FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN PERUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LABA:
PENGAKUAN FOLUNTIR TENTANG BIAYA KOMPENSASI BERBASIS SAHAM
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang perusahaan faktor trade off dalam memutuskan apakah manfaat pelaporan laba yang berkualitas lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, dan apakah pelaporan laba yang kualitas tinggi ada dengan efek penilaian positif. Kebanyakan komentator, investor, dan pengatur/pembuat standar setuju bahwa pengakuan biaya kompensasi berbasis saham dapat menyebabkan kualitas laba yang lebih tinggi. Dengan demikian, kami hanya memfokuskan pengujian terhadap perusahaan-perusahaan yang secara foluntir/sukarela memutuskan untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham sesuai dengan PSAK 123. Kami menemukan bahwa kemungkinan pengakuan beban secara signifikan berkaitan dengan efek beban pada laba yang dilaporkan dan kontrak berbasis akuntansi, perusahaan basis investor dan struktur pemerintahan, sejauh mana perusahaan aktif dalam pasar modal, dan apakah perusahaan merupakan pemimpin dalam industrinya. Kami berharap agar pengakuan yang dapat meningkatkan nilai bagi perusahaan yang mengakui. Sejalan dengan hal ini, kami menemukan bahwa perusahaan yang pertama mengumumkan keputusan pengakuan mereka memiliki tanggal pengumuman return abnormal yang signifikan dan positif, terutama yang secara eksplisit menyatakan bahwa kualitas laba memotivasi keputusan pengakuan mereka.
1. Pendahuluan
berkualitas lebih besar daripada biaya dikeluarkan, dan untuk mengetahui apakah laporan laba yang kualitas tinggi ada hubungannya dengan efek penilaian positif. Karena bagian dari pengalihan kembali perhatian pada kualitas laba berpusat pada pengakuan biaya kompensasi berbasis saham, maka kami menguji dugaan/prediksi kami pada sampel perusahaan yang dimulai pada musim panas 2002 yang mengumumkan niat mereka untuk mengakui biaya foluntir. Meskipun ada peluang untuk mengakui biaya sudah ada sejak diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 123 tahun 1995, namun krisis kepercayaan baru-baru ini dalam pasar modal telah menarik perhatian perusahaan tentang potensi manfaat melaporkan laba yang lebih berkualitas.
Kami menemukan bahwa kemungkinan mengakui biaya kompensasi berbasis saham secara signifikan berhubungan dengan pengaruh beban atas laba yang dilaporkan dan kontrak berbasis akuntansi, basis investor dan struktur tata kelola perusahaan, sejauh mana perusahaan aktif dalam pasar modal , dan apakah perusahaan merupakan pemimpin dalam industrinya. Kami juga menemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang pertama mengumumkan keputusan pengakuan telah mengalami abnormal return positif yang signifikan pada tanggal pengumuman, terutama mereka yang secara eksplisit menyatakan bahwa kualitas laba dapat memotivasi keputusan mereka.
BusinessWeek, 29 Juli 2002 “Beban atau bukan Beban,” menghubungkan kualitas laba dan pengakuan biaya kompensasi berbasis saham dan merangkum semua motivasi dari banyak prediksi yang kami uji.
Memang, hibah opsi saham hanya mewakili sekitar 1,8% dari 2,5 miliar saham Coke yang beredar. Barang konsumen lainnya, manufaktur, dan perusahaan ritel, yang mengharapkan hadiah dari investor, bisa mengikuti langkah Coke. “Ini memberikan perusahaan citra yang baik dalam komunitas investasi,” kata Tim Drake, Senior Analist Ekuitas untuk Banc One Investment Management, yang memiliki 8,4 juta saham Coke. Harga saham Coke naik 95 sen, sampai $52 pada tanggal 15 Juli, setelah pengumuman. “Perusahaan yang meyakinkan investor bahwa mereka berkomitmen untuk bersih, jujur, dan akuntansi konservatif akan memenangkan perlombaan permodalan,” kata Nell Minow, seorang aktivis tata kelola perusahaan.
Sampai saat ini, lomba tersebut dimenangkan oleh perusahaan yang meningkatkan pendapatan dengan biaya apapun, meskipun itu merupakan pendapatan yang dilebih-lebihkan, menyembunyikan kerugian, dan dengan curang mendaftaar biaya sehari-hari sebagai belanja modal. Para pemenang baru adalah perusahaan yang bermain sesuai aturan.
sampel perusahaan yang melakukan pengakuan, yang kami identifikasi terutama dengan mencari siaran pers pada Dow Jones News Retrieval dan Lexis / Nexis.
Tes set pertama kami berfokus pada faktor-faktor yang berkaitan dengan adanya kemungkinan pengakuan beban. Kami menerapkan tes ini dengan menggunakan sampel perusahaan yang melakukan pengakuan dan sampel kontrol perusahaan yang tidak melakukan mengakui dalam Standard and Poors (S & P) 500, S&P 400 midcapitalization, dan S&P 600 indeks kapitalisasi kecil. Kami menemukan bahwa perusahaan yang memiliki beban banyak kompensasi berbasis saham cenderung untuk tidak terlalu mengakui biaya. Kami memprediksi hubungan negatif sejauh mana investor menitik beratkan jumlah yang diakui versus jumlah yang diungkapkan atau perusahaan yang memiliki kontrak mahal dengan termin berdasarkan jumlah yang telah diakui. Sebagai mana artikel BusinessWeek tunjukkan, hal ini relatif mudah bagi perusahaan yang menanggung biaya kecil untuk berani melangkah dan beralih. Analisis tambahan mengungkapkan bahwa hubungan negatif antara biaya kompensasi berbasis saham dan pengakuan beban kemungkinan merupakan efek industri.
tinggi. Namun, kami tidak menemukan bukti bahwa perusahaan yang aktif di pasar modal dengan menggunakan saham sebagai mata uang akuisisi lebih memungkinkan untuk memilih pengakuan beban.
Terkait dengan yang basis investor, kami menemukan bahwa perusahaan yang memiliki Chief Executive Officers (CEO) yang memiliki banyak perusahaan lebih memungkinkan untuk mengakui biaya. Kami memprediksi hubungan positif karena CEO pemilik mendapatkan keuntungan pribadi dari efek penilaian positif yang terkait dengan persepsi kualitas laba yang tinggi dan tidak terlalu peduli dengan keamanan kerja yang kurang yang berhubungan dengan pelaporan laba yang rendah. Meskipun kami tidak memprediksi tanda dari hubungan ini, kami juga menemukan bahwa perusahaan yang memiliki kepemilikan institusional banyak cenderung untuk mengakui biaya, yang menunjukkan bahwa efek netto dari kepemilikan institusional merupakan fokus tentang laporan laba jangka pendek. Mengenai struktur tata kelola perusahaan, kami menemukan bahwa perusahaan yang memiliki direksi/diektur luar yang memegang banya ekuitas perusahaan lebih memungkinkan untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham. Kami memprediksi hubungan positif ini karena direksi yang memiliki kepemilikan saham yang besar kemungkinan memiliki insentif yang lebih selaras dengan yang dimiliki investor, sehingga lebih mungkin untuk mendapatkan keuntungan dari laporan laba yang lebih berkualitas. Kami tidak menemukan hubungan yang signifikan antara pengakuan beban dan sejauh mana direksi luar berkompensasi secara tunai atau apakah CEO juga anggota Dewan Direksi atau tidak.
Kami berharap bahwa manfaat dianggap sebagai melaporkan laba yang berkualitas melebihi biaya yang dimikian untuk perusahaan-perusahaan yang memilih untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham. Dengan demikian, kami berharap bahwa pengakuan dapat meningkatkan nilai bagi perusahaan yang melakukan pengakuran, terutama bagi mereka yang pertama melakukannya. Sejalan dengan hal ini, kami menemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengumumkan keputusan pengakuan pada bulan Juli 2002 memiliki abnormal return positif yang signifikan pada tanggal pengumuman, sedangkan perusahaan mengumumkan selanjutnya tidak demikian. Hasil/pengembalian (retunrs) positif ini berhubungan dengan perusahaan-perusahaan yang secara eksplisit menyatakan dalam pers rilis mereka bahwa kualitas laba yang memotivasi keputusan pengakuan mereka.
Bagian selanjutnya dari tulisan/paper ini disusun sebagai berikut. Bagian 2 memaparkan tahapan penelitian kami, dengan menjelaskan hubungan antara pengakuan biaya kompensasi berbasis saham dan kualitas laba. Bagian 3 membahas tentang prediksi empiris dan desain penelitian kami serta menyajikan temuan berkenaan dengan faktor yang ada hubungannya dengan kemungkinan suatu perusahaan memilih untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham. Bagian 4 hasil analog untuk pengujian kami berhubungan dengan abnormal return dengan pengumuman pengakuan beban. Bagian 5 merupakan merangkum dan menyimpulkan.
2. Biaya kompensasi Berbasis Saham dan Kualitas Laba
Akuntansi untuk kompensasi berbasis saham ditentukan dalam Opini Dewan Prinsip Akuntansi (Accounting Principles Board / APB) No. 25 (APB [1973]) dan PSAK 123. Sesuai dengan APB 25, biaya kompensasi berbasis saham merupakan selisih pada tanggal pengukuran antara harga saham dan harga pelaksanaan opsi, kali jumlah pilihan, diakui selama periode yang diberikan. Tanggal pengukuran adalah tanggal di mana harga pelaksanaan dan jumlah pilihan diketahui, sehingga untuk pemberian opsi yang tetap, maka tanggal pengukuran merupakan tanggal pemberian. Sebagian besar perusahaan memberikan hak opsi saham karyawan dengan harga pelaksanaan yang tetap yang sama dengan harga saham pada tanggal pemberian, sehingga biaya kompensasi berbasis saham mereka yang sesuai dengan APB 25 sama dengan nol.
dan mengungkap laba bersih apa yang mungkin telah mendapat pengakuan yang didasarkan pada ketentuan pengukuran dalam PSAK 123, atau untuk menerapkan hal tersebut dalam PSAK 123. Sampai musim panas tahun 2002, hanya lima perusahaan publik yang terpilih yang mengakui biaya berdasarkan ketentuan pengukuran dalam PSAK 123. Perdebatan seputar penerbitan PSAK 123 merupakan salah satu yang paling kontroversial secara politik dalam sejarah FASB. Sebuah RUU diperkenalkan ke DPR Amerika Serikat, dan diadakan Kongres, untuk mencegah FASB dari penerbitan standar akhir yang sejalan dengan rancangan eksposur/paparan. Lawan memberi argumen terkait pengungkapan catatan kaki dan bukan terkait pengakuan karena mereka mengklaim bahwa kompensasi berbasis saham bukan merupakan beban. Mereka berpendapat bahwa pemberian opsi saham kepada karyawan merupakan transaksi antara pemegang saham. Lawan juga berpendapat bahwa mengakui beban akan mengurangi laba bersih perusahaan, dan efek laba bersih terbesar perusahaan akan terjadi pada perusahaan yang menggunakan opsi sebagai bagian utama dari skema kompensasi karyawan mereka. Para penentang juga berpendapat lebih lanjut bahwa menggunakan opsi untuk menyelaraskan insentif karyawan dan pemegang saham ini sebagian besar berpengaruh atas keberhasilan usaha kewirausahaan. Jadi, untuk mengakui biaya dijalankan risiko pertumbuhan ekonomi yang lambat. Namun, tidak ada penetap standar akuntansi yang telah mempertibangkan masalah yang pernah disimpulkan yaitu bahwa kompensasi berbasis saham bukan merupakan beban (International Accounting Standards Board (IASB) [2002]). Bahkan, Dasar kesimpulan dalam PSAK 123 membuat jelas bahwa FASB bulat dalam pandangannya bahwa mengakui biaya kompensasi berbasis saham bisa menjadi suatu perbaikan terhadap pelaporan keuangan. PSAK 123 membolehkan perusahaan bahwa pilihan pengungkapan dipilih hanya karena adanya tekanan politik terhadap FASB.
beberapa upaya legislatif untuk memperkenalkan peraturan atau mereformasi peraturan yang ada yang mengatur pemberian opsi. Misalnya, Senator Levin dan McCain memperkenalkan RUU yang akan melarang perusahaan untuk dikurangi biaya opsi saham karyawan dari penghasilan kena pajak kecuali mereka juga mengakui hal itu sebagai beban untuk tujuan pelaporan keuangan. Juga, IASB menerbitkan rancangan proposal untuk standar global tentang kompensasi berbasis saham yang akan membutuhkan pengakuan beban, memberikan potensi terjadinya modifikasi pengakuan dan pengungkapan aturan PSAK 123. Krisis kredibilitas akuntansi dalam pasar modal dan perbaharuan fokus tentang akuntansi untuk kompensasi berbasis saham pada tahun 2002 mendorong beberapa perusahaan untuk mengadopsi secara foluntir ketentuan pengakuan PSAK 123.
Pembuat standar akuntansi dan banyak investor percaya bahwa mengakui biaya kompensasi berbasis saham mengarah pada kualitas laba yang tinggi dan laba yang berkualitas akan mengarah pada penurunan biaya modal, sehingga efek penilaian ekuitas positif (lihat misalnya, IASB [2002], dasar kesimpulan, untuk ringkasan argumen ini). Dengan demikian, keputusan perusahaan untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham memberikan kami kesempatan yang unik untuk menyelidiki faktor yang terkait dengan pelaporan laba yang berkualitas dan efek penilaian yang terkait.
umum, Barth, Clinch, dan Shibano [2003] menemukan bahwa karena biaya yang berkaitan dengan pengungkapan pemahaman catatan kaki dan agregasi, pengakuan dapat mempengaruhi sejauh mana informasi akuntansi tercermin dalam harga saham. Dengan demikian, pengakuan dapat mengurangi asimetri informasi, bahkan dalam pasar yang efisien secara informasi. Selain itu, perusahaan dapat menggunakan pengakuan biaya kompensasi berbasis saham sebagai sinyal bahwa mereka melaporkan laba berkualitas tinggi yang berkaitan dengan transaksi selain kompensasi berbasis saham. Meskipun hal ini berpotensi terhadap efek penilaian positif yang sudah ada sejak penerbitan PSAK 123, krisis kepercayaan baru-baru ini dalam pasar modal yang berkaitan dengan akuntansi telah meningkatkan fokus perusahaan tentang potensi manfaat melaporkan laba yang lebih berkualitas.
Dengan demikian, keputusan perusahaan baru-baru ini untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham memungkinkan kami untuk melakukan tes bersih (clean test) yang berkaitan dengan efek penilaian positif yang dirasakan tentang kualitas laba yang tinggi. Analisis kami terdiri dari dua bagian. Pertama, dalam Bagian 3, kami menguji prediksi/dugaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang kami anggap berhubungan dengan kemungkinan suatu perusahaan mengakui biaya kompensasi berbasis saham. Kedua, dalam Bagian 4, kami menguji return abnormal positif terhadap pengumuman keputusan pengakuan.
3. Kemungkinan terkai Pengakuan Kompensasi Beban Berbasis Saham 3.1. Prediksi Empiris
perusahaan trade off dalam memutuskan apakah manfaat yang didapat karena melaporkan laba yang berkualitas melebihi biaya yang dikeluarkan atau tidak. Secara khusus, kami berharap bahwa perusahaan yang mengeluarkan biaya pengakuan yang tinggi tidak terlalu cenderung mencapai keuntungan bersih, dan juga tidak terlalu cenderung mengakui biaya. Pengujian kami berfokus pada faktor yang ada hubungannya dengan keputusan untuk mengakui biaya.
Prediksi pertama kami berkaitan dengan besarnya biaya kompensasi berbasis saham. Karena pengakuan beban dapat mengurangi laba yang dilaporkan, maka besarnya biaya dikutip sebagai alasan untuk perusahaan yang memilihan pengungkapan hanya sebagai alternatif sesuai dengan PSAK 123. Literatur sebelum (misalnya, Aboody, Barth, dan Kasznik [2002]) menemukan hubungan negatif antara pengungkapan biaya kompensasi berbasis saham dan nilai ekuitas, yang menunjukkan bahwa harga saham mempunyai implikasi terhadap penilaian biaya. Namun, sejauh bahwa investor menitik beratkan tentang pengakuan dibandingkan jumlah diungkapkan atau perusahaan yang memiliki kontrak mahal dengan termin berdasarkan jumlah yang diakui (lihat Watts dan Zimmerman [1986]), maka pengakuan biaya dapat menimbulkan biaya pengakuan yang berhubungan dengan besarnya biaya. Dengan demikian, kami memperkirakan hubungan negatif antara biaya kompensasi berbasis saham dan kemungkinan suatu perusahaan memilih untuk mengkuinya.
bonus kas CEO dengan total kompensasi kas, proksi kami untuk rencana bonus yang sensitif dengan pendapatan, dan kemungkinan suatu perusahaan memilih untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham.
Mengakui biaya kompensasi berbasis saham juga mempengaruhi kontrak yang memiliki ketentuan yang berdasarkan jumlah neraca. Secara khusus, pengakuan yang mengaruh pada pelaporan ekuitas yang tinggi dan juga baik aktiva tangguhan pajak yang tinggi atau kewajiban pajak tangguhan yang rendah. Perbedaan ini mengarah pada rasio hutang terhadap ekuitas (debt-to-equity) yang rendah, yang sering termasuk di antara perjanjian utang perusahaan. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa pelanggaran perjanjian utang adalah mahal sehingga manajer memilih prosedur akuntansi untuk menghindari pelanggaran teknis perjanjian (DeFond dan Jiambalvo [1994], Sweeney, [1994]). Sejalan dengan literatur sebelumnya, kami menafsirkan rasio utang terhadap ekuitas sebagai proksi untuk kedekatan dengan kendala perjanjian (Duke dan Hunt [1990], Tekan dan Weintrop [1990]), serta untuk biaya yang diharapkan atas pelanggaran yang terjadi (Beneish dan Tekan [1993]). Dengan demikian, kami memperkirakan bahwa perusahaan yang memiliki hutang terhadap ekuitas yang tinggi yang dihitung sebelum efek pengakuan beban lebih memungkinkan untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham.
mengurangi asimetri informasi dan mengurangi penilaian rendah yang dirasakan. Dengan demikian, kami memperkirakan bahwa perusahaan yang mengumumkan pembelian kembali saham lebih memungkinkan untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham.
dalam saham dan memiliki fokus/tujuan jangka panjang yang dapat memungkinkan manajer untuk berfokus pada nilai jangka panjang daripada laba yang dilaporkan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif. Dengan demikian, kami memasukkan kepemilikan institusional sebagai faktor penjelas, tapi tidak memprediksi tanda hubungan antara faktor tersebut dan kemungkinan adanya pengakuan biaya.
Prediksi kelima kami berkaitan dengan struktur tata kelola perusahaan, yang kami anggap juga dapat mempengaruhi keputusan pengakuan. Secara khusus, struktur tata kelola yang kuat bisa melawan insentif kepentingan diri yang diakibatkan dari struktur kompensasi manajemen, dan meningkatkan kemungkinan akan pengakuan biaya perusahaan. Kami mempertimbangkan tiga fitur dari struktur tata kelola. Yang pertama adalah sejauh mana direksi luar memegang posisi ekuitas dalam perusahaan. Selajalan dengan prediksi kami yang berkaitan dengan kepemilikan ekuitas CEO, kami memperkirakan bahwa semakin besar proporsi ekuitas yang dimiliki oleh direksi luar, maka semakin besar kemungkinan perusahaan untuk mengakui biaya. Yang kedua adalah sejauh mana direksi luar dikompensasi secara tunai. Dengan asumsi bahwa kas adalah pengganti kompensasi berbasis saham, kami memperkirakan bahwa perusahaan yang memiliki direksi luar yang dikompensasi lebih banyak dengan kas tidak terlalu cenderung untuk mengakui biaya. Yang ketiga adalah apakah CEO juga merupakan direktur, yang dapat melemahkan struktur tata kelola perusahaan. Kami memprediksi bahwa perusahaan yang memiliki direksi CEO tidak terlalu cenderung untuk mengakui biaya.
lingkungan yang lebih kaya akan informasi, sehingga implikasi penilaian biaya kompensasi berbasis saham cenderung digabungkan lebih lengkap ke dalam harga saham perusahaan meskiput tidak diakui. Kami juga memprediksi adanya hubungan positif antara profitabilitas dan kemungkinan terjadinya pengakuan biaya karena perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi tidak terlalu cenderung peduli dengan efek pengurangan pendapatan terkait pengkuan biaya.
3.2. Desain Penelitian
Untuk menguji prediksi atau dugaan kami, kami mengestimasi persamaan logit (1) dengan menggunakan sampel kami dari 156 perusahaan yang melakukan pengakuan dan sampel kontrol dari 1.090 perusahaan yang terdiri dari S&P 500, S&P 400 indeks kapitalisasi menengah, dan S&P 600 indeks kapitalisasi kecil bahwa (i) mengungkapkan biaya kompensasi berbasis saham sesuai dengan PSAK 123, tetapi tidak memilih pengakuan beban, (ii) berasal dari industri yang sama setidaknya satu perusahaan yang melakukan pengakuan, dan (iii) kami memiliki data yang tersedia yang kami butuhkan untuk analisis. Kami memilih kelompok kontrol ini karena sebagian besar perusahaan melakukan pengakuan dimasukkan dalam indeks ini dan merupakan perusahaan-perusahaan yang dicakup oleh database ExecuComp, di mana kami mendapatkan kompensasi eksekutif, kepemilikan saham, dan variabel struktur tata kelola perusahaan. Untuk perusahaan yang melakukan pengakuran yang tidak termasuk dalam ExecuComp, kami variabel-variabel ini dengan manual dari laporan proksi. Kami mengestimasi (1) dengan menggunakan teknik Estimasi Maksimum.
laba bersih mungkin dimiliki perusahaan yang mengakui biaya kompensasi berbasis saham sesuai dengan PSAK 123, dikurangi dengan nilai pasar ekuitas.
Mengenai variabel kontraktor, BONUS merupakan rasio bonus kas CEO terhadap total kompensasi kas, dan DEBT_EQ merupakan rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas. Mengenai variabel aktivitas pasar modal, ISSUE merupakan variabel indikator yang sama dengan satu jika perusahaan menerbitkan saham selama tiga tahun fiskal terakhir, dan nol jika sebaliknya, ACQ merupakan indikator variabel yang sama dengan satu jika saham digunakan perusahaan untuk mengakuisisi perusahaan lain selama tiga tahun fiskal terakhir, dan nol jika sebaliknya, dan REPURCH merupakan variabel indikator yang sama dengan satu jika perusahaan mengumumkan rencana pembelian kembali saham selama tiga tahun fiskal terakhir, dan nol jika sebaliknya. Mengenai variabel basis investor, CEO_OWN merupakan persentase saham dan opsi yang dimiliki oleh CEO dikurangi dengan saham yang beredar, dan INSTIT merupakan persentase saham yang beredar yang dimiliki oleh investor institusional seperti kuartal fiskal terbaru. Mengenai variabel tata kelola perusahaan, OSDIR_STK merupakan jumlah saham dan opsi yang diberikan kepada direksi luar dikurangi dengan jumlah saham yang beredar, OSDIR_CASH merupakan kompensasi total kas direksi luar dikurangi dengan nilai pasar ekuitas, dan CEO_DIR merupakan indikator variabel yang sama dengan satu jika CEO adalah anggota Dewan Direksi, dan nol jika sebaliknya. Yang terakhir, SIZE merupakan logaritma dari nilai pasar ekuitas, dan PROFIT merupakan laba bersih dikurangi dengan nilai pasar ekuitas.
3.3. Statistik Deskriptif
Tabel 1, Bagian A, menyajikan tentang klasifikasi industri untuk perusahaan yang melakukan pengakuan dan perusahaan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan pengakuan merepresentasi banyak industri, meskipun perusahaan jasa keuangan, yaitu bank dan perusahaan jasa asuransi, terdiri dari 35,8% dari perusahaan yang melakukan pengakuan, tetapi hanya 8,9% dari perusahaan kontrol. Bagian 3.5 membahas efek atas kesimpulan kami tentang kemungkinan adanya efek industri. Tabel 1 juga menunjukkan bahwa Peralatan Listrik dan Bisnis Jasa terdiri 3,2% dan 2,5% dari perusahaan yang melakukan pengakuan, tapi 10,0% dan 12,0% dari perusahaan kontrol. Hal ini sejalan dengan dua industri yang terdiri dari sebagian besar perusahaan teknologi tinggi yang merupakan pengguna opsi saham dan yang secara aktif melobi pengakuan biaya.
signifikan. Namun, ini merupakan perbandingan univariat; tes utama kami bergantung pada hubungan multivariat.
3.4.Temuan dari Estimasi Logit
Tabel 2 menyajikan tentang ringkasan statistik dari hasil estimasi atau perhitungan (1). Secara bersama-sama hasil perhitungan memberikan dukungan prediksi kami dimana bahwa sembilan dari dua belas tanda koefisien sesuai dengan yang sudah diprediksi, dan kecuali satu variabel, semuanya secara signifikan berbeda dari nol. Tidak satu pun dari tiga perkiraan koefisien yang memiliki tanda-tanda yang tidak sejalan dengan prediksi kami yang secara signifikan berbeda dari nol.
Berhubungan dengan besarnya biaya kompensasi berbasis saham, maka sesuai dengan yang diprediksi, kami menemukan bahwa COMPEX secara signifikan berhubungan negatif dengan adanya kemungkinan pengakuan biaya (p-value 0,006). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menanggung biaya kompensasi berbasis saham nampaknya memilih untuk melakukan pengakuan. Berkaitan dengan kontrak, seperti yang diperkirakan, BONUS secara signifikan berhubungan negatif dengan kemungkinan adanya pengakuan (p-value 0,012), yang menunjukkan bahwa manajer yang rencana kompensasinya sensitif terhadap pendapatan tidak begitu cenderung mengakui biaya dibandingkan yang lain. Juga sesuai dengan prediksi, DEBT_EQ secara signifikan berhubungan positif dengan kemungkinan adanya pengakuan (p-value 0,002), sejalan dengan perusahaan mengalami pengakuan biaya pemilihan rasio hutang terhadap ekuitas, yang menurunkan rasio.
(p-value 0,048), sejalan dengan perusahaan yang mengumumkan pembelian kembali saham dalam upaya untuk mengurangi penilaian rendah yang dirasakan. ACQ tidak berhubungan secara signifikan dengan biaya pengakuan, (p-value 0,305), sehingga tidak memberikan bukti bahwa perusahaan yang menggunakan saham sebagai akuisisi mata uang lebih memungkinkan untuk memilih pengakuan biaya.
Berkaitan dengan basis investor, sesuai dengan prediksi kami menemukan bahwa CEO_OWN secara signifikan berhubungan positif dengan kemungkinan adanya pengakuan beban (p-value 0,032). Temuan ini sejalan dengan CEO pemilik yang mendapatkan keuntungan pribadi dari efek penilaian positif yang dirasakan dari kualitas laba yang tinggi atau yang kurang peduli dengan pelaporan pendapatan yang rendah. Mengenai investor institusi, kami menemukan bahwa INSTIT secara signifikan berhubungan negatif dengan kemungkinan adanya pengakuan biaya (p-value 0,001). Meskipun kami tidak melakukan memprediksi terkait tanda dari hubungan ini, temuan ini sejalan dengan efek bersih (net effect) dari kepemilikan institusional yang menjadi fokus pelaporan laba jangka pendek. Berkaitan dengan tata kelola perusahaan, seperti yang diperkirakan, OSDIR_STK berhubungan positif dengan kemungkinan adanya pengakuan biaya (p-value 0,002). Dengan asumsi bahwa mengakui biaya kompensasi berbasis saham dapat menyebabkan kualitas laba yang tinggi yang berkaitan dengan efek penilaian positif, maka hal ini sejalan dengan insentif direksi luar yang selaras dengan yang dimiliki investor ketika direksi memiliki posisi ekuitas yang lebih besar dalam perusahaan. Hubungan antara pengakuan biaya dan OSDIR_CASH, kompensasi kas direksi luar, dan CEO_DIR, apakah CEO merupakan anggota Dewan Direksi, tidak signifikan.
3.5.Efek Industri
Untuk meneliti apakah kesimpulan kami dipengaruhi oleh variabel yang dihilangkan yang ada hubungannya dengan keanggotaan industri, maka kami mengestimasi (1) setelah memasukkan variabel indikator yang menunjukkan keanggotaan industri perusahaan berdasarkan klasifikasi industri dalam Tabel 1. Tabel 3, Bagian A, menyajikan temuan akan hal tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa masuknya efek industri tetap hampir melipat gandakan kekuatan penjelas dari persamaan estimasi sampai 27% dari 15% pada Tabel 2. Lebih penting lagi, dimasukkannya efek industri tetap pada umumnya tidak mempengaruhi kesimpulan yang kami peroleh dari Tabel 2. Efek yang paling signifikan yaitu koefisien pada COMPEX, biaya kompensasi berbasis saham, adalah negatif, tetapi tidak signifikan berbeda dari nol (p-value 0,235). Temuan ini menunjukkan bahwa keanggotaan industri dan besarnya biaya kompensasi berbasis saham sangat berkorelasi. Satu-satunya perbedaan lain antara temuan pada Tabel 2 dan pada Tabel 3, Bagian A, yaitu koefisien REPURCH, yang menunjukkan apakah suatu perusahaan merupakan pembeli kembali saham, secara positif berhubungan dengan biaya pengakuan, seperti yang diprediksi, tetapi tidak begitu signifikan (p-value 0,062).
Temuan dalam Tabel 3, Bagian A, menyajikan bahwa biaya kompensasi berbasis saham, COMPEX, sangat berhubungan dengan keanggotaan industri. Dalam upaya untuk membedakan efek COMPEX dan keanggotaan industri, kami mengestimasi (1) dengan menggunakan tingkat perusahaan dan variabel penjelas tingkat industri. Variabel tingkat perusahaan, yang dilambangkan dengan F, diukur sebagai perbedaan dari median industri; variabel tingkat industri, yang dilambangkan dengan I, diukur sebagai median industri. Tabel 3, Bagian B, menyajikan akan temuan ini. Kami tidak memasukkan CEO_DIRI dalam
Mengenai variabel tingkat perusahaan, Bagian B menyajikan kesimpulan yang sama dengan yang diperoleh dari Bagian A. Dari catatan khusus yaitu koefisien COMPEXF, biaya kompensasi saham tingkat perusahaan, tidak berbeda
secara signifikan dari nol (p-value 0,168), yang menunjukkan bahwa tingkat perusahaan COMPEX tidak secara signifikan berhubungan dengan pengakuan biaya. Mengenai variabel tingkat industri, Tabel 3, Bagian B, menyajikan bahwa koefisien COMPEXI negatif secara signifikan (p-value 0,001), yang menunjukkan
bahwa pada tingkat industri COMPEX secara signifikan berhubungan negatif dengan keputusan pengakuan. Hal mengimbangi perbedaan dalam temuan pada Tabel 2 dan Tabel 3, Bagian A, yang berkaitan dengan COMPEX. Bagian B juga mengungkapkan bahwa BONUS, DEBT_EQ, CEO_OWN, dan OSDIR_STK tidak berhubungan secara signifikan dengan biaya pengakuan dalam tingkat industri. Namun, REPURCH dan, ACQ berhubungan sedikit secara signifikan dengan biaya pengakuan dalam tingkat industri. Jadi, hubungan signifikan antara REPURCH dan biaya pada Tabel 2, dan hubungan yang sedikit pada Tabel 3, Bagian A, disebabkan oleh pembelian kembali saham tingkat industri, bukan pembelian kembali pada tingkat perusahaan. ISSU, INSTIT, dan SIZE secara signifikan berhubungan dengan beban pengakuan baik di perusahaan maupun pada tingkat industri, dan OSDIR_CASH dan LABA tidak berhubungan secara signifikan dengan beban pengakuan baik di tingkat industri maupun di tingkat perusahaan.
kecuali koefisien tentang DEBT_EQ, rasio utang terhadap ekuitas, dan INSTIT, persentase saham yang beredar yang dimiliki oleh investor institusional, tidak signifikan berbeda dari nol. Ingat bahwa kami memasang perusahaan kontrol dengan perusahaan yang melakukan pengakuran pada COMPEX, biaya kompensasi berbasis saham. Dengan demikian, koefisien yang signifikan pada COMPEX sejalan dengan prosedur pemasangan/pencocokan kami yang efektif.
4. Reaksi Pasar terhadap Pengumuman tentang Biaya Kompensasi Berbasur Saham
Beberapa prediksi kami bergantung pada manajer yang percaya bahwa pengakuan biaya kompensasi berbasis saham dan pelaporan laba yang lebih berkualitas, memiliki efek penilaian yang positif. Jika manajer memahami hubungan antara pelaporan laba yang berkualitas dan penilaian ekuitas serta percaya bahwa dengan mengakui biaya investor akan melihat kualitas laba yang lebih tinggi daripada yang biasanya, maka perusahaan akan memiliki insentif atau dorongn untuk mengakui biaya. Sejalan dengan hal ini, 32% dari perusahaan yang melakukan pengakuan tahun 2002 secara khusus menyebutkan dalam siaran pers mereka bahwa mereka memilih untuk mengakui biaya dengan untuk meningkatkan kualitas laba. Namun, tes kami dalam Bagian 3 tidak membahas apakah efek penilaian ada yang positif. Dengan demikian, dalam bagian ini kami hanya menguji apakah pengumuman perusahaan terkait tujuan mereka atas biaya kompensasi berbasis saham berpengaruh positif terhadap nilai ekuitas perusahaan.
Pengujian kami didasarkan pada hasil/return pengumuman abnormal perkiraan dari setiap yang menggunakan persamaan berikut ini.
RETjt adalah return saham harian perusahaan j, MRET adalah return nilai
tertimbang harian pasar, termasuk dividen, EVENTj adalah variabel indikator yang
sama dengan satu pada hari perusahaan j mengumumkan niatnya untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham dan nol jika sebaliknya, dan t merupakan 252
hari perdagangan dalam kalender tahun 2002. Dengan demikian, γjadalah
Tabel 5, Bagian A, menyajikan ringkasan statistik yang berkaitan dengan regresi 134 perusahaan tertentu. Bagian ini menyajikan rata-rata estimasi γj, serta
dua Z-statistik untuk menguji apakah nilai rata-rata berbeda dari zero atau tidak. Kolom pertama dalam Bagian A menunjukkan bahwa untuk seluruh sampel yang melakukan pengakuan, rata-rata pengumuman abnormal return adalah positif, yaitu 0,08%, tetapi tidak berbeda signifikan dari nol (Z1 = 1,09 dan Z2 = 0,54).
Untuk menguji apakah return pengumuman abnormal berhubungan dengan peningkatan kualitas laba, maka kami membagi sampel statistik dan menyajikan ringkasan statistik untuk setiap bagian. Secara khusus, kami berharap bahwa perusahaan-perusahaan pada bagian pertama mengumumkan keputusan mereka untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham lebih cenderung dianggap melakukan demikian dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas laba. Jadi, kami membagi perusahaan berdasarkan tanggal pengumuman mereka. Gambar 1 menunjukkan bahwa sekitar 32 yang melakukan pengakuan diumumkan pada bulan Juli 2002, 64 diumumkan pada bulan Agustus, dan 39 diumumkan pada bulan September sampai Desember. Banyaknya perusahaan yang mengumumkan pada bulan Agustus termasuk anggota dari Forum Jasa Keuangan yang mengumumkan keputusan mereka secara bersamaan. Kami menganggap penyiar Juli menjadi penyiar awal dan semua perusahaan lain menjadi penyiar akhir. Sesuai dengan yang diharapkan, kolom bagian kedua pada Tabel 5, Bagian A, menyajikan bahwa penyiar awal memiliki keuntungan/retur pengumuman abnormal yang signifikan dan positif (nilai rata-rata abnormal return = 1,25%; Z1 = 4.22 dan Z2 = 2.01). Kolom ketiga menyajikan bahwa return pengumuman abnormal untuk penyiaran tidak signifikan berbeda dari nol (nilai rata-rata abnormal return = -0,28%; Z1 = -1,11 dan Z2 = -0,60).
motivasi kualitas laba dan efek penilaian, perusahaan yang secara eksplisit menyebutkan peningkatan kualitas laba sebagai alasan untuk pengakuan biaya memiliki keuntungan pengumuman normal yang positif dan signifikan (nilai rata-rata abnormal return = 1.00%; Z1 = 3.23 dan Z2 = 1,75). Perusahaan yang tidak menyebut kualitas laba memiliki signifikan return pengumuman abnormal (rata-rata abnormal return = -0,36%; Z1 = -0,90 dan Z2 = -0,44).
Karena kami tidak mengharapkan pernyataan sederhana dalam siaran pers yang mengakibatkan perbedaan abnormal return, maka kami meneliti apakah itu adalah penyiar awal yang menyebutkan kualitas laba sebagai alasan untuk keputusan pengakuan yang memiliki abnormal return positif yang signifikan atau tidak. Kolom kedua pada Tabel 5, Bagian A, menyajikan bahwa waktu yang dikombinasi dengan pernyataan eksplisit yang mengidentifikasi perusahaan dengan return pengumuman abnormal secara signifikan positif (nilai rata-rata abnormal return = 2.74%; Z1 = 3.23 dan Z2 = 1.92). Penyiar awal yang tidak mengatakan bahwa kualitas laba memiliki hasil positif yang sedikit signifikan berdasarkan Z1, tetapi tidak signifikan berbeda dari nol berdasarkan Z2 (nilai rata-rata abnormal return = 0,08%; Z1 = 1,65 dan Z2 = 0.85). Kolom ketiga menyajikan bahwa penyiar akhir tidak memiliki abnormal return yang positf secara signifikan, terlepas dari apakah mereka menyebutkan kualitas laba atau tidak (rata-rata abnormal return = 0,17%, Z1 = 0,81, dan Z2 = 0,54 untuk perusahaan-perusahaan yang menyebutkan kualitas laba, dan rata-rata abnormal return = -0,46%, -1,82 Z1 =, dan Z2 = -0,92 untuk perusahaan-perusahaan yang tidak menyebut kualitas laba).
dan akuisisi. Temuan bagi perusahaan-perusahaan ini sejalan dengan yang ada dalam Bagian A, yang menunjukkan bahwa kesimpulan kami tidak terpengaruh oleh pengumuman yang bersamaan.
5. Ringkasan dan Penutup
Penelitian ini menguji prediksi tentang faktor perusahaan trade off dalam memutuskan apakah manfaat melaporkan laba yang berkualitas lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, dan apakah melaporkan laba kualitas yang tinggi berhubungan dengan efek penilaian positif. Karena mengakui biaya kompensasi berbasis saham pada umumnya dianggap menghasilkan kualitas laba yang tinggi, maka kami menguji prediksi kami pada sampel perusahaan yang sejak Juli 2002 secara foluntir memutuskan untuk mengakui biaya. Pertemuan peristiwa pada musim panas tahun 2002 menyebabkan sebagian besar perusahaan memilih untuk mengakui biaya setelah tujuh tahun melakukan pengungkapan sehingga memberikan kesempatan unik bagi untuk menguji prediksi/dugaan kami.
Sejalan dengan yang sudah diprediksi, kami menemukan bahwa kemungkinan adanya pengakuan biaya kompensasi berbasis saham secara signifikan berhubungan dengan pengaruh beban pada laba yang dilaporkan dan kontrak berbasis akuntansi, basis investor dan tata kelola struktur perusahaan, sejauh mana perusahaan aktif dalam pasar modal, dan apakah perusahaan adalah pemimpin dalam industrinya atau tidak.
banyak cenderung untuk mengakui biaya, yang menunjukkan bahwa rata-rata kehadiran investor institusi berfungsi untuk meningkatkan fokus perusahaan pada laba jangka pendek. Kami juga menemukan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan berhubungan positif dengan kemungkinan adanya pengakuan biaya, sehingga perusahaan yang merupakan pemimpin industri lebih mungkin untuk mengakui biaya.
Mengenai bukti langsung dari efek penilaian positif yang berhubungan dengan pelaporan kualitas laba yang tinggi, kami menemukan return tanggal pengumuman abnormal yang positif dan signifikan untuk perusahaan yang pertama mengumumkan keputusan pengakuan, terutama mereka yang secara eksplisit menyatakan bahwa kualitas laba dapat memotivasi keputusan.
Jika perusahaan memiliki sensitifitas atas nilai perusahaan maka akan cenderung mengurangi pengungkapan biaya kompensasi saham. Semakin tinggi kompensasi semakin rendah pengakuan biayanya
Faktor2 tersebut berdampak pada laba yang dilaporkan (kualitas laba)