KECERDASAN BUATAN
/
ARTIFICIAL
INTELLINGENCE
Sejarah Kecerdasan Buatan
Hipotesis
“Mekanisme berfikir manusia dapat
dimodelkan dan disimulasikan pada
komputer digital”
Artikel ilmiah pertama ditulis Alan Turing
tahun 1950
Kelompok riset pertama dibentuk tahun
Program Kecerdasan Buatan
(1956-1966)
Logic Theorist oleh Darmouth
Conference
Sad Sam oleh Robert K Lindsay
Sudut Pandang Melihat
Kecerdasan Buatan
•
Sudut pandang Kecerdasan:
mesin menjadi
‘cerdas’(mampu
berbuat
apa
yang
dilakukan oleh manusia)
•
Sudut pandang Penelitian:
studi bagaimana
membuat agar komputer dapat melakukan
sesuatu sebaik yang dilakukan oleh
manusia.
Sudut pandang Bisnis:
kumpulan peralatan
yang sangat powerful dan metodologis
dalam menyelesaikan masalah-masalah
bisnis
Program Konvensional
Program komputer berbasis proses algoritma,
formula matematis atau prosedur sekuensial yang mengarah pada suatu solusi.
Algoritma dikonversi ke program komputer
berupa sederetan instruksi yang harus dikerjakan
Algoritma menggunakan data seperti angka,
Alami dan Buatan
Kreatif Dapat
menggunakan
pengalaman secara langsung, AI bekerja dg input-input
Dapat digunakan
secara luas
Permanen
Mudah diduplikasi
dan disebarkan
Lebih murah
Konsisten
Lebih cepat
Dokumentasi
Cabang Kecerdasan Buatan
Pencarian
Pengenalan pola
Representasi
Inferensi
Perencanaan
Epistemologi
Ontologi
Bidang Aplikasi Kecerdasan
Buatan
Sistem Pakar
Pemrosesan Bahasa Alami
Pemahaman Ucapan/Suara
Sistem Sensor dan Robotika
Komputer Visi
Intelligent Tutoring
Mesin Belajar / Machine Learning
Logika Fuzzy (proses pemetaan input ke
dalam output)
Jaringan Syaraf Tiruan
Soft Computing
Soft computing (Lotfi A.Zadeh, 1992) adalah
koleksi dari beberapa metodologi yang bertujuan untuk mengeksploitasi adanya
toleransi terhadap ketidaktepatan,
ketidakpastian dan kebenaran pasial untuk
dapat diselesaikan dengan mudah,
robustness,
dan biaya penyelesaian yang murah.
Soft computing merupakan inovasi baru yang
Unsur-unsurpokok Soft
Computing
SistemFuzzy
(mengakomodasiketidaktepatan)
JaringanSyaraf(menggunakanpembelajaran
)
Probabilistic
Reasoning
(mengakomodasiketidakpastian)