• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Usaha di Tasbi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Usaha di Tasbi Medan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan Kewirausahaan 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan

Menurut Suryana (2013:14) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang

menuju sukses, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan yang

inovatif demi terciptanya peluang. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk

mengelola sesuatu yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar

lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang

(Hendro, 2011: 31). Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari

tentangnilai, kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan

hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapi

(Sudaryono, 2010:1).

Enam hakikat penting kewirausahaan:

a. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan

dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuanm siasat, kiat, proses, dan hasil

bisnis.

b. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan

(2)

c. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan

atau usaha.

d. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan

mengembangkan usaha.

e. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan

bermanfaat serta bernilai lebih.

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan

mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk

memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara

mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan jasa

sehingga lebih efisien memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan

menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Sudaryono dkk,

2011:41).

2.1.2.Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan

Menurut Kasmir (2009:43) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari

sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang

wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan,

dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan

tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya,

menurut Suryana (2003:4) memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak

disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan.

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki

(3)

kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang

diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus

dimiliki Suryana (2003) :

a. Managerial skill

b. Conceptual skill

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan

berelasi)

d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan

mengambil keputusan)

e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan

waktu).

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha

merupakan tujuan yang ingin dicapai.

2.1.2.1. Menumbuhkan Pengetahuan Wirausaha

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki

kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan

kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang

diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus

dimiliki :

a. Managerial skill

Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang

(4)

menjalankan fungsi - fungsi perencanaan, pengorganisasian,

penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat

mencapai tujuan yang diinginkan.Kemampuan menganalisis dan

mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia,

material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan

merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.

Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan

manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal

misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah

kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi

misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen

yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun

swasta.Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan

otodidak serta melalui pengalaman.

b. Conceptual skill

Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha

merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses.Tidak mudah

memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus ekstra keras belajar

dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan

pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan

berelasi).

Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah

(5)

usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak

peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan

melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi

dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi

orang lain.

d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan

mengambil keputusan).

Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi

ketidakpastian.Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada

situasi seperti ini.Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis

situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai

alternatif pemecahannya.

Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai

alternatif yang ada.Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum

mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi

sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan

memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara.

Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan,

simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.

e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan

waktu).

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau

(6)

waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat

pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga

membuat jiwanya gundah dan tidak tenang.Seorang wirausaha harus

terus belajar mengelola waktu.Keterampilan mengelola waktu dapat

memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah

digariskan.

2.1.2.2Dimensi Pengetahuan kewirausahaan

Dimensi keberhasilan usaha adalah :

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan

lingkungan usaha yang ada.

2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab

3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.

4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis (Suryana,

2006:4).

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus

dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak

kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau

kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan

pengalaman usaha (Suryana, 2006:88).

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi dan

berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha baru

(7)

mencari peluang, mampu dan berani menanggung resiko, dan mampu

mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya (Saban, 2013:46).

Terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki wirausaha (Sudaryono dkk,

2011:64)

a. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan atau

ditekuni.

b. Imagination, memiliki imajinasi, ide dan perspektf serta tidak mengandalkan

kesuksesan masa lalu.

c. Partical knowledge,memiliki pengetahuan praktis , misalnya pengetahuan

teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.

d. Search skill,kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi.

e. Foresight, berpandangan jauh kedepan.

f. Communication skill, kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan

dengan orang lain.

2.2. Karakteristik Individu

2.2.1. Pengertian Karakteristik Individu

Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda

antara yang satu dengan yang lainnya. Di mana dapat dijelaskan oleh beberapa

pendapat dari berbagai ahli sebagai berikut: Rivai (2006:67) menyatakan bahwa

karakteristik individu adalah ciri-ciri khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi

(8)

Menurut Maslow dalam Gibson et.al. (2000:132), menggambarkan

karakteristik individu yang didefinisikan sebagai orang yang beraktualisasi diri

mengenai:

1. Kemampuan mempersepsi orang dan kejadian-kejadian dengan akurat.

2. Kemampuan melepaskan diri sendiri dari kekalutan kehidupan.

3. Orientasi masalah tugas.

4. Kemampuan untuk memperoleh kepuasan pribadi dari pengembangan pribadi

dalam melakukan suatu hal yang berharga.

5. Kapasitas untuk mencintai dan mengalami kehidupan dengan cara yang sangat

mendalam.

6. Ketertarikan pada tujuan apa yang mereka sedang kerjakan.

7. Kreativitas yang tinggi dalam bekerja.

Dari uraian di atas, terlihat bahwa setiap pemilik usaha bisnis sebagai

individu memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini menggambarkan

bahwa karakteristik individu tidak akan sama antara seorang pemilik usaha bisnis

dengan yang lainnya.

Karakteristik pimpinan perusahaan yang meliputi: pendidikan,

kemampuan (keahlian) sangat mempengaruhi pimpinan tersebut dalam membuat

keputusan di samping gaya kepemimpinannya. (Supriono, 1999; Utama,1996;

Dester, 1997; Wahyudi, 1995 dalam Dalimunthe, 2002: 44) Dalam hal-hal di atas,

dapat dikemukakan bahwa yang sangat mempengaruhi kemampuan seorang

individu yakni: pendidikan, jenis kelamin, dan pelatihan.

Mathiue &Zajac, (1990:31) menyatakan bahwa, “Karakteristik

(9)

sukubangsa, dan kepribadian.” Robbins (2006:115) menyatakan bahwa,

“Faktor-faktor yang mudah didefinisikandan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian

besar dari informasi yangtersedia dalam berkas personalia seorang pegawai

mengemukakankarakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status

perkawinan,banyaknya tanggungan dan masa kerja dalam organisasi.”

Siagian (2008:64) menyatakan bahwa, “Karakteristik biografikal (individu) dapat

dilihat dari umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan dan masa

kerja.”

2.2.2. Faktor-Faktor Karakteristik Individu

Menurut Ardana (2009:31) karakteristik individu meliputi beberapa hal

yang membedakan antara satu sama lain, yaitu:

1. Ciri Biografis

• Umur

• Jenis Kelamin

• Status Perkawinan

• Masa kerja

2. Kepribadian

3. Persepsi

4. Sikap

2.2.2.1 Ciri Biografis

Menurut Robbins (2008:63), karakteristik biografis, yaitu: Umur, Jenis

Kelamin, dan status perkawinan, sesuatu yang objektif dan mudah diperoleh dari

(10)

2.2.2.2 Kepribadian

Kepribadian merupakan perbedaan karakteristik individu. Kepribadian

dapat juga dikatakan kombinasi antara seperangkat fisik dan karakteristik mental

seseorang. Kepribadian dapat dilihat dari perilaku individu, seperti bagaimana

cara seseorang berbicara, bertindak dan melakukan sesuatu.Tampubolon

(2008:28) menyatakan bahwa “Kepribadian adalah gambaran profil seseorang

atau kombinasi dari karakteristik disertai keunikan seseorang secara alamiah yang

berinteraksi dengan lainnya”. Hasibuan (2009:138) menyatakan bahwa

“Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif tetap dan sebagian besar

dibentuk oleh faktor keturunan, sosial, kebudayaan, dan lingkungan”.

Ada 3 (tiga) faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian individu, yaitu:

1. Keturunan

Kepribadian seseorang dibentuk karena faktor orang tua seperti: sifat pemalu,

penakut, pemurung atau sebaliknya.

2. Lingkungan

Kepribadian seseorang banyak disumbangkan oleh lingkungannya seperti:

budaya, norma-norma keluarga, teman dan kelompok sosial lainnya.

3. Situasi

Kepribadian seseorang banyak ditentukan oleh bawaan lahir, lingkungan yang

relatif stabil, akan dapat berubah karena kondisi situasi tertentu yang berubah.

2.2.2.3 Persepsi

Persepsi merupakan proses kognitif yang mencakup penafsiran

objek-objek, simbol-simbol dan orang-orang, dipandang dari sudut pengalaman penting,

(11)

orang memberi artinya sendiri terhadap stimuli atau gambaran hasil panca indera,

maka dapat dikatakan bahwa individu yang berbeda “melihat” hal yang sama

dengan cara yang berbeda. Ivancevich et al (2006:116), “Proses dimana seorang

individu memberikan arti pada lingkungan. Hal tersebut melibatkan

pengorganisasian dan penerjemahan berbagai stimulus menjadi suatu pengalaman

psikologis”. Sedangkan, Tampubolon (2008:63), ”Persepsi dapat didefinisikan

sebagai gambaran seseorang tentang sesuatu objek yang menjadi fokus

permasalahan. Persepsi bagi pribadi diri sendiri meliputi sikap, motif, kepentingan

atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspektasi). Selain itu faktor

seperti waktu, keadaan/tempat kerja dan keadaan sosial serta decision making juga

turut andil dalam persepsi bagi pribadi diri sendiri.

2.2.2.4 Sikap

Ivancevich et,al (2006:87) Sikap (Attitude) merupakan keadaan mental

yang dipelajari dan diorganisasikan melalui pengalaman, menghasilkan pengaruh

spesifik pada respons seseorang terhadap orang lain, objek, situasi yang

berhubungan. Tampubolon (2008:34) Sikap adalah kesiapan mental untuk

merespon sesuatu, baik yang negatif maupun yang positif. Robbins (2007:93)

adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian-penilaian evaluatif berkaitan dengan

obyek, orang, atau peristiwa. Sikap mempunyai tiga komponen utama:

a) Pikiran (Kognisi) dari sikap terdiri dari persepsi, opini, dan keyakinan

individu. Keyakinan seseorang mengenai suatu objek tentang apa yang

telah dilihat atau di ketahuinya, yang memberinya ide tentang karakteristik

objek tersebut. Hal tersebut merujuk pada proses pemikiran dengan

(12)

b) Emosi (Afeksi) merupakan komponen emosional dari sikap. Afeksi

merupakan bagian dari sikap yang berhubungan dengan perasaan tertentu

pada orang, kelompok, atau situasi.

c) Perilaku (behavior) adalah suatu maksud untuk berperilaku dengan suatu

cara tertentu, yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap

yang dipengaruhinya.

2.3. Keberhasilan Usaha

2.3.1 Pengertian Keberhasilan Usaha

Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada

hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis

dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang

melakukan bisnis. Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwirausaha tidaklah

identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta

menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga

menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa

membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya

berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun

kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik

maka nilai berusahanya jelas lebih berharga dari pada sebuah organisasi besar

yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.

Menurut Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha

adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya

(13)

2.3.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan dan Kegagalan Usaha

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha

Beberapa diantara perusahaan mampu bertahan dan bahkan berkembang

tetapi sebagian besar mengalami kegagalan. Alasan perusahaan yang bermula

dengan keberhasilan bukan karena pendirinya mempunyai modal besar pada saat

memulai usaha, penyebab suksesnya suatu perusahaan karena dikelola oleh

wirausahawan yang mengetahui apa yang harus dikerjakan.

Wirausahawan pada umumnya percaya bahwa mampu bekerja lebih baik

dari pada orang lain dan akan berusaha keras dengan tanggung jawab penuh.

Sekali tujuan tercapai, mereka akan segera menggantikannya dengan tujuan yang

lebih besar. Wirausahawan mempunyai ciri yang dominan, yakni rasa percaya diri

dan kemampuan yang lebih baik dari pada teman sekerja maupun atasannya.

Wirausahawan memerlukan kebebasan untuk memilih dan bertindak

menurut persepsinya tentang tindakan yang akan membuahkan sukses. Salah satu

seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma

hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006,

berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum

memulai usaha yaitu :

1) Memahami konsep produk atau jasa secara baik,

2) Membuat visi dan misi bisnis,

3) Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses,

4) Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari

(14)

5) Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari

usaha daripada risiko manajemen,

6) Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil,

7) Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan

sangat penting,

8) Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan

9) Pemasaran, pelayanan dan product brand

Menurut Suryana (2003:44) keberhasilan usaha ditentukan oleh

faktor-faktor berikut :

1. Kemampuan dan kemauan.

2. Memiliki tekad yang kuat dan kerja keras.

3. Ketepatan dan peluang.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan usaha

Zimerrer (2002:23) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan

wirausaha gagal dalam menjalankan usaha baru :

1. Ketidakpastian manajemen.

Lemahnya kemampuan pengambilan keputusan dan kurangnya

pengalaman manajemen merupakan masalah utama dari kegagalan usaha.

2. Kurang pengalaman baik dalam kemampuan teknis,

Kemampuan menvisualkan usaha, mengkordinasikan, kemampuan

mengintergrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi keselurtuhan yang

sinergik, dan keterampikan mengelolah orang–orang dalam organisasi

serta memotivasi mereka untuk meningkatkan tingkat kinerja mereka.

(15)

Dua kesalahan keuangan yang sering terjadi diperusahan kecil :

kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap

pelanggan.

4. Gagal mengembangkan perencanaan strategis.

Membangun suatu perencanaan strategis memaksa seseorang

wirausahawan untuk menilai secara realistis potensi bisnis yang diusulkan.

5. Pertumbuhan tak terkendali.

Kadang-kadang wirausahawan mendorong pertumbuhan cepat usahanya

hingga melewati kemampuannya dalam mengelola usaha tersebut.

6. Lokasi yang buruk.

Pemilihan lokasi yang tepat untuk usahawan merupakan suatu seni dan

ilmu.

7. Pengendalian persedian yang tidak baik.

Pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial

yang paling sering diabaikan sehingga dapat mengakibatkan kekurangan

pelanggan.

8. Ketidakmampuan membuat transisi.

Pertumbuhan usaha memerlukan perubahan gaya manajemen yang secara

drastis berada dan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan

wewenang serta melepaskan pengendalian sehari–hari.

2.3.1.2 Dimensi Keberhasilan Usaha

Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor (2007:397) adalah sebagai

(16)

1. (Laba/Profitability)

Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara

pendapatan dengan biaya.

2. Produktivitas

Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya

produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya

menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya

laba yang diperoleh.

3. Daya Saing

Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut

perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila

dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi

pesaing.

4. Kompetensi

Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan

pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat

menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.

5. Terbangunnya citra baik

Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust external.

Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada dalam

perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya

dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah,

(17)

2.4.Hubungan Antar Variabel

2.4.1. Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Didunia usaha hari ini pengetahuan kewirausahaan merupakan modal

penting dalam membuat usaha.Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah

mereka yang memiliki kompetensi Menurut Suryana (2003:5) menyatakan :

“Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha

merupakan tujuan yang ingin dicapainya”.

Sehingga ketika pengusaha memiliki pengetahuan kewirausahaan maka

jalan untuk berhasil akan semakin terbuka lebar.Wirausahawan pada umumnya

percaya bahwa mampu bekerja lebih baik dari pada orang lain dan akan berusaha

keras dengan tanggung jawab penuh. Sekali tujuan tercapai, mereka akan segera

menggantikannya dengan tujuan yang lebih besar. Wirausahawan mempunyai ciri

yang dominan, yakni rasa percaya diri dan kemampuan yang lebih baik dari pada

teman sekerja maupun atasannya.

Hal itu yang kelihatannya menjebak banyak wirausahawan yang berbakat

dan cerdas, karena mereka merasa sudah cukup tahu, dan mengabaikan perlunya

menambah pengetahuan.Hal lainnya mungkin juga disebabkan karena pembisnis

tidak mempunyai rasa keberhasilan yang objektif.Dikatakan, orang yang jatuh

cinta terlalu dalam dengan idenya sendiri, cenderung untuk menjadikan anggapan

dan harapan sebagai realitas. Dan itu yang menjadikannya luput menaksir ukuran

pasar yang akan dimasukinya, salah memperkirakan tingkat permintaan, dan

(18)

yang bisa menyebabkan kegagalan mendirikan usaha adalah tidak cukup

menjual.Di mana dengan adanya kesibukan membangun keberadaan dan bentuk

usahanya, seorang wirausahawan bisa terlupakan keharusan untuk menjual.

2.4.2 Hubungan Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Usaha

Karakteristik individu merupakan sumber daya yang terpenting dalam

organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang memberikan tenaga,

bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi agar suatu organisasi dapat

tetap eksistensinya.Setiap manusia memiliki karakteristik individu yang berbeda

antara satu dengan yang lainnya.Berikut ini beberapa pendapat mengenai

karakteristik individu. Mathiue & Zajac, (1990) menyatakan bahwa, karakteristik

personal (individu) mencakup usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan,

suku bangsa, dan kepribadian. Robbins (2006) menyatakan bahwa, faktor-faktor

yang mudah didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar

dari informasi yang tersedia dalam berkas personalia seorang pegawai

mengemukakan karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status

perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dalam organisasi. Siagian

(2008) menyatakan bahwa karakteristik biografikal (individu) dapat dilihat dari

umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan dan masa kerja.

Menurut Morrow menyatakan bahwa, komitmen organisasi dipengaruhi

oleh karakter personal (individu) yang mencakup usia, masa kerja, pendidikan dan

jenis kelamin (Prayitno, 2005).

Karakteristik individu yang benar akan membawa pengaruh yang besar

(19)

tidaknya sebuah usaha sangat ditentukan oleh sipemilik usaha yang memiliki

karakteristik individu yang mendukung pula.

2.5.Tinjauan Penelitian Terdahulu

Rangkaian penelitian terdahulu diringkas dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2.1 Pada Distro yang terdaftar pada l Leadership a Source of

Hasil studi ini menunjukkan

Pengaruh Inovasi dan Kreatifitas terhadap Keberhasilan Usaha (Survey terhadap para pengusaha di Industri Rajut Binong Jati

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi dan kreativitas memiliki hubungan yang kuat terhadap keberhasilan usaha.

(20)
(21)

8. Hafiddiah,

analisis jalur Hasil penelitian menunjukkan bisnis di produk tekstil

perusahaan di Kabupaten Bandung, baik secara simultan maupun parsial. Sumber: Sumantri,Bayu(2013) ; F, riftha Dalimunthe (2009) ; Noersasongko, Edi (2011); Prayitno (2011); Siagian (2008)

2.6. Kerangka Konseptual Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dijelaskan, dapat dikemukakan

bahwa penelitian yang dilakukan dalam disertasi ini ditujukan untuk mengkaji

pengaruh beberapa variabel terhadap variabel lain yang dituangkan dalam suatu

konsep, sehingga konsep merupakan kerangka berfikir yang menjelaskan

keterkaitan antar variabel. Konsep keilmuan diperlukan untuk menentukan tingkat

masalah, pendekatan yang digunakan dan teori yang didapat dari suatu penelitian.

Sedangkan metodologi diperlukan untuk penetapan metode yang digunakan dalam

perumusan, pengukuran dan analisis terhadap konsep variabel-variabel penelitian

sehingga penelitian yang akan dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Suatu penelitian disebut sebagai penelitian berkonsep apabila diawali,

diproses, dan diakhiri dengan konsep yang jelas. Penelitian yang demikian akan

menampakkan konsep keilmuan yang jelas, sehingga dapat digunakan untuk

mengembangkan ilmu. Konseptual penelitian ini bertolak dari teori yang

(22)

karakteristik individu, kewirausahaan dan gaya kepemimpinan terhadap

keberhasilan Usaha Kecil.

Harris dalam Suryana (2010:5) menyatakan bahwa seorang wirausaha yang

sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang

memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individual yang meliputi

sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa untuk menjadi wirausaha yang sukses dan mencapai keberhasilan dalam

usahanya tentu saja pewirausaha harus memiliki kompetensi dalam menghadapi

segala resiko dan tantangan. Salah satu kompetensi itu ialah pengetahuan

kewirausahaan. Menurut Manalu (2010:2) penerapan pengetahuan kewirausahaan

merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Pengetahuan

kewirausahaan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap keberhasilan

usaha (Rahmadanita, 2016:37).

Setiap wirausaha harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan layak

sebelum memasuki dunia usaha dan memulai usahanya, karena hal itu

berpengaruh langsung pada hasil, dimana akan menentukan titik keberhasilan

pada usaha yang dirintis. Dengan pengetahuan yang cukup para pelaku usaha

dapat menerapkannya pada usaha yang akan dijalankan sehingga mereka dapat

mencapai keberhasilan usaha sesuai target yang mereka inginkan.

Menurut Robbins (2008), menyatakan bahwa faktor-faktor yang mudah

didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi

yang tersedia dari seorang dapat mengemukakan karakteristik individu. Lebih

(23)

karakteristik biografis, kemampuan dan kepribadian. Karakteristik kemampuan

meliputi kemampuan intelektual dan fisik, sedangkan karakteristik pribadi

meliputi sikap seorang karyawan.

Keberhasilan Usaha terdiri atas: Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan

Investasi, dan Pertumbuhan serta Pembelajaran Personalia. Dalam penelitian ini

pertumbuhan dan Pembelajaran Personalia dianggap memiliki kontribusi dominan

karena faktor personalia merupakan motor penggerak utama dalam organisasi

sehingga Pertumbuhan dan Pembelajaran Personalia sangat mempengaruhi

Keberhasilan Usaha.

Dalam penelitian ini karakteristik individu dan pengetahuan kewirausahaan,

akan diuji pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha secara langsung maupun

secara tidak langsung melalui kemampuan usaha dan kewirausahaan dianggap

memiliki pengaruh yang dominan. Alasannya sesuai dengan penelitian Kao

(2001:28) yang menyatakan perusahaan kecil yang ingin berkembang harus

memiliki pengetahuan kewirausahaan; disamping Gray (2002:70) mempertegas

bahwa dengan pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki para pemilik usaha kecil

bisa mengungguli pesaing-pesaingnya. Georgellis et al. (2000:7) menyatakan,

kapasitas mereka untuk berinovasi dan keberanian mengambil risiko, menjadikan

usaha dapat berkembang dengan sukses.

Berdasarkan uraian teoriti diatas, berikut ini dikemukakan suatu kerangka

konseptual berupa desain penelitian yang berfungsi sebagai penuntun untuk

memudahkan memahami alur pikir dalam penelitian.Selain sebagai gambaran

(24)

penelitian.Kerangka konseptual penelitian merupakan bagian terpenting yang

mengarahkan analisis dan pengolahan data.

Kerangka konsep penelitian yang diajukan dapat dilihat pada Gambar 3.1

yaitu:

Sumber: Goleman (2002:78) Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

2.7.Hipotesis

“Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Individu berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Kuliner

cabang TASBI, Medan”.

Pengetahuan Kewirausahaan

(X1)

Karakteristik Individu

(X2)

Keberhasilan

Usaha

Gambar

Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

membentang dari Banjir Kanal Timur di sebelah barat sampai Kali Babon di

of fine subcutaneous nerve fibres in the paw of a Taxol -treated rat (five subcutaneous nerve fibres in the paw of a Taxol -treated rat (a single injections at 16 mg / kg)

Maka rumus kimia yang terbentuk adalah Na2O Ikatan ion adalah ikatan antara ion positip dengan ion negatip Atau antara unsur yg memiliki energi ionisasi dengan

While considering the quality of metacognitive instruction in listening and shifting premises to improve listening outcome, this study has focused on whether metacognitive

Comparing average monthly rainfall of TRMM, monitored and historical data it was seen that the second part of the rainy period is always underestimated.. This

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ketelitian pendugaan potensi biomassa tegakan di areal rehabilitasi Hutan Pendidikan Gunung Walat menggunakan metode tree

Pada hari ini, Jumat tanggal dua puluh bulan Januari tahun dua ribu tujuh belas, yang bertanda tangan dibawah ini, Kelompok Kerja Pengadaan Piagam, Petikan, dan Map

[r]