• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ius Quasitum Tertio dalam Cloud Computing dalam Sistem Hukum Pancasila T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ius Quasitum Tertio dalam Cloud Computing dalam Sistem Hukum Pancasila T1 BAB III"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa kasus Megaupload melibatkan

pelanggaran hak cipta dengan menyebarluaskan dan mengandakan data dan

informasi tanpa sepengetahuan pihak ketiga selaku pemegang hak cipta dengan

menggunakan cloud computing. Dilihat dari segi hukum Pancasila atau hukum

Indonesia peraturan-peraturan yang ada di Indonesia sebagian sudah mencakup

permasalahan pada kasus Megaupload tersebut namun, masih kurang dalam segi

telematika. Pembahasan mengenai cloud computing atau pengaturanya belum

dibuat sedemikian rupa sehingga memberikesan tidak adanya peraturan yang

mengatur penyimpanan awan dan juga pengaturan tindakan-tindakan yang ada

didalam cloud computing. Dari segi hukum hak kekayaan intelektual dengan

menggunakan undang-undang hak cipta hanya mengatur mengenai perlindungan

dan penegakan hukum terhadap pelanggaran terhadap penyebarluasan dan

pelanggaran hak cipta saja seperti didalam kasus Megaupload yang memanfaatkan

data dan informasi dari pihak ketiga yang dilindungi hak ciptanya untuk

kepentingan pribadi. Untuk hak pihak ketiga kepastian hukum dan tanggung jawab

yang dipikul sudah cukup jelas dengan adanya kerugian yang dialami oleh pihak

ketiga akibat tindakan Megaupload maka dengan mengacu pada undang-undang

hak cipta No.28 Tahun 2014 sebagai dasar peraturan dalam menuntut tanggung

(2)

Pasal 15 merumuskan bentuk tanggung jawab yang dimiliki oleh pihak

penyelenggara sistem elektronik: (1) Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus

menyelenggarakan Sistem Elektronik secara andal dan aman serta bertanggung

jawab terhadap beroperasinya Sistem Elektronik sebagaimana mestinya. (2)

Penyelenggara Sistem Elektronik bertanggung jawab terhadap Penyelenggaraan

Sistem Elektroniknya. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak

berlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan,

dan/atau kelalaian pihak pengguna Sistem Elektronik. Dari pasal 3 bisa katakan

penyelenggara sistem elektronik memiliki tanggung jawab berdasarkan kesalahan

(liability based fault) bila terbukti bersalah dan tanggung jawab mutlak (strict

liability) bila terbukti salah

Dari segi penegakan hukum Indonesia masih harus terberkaca terlebih

penegakan hukum kepada pihak diluar negeri atau warga negara yang berada diluar

yurisdiksi Indonesia untuk dapat memberikan kepastian hukum yang ada. Terutama

bila dilihat pada Undang-Undang Hak Cipta No.28 Tahun 2014 Pasal 55 ayat 3

yang menyatakan bahwa hanya membuat tidak dapat diakses bukan di hapus atau

di rampas sehingga data yang berada dalam penyimpanan awan atau cloud

computing benar-benar tidak dapat disebarkan luaskan lagi, mengingat tidak dapat diakses berarti hanya tidak dapat dibuka atau disimpan didalam jaringan internet

Indonesia namun dapat diakses diluar negeri atau dengan cara lainya.

Dari kasus Megaupload ini dapat dikatakan ada dua hukum yang digunakan

bila dilihat dari sistem hukum Indonesia yaitu hukum telematika sebagai dasar

(3)

media elektronik untuk melakukan penyebarluasan data dan informasi yang

dilindungi oleh hukum dan hukum hak kekayaan intelektual yang mengacu pada

undang-undang hak cipta sebagai bentuk perlindungan terhadap pihak ketiga.

3.2. Saran

Dari hal di atas dan kasus Megaupload sendiri Indonesia perlu suatu Pasal

pencegahan dalam cloud computing terutama feature dan bentuk layanan yang

diberikan oleh penyelenggara sistem elektronik dengan kemandirian personal user

dan juga pengawasan dari pihak penyelenggara. Peraturan-peraturan yang perlu

dibuat di Indonesia dalam kasus Megaupload sendiri dengan mengikatkan tanggung

jawab yang jelas agar menjadi dasar hukum yang kuat dan tak dapat dihindari

adalah bentuk atau model layanan cloud computing yang harus disediakan oleh

penyelenggara sistem elektronik dalam melakukan transaksi elektronik. Bentuk

yang tepat adalah model layanan Cloud platform as a service dengan konsep

layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem

operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan

aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebut yang

bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini Tidak berhenti

sampai disitu perlu juga dilihat tanggung jawab si pengguna layanan tersebut, maka

hal yang perlu dimasukan di dalam peraturan adalah layanan identity as a service.

Layanan tersebut di dasarkan pada identitas pengguna dalam mengakses dan

menyimpan data. Dalam penerapan layanan tersebut dilakukan dengan dua ranah

yaitu penggunan pribadi atau private yang dibuat untuk individual dan penggunaan

(4)

Selain itu Indonesia juga harus mengusahakan tidak hanya isi yang tertulis

dari hukumnya saja melainkan juga penerapan dan penegakannya mengingat dalam

kasus Megaupload yang mengajukan gugatan dan menangkap saling berbeda

negara Megaupload berada di Hongkong sedangkan yang melawan adalah Amerika

Serikat dan bahkan dalam penangkapan para terdakwa Amerika Serikat dapat

melibatkan kordinasi dengan Selandia Baru. Indonesia sendiri harus memiliki

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal hukum memberi nilai penghormatan atas kehidupan manusia sanksi sama sekali tidak boleh melanggar nilai tersebut maka dari itu sanksi pidana mati jelas

Penelitian hukum mengenai Tanggung jawab terhadap Anak didik dalam Perspektif Hukum Perlindungan anak ini bertujuan untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab

Dalam beberapa kasus kepailitan tentang “tema yang sama” yaitu kepailitan terkait tanggung jawab Organ Perseroan, hakim. mendasarkan pertimbangannya pada doktrin-doktrin

Tanggung jawab Organ Koperasi terletak pada batas.. tanggung jawab masing-masing organ

Hal tersebut mengisyaratkan para pelaku usaha untuk memahami prinsip tanggung jawab dalam perlindungan konsumen , yang di dalam UUPK diatur pada Pasal.. 19 sampai dengan

penegak hukum dalam penanganan tindak pidana korupsi dapat dihindari karena. adanya satu konsep pasti yang menjadi acuan para penegak hukum

putusan eksekusi yang mempunyai kekuatan hukum tetap (Studi Kasus Putusan.. Perkara

atau tidak dapat dihindari terjadinya (Pasal 468 Ayat(2) KUHD). Dengan demikian, jelas bahwa dalam hukum pengangkutan Indonesia. prinsip tanggung jawab Karena kesalahan