• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Return On Asset Biaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Pengaruh Return On Asset Biaya"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengaruh Return On Asset, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional, Dan BI Rate Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah

Muadz Ahmad Muharrik (1202025223) Jurusan Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Abstract

This study aims to determine the effect of Return On Assets, Operating Expense and Operating Income and BI Rate on Mudharabah Deposit Revenue Sharing Rate at Sharia Commercial Bank. The test results showed that Retun On Asset positive and significant effect on the rate of Sharing Mudharabah deposits, with tcount at 3.363 and 1.705 ttable value (3.363> 1.705) with a significance of 0.002 <0.050. Operating Expenses and Operating Income positive and significant effect on the rate of Sharing Mudharabah deposits, with tcount at 2.966 and 1.705 ttable value (2.966> 1.705) with a significance of 0.006 <0.050. BI Rate has no effect and is not significant on Mudharabah Deposit Revenue Sharing Rate, with tcount value of 1.002 and ttable value 1.705 (1,002 <1,705) with significance of 0.326> 0.050. Hypothesis testing simultaneously Fcount (5,531)> Ftable (2, 98) at the significance level of 0.004 and df = (3:30). Thus it can be concluded that all independent variables simultaneously have a positive and significant effect on the dependent variable.Based on the autocorrelation test, Adjusted R Square value of 0.319, this means the variable Return On Asset, Operational Expenses and Operating Income and BI Rate explain 31.9% variable profit sharing rate mudharabah, while the remaining 68.1% are explained by other variables such as Return On Equity (ROE), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) and Financing Deposit Ratio (FDR).

(2)

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Asset, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional dan BI Rate terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Retun On Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, dengan nilai thitung sebesar 3,363 dan nilai ttabel 1,705 (3,363 > 1,705) dengan signifikansi sebesar 0.002 < 0,050. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, dengan nilai thitung sebesar 2,966 dan nilai ttabel 1,705 (2,966 > 1,705) dengan signifikansi sebesar 0,006 < 0,050. BI Rate tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, dengan nilai thitung sebesar 1,002 dan nilai ttabel 1,705 (1,002 < 1,705) dengan signifikansi sebesar 0,326 > 0,050. Pengujian hipotesis secara simultan nilai Fhitung (5,531) > Ftabel (2,98) pada tingkat signifikansi 0,004 dan df = (3:30). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.Berdasarkan uji autokorelasi, nilai Adjusted R Square sebesar 0,319, hal ini berarti variabel Return On Asset, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional dan BI Rate menjelaskan 31,9% variabel tingkat bagi hasil deposito mudharabah, sedangkan sisanya 68,1% dijelaskan oleh variabel lain seperti Return On Equity (ROE), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) dan Financing Deposit Ratio (FDR).

Kata Kunci : Return On Asset, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional, BI Rate dan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.

(3)

I.I Latar Belakang

Sistem perbankan berbasis syariah semakin menunjukan eksistensinya, tidak hanya di negara-negara Islam, tetapi juga di negara-negara barat, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah bank yang menerapkan konsep Islam. Perkembangan perbankan syariah atau perbankan adalah adanya larangan bunga dalam bank syariah sebagaimana sistem bunga yang dianut oleh bank konvensional, sehingga dalam menjalankan kegiatan operasinya, bank syariah menganut sistem bagi diberikan oleh bank juga mengalami perkembangan. Berbagai penelitian menemukan bahwa perilaku nasabah dalam memilih bank syariah didorong oleh faktor memperoleh keuntungan. seperti yang dikutip Nasrah (2008 : 62) faktor yang menjadi pertimbangan masyarakat menginvestasikan dananya di bank syariah adalah faktor return bagi hasil. Dengan demikian menjadi cukup penting bagi bank syariah untuk tetap menjaga kualitas tingkat

bagi hasil yang diberikan kepada nasabahnya. Nasabah penyimpan dana akan selalu mempertimbangkan tingkat imbalan yang diperoleh dalam melakukan investasi pada bank syariah. Jika tingkat bagi hasil bank syariah terlalu rendah maka tingkat kepuasan nasabah akan menurun dan kemungkinan besar akan memindahkan dananya ke bank lain.

Karakteristik nasabah yang demikian membuat tingkat bagi hasil menjadi faktor penentu kesuksesan bank syariah dalam menghimpun dana pihak ketiga. Seperti yang dikutip dalam penelitian Apriandika (2011) menyatakan besarnya bagi hasil yang diperoleh, ditentukan berdasarkan keberhasilan pengelola

dana untuk menghasilkan

(4)

perbankan di pengaruhi oleh faktor eksternal dan factor internal.

bank konvensional.

Identifikasi dan kejelasan bagaimana pengaruh faktor-faktor ini sangat penting bagi bank syariah dalam rangka menjaga kualitas bagi hasilnya kepada nasabah. Oleh karena itu penelitian ini berusaha memastikan hasil penelitian tersebut tidak hanya pada satu bank saja. Seiring perkembangan perbankan syariah di Indonesia, kajian-kajian dan penelitian-penelitian mengenai perbankkan syariah umumnya dan perilaku kinerja keuangan secara khusus terus dilakukan sebagai sarana sosialisasi dan sarana kajian tentang perbankan syariah.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA), terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

2. Untuk menganalisis pengaruh

Biaya Operasional dan

Pendapatan Operasional (BOPO), terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

3. Untuk menganalisis pengaruh BI Rate terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

4. Untuk menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), dan BI penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012 : 11) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat

positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, annalisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.

2.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah pada tahun 2011-2016.

Dalam menetapkan sampel penelitian, metode yang diambil menggunakan Purposive Sampling karena peneliti harus mengetahui karakteristik populasi terlebih dahulu untuk dapat dimasukkan ke dalam kriteria yang telah ditentukan. Kriteria-kriteria yang telah ditentukan peneliti sebagai berikut : 1. Bank Umum Syariah yang memberikan laporan keuangan secara periodik, khususnya pada tahun 2011-2016.

(5)

5. Bank Umum Syariah yang pada tahun 2011-2016 memiliki rata-rata Return On Asset lebih dari 0,6 %.

Daftar sampel yang memenuhi kriteria :

1. PT Bank Syariah Mandiri 2. PT Bank Mega Syariah 3. PT Bank BNI Syariah 4. PT Bank BCA Syariah 5. PT Bank BRI Syariah

2.3 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis akuntansi, analisis statistik deskriptif, analisis regresi berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji hipotesis (uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji F)), dan uji koefisien determinasi (R2).

III. Pembahasan

3.1 Analisis Akuntansi

Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Hal ini dilakukan dengan mempelajari peristiwa perusahaan, melihat dampak kebijakan akuntansi

terhadap pelaporan keuangan

menyesuaikan laporan tersebut agar lebih mencerminkan keadaan ekonomi yang mendasarinya dan membuatnya lebih sesuai untuk analisis.

3.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistika yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Analisis statistik deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Sugiyono, 2012 : 14). Pada analisis ini akan dibahas mengenai Return On Asset, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional dan BI Ratae terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah. Analisis ini digunakan dalam penelitian ini adalah nilai maksimum, nilai minimum, mean, dan standar deviasi.

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

30 -,04 3,81 1,2203 ,78935

30 73,00 99,00 88,5703 6,23022

30 5,00 7,53 6,6120 ,80048

30 2,50 8,10 4,8083 1,26218

30 dengan jumlah data (N) sebanyak 30 memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 1,2203 dengan nilai minimum sebesar -0,4 dan nilai maximum sebesar 3,81, sedangkan standar deviasinya 0,78935.

(6)

73,00 dan nilai maximum sebesar sebesar 5,00 dan nilai maximum sebesar 7,53 dan standar deviasinya 0,80048

4. Variabel Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah (Y) dengan jumlah data (N) sebanyak 30 memiliki nilai rata-rata (mean) 4,8083 dengan nilai minimum sebesar 2,50 dan nilai maximum sebesar 8,10 dan standar deviasinya 1,26218.

3.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara variable bebas (X) dengan

diinterpretasikan sebagai berikut :

1. Konstantsa sebesar -9,059 artinya jika Return On Asset (X1), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (X2)) dan BI Rate (X3) nilainya 0, maka potensi Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah (Y) cenderun turun -9,059..

2. Koefisien regresi Return On Asset (X1) bernilai positif sebesar 1,011, artinya jika variabel independen lain bernilai tetap dan variabel Return On Asset (X1) mengalami kenaikan 1%, maka tingkat bagi hasil (Y) mengalami kenaikan sebesar 1,011 dan sebaliknya.

3. Koefisien regresi Biaya Opersional dan Pendapatan Operasional (X2) bernilai positif tingkat bagi hasil (Y) mengalami kenaikan sebesar 0,121 atau sebaliknya.

(7)

Plot of Regression Standardized Residual sebagai berikut :

Sumber : Output SPSS Versi 21, 2017

Hasil uji normalitas dengan menggunakan normal probability plot dapat dilihat pada gambar di atas bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam model regresi ini berdistribusi secara normal. Selanjutnya selain melakukan uji tersebut, dapat dilihat dengan cara uji Kolmogrov Smirnov. Berikut ini tabel uji Kolmogrov Smirnov yang bertujuan untuk mendeteksi normalitas

Sumber : Output SPSS Versi 21, 2017

Berdasarkan tabel di atas, nilai masing-masing variabel (Asymp. Sig. (2-tailed)) sebesar 0,674. Nilai tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai yang ditetapkan sebesar 0,05, nilai signifikan dari uji normalitas sebesar 0.674 lebih besar

dari 0,05 (0,674 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Asset, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional dan BI Rate

memenuhi uji normalitas.

Perhitungan tersebut didukung grafik P-Plot of Regression Standardized Residual

3.5 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian ini dilakukan dengan menghitung nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 (VIF < 10) dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,10 (10%), maka dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.

Sumber : Output SPSS Versi 21, 2017

Berdasarkan Tabel di atas, maka dapat disimpulkan nilai tolerance Return On Asset (X1), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (X2) dan BI Rate (X3) > 0,10 dan nilai VIF-nya < 10. Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Hal ini

menunjukkan tidak terjadi

(8)

3.6 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dalam sebuah model regresi dengan tujuan suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari setiap pengamatan ke pengamatan lainnya

berbeda, maka disebut

heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini akan digunakan metode chart (diagram scatterplot)

Sumber : Output SPSS Versi 21, 2017

Grafik scatterplot tersebut menunjukkan titik-titik menyebar secara tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat dikatakan pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.7 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (uji DW).

Berdasarkan pada tabel di atas, hasil perhitungan tersebut diketahui nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1,984. Jika dibandingkan dengan tabel pada nilai signifikansi 5%, jumlah sampel (n) = 30 dengan jumlah variabel independen (k) = 3 maka dapat diperoleh nilai dL sebesar 1,2138 dan nilai dU sebesar 1,6498. Sehingga dapat dihitung dU = 2,3502 dan 4-dL = 2,7862. Adapun kriteria yang ditentukan untuk memenuhi uji autokorelasi bila ada DW terletak du < d < 4-du atau (1,6498< d < 2,3502).

Hasil Durbin-Watson (DW) dapat digambarkan sebagai berikut :

Dari gambar diatas, menunjukan tidak terjadi autokorelasi.

3.8 Uji Parsial (Uji t)

(9)

Berdasarkan tabel di atas, didapat hasil sebagai berikut :

1. Berdasarkan tabel di atas, pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Tingkat bagi hasil

deposito mudharabah

menunjukan nilai thitung (3,363) > ttabel (1,705) dan nilai signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

2. Berdasarkan table di atas, pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudhrabah menunjukan nilai thitung (2,966) > ttabel (1,705) dan nilai signifikansi 0,006 < 0,05 yang berarti bahwa Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

3. Berdasarkan tabel di atas, pengaruh BI Rate terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah menunjukan nilai thitung (1,002) < ttabel (1,705) dan nilai signifikansi 0,326 > 0,05 yang berarti bahwa BI Rate berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

3.9 Uji Simultan (Uji F)

Pengujian hipotesis uji F digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel independen mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel dependen.

Berdasarkan tabel di atas menunjukan nilai Fhitung 5,531 > Ftabel 2,98 maka H4 diterima yang artinya secara simultan Return On Asset, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional dan BI Rate bepengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05, maka dapat dijelaskan bahwa H4 diterima dan dapat dinyatakan bahwa Return On Asset, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional dan BI Rate berpengarun positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

3.10 Uji Koefisien Determinasi (R2)

(10)

Berdasarkan tabel di atas, nilai mudharabah, sedangkan sisanya 68,1% (100%-31,9%) dijelaskan oleh variabel lain seperti Return On Equity (ROE), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) dan Financing Deposit Ratio (FDR).

IV. Penutup 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan yang telah dilakukan penulis, adapun pembahasannya sebagai berikut :

1. Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial (uji t), diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Uji t pada dasarnya menunjukan signifikan atau tidak pengaruh satu varibael independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen yang diuji tingkat signifikansi 0,05. Pengujian dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel, pengaruh Return On Asset terhadap Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah

menunjukan nilai thitung sebesar 3,363 > 1,705 dan taraf

2) Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap Tingkat Bagi Hasil diinterpretasikan bahwa Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional berpengaruh

signifikansinya sebesar (0,326 > 0,05) maka dapat diinterpretasikan bawa BI Rate berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Tingkat

Bagi Hasil Deposito

Mudharabah.

2. Berdasarkan pengujian hipotesis secara simultan bahwa nilai fhitung menunjukan nilai sebesar 5,531 dan nilai ftabel sebesar 2,98 (5,531 > 2,98) dan tingkat signifikansinya sebesar 0,004 < 0,05, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Return On Asset,

(11)

Pendapatan Operasional dan BI Rate secara simultan berpengauh positif dan signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.

3. Berdasarkan uji autokorelasi nilai Adjusted R Square sebesar 0,319, hal ini berarti variabel Return On Asset, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional dan BI Rate menjelaskan 31,9% variabel Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, sedangkan sisanya 68,1% (100%-31,9%) dijelaskan oleh variabel lain seperti Return On Equity (ROE), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) dan Financing Deposit Ratio (FDR).

4.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat diambil saran sebagai berikut :

1. Return On Asset merupakan alat pengukur kinerja keuangan yang paling sering digunakan, karena dari rasio tersebut para pemegang kepentingan dapat mengukur keadaan perusahaan dan melihat sebaik apa perusahaan tersebut dapat menghasilkan laba dalam mengelola asetnya. Karena dapat berdampak pada kepercayaan investor dan para pemilik deposito pada perbankan tersebut. Oleh karena itu, disarankan bagi perbankan syariah agar selalu memanfaatkan aset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin sehingga dapat memberikan bagi hasil yang lebih baik untuk nasabahnya.

2. Biaya Operasional dan

Pendapatan Operasional

merupakan salah satu rasio untuk mengukur tingkat efisiensi suatu bank, semakin tinggi rasio BOPO maka bank tersebut semakin tidak efisien. Oleh karena itu bank syariah perlu memperhatikan tingkat efisiensi nya, maka semakin efisien perusahaan/bank maka laba yang di capai akan semakin tinggi. Sehingga para investor dan pemilik deposito pun akan semakin percaya untuk menabungkan uang nya di bank tersebut.

3. BI Rate merupakan suku bunga acuan Bank Indonesia, biasanya kenaikan BI Rate direspon dengan kenaikan tingkat suku bunga bank konvesional. Namun, kenaikan tingkat bunga tersebut tidak mempengaruhi bank syariah secara langsung, karena dalam menjalankan usaha nya bank syariah tidak terlalu mengacu kepada suku bunga atau BI Rate. Namun untuk mengatasi naik nya tingkat suku bunga, sebaiknya bank syariah melakukan beberapa kebijakan internal seperti menaikan bagi hasil yang ditawarkan, menaikan bagi hasil pada tabungan dan deposito sehingga akan meningkatkan minat masyarakat untuk menyimpan dana di bank syariah.

(12)

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) dan Financing Deposit Ratio (FDR). Dengan tujuan dapat memperoleh hasil yang lebih bervariasi yang menggambarkan apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito Mudharabah.

DAFTAR PUSTAKA

Apriandika, Rangga. (2011). Analisis Hubungan Kinerja Keuangan terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah. Skripsi. Lampung : Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Lampung

M. Syafii Antonio. (2009). Bank Syariah, Dari Teori

Kepraktik. Jakarta : Gema

Insani.

Nasrah Mawardi. (2008) . Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil

Deposito Mudharabah

Muthlaqah: Studi pada Unit Syari’ah Bank X. Jurnal Eksis Volume 4 No 1, Februari 2008. Depok : Pogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Jika sekering yang berhembus cepat atau memiliki apa yang disebut waktu kliring pendek dipasang di sirkuit, flash busur berikutnya akan kecil karena tidak punya

LKPD Kabupaten Poso Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2013 lebih banyak mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK Perwakilan Sulawesi Tengah, walaupun

Kalibrasi adalah penyesuaian ukuran yang sebenarnya terhadap pengukuran yang dilakukan pada citra, kalibrasi sangat diperlukan ketika berhubungan dengan image dan camera, karena

³ Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan alam siswa kelas IV SD Negeri 010 Banjar Panjang Kecamatan

Skripsi dengan judul “PENERIMAAN PENONTON MENGENAI DESAKRALISASI TOKOH DAN SIMBOL AGAMA DALAM FILM HOROR INDONESIA PASCA ORDE BARU” telah disusun sebagai salah

Store Atmosphere dapat menimbulkan kenyamanan yang pada akhirnya akan menciptakan suasana yang menarik bagi konsumen sehingga dapat mempengaruhi konsumen untuk berbelanja..

Standar deviasi yang rendah menunjukan bahwa titik data cenderung mendekati mean (rata-rata), sedangkan standar deviasi yang tinggi menunjukan bahwa titik data

Satriyani (2011) dengan judul Analisis Jaringan Kerja untuk Penjadwalan Kegiatan dan Alokasi Pembiayaan pada Proyek Pembangunan Kompek Gedung Serbaguna menggunakan Critical