II.. JJUUDDUULL
Kimia Belerang Kimia Belerang
II.
II. TUJTUJUAN UAN PERPERCOBCOBAANAAN
Menyelidiki pengaruh suhu terhadap perubahan belerang. Menyelidiki pengaruh suhu terhadap perubahan belerang. Mensintesis gas H
Mensintesis gas H22SS Mensintesis Na
Mensintesis Na22SS22OO33.5H.5H22OO
Membuktikan asam sulfat pekat sebagai zat pengoksidasi, zat dehidrasi dan katalis. Membuktikan asam sulfat pekat sebagai zat pengoksidasi, zat dehidrasi dan katalis.
III.DASAR TEORI III.DASAR TEORI
elerang atau sulfur merupakan unsur kimia dengan lambang unsur S dan nomor elerang atau sulfur merupakan unsur kimia dengan lambang unsur S dan nomor at
atom om !"!". . eelelerarang ng mememimilikliki i bebentntuk uk nonon#n#memetatal l yyanang g titidadak k beberarasa, sa, titidadak k beberbrbau au dadann multi$alent. %i kerak bumi, belerang terdapat sebagai unsurnya, mineral sulfida dan sulfat, multi$alent. %i kerak bumi, belerang terdapat sebagai unsurnya, mineral sulfida dan sulfat, gas H
elera
elerang rombik ng rombik atau belerang#1 terdiri dari molekul atau belerang#1 terdiri dari molekul SS. elerang rombik ini larut dalam. elerang rombik ini larut dalam alkohol, eter dan karbon disulfida, dan hasil penguapan perlahan#lahan dari larutan belerang alkohol, eter dan karbon disulfida, dan hasil penguapan perlahan#lahan dari larutan belerang dalam pelarut#pelarut ini menghasilkan kristal oktahedral. dapun belerang monoklin atau dalam pelarut#pelarut ini menghasilkan kristal oktahedral. dapun belerang monoklin atau belerang#4, mengkristal dari
belerang#4, mengkristal dari leburan belerang di atas leburan belerang di atas suhu -5,"suhu -5,"))* dan berbentuk arum#arum* dan berbentuk arum#arum prisma. 6ika beler
prisma. 6ika belerang dipanaskan se(ara ang dipanaskan se(ara perlahan dalam tabung perlahan dalam tabung reaksi, akan melelreaksi, akan meleleh menadieh menadi (airan kuning yang terdiri dari molekul S
(airan kuning yang terdiri dari molekul S. 7itik leleh belerang#1 adalah !!3. 7itik leleh belerang#1 adalah !!3oo* dan titik leleh* dan titik leleh belerang#4
belerang#4 adalah adalah !!-!!-oo*, dan suhu transisi kedua modifikasi adalah -5,"*, dan suhu transisi kedua modifikasi adalah -5,"oo* dan titik leleh* dan titik leleh yang diamati bergantung pada ke(epatan pemanasan. pabila suhu dinaikkan, &arna menadi yang diamati bergantung pada ke(epatan pemanasan. pabila suhu dinaikkan, &arna menadi semakin gelap dan (airan menadi kental karena (in(in S
semakin gelap dan (airan menadi kental karena (in(in S mulai putus dan membentuk rantai. mulai putus dan membentuk rantai. 8ekentalan bertambah sampai men(apai maksimum pada suhu 2))
8ekentalan bertambah sampai men(apai maksimum pada suhu 2))oo* * ketikketika a (airan menadi(airan menadi hitam. 6ika suhu terus dinaikkan kekentalan berkurang sampai pada titik didih ,"
hitam. 6ika suhu terus dinaikkan kekentalan berkurang sampai pada titik didih ,"oo*. +ap*. +ap belerang
belerang terdiri terdiri dari dari SS"", , SS dan S dan S22. pabila (airan belerang yang mendidih dituangkan ke. pabila (airan belerang yang mendidih dituangkan ke da
dalam lam aiair r didingnginin, , akakan an didipeperoroleh leh bebeleleranrang g plplasastis tis ataatau u didisebsebut ut uuga ga bebelelerarangng#9, #9, yyangang berbentuk rantai spiral.
berbentuk rantai spiral. 6ika didiamkan bentuk rantai 6ika didiamkan bentuk rantai akan berubah menadi akan berubah menadi belerang rombik belerang rombik ber(in(in S
ber(in(in S.. Hidro
>on tiosulfat tidak stabil oleh pemanasan, mengalami disproporsionasi menadi tiga spesies dengan tingkat oksidasi belerang yang berbeda#beda yaitu sulfat, sulfida dan belerang.
NaS2O3/a<03Na2SO/a<0 ; Na2S/a<0 ; S/s0
7iosulfat bereaksi dengan asam membentuk endapan kuning belerang dan gas belerang dioksida.
S2O32#/a<0 ; 2H3O;/a<0 H2S2O3/a<0; 2H2O/l0
H2S2O3/a<0 H2O/l0 ; S/s0 ; SO2/g0
?enguian terhadap senya&a kimia dalam bentuk padatan kristal salah satunya dapat dilakukan dengan ui >=. erikut adalah grafik ui >= terhadap senya&a natrium tiosulfat.
I". ALAT DAN BA#AN $.1 Ala%
N&. Nama Ala% U'ran Jmla) Ke%erangan
!. ?emanas B heater * ! buah +ntuk memanaskan zat
2. ?enepit kayu * ! buah +ntuk menepit tabung reaksi
3. 7abung reaksi * 5 buah +ntuk mereaksikan zat
. =ak tabung reaksi * ! buah +ntuk menempatkan tabung reaksi
5. *a&an penguap * ! buah +ntuk menguapkan larutan
". atang pengaduk * ! buah +ntuk mengaduk dan
mendekantasi
C. 8a(a rloi * ! buah +ntuk &adah zat
. :elas kimia 5) dan
25) mD
2 buah +ntuk &adah larutan dan untuk memanaskan
-. Spatula * 2 buah +ntuk mengambil zat padat
!). :elas ukur !) dan 25
mD
2 buah +ntuk mengukur $olume larutan
!!. 8ertas saring # Se(ukupnya +ntuk menyaring dan mengui
adanya gas
!2. *orong # ! buah +ntuk menuangkan larutan
!3. ?ipet tetes # 2 buah +ntuk meneteskan larutan
!. Statif dan klem # ! buah +ntuk menyangga alat
berbau
!) *2H5OH # 2 Ml Darutan bening tak ber&arna
!! NaOH !)F Se(ukupnya Darutan bening tak ber&arna.
!2 <uades # Se(ukupnya Darutan bening tak ber&arna
!3 8 2*r 2OC ! M Se(ukupnya Darutan ber&arna merah ingga
kekuningan
! Na2SO3 # ",2 gram ?adatan ber&arna putih.
!5 %etergen # Se(ukupnya ?adatan ber&arna putih.
*S2
". #ASIL PEN-AATAN a. &/i0i'asi Belerang
N& Pr&se/r Kera Ciri*2iri 3 Ba)a4a Rea'%an* Pr&/'
Persamaan Rea'si #asil Pengama%an
! Sebanyak ),5 gram serbuk belerang dilarutkan dalam 5 mD *S2. 8emudian
larutan tersebut dituangkan ke dalam ka(a arloi dan ditutup dengan kertas saring, tetapi sebagian ke(il permukaan dibiarkan terbuka hingga *S2menguap.
Darutan ini diuapkan dalam ruang asam. ?erhatikan kristal yang terbentuk.
elerang serbuk ber&arna kuning, bersifat ra(un, dapat mengganggu pernapasan.
*S2 larutan bening tidak
ber&arna, mudah menguap, mudah terbakar, bera(un, dapat mengganggu pernapasan.
S#1 berupa kristal oktahedral
S/s0 S#1/s0
8etika belerang dilarutkan dalam *S2menghasilkan
larutan yang tidak ber&arna. Setelah
dilakukan penguapan *S2,
terbentuk kristal ber&arna kuning, yang menyebar di permukaan ka(a aloi.
(-ambar!
S/s0 @ S#4/s0 2 Serbuk belerang /! sendok0 dilebur
dalam (a&an penguap kemudian dipanaskan perlahan angan sampai belerang (air ber&arna (oklat. Setelah
semua belerang melebur, pemanasan dihentikan dan dibiarkan membeku. ?erhatikan garis#garis kristal yang terbentuk.
S#4 kristal berbentuk arum# arum prisma.
Setelah serbuk belerang dipanaskan hingga meleleh /kuing ke(oklatan0, kemudian didiamkan, terbentuk kristal kuning dengan garis#garis kristal menyerupai arum. /-ambar! C I /-5,") *0
3. Serbuk belerang dipanaskan perlahan# lahan dalam tabung reaksi sambil digoyang#goyang. %engan (ermat amati &arna $iskositas belerang seak meleleh sampai mendidih.
S$is(ous (airan yang kental ber&arna hitam.
S/s0 @ S$is(ous 8etika belerang
dipanaskan, seiring meningkatnya temperatur, tingkat kekentalan
semakin mengingkat. Namun, saat kekentalan
maksimum dan terus dilakukan pemanasan, tingkat kekentalan semakin berkurang dan menadi mendidih.
Jarna belerang ketika meleleh adalah kuning. Saat kekentalan maksimum, &arna belerang berubah menadi
(okelat gelap.
/-ambar!
. elerang yang baru saa mendidih dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi air
S#9 berbentuk spiral S$is(ous S#9/s0 8etika belerang yang mendidih dimasukkan ke dalam air, terbentuk butiran#butiran kenyal dan
selang beberapa &aktu berubah menadi keras.
/-ambar! I di ba&ah -")* /2)))*0 S#1/s0
b. Sin%esis gas #,S
N& Pr&se/r Kera Ciri*2iri 3 Ba)a4a Rea'%an* Pr&/'
Persamaan Rea'si #asil Pengama%an
! Membuat rangkaian alat menggunakan labu leher dua dan dua labu
Erlenmeyer. 8emudian
menghubungkannya dengan selang dan penyekat. Menutup tiap sambungan
yang kedap udara menggunakan $aselin dan kertas saring yang di basahi dengan larutan ?b#setat.
7imbal asetat larutan ber&arna K. , bera(un ika
tertelan
Gaselin gel putih berminyak
=angkaian alat sintesis gas H2S
/-ambar0
-'eS/s0 ; H*l/a<0 @ H2S/g0 ; 'e*l2/a<0 H2S/g0 ; 2 NaOH/a<0 Na2S/a<0 ; 2 H2O/l0 H2S/g0 ; ?b/*H3*OO02/a<0 ?bS/s0 ; 2 *H3*OOH/a<0
2 Menaruh !,5 gram 'eS dalam labu
leher dua, kemudian menuangkan H*l pekat sebanyak 2) mD ke dalamnya
yang berisi 'eS. Darutan NaOH !)F sebanyak 5) mD dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. ?rosedur ini
dilakukan dalam ruang asam untuk menghindari bahaya dari produk dihasilkan.
'eS padatan ber&arna hitam, bera(un, dapat mengganggu pernapasan ika terhirup langsung.
H*l larutan bening tak ber&arna, bersifat korosif,
dapat menyebabkan luka bakar, bera(un
NaOH larutan bening tidak ber&arna, dapat
menyebabkan iritasi H2S gas yang sangat bera(un, berbau seperti telur busuk, ika terhirup akan
menyebabkan gangguan pernapasan. 'e*l2 larutan Na2S ?bS padatan ber&arna hitam Setelah H*l pekat dituangkan ke dalam labu leher dua yang berisi 'eS, dan diikuti dengan
pemanasan, terbentuk gas H2S. :as H2S
diidentifikasi dengan mengalirkan gas tersebut menuu labu Erlenmeyer yang telah berisi larutan NaOH, sehingga teradi perubahan &arna larutan NaOH dari bening tidak ber&arna menadi (okelat
kekuningan.
8ebo(oran gas H2S yang tidak diharapkan dapat ditandai dengan terbentuknya ber(ak hitam /?bS0 pada
kertas saring yang dibasahi timbal />>0 asetat, dan apabila ditemukannya kebo(oran gas dapat ditangani dengan mengoleskan $aselin pada daerah sambungan yang bo(or.
2. Pre5arasi Na,S,O+.#,O
N& Pr&se/r Kera Ciri*2iri 3 Ba)a4a Rea'%an* Pr&/'
Persamaan Rea'si #asil Pengama%an
!. Sebanyak ",2 gram padatan Na2SO3 dan 3,2 gram belerang di(ampur dan ditumbuk sampai halus. Serbuk halus tersebut ditaruh dalam labu Erlenmeyer !5) mD.
Na2SO3 padatan putih, dapat mengiritasi mata, kulit dan mengganggu sistem pernapasan.
elerang serbuk kuning, dapat mengganggu sistem pernapasan.
8etika Na2SO3dan belerang di(ampur dan
ditumbuk sampai halus, didapatkan (ampuran serbuk ber&arna kuning muda.
/-ambar!
2. *ampuran tersebut dituangi ) mD %etergen padatan putih, Na2SO3/s0 Na2SO3/a<0 Setelah dituangi ) mD
!!
a<uades dan ! tetes detergen. berfungsi sebagai emulgator untuk menurunkan tegangan
permukaan (ampuran S/s0
a<uades dan ! tetes detergen, (ampuran tersebut belum larut se(ara sempurna dan &arna larutan tidak berubah /kuning muda0.
/-ambar0
3. Dabu Erlenmeyer kemudiaan diisi batu pengaduk magnetik d an ditutup d engan ka(a arloi, kemudian dipanaskan di atas pemanas magnetik pada suhu )# -))* selama 2#3 am.
Na2S2O3 larutan kuning
muda, bera(un Na2SO larutan K.
Na2S larutan K
Na2SO3/a<0 ; S/s0 Na2S2O3/a<0
Na2S2O3/a<0 3Na2SO/a<0;
Na2S/a<0; S/s0
*ampuran dipanaskan selama 2 am 35 menit.
/-ambar0
. Hasil larutan tersebut kemudian disaring dalam keadaan panas.
'iltrat yang dihasilkan berupa larutan bening
tidak ber&arna sebanyak 3 mD, sedangkan residu yang dihasilkan ber&arna kuning.
/-ambar0
5. elerang sisa hasil saringan elerang sisa hasil
!2 I
I
dikeringkan di udara dan ditimbang. saringan terbentuk sebanyak 2,)C gram.
/-ambar0 ". 'iltrat dipanaskan hingga $olume
menadi setengahnya lalu didinginkan di kulkas sampai terbentuk kristal bening.
Setelah dipanaskan, $olume filtrat menadi !C mD, dan kemudian disimpan dalam kulkas.
/-ambar0 C. 8ristal yang terbentuk diambil dengan
menyaringnya. 8ristal yang menempel pada kertas saring diangin#anginkan
kemudian diambil dan ditimbang.
Na2S2O3/a<0 ; 5H2O/l0 Na2S2O3.5H2O/s0
Setelah seminggu diletakkan dalam
kulkasBkamar asam untuk diuapkan, terbentuk padatan putih yang
diperoleh sebanyak K. gram.
/-ambar! /. Si0a%*Si0a% Asam Sl0a%
N& Pr&se/r Kera Ciri*2iri 3 Ba)a4a Rea'%an* Pr&/'
Persamaan Rea'si #asil Pengama%an
! Sekeping tembaga direaksikan dengan dengan ! mD H2SO pekat, kemudian dipanaskan dalam penangas air. Dakukan prosedur tersebut pada ruang asam.
7embaga padatan ber&arna (okelat keemasan, sangat bera(un.
H2SO larutan bening tidak ber&arna, bersifat
korosif,dapat menyebabkan iritasi dan luka bakar. *uSO larutan ber&arna biru, bersifat toksik.
SO2 gas tidak ber&arna yang bersifat sangat bera(un, dapat
mengganggun system pernapasan
*u/s0; 2H2SO/a<0@ *uSO/a<0; SO2/g0; 2H2O/l0
Setelah tembaga
direaksikan dengan asam sulfat pekat dan
dipanaskan, terbentuk larutan ber&arna biru gelap.
/-ambar!
2 8ertas saring dibasahi dengan larutan 8 2*r 2OCyang diasamkan, kemudian diletakkan di mulut tabung reaksi /per(obaan >0.
8 2*r 2OC larutan ber&arna merah ingga kekuningan, larut dalam air dan bera(un
*r 2OC2#/a<0 ; 3SO2/g0 ; 2H;/a<0 @ 2*r 3;
/a<0 ; 3SO2#/a<0 ; H2O/l0
8ertas saring yang telah dibasahi 8 2*r 2OC
/ber&arna kuning0, setelah diletakkan pada mulut tabung reaksi kertas tersebut berubah &arna menadi biru kehiauan.
/-ambar!
3 :ula dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan beberapa tetes asam sulfat pekat
:ula 8ristal padat ber&arna putih
8arbon padatan ber&arna hitam
*!2H22O!!/s0; H2SO/a<0@ !2*/s0;
H2SO/a<0; !!H2O/l0
?enambahan beberapa tetes asam sulfat pekat pada gula menghasilkan
endapan ber&arna hitam.
/-ambar!
Sebanyak 2 mD asam asetat dan 2 mD
alkohol dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2 mD asam sulfat pekat dan dipanaskan dalam penangas air panas.
*H3*OOH Darutan bening
tidak ber&arna, berbau menyengat.
*2H5OH Darutan bening tidak
ber&arna, mudah menguap *H3*OO*2H5 Darutan
ber&arna kuning orange, berbau buah
*H3*OOH/a<0 ; *2H5OH/a<0 ;
@ *H3*OO*2H5/a<0 ; H2O/l0
?enambahan H2SO pada
salah satu tabung reaksi yang telah berisi (ampuran asam asetat dan alkohol, menyebabkan
pembentukan produk berlangsung lebih (epat.
?ada (ampuran yang ditambahkan asam sulfat pekat, terbentuk larutan
dua fase sedangkan pada (ampuran yang tidak ditambahkan asam sulfat pekat tidak terbentuk. au buah#buahan yang timbul
lebih (epat terbentuk pada (ampuran yang
ditambahkan asam sulfat pekat.
!5 H2SO/a<0
/-ambar0
"I. PEBA#ASAN a. &/i0i'asi Belerang
%alam per(obaan modifikasi belerang dilakukan beberapa tahap penguian. 7ahap penguian yang pertama yaitu pembentukan
kristal dari (ampuran belerang dengan *S2. %ari hasil pelarutan tersebut diperoleh larutan ber&arna kuning pudar. eberapa menit
kemudian setelah larutan tersebut ditutup dalam ka(a arloi dengan menggunakan kertas saring, terbentuk kristal belerang rombik ber&arna kuning yang merupakan kristal oktahedral yang tersebar pada permukaan ka(a arloi. =eaksi yang teradi adalah sebagai berikut
S(s) S(aq) S /rombik0
7ahap penguian kedua yaitu pembentukan kristal dari lelehan belerang yang kemudian dibiarkan sehingga membeku. ?enguian ini dia&ali dengan memanaskan serbuk belerang se(ara perlahan#lahan. Hasil dari pemanasan serbuk belerang tersebut menghasilkan (airan ber&arna kuning ke(oklatan. Setelah (airan tersebut didiamkan, terbentuk kristal ber&arna kuning dan terbentuk garis#garis kristal seperti arum. 8ristal yang terbentuk adalah belerang monoklin yang diperoleh setelah melalui pemanasan serbuk belerang. Hal ini menunukkan bah&a belerang rombik atau disebut uga belerang#1 telah berubah &uud menadi belerang monoklin yang disebut uga
belerang#4 pada suhu sekitar -5,"o*. =eaksi yang teradi adalah sebagai berikut
!"
S#1 S#4
?ada tahap penguian ketiga yaitu mengamati &arna dan $iskositas belerang seak meleleh sampai mendidih. Setelah dipanaskan, serbuk belerang men(air menghasilkan &arna kuning ke(oklatan serta semakin mengental. ?ada tahap ini telah terbentuk belerang $is(ous. elerang yang mengental disebabkan karena (in(in S mulai putus dan membentuk rantai dengan adanya pemanasan. Selanutnya ketika terus dilakukan pemanasan, &arna belerang semakin (oklat hingga berubah menadi (oklat gelap dan larutan pun mulai mendidih. ?emanasan yang terus dilakukan telah menyebabkan kekentalan belerang terus bertambah hingga men(apai suhu maksimum pada 2))o * ketika (airan menadi hitam. ?ada saat suhu terus dinaikkan kekentalan belerang akan berkurang sampai pada titik didih ,"o *.
?ada per(obaan yang terakhir hasil pemanasan belerang yang telah mendidih tersebut dimasukkan kedalam air dingin dan menghasilkan padatan ber&arna (oklat yang kenyal. 8emudian setelah beberapa menit padatan tersebut mulai mengeras. Hal ini teradi karena adanya perubahan suhu yang drastis. ?ada saat (airan belerang yang mendidih dituangkan ke dalam air, akan diperoleh belerang plastis yang terdiri dari molekul seperti rantai dan mempunyai kualitas seperti karet ketika a&al terbentuk. 7etapi selanutnya ketika
didiamkan bentuk rantai akan berubah menadi belerang rombik ber(in(in S.
b. Sin%esis -as #,S
2. Si0a% Asam Sl0a% Pe'a%
?ada per(obaan ini dilakukan analisis terhadap sifat#sifat dari larutan asam sulfat pekat. dapun penguian sifat asam sulfat pekat ini dilakukan dengan mereaksikan larutan asam sulfat pekat dengan sekeping logam tembaga /*u0 dalam tabung reaksi dan dipanaskan /tidak sampai mendidih0. ?emanasan yang dilakukan terhadap larutan tersebut menyebabkan mun(ulnya gelembung#gelembung gas dan perlahan &arna larutan yang semula ber&arna bening menadi (oklat kehitaman serta tembaga dalam larutan tersebut mulai melarut. erdasarkan teori, seharusnya saat sekeping tembaga /*u0 direaksikan dengan H2SO pekat menghasilkan larutan tembaga sulfat /*uSO0 yang ber&arna biru muda. ?ersamaan reaksinya sebagai berikut
*u/s0 ; 2H2SO/a<0 @ *uSO/s0 ; 2H2O/l0 ; SO2/g0
erdasarkan reaksi di atas H2SO akan mengoksidasi tembaga sehingga menghasilkan *uSO yang ber&arna biru muda. Namun pada
per(obaan ini, hasil pelarutan tembaga dalam asam sulfat pekat diperoleh larutan ber&arna (oklat hitam. danya perbedaan &arna larutan yang dihasilkan pada saat per(obaan dengan &arna larutan berdasarkan teori adalah diperkirakan bah&a telah terkontaminasinya tembaga /*u0 oleh oksigen yang terdapat di udara, sehingga &arna larutan yang seharusnya biru muda menadi (oklat kehitaman karena terdapatnya kandungan *uO dalam larutan tersebut.
Selanutnya untuk mengetahui adanya gas SO2 yang terbentuk pada reaksi tersebut, digunakan kertas saring yang telah dibasahi dengan
larutan 8 2*r 2OC yang telah diasamkan dengan larutan H*l yang diletakkan pada mulut tabung reaksi. erdasarkan hal tersebut dihasilkan &arna
kuning pada kertas saring. Selanutnya setelah kertas saring tersebut diletakkan pada mulut tabung reaksi, teradi perubahan &arna kertas saring dari kuning menadi biru kehiauan. dapun &arna biru kehiauan yang dihasilkan tersebut menunukkan bah&a telah terbentuknya ion *r ;3hasil
dari reaksi antara gas SO2 dalam larutan tersebut dengan ion *r 2OCyang terdapat pada kertas saring. dapun reaksi yang teradi adalah sebagai
berikut
3SO2(g) ; *r 2OC2#(aq) 2*r 3;(aq) ; 3SO2#(aq) ; H2O(l)
?er(obaan selanutnya adalah untuk mengui sifat asam sulfat pekat sebagai zat dehidrasi, yaitu mereaksikan gula dengan H2SO pekat.
:ula yang digunakan dalam per(obaan ini adalah sukrosa yang berbentuk kristal ber&arna putih. ?enambahan beberapa tetes H2SO pekat
/bening tidak ber&arna0 pada sukrosa yang terdapat dalam tabung reaksi menghasilkan larutan ber&arna hitam. Jarna hitam yang dihasilkan menunukkan bah&a terbentuk karbon dalam reaksi tersebut. Sementara itu u nsur#unsur hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam sukrosa dipisahkan dari karbon menadi H2O. ?ersamaan reaksinya yaitu sebagai berikut
*!2H22O!!/s0 !2*/s0 ; !!H2O/l0
! H2SO
erdasarkan per(obaan tersebut, dapat diamati bah&a asam sulfat memiliki kemampuan untuk melenyapkan komponen air dari struktur formula suatu senya&a atau disebut uga bersifat sebagai dehidrator, sehingga gula dapat diubah menadi karbon dan air melalui reaksi eksoterm.
Selanutnya H2SO uga berperan sebagai katalis dalam pembentukan ester /esterifikasi0. ?ada proses ini, H2SO berperan sebagai katalis
untuk memper(epat berlangsungnya reaksi esterifikasi. %alam per(obaan yang dilakukan, direaksikan asam asetat /bening tidak ber&arna0 dan etanol /bening tidak ber&arna0 serta ditambahkan H2SO pekat /bening tidak ber&arna0. Darutan tersebut kemudian dipanaskan selama beberapa
menit. %ari pemanasan tersebut dapat ter(ium aroma khas yang keluar dari larutan tersebut. Hal ini menunukkan bah&a dalam larutan tersebut telah terbentuk ester yaitu etil#etanoat /dietilester0. erdasarkan per(obaan tersebut dapat dibuktikan bah&a H2SO berfungsi sebagai katalis yang
dapat memper(epat teradinya reaksi esterifikasi. ?ersamaan reaksi esterifikasi antara asam asetat dengan etanol adalah sebagai berikut
*H3*OOH/a<0 ; *2H5OH/a<0 *H3*
O
O *2H5/a<0 ; H2O/l0 H2SO
as. asetat etanol etil#etanoat /dietilester0
"II. KESIPULAN
erdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai b erikut. !. eberap pengaruh perubahan suhu terhadap modifikasi belerang, yaitu
#elerang dapat larut dalam *S2 dan ketika larutan tersebut diuapkan dapat membentuk kristal belerang#1.
#Deburan belerang dapat mengkristal membentuk 4#belerang yang berupa arum#arum.
#Hasil pemanasan belerang menunukan perubahan &arna serta kekentalan karena adanya perubahan struktur dalam molekul belerang. #*airan belerang yang telah mendidih ika dituangkan ke dalam air dapat membentuk belerang plastis.
2. :as hidrogen sulfida /H2S0 dapat dihasilkan dengan mereaksikan pyrit /'eS0 dan H*l pekat yang kemudian dapat identifikasi dengan
menggunakan kertas yang dibasahi dengan ?b#asetat sehingga menghasilkan &arna hitam ?bS pada kertas.
3. sam sulfat terbukti memiliki sifat sebagai zat pengoksidasi, zat dehidrasi, sebagai katalis dalam proses esterifikasi.
!-"III. DA7TAR PUSTAKA
(hmad, Hiskia. !--). Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. andung 6urusan 8imia 'M>? >7 8aryase,Jayan.2)!!. Buku Ajar Praktikum Anorganik Berwawasan Lingkungan. Singara +ndiksha ?ress Manimpan Siregar, >da agus Nyoman Sudria. 2))). Buku Ajar Kimia Anorganik I . Singaraa S78>? Singaraa *otton dan Jilkinson. 2))-. Kimia Anorganik Dasar.6akarta +> ?ress
2) I