• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prediksi Potensi Debit Berdasarkan Data Curah Hujan Maksimum Bulanan Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropogation di Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prediksi Potensi Debit Berdasarkan Data Curah Hujan Maksimum Bulanan Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropogation di Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA II.1. UMUM

Hujan merupakan komponan utama dala siklus hidrologi, dapat

digambarkan bahwa hujan mempunyai hubungan dengan aliran. Oleh sebab itu,

karakteristik hujan dan DAS sangat berhubungan erat dengan debit aliran yang

terjadi. Data hujan dapat diperoleh dari instansi yang melakukan pengamatan

terhadap data ujan melalui stasiun hujan. Instansi tersebut seperti Pengelolaan

Bandara, Dinas Pengairan, Dinas Pertanian, Balai Besar Wilayah Sungai, Balai

Pengelolaan Sumber Daya Air, Balai Penelitiann dan Teknologi Pengelola Daerah

Aliran Sungai, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dan Jasa Trta (Sobriyah,

2012). Data debit merupakan informasi pentih bagi pengelola sumber daya air.

Informasi pengambilan keputusan kelayakan pembangunan atau rekontruksi

infrastruktur dan jaringan sungai. Pengembangan sumber daya air merupakan

bagian dari kebutuhan irigasi yang erat kaitannya dengan sifat tanah sekitar,

konsisi iklim, jenis tanaman yang dikembangkan dan efisiensi irigasi. Air irigasi

berfungsi memenuhi kebutuhan tanaman untuk berkembang dengan baik,

kebutuhan air tergantung curah hujan, jeni tanaman, pengolahan tanah dan cara

penyalurannya (Vicky Tri Jayanti,2013).

II.2. PROGRAM JARINGAN SARAF TIRUAN II.2.1 Definisi Jaringan Saraf Tiruan

Jaringan saraf tiruan (artificial neural network), atau disingkat JST, adalah

system komputasi di mana arsitektur dan operasi diilhami dari pengetahuan

(2)

buatan dari otak manusia yang selalu mencoba menstimulasi proses pembelajaran

pada otak manusia tersebut. JST dapat digambarkan sebagai model matematis dan

komputasi untuk fungsi aproksimasi non-linear, klasifikasi data cluster dan regresi

non-parametrik atau sebuah simulasi dari koleksi model saraf biologi.

Model saraf ditunjukkan dengan kemampuannya dalam emulasi, analisis,

prediksi, dan asosiasi. Kemampuan yang dimiliki JST dapat digunakan untuk

belajar dan menghasilkan aturan atau operasi dari bebebrapa contoh atau input

yang dimasukkan dan membuat prediksi tentang kemungkinan output yang akan

muncul atau menyimpan karakteristik dari input yang disimpan kepadanya.

Valluru B. Rao Hayagriva V. Rao (1993) mendefinisikan jaringan saraf

sebagai sebuah kelompok pengolahan elemen dalam suatu kelompok yang khusus

membuat perhitungan sendiri dan memberikan hasilnya kepada kelompok kedua

atau berikutnya. Setiap sub-kelompok menurut gilirannya harus membuat

perhitungan sendiri dan memberikan hasilnya untuk subgrup atau kelompok yang

belum melakukan perhitungan. Pada akhirnya sebuah kelompok dari satu atau

beberapa pengolahan elemen tersebut menghasilkan keluaran (output) dari

jaringan.

Setiap pengolahan elemen membuat perhitungan berdasarkan pada jumlah

masukan (input). Sebuah kelompok pengolahan elemen disebut layer atau lapisan

dalam jaringan. Lapisan pertama adalah input dan yang terakhir adalah output.

Lapisan diantara lapisan input dan output disebut dengan lapisan tersembunyi

(hidden layer).

Jaringan saraf tiruan merupakan suatu bentuk arsitektur yang terdistribusi

(3)

hubungan dari satu node ke node yang lain mempunyai harga yang di asosiasikan

dengan bobot. Setiap node memiliki suatu nilai yang diasosiasikan sebagai nilai

aktivasi node.

Salah satu organisasi yang dikenal dan sering digunakan dalam paradigm

jaringan saraf buatan adalah Perambatan Galat Mundur (backpropagation).

Sebelum dikenal adanya jaringan saraf Perambatan Galat Mundur pada tahun

1950-1960-an, dikenal dua paradigma penting yang nantinya akan menjadi dasar

dari jaringan saraf Perambatan Galat Mundur, yakni Perceptron dan

Adaline/Madaline (adaptive linier neuron / multilayer adeline).

II.2.2 Arsitektur Jaringan

Jaringan saraf tiruan dirancang dengan menggunakan suatu aturan yang

bersifat menyeluruh (general rule) dimana seluruh model jaringan memiliki

konsep dasar yang sama. Arsitektur sebuah jaringan akan menentukan

keberhasilan target yang akan dicapai karena tidak semua permasalahan dapat

diselesaikan dengan arsitektur yang sama.

1. Jaringan dengan lapisan tunggal (single layer net)

Jaringan saraf satu lapisan pertama kali dirancang oleh Widrow dan Holf

pada tahun 1960. Jaringan dengan lapisan tunggal hanya memiliki satu lapisan

dengan bobot terhubung. Jaringan ini hanya menerima input kemudian secara

langsung akan mengolahnya menjadi output tanpa harus melalui lapisan

tersembunyi. Pada Gambar 2.4 dibawah ini, lapisan input memiliki 3 neuron,

yaitu X1, X2, dan X3. Sedangkan lapisan output memiliki 2 neuron, yaitu Y1 dan

(4)

hubungan antara 2 neuron ditentukan oleh bobot yang bersesuaian. Semua unit

input akan dihubungkan dengan setiap unit output.

Gambar 2.5Jaringan Saraf dengan Lapisan Tunggal 2. Jaringan dengan banyak lapisan (multilayer net)

Jaringan dengan banyak lapisan memiliki satu atau lebih lapisan yang

terletak diantara lapisan input dan lapisan output seperti terlihat pada Gambar 2.5.

Umumnya terdapat lapisan bobot- bobot yang terletak antara 2 lapisan yang

bersebelahan. Jaringan dengan banyak lapisan ini dapat menyelesaikan

permasalahan yang lebih sulit daripada lapisan dengan lapisan tunggal, dengan

(5)

Gambar 2.6Jaringan Saraf dengan Banyak Lapisan

3. Jaringan dengan lapisan kompetitif(competitive layer net)

Hubungan antar-neuron pada lapisan kompetitif ini tidak diperlihatkan

pada diagram arsitektur. Gambar 2.6 menunjukkan salah satu contoh arsitektur

(6)
(7)

II.2.3 Jaringan Backpropagation

Algoritma backpropagation (BP) merupakan pengembangan dari algoritma least

mean square yang dapat digunakan untuk melatih jaringan dengan beberapa layer.

BP menggunakan pendekatan algoritma steepest descent. Algoritma ini

menggunakan performance index-nya adalah mean square error.

Untuk melatih jaringan diperlukan seperangkat pasangan data seperti berikut :

{p1, t1}, {p2, t2}, ..., {pn, tn} (2)

dimana pn adalah nilai input ke-n jaringan dan tn adalah target, yaitu nilai output

yang seharusnya dihasilkan. Untuk setiap input yang masuk dalam jaringan,

output yang dihasilkan oleh jaringan akan dibandingkan dengan target. Algoritma

ini akan mengatur atau menyesuaikan parameter-parameter jaringan untuk

meminimalkan mean square error, yaitu :

F(x) = E(e2) = E[(t-a)2] (3)

dimana x, e, t dan a merupakan vektor bobot dan bias, vektor error, vektor target

dan vektor output. Jika jaringan mempunyai beberapa output maka persamaan di

atas dapat dikembangkan menjadi:

F(x) = E[eTe] = E[(t-a)T(t-a)] (4)

Mean square error didekati dengan

(8)

Langkah-langkah dalam algoritma BP adalah sebagi berikut :

a. Forward propagation

Menyalurkan input ke dalam jaringan dan tiap layer akan mengeluarkan output.

Output dari satu layer akan menjadi input untuk layer berikutnya.

b. Back propagation

Menghitung nilai sensitivitas untuk tiap layer. Dimana sensitivitas untuk layer m

dihitung dari sensitivitas pada layer m+1 sehingga penghitungan sensitivitas ini

berjalan mundur.

a. Weight Update

Menyesuaiakan nilai parameter bobot (W) dan bias (b) dengan menggunakan

pendekatan steepest descent.

Backpropagation dengan least mean square seperti di atas memang menjamin

penyelesaian dengan minimum mean square error selama learning rate-nya tidak

terlalu besar. Kekurangannya adalah bila learning rate–nya kecil, maka

pencapaian nilai konvergennya lambat, sedangkan bila learning rate–nya besar,

pencapaian nilai konvergensinya cepat namun ada bahaya osilasi yang dapat

mengakibatkan nilai minimum global tidak tercapai. Untuk mengatasi hal ini

maka digunakanlah variasi backpropagation sebagai berikut :

(9)

a. Momentum

Metode ini bekerja dengan tujuan untuk menghaluskan osilasi yang terjadi. Filter

momentum ini akan ditambahkan pada persamaan bobot matrix dan bias.

b. Variable Learning Rate

Metode ini bekerja dengan berusaha menaikkan learning rate bila menjumpai

permukaan yang datar dan kemudian menurunkan learning rate bila terjadi

peningkatan slope.

II.2.4 Fungsi Matlab dalam Artificial Neural Network

Matlab atau yang biasa disebut dengan (Matrix Laboratory) yaitu sebuah program

untuk menganalisis dan mengkomputasi data numerik, dan MATLAB juga

merupakan suatu bahasa pemograman matematika lanjutan, yang dibentuk dengan

dasar pemikiran yang menggunakan sifat dan bentuk matriks. MATLAB

merupakan bahasa pemograman yang dikembangkan oleh The Mathwork Inc.

yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa

pemograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C++.

Program Artificial Neural Network merupakan suatu fungsi yang terdapat di

dalam program Matlab. Komputer yang mendukung operasional perangkat lunak

ini minimal:

1. Komputer 586, memori 32 M, monitor SVGA Colour. 2. System operasi Windows 98 atau yang lebih tinggi.

(10)

Program ini memerlukan memori penyimpanan yang lebih besar, disebabkan

proses penggunaan Artificial Neural Network membutuhkan memori yang besar.

II.2.5 Perkembangan Program Artificial Neural Network

Sejarah permulaan Artificial Neural Network atau Jaringan Saraf Tiruan

dimulai pada tahun 1940-an, dimulai dengan ditemukannya jaringan saraf, dan

sampai kini telah mengalami tahap – tahap perkembangan sebagai berikut.

-. Pada tahun 1940-an, para ilmuwan menemukan bahwa psikologi dan otak sama

dengan metode pemrosesan yang dilakukan oleh peralatan computer.

-. Tahun 1943, Mc. Culloch dan W. H Pits merancang model format yang pertama

kali sebagai perhitungan dasar neuron.

-. Rumelhart (1986) membuat algoritma belajar yang dikenal sebagai perambatan

balik. Bila algoritma ini diterapkan pada perceptron yang memiliki lapisan banyak

(Multilayer Perceptron) maka dapat dibuktikan bahwa pemilahan pola – pola yang

tidak linier dapat diselesaikan.

-. Pada tahun 1987 Kosko mengembangkan jaringan Adaptive Biirectional

Associative Memori (BAM).

-. Tahun 1988 DARPA Neural Network Study merilis berbagai jenis aplikasi

permulaan jaringan sarf tiruan dengan menggunakan system pembelajaran

adaptive. Laporan The DARPA inilah yang menjadi motivasi atau mengilhami

lahirnya aplikasi yang bersifat komersial lain, termasuk sistem analisis resiko.

(11)

Gambar 2.8 menunjukkan tampilan utama pada program Matlab, yang

terdiri dari 7 menu bar yaitu: File, Edit, Debug, Parallel, Desktop, Window, Help.

Gambar 2.8Tampilan Program Matlab

II.2.7 Tampilan Utama pada Neural Network

Gambar 2.9Tampilan Program Neural Network

II.2.8 Menu – menu pada Program Neural Network

Dalam Program Matlab dijelaskan kegunaan dari menu menu yang ada pada

(12)

Input Data

Merupakan tempat data input disimpan atau data yang dimasukkan untuk jaringan.

Target Data

Merupakan tempat data target disimpan atau data yang diinginkan jaringan output.

Network

Merupakan daftar dari jaringan.

Output Data

Merupakan jawaban dari setiap jaringan terhadap outputnya.

Error Data

Merupakan perbedaan antara data target dan data output.

Input Delay States

Merupakan jaringan dengan penundaan input.

Layer Delay States

Merupakan jaringan dengan penundaan lapisan.

Import

Merupakan pengimpor data dan jaringan dari workspace atau file.

New

Merupakan menu yang dapat membuat jaringan atau data.

Open

Merupakan menu untuk membuka data atau jaringan yang dipilih untuk diamati

dan diperbaiki.

Export

Merupakan menu untuk mengekspor data dan jaringan ke workspace atau file.

Delete

Merupakan menu untuk membersihkan data atau jaringan yang dipilih.

Help

(13)

Gambar 2.10Tampilan Window Import to Network/Data Manager

Tampilan window “Import to Network/Data Manager” berfungsi untuk

memberikan pengenalan data input dan data target.

(14)

Berikut ini adalah penjelasan dari menu – menu yang ada pada window “Create

Network or Data”, yaitu:

Name

Merupakan nama atau daftar dari jaringan .

Network Properties

Merupakan tempat memilih parameter – parameter yang akan digunakan.

Network Type

Merupakan tipe jaringan yang digunakan.

Feed Forward Backprop merupakan tipe jaringan yang bekerja dengan cara lapisan pertama memiliki bobot yang datang dari input. Tiap lapisan berikutnya

memiliki sebuah bobot yang datang dari lapisan sebelumnya. Semua lapisan telah

dibias. Dan lapisan terakhir merupakan jaringan outputnya.

Input Data

Merupakan menu yang akan dipilih inputnya.

Target Data

Merupakan menu yang akan dipilih targetnya.

Training Function

Merupakan fungsi pelatihan yang digunakan untuk melatih data.

Trainlm atau train Levenberg-Marquardt Backpropagation adalah sebuah fungsi

jaringan training yang memperbaharui nilai bobot dan bias berdasarkan optimisasi

Levenberg-Marquardt Backpropagation.

Trainlm merupakan algoritma propagasi balik tercepat di toolbox, dan sangat

direkomendasikan sebagai pilihan utama algoritma terbimbing. Meskipun itu

memerlukan memori yang lebih banyak dari pada algoritma lainnya.

Adaption Learning Function

Merupakan proses pengkalkulasian jaringan output dan error setelah pengenalan

setiap input.

(15)

Performance Function

Merupakan fungsi untuk mencari hasil.

MSE atau Mean Square Error adalah fungsi yang mengukur keberhasilan jaringan

berdasarkan pada rata – rata dari kesalahan kuadrat.

Number of Layers

Merupakan tingkat lapisan yang dipergunakan.

Properties for

Merupakan sifat jaringan yang akan di proses pada jaringan tertentu.

Number of Neurons

Merupakan nomor dari neuron yang digunakan untuk mencari error (hidden

layer).

Transfer Function

Merupakan fungsi aktivasi untuk menghitung keluaran neuron.

Tanget Sigmoid adalah fungsi aktivasi yang menghitung sebuah lapisan output

dari input awal. Tangent Sigmoid digambarkan dengan grafik seperti berikut:

Tangent Sigmoid memiliki skala output -1 ke +1. Masing masing, nilai output -1

ke +1 didapatkan dari minus dan plus yang tak terhingga. Karena jarak output dari

fungsi tangent hyperbolic yang lebih luas. Dan ini akan membuat pencarian hasil

yang lebih efisien.

(16)

Merupakan menu untuk melihat gambar proses input, hidden layer, output layer

dan output.

Restore defaults

Merupakan tombol menu untuk mengembalikan sistem parameter ke sistem

awalnya.

Create

Merupakan menu untuk membuat jaringan yang telah ditentukan parameternya.

Help

Merupakan menu untuk meminta informasi penggunaan create network or data.

Close

Merupakan menu untuk menutup jendelacreate network or data.

Setelah parameter jaringan atau data ditentukan. Kemudian akan ditampilkan

window yang berisi parameter-parameter learning rate, sebagai berikut:

 Menu View

Menu view digunakan untuk melihat kerangka gambar dari jaringan yang akan

diolah. Yang meliputi Input, Hidden Layer, Output Layer dan Output.

(17)

 Menu Train

Menu train dibagi menjadi dua yaitu training info dan training parameter. Training

info digunakan untuk memberikan pengenalan kembali terhadap data input dan

data target yang telah ditentukan, hingga menghasilkan data output dan data error.

Gambar 2.13Tampilan Menu Train (Training Info) -. Menu Training Parameters

Menu training parameters digunakan untuk memberikan nilai tingkat

pembelajaran yang akan digunakan untuk menyelesaikan proses perhitungan

neural network. Adapun fungsi – fungsi pada training parameters beserta nilai

defaultnya yang diambil dari Mathlab, yaitu:

a. showWindow

Berfungsi untuk menunjukkan pelatihan GUI (Graphical User Interface).

Memiliki default true.

b. showCommandLine

Berfungsi untuk menghasilkan garis perintah pada output. Memiliki default false.

c. Show

Berfungsi untuk menampilkan epochs antar data. Memiliki default 25.

(18)

Berfungsi untuk menunjukkan nilai maksimum pada epochs untuk dilatih.

Memiliki default 100.

e. Time

Berfungsi untuk menampilkan waktu maksimum pada pelatihan perdetik.

Memiliki default inf.

f. Goal

Berfungsi sebagai hasil terbaik. Memiliki default 0.

g. Min_grad

Berfungsi untuk menunjukkan gradient hasil minimum. Memiliki default 1e-10.

h. Max_fail

Berfungsi untuk memberikan kesalahan maksimum dari validasi. Memiliki default

5.

i. Mu

Berfungsi sebagai awal dari nilai pembelajaran. Memiliki default 0.001.

j. Mu_dec

Berfungsi sebagai factor pengurangan pada nilai pembelajaran. Memiliki default

0.1

k. Mu_inc

Berfungsi sebagai factor pertambahan pada nilai pembelajaran. Memiliki default

10.

l. Mu_max

(19)

Gambar 2.14Tampilan Menu Train (Training Parameters)  Menu Simulate

Menu simulate digunakan untuk mensimulasikan jaringan saraf, dengan cara

memasukkan data input dan menghasilkan data hasil simulasi output.

Gambar 2.15Tampilan Menu Simulate  Menu Adapt

Menu adapt digunakan untuk menghitung jaringan output dan error setelah

pengenalan setiap input, juga dapat berfungsi untuk meminimalisir tingkat error.

(20)

Menu adaption info digunakan untuk memberikan pengenalan kembali terhadap

data input dan data target yang ingin diproses hingga didapatkan nilai output dan

errors.

Gambar 2.16Tampilan Menu Adapt (Adaption Info) -. Menu Adaption Parameters

Menu adaption parameters tidak memiliki nilai parameter di dalamnya.

(21)

Menu reinitialize weights di bagi menjadi dua fungsi yaitu, Revert Weights dan

Initialize Weights.

Revert Weights digunakan untuk menetapkan bobot dan bias kenilai awal terakhir.

Initialize Weights digunakan untuk menetapkan bobot dan bias kenilai awal baru.

Gambar 2.18Tampilan Menu Reinitialize Weights  Menu View/Edit Weights

Menu view/edit weights digunakan untuk melihat dan memperbaiki bobot dan

bias.

(22)

Setelah parameter – parameter ditentukan, maka ditrain dan akan menghasilkan

Neural Network Training sebagai berikut:

Gambar 2.19 Tampilan Window Neural Network Training

Hasil training dari data ditunjukkan dalam bentuk plot, yang terdiri dari 3 bentuk

(23)

1. Plot Performance

Gambar 2.20Tampilan Plot Performance

Plot Performance menunjukkan perbandingan antara nilai Mean Square Error

(mse) dan epochs yang terjadi pada pelatihan. Hingga dapat diambil nilai mse

(24)

2. Plot Training State.

Gambar 2.21 Tampilan Plot Training State

Plot Training State berguna untuk menampilkan tingkat pelatihan terhadap

(25)

3. Plot Regression

Gambar 2.22 Tampilan Plot Regression

Plot Regression berfungsi untuk menampilkan grafik hubungan antara data dan

target. Terbagi menjadi 4 bagian yaitu bagian training, validation, test dan all.

Bagian all merupakan bagian hasil yang menggabungkan kesimpulan antara

(26)

II.2.9 Analisis Keandalan Model

Korelasi merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengukur

kekuatan hubungan dua variable. Korelasi tidak secara otomatis menunjukkan

hubungan kausalitas dua variable. Hubungan dalam korelasi dapat berupa

hubungan linier positif dan negatif. Interpretasi koefisien korelasi akan

menghasilkan makna kekuatan, signifikansi dan arah hubungan kedua variable

yang diteliti. Untuk melihat kekuatan koefisien korelasi didasarkan pada jarak

yang berkisar antar 0 – 1. Untuk melihat signifikansi hubungan digunakan angka

signifikansi/probabilitas/alpha. Untuk melihat arah korelasi dilihat dari angka

koefisien korelasi yang menunjukkan positif atau negatif. Berikut adalah rumus

korelasi

� = � ∑ �� − ∑ � ∑ �

�(�(∑ �2)(∑ �)2)((∑ �2)(∑ �)2)

… ��������� (2.9.1)

Dengan :

r = koefisien korelasi

n = jumlah data

x = debit simulasi data (m3/s)

y = debit lapangan (m3/s)

Keterangan :

0 : Tidak ada korelasi antara 2 variable

>0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah

(27)

>0,5 – 0,75 : Korelasi Kuat

>0,75 – 0,99 : Korelasi Sangat Kuat

1 : Korelasi Sempurna

Keandalan merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui validitas hasil

penelitian. Keandalan tersebut dapat diukur melalui analisis reliabilitas. Dalam

analisis matematika, rasio jumlah item terhadap total varian disebut reliabilitas.

Analisis dilakukan pada peubah durasi, intensitas, dan frekuensi. Rumus umum

yang digunakan adalah persamaan Cronbach sebagai berikut :

Gambar

Gambar 2.5Jaringan Saraf dengan Lapisan Tunggal
Gambar 2.6Jaringan Saraf dengan Banyak Lapisan
Gambar 2.7Jaringan
Gambar 2.8Tampilan Program Matlab
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan yang digunakan di dalam algoritma greedy adalah membuat pilihan yang “tampaknya” memberikan perolehan terbaik, yaitu dengan membuat pilihan optimum lokal

Prinsip kerjanya sebagai berikut: zat pendingin dalam bentuk gas ditekan oleh kompressor kedalam sistem dengan tekanan tertentu, karena tekanan naik maka temperatur

(2) Bagaimana Peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Al-Quran Hadits materi surat Al-Adiyat melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match peserta

Pengaruh Pendidikan Kelompok Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Risiko Penyalahgunaan Narkoba di SMA Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.. Kamus

Therefore in this research developed an algorithm for segmentation of TB bacteria by using color channel NTSC (Luminance, Hue, Saturation) and classification Support Vector

Atraktan dapat digunakan untuk mengendalikan hama lalat buah dalam 3 cara, yaitu : (a) mendeteksi atau memonitor populasi lalat buah, (b) menarik lalat buah untuk kemudian

Nilai persamaan tidak berubah jika pada ruas kiri dan kanan dikalikan atau dibagi dengan bilangan negatif atau bilangan positif yang sama... MGMP Matematika SMK

Yang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh