• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesejahteraan Petani Keramba Ikan di Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kesejahteraan Petani Keramba Ikan di Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kawasan Indonesia merupakan suatu kekayaan dunia dengan tanah yang subur, lautan yang luas dengan segala potensi alam melimpah yang ada dibumi Indonesia. Indonesia terdiri atas lima pulau besar yaitu pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua dengan ribuan pulau pulau kecil yang tersebar diseluruh negeri dari sabang hingga merauke. Dengan tanah yang subur tentu saja negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena merupakan salah satu penghasil produk pertanian, dan menjadi negara terbesar ketiga didunia sebagai penghasil beras.Perairan laut yang strategismembuat Indonesia dikenal sebagai negara maritim, serta perairan tawar seperti sungai dan danau juga memiliki potensi dan kekayaan masing-masing.

Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia juga menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer, dan merupakan danau vulkanik terbesar ke-2 didunia setelah danau Victoria di Afrika. Danau Toba diperkirakan terbentuk sekitar 74000 tahun yang lalu akibat letusan gunung toba yang merupakan gunung supervulcano(gunung api super).Sejarahnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali yaitu pertama sekitar 800 ribu tahun lalu yang menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi

daerah Parapat dan Porsea. Kemudian letusan kedua yang lebih kecil, terjadi 500

ribu tahun lalu dan membentuk kaldera di utara Danau Toba yaitu di daerah antara

(2)

tahun yang lalu menghasilkan kaldera besar dan menjadi Danau Toba sekarang

dengan Pulau Samosir di tengahnya.

Danau Toba yang merupakan perairan air tawar terluas di Indonesia dan

juga di Asia Tenggara memiliki potensi ikan yang sangat besar. Menurut

Daryanto (2007), sumber daya pada sektor perikanan merupakan salah satu

sumber daya yang penting bagi hajat hidup masyarakat dan memiliki potensi

dijadikan sebagai penggerak utama (prime mover) ekonomi nasional. Hal ini

didasari pada kenyataan bahwa Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang

besar baik ditinjau dari kuantitas maupun diversitas.

Kabupaten Simalungun berada di kawasan Danau Toba merupakan

Kabupaten penghasil ikan tawar terbesar di Sumatera Utara yang tepatnya di

kawasan Danau Toba. Letak koordinat 02°36' - 03°18' LU dan 98°32' - 99°35'BT

02°36' - 03°18' LU dan 98°32' - 99°35'BT dengan ketinggian 20-1400 meter

diatas permukaan laut, berbatasan :

• Sebelah utara Kabupaten Serdang Bedagai

• Sebelah timur Kabupaten Asahan

• Sebelah selatan Kabupaten Toba Samosir

• Sebelah barat Kabupaten karo.

Berbatasan dengan 7 Kabupaten/kota se-kawasan Danau Toba , luas

wilayah Kabupaten Simalungun yaitu 4.386,60 Km2 atau 438.660 Ha. Ibukota

Kabupaten Simalungun terletak di Pematang Raya.

Keramba Jaring Apung (KJA) merupakan sistem budidaya ikan yang

(3)

diperkenalkan oleh perusahaan asing.Keramba jaring apung pertama kali dimulai

sekitar tahun 1980-an, yang sistem ini merupakan usaha untuk meningkatkan

produksi perikanan dengan memanfaatkan potensi perairan Danau Toba.Usaha

Keramba Jaring Apung (KJA) banyak menuai perhatian masyarakat kala itu,

karena dianggap mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan

produksi yang meningkat dan perairan yang mendukung, dan semakin banyak

pula masyarakat disekitar danau Toba beralih ke sistem Keramba Jaring Apung.

Perikanan di Kabupaten Simalungun terdiri dari rumah tangga perikanan

danau, sungai, kolam air deras, kolam air tenang, sawah, dan keramba jaring

apung. Area perikanan terluas adalah perikanan sawah 6.641,90 Ha dan keramba

jaring apung 6.228 Ha. Pada tahun 2013 Kabupaten simalungung menghasilkan

ikan tawar sebanyak 47.135 ton/tahun (BPS Sumut).Jumlah tersebut menjadi

jumlah terbesar di provinsi Sumatera Utara.Adanya budidaya KJA secara umum

mampu meningkatkan hasil produksi yang dulunya memakai sistem tangkap ikan

tradisional.

Tabel 1.1

Produksi Ikan Menurut Asal Tangkapan dan Kabupaten/Kota (ton) 2010 – 2013

(4)
(5)

Dari data diatas dapat dilihat bahwaKabupaten Simalungun menyumbang

hampir 1/3 dari jumlah total keseluruhan budidaya ikan air tawar di Sumatera

Utara. Dimana hasil tersebut merupakan bersumber dari budidaya keramba jaring

apung yang ada di Kabupaten Simalungun tepatnya di Kecamatan Haranggaol

Horison.

Kecamatan Haranggaol Horison merupakan salah satu kecamatan yang

terletak di Kabupaten Simalungun, dan menjadi kecamatan penghasil ikan air

tawar. Jumlah rumah tangga yang bertani keramba ikan sebanyak 335 rumah

tangga, luas wilayah (lubang) keramba jaring apung ada sebanyak 5.159 kantong,

dengan hasil panen sebanyak 3.870 ton.

Perkembangan keramba jaring apung di Kecamatan Haranggaol Horison

sangat pesat.Petani yang dulunya bertani bawang, pisang dan tanaman muda

mulai berubah profesi menjadi petani keramba ikan.Perubahan besar-besaran ini

berlangsung sekitar tahun 2002.Namun tak semata-mata membuat petani

meninggalkan sistem pertanian mereka sebelumnya. Hal ini disebabkan mahalnya

pembuatan keramba jaring apung 5 x 5 meter (satu petak) membutuhkan biaya

sekitar Rp.10.000.000,- ditambah lagi biaya bibit dan pakannya.

Usaha keramba jaring apung mampu membawa semangat ekonomi baru

bagi masyarakat Kecamatan Haranggaol.Saat ini ada sekitar 5000 jiwa penduduk

di Kecamatan Haranggaol Horison dan hampir mayoritas dari penduduk

merupakan petani keramba jaring apung. Mencapai Rp.1,46 triliun/tahun terjadi

sirkulasi dana di Kecamatan Haranggaol Horison yang merupakan hasil dari

(6)

ton/hari, dan jika hasil tersebut dikonversikan kedalam rupiah dengan asumsi

harga Rp.20.000/kg maka hasilnya mencapai Rp. 400.000.000/ hari. Ini

merupakan hasil yang cukup besar dan sangat membantu perekonomian

masyarakat di Kecamatan Haranggaol Horison.

Melihat angka penghasilan s keramba jaring apung yang besar tidak serta

merta membuat semua petani keramba ikan menjadikan bertani keramba sebagai

mata pencaharian utama, banyak dari petani keramba ikan juga tetap bergantung

pada hasil pertanian lainnya, seperti bercocok tanam dan berkebun.Tidak semua

bergantung pada sektor perikanan keramba jaring apung.Melihat fenomena terjadi

di Kecamatan Haranggaol, maka penulis tertarik untuk menganalisis tingkat

kesejahteraan petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten

Simalungun.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan paparan dari latar belakang diatas serta untuk memperjelas obyek penelitian, maka penulis membatasi dan merumuskan pokok masalah yang menjadi dasar dalam penelitian sebagai berikut:

1. Apakah pendapatan, pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan dan sarana transportasi berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison?

(7)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan, pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan dan sarana transportasi terhadap tingkat kesejahteraan petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison.

2. Untuk menganalisis tingkat kesejahteraan petani keramba ikan di

Kecamatan Haranggaol Horison.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan refrensi untuk menambah pengetahuan tentang kondisi kesejahteraan petani keramba ikan.

2. Sebagai masukan, koreksi maupun bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah terkait faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani keramba ikan.

Gambar

Tabel 1.1 Produksi Ikan Menurut Asal Tangkapan dan Kabupaten/Kota (ton)

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat proses pembangkitan tenaga listrik merupakan proses konversi energi primer (bahan bakar atau potensi tenaga air) menjadi energi mekanik penggerak generator, yang

Dengan mengucapkan Syukur Puji Tuhan atas limpahan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Design Balanced Scorecard Sebagai Alternatif

This study aims to investigate whether or not the revised of the 2013 curriculum course book entitled “When English Rings a Bell” is in line with the theory of scientific

Tabel 1 menunjukkan tinggi tanaman terbesar diperoleh pada kombinasi perlakuan bibit dipotong bagian atas dan bawah dan media tanam arang sekam yaitu sebesar 41,70 cm,

Rafiza, 2006, Panduan dan Referensi Kamus Fungsi PHP 5 Untuk Membangun Database Berbasis Web.. Elex Media

Bilang mag-aaral paano mo isasabuhay ang kahulugan at kahalagahan ng konseptong pangwikaD. Bilang mag-aaral paano mo gagamitin ang

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tesis penelitian ini untuk

It is recommended that teachers of Sports, Physical Education and Health be always creative in implementing the curriculum, analyzing the materials and the values contained in any