbagai elemen.

Elemen-elemen ini meliputi dokumen sumber, jurnal dan register, buku besar dan arsip,

laporan dan dokumen keluaran, bagan perkiraan dan sistem pengkodean lainnya, jejak audit,

metode pemrosesan serta kondisi dan cara pengamanan. Elemen-elemen ini dirancang

menjadi sistem pemrosesan transaksi.

Dalam pemrosesan transaksi pertama sekali dilakukan pengumpulan data. Data

meruapakan bahan yang akan diolah sistem. Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya

menjadi informasi. Operasi memanipulasi data meliputi pengklasifikasian, penyortiran,

penghitungan, dan pengikhtisaran.

Penyortiran yaitu penyusunan catatan sesuai urutan tertentu berdasarkan kode. Sedangkan

pengikhtisaran memberikan kode pada data tertentu. Penghitungan berperan dalam

mengoperasikan data dan pengiktisaran data yang telah disarikan, disintetis, menjadi bentuk total, sub total, rata-rata, dan seterusnya. Seluruh data ini harus disimpan di suatu tempat

pada media penyimpanan sekunder, dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk

membentuk suatu database.

Sebagian besar data dalam database adalah data akuntansi. Output yang dihasilkan berupa informasi yang lebih bermanfaat daripada data yang belum dikelola. Informasi

tersebut adalah berupa dokumen, laporan-laporan keuangan yaitu neraca, laporan laba rugi

(6)

Output tersebut dihasilkan dalam dua cara, pertama dengan suatu tindakan, maksudnya

output dihasilkan jika sesuatu terjadi. Contohnya adalah tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan diisi. Kedua, output dibuat berdasarkan jadwal waktu, yaitu output dihasilkan pada suatu saat tertentu. Contohnya adalah cek gaji yang disiapkan untuk setiap

bulannya.

Siklus akuntansi adalah merupakan sistem yang melakukan pengolahan data dan

menghasilkan laporan keuangan yang dapat dijadikan alat untuk mendukung pelaksanaan

pengambilan keputusan. Keadaan ini menunjukkan bahwa akuntansi merupakan suatu sistem

informasi yang sering disebut juga sistem informasi akuntansi.

3. Unsur-unsur Pengambilan Keputusan

Pembahasan sebelumnya telah menekankan bahwa pemrosesan transaksi merupakan

tujuan yang penting dari sistem informasi perusahaan. Namun sistem informasi masih

mempunyai tujuan yang lebih penting lagi yaitu mendukung pengambilan keputusan

manajerial.

Untuk memenuhi tujuan ini diperlukan pengumpulan dan penyimpanan data yang

relevan, pemrosesan data tersebut melalui model-model keputusan, dan menyajikan

informasi yang dibutuhkan melalui keluaran seperti laporan manajerial.

Untuk menyusun daftar rinci dari informasi yang dibutuhkan, kita dapatkan isi dan sifat

informasi, (2) menyusun kebutuhan akan informasi khusus menurut beberapa dimensi pokok,

dan (3) memberikan informasi yang dibutuhkan kepada setiap manajer berdasarkan

(7)

Isi informasi dinilai dengan membandingkannya dengan kegunaannya dalam pengambilan

keputusan tertentu.

Agar pengambilan keputusan dapat lebih rendah, maka perlu diketahui

unsur-unsur/komponen dari pengambilan keputusan tersebut.Unsur-unsur /

komponen-komponen dari pengambilan keputusan menurut Iqbal (2002:11) adalah sebagai berikut:

a. Tujuan dari pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah sebelumnya/di luar jangkauan manusia.

b. Indentifikasi alternatife-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.

c. Perhitungan mengenai factor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya/di luar jangkauan manusia.

d. Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan.

Para manajer suatu perusahaan membutuhkan informasi untuk membantu mereka dalam

pengambilan keputusan perencanaan dan pengendalian. Dalam menentukan kebutuhan

informasi tertentu, seorang analis informasi berusaha memaksimalkan nilai informasi yang

dikomunikasi kepada setiap manajer dalam perusahaan tersebut. Secara operasional, analis

tersebut melakukan analisis kebutuhan informasi yang terinci bersama-sama dengan setiap

manajer. Analis ini mengindentifikasi berbagai keputusan yang dibuat setiap manajer dan

mengaitkan setiap keputusan dengan isi dan sifat informasi yang dibutuhkan. Analisis ini

mempertimbangkan juga gaya keputusan dari setiap manajer

Jenis jenis pengambilan keputusan berdasarkan programnya, menurut Iqbal, (2002:17)

ada dua, yaitu:

a. Pengambilan keputusan yang terprogram

(8)

b. Pengambilan keputusan tidak terprogram

Pengambilan keputusan tidak terprogram adalah pengambilan keputusan yang tidak rutinitas dan sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan yang khusus. Pengambilan keputusan tidak terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur.

4. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui atau digunakan

untuk membuat keputusan. Adapun proses pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan

keputusan yang dimiliki nilai dan kualitas dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Indentifikasi Masalah

Jika masalah tidak diindentifikasi dengan tepat, apapun keputusan yang dibuat tidak akan

menuju kearah pemecahan masalah.

b. Membuat alternatif.

Setelah masalah diindentifikasi,dibuat alternatif yang layak terhadap masalah dan

berbagai konsekuensi yang mungkin terjadi atas setiap alternatif. Proses menyelidiki

lingkungan internal dan eksternal organisasi untuk menghasilkan iecnformasi yang bias

digunakan dalam membuat alternatif yang mungkin.

c. Penilaian alternatif

Setiap alternatif pemecahan harus dibandingkan satu sama lain dengan melihat hasil

mana yang paling menguntungkan. Ini menjelaskan pentingnya sasaran dan tujuan

(9)

d. Memilih alternatif yang terbaik

Langkah klimaks adalah membuat keputusan , yaitu memilih alternatif yang terbaik bagi

situasi atau keadaan bersangkutan. Kalau pertimbangan lain tidak ada lagi, pilihan harus

jatuh pada alternatif yang paling memenuhi criteria yang ditetapkan dalam model keputusan.

e. Melaksanakan keputusan yang dipilih

Setelah alternatif tindakan dipilih, tidakan itu harus diimplementasikan. Sebuah

keputusan diimplementasikan secara efektif untuk mencapai tujuan. Implementasi yang salah

merugikan suatu keputusan yang baik.

f. Pengendalian dan penilaian.

Setelah keputusan dilaksanakan, hasil-hasilnya harus dipantau dengan membandingkan

hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan sehingga diketahui perbedaan hasil yang

berguna untuk mengambil tindakan perbaiakn dan pengambilan keputusan yang akan datang.

Secara teoritis peranan yang diberikan sistem informasi akuntansi dalam pengendalian

manajemen adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sistem informasi akuntansi menghasilkan informasi berupa informasi keuangan dan data

akuntansi. Dalam perencanaan data informasi akuntansi telah terjadi di masa lampau tetapi

(10)

2. Koordinasi

Merupakan suatu fungsi manajemen dalam organisasi perusahaan yang memerlukan

kerjasama berupa informasi antar bagian untuk melaksanakan operasi perusahaan misalnya

koordinasi dalam bagian pemasaran, maupun keuangan.

3. Penilaian dan Persiapan

SIA menghasilkan informasi akuntansi yang berasal dari beberapa kegiatan atau fungsi

dalam organisasi. Organisasi tersebur dipakai sebagai dasar untuk menilai prestasi (

Performance evaluation ). Data hasil prestasi dikumpulkan selama kegiatan operasi berjalan secara periodic. Informasi mengenai pengukuran tersebut dilaporkan kepada para manajer

untuk penilaian dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan rencana.

4. Pengambilan Keputusan

Komputer dapat membuat keputusan pada umumnya didasarkan pada kenyataan bahwa

beberapa keputusan bisadiprogramkan sedangkan yang lain tidak bisa diprogramkan.

Dengan adanya job description maka masing-masing bagian mengetahui beberapa hal, yaitu :

a. Tugas yang harus dilakukan

b. Tanggung jawab dan wewenang yang diberikan

c. Bagaimana hubungan satu jabatan dengan jabatan yang lain

Menurut ilmu manajemen, deskripsi jabatan sangat perlu agar masing-masing bagian

(11)

adanya deskripsi jabatan maka jabatan atau bagian tersebut semakin jelas kedudukannya dan

terorganisir.

Ada tiga unsur penting dalam pembuatan keputusan, yaitu :

a. Data

b. Prosedur Keputusan

c. Pembuatan keputusan

Manajer mengambil keputusan berdasarkan informasi yang berbeda-beda jumlahnya.

Karena itu sering bermanfaat bagi manajer untuk mendekati keputusan seolah-olah keputusan

itu sedang diambil dalam kondisi kepastian, resiko atau ketidakpastian. Sistem pendukung

keputusan semakin penting dalam menyajikan informasi dan analisis yang memadai bagi

manajemen sebagai dasar keputusan tersebut.

Pada perusahaan sistem informasi akuntansi merupakan salah satu sistem informasi

terpenting, namun bukan merupakan keseluruhan satu-satunya sistem informasi formal,

karena masih ada sistem informasi akuntansi manajemen yang juga merupakan sistem

informasi terpenting. Tujuannya adalah untuk menyajikan kepada manajer informasi yang

berguna dalam mengambil keputusan atau mengarahkan perhatian, baik berupa informasi

keuangan maupun tidak.

5. Pengertian Sistem Informasi

Setiap perusahaan komersial mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba,

salah satunya adalah untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dalam mencapai tujuan

tersebut, manajemen harus dapat mengkoordinir secara ekonomis dan rasional, alat-alat

(12)

melakukan aktivitas berdasarkan uraian tugas ( job description ) dibantu oleh

formulir-formulir dan catatan-catatan yang terkoordinir untuk menyediakan informasi bagi perushaaan

sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk memperoleh gambaran yang cukup

jelas mengenai pengertian sistem informasi akuntansi, peneliti akan mengemukakan beberapa

pendapat mengenai definisi system informasi akuntansi.

Definisi sistem informasi akuntansi yang dikemukakan oleh Cushing dan Romney

(1997:2) dalam buku accounting information system:

Accounting information system is processes data and transaction to provide to user

with the information they need to plan, control and operate their businesses. To produce the information decision makers need.”

Menurut Bodnar dan Hapwood definisi system informasi akuntansi yang kemudian

dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf (2000:6) sebagai berikut :

Medefinisikan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sebagai system berbasis computer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi.”

Berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa sistem informasi akuntansi

merupakan kumpulan manusia dan modal dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab

dalam penyiapan informasi akuntansi keuangan dan juga informasi yang lain yang diperoleh

dari pengolahan data transaksi. Selain itu sistem informasi akuntansi merupakan suatu

komponen organisasi yang menghimpun, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis dan

mengkomunikasikan informasi akuntani kepada berbagai pihak yang membutuhkan.

(13)

untuk pengambilan keputusan yang penting bagi perusahaan, terutama keputusan perusahaan

dalam masalah perencanaan dan pengendalian.

6. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntasi suatu perusahaan cenderung berbeda dengan perusahaan yang

lain. Bahkan dalam perusahaan itu sendiri, system informasi terus dikembangkan sejalan

dengan kemungkinan perluasan usaha perusahaan, bertambahnya pegawai, berpindahnya

kepemilikan dan sebagainya. Meskipun demikian pada umunya tujuan sistem informasi

akuntansi dalam perusahaan memiliki tujuan dan fungsi yang sama.

Merupakan hal yang penting untuk menentukan tujuan dari sistem informasi akuntansi

sehingga para peneliti dapat memfokuskan kepada elemen-elemen yang merupakan bagian

vital untuk kesuksesan sistem informasi akuntansi. Tapi hal tersebut tidaklah mudah bagi

sistem informasi yang ada untuk mencapai setiap tujuan tersebut.

Tujuan utama sistem informasi akuntansi menurut Wilkinson dalam buku Accounting

Information System ( 2000:8) adalah sebagai berikut :

To provide accounting information to a wide variety of users

Berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa pemakai sistem informasi akuntansi

bias dari pemakai dalam perusahaan ( intern ) seperti manajer atau pemakai luar perusahaan

(ekstern) seperti pelanggan. Dan menurut Wilkinson dalam buku Accounting Information

System (2000:8) tujuan spesifik sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

1. To support the day-to-day operation

(14)

3. To Fulfill obligations relating to stewardship

Dengan adanya tujuan-tujuan tersebut maka akan dapat membantu dalam

perencanaan sistem informasi akuntansi, terutama dalam hal menganalisa dan merancang

sistem tersebut agar dapat membentuk sistem informasi akuntansi yang efektif dan

efisien. Tujuan-tujuan tersebut pada dasarnya merupakan proyeksi dari tujuan utama dan

tujuan akhir sistem informasi akuntansi yaitu cepat, efisien dan aman serta dapat

membantu manajemen dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan pengendalian.

Demikian pula apabila dilihat dari fungsinya, maka fungsi sistem informasi akuntansi

merupakan pengembangan dari sistem akuntansi, sebagai contoh salah satu fungsi adalah

memberikan informasi bagi pihak intern dan ekstren dan hal ini dapat dipenuhi oleh

sistem informasi akuntansi secara terperinci, seksama dan akurat. Jadi tujuan sistem

informasi akuntansi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Untuk memberikan informasi akuntansi yang cepat

2. Untuk menghasilkan informasi akuntansi yang efisien

3. Untuk menghasilkan informasi akuntansi yang dapat dipercaya keandalannya

4. Untuk memberikan informasi akuntansi yang berguna untuk

perencanaan,pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen.

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa suatu sistem informasi akuntansi harus

berguna, tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan dan harus mendatangkan

manfaat bagi perusahaan, serta meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dalam

memberikan informasi dari segi ekstern dan intern yang akan berguna bagi perusahaan

(15)

Secara umum fungsi sistem informasi akuntansi adalah untuk mendorong seoptimal

mungkin agar akuntansi dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang

terstruktur yaitu tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya dan secara keseluruhan

informasi akuntansi tersebut mengandung arti yang berguna.

7. Karakteristik Mutu Sistem Informasi Akuntansi

Untuk mendapatkan informasi akuntansi yang baik, informasi akuntansi ini harus

memilili kualitas informasi yang baik dengan cara :

a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas perusahaan.

b. Memproses data menjadi informasi yang berguna bagi pihak perusahaan

c. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah

ditetapkan oleh perusahaan

d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga asset dari suatu perusahaan terjaga.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Akuntansi dalam Bagian Kepegawaian Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat penting dan diperlukan oleh pihak manajemen kepegawaian, karena

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini adalah apakah informasi akuntansi dan non akuntansi secara simultan maupun parsial berpengaruh

Rajawali Nusindo Cabang Medan merupakan perusahaan distributor obat-obatan dan alat kesehatan yang dimana menggunakan adanya prosedur penerapan sistem informasi akuntansi

Berry Prima P.: Peranan sistem informasi akuntansi bagi manajemen..., 2004... Berry Prima P.: Peranan sistem informasi akuntansi bagi

Yenna Aswita: Peranan Sistem Informasi Akuntansi bagi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan..., 2004... Yenna Aswita: Peranan Sistem Informasi Akuntansi bagi Manajemen dalam

Peranan informasi akuntansi dalam Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Perkebunan Nusantara IV Medan sangat penting dan diperlukan oleh pihak manajemen karena

Rajawali Nusindo Cabang Medan merupakan perusahaan distributor obat-obatan dan alat kesehatan yang dimana menggunakan adanya prosedur penerapan sistem informasi akuntansi piutang dagang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi diferensial dengan baik dan mengetahui sejauh mana perusahaan telah