e-Budgeting
Pemerintah Kota Surabaya
Latar Belakang :
Jadwal Penyusunan Anggaran lama
Harga satuan item belanja tidak standar
Rekap anggaran per rekening belanja sulit
Pengendalian proses usulan dan evaluasi oleh
TAPD sulit
TAPD sulit meng-handle rapat Banmus karena
Maksud
penerapan
e-Budgeting
adalah
mempermudah Tim Anggaran Pemerintah
Daerah (TAPD) dan SKPD dalam proses
penyusunan anggaran
Tujuan penerapan
e-Budgeting
adalah untuk
tingkatkan kualitas APBD dari sisi kesesuaian
dengan RPJMD, keakuratan nilai dan rekening,
dan akuntabilitas alokasi belanja
.
•
Proses yang transparan
•
Proses penyusunan singkat & tepat waktu
•
Anggaran sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan
•
Kronologis anggaran jelas
•
Laporan sesuai permintaan Ketua Tim Anggaran
dapat dipenuhi dengan mudah
Perbandingan
Proses Manual Proses Elektronik
Pengusulan Hard Copy Langsung Internet
Perubahan
Usulan Hard Copy Langsung Internet
Penelitian Usulan Hard Copy Langsung Edit
USER e-BUDGETING
Tim Data
eBudgeting
TAPD
SKPD
ADMIN SISTEM
LEGISLATIF
• Administrator
Berhak untuk melakukan Manajemen User, Manajemen database, dan semua hak user lainnya seperti :
- Mengunci dan membuka akses user - Mengunci kegiatan yang di-usulkan - Back up data usulan
- Masuk ke user dalam rangka memfasilitasi kebutuhan user atas ijin-nya
• Tim Data
Berhak untuk melakukan Manajemen SSH, HSPK, ASB dan Estimasi Harga Satuan yang diperlukan atas se-ijin Pimpinan seperti :
- Memasukan SHSD - Membuat estimasi harga
• Tim Anggaran Eksekutif
Berhak untuk melakukan pengecekan dan pengubahan kegiatan
diantaranya :
- Membuka/menutup akses RKA untuk SKPD
- Merasionalisasikan dan menyesuaikan komponen thd bentuk keg - Mengunci kegiatan yang sudah sesuai
• SKPD
Berhak untuk membuat pengajuan usulan kegiatan diantaranya : - Mengajukan usulan RKA dengan harga yang sesuai dengan SHSD - Memasukkan usulan pada aplikasi
• Legislatif
e
-usulan proyek (musrenbang), Alokasi &
lokasi proyek ber-id basis GIS 5 th terakhir
Survey Data Harga Pasar Standar Nasional Indonesia
(SNI)
Study Historical Baseline
Satker mengerjakan
- Usulan Anggaran dari Kantor masing2,
- Data Harga ber-id,
- Lokasi Kegiatan/Proyek ber-id
APBD
Keyword : Biaya ter-standar, Konsolidasi Data & Kecepatan
Keyword : Biaya ter-standar, Konsolidasi Data & Kecepatan
1. Inputan Program RPJM
2. Inputan Kode Rekening Belanja Langsung sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
3. Kode Barang berdasarkan ketentuan penggolongan dan kodefikasi barang milik daerah yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016
4. Kode akun sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah
5. Inputan Standar Satuan Harga : Data Standar Satuan Harga Belanja Daerah, Data Harga Satuan Pokok Kegiatan, Data ASB Non Fisik dan Data ASB Fisik Konstruksi
•
SSH atau Standar Satuan Harga adalah harga
satuan setiap unit barang/jasa yang berlaku
disuatu daerah (Permendagri No 13/2006 Pasal
93 ayat (5) sebagaimana telah diubah kedua kali
dengan Permendagri No 21/2011)
•
SSH merupakan harga satuan tertinggi dan tidak
termasuk PPN yang dapat dibeli/dibayarkan
sesuai dengan harga yang wajar
•
SSH merupakan harga elemen penyusunan
komponen HSPK dan ASB kegiatan fisik dan non
fisik.
Standar Satuan Harga
1. Pedoman untuk menyusun dan melaksanakan anggaran belanja daerah.
2. Pedoman untuk penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) & Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Unit (RKPBU).
TEKNIS PENYUSUNAN SSH
Usulan SSH dari SKPD
SKPD dapat mengusulkan SSH disertai data pendukung, dengan ketentuan:
-Barang pabrikan yang tersedia banyak di pasaran, dukungan minimal 3 (tiga) penyedia yang berbeda;
-Barang pesanan didukung oleh pihak yang mendapat pesanan -Harga/upah jasa dengan menyampaikan alternatif biaya yang dibutuhkan dengan memberikan dukungan bahwa di instansi pemerintah lain memberikan standar biaya dengan besaran sama;
-Untuk harga estimasi pekerjaan fisik konstruksi, disertai dengan RAB (Rincian Anggaran Biaya) dan gambar;
-Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang ditandatangani oleh PA/KPA SKPD
Contoh SHSD
Contoh
Harga Satuan Pokok Kegiatan, merupakan harga
Harga Satuan Pokok Kegiatan, merupakan harga
komponen
komponen kegiatan fisik/non fisikkegiatan fisik/non fisik melalui melalui analisisanalisis yang distandarkan
yang distandarkan untuk setiap jenis komponen untuk setiap jenis komponen kegiatan dengan
kegiatan dengan menggunakan SHSDmenggunakan SHSD sebagai sebagai elemen penyusunnya.
elemen penyusunnya.
Merupakan rumusan Harga Satuan Biaya untuk suatu bagian kegiatan yang disusun dari kumpulan SHSD dengan koefisien tertentu yang ditetapkan sebagai Analisa Standar yang ditetapkan oleh Kepala Daerah
Penyusunan HSPK dilakukan, yaitu :
• Observasi Pendahuluan, pengamatan langsung ke lapangan;
• Penyusunan Format Standar Teknis Konstruksi, mencakup : bidang pekerjaan, jenis pekerjaan, jenis kegiatan.
• Analisa Biaya Konstruksi, membahas tata cara perhitungan untuk mengetahui koefisien/indeks. Jika sudah ada di SNI atau BOW maka langsung dapat dipakai sebagai standar
• HSPK disusun dengan berdasarkan pada komponen – komponen SSH yang sudah di lock dalam aplikasi dengan mengacu pada standart yang ada (antara lain SNI, AHSP Kementrian PU).
Analisis Standar Belanja merupakan penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan
(Peraturan Mendagri Nomor 13 Tahun 2006 pasal 93 ayat 4 Sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Permendagri No 21 Tahun 2011)
PENILAIAN KEWAJARAN DALAM ASB
MENCAKUP DUA HAL: KEWAJARAN BEBAN KERJA DAN KEWAJARAN BIAYA
• Kaitan logis antara program/kegiatan yang diusulkan dengan strategi dan prioritas APBD
• Kesesuaian antara program/kegiatan yang diusulkan dengan tugas pokok dan fungsi satuan kerja yang bersangkutan
• Kaitan antara biaya yang dianggarkan dengan target pencapaian kinerja (standar biaya)
• Kaitan antara standar biaya dengan harga yang berlaku (dibandingkan dengan standar di sektor privat)
ASB dibagi 2, yaitu : - ASB Fisik
- ASB Non Fisik
Khusus untuk ASB Fisik terdiri dari : - ASB Fisik Konstruksi
ASB berdasarkan Usulan SKPD
ASB berdasarkan Usulan SKPD
SKPD mengusulkan ASB disertai data pendukung,
dengan ketentuan :
-Harga/upah jasa dengan menyampaikan alternatif biaya
yang dibutuhkan dengan memberikan dukungan bahwa
di instansi pemerintah lain memberikan standar biaya
dengan besaran sama;
-Untuk harga estimasi pekerjaan fisik konstruksi, disertai
dengan RAB (Rincian Anggaran Biaya) dan gambar;
Penggunaan GIS untuk
Penggunaan GIS untuk
Memetakan Lokasi
Memetakan Lokasi
• Untuk komponen pekerjaan fi
sik, SKPD
wajib memasukkan lokasi pekerjaan melalui
aplikasi GIS
e-Budgeting
yang menggunakan
peta dengan basis Google Map;
• Tujuan penggunaan GIS adalah agar dapat
diketahui pekerjaan fisik yang akan, sedang
maupun telah dikerjakan di lokasi tersebut.
Sehingga tidak terjadi
double
pengalokasian
Alur Pengajuan
Alur Pengajuan
Revisi/PAK
SKPD Entri Draf RKA PPTK KPA/PPKm* PA/KPA*
TAPD
• Aplikasi Budgeting, Project Planning,
e-Delivery, e-Controlling dan e-Performance dikelola oleh Bagian Bina Program Pemerintah Kota Surabaya
• Server aplikasi dan database ditempatkan dalam
1 Ruang Server yang sama dengan backup sistem ditempatkan pada Colocation di lokasi yang berbeda
• Database aplikasi e-Budgeting, e-Project
Planning, e-Delivery, e-Controlling dan
e-Performance terintegrasi dalam 1 database
• Aplikasi dibuat menggunakan bahasa
pemrograman PHP versi 5.3 dengan framework
Symphony 1.0, Symphony 2.0 dan Smarty
• Database menggunakan PostgreSQL versi 9.4
• Sistem Operasi yang digunakan untuk server
aplikasi adalah Linux Debian 4.3, sedangkan untuk server database menggunakan Linux Debian 5.3
• Aplikasi GIS menggunakan Google Maps
Server yang digunakan minimal :
• Server Live (Aplikasi)
• Server yang diakses oleh SKPD untuk entri melalui aplikasi.
Spesifikasi minimal adalah dual prosessor, memory 32 GB, harddisk 300 GB. Spesifikasi (memory, harddisk) dapat dikembangkan untuk 3-5 tahun ke depan
• Server Database dan Storage
• Server Database khusus untuk menangani database. Server
Storage untuk backup penyimpanan aplikasi dan database. Server database dapat digabung dengan database aplikasi lainnya.
• Server Testbed/ujicoba
Bandwidth untuk aplikasi e-Budgeting, e-Project Planning, e-Delivery, e-Controlling dan e-Performance yang digunakan :
•Bandwidth Internasional dan IIX (Domestik) yang digunakan untuk memfasilitasi akses aplikasi dari luar lingkungan Pemerintah Kota Surabaya
• Bandwidth 5 Mbps Internasional dengan spesifikasi koneksi menggunakan Fiber Optik dan dedicated bandwidth 1:1 (tidak
shared bandwidth)
• Bandwidth 15 Mbps IIX (Domestik) dengan spesifikasi koneksi menggunakan Fiber Optik dan dedicated bandwidth 1:1 (tidak
shared bandwidth)
Sarana prasarana untuk menunjang aplikasi Budgeting, e-Project Planning, e-Delivery, e-Controlling dan e-Performance :
•Ruang Server yang memadai
• Ruangan khusus server yang tertutup
• Rak server
• Air Conditioner/AC yang beroperasi selama 24 jam setiap
hari dengan suhu ruangan terjaga 18-22°
• UPS untuk server
• Perangkat jaringan beserta keamanannya : Router,
Switch (managed & unmanaged), Firewall
•Daya dan tegangan listrik yang memenuhi
Sarana prasarana untuk menunjang aplikasi Budgeting, e-Project Planning, e-Delivery, e-Controlling dan e-Performance dari sisi SKPD/Pengguna:
•Perangkat untuk mengakses aplikasi dapat menggunakan :
• Komputer/Notebook, Tablet, atau Smartphone
• Aplikasi yang digunakan : aplikasi browser untuk
mengakses Internet (Mozilla Firefox, Google Chrome,
dsb) yang merupakan aplikasi standar
komputer/notebook/tablet/smartphone
•Jaringan intranet jika mengakses dari lingkungan SKPD yang
disiapkan dari Dinas Komunikasi dan Informatika atau melalui
Tim Pengelola Sistem, minimal terdiri dari :
•Tenaga Analis : PNS yang bertugas menerjemahkan proses bisnis ke aplikasi. Memahami proses bisnis/alur pengelolaan anggaran sesuai Regulasi
•Tim Pendamping SKPD : PNS yang bertugas mendampingi SKPD dalam penggunaan aplikasi, termasuk memverifikasi kesesuaian data yang dimasukkan SKPD
•Tenaga Programmer : bertugas membuat aplikasi berbasis web dan melakukan pemeliharaan terhadap aplikasi
•Tenaga Dokumentator/Helpdesk : bertugas mendokumentasikan proses bisnis kedalam bentuk alur proses besar sebelum aplikasi dikembangkan serta mendampingi Programmer, melakukan uji coba, memfasilitasi pelatihan dan memfasilitasi saran masukan pengguna sistem
• Pembentukan Tim Entri SKPD di masing-masing Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) SKPD yang bertugas untuk melakukan entri pada sistem. PNS yang mampu mengoperasionalkan komputer dan memahami alur pengelolaan anggaran
• Pelatihan penggunaan teknologi informasi
(mengoperasionalkan komputer, internet, entri data) bagi SDM di Seluruh SKPD/Unit Kerja, khususnya Tim Pendamping SKPD dan Tim Entri SKPD
• Pelatihan penggunaan aplikasi untuk Tim Pendamping SKPD
sebagai pengelola dan pengguna Sistem
• Pelatihan penggunaan aplikasi untuk Tim Entri SKPD dan
Penyedia Barang/Jasa (khusus e-Delivery) sebagai SDM
pengguna Sistem
• Pelatihan dilaksanakan secara berkelanjutan dan terus
• Pembuatan dokumentasi aplikasi/sistem yang
akan dikembangkan
• Pembuatan alur dan buku panduan untuk
masing-masing aplikasi
• Pembuatan SOP untuk masing-masing aplikasi
• Pembuatan Regulasi berupa Peraturan Kepala
Daerah yang mengatur terkait Sistem dan digunakan sebagai payung hukum dalam pelaksanaan kegiatan
• Penentuan reward and punishment dalam
• Sosialisasi serta pelatihan aplikasi kepada Internal Pemerintah Daerah (mulai dari Kepala Daerah, Tim Anggaran, Kepala SKPD sampai staf), Pihak Legislatif (DPRD), Penyedia Barang/Jasa yang melakukan perikatan kerja dengan Pemerintah Daerah (melalui asosiasi atau mengundang penyedia langsung) khusus untuk aplikasi e-Delivery
• Pelaksanaan uji coba penerapan aplikasi pada satu atau beberapa SKPD sebelum digunakan oleh seluruh SKPD
• Sosialisasi pemahaman keamanan informasi pada sistem IT (tidak sharing user password, menggunakan
password yang baik, dll) dan bertanggung jawab terhadap penggunaan sistem
• Setelah tahap persiapan dipenuhi dan telah
dilakukan uji coba maka dapat dilaksanakan secara menyeluruh dengan pendampingan oleh Tim Pendamping SKPD beserta Helpdesk
• Kendala pada aplikasi dapat dievaluasi dan
ditindaklanjuti segera oleh Tim Teknis (Analis, Programmer, Helpdesk, Tim Pendamping SKPD)
• Evaluasi sistem secara menyeluruh, mulai dari