• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 1 dari 21 halaman

P U T U S A N

Nomor 350/PDT/2017/PT MDN.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Pengadilan Tinggi Medan, yang mengadili perkara Perdata dalam pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

ANTONIUS NABABAN : Laki-laki, Umur 50 Tahun, Pekerjaan Petani, beralamat di Dusun Sei Apung Desa Sungai Apung Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara, selanjutnya disebut sebagai Penggugat ; Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yaitu JACKSON OKTARYO NABABAN, SH, Advokat - Penasehat Hukum dari kantor Hukum Jackson Oktaryo Nababan, SH & Rekan, yang beralamat di Jalan Komplek Perumahan Puri Kampung Baru, Blok D No. 23, Kelurahan Kartini, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 Oktober 2016 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 23 Nopember 2016 Nomor 315/SKC/2016/PN-Rap, semula disebut sebagai PENGGUGAT Sekarang sebagai PEMBANDING ;

M e l a w a n

GALEAM SITANGGANG : Laki-laki, Umur 47 Tahun, Pekerjaan Petani, beralamat di Dusun Sei Apung, Desa Sungai Apung, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhan Batu Utara, semula disebut sebagai TERGUGAT sekarang sebagai TERBANDING ;

Pengadilan Tinggi Tersebut

Setelah membaca dan memperhatikan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini :

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan Surat Gugatan tertanggal 18 Oktober 2016 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan

(2)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 2 dari 21 halaman Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 23 Nopember 2016 dibawah register perkara Nomor 166/Pdt.G/2016/PN-Rap, mengemukakan sebagai berikut :

1. Bahwa pada tahun 1994 Pemerintah Desa Sei Apung melakukan pembagian tanah di Dusun Sei Apung kepada masyarakat untuk diusahai demi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pada saat itu Kepala Desa Sei Apung yang bernama Syahril Cahniago mengajak masyarakat untuk mengerjai lahan tidur tersebut untuk dikerjai, diusahai dan kemudian ditanami padi. Kemudian Kepala Desa Sei Apung Syahril Cahniago mengeluarkan pengumuman agar masyarakat Desa Sei Apung agar mengusahai dan mengerjakan tanah pembagian dari pemerintah tersebut, apabila lahan pemberian pemerintah kepada masyarakat tersebut tidak diusahai dan dikuasai selama 2 tahun berturut-turut maka hak untuk menguasai dan mengusahai lahan pemberian tersebut kembali kepada pemerintah dan akan diberikan kepada masyarakat yang sanggup dan mampu untuk mengerjai dan mengusahai lahan pertanian tersebut ;

2. Bahwa tahun 1994 Penggugat mulai mengerjai dan mengusahai lahan milik keluarga istri Penggugat seluas 2 hektar, yang berbatas langsung dengan tanah sengketa dalam perkara aquo dengan menanami padi. Sejak dikerjai dan diusahai lahan pertanian tersebut ditanami padi mampu meningkatkan kehidupan ekonomi Penggugat. Lahan terlantar yang menjadi sengketa dalam perkara aquo sejak tahun 1994 tidak pernah sama sekali dikerjai dan diusahai oleh Tergugat dikarenakan lahan pertanian pemberian pemerintah tersebut sering dilanda banjir; 3. Bahwa kemudian sejak tahun 1999, Penggugat melihat lahan pemberian

pemerintah tersebut diterlantarkan dan ditinggalkan oleh Tergugat. Kemudian oleh Penggugat mulai dibersihkan dan diusahai dan ditanami padi untuk meningkatkan ekonomi keluarga Penggugat, meskipun lahan tersebut sering dilanda banjir. Lahan yang dikerjai oleh Penggugat tersebut mampu meningkatkan ekonomi keluarga Penggugat;

4. Bahwa sejak tahun 1999, lahan yang diusahai dan dikuasai dengan ditanami padi oleh Penggugat (lahan yang menjadi sengketa dalam perkara aquo), Tergugat tidak pernah menegur ataupun melarang Penggugat untuk mengusahai dan menguasai lahan pertanian yang ditanami padi tersebut. Adapun lahan pertanian tersebut seluas 2 hektar yang mempunyai batas-batas sebagai berikut :

(3)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 3 dari 21 halaman  Sebelah Timur berbatas dengan Mega Sihombing terukur 100 meter.  Sebelah Selatan berbatas dengan Belman Sianturi terukur 200

meter

 Sebelah Barat berbatas dengan Norita Manik terukur 100 meter. 5. Bahwa pada tahun 2002 adanya pengumuman penertiban lahan

pertanian yang tidak diusahai masyarakat (terlantar) yang merupakan pemberian dari pemerintah Desa Sei Apung. Pengumuman dan penertiban lahan terlantar tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian dan menjadikan lahan terlantar tersebut menjadi lahan produktif. Pada saat itu pemerintahan Desa Sei Apung melalui Kepala Desanya yang bernama Marben Manik, menyarankan agar sebelah Selatan dari tanah yang diusahai dan dikuasai Penggugat (pemberian dari keluarga istrinya) yang telah terus menerus ditelantarkan oleh Tergugat untuk selanjutnya terus dikelola oleh Penggugat. Adapun dasar Kepala Desa Sei Apung saat itu adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Sei Apung dan tanah-tanah yang merupakan pemberian dari pemerintah tersebut menjadi lahan produktif, yang menghasilkan dan berguna bagi masyarakat Sei Apung. Atas saran Kepala Desa Sei Apung inilah tahun 2002 Penggugat kemudian menanami lahan sengketa dalam perkara aquo dengan menanami tanaman padi;

6. Bahwa kemudian tahun 2004, Penggugat menanami lahan seluas 2 hektar yang menjadi sengketa dengan tanaman kelapa sawit sebanyak 250 pokok. Tergugat tidak pernah melarang ataupun menegur Penggugat untuk mengusahai dan menguasai lahan seluas 2 hektar yang telah ditanami kelapa sawit tersebut. Penggugat lah yang selama ini merawat dan mengusahai lahan seluas 2 hektar tersebut demi untuk meningkatkan ekonomi keluarga dan memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan yang produktif;

7. Bahwa kemudian pada Tahun 2005 terjadi pergeseran tapal batas terhadap Desa Sei Apung dan Desa Teluk Pule dan hingga saat ini tanah yang menjadi objek sengketa tersebut berada didalam wilayah Sei Apung Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara. Saat terjadi perselisihan mengenai tapal batas Desa/Kabupaten Tergugat tidak pernah mau tau mengenai lahan yang menjadi sengketa, Penggugat lah yang terus mengikuti perkembangan mengenai tapal batas dan menguasai serta menguasai lahan yang menjadi objek sengketa dalam perkara aquo;

(4)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 4 dari 21 halaman 8. Bahwa pada tahun 2006 Penggugat mengajukan penerbitan surat ke Kepala Desa Sei Apung, akan tetapi Kepala Desa Sei Apung belum berani menimbulkan surat berhubung pemerintahan Desa Teluk Pule mengklaim bahwasanya lahan yang menjadi sengketa dalam perkara aquo dalam wilayahnya, hingga akhirnya sampai masing-masing pemerintah Kabupaten menyelesaikannya;

9. Bahwa Penggugat pada tahun 2002 sampai tahun 2014 secara terus menerus mengusahai dan menguasai lahan yang menjadi objek sengketa, hingga pada akhirnya timbul surat pada tahun 2015 Tergugat yang berupa Surat Keterangan Tanah Nomor : 592.11/48/SA/1997 yang ditandatangani oleh kepala Desa Sei Apung tanggal 3 Maret 1997 yang bernama Syahrial Chaniago. Dan Tergugat mulai menguasai dan mengakui bahwasanya lahan tersebut miliknya, dan menguasai lahan hingga memanen pohon kelapa sawit yang berada didalam lahan tersebut;

10. Bahwa sejak tahun 2015 sampai sekarang pengelolaan dan penguasaan lahan tersebut Penggugat dan Tergugat saling berebutan atau mengklaim lahan yang diatasnya terdapat pohon kelapa sawit tersebut, padahal kenyataannya perawatan lahan tersebut dilakukan oleh Penggugat atas perintah Marben Manik yang telah dikerjain dan ditanami pada tahun 2004;

11. Bahwa lahan yang menjadi sengketa tersebut luasnya berkisar 2 Ha yang didalam lahan tersebut terdapat 250 pokok pohon kelapa sawit yang ditanam dan dirawat oleh Penggugat namun Tergugat selalu mengambil hasil dari tanaman pohon kelapa sawit tersebut terhitung mulai bulan Juli 2016 sampai dengan gugatan ini diajukan. Adapun hasil pohon kelapa sawit dari lahan milik Penggugat tersebut + 4 ton setiap bulannya dan bila dinilai dengan uang berkisar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya. Maka total kerugian yang diderita oleh Penggugat sampai dengan gugatan ini diajukan adalah sebesar Rp. 2.500.000,- x 5 bulan = Rp.12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu rupiah);

12. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat, merupakan Perbuatan yang melawan hukum yang dengan sewenang-wenang menguasai objek sengketa dan menyatakan sebagai pemilik tanah sengketa, maka patut dan beralasan jika Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan perbuatan Tergugat dan yang menguasai objek sengketa adalah Perbuatan Melawan Hukum;

(5)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 5 dari 21 halaman 13. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat sudah dinyatakan sebagai Perbuatan Melawan Hukum, maka patut dan beralasan pula menyatakan Surat Keterangan tanah Nomor : 592.11/48/SA/1997 yang ditandatangani oleh Kepala Desa Sei Apung tanggal 3 Maret 1997 yang bernama Syahrial Chaniago yang dikeluarkan oleh Pemerintahan Kepala Desa Sei Apung Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum;

14. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat sudah dinyatakan sebagai Perbuatan Melawan Hukum, maka patut dan beralasan pula jika Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo memerintahkan supaya Tergugat menyerahkan objek sengketa kepada Penggugat dalam keadaan baik, tanpa syarat apapun dan jika perlu dengan bantuan alat-alat kekuasaan Negara;

15. Bahwa perbuatan Tergugat yang menguasai objek sengketa telah mengalami kerugian materil bagi Penggugat, yakni hilangnya kesempatan Penggugat untuk menikmati hasil dari objek sengketa tersebut sejak bulan Juli tahun 2016 hingga dimajukannya gugatan ini, yang diperhitungkan jika objek sengketa menghasilkan buah kelapa sawit, maka hasil kelapa sawit perbulannya adalah Rp. 12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu rupiah), jumlah mana wajib dibayarkan secara tanggung renteng, tunai dan seketika oleh tergugat kepada Penggugat;

16. Bahwa selain itu Penggugat mengalami kerugian Immateril, dimana Penggugat merasa malu dan tertekan karena selama ini Penggugat dianggap tidak mampu mempertahankan hak-haknya, kerugian mana yang sebenarnya tidak dapat dinilai dengan materi, akan tetapi untuk mempermudah perhitungannya maka ditaksir sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), jumlah mana juga wajib diserahkan oleh Tergugat kepada Penggugat dengan seketika, tanggung renteng dan lunas;

17. Bahwa kebutuhan Penggugat atas perkara ini sangat mendesak, maka patut pula Tergugat juga dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk tiap hari keterlambatan, terhitung sejak putusan perkara ini sudah berkekuatan hukum tetap (incracht van gewijsde) ;

18. Bahwa guna menghindari gugatan aquo issolir (hampa) adanya, maka Penggugat mohon kiranya Ketua Pengadilan Negeri Rantauprapat cq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo meletakan

(6)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 6 dari 21 halaman sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta tidak bergerak maupun harta bergerak milik Tergugat;

19. Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan pada bukti yang sah dan jelas, maka guna menghindari kerugian yang semakin besar bagi Penggugat, mohon kiranya Ketua Pengadilan Negeri cq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan agar putusan atas perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum perlawanan,banding maupun kasasi (uitvoerbaar bij vooraad);

Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka dengan demikian cukup alasan bagi Pengugat untuk memajukan Gugatan ini ke Pengadilan Negeri Rantauprapat dan mohon agar Ketua Pengadilan Negeri Rantauprapat berkenan untuk menentukan hari persidangan dan memanggil pihak-pihak yang berperkara guna memeriksa dan mengadili serta memutuskan perkara ini dengan amarnya, sebagai berikut :

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan seluruh bukti surat yang diajukan oleh Penggugat sah dan berharga serta mempunyai kekuatan hukum;

3. Menyatakan Surat Keterangan Tanah Nomor : 592.11/48/SA/1997 yang ditandatangani oleh kepala Desa Sei Apung tanggal 3 Maret 1997 yang bernama Syahrial Chaniago tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum;

4. Menyatakan Penggugat adalah pihak yang sah menguasai dan mengusahai sebidang tanah seluas 2 hektar yang terletak di Dusun Sei apung Desa Sei Apung;

5. Menyatakan Penggugat adalah sebagai pemilik yang sah atas tanah sebidang tanah yang diatasnya terdapat pohon kelapa sawit seluas 2 Ha yang terletak di Dusun Sei apung Desa Sei Apung atas dasar mengusahai dan menguasai lahan terlantar milik negara secara terus menerus;

6. Menyatakan perbuatan Tergugat adalah perbuatan melawan hukum; 7. Memerintahkan Tergugat untuk menyerahkan objek sengketa kepada

Penggugat dalam keadaan baik, tanpa syarat apapun;

8. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materil sebesar Rp. 12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu rupiah) dan kerugian immaterial sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) kepada Penggugat dengan seketika, tanggung renteng dan sekaligus lunas; 9. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom)

(7)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 7 dari 21 halaman renteng untuk tiap lalai melaksanakan putusan dalam perkara ini;

10. Menghukum Tergugat, untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini;

11. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum perlawanan,banding maupun kasasi (uitvoerbaar bij vooraad);

Atau Jika Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan Eksepsi dan Jawaban tertanggal 18 Januari 2017, pada pokoknya sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI

A. Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel)

− Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur, sebab di dalam posita gugatan nya, Penggugat sama sekali tidak dapat menguraikan secara detail apa yang menjadi alas hak Penggugat untuk menguasai dan mengusahai sebidang tanah seluas 2 (Dua) Ha yang terletak di Dusun Sei Apung Desa Sungai Apung Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara tersebut;

− Bahwa Penggugat dalam dalil gugatannya pada halaman 2 mendalilkan lahan terlantar yang menjadi sengketa dalam perkara a quo sejak tahun 1994 tidak pernah sama sekali dikerjai oleh Tergugat dikarenakan lahan pertanian pemberian pemerintah tersebut sering dilanda banjir, terhadap dalil Penggugat tersebut, Tergugat perlu memberikan bantahan bahwa Tergugat sudah menguasai dan mengusahai sebidang tanah pertanian seluas 2 (dua) Ha (ic. Objek perkara) tersebut sejak tahun 1996, dengan cara mulai mengimas tumbang pohon dan kayu yang ada diatas tanah tersebut dan setelah lahan tersebut dibersihkan, kemudian Tergugat menemui Kepala Desa Sungai Apung untuk mendapatkan alas hak atas sebidang tanah tersebut, hingga akhirnya pada tahun 1997, Kepala Desa Sungai Apung (SYAHRIL CHANIAGO) menerbitkan Surat Keterangan Nomor 592.11/48/SA/1997 tertanggal 3 Maret 1997, Surat Keterangan mana telah ditandatangani oleh Kepala Desa Sungai Apung serta disaksikan oleh saksi-saksi, adapun sebidang tanah tersebut mempunyai batas-batas sebagai berikut :

(8)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 8 dari 21 halaman  Sebelah Utara berbatas dengan Saudin Sinaga terukur 200

meter. (telah digantirugi kepada M. Manik).

 Sebelah Timur berbatas dengan Mega Sihombing terukur 100 meter. (telah digantirugi kepada F. Silaban).

 Sebelah Selatan berbatas dengan dahulu Tanah Negara terukur 200 meter. (telah digantirugi kepada Turaman Sihotang).

 Sebelah Barat berbatas dengan dahulu Tanah Negara terukur 100 meter. (telah digantirugi kepada Norita Manik). − Bahwa oleh karena terjadi banjir, Tergugat tidak langsung dapat

mengusahai tanah tersebut, hingga akhirnya pada tahun 2003, Tergugat dapat menanam tanaman kelapa sawit diatas tanah tersebut, namun karena terjadi sengketa batas wilayah antara Desa Sungai Apung dengan Desa Teluk Pulai Dalam, akhirnya tanaman kelapa sawit yang Tergugat tanam tersebut dirusak oleh orang yang tidak Tergugat kenal, Dengan demikian, dalil Penggugat yang mendalilkan telah menguasai dan mengusahai tanah terperkara sejak tahun 1999 adalah hal yang sangat bertentangan dengan keadaan sebenarnya, karena Tergugat sudah menguasai dan mengusahai lahan terperkara sejak tahun 1996 dengan cara mengimas tumbang, oleh karena dalil Penggugat kabur dan tidak jelas, maka sudah sepatutnya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo menolak atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verkllard) ;

B. Gugatan Kurang pihak (Plurium Litis Consortium)

− Bahwa jika diperhatikan dengan seksama petitum gugatan yang diajukan oleh Penggugat didalam perkara a quo ini pada halaman 4 angka 3, yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan Surat Keterangan Tanah Nomor 592.11/48/SA/1997 yang ditandatangani oleh kepala Desa Sei Apung tanggal 3 Maret 1997 yang bernama Syahrial Chaniago tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum, namun dalam dalil gugatannya Penggugat tidak menguraikan secara jelas apa alasan Majelis Hakim untuk mengabulkan petitum tersebut, disamping itu juga adapun Surat Keterangan Tanah tersebut diterbitkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu, oleh

(9)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 9 dari 21 halaman karenanya sudah seharusnya Penggugat menarik atau mengikutsertakan pejabat yang mengeluarkan Surat Keterangan Tanah tersebut sebagai pihak dalam perkara a quo, hal tersebut merupakan kesalahan gugatan Penggugat, yaitu tidak lengkapnya para pihak-pihak yang seharusnya digugat, dengan demikian berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas sudah sewajarnya menurut hukum gugatan yang diajukan oleh Penggugat haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) ;

II. DALAM POKOK PERKARA

− Bahwa Tergugat menolak dengan tegas semua dalil dan alasan gugatan Penggugat, kecuali atas hal-hal yang diakui secara tegas oleh Tergugat dalam jawaban pokok perkara berikut ini;

− Bahwa Tergugat sangat tidak memahami maksud dan tujuan gugatan dari Penggugat, karena sangat sulit menemukan perbuatan ataupun tindakan dari Tergugat yang dapat dijadikan sebagai alasan untuk mengajukan gugatan dalam perkara ini;

− Bahwa berdasarkan ketentuan hukum acara perdata yang berlaku, setiap gugatan yang diajukan oleh Penggugat haruslah sempurna dan cermat, serta isi gugatan haruslah terperinci secara jelas dan sistematis;

− Bahwa rangkaian peristiwa hukum yang diajukan oleh Penggugat didalam gugatannya halaman 2, tidak secara cermat, terang dan jelas menguraikan rangkian peristiwa hukum yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat serta terkesan membingungkan;

− Bahwa perlu Tergugat tegaskan, tentang perolehan sebidang tanah yang diatasnya terdapat tanaman kelapa sawit yang terletak di Dusun Sei Apung Desa Sungai Apung Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara, diperoleh Tergugat pada tahun 1996 berdasarkan pemberian dari Bapak SYAHRIL CHANIAGO selaku Kepala Desa Sungai Apung pada waktu itu, sehingga berdasarkan pemberian tersebut, Tergugat langsung mengimas tumbang pohon dan kayu yang ada diatas tanah tersebut dan setelah lahan tersebut dibersihkan, kemudian Tergugat menemui Kepala Desa Sungai Apung untuk mendapatkan alas hak atas sebidang tanah tersebut, hingga akhirnya pada tahun 1997, Kepala Desa Sungai Apung (SYAHRIL CHANIAGO) menerbitkan Surat

(10)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 10 dari 21 halaman Keterangan Nomor 592.11/48/SA/1997 tertanggal 3 Maret 1997, Surat Keterangan mana telah ditandatangani oleh Kepala Desa Sungai Apung serta disaksikan oleh saksi-saksi;

− Bahwa oleh karena terjadi banjir, Tergugat tidak langsung dapat mengusahai tanah tersebut, hingga akhirnya pada tahun 2003, Tergugat dapat menanam tanaman kelapa sawit diatas tanah tersebut, namun karena terjadi sengketa batas wilayah antara Desa Sungai Apung dengan Desa Teluk Pulai Dalam, akhirnya tanaman kelapa sawit yanga Tergugat tanam tersebut dirusak oleh orang yang tidak Tergugat kenal;

− Dengan demikian, dalil Penggugat yang mendalilkan telah menguasai dan mengusahai tanah terperkara sejak tahun 1999 adalah hal yang sangat bertentangan dengan keadaan sebenarnya; − Bahwa demikian juga dalil Penggugat pada halaman 1 point 3 yang

mendalilkan lahan pemberian pemerintah tersebut (ic. Objek perkara) ditelantarkan dan ditinggalkan oleh Tergugat, adapun kejadian yang sebenarnya adalah Tergugat tidak dapat menguasai dan mengusahai tanah terperkara karena terjadi banjir sehingga Tergugat tidak pernah tidak dapat mengerjakan lahan tersebut, namun bukan ditinggalkan dan ditelantarkan oleh Tergugat;

− Bahwa dalil Penggugat pada halaman 1 dan 2 pada point 4 yang mendalilkan Tergugat tidak pernah melarang Penggugat untuk menguasai dan mengusahai tanah perkara, adapun kejadian yang sebenarnya adalah Tergugat tidak dapat menguasai dan mengusahai tanah terperkara karena terjadi banjir;

− Bahwa dalil Penggugat pada halaman 2 pada point 6 yang mendalilkan Penggugat menanami lahan terperkara dengan tanaman kelapa sawit sebanyak 250 pokok, Tergugat tidak pernah melarang ataupun menegur Penggugat, adapun kejadian yang sebenarnya adalah Tergugat sudah menanam tanaman kelapa sawit diatas tanah terperkara sejak tahun 2003, oleh karenanya dalil Penggugat tersebut sangat mengada-ada dan jauh dari keadaan yang sebenarnya;

− Bahwa Tergugat membenarkan dalil Penggugat yang mendalilkan tentang keberadaan buah kelapa sawit serta perbuatan Tergugat yang memanen buah kelapa sawit diatas tanah terperkara, akan tetapi adalah hal yang sangat aneh apabila Penggugat mengaku sebagai orang yang menanam tanaman kelapa sawit tersebut,

(11)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 11 dari 21 halaman dikarenakan Penggugat mulai mengerjakan lahan didaerah tersebut sejak tahun 2008, setelah Kepala Desa Sungai Apung (MARBEN MANIK) menyerahkan tanah yang berbatasan langsung dengan tanah terperkara yaitu tanah keluarga isteri Penggugat untuk diusahai oleh Penggugat, dengan demikian dalil gugatan Penggugat tersebut sangat mengada-ada dan asal-asalan;

− Bahwa sekitar bulan Mei tahun 2015 oleh Camat Kualuh Hilir telah memanggil Tergugat dan Penggugat ke kantor Camat Kualuh Hilir, dimana Penggugat didampingi oleh isteri, anak serta Pengacara Penggugat, dan setelah Camat Kualuh Hilir meneliti surat yang ada pada Penggugat dan surat yang ada pada Tergugat, oleh Camat Kualuh Hilir membenarkan tanah terperkara sebagai milik Tergugat, oleh karena nya dalil gugatan Penggugat pada halaman 2 angka 9 yang mendalilkan Penggugat sejak tahun 2002 sampai tahun 2014 secara terus menerus menguasai dan mengusahai tanah terperkara haruslah dikesampingkan;

− Bahwa Tergugat membantah dalil gugatan Penggugat pada halaman 4 angka 14, yang pada pokoknya mendalilkan bahwa Penggugat mengalami kerugian atas tindakan Tergugat, namun tidak satupun dalam posita gugatannya Penggugat menguraikan perbuatan melawan hukum apa yang telah dilakukan oleh Tergugat, sebab tanaman kelapa sawit diatas tanah terperkara bukan ditanam oleh Penggugat namun ditanam oleh Tergugat pada tahun 2003 dan Tergugat juga merasa heran dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana dalam petitum 6 gugatan Penggugat, karena berdasarkan pasal 1365 KUHPerdata, adapun perbuatan yang dapat dikwalifisir sebagai perbuatan melawan hukum adalah perbuatan yang mengadung unsur sebagai berikut :

1. Adanya Perbuatan Melawan Hukum; 2. Adanya unsur kesalahan;

3. Adanya kerugian;

4. Adanya hubungan sebab akibat;

Bahwa secara teoritis, adanya suatu perbuatan saja belum sempurna dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum karena masih disyaratkan bahwa suatu perbuatan nyata baik yang pasif maupun aktif yang telah dilakukan oleh Tergugat tersebut harus ditinjau dari dua sisi yaitu baik dari sisi si pelaku maupun sisi pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan tersebut. Dalam hal ini,

(12)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 12 dari 21 halaman untuk melihat adanya unsur kesalahan atau schuld dari Tergugat, haruslah berpedoman pada tiga kriteria penilaian bahwa suatu perbuatan tersebut telah mengandung kesalahan yaitu jika :

1. Perbuatan Tergugat tersebut bertentangan dengan hak dan kewajiban hukum Tergugat;

2. Perbuatan Tergugat tersebut telah melanggar hak subjektif dari Penggugat;

3. Perbuatan Tergugat tersebut melanggar kaidah, tata susila, kebiasaan dan perbuatan tersebut bertentangan dengan asas kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang dalam pergaulan dengan sesama warga masyarakat atau terhadap harta benda orang lain ;

Ketiga kriteria tersebut diatas juga bersesuaian dengan kriteria dari sudut pertanggungjawabannya, yaitu apakah perbuatan melawan hukum tersebut dapat dipertanggungjawabkan kepada Tergugat maka harus dipenuhi hal lainnya yaitu :

1. Bahwa kepentingan Penggugat terancam karena adanya perbuatan tersebut ;

2. Bahwa kepentingan Penggugat dilindungi oleh peraturan yang dilanggar (Schutznormtheorie) ;

3. Bahwa tidak terdapat alasan pembenar menurut hukum atas perbuatan Tergugat tersebut;

Bahwa dari penjelasan pasal 1365 KUHPerdata tersebut diatas, Tergugat perlu mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa perbuatan Tergugat yang menguasai dan mengusahai tanah terperkara tidak bertentangan dengan hak Penggugat atapun orang lain, tidak bertentangan dengan kewajiban hukum Tergugat, tidak bertentangan dengan kesusilaan dan juga tidak bertentangan dengan suatu keharusan yaitu : kehati-hatian, kepantasan, kepatutan, yang harus diindahkan dalam pergaulan masyarakat mengenai orang lain atau benda, dikarenakan:

Kapasitas Tergugat dalam menguasai dan mengusahai tanah terperkara serta tanaman kelapa sawit diatasnya dikarenakan Tergugat lah orang yang pertama kali menguasai tanah terperkara dengan cara mengimas tumbang, dan Tergugat juga lah yang menanami tanaman kelapa sawit tersebut, dan Tergugat juga mempunyai alas hak atas tanah terperkara yaitu

(13)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 13 dari 21 halaman Surat Keterangan Nomor 592.11/48/SA/1997 tertanggal 3 Maret 1997, Surat Keterangan mana telah ditandatangani oleh Kepala Desa Sungai Apung serta disaksikan oleh saksi-saksi; 2. Bahwa perbuatan Tergugat yang menguasai dan mengusahai

tanah terperkara serta tanaman kelapa sawit diatasnya tidak didasari adanya unsur kesalahan;

3. Bahwa sangat sulit untuk menafsirkan timbulnya kerugian akibat dari perbuatan Tergugat yang menguasai dan mengusahai tanah terperkara serta tanaman kelapa sawit diatasnya, karena suatu kerugian timbul akibatnya dilanggarnya suatu hak, namun kenyataannya didalam perbuatan Tergugat tidak ditemukan hak siapa yang dilanggar, karena Penggugat menguasai dan mengusahai tanah terperkara serta tanaman kelapa sawit diatasnya sudah sesuai dengan proses perolehan tanah karena Tergugat lah yang pertama kali menguasai tanah terperkara dengan cara mengimas tumbang dan membersihkannya;

− Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat yang telah membuat perincian jumlah kerugian yang dialami Penggugat serta menuntut Tergugat untuk mengganti kerugian tersebut, padahal seperti yang Tergugat uraikan diatas, kerugian timbul karena dilanggarnya suatu hak, namun didalam perbuatan Tergugat tidak ditemukan hak siapa yang dilanggar, dengan demikian dalil Penggugat tersebut tidak beralasan menurut hukum sehingga harus ditolak untuk seluruhnya; − Bahwa oleh karena dalil Penggugat ditolak untuk seluruhnya, maka

Majelis Hakim berdasarkan kewenangannya dan ketentuan hukum yang berlaku haruslah menyatakan gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya;

− Bahwa Tergugat membantah dalil Penggugat yang menyatakan Penggugat telah dengan sekuat tenaga mencari solusi damai dengan cara kekeluargaan, keadaan yang sebenarnya adalah Penggugat sama sekali tidak pernah menemui Tergugat untuk membicarakan objek perkara secara baik-baik, namun Penggugat langsung mengambil langkah hukum dengan mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Rantauprapat;

III. DALAM REKONVENSI

(14)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 14 dari 21 halaman jawaban dalam pokok perkara adalah merupakan bagian dari posita gugatan balik (eis in reconventie) yang tidak dapat dapat dipisahkan dengan eis in reconventie ini oleh karena itu tidak perlu untuk diulangi lagi;

2. Bahwa semula Tergugat dalam Konvensi oleh karena memiliki tujuan dan maksud yang sama dalam gugatan ini maka menjadi Penggugat dalam Rekonvensi atau Tergugat Konvensi;

3. Bahwa sebagaimana dalil gugatan Tergugat dr/ Penggugat dk tentang adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Penggugat dr/ Tergugat dk adalah tidak benar, yang benar adalah Penggugat dr/ Tergugat dk telah menguasai dan mengusahai tanah terperkara sejak tahun 1996 dengan cara mengimas tumbang;

4. Bahwa dengan terbitnya Surat Keterangan Tanah Nomor 592.11/48/SA/1997 tertanggal 3 Maret 1997, maka Penggugat dr/ Tergugat dk adalah orang yang berhak atas penguasaan tanah terperkara, dengan demikian apabila dikemudian hari timbul alas hak lain terhadap tanah terperkara haruslah dianggap tidak sah;

5. Bahwa dengan terbitnya alas hak yang ada pada Tergugat dr/ Penggugat dk adalah perbuatan melawan hukum sebagaimana diuraikan pada dalil konvensi tersebut diatas dan dengan terbitnya alas hak yang ada pada Tergugat dr/ Penggugat dk, selanjutnya Tergugat dr/ Penggugat dk melakukan aktifitas yaitu menguasai dan memanen tanaman kelapa sawit diatas tanah terperkara sudah merupakan indikasi yang sangat nyata telah terjadi perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat dr/ Penggugat dk karena telah bertentangan dengan hak orang lain yaitu hak Penggugat dr/ Tergugat dk, oleh karenanya sudah cukup beralasan hukum kiranya jika tindakan yang dilakukan oleh Tergugat dr/ Penggugat dk sebagaimana tersebut diatas dapat dikwalifisir sebagai perbuatan melawan hukum (Onrecht matigedaad);

6. Bahwa dengan adanya klaim oleh Tergugat dr/ Penggugat dk terhadap objek perkara yang sekarang telah diusahai dan dikuasai oleh Tergugat dr/ Penggugat dk telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat dr/ Tergugat dk, karena hasil panen Penggugat dr/ Tergugat dk telah mengalami penurunan yang sangat besar dari biasanya;

7. Bahwa adapun kerugian yang dimaksud atas klaim oleh Tergugat dr/ Penggugat dk adalah sebagai berikut :

(15)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 15 dari 21 halaman 1) Kerugian Materiil yang dihitung yakni berkurangnya hasil panen Penggugat dr/ Tergugat dk dari biasanya 3 (tiga) ton menjadi hanya 250 (Dua ratus lima puluh) Kg, dengan demikian hasil panen Penggugat dr/ Tergugat dk telah berkurang sebanyak 2.750 Kg dan apabila dikalkulasikan dengan harga buah kelapa sawit sebesar Rp 1.000,- (Seribu rupiah) maka Penggugat dr/ Tergugat dk telah mengalami kerugian sebesar Rp 2.750.000,- (Dua juga tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) untuk 1 kali panen sedangkan dalam 1 (satu) bulan panen dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, dengan demikian dalam 1 (satu) bulan Penggugat dr/ Tergugat dk telah mengalami kerugian sebanyak Rp 5.550.000,- (Lima juta lima ratus lima puluh ribu rupiah), adapun Tergugat dr/ Penggugat telah menguasai dan mengusahai tanah terperkara dengan memanen tanaman kelapa sawit sejak bulan Mei tahun 2015, dengan demikian Tergugat dr/ Penggugat dk telah menguasai dan mengusahai tanah terperkara dengan memanen tanaman kelapa sawit selama 20 (dua puluh) bulan sampai dengan gugatan ini dimajukan, oleh karenanya Penggugat dr/ Tergugat dk telah mengalami kerugian sebesar 5.550.000,- (Lima juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) x 20 (Dua puluh) bulan = Rp 110.000.000,- (Seratus sepuluh juta rupiah);

2) Kerugian Immateriil yang dialami oleh Penggugat dr yakni sejak adanya klaim dari Tergugat dr/ Penggugat dk atas kepemilikan tanah terperkara dan melakukan panen tanpa seijin dan sepengetahuan Penggugat dr/ Tergugat dk, telah menimbulkan tekanan fsikis, rasa malu, perasaan gelisah dan rasa kecemasan yang tidak bisa tergambarkan dalam kata-kata akan tetapi untuk mempermudah perhitungan dan perterjemahannya akan saya uraikan dalam bentuk nominal rupiah yakni sebesar Rp 1.000.000.000,- (Satu millyar rupiah);

3) Sehingga total nilai kerugian yang dialami Penggugat dr/ Tergugat dk keseluruhannya adalah :

− Rp 5.550.000,- x 20 Bulan = Rp 110.000.000,- − Rp 1.000.000.000,- = Rp 1.000.000.000,- Jumlah = Rp 1.110.000.000,-

8. Bahwa oleh karena gugatan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Penggugat dr/ Tergugat dk telah dilengkapi dengan bukti-bukti yang kuat, maka patut dan beralasan hukum untuk Majelis

(16)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 16 dari 21 halaman Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk mengabulkan gugatan Penggugat dr/ Tergugat dk untuk seluruhnya; 9. Bahwa untuk menjamin agar Tergugat dr/ Penggugat dk membayar

kerugian yang dialami Penggugat dr/ Tergugat dk serta upaya agar gugatan Penggugat dr/ Tergugat dk ini tidak sia-sia (ilusoir) dan disamping itu karena adanya kekhawatiran bahwa Tergugat dr/ Penggugat dk tidak menjalankan putusan ini setelah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka Penggugat dr/ Tergugat dk dengan sangat hormat memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat yang memeriksa perkara ini untuk berkenan meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap harta kekayaan bergerak maupun tidak bergerak milik Tergugat dr/ Penggugat dk;

10. Bahwa untuk menghindari kerugian yang lebih bagi Penggugat dr/ Tergugat dk berupa adanya tindakan hukum lain dari Tergugat dr/ Penggugat dk dan untuk menimbulkan adanya kepentingan yang sangat mendasar bagi Penggugat dr/ Tergugat dk untuk dapat kembali beraktifitas diatas tanah perkara tanpa ada gangguan dan klaim dari Tergugat dr, sehingga patut dan layak Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk mengeluarkan putusan provisional, sehingga Tergugat dr/ Penggugat drk tidak melakukan gangguan dan atau perbuatan hukum apapun diatas tanah terperkara sebelum adanya putusan dalam perkara a quo yang berkekuatan hukum tetap. (Vide pasal 180 ayat (1) HIR/ Pasal 191 Ayat (1) RBg); 11. Bahwa Penggugat menaruh sangka kepada Tergugat dr/ Penggugat

dk tidak dengan suka rela mematuhi putusan Pengadilan (putusan perkara a quo) yang telah berkekuatan hukum tetap dengan segera, maka dimohonkan kepada Majelis Hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara ini supaya menghukum Tergugat dr/ Penggugat dk untuk membayar uang paksa (dwangsoom) sebesar Rp 100.000,- (Seratus ribu rupiah) setiap harinya apabila ternyata Tergugat dr/ Penggugat dk lalai mematuhi Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini;

12. Bahwa lebih jauh lagi, mengingat Penggugat adalah pemilik sah atas sebidang tanah seluas kurang lebih 2 (Dua) Ha tersebut dan Tergugat dr/ Penggugat dk tidak mempunyai hak atau tanpa dasar hukum apapun untuk menguasai dan mengusahai tanah tersebut, maka sejatinya siapapun dan pihak manapun tidak diperkenankan

(17)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 17 dari 21 halaman melakukan tindakan hukum apapun atas tanah terperkara tersebut; 13. Bahwa atas tindakan Tergugat dr/ Penggugat dk sebagaimana telah

diuraikan di atas, telah patut dan beralasan hukum kiranya apabila Tergugat dr/ Penggugat dk dihukum dan diperintahkan untuk menyerahkan tanah terperkara tersebut kepada Penggugat dalam keadaan baik secara sukarela tanpa beban apapun;

14. Bahwa selanjutnya, guna menghindari agar tidak timbul kompleksitas hukum lain, telah patut dan beralasan hukum juga kiranya apabila siapapun dan pihak manapun, termasuk pihak-pihak yang memperoleh hak dari Tergugat dr/ Penggugat dk, yang berada ataupun menguasai dan mengusahai tanah terperkara tersebut dihukum dan diperintahkan untuk menyerahkan tanah terperkara tersebut kepada Penggugat dr/ Tergugat dk secara sukarela tanpa beban apapun;

15. Bahwa untuk keperluan itu pula, karena gugatan ini telah diajukan berdasarkan bukti-bukti yang kuat, maka patut dan beralasan hukum Penggugat mohon dengan segala kerendahan hati, agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk mengabulkan gugatan Penggugat dr/ Tergugat dk untuk seluruhnya serta berkenan kiranya mengambil putusan serta merta (uitverbaar bij voorraad) dalam perkara ini, walaupun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi;

16. Bahwa oleh karena Tergugat dr/ Penggugat dk telah melakukan perbuatan melawan hukum, patut dan adil untuk dihukum membayar ongkos-ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini;

Berdasarkan dalil dan alasan hukum yang sudah dikemukakan diatas, maka saya sebagai Penggugat dalam Rekonpensi dan Tergugat dalam Konpensi dengan segala kerendahan hati memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut :

I. Dalam Eksepsi

Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; II. Dalam Konpensi

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;

(18)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 18 dari 21 halaman 1. Mengabulkan gugatan Penggugat dr/ Tergugat dk untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Penggugat dr/ Tergugat dk sebagai satu-satunya

pemilik yang sah atas sebidang tanah seluas kurang lebih 2 (Dua) Ha yang terletak di Dusun Sei Apung Desa Sei Apung Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu, dengan alas hak berupa Surat Keterangan Tanah Nomor 592.11/48/SA/1997 tertanggal 3 Maret 1997 yang dibuat dan ditandatangani oleh Bapak SYAHRIL CHANIAGO selaku Kepala Desa Sungai Apung, dengan batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatas dengan Saudin Sinaga terukur 200 meter.

 Sebelah Timur berbatas dengan Mega Sihombing terukur 100 meter.

 Sebelah Selatan berbatas dengan Belman Sianturi terukur 200 meter.

 Sebelah Barat berbatas dengan Norita Manik terukur 100 meter; 3. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat dr/ Penggugat dk yang telah

menguasai dan mengusahai tanah terperkara adalah perbuatan melawan hukum (Onrecht matigedaad);

4. Menyatakan semua alas hak yang ada pada Tergugat dr/ Penggugat dk untuk menguasai ataupun mengusahai tanah terperkara tidak mempunyai kekuatan hukum;

5. Menghukum Tergugat dr/ Penggugat dk untuk membayar kerugian yang timbul oleh karenanya kepada Penggugat dr/ Tergugat dk sebesar :

5.1. Kerugian Materiil sebesar Rp 110.000.000,- (Seratus sepuluh juta rupiah);

5.2. Kerugian Immateriil sebesar Rp 1.000.000.000,- (Satu millyar rupiah);

Sehingga total nilai kerugian keseluruhannya adalah Rp 1.100.000.000,- (Satu millyar seratus sepuluh juta rupiah);

6. Menghukum Tergugat dr/ Penggugat dk untuk membayar uang paksa (dwangsoom) sebesar Rp 1.000.000,- (Satu juta rupiah) untuk setiap harinya kepada Penggugat dr/ Tergugat dk apabila Tergugat dr lalai memenuhi isi putusan Hakim yang telah berkekuatan hukum tetap (Inkracht van gewijsde);

7. Memerintahkan Tergugat dr/ Penggugat dk ataupun siapa saja yang mendapat hak dari padanya agar segera menyerahkan tanah

(19)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 19 dari 21 halaman terperkara yang terletak di Dusun Sei Apung Desa Sungai Apung Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara kepada Penggugat dr/ Tergugat dk dalam keadaan baik secara sukarela tanpa beban apapun;

8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada verzet, banding maupun kasasi;

9. Menghukum Tergugat dr/ Penggugat dk untuk tunduk dan patuh terhadap putusan dalam perkara ini;

10. Menyatakan biaya perkara dibebankan kepada Tergugat dr/ Penggugat dk untuk seluruhnya;

Atau apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya menurut hokum ;

Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor 166/Pdt.G/2016/ PN.Rap. tanggal 10 Juli 2017 yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

I. DALAM KOPENSI A. Dalam Eksepsi

− Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; B. Dalam Pokok Perkara

− Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; II. DALAM REKONPENSI

− Menolak Gugatan Rekonpensi Penggugat dr / Tergugat dk untuk seluruhnya;

III. DALAM KONPENSI / REKONPENSI

− Menghukum Penggugat dk / Tergugat dr untuk membayar ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 1.991.000,- (Satu juta sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Membaca Relaas Pernyataan Permohonan Banding Nomor 166/Pdt.G/2016/PN.Rap. dari Penggugat / Pembanding melalui Kuasa Hukumnya yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal 24 Juli 2017, Relas Pemberitahuan Pernyataan banding mana telah diberitahukan kepada Tergugat / Terbanding pada tanggal 24 Agustus 2017 ;

Membaca Relaas Pemberitahuan Mempelajari berkas perkara Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor 166/Pdt.G/2016/PN.Rap. tanggal 10 Juli 2017 kepada Penggugat / Pembanding melalui Kuasa Hukumnya pada tanggal 13 September 2017 dan kepada Tergugat /

(20)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 20 dari 21 halaman Terbanding pada tanggal 15 Agustus 2017 yang menerangkan bahwa kepada para pihak yang berperkara telah diberikan kesempatan untuk memeriksa, membaca dan mempelajari berkas perkara dan Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor 166/Pdt.G/2016/PN.Rap. tanggal 10 Juli 2017 tersebut dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal pemberitahuan tersebut ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Penggugat / Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan Undang – undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan setelah membaca, meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara, turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor 166/Pdt.G/2016/PN.Rap. tanggal 10 Juli 2017, beserta surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan berpendapat bahwa alasan dan pertimbangan hukum yang telah diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan dengan hal-hal yang disengketakan oleh para pihak yang berperkara, telah tepat dan benar menurut hukum, maka majelis hakim Pengadilan Tinggi Medan mengambil alih alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dipandang sudah tepat, benar dan beralasan menurut hukum tersebut dan menjadikannya sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini ditingkat banding ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor 166/Pdt.G/2016/ PN.Rap. tanggal 10 Juli 2017 yang dimohonkan banding tersebut haruslah dikuatkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat berada di pihak yang kalah maka dibebankan membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan ;

Mengingat ketentuan peraturan Perundang - undangan lain yang bersangkutan ;

(21)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Putusan Nomor 350/Pdt/2017/PT.MDN. halaman 21 dari 21 halaman

1.

Menerima Permohonan Banding dari kuasa Hukum Penggugat /

Pembanding ;

2.

Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor 166/Pdt.G/2016/PN.Rap. tanggal 10 Juli 2017 yang dimohonkan banding tersebut ;

3.

Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam Permusywaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Jumat tanggal 5 Januari 2018, oleh YANSEN PASARIBU SH. sebagai Hakim Ketua Majelis, Serta ADI SUTRISNO, SH.MH. dan NUR HAKIM, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam Tingkat Banding, berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 23 Oktober 2017 Nomor : 350 / PDT / 2017 / PT.MDN. putusan mana telah diucapkan pada hari Selasa tanggal 16 Januari 2018 dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut diatas dengan dihadiri Hakim Anggota serta MARTHIN AP. SINAGA, SH.MH. sebagai Panitera Pengganti, akan tetapi tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara maupun Kuasa Hukumnya ;

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

- TTD - - TTD -

ADI SUTRISNO, SH.MH. YANSEN PASARIBU, SH

- TTD -

NUR HAKIM, SH.MH.

Panitera Pengganti,

- TTD -

MARTHIN AP. SINAGA, SH.MH. Biaya-Biaya :

1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-

Jumlah Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah )

Referensi

Dokumen terkait

Dimana perbandingan tindakan trabekulektomi yang dilakukan pada penderita glaukoma primer dimana jumlah laki-laki dan perempuan sama banyak yaitu 10 orang (21.7%),

Dari penelitian ini diharapkan dapat mendapatkan material baru untuk membuat membran pengikat pada teknik DGT yang mempunyai afFmitas besar terhadap ortofosht.. dan

Tes statistik dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon menunjukkan nilai yang signifikan yaitu 0.000 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pemeranan Tokoh Perempuan Tua dalam Naskah Malam Terakhir karya Yukio Mishima terjemahan Toto Sudarso Bahtiar adalah

Perancangan Dinding Penahan Gabion Sebagai Alternatif Perkuatan Badan Jalan Ruas Cantilan – Subang STA 0 + 400 sampai STA 0 + 425, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Tugas Akhir

Presentase wilayah berdasarkan luas kecamatan tertinggi adalah Kecamatan Wulanggitang di Pulau Flores Timur (Larantuka) dengan presentase sebesar 14.11% sedangkan

Menurut Grandey (2000) karyawan yang cerdas emosinya dapat selalu merasakan suasana hati yang positif atau dapat merasakan kesejahteraan di tempat kerja, dan hal

Dampak Globalisasi Terhadap Perilaku Remaja Labuhanhaji Timur, dapat dirumus kan dalam tiga faktor, yang pertama akibat majunya teknologi contohnya majunya hand