• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan DPLH untuk Perkantoran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyusunan DPLH untuk Perkantoran"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Penyusunan DPLH untuk

Perkantoran

Muchamad Rifqi Sultoni

Sekretariat Komisi Penilai Amdal Daerah Istimewa Yogyakarta

(2)

Rencana

Usaha dan atau Kegiatan

WAJIB

MENYUSUN DOKUMEN LINGKUNGAN

WAJIB

MENYUSUN DOKUMEN LINGKUNGAN

(3)

IZIN

LINGKUN

GAN

Izin Lingkungan: Produk Proses Amdal atau

UKL-UPL

Usaha

dan/atau

Kegiatan

Wajib AMDAL

Usaha

dan/atau

Kegiatan

Wajib UKL/UPL

Wajib Memiliki

IZIN

Usaha

dan/ata

u

Kegiatan

Proses

penyusunan dan

Penilaian Amdal

Proses

penyusunan dan

Pemeriksaan

UKL-UPL

Catatan: Usaha

dan/atau Kegiatan wajib

SPPL tidak wajib memiliki izin lingkungan

Izin

PPL

H

1. Izin PPLH diterbitkan pada tahap operasional.

2. Izin PPLH diterbitkan berdasarkan

persyaratan dan kewajiban izin lingkungan yang harus ditaati oleh perusahaan

Izin PPLH

, antara lain:

a. Izin pembuangan air limbah ke sungai; b. Izin pemanatan air

limbah untuk aplikasi ke tanah

c. Izin pembuangan air limbah ke laut

d. Izin injeksi air limbah e. Izin PLB3

Izin lingkungan

=

diterbitkan pada tarap

(4)

4

(1) Setiap usaha

dan/atau kegiatan yang

wajib memiliki amdal

atau UKL UPL wajib

memiliki izin lingkungan

(1) Setiap usaha

dan/atau kegiatan yang

wajib memiliki amdal

atau UKL UPL wajib

memiliki izin lingkungan

(3) Izin lingkungan

sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) wajib mencantumkan

persyaratan yang

dimuat

dalam keputusan

kelayakan lingkungan

hidup

atau rekomendasi UKL

UPL

(3) Izin lingkungan

sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) wajib mencantumkan

persyaratan yang

dimuat

dalam keputusan

kelayakan lingkungan

hidup

atau rekomendasi UKL

UPL

Pasal

36

Pasal

36

(5)

Pasal 37

Izin Lingkungan

dapat dibatalkan

apabila penerbitannya tanpa

memenuhi persyaratan kelayakan

lingkungan atau rekomendasi UKL

UPL atau

kewajiban dalam

dokumen AMDAL/UKL UPL tidak

dilaksanakan oleh

(6)

Pasal 109

Pasal 109

Setiap orang yang

melakukan usaha dan/atau

kegiatan

tanpa memiliki

izin lingkungan

dipidana

dengan pidana penjara

paling singkat 1 (satu)

tahun dan paling lama 3

(tiga) tahun dan denda

paling sedikit Rp

1.000.000.000 (satu milyar

rupiaha dan paling banyak

Rp 3.000.000.000 (tiga

milyar rupiah)

Setiap orang yang

melakukan usaha dan/atau

kegiatan

tanpa memiliki

izin lingkungan

dipidana

dengan pidana penjara

paling singkat 1 (satu)

tahun dan paling lama 3

(tiga) tahun dan denda

paling sedikit Rp

1.000.000.000 (satu milyar

rupiaha dan paling banyak

Rp 3.000.000.000 (tiga

milyar rupiah)

(7)

Fakta

7

Masih banyak kegiatan yang belum

memiliki dokumen lingkungan (izin

lingkungan)

AMDAL/UKL UPL hanya dipandang

sebagai persyaratan administrasi yang

dapat diterobos dan diabaikan dalam

proses pengurusan izin Usaha.

Tidak ada efek jera 

sanksi hukum

(8)

Alasan dan Kendala

Pentaatan

8

Tidak tahu wajib AMDAL

Kegiatan mereka sudah ada lebih dahulu

sebelum peraturan AMDAL

Pemberi izin Usaha tidak peduli syarat

AMDAL/Izin Lingkungn

Beberapa kali upaya “pemutihan”: SEMDAL,

DPL, DPPL, DELH, DPLH

Pelangaran kewajiban memiliki izin lingkungan

(9)

SEMD

sebelum tahun 1986)

• diberlakukan hingga 1990 (pengguna B3) dan 1992 (kegiatan lainnya)

• SEMDAL dihapuskan pada tahun 1993 (PP 51)

• Keputusan MENLH No. 30 Tahun 1999 tentang

Panduan Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup

• Berlaku selama 3 Bulan (12 Okt 199-31 Des 1999)

• Peraturan MENLH No. 12 Tahun 2007

• Berlaku selama 2 Tahun (2007-2009)

• Pasal 121 UU 32/2009

• Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010

• Berlaku selama 2 Tahun (2009-2011)

Upaya

‘Pemutihan

Upaya

‘Penegakan

Hukum’

Sejarah Kebijakan terhadap Usaha dan/atau

Kegiatan yang tidak Memiliki Dokumen

Lingkungan Hidup

1986

2001

2012

(PP27/2012)

Audit LH

Wajib sesuai 

(10)

Undang-undang No. 32 tahun 2009

Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pasal 121

(1) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini,dalam

waktu paling lama

2 (dua) tahun

, setiap usaha

dan/atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha

dan/atau kegiatan tetapi

belum memiliki

dokumen amdal

wajib menyelesaikan

Audit

Lingkungan Hidup

.

 

(2) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, dalam

waktu paling lama

2 (dua) tahun

, setiap usaha

dan/atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha

dan/atau kegiatan tetapi

belum memiliki UKL-UPL

(11)

Upaya

Penegakan

Hukum

Upaya

Penegakan

Hukum

Sanksi

Administrasi

Sanksi

Administrasi

DELH/DP

LH

• Pasal 121 UU 32/2009

• Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010

• SE MENLH 27 Desember 2013

• Berlaku selama 2 Tahun

(2013-2015)

SE-MENLH

B1413-4/MENLH/KP/12/2013

(12)

Isi SE-MENLH

B1413-4/MENLH/KP/12/2013

Tanggal 27 Desember 2013

1. Target SE Usaha dan/atau Kegiatan yang sudah miliki izin usaha

dan/atau kegiatan sebalum UU 32/2009 (Kriterianya Sesuai dengan Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010)

2. Kebijakan a. Bentuk Kebijakan: Penerapan Sanksi Administrasi

berupa teguran tertulis  Perintah membuat dokumen LH (BUKAN PEMUTIHAN);

b. Pelaksana kebijakan: MENLH, Gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

c. Waktu penerapan sanksi administrasi: 18 Bulan (27 Desember 2013-27 Juli 2015).

d. Waktu penyelesaian dan mendapat keputusan dokumen LH: 6 (enam) bulan sejak sanksi teguran tertulis diterbitkan

3. Dokumen LH a. DELH untuk Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal b. DPLH untuk Usaha dam/atau Kegiatan Wajiab UKL-UPL c. Tata cara penyusunan dan penilaiannya sesuai dengan

Peraturan MENLH No 14 Tahun 2010 4. DELH dan

DPLH serta Izin

Lingkungan

Keputusan Dokumen LH (DELH/DPLH) digunakan sebagai dasar penerbitan izin lingkungan

5. Tindak lanjut

(13)

SE-MENLH

Pasal 121 UU

32/2009 (mulai

berlaku 27

Desember

2013)

Batas akhir

penerapan

sanksi

Administrasi

(27 Juni 2015)

Batas akhir penerbitan persetujuan

DELH/DPLH untuk penerapan sanksi

Administrasi 27 Juni 2015

Timeline Pelaksaan SE-MENLH Pasal 121 UU No.

32 Tahun 2009

Penegakan Hukum Administrasi LH: Penerapan

sanksi administrasi teguran tertulis

Masa penyusunan, penilian/pemeriksaan

DELH/DPLH dan Penerbitan Izin Lingkungan

Keterangan: (PENTING)

• Jika penerapan sanksi administrasi dilakukan pada tanggal 1 Januari 2014, maka dalam masa 6 (enam) bulan, DELH/DPLH sudah harus disusun dan dinilai/diperiksa serta diterbitkan persetujuannya dan izin lingkungan (JIKA DISETUJUI), (1 Juli 2014)  BATAS INI SUDAH REVISI OLEH SE MENLHK 7 OKT 2015;

• Untuk usaha dan/atau kegiatan pemerintah, masa penerapan sanksi administrasi disesuaikan dengan penganggaran untuk penyusunan dan penilaian/pemeriksaan DELH dan DPLH

SE MENLHK No. 446/Menlhk-PKTL/2015 tgl

7 Oktober 2015 berlaku

sebagai penetapan sanksi bagi pemerintah SE MENLHK

No. 446/Menlhk-PKTL/2015 tgl

7 Oktober 2015 berlaku

sebagai penetapan sanksi bagi pemerintah

(14)

Usaha dan/atau Kegiatan

Tanpa Memiliki Dokumen

LH

UU No. 32/2009 (3

Okt 2009)

Usaha dan/atau Kegiatan

Tanpa Memiliki Dokumen LH

& IL

31 Des 2015

Pemutihan:

DELH/DPLH (3 Okt 2009-3

Okt 2011)

1.Pasal 121 UU 32/2009;

2.Permenlh 14/2010

Penegakan Hukum:

DELH/DPLH (27 Des 2013-27 Des 2015)

SE-MENLH 27 Des 2013 dan

SE-MENLHK 7 Okt 2015

4 Kriteri

a

Pemrakarsa: Pasal 109 dan Pasal 119

UU 32/2009 (Pidana) Pejabat Pemberi Izin Usaha dan/atau Kegiatan:

Pasal 111 ayat (2) UU 32/2009 (Pidana)

Pemrakarsa: Pasal 98-Pasal 104

UU 32/2009 (Pidana)

Pelanggar

Penegakan Hukum terhadap Usaha dan/atau Kegiatan

yang tidak Memiliki Dokumen LH dan Izin Lingkungan

(PUU Bidang LH)

•SEMD AL

•DPL

•DPPL

Era Pelanggaran Adm dengan sanksi Pidana

Era Pelanggaran Adm tanpa

(15)

Pemerintah

menetapkan

Sanksi

Administrasi

Pemerintah

menetapkan

Sanksi

Administrasi

Pemrakarsa

Usaha/Kegiatan

menyusun

DELH/DPLH

Pemrakarsa

Usaha/Kegiatan

menyusun

DELH/DPLH

Rapat

Pemeriksaan/Pe

nilaian

DPLH/DELH

Rapat

Pemeriksaan/Pe

nilaian

DPLH/DELH

Penerbitan SK

DPLH/DPLH

Penerbitan SK

DPLH/DPLH

Penerbitan Izin

Lingkungan

Penerbitan Izin

Lingkungan

Prosedur Sesuai SE

B1413-4/MENLH/KP/12/2013 tgl 27 Desember 2013 Prosedur Sesuai SE

B1413-4/MENLH/KP/12/2013

tgl 27 Desember 2013 SE tersebut sebagai

penetapan Sanksi Administrasi bagi

kegiatan pemerintah

SE tersebut sebagai

penetapan Sanksi Administrasi bagi

kegiatan pemerintah

Pemrakarsa

Usaha/Kegiatan

menyusun

DELH/DPLH

Pemrakarsa

Usaha/Kegiatan

menyusun

DELH/DPLH

Rapat

Pemeriksaan/Pe

nilaian

DPLH/DELH

Rapat

Pemeriksaan/Pe

nilaian

DPLH/DELH

Penerbitan SK

DPLH/DPLH

Penerbitan SK

DPLH/DPLH

Penerbitan Izin

Lingkungan

Penerbitan Izin

Lingkungan

Prosedur Sesuai SE MENLHK No. 446/Menlhk-PKTL/2015 tgl 7

Oktober 2015

Prosedur Sesuai SE MENLHK No. 446/Menlhk-PKTL/2015 tgl 7

Oktober 2015

Batas tanggal

27 Desember

2015

Bahkan bisa SPPL

bila gedung

dibawah wajib

UKL-UPL

Bahkan bisa SPPL

bila gedung

dibawah wajib

(16)

Masih banyak usaha/kegiatan Pemerintah yang sudah berjalan

namun belum memiliki dokumen lingkungan

Kendala penganggaran pemerintah untuk penyusunan dokumen

DELH/DPLH

Masih banyak kegiatan swasta terutama kegiatan

peningkatan/penambahan yang belum memiliki dokumen lingkungan

(tidak ada dalam dokumen lingkungan terdahulu

Masih banyak kegiatan skala kecil (UKL UPL) yang belum memiliki

dokumen lingkungan

Adanya surat dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian PU yang

meminta perpanjangan pengenaan sanksi adminitrasi penyusunan

dokumen lingkungan

Pembuatan dokumen DELH yang kurang dipahami penyusun dan

terkesan ‘menyepelekan’ mengingat pengesahan pasti diberikan.

Tanpa dipahami bahwa dokumen DELH/DPLH berguna untuk

pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dipergunakan oleh

pelaku usaha maupun pengawasan oleh pemerintah

Proses penilaian DELh/DPLH yang berlebihan tidak sesuai dengan

pedoman

1. PERMASALAHAN TERKAIT DENGAN

(17)

2. PERMASALAHAN TERKAIT DENGAN KEGIATAN

YANG SUDAH BERJALAN/BEROPERASI SETELAH

TAHUN 2009 dan Tidak masuk kriteria SE

MENLH

1. Usaha dan/atau Kegiatan sudah memiliki Izin Usaha SETELAH 3 Oktober 2009,

2. Sudah beroperasi SETELAH 3 Oktober 2009;

3. Lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang,; dan,

4. belum memiliki

dokumen lingkungan/ Izin Lingkungan

Pasal 109

UU32/200

9

PIDANA

DENDA

Penegakan Hukum belum memahami dan siap dalam menangani permasalahan kegiatan yang terkena Pasal 109

‘ketakutan dan

kekhawatiran’ pelaku usaha

Instansi LH belum siap karena banyak yang belum melakukan pengawasan Hanya pada kegiatan yang diketahui

merusak/mencemari namun kegiatan tersebut belum memiliki dokumen

lingkungan

Adanya Peraturan Daerah yang membolehkan

(18)

Usaha dan/atau Kegiatan

Tanpa Memiliki Dokumen

LH

UU No. 32/2009 (3

Okt 2009)

Usaha dan/atau Kegiatan

Tanpa Memiliki Dokumen LH

& IL

31 Des 2015

Pemutihan:

DELH/DPLH (3 Okt 2009-3

Okt 2011)

1.Pasal 121 UU 32/2009;

2.Permenlh 14/2010

Penegakan Hukum:

DELH/DPLH (27 Des 2013-27 Des 2015)

SE-MENLH 27 Des 2013 dan

SE-MENLHK 7 Okt 2015

4 Kriteri

a

Pemrakarsa: Pasal 109 dan Pasal 119

UU 32/2009 (Pidana) Pejabat Pemberi Izin Usaha dan/atau Kegiatan:

Pasal 111 ayat (2) UU 32/2009 (Pidana)

Pemrakarsa: Pasal 98-Pasal 104

UU 32/2009 (Pidana)

Pelanggar

Penegakan Hukum terhadap Usaha dan/atau Kegiatan

yang tidak Memiliki Dokumen LH dan Izin Lingkungan

(PUU Bidang LH)

•SEMD AL

•DPL

•DPPL

Era Pelanggaran Adm dengan sanksi Pidana

(19)

SURAT EDARAN MENLHK MENGENAI PENYELESAIAN DOKUMEN

LINGKUNGAN

(20)

Strategi Percepatan

Template DPLH/DELH  Menggunakan

Template dari KLHK

Penyusunan bersama  Silahkan di

Koordinasikan

Pemeriksaan/penilaian bersama 

(21)

Percepatan Proses Penyusunan dan

Penilaian DELH atau Pemeriksaan DPLH

(Surat Deputi I)

Dalam rangka percepatan proses penyusunan dan

penilaian DELH atau Pemeriksaan DPLH, Kepala

Instansi Lingkungan Hidup diharapkan antara lain dapat:

Mengembangkan dan

Menerapkan

Sistem

Clustering

Menyusun

Template

DELH &

DPLH

untuk Usaha

dan/atau kegiatan sejenis

Mendorong kepada para penanggung

jawab usaha dan/atau kegiatan

Penyusunan DELH & DPLH

Bersama-sama

Melakukan

Proses Penilaian DELH &

Pemeriksaan DPLH secara

Kolektif

Memprioritaskan kepada

(22)

Keputusan DELH dan DPLH serta Izin

Lingkungan

Keputusan

DELH atau

DPLH

Keputusan

Izin

Lingkungan

1. Deputi I MENLH Bidang Tata

Lingkungan;

2. Kepala Instansi Lingkungan

Provinsi; atau

3. Kepala Instansi Lingkungan

Hidup Kabupaten/kota

Sesuai dengan kewenangannya

1. MENLH;

2. Gubernur; atau

3. Bupati/Walikota

Sesuai dengan kewenangannya,

sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

(PUU)

(23)
(24)
(25)

Sanksi

Administratif

Paksaan

Pemerint

ah

.

(26)

DELH

Bagi usaha

dan/atau

kegiatan

yang wajib

memiliki

Amdal

DPLH

Bagi usaha

dan/atau

kegiatan

yang wajib

memiliki

UKL UPL

Orang Perseorangan atau Badan Usaha yang

telah memiliki izin usaha dan/atau

(27)

KRITERIA DELH/DPLH

telah memiliki izin usaha

dan/atau kegiatan

telah memiliki izin usaha

dan/atau kegiatan

telah melaksanakan usaha

dan/atau kegiatan

telah melaksanakan usaha

dan/atau kegiatan

lokasi usaha dan/atau

kegiatan sesuai dengan

rencana tata ruang;

lokasi usaha dan/atau

kegiatan sesuai dengan

rencana tata ruang;

tidak memiliki dokumen

lingkungan hidup atau

memiliki dokumen lingkungan

hidup tetapi tidak sesuai

dengan peraturan

perundang-undangan

tidak memiliki dokumen

lingkungan hidup atau

memiliki dokumen lingkungan

hidup tetapi tidak sesuai

dengan peraturan

(28)

Muatan keputusan penerapan

sanksi Paksaan Pemerintah

Perintah untuk menyusun DELH

atau DPLH

Batasan waktu penyelesaian

Klausul yang menegaskan

apabila tidak melaksanakan

Paksaan Pemerintah dikenakan

(29)

Batasan waktu

penyelesaian

berdasarkan hasil

penilaian objektif dan

terukur terhadap

kompleksitas

kegiatan

itikad baik

kemampuan

penanggung jawab

usaha dan/atau

(30)

Rencana Kegiatan

Pembangunan

Gedung

Dokumen Lingkungan Hidup Untuk

Rencana

Pembangunan Bangunan Gedung secara

Umum

Catatan: Skala/besaran bangunan gedung hanya untuk bangunan gedung yang tidak diatur secara spesifik di dalam Peraturan

MENLH No. 05/2012

AMDAL/

Peraturan MENLH

05/2012:

1. Kegiatan utama:

Skala/Besaran Bangunan Gedung: luas bangunan > 10.000 m2 atau luas lahan > 5 hektar;

2. Kegiatan Pendukung: i.e. Cut & fill, pengambilan air tanah atau permukan

memenuhi skala/besaran wajib Amdal

Peraturan Gubernur atau

Peraturan

Bupati/Walikota

1. Kegiatan utama:

Skala/Besaran Bangunan Gedung: luas bangunan > 500 m2 dan < 10.000 m2

2. Kegiatan Pendukung: skala/besarannya lebih kecil dari wajib Amdal Peraturan Gub/Bupati/Walikota:

Skala/Besaran Bangunan Gedung: luas bangunan < 500m2

Wajib Izin

Lingkung

(31)
(32)

FORMAT DELH DAN

DPLH

(33)

Contoh

Penyusunan DPLH

Kantor BLH DIY Tahun

2015

(34)

Latar Belakang

UU NO. 32 TAHUN 2009DAN PP NO. 27 TAHUN 2012 >> MENYUSUN

DOKUMEN LINGKUNGAN

KANTOR BLH DIY > BANGUNAN EX KANTOR BP7 > BELUM DILENGKAPI DENGAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP,

LABORATORIUM BLH DIY ADA UKL-UPL YANG DISAHKAN BLH KOTA

YOGYAKARTA NOMOR : 660/274 TERTANGGAL 16 NOVEMBER 2009 SESUAI SE MENLH NO.

B-14134/MENLH/KP/12/2013 TENTANG ARAHAN PELAKSANAAN PASAL 121 UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN

(35)

Template dplh

(36)

Rincian

(37)

• Penanggung Jawab

• Lokasi

• Luasan

• Bidang Usaha

(38)

Rincian Penggunaan Lahan

KEGIATAN UTAMA KANTOR :

- PERKANTORAN

(39)

KEGIATAN

PENDUKUNG

Penggunaan Air 100 % PDAM

Penggunaan Energy Listrik PLN dan Genset sebagai Back Up Pembuangan Air Limbah Septick Tank Untuk Limbah dari MCK

(40)

KEGIATAN

PENDUKUNG

TPS Limbah B3 TPS LB3 > Khusus Lab, dimungkinkan dari Kantor

Pengelolaan air larian Sumur Resapan 4 / Biopori 21 Ruang Terbuka Hijau Penanaman Pohon

Aktifitas tanggap darurat Penyediaan APAR

Penjagaan keselamatan dan

(41)

KEGIATAN

PENDUKUNG

Kegiatan parkir Tersedia Parkir di Samping Gedung Kegiatan kantin Dibelakang > untuk masak

(42)

KEGIATAN PENDUKUNG KANTOR BLH

Genset IPAL TPS B3

(43)

Dampak Dampak

Lingkungan yang

timbul

PENURUNAN KUALITAS AIR TANAH

PENURUNAN KUANTITAS AIR TANAH

PENINGKATAN SURFACE RUNOFF

PENURUNAN KUALITAS UDARA

PENINGKATAN KEBISINGAN

KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA

MENINGKATNYA TIMBULAN SAMPAH

LIMBAH B3

MUNCULNYA VEKTOR PENYAKIT

TERJADINYA POTENSI KEBAKARAN

GANGGUAN KELANCARAN LALULINTAS

GANGGUAN TINGKAT

(44)

Pengelolaan Dampak

Penurunan Kualitas Air Tanah

Penurunan Kuantitas Air Tanah

Peningkatan Surface Runof

Penurunan Kualitas Udara

Peningkatan kebisingan

Kesempatan kerja dan berusaha

Meningkatnya Timbulan Sampah

Limbah B3

Munculnya Vektor Penyakit

Terjadinya Potensi Kebakaran

Gangguan Kelancaran Lalulintas

Gangguan Tingkat Keselamatan

lalulintas

Septicktank dan IPAL Lab

100 % PDAM

SPAH + Biopori

Pohon Perindang dan RTH

Pohon Perindang dan RTH > Genset diluar

Rekruitmen NON PNS

Tempat Sampah

TPS B3

Kelola Sampah, Kebersihan

APAR > Simulasi (seharusnya)

Petugas Parkir / Keamanan

(45)

Pemantauan Dampak

Penurunan Kualitas Air Tanah

Penurunan Kuantitas Air Tanah

Peningkatan Surface Runof

Penurunan Kualitas Udara

Peningkatan kebisingan

Kesempatan kerja dan berusaha

Meningkatnya Timbulan Sampah

Limbah B3

Munculnya Vektor Penyakit

Terjadinya Potensi Kebakaran

Gangguan Kelancaran Lalulintas

Gangguan Tingkat Keselamatan

lalulintas

Uji Lab setiap 6 bulan sekali

- Pengamatan SPAH dan Biopori

Uji Kualitas Udara Ambien dan Emisi

Genset

Pengukuran dengan Sound LevelPendekatan ke Masyarakat

Pengamatan Tempat SampahLog Book dan Neraca

Pengamatan Visual

Pengamatan Visual dan Cek AparPengamatan Visual

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa usia &lt;4 tahun, luas luka bakar &gt;40%, trauma inhalasi, sepsis dan infeksi jamur merupakan faktor yang berhubungan dengan angka kematian

Kemudian pengambilan data Hewan Khas Indonesia saya dapat didalam buku dengan nama penulis Betty,S.Si yang berjudul “Ensiklopedia Mini Hewan Khas Indonesia”...

Turbin pelton atau biasa disebut turbin impuls adalah suatu alat yang bekerja untuk merubah energi kinetik air yang diakibatkan karena adanya energi potensial yang dimiliki oleh

Premis P 1 : Jika prestasi belajar siswa tidak tinggi, maka bebera siswa belajar tidak dengan.. sungguh-sungguh, maka prestasi belajar

Apakah adik tahu kalau mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dapat mencegah kecacingan.. Apakah adik tahu kalau menggunakan sendok saat makan dapat menghindari

Predictors: (Constant), Price to Book Value, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio. Dependent Variable:

Orang tua saya jarang menanyakan kesiapan tugas saya sehingga saya malas belajar.. Keributan orang tua saya menyebabkan saya malas

Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar 2000 dengan indeks produksi. Indeks produksi sebagai ekstrapolator dapat