• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kontrol EC pada Sistem Hidroponik untuk 10 Tanaman Konsumsi T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kontrol EC pada Sistem Hidroponik untuk 10 Tanaman Konsumsi T1 BAB III"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

15

BAB III

PERANCANGAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem

kontrol EC pada sistem hidroponik untuk 10 tanaman konsumsi.

3.1. Gambaran Alat

Sistem yang dirancang oleh penulis adalah perancangan dan realisasi sistem

kontrol EC pada sistem hidroponik untuk 10 tanaman konsumsi. Sistem ini dapat

menambah nilai EC secara otomatis dan dapat mengurangi nilai EC jika terlalu pekat

kadar ECnya. Sistem ini juga memantau suhu dari nutrisi tersebut jika melebihi 27°C

maka buzzer akan memberi peringatan, dan dapat memantau suhu dan kelembaban

lingkungan jika melebihi nilai referensi maka akan memberikan peringatan pada LCD,

sistem ini dapat memberi peringatan saat air di bak tandon kosong atau terisi penuh.

(2)

16

3.2. Perancangan Perangkat Keras

Perangkat keras yang dirancang adalah sistem kontrol EC pada 10 tanaman

konsumsi. Ada beberapa komponen elektronik yang digunakan yaitu :

1. Mikrokontroler jenis Arduino Mega 2560

2. Modul sensor suhu DS18B20

3. Modul sensor EC

4. Modul Sensor DHT22

5. Modul sensor SR04

6. Modul Real Time Clock

7. LCD 20×4

8. Keypad 4×4

9. Motor DC

10.Pompa air gallon

11.Buzzer

12.Relay 5V

(3)

17

Gambar 3.3. Realisasi Perangkat Keras Sistem Kontrol EC

Keterangan gambar :

1. Motor DC

2. Bak tandon nutrisi

3. Buzzer

4. Sensor DHT22

5. LCD

6. Sensor EC

7. Sensor DS18B20

8. Pompa air galon

9. Keypad 4×4

10.Sensor ultrasonik

1

2 3

4

5

6 7

8

1 9

(4)

18

3.3. Perancangan Elektronika

Pada bagian ini menjelaskan tentang perancangan elektronika yang dipakai dalam

sistem yang dibuat.

Perancangan elektronika yang dibuat dalam sistem antara lain :

3.3.1. Arduino Mega 2560

Arduino Atmega 2560 digunakan sebagai pengendali utama dengan menggunakan

IC mikrokontroler ATmega 2560 memiliki tugas antara lain :

1. Mengolah data yang didapat dari modul sensor suhu DS18B20 untuk

mengetahui suhu larutan nutrisi.

2. Mengolah data yang didapat dari modul sensor EC untuk mengukur tingkat

kepekatan suau larutan nutrisi.

3. Mengolah data yang didapat dari modul sensor DHT22 untuk mengetahui

suhu dan kelembaban lingkungan sekitar.

4. Mengolah data yang didapat dari modul sensor ultrasonik SR04 untuk

mengukur ketinggian air.

5. Mengolah data yang didapat dari modul real time clock untuk pewaktuan.

6. Menampilkan data ke LCD.

7. Memberikan sarana user menginput data ke arduino untuk memilih menu

tanaman.

8. Memberikan inputan high atau low kepada relay sehingga motor DC dapat

menggerakan motor untuk menambah konsentrasi larutan ketika nilai dari

larutan EC kurang dari nilai referensi.

9. Menyalakan relay sehingga pompa air gallon dapat bekerja menurunkan

konsentrasi larutan ketika nilai EC lebih dari nilai referensi.

10.Memberikan inputan high atau low untuk buzzer ketika suhu larutan mencapai

(5)

19

Tabel 3.1.Konfigurasi pin mikrokontroler Arduino Mega 2560 yang digunakan

Gambar 3.4. Skema Rancangan Pengendali Utama.

No Pin Terhubung ke -

1 A0 Sensor EC

2 2 DS18B20

3 3 DHT22

4 4-9 LCD

5 24-38 Keypad

6 11 Buzzer

7 13 Relay

8 Scl RTC

9 Sda RTC

10 10 Motor Driver

(6)

20

3.3.2. Modul Sensor Suhu DS18B20

Sensor DS18B20 digunakan untuk memantau suhu pada larutan nutrisi pada bak

tandon. Pada tugas akhir ini digunakan sensor suhu DS18B20 karena sensor suhu

DS18B20 dapat memantau suhu dari -55ºC hingga 125ºC, dan pengunaannya sangat

mudah karena sensor DS18B20 adalah sensor ADC jadi hanya membutuhkan input dari

arduino Mega 2560.

Berikut skema konfigurasi pin modul sensor suhu DS18B20 dengan Arduino

Mega 2560 :

Gambar 3.5. Wiring modul sensor DS18B20

VCC

(7)

21

3.3.3. Modul Sensor EC

Sensor EC digunakan untuk mengukur tingkat kepekatan suatu larutan. Pada

tugas akhir ini digunakan modul sensor EC karena sensor ini dapat mengukur tingkat

kepekatan mulai dari 1mS/cm hingga 20mS/cm.

Tabel 3.2 Tabel kalibrasi sensor EC

Coefficient

Voltage ppm EC(ppm/500)

(8)

22

Berikut skema konfigurasi pin modul sensor EC dengan Arduino Mega 2560 :

Gambar 3.7. Wiring modul sensor EC

3.3.4. Modul sensor DHT22

Sensor DHT22 digunakan untuk memantau suhu dan kelembaban lingkungan,

sensor ini digunakan karena dapat membaca suhu dari -40ºC hingga mencapai 125°C dan

dapat membaca kelembaban dari 0 hingga 100%.

Berikut skema konfigurasi pin modul sensor DHT22 dengan Arduino Mega 2560

:

Gambar 3.8. Wiring modul sensor DHT22

3.3.5. Modul sensor SR04

Modul sensor SR04 digunakan untuk proteksi agar air tidak melebihi bak tandon

Sensor SR04 digunakan karena sensor dapat mendeteksi air pada bak tandon.

(9)

23

Gambar 3.9. Wiring modul sensor SR04

3.3.6. Modul Real Time Clock

Real time clock digunakan untuk pewaktuan. Tiap 1 jam maka alat akan

melakukan pengecekan sensor DHT22 dan sensor larutan DS18B20 dan tiap 24 jam

maka alat akan melakukan pengecekan larutan EC.

Berikut skema konfigurasi pin modul Real Time Clock dengan Arduino Mega

2560 :

Gambar 3.10. Wiring modul Real Time Clock

3.3.7. LCD 20×4

LCD 20×4 digunakan untk menampilkan data output dari arduino. Pada tugas

akhir ini LCD 20×4 digunakan karena dapat menampilkan hingga 20 karakter × 4 baris.

(10)

24

Gambar 3.11. Wiring LCD 20×4

3.3.8. Keypad 4×4

Keypad digunakan untuk member inputan pada menu yang ditampilkan oleh

LCD. Pengunaan keypad disini memudahkan manusia dalam berhubungan dengan arduino atau

sebutan lainnya adalah HMI(Human Machine Interface)

Berikut skema konfigurasi pin keypad 4x4 dengan Arduino Mega 2560 :

Gambar 3.12. Wiring Keypad

3.3.9. Motor DC

Motor DC digunakan untuk memberikan nutrisi kebak tandon utama. Motor yang

digunakan adalah pompa wiper. Pompa wiper akan nyala pada tegangan 12V dan

(11)

25

Berikut skema konfigurasi pin driver dan motor DC dengan Arduino Mega 2560 :

Gambar 3.13. Wiring Relay dan motor DC

3.3.10 Pompa air galon

Pompa air galon digunakan untuk menambah air kebak tandon ketika tingkat

kepekatan larutan nutrisi melebihi nilai referensi data base 10 tanaman konsumsi. Pompa

air lebih mudah digunakan karena memiliki baterai sendiri untuk menjalankannya dan

sangat mudah didapatkan.

Relay 5v digunakan sebagai saklar untuk menghidupkan pompa air saat tingkat

kepekatan nutrisi melebihi nilai referensi data base 10 tanaman konsumsi. Pada tugas

akhir ini relay 5v digunakan karena pemasangannya mudah dan mudah didapatkan di

toko elektronik terdekat.

Berikut skema konfigurasi pin pompa air gallon dengan Arduino Mega 2560 :

(12)

26

3.3.11. Buzzer

Buzzer digunakan untuk memberikan peringatan ketika suhu larutan nutrisi pada

bak tandon sudah melebihi 27ºC. Pada tugas akhir ini digunakan buzzer karena buzzer

dapat bekerja pada tegangan 4-8v dan memiliki kekuatan suara maksimal hingga 85dB.

Berikut skema konfigurasi pin buzzer dengan Arduino Mega 2560 :

Gambar 3.15. Wiring buzzer

3.4. Perancangan Perangkat lunak

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat lunak yang

digunakan pada rancangan tugas akhir ini yakni dibagi menjadi 2 bagian yakni program

utama dan program interupsi. Program utama berisi tentang awal dari alat ini menyala

kemudian program akan memilih tanaman kemudian terjadi prosedur pengukuran jika EC

sudah masuk range maka program ini akan selesai. Seperti ditunjukkan pada Gambar

3.16. Program interupsi berisi tentang proteksi suhu larutan suhu dan kelembaban

lingkungan, serta cek EC. Jika suhu larutan sudah melebihi 27°C maka buzzer akan

menyala, jika sensor suhu dan kelembaban sudah melebihi nilai referensi maka akan ada

(13)

27

menyala, dan jika nilai EC kurang dari batas referensi maka motor DC akan menyala

ditunjukkan pada Gambar 3.17.

START

INISIALIS ASI PORT I/O INISIALIS ASI SQW DISET

1HZ

Gambar 3.16. Program utama

Berikut cara kerja program utama perangkat lunak :

a. Langkah pertama alat ini akan menyala/ON.

b. Langkah kedua alat ini akan menginisialisasi port I/O dan inisialisasi SQW

diset 1Hz.

c. Langkah ketiga alat ini akan menunggu pemilihan jenis tanaman yang dipakai

(14)

28

d. Langkah keempat apakah user sudah memilih jenis tanaman, jika ya maka akan

dimulai langkah kelima, jika tidak maka alat ini akan menunggu pemilihan

jenis tanaman.

e. Langkah kelima apakah ada penekanan tombol ok, jika ya maka akan menuju

langkah keenam, jika tidak maka akan kembali kelangkah kelima.

f. Langkah keenam alat ini akan melakukan pengukuran pada bak larutan nutrisi..

g. Langkah ketujuh alat ini akan melakukan prosedur pencampuran nutrisi.

h. Langkah kedelapan alat ini akan melakukan pengukuran ulang.

i. Langkah kesembilan apakah EC sudah masuk range, jika ya maka selesai, jika

(15)

29

YA BANDINGKAN DENGAN SUHU MAKSIMAL TANAMAN YANG APAKAH NILAI VARIABEL CEK EC

=3600X24

(16)

30

Berikut penjelasan tentang program interupsi Eksternal SQW :

Program ini akan mengecek jika nilai counter suhu lingkungan =3600 maka

program ini akan mengecek suhu lingkungan dan dibandingkan dengan suhu maksimal

tanaman yang akan dipilih, jika suhu lingkungan lebih dari suhu maksimal data base

maka akan menampilkan warning pada LCD, jika tidak maka nilai counter suhu

lingkungan = 0 dan akan mengecek nilai suhu larutan, jika suhu larutan lebih dari 27°C

maka buzzer ON 10 detik, jika tidak, apakah nilai variabel EC = 3600×24? Jika ya maka

cek EC kemudian bandingkan dengan data base jika EC kurang dari nilai referensi maka

melakukan prosedur pencampuran, jika tidak apakah EC lebih dari nilai referensi? Jika ya

maka pompa air akan menyala kemudian cek EC, jika EC = nilai referensi maka pompa

air mati jika tidak pompa air menyala, dan apabila nilai EC tidak lebih dari referensi

Gambar

Gambar 3.2. Sketsa Sistem Kontrol EC
Tabel 3.1.Konfigurasi pin mikrokontroler Arduino Mega 2560 yang digunakan
Gambar 3.5. Wiring modul sensor DS18B20
Tabel 3.2 Tabel kalibrasi sensor EC
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Inspektorat Daerah Provinsi Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki peran dalam perencanaan

PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA KEGIATAN PEMBANGUNAN / APBD TAHUN ANGGARAN 2015.. DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Although legal independence is a good proxy for actual autonomy in industrial countries, proxies such as the turnover rate of the central- bank governorship or the

[r]

Under the global developments and with the idea of controling the inflation more effectively to maintain price stability The Central Bank had formerly announced that

Kriteria untuk menentukan karyawan yang memiliki prioritas untuk mendapatkan bonus gaji meliputi tanggung jawab,sikap kerja,dan kejujuran.Selain masih

Kemudian dibuat lingkaran dengan pusat L yang menyinggung perpanjangan sisi BC , perpanjangan AT dan lingkaran luar.

Most interior-point algorithms must be initiated at a strictly feasible point. The complexity of obtaining such an initial point is the same as that of solving the LP problem