• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH MUHAMMADIYAH DAN KEBANGKITAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEKOLAH MUHAMMADIYAH DAN KEBANGKITAN ISLAM"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH MUHAMMADIYAH DAN

KEBANGKITAN ISLAM

Wajid Heryono*)

“Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang didalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tidak memahaminya”. (Q.S. Al-Ambiya’ 10).

Kondisi umat Islam saat ini memang memprihatinkan. Fazlur Rahman berpendapat bahwa, sungguh ironis umat yang pada abad 8 s.d. 13 memimpin peradaban dunia diantaranya karena tingginya ilmu pengetahuan yang mereka miliki menjadi umat yang terbelakang yang tidak peduli lagi dengan ilmu pengetahuan.

KTT negara-negara Islam di Jeddah tahun 1974 memutuskan bahwa abad XV H adalah abad kebangkitan Islam. Banyak Ulama/Tokoh Muslim yang berpendapat bahwa pendidikan merupakan satu-satunya cara untuk memperbaiki umat Islam, diantara mereka adalah Ibnu Taimiyah, Muhammad Abduh, Sir Muhammad Ali, Fazlur Rahman dll.

Ada yang menyebutkan bahwa kriteria global kebangkitan Islam antara lain Quwwatul ‘Aqidah, Quwwatul ‘Ilm, Quwwatul Ijtima’iyah, Quwwatul Iqtishodiyah. Untuk memperoleh kekuatan-kekuatan tersebut diperlukan pendidikan yang baik dan memadahi.

Menurut Prof. T. Yacob pendidikan yang baik adalah pendidikan yang sungguh-sungguh, pemahaman bukan penghafalan, classroom skill dan social skill yang proporsional, disiplin dan budi pekerti, inisiatif dan kreatifitas, pengetahuan umum (Currant Affairs dan Algemene Kennis = pengetahuan standar tentang dunia dan alam bagi seseorang yang bersekolah), bahasa (Indonesia dan asing) dan retorika (berdiskusi dan berpidato dengan meyakinkan), aritmatika dan statistika disamping pengetahuan bidang pilihannya.

Adapula yang mengatakan bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mencakup aspek Intelegency Quation (IQ), Emotional Quation (EQ) dan Intelegency Spiritual Quation (ISQ).

Sangat mungkin kita sependapat bahwa pendidikan yang baik adalah yang mendidikkan wahyu Alloh yang difirmankan (Qouliyah) dan wahyu Alloh yang dihamparkan berupa alam semesta seisinya (kauniyah) dengan menggunakan sistem dan qoidah pada wahyu-wahyu Alloh tersebut.

Oleh karena itu untuk memasuki proses kebangkitan Islam menuju kejayaan Islam tidak ada jalan lain kecuali kita harus berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah yang akan dapat menghantarkan umat Islam pada kejayaannya sebagaimana pada masa Rosululloh dan abad-abad berikutnya. Untuk itu diperlukan sistem pendidikan yang benar, baik dan memadahi.

Data yang dikeluarkan UNESCO tahun 1987’ menunjukkan bahwa negara-negara Islam menduduki peringkat bawah dalam kepemilikan pakar IPTEK, Mesir yang mewakili negara-negara Islam hanya memiliki 367 pakar tiap satu juta penduduk, sedangkan India (Hindu) 1.300, Prancis (Kristen) 4.500, Jepang (Budha) 6.500, dan Israel (Yahudi) 16.000.

Dan catatan yang diperoleh dari “The International Conference Science and Tehnology” di Pakistan beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa umat Islam hanya memiliki 0,0045% pakar riset dari jumlah penduduknya, sedangkan Jepang 0,4% dan Israel 0,7%.

(2)

Di Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, mengalami keterpurukan dalam berbagai bidang, sebagaimana kita ketahui bersama. Kualitas pendidikannya cukup memprihatinkan. Prof T. Yacob mengungkapkan, dimajalah “Asia Week” universitas di Indonesia biasanya harus kita cari pada peringkat 15 presentil terbawah. Sementara Prof. Supriyoko mengutip data “Balitbang Depdiknas” tahun 2001’ dari 1.054.859 guru SD (tanpa MI), ternyata hanya sekitar 30% yang layak mengajar di kelas.

Belum lagi kalau kita lihat dari besarnya dana “Research and Development” (R&D) yang sebagian besar dimiliki oleh negara-negara non Muslim (Barat) dan sebagian besar dana R&D tersebut digunakan dalam bidang militer, yang kemudian hasil produk berupa senjata dan mesin perang bertehnologi tinggi digunakan untuk membantai umat Islam seperti di Afganistan, Palestina, Iraq, dll.

Adakah keinginan dan ikhtiar yang sungguh-sungguh pada kita untuk bangkit dari kondisi keterpurukan ini ?.

Langkah Muhammadiyah

Apabila sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ribuan jumlahnya kesemuanya mampu mewujudkan tujuan lembaga pendidikan Muhammadiyah pada setiap muridnya, insya Alloh akan merupakan kekuatan yang dahsyat bagi umat Islam yang saat ini tampak menggeliat bangun untuk meraih kejayaannya. Dan itulah harapan kita.

Akan tetapi harapan tersebut bukanlah hal mudah untuk dicapai. Kadang justru sekolah muhammadiyah menerima kritik yang tidak enak untuk kita dengar dan rasakan. Hal ini dimungkinkan antara lain karena adanya kelemahan pada faktor-faktor yang berpengaruh pada pencapaian tujuan pendidikan.

Oleh karena itu sangat diperlukan upaya yang sistematis dan rasional dalam rangka merekonstruksi lembaga pendidikan muhammadiyah dalam berbagai aspek sehingga tercipta suatu sistem pendidikan yang kondusif untuk merealisir tujuan pendidikan perguruan muhammadiyah.

Peningkatan kualitas SDM (penyelenggara dan pelaksana) serta pemenuhan sarana pendidikan (Hardware dan Shofware) mutlak diperlukan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah muhammadiyah, perlu diadakan :

1. Standar kompetensi Pengurus Majlis Dikdasmen dari tingkat pusat sampai ke tingkat ranting, juga bagi Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan.

2. Dibuat dan diadakan program Tarbiyah bagi Pengurus Majlis Dikdasmen, Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan untuk memenuhi standar kompetensi.

3. Disusun dan dilaksanakan kurikulum yang berorientasi pada pendalaman dan pengamalan wahyu-wahyu Alloh (Qouliyah dan Kaumiyah).

(3)

Terobosan SD Muhammadiyah Pakel

PCM Umbulharjo Yogyakarta melalui Majlis Dikdasmen mensikapi fenomena pendidikan saat ini dengan menggulirkan “PROGRAM PLUS” di SD-SD Muhammadiyah yang berada di wilayahnya. Dan dipilihlah sekolah untuk dijadikan pilot proyeknya yaitu SD Muhammadiyah Pakel dan dipublikasikan menjadi "SD MUHAMMADIYAH PAKEL PROGRAM PLUS”.

Beberapa karakteristik “Program Plus” yang digulirkan antara lain :

1. Pembinaan ilmu Al-Qur’an : Qiroah, Kitabah, Tahsin, Seni Baca, Tahfidz, Tarjamah dan Tafsir.

2. Pembinaan bahasa : Arab, Inggris, Indonesia, Jawa.

3. Pembinaan ibadah : Jama’ah Sholat Fardlu, Sholat Fathowu, Pesantren Romadhon, PHBI, Qurban dsb.

4. Pembinaan bakat dan minat : Tapak Suci, HW, Drum Band, Sempoa.

5. Full day school : Kelas I dan II jam 12.30 WIB., kelas III IV, V jam 06.45-15.30, kelas VI program asrama.

6. Out door class : Madjid, Museum, Monumen, Cagar Budaya, Alam Terbuka, dll. 7. Tiap kelas diampu oleh Guru Utama, Guru Pendamping/Guru Bidang Studi. 8. Musyawarah dan tarbiyah Guru dan Karyawan secara rutin.

9. Sistem Jama’ah : Melibatkan unsur persyarikatan, wali murid, tokoh masyarakat. 10. Kerjasama dengan lembaga pendidikan muhammadiyah di Umbulharjo (UAD,

SMU M II, SLTP M II, SMK MI, dll).

11. Tetap melaksanakan kurikulum nasional dan muhammadiyah.

Memasuki tahun ke-4 digulirkannya “Program Plus” SD Muhammadiyah Pakel telah mengalami kemajuan yang menggembirakan baik dari segi jumlah murid, jumlah guru, kesejahteraan guru, dll. Pada saat ini sekolah ini diasuh oleh 15 guru dan karyawan berijazah S-1, 5 guru SM/Diploma, 2 guru dari SPG, 3 Mahasiswa dan 6 diantaranya adalah alumni pondok pesantren, serta 5 orang pelatih kegiatan khusus.

“Program Plus” ini juga digulirkan pada SD-SD yang lain, yaitu SD Muhammadiyah Sukonandi I dan II, SD Muhammadiyah Miliran dengan intensitas program sesuai kondisi masing-masing sekolah.

Bukankah kita mengharapkan terwujudnya generasi Qurani, generasi rabbani, generasi yang qowiyul amin, generasi yang basthotan fil’ilmi wal jismi, lii’laai kalimatillah, li mardhotillah.

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (Q.S. Ali Imron : 139).

Penulis adalah fungsionaris Majlis Dikdasmen PCM Umbulharjo, Yogyakarta dan anggotan Majelis Syuro SD Muhammadiyah Pakel Yogyakarta

Sumber: SM-09-2002

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan hay daun kaliandra merah dalam pakan lengkap untuk penggemukan domba ekor gemuk terhadap konsumsi

Sehubungan dengan Pelelangan Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi yang di laksanakan oleh Pokja ULP DISDIK KONSTRUKSI I Kabupaten Nunukan untuk :3. Paket : PEMBANGUNAN RKB

Kajian termodinamika menunjukkan bahwa proses adsorpsi oryzanol dalam minyak bekatul menggunakan adsorben silika gel bersifat spontan, eksotermis, dan mengikuti mekanisme fisis

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya reputasi dari e-commerce itu sendiri, informasi orang lain yang digunakan seseorang untuk menjadi acuan mengunjungi situs e- commerce

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan Juni 2016 berdasarkan laporan yang masuk mencapai rata-rata 40,23 persen atau mengalami penurunan sebesar

Segala puji kepada Allah SWT atas segala rahmat , hidayah, karunia dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Jumlah Leukosit

Pelaksanaan merupakan kegiatan yang paling utama dalam kegiatan manajemen, pelaksanaan menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang lain dalam suatu

Dalam penerapan konsep tersebut tetap menerapkan identitas dari Shinjuku Hairmake secara visual yang dikenal dengan penggunaan warna hitam dan putih sebagai dominasi pada