• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran akhlakul karimah dalam perkembanga (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran akhlakul karimah dalam perkembanga (1)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN AKHLAKUL KARIMAH DALAM PERKEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI

Ditulis Oleh :

Raden Muhammad Ridhwan Satria Kumara ( IPS ) Ichwan Ghozy ( IPA )

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU IQRA’ KOTA BENGKULU OKTOBER

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan pertolongannya kami dapat menyelesaiakan karya tulis yang berjudul ‘Peran Akhlakul Karimah dalam Perkembangan Sains dan Teknologi’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan karya tulis ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi informasi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya tulis ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya tulis ini. Karena itu kami berharap semoga karya tulis ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Semoga karya tulis yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi, aamiinn

Wassalamualaikum wr.wb

Bengkulu, Oktober 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1... Lat ar Belakang... 1 1.2...Tuju

an dan Manfaat Penulisan... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Imu dan Teknologi... 3 2.2 Pengertian Akhlakul Karimah... 4 2.3 Pandangan Islam Terhadap IPTEK... 7 2.4 Penyikapan terhadap perkembangan IPTEK...

...11 2.5 Hubungan Iptek dan Agama...

...13 2.6 Analisis Kandungan Ayat Al-Quran...

...18

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan... ...20 3.2. Saran...

...20

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, sains dan teknologi mengalami perkembangan yang begitu pesat bagi kehidupan manusia. Karena keduanya sudah menjadi simbol kemajuan pada abad ini dan menjadi tolak ukur di era modern ini Oleh karena itu apabila bangsa atau negara tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi, maka bangsa atau negara itu dapat dikatakan negara tidak maju.

Realitanya, negara islam semakin tertinggal dengan perkembangan teknologi. Negara islam barada jauh dari negara-negara barat yang telah mampu mengembangkan dengan pesat sains dan teknologi. Bahkan perlahan telah dunia. Jika yang terjadi demikian, maka negara islam akan tergilas dengan negara barat. Padahal islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan research dan beresperimen dalam hal apa pun, termasuk sains dan teknologi.

Pandangan Al-Qur’an tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw.

(6)

Hendaknya perkembangan sains dan teknologi itu tidak meninggalkan nilai agama. Bagaimana agama merupakan pedoman atau pegangan dalam menjalankan sesuatu hal, lebih khusus pada akhlakul karimah sebagai sikap dan perilaku yang harus dimiliki seseorang dalam menyikapi pesatnya perkembangan sains dan teknologi. Karena pada masa sekarang masyarakat mengalami krisis akhlakul karimah dalam menyikapi arus perkembangan teknolog. Berdasarkan hal tersebut, penulis menulis karya ilmiah dengan judul "PERAN AKHLAKUL KARIMAH DALAM PERKEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI"

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Memahami arti akhlakul karimah dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam mengatasi perkembangan teknologi.

2. Dapat menyikapi perkembangan sains dan teknlogi dengan baik dan tidak terlepas dari nilai-nilai agama.

(7)
(8)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu dan Teknologi

Kata ilmu berasal dari bahasa arab: 'alima (ia telah mengetahui). Kata jadian; 'ilmu berarti pengetahuan. Dan memang dalam bahasa indonesia

sehari-hari ilmu diidentikkan dengan pengetahuan (Sidi, 1997).

Menurut Paul Freedman dari buku the prinsiplesof scientific research

memberi batasan ilmu sebagai berikut: ilmu adalah suatu bentuk aktifitas manusia yang dengan melakukannya umat manusia memperoleh sesuatu pengetahuan dan pemahaman yang senantiasa lebih lengkap dan lebih cermat tentang alam di masa lampau, sekarang dann kemudian hari, serta suatu kemampuan yang meningkat untuk menyesuaikan dirinya dan mengubah lingkungannya serta mengubah sifat-sifatnya sendiri (Miska, 2006).

غغببتت لتوت كتيبلتإغ ههللا نتستحبأت امتكت نبسغحبأتوت ايتنبددهلا نتمغ كتبتيبصغنت ستنبتت لتوت ةترتخغلتاب رتاددتلا ههللا كتاتتآت امتيبفغ غغتتبباوت

نتيبدغسغفبمهلبا بدهحغيه لت هتللا ندتإغ ضغربلتاب يفغ دتاستفتلاب

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash: 77)

(9)

Adapun teknologi yaitu, "Penerapan konsep ilmiah yang tidak hanya bertujuan menjelaskan gejala-gejala alam untuk tujuan pengertian dan pemahaman", namun lebih jauh lagi bertujuan memanipulasi faktor-faktor yang terkait dalam gejala-gejala tersebut, untuk mengontrol dan mengarahkan proses yang terjadi.

Jadi, teknologi di sini berfungsi sebagai sarana memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia. Dengan kata lain, teknologi adalah: "Penerapan sains secara sistematis untuk memengaruhi dan mengendalikan alam di sekeliling kita, dalam suatu proses produktif ekonomis untuk meng-hasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia"(Baiquni, 1979)

Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah dalam ayat-ayat berikut:

“Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39] : 9).

“Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, benar-benar ia telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (berdzikir) dari firman-firman Allah.” (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Mujaadilah [58] :11)

2.2 Pengertian Ahklakul Karimah

(10)

SAW dengan mengikuti ajaran-ajarannya, serta kepada sesama manusia dengan selalu bersikap baik kepada sesama. Akhlak terpuji adalah akhlak yang meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT dan juga dalam pandangan manusia.

Memiliki akhlak yang baik atau akhlak mulia bagi setiap manusia adalah suatu hal yang sangat penting. Karena dimanapun kita berada, apapun pekerjaan kita, akan di senangi oleh siapa pun. Artinya, akhlak menentukan baik buruknya seseorang di hadapan sesama.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa yang dimaksud dengan akhlak terpuji adalah sikap atau perbuatan seorang muslim baik dari segi ucapannya ataupun perbuatannya yang tidak melanggar dari apa yang telah dicontohkan Rasulullah SAW dan ajaran-ajaran islam.

Ada beberapa contoh sikap terpuji yang harus di miliki dan di amalkan oleh

setiap orang terutama bagi seorang muslim, diantaranya (Teguh, 2013):

1. Amanah (dapat dipercaya)

Amanah merupakan salah satu sifat terpuji yang di miliki oleh rasulullah SAW yang harus di contoh oleh kita selaku umatnya. Sifat dapat dipercaya artinya menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya tanpa di lebih-lebihkan atau di kurangi.

2. Shidiq (benar)

Shidiq juga merupakan salah satu sifat terpuji yang dimiliki Rasulullah SAW. Dalam kehidupan sehari-hari shidiq dapat diartikan jujur. Seorang muslim harus bersikap jujur dalam setiap ucapan atau perbuatan, karena kejujuran merupakan salah satu kunci dari kesuksesan.

3. Adil

(11)

pemimpin, maka hendaklah ia bersikap adil dan harus berupaya sekuat tenaga untuk selalu menegakkan keadilan.

4. Memaafkan

Kita sebagai seorang muslim harus menyadari bahwa siapa pun sebagai manusia pasti mengalami kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu, dalam menjalani kehidupan sehari-hari hendaknya kita selalu memiliki jiwa yang lapang dan berhati besar sehingga mudah memaafkan kesalahan-kesalahan yang di perbuat oleh orang lain.

5.Tolong-Menolong

Tiada ada manusia yang dapat hidup berdiri sendiri, tanpa memerlukan bantuan orang lain walaupun setinggi apapun jabatan yang dimilikinya dan sekaya apapun harta yang dipunyainya. Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti membutuhkan pertolongan orang lain. Oleh karena itu islam sangat menganjurkan kepada umatnya agar saling tolong-menolong dengan sesama, baik berupa materi, tenaga atau pikiran.

6.Kerja Keras

Di dunia ini tidak ada kesuksesan tanpa adanya usaha, tidak ada yang bersifat bim salabim, hanya dengan membalikan telapak tangan, melaikan semuanya harus melalui proses sebab akibat dan itu merupakan sunnatullah. Kesuksesan dapat diraih dengan cara berusaha dan bekerja keras. Karna sesungguhnya Allah menyukai hambanya yang mau bersungguh-sungguh dalam mengerjakan segala amal kebaikan.

7.Islakh

Yang dimaksud islakh di sini adalah usaha mendamaikan antara dua orang atau lebih yang bertengkar atau bermusuhan, atau mendamaikan dari hal-hal yang dapat menimbulkan peperangan dan permusuhan.

(12)

seorang manusia yang sedang bertikai atau bermusuhan. karena dengan perdamaian itu akan lahir kesadaran. Dengan kesadaran ia akan mengakui segala kekhilafan dan kealpaan.

8.Silaturrahim

Istilah silaturrahim tersusun dari kata sillah (menyambung) dan rahimi (tali persaudaraan). Adapun maksudnya adalah usaha untuk menyambung, mengikat, dan menjalin kasih sayang atau tali persaudaraan antara sesama manusia, terutama dangan sanak keluarga (kerabat). Manusia pertama di alam semeata ini adalah Nabi Adam As dan Siti Hawa. Untuk itu semua manusia di muka bumi ini pada hakekatnya adalah saudara. Maka dari itu kita sebagai umat islam, marilah kita jalin silaturrahim agar terciptanya tali persaudaraan antar sesama muslim.

2.3 Pandangan Islam terhadap IPTEK

Bahwa kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang diakibatkannya.

Peradaban Barat moderen dan postmodern saat ini memang memperlihatkan kemajuan dan kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi umat manusia. Namun karena kemajuan tersebut tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan kesejahteraan material bagi sebagian individu dan sekelompok tertentu.

(13)

penderitaan kolonialisme-imperialisme (penjajahan) di Dunia Timur & Selatan.

Kemajuan Iptek di Barat, yang didominasi oleh pandangan dunia dan paradigma sains (Iptek) yang positivistik-empirik sebagai anak kandung filsafat-ideologi materialisme-sekuler, pada akhirnya juga telah melahirkan penderitaan dan ketidakbahagiaan psikologis/ruhaniah pada banyak manusia baik di Barat maupun di Timur.

Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan Iptek yang lepas dari kendali nilai-nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: tsunami, gempa dan kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya polusi industri di negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga, seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata Jepang. Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dan lainnya.

Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

(14)

sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian besar bangsa-bangsa Muslim.

Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi ajaran suci Ilahiah dan peradaban dan Iptek Islam yang jaya di masa lalu, justru kini terpuruk di negerinya sendiri, yang sebenarnya kaya sumber daya alamnya, namun miskin kualitas sumberdaya manusianya (pendidikan dan Ipteknya). Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan dunia hanya dikuasai oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80% penduduk dunia di negara-negara miskin hanya memperebutkan remah-remah sisa makanan pesta pora bangsa-bangsa negara maju.

Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam minyak dan gas bumi, justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM. Ironis bahwa di tengah keberlimpahan hasil produksi gunung emas-perak dan tembaga serta kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, justru mengalami kesulitan dan krisis ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit akibat kemiskinan rakyat.

Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi dan moral bangsa dan umat. Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-karakter dan moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah swt. Serta melawan pengaruh buruk budaya sampah dari Barat yang Sekular, Matre dan hedonis (mempertuhankan kenikmatan hawa nafsu).

(15)

terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.

Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular, maka Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah swt dan mengembang amanat Khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada

kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil

’Alamin). Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-Quran yang mementingkan proses perenungan, pemikiran dan pengamatan terhadap berbagai gejala alam, untuk ditafakuri dan menjadi bahan dzikir (ingat) kepada Allah. Yang paling terkenal adalah ayat:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imron [3] : 190-191)

(16)

Bagi umat Islam, kedua-duanya adalah merupakan ayat-ayat (atau tanda-tanda) ke-Mahakuasa-an dan Keagungan Allah swt. Ayat tanziliyah/naqliyah

(yang diturunkan atau transmited knowledge), seperti kitab-kitab suci dan

ajaran para Rasul Allah (Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran), maupun ayat-ayat kauniyah (fenomena, prinsip-prinsip dan hukum alam), keduanya bila dibaca, dipelajari, diamati dan direnungkan, melalui mata, telinga dan hati akan semakin mempertebal pengetahuan, pengenalan, keyakinan dan keimanan kita kepada Allah swt.

Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama lain. Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang sama. Keduanya saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan integratif (Samantho, 2004).

2.4 Penyikapan terhadap Perkembangan IPTEK

Setiap manusia diberikan hidayah dari Allah swt berupa “alat” untuk mencapai dan membuka kebenaran. Hidayah tersebut adalah (1) indera, untuk menangkap kebenaran fisik, (2) naluri, untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup manusia secara probadi maupun sosial, (3) pikiran dan atau kemampuan rasional yang mampu mengembangkan kemampuan tiga jenis pengetahuan akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi). Akal juga merupakan penghantar untuk menuju kebenaran tertinggi, (4) imajinasi, daya khayal yang mampu menghasilkan kreativitas dan menyempurnakan pengetahuannya, (5) hati nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat menangkap kebenaran tingkah laku manusia sebagai makhluk yang harus bermoral.

نتيببغذدغكتمهلبا ةهبتقغاعت نتاكت فتيبكت اورهظهنبافت ضغربلتاب يفغ اورهيبسغفت نننتسه مبكهلغببقت نبمغ تبلتخت دبقت

(17)

Dalam menghadapi perkembangan budaya manusia dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, dirasakan perlunya mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-norma Islam dengan perkembangan tersebut. Menurut

Mehdi Ghulsyani (1995) dalam Anonim, 2013, dalam menghadapi

perkembangan IPTEK ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok; (1) Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Quran yang sesuai; (2) Kelompok yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami, (3) Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.

Untuk kelompok ketiga ini memunculkan nama Al-Faruqi yang mengintrodusir istilah “islamisasi ilmu pengetahuan”. Dalam konsep Islam pada dasarnya tidak ada pemisahan yang tegas antara ilmu agama dan ilmu non-agama. Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan yang dikembangkan manusia merupakan “jalan” untuk menemukan kebenaran Allah itu sendiri. Sehingga IPTEK menurut Islam haruslah bermakna ibadah. Yang dikembangkan dalam budaya Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK yang mampu mengantarkan manusia meningkatkan derajat spiritialitas, martabat manusia secara alamiah. Bukan IPTEK yang merusak alam semesta, bahkan membawa manusia ketingkat yang lebih rendah martabatnya.

(18)

dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas (Anonim, 2013).

2.5 Hubungan Iptek dan Agama

Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek: (a) berseberangan atau bertentangan, (b) bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai, (c) tidak bertentangan satu sama lain, (d) saling mendukung satu sama lain, agama mendasari pengembangan iptek atau iptek mendasari penghayatan agama.

Pola hubungan pertama adalah pola hubungan yang negatif, saling tolak. Apa yang dianggap benar oleh agama dianggap tidak benar oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula sebaliknya. Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan iptek akan menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran agama dan pendalaman agama dapat menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran ilmu pengetahuan. Orang yang ingin menekuni ajaran agama akan cenderung untuk menjauhi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh manusia. Pola hubungan pertama ini pernah terjadi di zaman Galileio-Galilei. Ketika Galileo berpendapat bahwa bumi mengitari matahari sedangkan gereja berpendapat bahwa matahari lah yang mengitari bumi, maka Galileo dipersalahkan dan dikalahkan. Ia dihukum karena dianggap menyesatkan masyarakat.

(19)

Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan iptek tidak dikaitkan dengan penghayatan dan pengamalan agama seseorang karena keduanya berada pada wilayah yang berbeda. Baik secara individu maupun komunal, pengembangan yang satu tidak mempengaruhi pengembangan yang lain. Pola hubungan seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler yang sudah terbiasa untuk memisahkan urusan agama dari urusan negara/masyarakat.

Pola ke tiga adalah pola hubungan netral. Dalam pola hubungan ini, kebenaran ajaran agama tidak bertentangan dengan kebenaran ilmu pengetahuan tetapi juga tidak saling mempengaruhi. Kendati ajaran agama tidak bertentangan dengan iptek, ajaran agama tidak dikaitkan dengan iptek sama sekali. Dalam masyarakat di mana pola hubungan seperti ini terjadi, penghayatan agama tidak mendorong orang untuk mengembangkan iptek dan pengembangan iptek tidak mendorong orang untuk mendalami dan menghayati ajaran agama.

Keadaan seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler. Karena masyarakatnya sudah terbiasa dengan pemisahan agama dan negara/masyarakat. Maka. ketika agama bersinggungan dengan ilmu, persinggungan itu tidak banyak mempunyai dampak karena tampak terasa aneh kalau dikaitkan. Mungkin secara individu dampak itu ada, tetapi secara komunal pola hubungan ini cenderung untuk tidak menimbulkan dampak apa-apa.

(20)

Kalau kita simak pernyataan eksplisit GBHN 1993-1998 tentang kaitan pengembangan iptek dan agama, akan kita lihat bahwa pola hubungan yang diharapkan adalah pola hubungan ke tiga, pola hubungan netral. Ajaran agama dan iptek tidak bertentangan satu sama lain tetapi tidak saling mempengaruhi. Pada Bab II, G. 3. GBHN 1993-1998, yang telah dikutip di muka, dinyatakan bahwa pengembangan iptek hendaknya mengindahkan nilai-nilai agama dan budaya bangsa. Artinya, pengembangan iptek tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya bangsa. Tidak boleh bertentangan tidak berarti harus mendukung. Kesan hubungan netral antara agama dan iptek ini juga muncul kalau kita membaca GBHN dalam bidang pembangunan Agama dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tak ada satu kalimat pun dalam pernyataan itu yang secara eksplisit menjelaskan bagaimana kaitan agama dengan iptek. Pengembangan agama tidak ada hubungannya dengan pengembangan iptek.

Akan tetapi, kalau kita baca GBHN itu secara implisit dalam kaitan antara pembangunan bidang agama dan bidang iptek, maka kita akan memperoleh kesan yang berbeda. Salah satu asas pembangunan nasional adalah Asas Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berarti

"... bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan, dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral,dan etik dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila".

Di bagian lain dinyatakan bahwa pembangunan bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan, antara lain, untuk memperkuat landasan spiritual, moral, dan etik bagi pembangunan nasional.

(21)

Dalam kaitannya dengan pengembangan iptek nasional, agama diharapkan dapat menjiwai, menggerakkan, dan mengendalikan pengembangan iptek nasional tersebut.

Pola hubungan antara agama dan iptek di Indonesia saat ini baru pada taraf tidak saling mengganggu. Pengembangan iptek dan pengembangan kehidupan beragama diusahakan agar tidak saling tabrak pagar masing-masing. Pengembangan agama diharapkan tidak menghambat pengembangan iptek sedang pengembangan iptek diharapkan tidak mengganggu pengembangan kehidupan beragama. Konflik yang timbul antara keduanya diselesaikan dengan kebijaksanaan.

Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu ada polemik di surat kabar tentang tayangan televisi swasta yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai agama (misalnya, penonjolan aurat wanita, cerita perselingkuhan). Pihak yang berkeberatan mengatakan bahwa hal itu dapat merusak mental masyarakat. Tetapi, pihak yang tidak berkeberaan dengan acara seperti itu mengatakan bahwa 'kalau anda tidak senang dengan acara itu, matikan saja televisinya.'

Perusahaan televisi swasta adalah perusahaan yang harus memikirkan keuntungan dan ia akan berusaha menayangkan film yang digemari masyarakat. Kalau masyarakatnya senang film erotis dan sadis, maka film itu pulalah yang akan memperoleh rating tinggi dan diminati oleh pemasang iklan. Ini adalah pemikiran yang sekuler, yang memisahkan urusan dagang dari agama. Tugas pengusaha adalah mencari untung sebanyak-banyaknya, sedang mendidik kehidupan beragama masyarakat adalah tugas guru agama dan ulama. Kasarnya, tugas setan memang menggoda manusia sedang mengingatkan manusia adalah tugas nabi.

Polemik ini diselesaikan dengan penerapan sensor intern dari perusahaan televisi swasta. Kini adegan ciuman bibir antara lelaki perempuan, yang biasa kita lihat di bioskop, tidak akan kita temukan di televisi.

(22)

padahal ada dan belum diselesaikan. Sebagai contoh adalah teori tentang asal usul manusia yang diajarkan di sekolah. Guru biologi mengajarkan bahwa menurut sejarahnya, manusia itu berasa dari suatu jenis tertentu yang kemudian pecah menjadi dua cabang: yang satu mengikuti garis pongid yang akhirnya menjadi kera modern, yang lain mengikuti garis manusia yang berkembang mulai dari manusia kera purba sampai ke manusia modern. Guru agama Islam mengajarkan bahwa, berdasarkan dalil-dalil naqli, manusia itu diciptakan oleh Allah s.w.t. dalam bentuknya seperti sekarang.

Ini adalah pertentangan teori yang klasik, antara teori evolusi dan teori ciptaan, yang pernah melanda Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu. Di dunia ilmu pengetahuan, konflik itu tetap berlangsung sampai sekarang walaupun kelompok pendukung teori ciptaan ini jumlahnya makin sedikit jika dibandingkan dengan mereka yang mempercayai teori evolusi. Di bidang ilmu, konflik antara teori yang satu dengan yang lain adalah wajar dan merupakan rahmat. Konflik semacam inilah yang menimbulkan paradigma baru dalam ilmu pengetahuan dan menghasilkan teori-teori baru. Akan tetapi, jika konflik semacam ini diajarkan di sekolah tanpa diselesaikan, maka kebingungan lah yang akan menjadi akibatnya. Di Amerika, konflik ini diselesaikan dengan melarang diajarkannya teori ciptaan di seluruh sekolah negeri.

(23)

2.6 Analisis Kandungan Ayat al-Quran

Sebagian orang yang rendah pengetahuan keislamannya beranggapan bahwa al-Qur’an adalah sekedar kumpulan cerita kuno yang tidak mempunyai manfaat bagi kehidupan modern, apalagi jika dihubungkan dengan kemajuan IPTEK saat ini. Al-Qur’an menurut mereka cukuplah dibaca untuk sekedar mendapatkan pahala bacaannya, tidak untuk digali kandungan ilmu

Muhammad saw adalah perintah untuk membaca/belajar (QS 96 : 1-5) dan menggunakan akal, bukan perintah untuk shalat, puasa, atau dzikrullah. Hal ini menunjukkan perhatian Islam yang besar terhadap ilmu pengetahuan.

2. Allah SWT mengangkat manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi,

bukan para malaikat-Nya, karena manusia memiliki ilmu pengetahuan (QS 2 : 31-33). Dengan kelebihan ilmu pengetahuan itu juga, Allah SWT memuliakan Adam as sehingga malaikat bersujud padanya.

3. Manusia yang memiliki derajat yang paling tinggi disisi Allah SWT adalah

manusia yang memiliki iman dan ilmu (QS 58 : 11). Iman membawa manusia pada ketinggian di akhirat, dan ilmu membawa manusia pada ketinggian di dunia.

4. Syarat untuk menjadi pemimpin dalam Islam ada 2 hal, yaitu ilmu yang

tinggi dan fisik yang sehat (QS 2 : 247). Ini menunjukkan betapa tingginya penghargaan Islam kepada nilai-nilai ilmu dan kesehatan.

5. Allah SWT melarang manusia untuk melakukan suatu pekerjaan tanpa

(24)

dalam berbagai bidang ilmu dan menganjurkan umatnya untuk menjadi seseorang yang profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.

(25)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka diambil suatu kesimpulan:

 Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan.

 Akhlak merupakan fondasi yang kokoh bagi terciptanya hubungan baik

antara hamba dengan Allah swt dan antara sesama mausia.

 Iptek akan memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar bagi

kesehjateraan hidup umat manuia bila iptek disertai asas iman dan taqwa kepada Allah swt dan sebaliknya tanpa asas imtaq iptek bisa disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang bersifat destruktif. iptek dapat mengancam nilai kemanusiaan.

 Peran islam terhadap perkembangan sains dan teknologi yaitu, pertama,

menjadikan kaidah islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. kedua, menjadikan syariat islam (yang lahir dari kaidah islam) sebagai standar bagi pemanfaatan sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. http://www.alhassanain.com/indonesian/book/book

/history_library/various_books/iptek_dan_islam/006.html ( Diakses 1 Oktober 2014)

Baiquni. 1979. Pengertian ilmu pengetahuan dan teknologi. Jakarta

Miska, A. 2006. Epistemologi Islam Pengantar Filsafat Pengetahuan Islam.

Jakarta: UI-Press

Samantho, A. 2004.IPTEK dari Sudut Pandang Islam. ICAS. Jakarta

Sidi Gazalba. 1967. Islam Integrasi Ilmu dan Kebudayaan. Jakarta: Tintamas

Teguh. 2013. http://www.masjidjami-alittihad-citraindah.com/index.php/

(27)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : R.Muhammad. Ridhwan Satria Kumara

Tanggal lahir : Bengkulu, 18 September 1999 Asal Sekolah : SMA IT IQRA BENGKULU

Nama : Ichwan Ghozy

(28)

Referensi

Dokumen terkait

For furt her readings, case studies, awareness raising mat erial, t raining mat erial, import ant weblinks or t he relat ed powerpoint present ation, see www.sswm..

Dari hasil uji data perolehan massa produk kasar biosurfaktan Bacillus subtilis 3KP terhadap pada kombinasi konsentrasi gula cair dengan lama waktu inkubasi menggunakan

environment.gov.za Free Download | Mozilla Firefox® Web Browser www.mozilla.orgDownload Firefox - the faster, smarter, easier way to browse the web and all of Yahoo Also Try

Program Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan, dan Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan Kegiatan-kegiatan pokok RKP 2006: Dalam rangka pelaksanaan program ini

Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada September 2016 adalah sebagai berikut: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,14 persen;

Original Ekonomi Kreatif ” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program studi sarjana (S1) pada

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 00. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang

[r]