78
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah dikemukakan pada bab III mengenai perbandingan UUPM dengan LIV, maka Penulis memperoleh kesimpulan bahwa LIV memberikan pengaturan yang lebih komprehensif tentang investasi. Banyak peraturan yang tidak dicantumkan (secara eksplisit maupun implisit) dalam UUPM meskipun dalam pelaksanaannya beberapa hal berlaku untuk investor di Indonesia. Lengkapnya suatu UU mengatur maka semakin baik pula nilai kepastian hukum yang diberikan. Analisa yang telah dilakukan menunjukkan bahwa LIV memberikan kepastian hukum lebih baik dari pada UUPM. Selain itu, LIV mengatur investasi lebih sistematis. Investor hanya perlu melihat LIV untuk pengaturan-pengaturan tentang investasi, daftar sektor investasi tertutup dan bersyarat serta pengaturan lain yang di Indonesia diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan.
79 tertentu serta bantuan modal untuk berinvestasi. Ada pula keberpihakan yang sekaligus menimbulkan kerugian pada negara, yang seharusnya dihindari, yaitu pada UUPM. Insentif perizinan penggunaan lahan pada UUPM yang memberikan jangka waktu sangat lama, menimbulkan eksploitasi besar-besaran padakekayaan alam negara.
Selain berpihak pada investor, kedua UU juga berpihak pada negara dan warga negaranya. Secara implisit kegiatan investasi yang didorong pertumbuhannya adalah untuk kepentingan negara (pembangunan nasional) dan kesejahteraan masyarakat. UUPM menunjukkan keberpihakannya kepada negara secara eksplisit tentang keharusan mendahulukan penggunaan tenaga kerja domestik dan dalam pelaksanaan repatriasi atau transfer. Lain halnya dengan LIV yang memberikan keberpihakan dalam hal perlindungan hak tenaga kerja dalam keikutsertaannya berorganisasi (sosial-politik), usaha melakukan alih teknologi dan pelatihan tenaga kerja Vietnam. Berdasarkan perbandingan diatas maka menurut Penulis LIV mengatur investasi masih lebih baik dari pada UUPM.
B.
Saran
Berikut merupakan saran yang dapat Penulis sampaikan:
80 UUPM, secara umum adalah kurang komprehensifnya peraturan yang menjadi unsur terpenting dalam meningkatkan kepastian hukum dalam pelaksanaan investasi. Kekurangan lainnya (secara khusus) terletak pada sisi pemberian izin penggunaan lahan yang terlalu memihak pada investor, aspek pemberian jaminan dalam berinvestasi (untuk meningkatkan daya prediksi dari UU), kompleksitas pengaturan tentang hak investor, dan dorongan kepada investor misal dalam bantuan dana pelatihan kerja, alih teknologi, pembangunan infrastruktur dan modal investasi dari APBN. Diharapkan kekurangan tersebut dapat dipenuhi pada perubahan UUPM pada masa yang akan datang, sehingga dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi dengan jumlah lebih banyak dari saat ini.