1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang semakin maju, mendorong pergerakan kegiatan ekonomi untuk bergerak semakin cepat. Untuk mendukung kegiatan ekonomi tersebut di perlukan sistem pembayaran yang cepat, praktis, dan aman. Melihat kebutukan tersebut bank dan lembaga keuangan lainnya mulai berinovasi. Melalui serangkaian inovasi tersebut hadirlah berbagai alat pembayaran non-tunai (non cash), yang diawali dengan alat pembayaran menggunakan kertas (paper base) seperti cek dan bilyet giro. Penemuan cek dan bilyet giro merupakan
penemuan besar yang meningkatkan efisiensi system pembayaran dan hal ini mendorong pengembangan sistem pembayaran yang kemudian muncul sistem transfer dana elektronik (Electronic Fund Transfer), Alat Pembayaran dengan Menggunakan Katu (APMK), dan Uang Elektronik (e-money).
2 2014 telah mencapai 16 juta kartu dengan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 11,6 %.
Sumber : Bank Indonesia, data diolah
Gambar 1.1
Perkembangan Jumlah Kartu ATM-Debit dan Kartu Kredit Beredar Pertumbuhan tersebut juga di dukung dengan penyebaran infrastruktur seperti penempatan mesin ATM yang semakin meluas di mana pada tahun 2004 ada sekitar 12 ribu mesin ATM dan pada tahun 2012 menjadi 47 ribu mesin ATM (Sharingvision.com). Kemudian saat ini terdapat sekitar 350 ribu merchant yang menerima pembayaran menggunakan kartu kredit dan kartu ATM-Debit. Peningkatan pengguna kartu kredit dan kartu ATM-Debit yang disertai dengan baiknya pelayanan dan infrastrukrur mendorong peningkatan transaksi dari sisi nilai dan volume.
Dilihat dari pesatnya pertumbuhan APMK yang terjadi, dapat diindikasikan bahwa masyarakat perlahan mulai beralih dari menggunakan uang tunai sebagai
0 20000000 40000000 60000000 80000000 100000000 120000000
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pertumbuhan Kartu ATM-Debit dan Kartu Kredit
3 alat pembayaran ke alat pembayaran tunai. Dari sisi ritel, pembayaran non-tunai telah menggantikan uang non-tunai sebagai alat pembayaran, yang didorong oleh penyebaran kartu debit dan kartu kredit (Snellman, Vesala dan Humphrey, 2000). Sebagai akibatnya, hal tersebut memberikan dampak pada menurunnya permintaan uang. Karena, semakin besar penggunaan pembayaran non-tunai akan menurunkan permintaan uang (Pramono dkk, 2006). Menurunnya permintaan uang akan mengakibatkan turunya jumlah uang beredar.
Kemampuan APMK menghilangkan berbagai kendala seperti efisiensi, biaya tansaksi dan keamanan, berpotensi untuk mendorong kenaikan tingkat konsumsi penggunanya. Kemudahan dalam berbelanja yang di berikan bagi nasabah bank yang memiliki alat pembayaran non-tunai seperti ATM, kartu debit dan kartu kredit dapat mendorong kenaikan konsumsi dari nasabah. Hal ini dapat mendorong meningkatnya perputaran uang (velocity of money) (Pramono dkk, 2006).
Peningkatan pembayaran non-tunai juga mempengaruhi pertumbuhan PDB dan sedikit penurunan harga (Nirmala dan Widodo, 2011). Menurut Pramono dkk (2006), peningkatan konsumsi yang diikuti dengan efisiensi biaya transaksi akan meningkatkan profit bagi produsen yang kemudian berpotensi untuk mendorong aktivitas usaha dan ekspansi usaha. Hal tersebut akan memingkatkan kegiatan ekonomi dan PDB.
4 ini membahas keterkaitan antara jumlah uang beredar dan total produksi barang dan jasa (PDB). Irving Fisher (dalam Mishkin 2008:187) berpendapat bahwa percepatan ditentukan oleh institusi di dalam perekonomian yang mempengaruhi cara individu melakukan transaksi. Kalau masyarakat menggunakan kartu debit dan kartu kredit untuk melakukan transaksinya, sebagaimana yang mereka lakukan saat-saat ini, sehingga penggunaan uang menjadi berkurang ketika melakukan transaksi yang di hasilkan oleh pendapatan nominal dan percepatan akan naik.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian yang membahas masalah tersebut dengan judul “Analisis Pengaruh Transaksi Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (APMK) Terhadap Perputaran Uang di Indonesia”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (APMK) di Indonesia.
2. Bagaimana pengaruh Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu terhadap Perputaran Uang (velocity of money) di Indonesia.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
5 2. Untuk mengetahui pengararuh Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu
terhadap Perputaran Uang (velocity of money) di Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pembelajaran dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa/i yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
2. Sebagai alat penambah wawasan bagi peneliti yang berkaitan dengan pengaruh alat pembayaran dengan menggunakan kartu terhadap perputaran uang di Indonesia.
3. Sebagai penambah, pelengkap, sekaligus pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada.