• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produksi Kroto Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina) yang dibudidaya dengan Pakan Sumber Protein Berbeda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produksi Kroto Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina) yang dibudidaya dengan Pakan Sumber Protein Berbeda"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

Gambar

Tabel 3.2 produksi proteinkroto {individu} semut rangrang yang dibudidaya dengan pakan sumber berbeda.
Tabel 3.4 pakan sumber karbohidrat (ml) yang diberikan pada sisa semut rangrang
Tabel 3.7 Analisis ragam (Anova) sisa pakan sumber protein berbeda yang diberikan pada semutrangrang
Tabel 3.5 menunjukkan hasil tingkat nilai F hitung kesalahan 10 % sebesar sebesar 2,08 sedangkan 6,93

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering jangkrik, kroto, dan pakan buatan nyata (P<0.01) lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi pakan ulat

Penentuan Daya Apung Dan Kandungan Gizi Pellet Buatan Dari Variasi Campuran Tepung Telur Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina), Tepung Ampas Tahu, Dan Tepung Tapioka

Bobot badan akhir ayam broiler yang diberi ransum mengandung konsentrat protein ulat hongkong sebesar 1644.50 g/ekor dengan persentase dada 3.29% lebih tinggi

Hasil analisa sidik ragam perhitungan jumlah semut yang dihasilkan dapat diketahui jumlah semut tertinggi terdapat pada perlakuan dengan pakan instar I Ratu 0,67

Dari hasil budidaya semut rangrang yang telah dilakukan pada tabel 3 dengan empat percobaan dan empat kali pengulangan produksi kroto tertinggi terdapat pada perlakuan pakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering jangkrik, kroto, dan pakan buatan nyata (P<0.01) lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi pakan ulat

Hasil penelitian menunjukkan ikan Tor tambroides yang diberi pakan dengan kandungan protein sebesar 35% dan 50% memiliki pertumbuhan panjang, bobot, laju

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber protein yang berbeda pada pakan buatan abalon terhadap tingkat konsumsi pakan, efisiensi pakan, laju pertumbuhan,