• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Individu Terhadap Penghancuran Benda Budaya Dalam Konflik Bersenjata Di Mali (Studi Kasus Atas Putusan Icc Tahun 2016 Pada Kejahatan Ahmad Al Faqi Al Mahdi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggung Jawab Individu Terhadap Penghancuran Benda Budaya Dalam Konflik Bersenjata Di Mali (Studi Kasus Atas Putusan Icc Tahun 2016 Pada Kejahatan Ahmad Al Faqi Al Mahdi)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Rizky Arjuna T Girsang*1 Dr. Chairul Bariah, S.H., M.Hum.**2

Makdin Munthe, S.H., M.Hum.***3

Tiap individu dituntut untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya dihadapan hukum. Dalam hukum internasional dikenal prinsip tanggung jawab individu, yaitu tanggung jawab yang diberikan kepada individu yang melakukan kejahatan internasional. Benda budaya adalah kebudayaan yang berwujud fisik yang menjadi warisan dari generasi ke genarasi karena dapat menjadi identitas dari suatu masyarakat atau peradaban. Penghancuran benda budaya dalam konflik bersenjata sudah terjadi dari masa ke masa. Salah satu peristiwa penghancuran benda budaya adalah penghancuran benda budaya yang dilakukan oleh Ahmad Al Faqi Al Mahdi dalam konflik bersenjata di Mali pada tahun 2012. Benda-benda budaya di wilayah Mali tepatnya di Timbuktu yang diserang secara sengaja oleh Ahmad Al Faqi Al Mahdi sehingga menimbulkan kehancuran adalah 1) makam Sidi Mahmoud Ben Omar Mohamed Aquit, 2) makam Cheick Mohamed Mahmoud Al Arawani, 3) makam Sidi Mokhtar Ben Cheikh Sidi Muhammad Ben Cheick Alkabir, 4) Alpha Moya makam, 5) makam Cheick Sidi Ahmed Ben Amar Arragadi, 6) makam Cheick mouhamad El Micky, 7) makam Cheick Abdoul Kassim Attouaty, 8) makam Ahamed Fulane, 9) makam Bahaber Babadié 10) Masjid Sidi Yahia.

Dalam penulisan skripsi ini, metode penulisan yang digunakan ialah penelitian hukum normatif, hal ini karena penelitian ini ditujukan untuk meneliti norma-norma hukum yang berlaku baik itu perangkat hukum maupun putusan-putusan pengadilan selain itu diteliti juga buku-buku, literatur, jurnal, bahan internet dan bahan-bahan lainnya yang berkaitan dengan skripsi ini. Sumber data yang digunakan berupa data sekunder yang terdiri atas bahan hukum primer, bahan hukum skunder dan bahan hukum tertier. Penelitian ini melakukan analisa data secara kualitatif.

Pelaku penghancuran benda budaya dapat dikenakan tanggung jawab individu atas perbuatan yang dilakukannya tersebut sehingga dapat ditangkap dan diadili dihadapan Mahkamah Pidana Internasional atau International Court Criminal. Hal ini karena penghancuran benda budaya dikategorikan sebagai salah satu bentuk kejahatan perang yang mana berdasarkan Statuta Roma 1998, kejahatan perang adalah salah satu kejahatan internasional yang menjadi yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional selain daripada genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan juga kejahatan agresi. Penghancuran benda budaya yang dilakukan oleh Ahmad Al Faqi Al Mahdi merupakan kasus penghancuran benda budaya dalam konflik bersenjata yang pertama kali ditangani oleh ICC. ICC mengenakan tanggung jawab individu dan menghukum Ahmad Al Faqi Al Mahdi selama 9 tahun. Hal ini dapat menjadi momentum bagi ICC untuk lebih aktif dalam menangkap dan mengadili pelaku-pelaku lainnya yang melakukan penghancuran benda budaya dalam konflik bersenjata.

Kata Kunci: Penghancuran Benda Budaya, Tanggung Jawab Individu, Ahmad Al Faqi Al Mahdi.

* Mahasiswa Departemen Hukum Internasional ** Dosen Pembimbing I

*** Dosen Pembimbing II

(2)

ABSTRAK

Rizky Arjuna T Girsang*4 Dr. Chairul Bariah, S.H., M.Hum.**5

Makdin Munthe, S.H., M.Hum.***6

Every individual is required to account for all his actions before the law. In international law is known the principle of individual responsibility, namely the responsibility given to individuals who commit international crimes. Cultural objects are cultures of physical form that are inherited from generation to genarasi because it can be the identity of a society or civilization. The destruction of cultural objects in armed conflict has occurred from time to time. One of the events of the destruction of cultural objects is the destruction of cultural objects carried out by Ahmad Al Faqi Al Mahdi in the armed conflict in Mali in 2012. Cultural objects in the Mali region precisely in Timbuktu that was deliberately attacked by Ahmad Al Faqi Al Mahdi causing destruction were 1) the tomb of Sidi Mahmoud Ben Omar Mohamed Aquit, 2) the tomb of Cheick Mohamed Mahmoud Al Arawani, 3) the tomb of Sidi Mokhtar Ben Cheikh Sidi Muhammad Ben Cheick Alkabir, 4) Alpha Moya tomb, 5) the tomb of Cheick Sidi Ahmed Ben Amar Arragadi, 6) the tomb of Cheick mouhamad El Micky, 7) the tomb of Cheick Abdoul Kassim Attouaty, 8) the tomb of Ahamed Fulane, 9) the tomb of Bahaber Babadié 10 ) Sidi Yahia Mosque.

In the writing of this thesis, the method of writing used is normative legal research, this is because this research is intended to examine the legal norms that apply both legal devices and court decisions other than that also studied the books, literature, journals, materials Internet and other materials related to this thesis. Sources of data used in the form of secondary data consisting of primary legal materials, secondary law materials and tertiary legal materials. This research performs qualitative data analysis.

The perpetrators of the destruction of cultural objects may be subject to individual responsibility for the acts committed so that they can be arrested and tried before the International Criminal Court. This is because the destruction of cultural objects is categorized as a form of war crime which, according to the 1998 Rome Statute, war crimes is one of the international crimes that jurisdiction the International Criminal Court in addition to genocide, crimes against humanity, and also the crime of aggression.

The destruction of cultural objects by Ahmad Al Faqi Al Mahdi is a case of destruction of cultural objects in armed conflict first handled by the ICC. The ICC imposed individual responsibility and sentenced Ahmad Al Faqi Al Mahdi for nine years. This can be a momentum for the ICC to be more active in capturing and prosecuting other actors who undermine cultural objects in armed conflict.

Keywords: Destruction of Cultural Objects, Individual Responsibility, Ahmad Al Faqi Al Mahdi.

* Student of International Law Department ** Thesis supervisor I

*** Thesis supervisor II

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, tanggung jawab Negara atas pengalihan benda angkasanya kepada pihak swasta sesuai dengan Hukum Internasional

Di dalam hukum pidana internasional yang dapat dimintai pertanggungjawaban adalah individu. Meskipun pelanggaran yang terjadi disebabkan oleh aktor non- negara akan

(b) Adanya suatu perbuatan yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan mewajibkannya ganti rugi atau dikenal dengan perbuatan melawan hukum. Tanggung jawab hotel Ahmad

(2) Ketentuan dalam hukum internasional yang mengharuskan penuntutan terhadap tindakan-tindakan yang dapat dipidana berdasarkan prinsip yurisdiksi universal, jadi

Fungsi dasar dari prinsip tanggung jawab negara ini dalam hukum internasional adalah memberikan perlindungan kepada setiap negara, antara lain dengan cara