• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Konsumsi Sumber Vitamin Dan Mineral, Status Gizi, dan Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Konsumsi Sumber Vitamin Dan Mineral, Status Gizi, dan Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Tahun 2015"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menstruasi pada Remaja

Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan pendarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang (Kusmiran,2012). Pendarahan akibat runtuhnya diding lapisan dalam rahim adalah puncak dari serangkaian peristiwa saling berkaitan yang bertujuan mempersiapkan rahim menampung sel telur yang dibuahi.

Menstruasi pertama kali biasanya dimulai pada umur 10-16 tahun tergantung dari berbagai faktor yang meliputi kesehatan wanita, nutrisi, dan berat badan yang relatif pada tinggi badan. Tetapi menstruasi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun. Hal ini disebabkan karena asupan gizi yang baik mempercepat proses kesiapan tubuh untuk mulai mengalami menstruasi.

Setiap wanita yang mengalami mentruasi merupakan hal yang sangat wajar dan normal namun menjadi tidak wajar jika usia 16 atau 17 tahun belum menstruasi yang mungkin diakibatkan adanya gangguan organ reproduksi. 2.1.1 Faktor yang Memengaruhi Menstruasi

Menurut Kusmiran (2012) faktor-faktor yang memengaruhi menstruasi yaitu:

a. Faktor Hormon

(2)

esterogen yang dihasilkan oleh ovarium, Leuteinizing Hormone (LH) yang dihasilkan oleh hipofisi, serta progesterone yang dihasilkan oleh ovarium.

b. Faktor enzim

Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam sintesis protein, yang mengganggu metabolisme sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.

c. Faktor vaskular

Saat fase proloferasi, terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena dan hubungan antara keduanya. Dengan regresi endometrium, timbu statis dalam vena-vena serta saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan pendarahan dengan pembentukan hematoma, baik dari arteri maupun vena.

d. Faktor prostaglandin

Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan adanya disintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi moimetrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.

2.1.2 Siklus Mentruasi

Menurut Llwellyn dan Jones (2005), umumnya, remaja pertama kali mengalami mentruasi (menarche) pada usia 12 sampai dengan 16 tahun. Siklus mentruasi normal terjadi pada 22-35 hari, dengan lamanya mentruasi 2-7 hari.

(3)

akan teratur. Dalam waktu 4-6 bulan sejak menarche pola menstruasi sudah terbentuk dan berbeda-beda pada setiap wanita. Tetapi pada umumnya mentruasi terjadi sebulan sekali (kecuali terputus ketika mengandung), dan berlangsung terus hingga kira-kira berumur 45 tahun.

Pengendali utama menstruasi adalah hypothalamus. Bagian otak ini masih dapat dipengaruhi oleh emosi dan kekecewaan yang dapat berdampak pada siklus mentruasi, seperti terhentinya haid untuk waktu tertentu.

Selama haid hypothalamus mengirim sejumlah faktor pencetus FSH ke kelenjar bawah otak yang membuat FSH. Jumlah FSH dalam darah kemudian meningkat dan merangsang sejumlah folikel telur di indung telur, biasanya sebanyak 12 sampai 20. Folikel tumbuh dan membentuk esterogen, sehingga jumlah hormon dalam darah meningkat. Esterogen kemudian mempengaruhi beberapa jaringan pembentuk saluran alat kelamin dan merangsang penebalan dinding rahim. Peristiwa penebalan dinding rahim ini disebut masa penebalan (fase ploriferasi). Diakhir haid hampir seluruh dinding runtuh, bercampur dengan darah dan hanyut keluar. Dinding tersebut terdiri atas saluran-saluran kecil yang disebut sel-sel kelenjar endometrium.

(4)

yang disebut faktor pencetus LH, yang kemudian mempengaruhi kelenjar bawah otak untuk mengeluarkan LH atau leuteinizing hormone. Hormon ini merangsang salah satu folikel untuk pecah dan melepaskan sel telur yang tersimpan di dalam. Sesudah itu hormone tersebut menyebabkan sel yang membentuk folikel berubah berwarna kuning cerah. Kira-kira pada hari ke-14 sesudah hari pertama haid, yaitu pada wanita yang bersiklus normal, kadar leuteinizing hormone mendadak meningkat dalam darah. Hormon tersebut kemudian mencapai indung telur yang sudah matang. Selama tumbuh, folikel bergerak terus mencapai indung telur. Karena pengaruh LH, folikel mendadak pecah dan sel telur terdorong keluar bersama cairan yang sebelumnya menyelubungi. Telur kemudian tersangkut di ujung saluran telur yang bentuknya menyerupai jari, dan pelan-pelan didorong ke dalam saluran telur.

(5)

endometrium. Jumlah darah yang mengalir hanya sepertiga sampai setengah dari jumlah total yang keluar dalam satu periode haid. Dalam beberapa jam, darah dan cairan di rongga rahim itu penuh, dan rahim mendorongnya keluar melalui vagina. Haid pun dimulai dan siklus terus berlanjut.

2.2 Dismenorea

Dismenorea merupakan keluhan sakit yang dirasakan ketika haid yang biasanya baru timbul 2 atau 3 tahun sesudah menarche. Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Dismenorea merupakan suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram, dan sakit punggung. Tingkat keparahan rasa nyeri bervariasi antara satu perempuan dan perempuan lain. Kadang kala, nyeri munkin hampir tidak terasa namun bisa jadi di saat lain nyeri akan terasa sangat hebat disertai kejang, lemas, demam, pusing dan berbagai gangguang lambung seperti mual, muntah, dan diare.

Umumnya dismonerea hanya terjadi pada siklus haid yang disertai pelepasan sel telur. Kadang juga pada siklus haid yang tidak disertai pengeluaran sel telur (siklus anovulatory), terutama bila darah haid membeku di dalam rahim. Rasa sakit yang menyerupai kejang ini terasa di perut bagian bawah. Biasanya dimulai 24 jam sebelum haid datang, dan berlangsung 12 jam pertama dari masa haid. Setelah itu rasa sakit akan hilang. (Llwellyn dan Jones, 2005).

2.2.1 Klassifikasi

(6)

1. Dismenorea primer

Dismenorea primer yaitu nyeri yang dialami perempuan usia subur yang tidak berhubungan dengan kelainan pada alat kandungan. Dismenorea ini biasanya terjadi pada 12 bulan pertama setelah menarche (Andang dan Mumpuni, 2013).

Rasa nyeri timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya hormon tubuh atas perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Pada dasarnya nyeri haid normal, tetapi dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, dan seperti stress, syok, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun.

Dismenorea primer dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri terbagi menjadi :

a. Dismenorea spasmodik

Dismenorea spasmodik adalah nyeri yang dirasakan dibagian bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah menstruasi dimulai.Dismenorea spasmodic dapat dialami oleh wanita muda maupun wanita berusia 40 tahun ke atas.Sebagian wanita yang mengalami dismenorea spasmodik tidak dapat melakukan aktvitas. Tanda dismenorea spasmodik antara lain :

(7)

b. Dismenorea kongestif

Dismenorea kongestif dapat diketahui beberapa hari sebelum haid datang. Gejala yang ditimbulkan berlangsung 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Pada saat haid datang, tidak terlalu menimbulkan nyeri. Bahkan setelah hari pertama haid, penderita dismenorea kongestif akan merasa lebih baik. Gejala yang ditimbulkan pada dismenorea kongestif, antara lain:

a) Pegal pada paha b) Sakit pada payudara c) Lelah

d) Mudah tersinggung e) Kehilangan keseimbangan f) Ceroboh

g) Gangguan tidur 2. Dismenorea sekunder

Dismenorea sekunder yaitu nyeri yang disebabkan karena adanya penyakit atau kelainan pada alat kandungan.Rasa nyeri ini bisa timbul sebelum, selama dan sesudah haid (Andang dan Mumpuni, 2013).

2.2.2 Tingkat Nyeri

(8)

VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan”.Alat

VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri.Skala penilaian numerik (Numerical rating scales, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata.Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10.Salah satu alat verbal descriptor scale ini adalah universal pain assessment tool.

2.2.3 Gejala

Menurut Andang dan Mumpuni (2013), gejala-gejala yang dialami oleh penderita berbeda tingkat keparahannya. Yang paling umum dirasakan antara lain: a. Payudara terasa nyeri

b. Sakit kepala c. Nyeri atau kram

d. Menginginkan makanan tertentu e. Kembung

f. Depresi

(9)

(89,7%) rasa nyeri berlokasidiperut bagian bawah, sedangkan 5,3% pada sisi dalam paha dan 4,4% pada bokong. Keluhan lain yang menyertai nyeri haid berupa pusing sebanyak 37,4%, sakit kepala16,6% dan mual 10,7%. Rasa muntah, diare, pingsan dan lain-lain jarang terjadi (Gunawan, 2002, Baziad, 2003).

2.2.4 Penyebab

Penyebab utama serangan nyeri haid adalah sebuah zat bernama prostaglandin. Zat ini terdapat pada lapisan rahim yang bertugas merangsang

kontraksi untuk melepaskan lapisan rahim saat proses menstruasi dimulai. Kontaksi inilah yang menyebabkan kram. Prostaglandin juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga darah haid lebih mudah dikeluarkan. Akibatnya, tubuh menjadi lemas dan kepala terasa pusing karena tekanan darah yang menurun (Andang dan Mumpuni, 2013).

Pada beberapa perempuan, prostaglandin juga bisa memicu kontraksi otot polos di saluran pencernaan sehingga menimbulkan rasa mual, muntah, dan diare. Aliran darah haid juga bisa memperburuk rasa nyeri karena alirannya yang deras harus melalui bukaan leher rahim yang sempit. Namun pada beberapa perempuan, rasa nyeri haid akan berkurang bahkan menghilang setelah melahirkan. Hal ini dikarenakan setelah melahirkan bukaan serviks mereka telah melebar.

(10)

Faktor lain yang bisa memperburuk dismenorea adalah: 1. Rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)

2. Kurang berolahraga

3. Stres psikis atau stres sosial 2.2.5 Pencegahan

Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari nyeri haid pada saat mendekati tanggal haid:

a. Hindari stress

b. Hindari makanan dan minuman yang mengandung gula rendah, kafein, dan lemak jenuh seperti kopi, teh, atau soda

c. Hindari mengenakan celana atau pakaian yang ketat karena bisa mengurangi aliran darah ke organ reproduksi

d. Jalani pola makan yang baik dan teratur e. Istirahat cukup dan tidur teratur

2.2.6 Pengobatan

Kiat-kiat meredakan nyeri haid dibawah ini dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri berlebihan:

a. Hangatkan perut bagian bawah dengan kompres hangat. Kompres hangat menurunkan ketegangan otot dan membuat pembuluh darah menjadi lebih longgar dan lancar.

(11)

d. Letakkan kaki lebih tinggi dari jantung dan perut saat berbaring, atau berbaringlah miring dengan lutut menekuk.

e. Makan sering namun dalam porsi sedikit.

f. Minum suplemen yang banyak mengandung vitamin B6 kalsium, dan magnesium.

g. Mandi air hangat hingga tubuh rileks.

h. Berikan obat analgesik (pengurang rasa nyeri). 2.3 Konsumsi Pangan

Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik dan optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin.

Kebiasaan makan yang tidak teratur akan memicu banyak penyakit dan gangguan kesehatan terutama pada remaja yang sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat salah satunya pada organ reproduksi. Di sisi lain, kebiasaan makan yang salah pada remaja dan sikap yang cenderung mengikuti teman dan tren dalam memilih makanan serta kurangnya pengetahuan dalam memilih diet yang tepat sering kali menyebabkan gangguan kesehatan pada remaja.

2.3.1 Konsumsi Pangan Remaja

(12)

mengandung jumlah zat-zat gizi yang lebih tinggi dari pada sebelumnya. Sebagai contoh remaja putri membutuhkan makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi terutama remaja putri yang mengalami haid setiap bulan.

Ketika mencapai puncak pertumbuhan, remaja biasanya makan lebih sering dalam jumlah yang banyak, sesudah masa growth spurt, biasanya mereka lebih memerhatikan penampilan dirinya terutama remaja putri.Mereka sering kali terlalu ketat dalam pengaturan pola makan dalam menjaga penampilannya, sehingga dapat menyebabkan kekurangan gizi.

Meningkatnya aktivitas fisik, kehidupan social dan kesibukan remaja, akan memengaruhi kebiasaan makan mereka. Pola konsumsi makanan sering sering tidak teratur, sering jajan, sering tidak makan pagi dan sama sekali tidak makan siang.

Remaja dengan aktivitas social tinggi, memperlihatkan peran teman sebaya semakin tampak. Di kota besar sering kita lihat sekelompok atau lebih remaja bersama makan di rumah makan yang menyajikan makanan siap saji atau fast food ini, pada umumnya mengandung tinggi lemak dan kalori sehingga apabila dikonsumsi setiap hari dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kegemukan. Dimana kegemukan sendiri bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit gizi lainnya.

2.3.2 Kebutuhan Gizi Remaja

(13)

a. Kebutuhan akan nutrisi yanga meningkat karena adanya peningkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan.

b. Berubahnya gaya hidup dan kebiasaan makan pada masa ini berpengaruh pada kebutuhan dan asupan zat gizi/ nutrient.

c. Kebutuhan khusus nutrient perlu diperhatikan pada kelompik remaja yang memiliki aktivitas olahraga, mengalami kehamilan, gangguan prilaku makan, retriksi asupan makan, konsumsi alcohol, obat-obatan maupun hal-hal lain yang biasa terjadi pada remaja.

(14)

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi per Hari Remaja Putri No. Zat Gizi Angka Kecukupan

Gizi per Hari

Sumber

1. Karbohidrat 2.550 kkal Padi-padian, serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula.

2. Protein 44-45 gram Telur, susu, daging, unggas, ikan, kerang, kedelai dan hasilnya

3. Lemak 25% energi Minyak tumbuh-tumbuhan, kacang-kacangan, biji-bijian, 7. Kalsium 1200 mg Susu dan hasil olahannya, ikan,

udang, kerang,kepiting,

kacang-2.3.3 Zat Gizi yang Berperan dalam Mengurangi Dismenorea

(15)

dan (4) mengonsumsi Niasin sebanyak 200 mg, dengan aturan mengonsumsi yakni, 100 mg setiap 2-3 jam selama keluhan sakit dirasakan.

Dalam penelitian Yunita (2011) menyatakan bahwa remaja putri Medan mengonsumsi kalsium, magnesium, dan niasin masih dibawah 70% dimana konsumsi Kalsium, Magnesium, dan niasin memiliki hubungan yang signifikan antara dengan tingkat nyeri dismenorea.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sundari (2011) menyatakan bahwa pemberian zink selama 4 hari sebelum haid dapat menurunkan kadar prostaglandin dan nyeri haid secara signifikan.

1. Vitamin E

Vitamin E dapat mengatasi nyeri haid dengan menghambat biosintesis prostaglandin di mana Vitamin E akan menekan aktivitas enzim fosfolipase A dan siklooksigenase melalui penghambatan aktivasi post translasisi klooksigenase sehingga akan menghambat produksi prostaglandin. Sebaliknya vitamin E juga meningkatkan produksi prostasiklin dan PGE2 yang berfungsi sebagai vasodilator yang bisa merelaksasi otot polos uterus (Dawood, 2006).

Vitamin E banyak terdapat dalam minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan biji-bijian,

2. Niasin

(16)

dapat menyebabkan kelemahan otot, anoreksia, gangguang percernaan, dan kulit memerah.Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. 3. Vitamin B6

Vitamin B6 dapat menstimulasi membran sel dalam mentransfer dan meningkatkan magnesium intrasel yang berperan dalam relaksasi otot (Souza, 2000). Selain itu secara tidak langsung menurunnya kadar B6 dalam darah dapat menhambat hati dalam mengonjungsikan esterogen, sehingga esterogen meningkat dalam darah yang berdampak pada keluhan nyeri haid. Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacang, kentang dan pisang.

4. Kalsium

Kalsium bersama dengan magnesium berperan dalam tansmisi saraf. Jika otot kekurangan kalsium maka otot tidak dapat mengendur dan akan mengkibatkan kram (Hill, 2002).

5. Magnesium

(17)

6. Zink

Seperti halnya vitamin E, zink juga dapat menghambat sintesis progtaglandin dengan kemampuannya sebagai antiinflamasi dan katalisator antioksidan endogen yang dapat meningkatkan sirkulasi pembuluh darah mikro.

Sumber zink yang baik adalah makanan hewani, seperti daging, ayam, ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuh, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah.

2.4 Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih (Supariasa, 2001).

Status gizi pada remaja perlu diperhatikan karena pada masa ini remaja kan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada organ reproduksi.

2.4.1 Penilaian Status Gizi

Menurut Supariasa (2001) penilaian status gizi terdiri atas: 1. Penilaian status gizi secara langsung

a. Antropometri

(18)

umur dan tingkat gizi. Antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.

b. Klinis

Pemeriksaan klinis didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengna ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-prgan yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenhar tiroid. Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat. Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.

c. Bikimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti otot dan hati.

d. Biofisik

(19)

2. Penilaian status gizi secara tidak langsung a. Survei konsumsi makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu.

b. Statistik Vital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.

c. Faktor ekologi

Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.

2.4.2 Indeks Antropometri

Parameter antropometri merupakan dasar penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri.

a. Berat badan menurut umur (BB/U)

(20)

jumlah makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan normal, keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan karateristik berat badan ini, maka indeks berta badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini.

b. Tinggi badan menurut umur (TB/U)

Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring pertambahan umur.Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defesiensi gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relative lama. Berdasarkan kareteristik tersebut, maka indeks ini menggambarkan status gizi masa lalu yang leih erat kaitannya dengan status social ekonomi.

c. Berat badan menurut tinggi (TB/BB)

(21)

d. Lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U)

Lingkar lengan tas memberikan gambaran tentang kejadian jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas berkorelasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB. Lingkar lengan atas sebagaimana dengan berat badan merupakan parameter yang labil, dapat berubah-ubah dengan cepat. Oleh karena itu lingkar lengan atas merupakan indeks status gizi saat kini.

e. Indeks massa tubuh (IMT)

Indeks massa tubuh merupakan nilai untuk menentukan berat badan normal orang dewasa berumur diatas 18 tahun. IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.

f. Tebal lemak bawah kulit menurut umur

Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak bawah kulit (skinfold) dilakukan pada beberapa bagian tubuh, misalnya pada bagian lengan atas, lengan bawah, tulang belikat, ditengah garis ketiak, sisi dada, perut, suprailiaka, pada, tempurung lutut, dan pertengahan tungkai bawah.

(22)

g. Rasio lingkar pinggang dengan pinggul

Rasio pinggang dengan pinggul digunakan untuk melihat banyaknya lemak dalam perut yang dapat menunjukkan perubahan metabolisme termasuk daya tahan terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam lemak bebas, dibanding dengan banyaknya lemak bawak kulit atau pada kaki dan tangan. 2.4.3 Hubungan Status Gizi dengan Dismenorea

Hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya menstruasi adalah esterogen dan progesteron. Esterogen berfungsi mengatur siklus haid, sedangkan progesterone berpengaruh pada uterus yaitu dapat mengurangi kontraksi selama siklus haid. Agar haid tidak menimbulkan keluhan-keluhan, sebaiknya remaja mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga status gizinya baik.Status gizi dikatakan baik apabila nutrisi yang diperlukan baik protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin maupun air digunakan oleh tubuh sesuai kebutuhan.

Gizi yang kurang atau terbatas selain akan memengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh, juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan berdampak pada gangguan haid, tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya baik (Sibagariang, 2010).

(23)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Madhabala (2008) di New Delhi menyatakan bahwa dari 400 anak perempuan, prevalensi dismenorea ditemukan sangat tinggi (81,5% pedesaan dan 76% perkotaan). Di daerah pedesaan, remaja dismenorea ringan (71,84%) memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT)<16,5.Begitu juga dengan remaja putriyang mengalamidismenorea sedang dan berat juga memiliki IMT <16,5. Di daerah perkotaan, remaja yang mengalami dismenorearingan (38,05%) memiliki IMT<16,5. Seluruh remaja yang mengalami dismenorea berat dan 80% dari remaja yang mengalami dismenoreasedangjuga memiliki IMT<16,5. Semua gadis tanpa dismenorea memiliki IMT normal.Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara dismenorea dengan Indeks Massa Tubuh.

2.5 Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Dilihat dari kerangka konsep bahwa asupan gizi yang baik memperngaruhi kejadian dismenorea. Konsumsi sumber vitamin dan mineral yang cukup dan

Konsumsi sumber vitamin dan mineral 1. Jumlah asupan

makanan yang mengandung - Vitamin E - Vitamin B6 - Kalsium

- Zink Kejadian

Dismenorea

(24)

Gambar

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi per Hari Remaja Putri
Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Referensi

Dokumen terkait

perusahaan[23][24]. Perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya tidak terlepas dari nilai bisnis perusahaan tersebut. Keterjamninan bisnis menjadi penting manakala

Cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi kemandirian belajar siswa. Orang tua terlalu banyak melarang atau mengeluarkan kata “jangan” kepada

Effect of pH and Storage Temperatures on Antibacterial Activity of Bacteriocin Produced by Lactic Acid Bacteria Isolated from OGI.. British Microbiology

Dalam sistem pengendali konvensional dan pengendali digital digunakan sinyal analog/ kontinyu dan sinyal diskret.Sinyal kontinyu adalah sinyal yang nilainya dapat

Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kode

A point cloud generated from the photography, using Agisoft Photoscan structure from motion software, was compared with the registered laser scan points with a view to determining

The 13km 2 site is inscribed on the List of World Heritage in Danger due to the vulnerability of its many earthen structures, the rapid pace of modernization,

Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kode