• Tidak ada hasil yang ditemukan

mekanika fluida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "mekanika fluida"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. SiSifafat-t-SiSifafat t FlFluiuidada

Semua fluida nyata (gas dan zat cair) memiliki sifat-sifat khusus yang Semua fluida nyata (gas dan zat cair) memiliki sifat-sifat khusus yang da

dapapat t didikekettahahuiui, , anantatara ra lalainin: : rarapapat t mamassssa a ((densitydensity)), , kekekekentntalalan an ((viscosityviscosity),), kemampatan (

kemampatan (compressibilitycompressibility), tegangan permukaan (), tegangan permukaan ( surface tension surface tension ), dan kapilaritas), dan kapilaritas ((capillaritycapillarity). ). BebeBeberapa rapa sifsifat at flufluida ida pada pada kenykenyataataannyannya a mermerupakupakan an komkombinabinasi si dardarii si

sifafat-t-sisifafat t flfluiuida da lailainnynnya. a. SeSebabagai gai concontotoh h kekekenkentaltalan an kikinemnematatik ik melmelibibatatkankan kekentalan dinamik dan rapat massa.

kekentalan dinamik dan rapat massa. Se

Sejajauh uh yayang ng kikita ta ketketahahuiui, , flfluiuida da adaadalalah h gugugugusasan n yayang ng tetersrsususun un atatasas molekul-molekul dengan jarak pisah yang besar untuk gas dan kecil untuk zat cair. molekul-molekul dengan jarak pisah yang besar untuk gas dan kecil untuk zat cair. Molekul-molekul itu tidak terikat pada suatu kisi, melainkan saling bergerak bebas Molekul-molekul itu tidak terikat pada suatu kisi, melainkan saling bergerak bebas terhadap satu sama lain.

terhadap satu sama lain. a.

a. RapRapat Mat Massaassa, Ber, Berat Jeat Jenis dnis dan Ran Rapat apat RelaRelatif tif  Rapa

Rapat massa (t massa ( ) adala) adalah ukuran konh ukuran konsensentratrasi masssi massa zat cair dan dinya zat cair dan dinyatakatakanan dalam bentuk massa (m) persatuan volume (V).

dalam bentuk massa (m) persatuan volume (V).

(1) (1) Dimana: Dimana: M = massa (kg) M = massa (kg) V = volume (m V = volume (m33)) Rapat ma

Rapat massa air ssa air ( ( air) pair) pada suhu 4 ada suhu 4 oC dan pada oC dan pada tekanan atekanan atmosftmosfer (patmer (patm)) adalah 1000 kg/m

adalah 1000 kg/m33. Berat jenis (g ) adalah berat benda persatuan volume pada. Berat jenis (g ) adalah berat benda persatuan volume pada

temperatur dan tekanan tertentu, dan berat suatu benda adalah hasil kali antara rapat temperatur dan tekanan tertentu, dan berat suatu benda adalah hasil kali antara rapat mas

massa (sa ( ) dan pe) dan percercepatapatan gravn gravitaitasi (si ( g  g ).).

(2) (2) Dimana : Dimana : = berat jenis ( N/m = berat jenis ( N/m33))

=

=

rapat massa (kg/dtrapat massa (kg/dt22))

g = percepatan gravitasi (m/dt g = percepatan gravitasi (m/dt22))

Rapat relatif (

Rapat relatif ( s s) adala) adalah perbah perbandindingan antngan antara rapara rapat masat massa suatsa suatu zat (u zat ( ) dan) dan ra

rapat mapat massssa air (a air ( aiair)r), atau per, atau perbanbandidingangan antan antara berra berat jenat jenis suais suatu zat (tu zat ( ) dan bera) dan beratt  j

(2)

(3) (3) Karena pengaruh temper

Karena pengaruh temperatur dan tekanan pada atur dan tekanan pada rapat massa zat cair sangatrapat massa zat cair sangat kecil, maka dapat diabaikan sehingga rapat massa zat cair dapat dianggap tetap.

kecil, maka dapat diabaikan sehingga rapat massa zat cair dapat dianggap tetap.

b.

b. Kekentalan (Kekentalan (viscocityviscocity)) Keke

Kekentantalan adallan adalah sifat darah sifat dari zat cair untuk melai zat cair untuk melawan tegawan tegangan gesngan geser (er ( ))   pada waktu bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi antara   pada waktu bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi antara   p

  parartitikekel l zazat t cacair ir ssehehiningggga a mmenenyyebebababkakan n adadananyya a tetegagangngan an gegeseser r anantatarraa molekulmolekul yang bergerak. Zat cair ideal tidak memiliki kekentalan. Kekentalan molekulmolekul yang bergerak. Zat cair ideal tidak memiliki kekentalan. Kekentalan zat cair dapat dib

zat cair dapat dibedakedakan menjadan menjadi i dua yaitdua yaitu u kekekekentalntalan dinamian dinamik k (( ) atau kekenta) atau kekentalanlan absolute

absolute dan dan kekekekentalntalan kian kinemanematis tis (( ).).

Dalam beberapa masalah mengenai gerak zat cair, kekentalan dinamik  Dalam beberapa masalah mengenai gerak zat cair, kekentalan dinamik  dihubungkan dengan kekentalan kinematik sebagai berikut:

dihubungkan dengan kekentalan kinematik sebagai berikut:

(4) (4) de

dengangan n adaadalalah rah rapapat mat massssa zaa zat cat cair (ir (kgkg/m/m33).).

Keke

Kekentantalan lan kinkinematematik ik besbesarnyarnya a dipedipengarngaruhi uhi oleoleh h temtemperperatuatur r ((T T ), ), padpadaa temperatur yang tinggi kekentalan kenematik zat cair akan relatif kecil dan dapat temperatur yang tinggi kekentalan kenematik zat cair akan relatif kecil dan dapat diabaikan.

diabaikan.

Zat cair

Zat cair NewNewtontonian ian adaladalah ah zat zat caicair r yanyang g memimemilikliki i tegategangan geser ngan geser (t)(t) se

sebabandndining g dedengngan an grgradadieien n kekececepapatatan n nonormrmal al ( ( teterhrhadadap ap ararah ah alaliriranan. . GrGradadieienn kecepatan adalah perbandingan antara perubahan kecepatan dan perubahan jarak  kecepatan adalah perbandingan antara perubahan kecepatan dan perubahan jarak  tempuh aliran (Gambar 1). Hubungan tegangan geser

tempuh aliran (Gambar 1). Hubungan tegangan geser dan gradien kecepatan normaldan gradien kecepatan normal dari beberapa bahan dapat dilihat pada Gambar 2.

(3)

Gambar 1 Gradien Kecepatan Gambar 1 Gradien Kecepatan

Gambar 2 Hubungan Tegangan geser dengan gradien kecepatan Gambar 2 Hubungan Tegangan geser dengan gradien kecepatan

Bila fluida Newtonian dan aliran yang terjadi adalah laminer maka berlaku Bila fluida Newtonian dan aliran yang terjadi adalah laminer maka berlaku hubungan: hubungan: (5) (5) dimana : dimana : = tegangan geser (kg/m = tegangan geser (kg/m22))

= kekentalan dinamis (kg/m.det) = kekentalan dinamis (kg/m.det) = kekentalan kinematis (m

= kekentalan kinematis (m22/det)/det)

= densitas fluida (kg/m3) = densitas fluida (kg/m3)

= gradien kecepatan = gradien kecepatan

(4)

c.

c. Kemampatan (Kemampatan (compressibilitycompressibility)) Ke

Kemamampmpatatan an adadalalah ah peperurubabahahan n vovolulume me kakarerena na adadananyya a peperurubabahahann (penambahan) tekanan, yang ditunjukan oleh perbandingan antara perubahan tekanan (penambahan) tekanan, yang ditunjukan oleh perbandingan antara perubahan tekanan dan perubahan volume terhadap volume awal. Perbandingan tersebut dikenal dengan dan perubahan volume terhadap volume awal. Perbandingan tersebut dikenal dengan modulus elastisitas (k 

modulus elastisitas (k ).).

(6) (6)  Nilai k untuk zat air sangat besar yaitu 2,1 x 10

 Nilai k untuk zat air sangat besar yaitu 2,1 x 1099N/m, sehingga perubahanN/m, sehingga perubahan

volume karena perubahan tekanan akan sangat kecil dan dapat diabaikan, sehingga volume karena perubahan tekanan akan sangat kecil dan dapat diabaikan, sehingga zat cair merupakan fluida yang tidak dapat termampatkan (

zat cair merupakan fluida yang tidak dapat termampatkan (incompressibleincompressible).).

d.

d. Tegangan permukaan (Tegangan permukaan ( surface tension surface tension)) Molekul

Molekul-mole-molekul pada kul pada zat cair zat cair akan saling akan saling tarik menarik secara seimbangtarik menarik secara seimbang diantara sesamanya dengan gaya berbanding lurus dengan massa (m) dan berbanding diantara sesamanya dengan gaya berbanding lurus dengan massa (m) dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r) antara pusat massa.

terbalik dengan kuadrat jarak (r) antara pusat massa.

(7) (7) dengan:

dengan:  F  F  = gaya tarik menarik = gaya tarik menarik  m

m11, m, m22 = massa molekul 1 dan 2= massa molekul 1 dan 2

r

r = = jarak jarak antar antar pusat pusat massa massa molekul.molekul.

Jika zat cair bersentuhan dengan udara atau zat lainnya, maka gaya tarik  Jika zat cair bersentuhan dengan udara atau zat lainnya, maka gaya tarik  menarik antara molekul tidak seimbang lagi dan menyebabkan molekul-molekul menarik antara molekul tidak seimbang lagi dan menyebabkan molekul-molekul   pada permukaan zat cair melakukan kerja untuk tetap membentuk permukaan zat   pada permukaan zat cair melakukan kerja untuk tetap membentuk permukaan zat cair. Kerja yang dilakukan oleh molekul-molekul pada permukaan zat cair tersebut cair. Kerja yang dilakukan oleh molekul-molekul pada permukaan zat cair tersebut din

dinamakamakan an tegtegangaangan n perpermukmukaan aan (σ)(σ). . TTeganegangan gan permpermukaukaan an hanyhanya a bekebekerja rja padapada  bidang permukaan dan besarnya sama di semua titik.

 bidang permukaan dan besarnya sama di semua titik.

e.

e. Kapilaritas (Kapilaritas (capillaritycapillarity))

Kapilaritas terjadi akibat adanya gaya kohesi dan adesi antar molekul, jika Kapilaritas terjadi akibat adanya gaya kohesi dan adesi antar molekul, jika kohesi lebih kecil dari pada adesi maka zat air akan naik dan sebaliknya jika lebih kohesi lebih kecil dari pada adesi maka zat air akan naik dan sebaliknya jika lebih  besar maka zat cair akan turun. Kenaikan atau penurunan zat cair di dalam suatu  besar maka zat cair akan turun. Kenaikan atau penurunan zat cair di dalam suatu

(5)

ta

tabubung ng dapdapat at didihihitutung ng dendengan gan memenynyamaamakan kan gaygaya a anangkagkat t yayang ng didibenbentutuk k ololeheh tegangan permukaan dengan gaya berat.

tegangan permukaan dengan gaya berat.

Gambar 3. Kenaikan dan Penurunan Kapilaritas Gambar 3. Kenaikan dan Penurunan Kapilaritas Untuk perhitungan secara matematisnya yaitu:

Untuk perhitungan secara matematisnya yaitu:

(8) (8)

Dimana: Dimana:

h = kenaikan atau penurunan zat cair  h = kenaikan atau penurunan zat cair 

= tegangan permukaan = tegangan permukaan = berat jenis zat cair  = berat jenis zat cair  = akan sama dengan 0

= akan sama dengan 0oountuk air dan 140untuk air dan 140oountuk air raksauntuk air raksa

r = jari-jari tabung r = jari-jari tabung

2.

2. ApliAplikasi Mekasi Mekanikanika Fluika Fluida di Bidada di Bidang Tng Teknieknik Lingkk Lingkungaungann

Ahli teknik yang bergerak di bidang teknik lingkungan (environmental Ahli teknik yang bergerak di bidang teknik lingkungan (environmental engineering) akan berurutan dengan struktur, peralatan, dan sistem yang dirancang engineering) akan berurutan dengan struktur, peralatan, dan sistem yang dirancang unt

untuk uk melmelindindungi ungi dan dan menimeningkangkatkan tkan kualkualitaitas s linlingkungkungan gan dan dan melmelindindungi ungi dandan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan.

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan. Se

Sebabagi gi concontotoh h seseororang ang ahahli li tetekniknik k lilingkngkunungan gan memelaklakukaukan n kegkegiaiatatann  perencanaan, perancangan, pembangunan dan pengoperasian bangunan pengolahan  perencanaan, perancangan, pembangunan dan pengoperasian bangunan pengolahan limbah dan pencegahan pencemaran di badan air. Dengan kata lain bangunan ini limbah dan pencegahan pencemaran di badan air. Dengan kata lain bangunan ini dib

dibanguangun n untuntuk uk melmelindindungi ungi dan dan menimeningkangkatkan tkan kualkualitaitas s airair. . SeoSeorang rang ahlahli i tekteknik nik  lingkungan juga membangun dan mengoperasikan bangunan pengolahan limbah, lingkungan juga membangun dan mengoperasikan bangunan pengolahan limbah,

(6)

me

mengangadakdakan an aiair r yayang ng berbersisih h bebebas bas dardari i kumkuman, an, memelilindndungungi i dan dan memendundukunkungg kes

kesehatehatan an masmasyaryarakatakat. . SelSelain ain hal hal di di ataatas s tekteknik nik linlingkungkungan gan juga juga mermerencaencanakanakan,n, merancang, membangun dan mengoperasikan peralatan untuk kontrol pencemaran merancang, membangun dan mengoperasikan peralatan untuk kontrol pencemaran udara yang hasilnya adalah orang mempunyai kesehatan yang baik dan mencegah udara yang hasilnya adalah orang mempunyai kesehatan yang baik dan mencegah terjadinya penurunan kualitas bahan akibat efek pencemaran udara.

terjadinya penurunan kualitas bahan akibat efek pencemaran udara. Ilm

Ilmu u yanyang g mendmendukunukung g keahkeahlialian n tekteknik nik linlingkungkungan gan adaladalah ah kimkimia ia dandan   bi

  bioloologi gi linlingkungkungan, gan, hidrhidroloologi gi linlingkungkungan, gan, hidhidrolrolika ika linlingkungkungan gan dan dan pnempnematiatik,k,   pengelolaan sumber daya air, pencemaran air, pencemaran udara, pengolahan air,   pengelolaan sumber daya air, pencemaran air, pencemaran udara, pengolahan air,  pengolahan air

 pengolahan air limbah, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah, kontrol sampah, kontrol pencemaran udara, pengelolaanpencemaran udara, pengelolaan   b

  bahaahan n berberbahbahayaya a dan dan penpenililaiaian an ririsisiko, ko, polpolususi i susuarara a dan dan konkontrtrol ol penpencegcegahaahann   pe

  pencemncemaranaran, , AMDAMDAL AL dan dan perpermodemodelan lan kualkualitaitas s linlingkungkungan. gan. PadPada a proprogram gram stustudidi strata satu diberikan dasar-dasar pengetahuan beserta aplikasi prinsip pengetahuan strata satu diberikan dasar-dasar pengetahuan beserta aplikasi prinsip pengetahuan yang tidak terlalu rumit, dan dilanjutkan pada program studi strata dua, berupa yang tidak terlalu rumit, dan dilanjutkan pada program studi strata dua, berupa  pendalaman dari bidang ilmu strata satu dan pengetahuan lainnya yang diperlukan.  pendalaman dari bidang ilmu strata satu dan pengetahuan lainnya yang diperlukan.

Aplikasi ilmu Mekanika Fluida atau hidrolika dalam kaitannya dengan Aplikasi ilmu Mekanika Fluida atau hidrolika dalam kaitannya dengan ilmu Teknik Lingkungan terlihat dalam perencanaan bangunan air bersih, pengolahan ilmu Teknik Lingkungan terlihat dalam perencanaan bangunan air bersih, pengolahan air limbah, bendungan, bangunan pengendalian banjir, penanggulangan erosi pantai, air limbah, bendungan, bangunan pengendalian banjir, penanggulangan erosi pantai, dan pengumpulan dan distribusi air. Ilmu yang biasa digunakan adalah mengenai dan pengumpulan dan distribusi air. Ilmu yang biasa digunakan adalah mengenai aliran turbulen, aliran laminer, aliran seragam dan tak seragam, debit air, persamaan aliran turbulen, aliran laminer, aliran seragam dan tak seragam, debit air, persamaan kontinuitas, dan saluran terbuka atau saluran tertutup.

kontinuitas, dan saluran terbuka atau saluran tertutup.

3.

3. PePersrsamamaaaan Enn Enerergigi

Energi yang ada pada tiap satuan berat dari aliran air pada saluran terbuka Energi yang ada pada tiap satuan berat dari aliran air pada saluran terbuka terdiri dari tiga bentuk dasar, yaitu: energi kinetik, energi tekanan dan energi elevasi terdiri dari tiga bentuk dasar, yaitu: energi kinetik, energi tekanan dan energi elevasi di atas garis datum (Hwang, 1981). Dari ketiga bentuk dasar energi tersebut akan di atas garis datum (Hwang, 1981). Dari ketiga bentuk dasar energi tersebut akan di

didadapatpatkan kan PePersrsamaamaan an BeBernrnouloullili, , yayang ng memenynyatatakaakan n bahbahwa wa konkonseservrvasasi i enenerergigi merupakan bentuk persamaan energi untuk aliran tanpa geseran dasar. Persamaan merupakan bentuk persamaan energi untuk aliran tanpa geseran dasar. Persamaan Bernoulli dapat ditulis sebagai berikut:

Bernoulli dapat ditulis sebagai berikut:

(9) (9) dengan:

dengan:

P = tinggi tekanan di suatu titik  P = tinggi tekanan di suatu titik 

(7)

z = ketinggian titik diatas datum z = ketinggian titik diatas datum

Gambar 4. Gaya-gaya yang bekerja pada suatu pias Gambar 4. Gaya-gaya yang bekerja pada suatu pias

Pada aliran

Pada aliran yang sebenarnya (Gambar yang sebenarnya (Gambar 4), persamaan ter4), persamaan tersebut dapat ditulissebut dapat ditulis menjadi:

menjadi:

(10) (10) dimana E

dimana E11merupakan kehilangan tenaga karena geseran dasar atau karena perubahanmerupakan kehilangan tenaga karena geseran dasar atau karena perubahan

 bentuk saluran.  bentuk saluran.

Energi spesifik dalam suatu penampang saluran dinyatakan sebagai energi Energi spesifik dalam suatu penampang saluran dinyatakan sebagai energi air pada setiap penampang saluran, dan diperhitungkan terhadap dasar saluran. Untuk  air pada setiap penampang saluran, dan diperhitungkan terhadap dasar saluran. Untuk  total energi pada aliran arus di saluran yang memiliki kemiringan yang besar, dapat total energi pada aliran arus di saluran yang memiliki kemiringan yang besar, dapat dinyatakan dalam:

dinyatakan dalam:

(11) (11) Untuk z = 0, energi spesifiknya menjadi

Untuk z = 0, energi spesifiknya menjadi

(12) (12) Untuk saluran yang kemiringannya kecil dan α = 1

Untuk saluran yang kemiringannya kecil dan α = 1

(13) (13)

(8)

Pers

Persamaan (13) amaan (13) menunjumenunjukkan bahwa kkan bahwa energenergi i spesispesifik sama fik sama dengan jumlahdengan jumlah kedalama

kedalaman n air air dan dan tinggi tinggi kecepatakecepatan. n. Karena Karena maka maka persamapersamaan an (13) (13) dapatdapat ditulis menjadi:

ditulis menjadi:

(14) (14)

Dari persamaan (14) dapat dilihat bahwa untuk suatu penampang saluran Dari persamaan (14) dapat dilihat bahwa untuk suatu penampang saluran dan debit Q tertentu, energi spesifik dalam penampang saluran hanya merupakan dan debit Q tertentu, energi spesifik dalam penampang saluran hanya merupakan fungsi dari kedalaman aliran. Bila kedalaman aliran digambarkan terhadap energi fungsi dari kedalaman aliran. Bila kedalaman aliran digambarkan terhadap energi spesifik untuk suatu penampang saluran dan debit tertentu seperti ditunjukkan pada spesifik untuk suatu penampang saluran dan debit tertentu seperti ditunjukkan pada Gambar 5 , maka akan diperoleh lengkung energi spesifik. Lengkung energi spesifik  Gambar 5 , maka akan diperoleh lengkung energi spesifik. Lengkung energi spesifik  memiliki 2 cabang, AC dan BC. Cabang AC mendekati sumbu mendatar secara memiliki 2 cabang, AC dan BC. Cabang AC mendekati sumbu mendatar secara asimtotis ke arah kanan. Sedangkan cabang BC mendekati garis OD, yang apabila asimtotis ke arah kanan. Sedangkan cabang BC mendekati garis OD, yang apabila diteruskan ke atas, akan menuju ke kanan. Garis OD adalah garis yang melalui titik  diteruskan ke atas, akan menuju ke kanan. Garis OD adalah garis yang melalui titik  aw

awal al dendengan gan susudut dut kemkemiririningan gan 45°45°. . UnUntutuk k sesetitiap ap titititik k PP, , orordidinanat t memenynyataatakankan kedalaman, dan absis menyatakan energi spesifik yang sama dengan jumlah tinggi kedalaman, dan absis menyatakan energi spesifik yang sama dengan jumlah tinggi tekanan y dan tinggi kecepatan

tekanan y dan tinggi kecepatan

Gambar 5. Lengkung Energi Spesifik  Gambar 5. Lengkung Energi Spesifik 

4.

4. PePersrsamamaaaan Mn Momomenentutumm Mome

Momentuntum suatu partm suatu partikeikel atau benda : l atau benda : perperkalkalian massian massa (m) dengana (m) dengan kecepatan (v). Partikel-partikel aliran fluida mempunyai momentum. Oleh karena kecepatan (v). Partikel-partikel aliran fluida mempunyai momentum. Oleh karena

(9)

kecepata

kecepatan aliran berubah n aliran berubah baik dalam besarannya maupun arahnya, maka baik dalam besarannya maupun arahnya, maka momentmomentumum  parti

 partikel-parkel-partikel fluitikel fluida juga akan berubah. da juga akan berubah. Menurut hukum NewMenurut hukum Newton II, diperlukton II, diperlukanan gay

gaya a untuntuk uk menmenghasghasilkilkan an perperubahubahan an tertersebsebut ut yanyang g sebsebandianding ng dengdengan an besabesarnyrnyaa kecepatan perubahan momentum. Untuk menentukan besarnya kecepatan perubahan kecepatan perubahan momentum. Untuk menentukan besarnya kecepatan perubahan momentum di dalam aliran fluida, dipandang tabung aliran dengan luas permukaan momentum di dalam aliran fluida, dipandang tabung aliran dengan luas permukaan dA seperti pada gambar berikut :

dA seperti pada gambar berikut :

Y Y Z Z X X V V22 V V11

Gambar 6. Penurunan Persamaan Momentum Gambar 6. Penurunan Persamaan Momentum Da

Dalalam m hahal l inini i didiananggggap ap babahwhwa a alaliriran an memelalalului i tatabubung ng ararus us adadalalahah  permanen. Momentum melalui tabung aliran dalam waktu dt adalah :

 permanen. Momentum melalui tabung aliran dalam waktu dt adalah : dm.v =

dm.v = ρρ . . v v . . dt dt . . v v . . dA dA (15)(15)

Momentum =

Momentum = ρρ. V. V22. . dA dA == ρρ . A . V. A . V22 == ρρ . . Q Q . . VV ((1166))

Dengan V dan Q adalah kecepatan rerata pada tampang aliran dan debit. Dengan V dan Q adalah kecepatan rerata pada tampang aliran dan debit. Berdasarkan hukum Newton II :

Berdasarkan hukum Newton II : F

F == mm ..aa ((1177))

F

F == ρρ . Q (V. Q (V22– V– V11) ) (18)(18)

Untuk masing-masing komponen

Untuk masing-masing komponen (x, y(x, y, z) :, z) : F FXX = = P P . . Q Q (V(VX2X2. V. VX1X1)) ((1199)) F FYY = = P P . . Q Q (V(VY2Y2. V. VY1Y1)) ((2200)) F FZZ = = P P . . Q Q (V(VZ2Z2. V. VZ1Z1)) ((2211))

Resultan komponen gaya yang bekerja pada fluida : Resultan komponen gaya yang bekerja pada fluida :

(22) (22) Per

Persamsamaan aan momemomentuntum m sersering ing digdigunakunakan an pada pada kondkondisi isi yanyang g memmemiliilikiki kompleksitas aliran, terutama jika kehilangan energinya belum diketahui (Sturm, kompleksitas aliran, terutama jika kehilangan energinya belum diketahui (Sturm,

(10)

2001). Berdasarkan hukum mekanika, momentum cairan yang melalui penampang 2001). Berdasarkan hukum mekanika, momentum cairan yang melalui penampang saluran per satuan waktu dinyatakan dengan:

saluran per satuan waktu dinyatakan dengan:

(23) (23) dimana:

dimana:

β = koefisien momentum (

β = koefisien momentum (momentum coefficient momentum coefficient ) atau koefisien Boussinesq) atau koefisien Boussinesq w

w = berat isi air (kg/m= berat isi air (kg/m33))

Q = debit (m Q = debit (m33/det)/det)

V = kecepatan rata-rata (m/det) V = kecepatan rata-rata (m/det)

Persamaan momentum berdasarkan Hukum Newton II. Hukum Newton II Persamaan momentum berdasarkan Hukum Newton II. Hukum Newton II menyatakan bahwa besarnya perubahan momentum pada suatu pias aliran adalah menyatakan bahwa besarnya perubahan momentum pada suatu pias aliran adalah sama dengan besarnya resultante gaya-gaya yang bekerja pada

sama dengan besarnya resultante gaya-gaya yang bekerja pada

5.

5. HuHukukum Bm Berernonoulullili

Hukum Bernoulli adalah hukum

Hukum Bernoulli adalah hukum kekekalan energi mekanis didalam fluidakekekalan energi mekanis didalam fluida ideal. Penurunan persamaan

ideal. Penurunan persamaan Bernoulli untuk Bernoulli untuk aliran sepanjang garialiran sepanjang garis arus s arus didasarkandidasarkan   p

  pada ada hukhukum um NeNewtwton on II II tetentantang ng gegerarak k (F (F = = M.M.a)a). . PePersrsamaamaan an inini i ditditururunkunkanan  berdasarkan anggapan sebagai berikut ini.

 berdasarkan anggapan sebagai berikut ini. a.

a. zat cair adazat cair adalah idealah ideal, jadi tidal, jadi tidak mempunyk mempunyai kekentai kekentalaalan (kehiln (kehilangaangan energn energii akibat gesekan adalah nol).

akibat gesekan adalah nol).  b.

 b. Zat caiZat cair adalar adalah homogeh homogen dan tin dan tidak terdak termampatmampatkan (rakan (rapat maspat massa zat sa zat cair acair adalahdalah konstan).

konstan). c.

c. AliAliran adran adalaalah konth kontinyinyu dan seu dan sepanjpanjang garang garis aris arus.us. d.

d. KecKecepatepatan alian aliran adaran adalah melah meratrata dalam sua dalam suatu penatu penampaampang.ng. e.

e. Gaya Gaya yanyang bekeg bekerja rja hanyhanya gaya gaya bera berat daat dan tekn tekanananan..

Dari penurunan tersebut didapat rumus umum persamaan Bernoulli yaitu: Dari penurunan tersebut didapat rumus umum persamaan Bernoulli yaitu: (24) (24)

Inilah persamaan Bernoulli yang terkenal itu, sebuah alat yang sangat Inilah persamaan Bernoulli yang terkenal itu, sebuah alat yang sangat   berdaya guna dalam mekanika fluida. Pada tahun 1738,

(11)

(1700-1782)

1782) mempublmempublikasikikasikanan  Hydrodinamik  Hydrodinamik  yang memuat sebuah bentuk ekivalen dariyang memuat sebuah bentuk ekivalen dari  persamaan yang terkenal ini untuk pertama kalinya. Untuk menggunakan persamaan  persamaan yang terkenal ini untuk pertama kalinya. Untuk menggunakan persamaan

ter

tersebsebut ut dengdengan an tepatepat, t, kitkita a haruharus s selselalu alu mengmengingingat at asuasumsimsi-as-asumsi umsi dasadasar r yanyangg di

digugunaknakan an untuntuk uk memenurnurunkunkaaaannynnya a (1(1) ) efefekek-e-efefek k viviskskos os dapdapat at didiabaabaikikan, an, (2(2)) alira

alirannya diasumsikan tunak, nnya diasumsikan tunak, (3) alirannya diasumsik(3) alirannya diasumsikan an tak tak mampu-mampu-mampat, (4)mampat, (4)  persamaan tersebut dapat diterapkan hanya sepanjang sebuah garis arus. Di dalam  persamaan tersebut dapat diterapkan hanya sepanjang sebuah garis arus. Di dalam  penurunan persamaan (), kita mengasumsikan bahwa aliran berlangsung pada sebuah  penurunan persamaan (), kita mengasumsikan bahwa aliran berlangsung pada sebuah  bidang

 bidang (bidang x-z)(bidang x-z). Secara umum, persam. Secara umum, persamaan ini berlaku untuk aliraan ini berlaku untuk aliran bidang atauan bidang atau non-bidang (tiga-dimensi), asalkan diterapkan disepanjang sebuah garis arus.

non-bidang (tiga-dimensi), asalkan diterapkan disepanjang sebuah garis arus.

6

6.. DDeebbit it AlAliriraann

Jumlah zat cair yang mengalir melalui tampang lintang aliran tiap satu Jumlah zat cair yang mengalir melalui tampang lintang aliran tiap satu satuan waktu disebut debit aliran dan diberi notasi Q. debit aliran biasanya diukur  satuan waktu disebut debit aliran dan diberi notasi Q. debit aliran biasanya diukur  dalam volume zat cair tiap satuan waktu, sehingga satuannya adalah meter kubik per  dalam volume zat cair tiap satuan waktu, sehingga satuannya adalah meter kubik per  detik (m3/dt) atau satuan

detik (m3/dt) atau satuan lain (liter/detik, liter/menit, dsb).lain (liter/detik, liter/menit, dsb).

Dalam praktek, sering variasi kecepatan pada tampang lintang diabaikan, Dalam praktek, sering variasi kecepatan pada tampang lintang diabaikan, dan kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang dan kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang  besarnya sama dengan kecepatan rerata

 besarnya sama dengan kecepatan rerata VV,, sehingga debit aliran adalah:sehingga debit aliran adalah: Q

Q==AAVV ((2255))

Dimana: Dimana: Q

Q = = DDeebbiit t aalliirraan n ((mm³³//ddt t aattaau u lltt//ddtt)) V

V = = KKeecceeppaattaan n aalliirraan n ((mm//ddtt)) A

A = = lluuaas s ppeennaammppaanng g ((mm²²))

Luas penampang (A) tergantung dari bentuk penampang saluran Luas penampang (A) tergantung dari bentuk penampang saluran Contoh:

Contoh: pipa pipa lingkaran lingkaran A A = = ¼ ¼ π π D²D²

7.

7. JeJeninis-s-JeJeninis As Alilirarann Ali

Aliran ran zat zat caicair r dapadapat t dikdiklaslasifiifikaskasikaikan n menjmenjadi adi bebebeberapa rapa jenjenis is sepsepertertii  berikut:

 berikut: a.

a. alaliriran an ininvivisisid dd dan an viviskskosos

Aliran invisid adalah aliran dimana kekentalan zat cair,

Aliran invisid adalah aliran dimana kekentalan zat cair, µµ, dianggap nol, dianggap nol

(zat cair ideal). Sebenarnya zat cair dengan kekentalan nol tidak ada di alam, tetapi (zat cair ideal). Sebenarnya zat cair dengan kekentalan nol tidak ada di alam, tetapi

(12)

dengan anggapan

dengan anggapan tersebtersebut akan ut akan sangat menyedersangat menyederhanakan permasalahhanakan permasalahan an yang sangatyang sangat kompleks dalam hidraulika. Karena zat cair tidak mempunyai kekentalan maka tidak  kompleks dalam hidraulika. Karena zat cair tidak mempunyai kekentalan maka tidak  terjadi tegangan geser antara partikel zat cair dan antara zat cair dan bidang batas. terjadi tegangan geser antara partikel zat cair dan antara zat cair dan bidang batas. Pada kondisi tertentu, anggapan

Pada kondisi tertentu, anggapanµµ=0 dapat diterima untuk zat cair dengan kekentalan=0 dapat diterima untuk zat cair dengan kekentalan

kecil seperti kecil seperti air.air.

Aliran viskos adalah aliran di mana kekentalan diperhitungkan (zat cair  Aliran viskos adalah aliran di mana kekentalan diperhitungkan (zat cair  riil). Keadaan ini menyebabkan timbulnya tegangan geser antara patikel zat cair yang riil). Keadaan ini menyebabkan timbulnya tegangan geser antara patikel zat cair yang   bergerak dengan kecepatan berbeda. Apabila zat cair riil mengalir melalui bidang   bergerak dengan kecepatan berbeda. Apabila zat cair riil mengalir melalui bidang  batas yang diam, zat cair yang berhubungan langsung dengan bidang batas tersebut  batas yang diam, zat cair yang berhubungan langsung dengan bidang batas tersebut akan mempunyai kecepatan nol (diam). Kecepatan zat cair akan bertambah sesuai akan mempunyai kecepatan nol (diam). Kecepatan zat cair akan bertambah sesuai dengan jarak dari bidang tersebut. Apabila medan aliran sangat dalam/lebar, di luar  dengan jarak dari bidang tersebut. Apabila medan aliran sangat dalam/lebar, di luar  suatu jarak tertentu dari bidang batas, aliran tidak lagi dipengaruhi oleh hambatan suatu jarak tertentu dari bidang batas, aliran tidak lagi dipengaruhi oleh hambatan  bidang batas. Pada daerah tersebut kecepatan aliran hampir seragam. Bagian aliran  bidang batas. Pada daerah tersebut kecepatan aliran hampir seragam. Bagian aliran yang berada dekat dengan bidang batas, di mana terjadi perubahan kecepatan yang yang berada dekat dengan bidang batas, di mana terjadi perubahan kecepatan yang  besar dikenal dengan lapis batas (

 besar dikenal dengan lapis batas (boundary layer boundary layer ). Di daerah lapis batas ini tegangan). Di daerah lapis batas ini tegangan geser terbentu

geser terbentuk k di antara lapis-lapidi antara lapis-lapis zat s zat cair yang bergerak denga cair yang bergerak denga kecepatakecepatan n berbedaberbeda karena adanya kekentalan zat cair dan turbulensi yang menyebabkan partikel zat cair  karena adanya kekentalan zat cair dan turbulensi yang menyebabkan partikel zat cair   bergerak dari lapis yang satu ke lapis lainnya. Di luar lapis batas tersebut pengaruh  bergerak dari lapis yang satu ke lapis lainnya. Di luar lapis batas tersebut pengaruh

tegangan geser yang terjadi karena adanya bidang batas dapat

tegangan geser yang terjadi karena adanya bidang batas dapat diabaikdiabaikan dan an dan zat cair zat cair  dapat dianggap sebagai zat cair ideal.

dapat dianggap sebagai zat cair ideal.

b.

b. aliraliran an kompkompresresibel ibel dan dan tak tak kompkompresresibelibel Sem

Semua ua flufluida ida (te(termarmasuk suk zat zat caicair) r) adaladalah ah kompkompresresibel ibel sehsehingingga ga raparapatt massanya berubah dengan perubahan tekanan. Pada aliran mantap dengan mantap massanya berubah dengan perubahan tekanan. Pada aliran mantap dengan mantap deng

dengan an perperbuhabuhan n raprapat at masmassa sa kecikecil, l, sersering ing dildilakukakukan an penypenyederederhanahanaan an dengdenganan mengangg

menganggap bahwa ap bahwa zat cair adalah zat cair adalah tak kompresibtak kompresibel dan el dan rapat massa adalah konstan.rapat massa adalah konstan. Oleh karena zat cair mempunyai kemampatan yang sangat kecil, maka dalam analisis Oleh karena zat cair mempunyai kemampatan yang sangat kecil, maka dalam analisis mantap sering dilakukan anggapan zat cair tak kompresibel. Tetapi pada aliran tak  mantap sering dilakukan anggapan zat cair tak kompresibel. Tetapi pada aliran tak  mantap sering dilakukan melalui pipa di mana bisa terjadi perubahan tekanan yang mantap sering dilakukan melalui pipa di mana bisa terjadi perubahan tekanan yang sangat besar, maka kompresibilitas zat cair harus diperhitungkan.

(13)

c.

c. aliran laminer dan turbulenaliran laminer dan turbulen

Aliran viskos dapat dibedakan dalam aliran laminer dan turbulen. Aliran Aliran viskos dapat dibedakan dalam aliran laminer dan turbulen. Aliran laminer terjadi apabila partikel-partikel zat cair bergerak teratur dengan membentuk  laminer terjadi apabila partikel-partikel zat cair bergerak teratur dengan membentuk  garis lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan. Aliran laminer terjadi apabila garis lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan. Aliran laminer terjadi apabila ke

kecepcepatatan an alaliriran an rerendndah, ah, ukuukuraran n sasaluluraran n sasangangat t kekecicil l dan dan zat zat caicair r memempmpunyunyaiai kekentalan b

kekentalan besaresar..

Pada aliran turbulen , partikel-partikel zat cair bergerak tidak teratur dan Pada aliran turbulen , partikel-partikel zat cair bergerak tidak teratur dan garis lintasannya saling berpotongan. Aliran turbulen terjadi apabila kecepatan aliran garis lintasannya saling berpotongan. Aliran turbulen terjadi apabila kecepatan aliran   besar, saluran besar dan zat cair mempunyai kekentalan kecil. Aliran di sungai,   besar, saluran besar dan zat cair mempunyai kekentalan kecil. Aliran di sungai,

saluran irigasi/drainasi dan di laut adalah contor dari aliran turbulen. saluran irigasi/drainasi dan di laut adalah contor dari aliran turbulen.

G

Gaammbbaar r 77. . AAlliirraan n LLaammiinneer r GaamG mbbaar r 88. . AAlliirraan n TTuurrbbuulleenn

d.

d. aliran mantap (aliran mantap ( steady flow  steady flow ) dan tak mantap () dan tak mantap (unsteady flow unsteady flow )) Al

Aliriran an mamantantap p ((  ste  steady ady flowflow) ) teterjrjadi adi jijika ka varvariaiabel bel dardari i alaliriran an (s(sepeperertiti kecepatan

kecepatan VV,, tekanan p, rapat massatekanan p, rapat massa ρρ, tampang , tampang aliranaliran A, A, debit Q, dsb) disembarangdebit Q, dsb) disembarang

titi

titik pada k pada zat cair tidak berubah zat cair tidak berubah dengan waktu. Keadaan ini dengan waktu. Keadaan ini dapat dinyatakadapat dinyatakan dalamn dalam  bentuk matematis berikut:

 bentuk matematis berikut:

(26) (26) Aliran tak mantap (

Aliran tak mantap (unsteady flowunsteady flow) terjadi jika variabel aliran pada setipa) terjadi jika variabel aliran pada setipa titik berubah dengan waktu:

titik berubah dengan waktu:

(27) (27) Cont

Contoh oh alialiran tak ran tak manmantap adalah perubatap adalah perubahan han debidebit t di di daladalam m pipa ataupipa atau saluran, aliran banjir di sungai, aliran di estuari (muara sungai) yang dipengaruhi saluran, aliran banjir di sungai, aliran di estuari (muara sungai) yang dipengaruhi   p

  pasasanang g susururut. t. AnAnalalisisis is dadari ri alaliriran an inini i adadalalah ah sasangngat at kokompmpleleksks, , bibiasasananyyaa  penyelesainnya dilakukan secara numerik dengan menggunakan komputer.

(14)

e.

e. alaliriran san sereragagam dam dan tan tak sak sereragagamam aliran disebut seragam (

aliran disebut seragam (uniform flowuniform flow) apabila tidak ada perubahan besar ) apabila tidak ada perubahan besar  dan arah dari kecepatan dari satu titik ke titik yang lain di sepanjang aliran. Demikian dan arah dari kecepatan dari satu titik ke titik yang lain di sepanjang aliran. Demikian   juga denga

  juga dengan n variabevariabel-varil-variabel lainnyabel lainnya seperti tekaa seperti tekanan, rapat masnan, rapat massa, kedalamsa, kedalaman.an. Debit, dsb.

Debit, dsb.

(28) (28)

Aliran di saluran panjang dengan debit dan penampang tetap adalah contoh Aliran di saluran panjang dengan debit dan penampang tetap adalah contoh dari aliran seragam.

dari aliran seragam.

Aliran tak seragam (

Aliran tak seragam (non uniform flownon uniform flow) terjadi jika semua variabel aliran) terjadi jika semua variabel aliran  berubah dengan jarak, atau:

 berubah dengan jarak, atau:

(29) (29)

Contoh dari aliran tak seragam adalah aliran di sungai atau di saluran di Contoh dari aliran tak seragam adalah aliran di sungai atau di saluran di daerah dekat terjunan atau bendung.

daerah dekat terjunan atau bendung.

f.

f. alaliriran an sasatutu, du, dua daa dan tin tiga dga dimimenensisi

Dalam aliran satu dimensi (1-D), kecepatan di setiap titik pada tampang Dalam aliran satu dimensi (1-D), kecepatan di setiap titik pada tampang lintang mempunyai besar dan arah yang sama. Sebenarnya jenis aliran semacam ini lintang mempunyai besar dan arah yang sama. Sebenarnya jenis aliran semacam ini san

sangat gat jarjarang ang terterjadjadi. i. TTetaetapi pi daladalam m analanalisa isa hidrhidraulaulikaika, , alialiarn arn tigtiga a dimdimensensi i dapadapatt dis

disederederhanahanakan kan menjmenjadi adi satsatu u dimdimensensi i berberdasadasarkarkan n bebebeberaprapa a angganggapanapan, , mismisalnyalnyaa mengabaikan perubahan kecepatan vertikal dan melintang terhadap kecepatan pada mengabaikan perubahan kecepatan vertikal dan melintang terhadap kecepatan pada arah memanjang. Keadaan pada tampang lintang adalah nilai rerata dari kecepatan, arah memanjang. Keadaan pada tampang lintang adalah nilai rerata dari kecepatan, rapat massa, dan sifat-sifat lainnya.

rapat massa, dan sifat-sifat lainnya.

Dalam aliran dua dimensi (2-D), semua partikel dianggap mengalir dalam Dalam aliran dua dimensi (2-D), semua partikel dianggap mengalir dalam  bidang sepanjang aliran, sehingga tidak ada aliran tegak lurus pada bidang tersebut.  bidang sepanjang aliran, sehingga tidak ada aliran tegak lurus pada bidang tersebut. Untuk aliran di saluran yang sangat lebar, misalnya di pantai, maka anggapan aliran Untuk aliran di saluran yang sangat lebar, misalnya di pantai, maka anggapan aliran dua dimensi mendatar adalah lebih sesuai.

dua dimensi mendatar adalah lebih sesuai. Ke

Kebanbanyayakan kan alaliriran an di di alalam am adaadalalah h titiga ga didimemensnsi, i, di di mamana na komkomponponenen kecepatan u,v, dan w adalah fungsi dari koordinat ruang x, y, dan z. analisa dari kecepatan u,v, dan w adalah fungsi dari koordinat ruang x, y, dan z. analisa dari aliran ini adalah sangat sulit.

(15)

g.

g. aliran rotasional dan tak rotasionalaliran rotasional dan tak rotasional Al

Aliriran an rorotatasisionaonal l teterjrjadadi i apapabiabila la sesetitiap ap parpartitikel kel zat zat cacair ir memempumpunynyaiai kecepatan sudut terhadap pusat massanya. Partikel zat cair akan berotasi apabila kecepatan sudut terhadap pusat massanya. Partikel zat cair akan berotasi apabila distr

distribusi kecepatan tidak ibusi kecepatan tidak meratamerata. . Pada aliran tak Pada aliran tak rotasrotasional, distriional, distribusi kecepatan dibusi kecepatan di dekat dinding batas merata sehingga partikel zat cair tersebut tidak berotasi terhadap dekat dinding batas merata sehingga partikel zat cair tersebut tidak berotasi terhadap  pusat massanya.

 pusat massanya.

8.

8. AlirAliran Kan Kritiritis, Ss, Subkrubkritis itis dan dan SupeSuperkrirkritistis Ali

Aliran ran krikritis tis mermerupakupakan an kondkondisi isi alialiran ran yanyang g dipdipakai akai sebsebagai agai pegapeganganngan dalam menentukan dimesi bangunan ukur debit. Pada kondisi tersebut, yang disebut dalam menentukan dimesi bangunan ukur debit. Pada kondisi tersebut, yang disebut sebagai keadaan aliran modular bilamana suatu kondisi debutnya maksimum dan sebagai keadaan aliran modular bilamana suatu kondisi debutnya maksimum dan energi spesifiknya adalam minimum.

energi spesifiknya adalam minimum.

Fenomena aliran modular pada pintu yang diletakkan di atas ambang untuk  Fenomena aliran modular pada pintu yang diletakkan di atas ambang untuk  satu energi spesifik yang konstan (E0) dapat diidentifikasi melalui 3 (tiga) kondisi satu energi spesifik yang konstan (E0) dapat diidentifikasi melalui 3 (tiga) kondisi seperti berikut :

seperti berikut :

Gambar 9. Hubungan antara debit dan tinggi air pada kondisi energi spesifik konstan Gambar 9. Hubungan antara debit dan tinggi air pada kondisi energi spesifik konstan

Al

Aliriran an susubkbkrirititis s dan dan alaliriran an susuperperkrkrititis is dadapat pat didiketketahuahui i memelallalui ui ninilalaii  bilan

 bilangan Froude gan Froude (F) . (F) . BilangaBilangan n Froude tersebut membedakFroude tersebut membedakan an jenis aliran menjadijenis aliran menjadi tiga jenis yakni: Aliran kritis, Subkritis dan superkritis (Queensland Department of  tiga jenis yakni: Aliran kritis, Subkritis dan superkritis (Queensland Department of    Natural Resources and Mines, 2004). Ketiga jenis aliran dapat dijelaskan sebagai   Natural Resources and Mines, 2004). Ketiga jenis aliran dapat dijelaskan sebagai  berikut:

(16)

a) Ali

a) Aliraran n krkrititisis, , jijika ka bibilalangangan n FrFroudoude e samsama a dedengangan n 1 1 (F(Fr r = = 1) 1) dadan n gaganggngguanuan  permukaan (cth: riak yang terjadi jika sebuah batu di lempar ke dalam sungai)  permukaan (cth: riak yang terjadi jika sebuah batu di lempar ke dalam sungai)

tidak akan bergerak/menyebar melawan arah arus. tidak akan bergerak/menyebar melawan arah arus.

  b) Aliran subkritis, jika bilangan Froude lebih kecil dari 1 (Fr<1). Untuk aliran   b) Aliran subkritis, jika bilangan Froude lebih kecil dari 1 (Fr<1). Untuk aliran subkritis, kedalaman biasanya lebih besar dan kecepatan aliran rendah (semua riak  subkritis, kedalaman biasanya lebih besar dan kecepatan aliran rendah (semua riak  ya

yang ng titimbmbul dapat berul dapat bergegerarak k memelalawan aruswan arus). ). KeKecepcepataatan n aiair r < < keckecepaepatatann gelombang hulu aliran dipengaruhi pengendali hilir.

gelombang hulu aliran dipengaruhi pengendali hilir. c)

c) AliraAliran superkritn superkritis, Jika bilanis, Jika bilangan Froude lebih besar dari 1 (Fr>gan Froude lebih besar dari 1 (Fr>1). Untuk aliran1). Untuk aliran superkritis kedalaman relatife lebih kecil dan kecepatan relative tinggi (segala riak  superkritis kedalaman relatife lebih kecil dan kecepatan relative tinggi (segala riak  yang ditimbul

yang ditimbulkan dari kan dari suatu gangguan adalah mengikuti arah arus. suatu gangguan adalah mengikuti arah arus. KecepataKecepatan n air air  > kecepatan gelombang

> kecepatan gelombang hulu aliran tidak dipengaruhi pengendali hilir.hulu aliran tidak dipengaruhi pengendali hilir.

Gambar 10. Gelombang Kritis, Subkritis, dan Superkritis Gambar 10. Gelombang Kritis, Subkritis, dan Superkritis

Rumus Bilangan Froude : Rumus Bilangan Froude :

(30) (30)

Untuk saluran yang berbentuk trapezium, bilangan Froude dapat dihitung dengan Untuk saluran yang berbentuk trapezium, bilangan Froude dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

menggunakan persamaan berikut:

(31) (31) Dimana: Dimana: Fr = bilangan Froude Fr = bilangan Froude

V = rata-rata kecepatan aliran (m/dtk) V = rata-rata kecepatan aliran (m/dtk)

(17)

 b = bottom width (m)  b = bottom width (m)

Z = rasio kemiringan sisi Z = rasio kemiringan sisi g = gaya gravitasi (9.8 m/dtk) g = gaya gravitasi (9.8 m/dtk) y = kedalaman aliran (m) y = kedalaman aliran (m)

Gambar 11. Aliran Subkritis dan Superkritis Gambar 11. Aliran Subkritis dan Superkritis Cont

Contoh oh penepeneraprapan an alialiran ran krikritistis, , subsubkrikritis tis dan dan supsuperkrerkritiitis s yaiyaitu tu AliAliranran Melalui Pintu Sorong / Gerak]. Kondisi aliran melalui pintu sorong (

Melalui Pintu Sorong / Gerak]. Kondisi aliran melalui pintu sorong (Sluice gateSluice gate)) akan tampak jelas apakah dalam kondisi aliran bebas atau tenggelam, tergantung dari akan tampak jelas apakah dalam kondisi aliran bebas atau tenggelam, tergantung dari kedalaman air di hilir pintu yang secara bergantian ditentukan oleh kondisi aliran di kedalaman air di hilir pintu yang secara bergantian ditentukan oleh kondisi aliran di hilir pintu tersebut. Kondisi aliran bebas (

hilir pintu tersebut. Kondisi aliran bebas ( free flow free flow) dicapai bila aliran di hulu pintu) dicapai bila aliran di hulu pintu adalah sub kritis, sedangkan aliran di hilir pintuadalah super kirtis sebagaimana adalah sub kritis, sedangkan aliran di hilir pintuadalah super kirtis sebagaimana diperlihatkan dalam gambar berikut :

diperlihatkan dalam gambar berikut :

Gambar 12. Sketsa aliran bebas melalui bawah pintu (Henderson, 1966) Gambar 12. Sketsa aliran bebas melalui bawah pintu (Henderson, 1966)

(18)

Persamaan kedalaman kritis dapat diperoleh dengan mendiferensiasikan Es Persamaan kedalaman kritis dapat diperoleh dengan mendiferensiasikan Es

(32&33) (32&33) Karena

Karena dengan dengan limitlimit

(34&35) (34&35)

Karena

Karena Q = q bQ = q b , ,  B = b B = bdandan A = by A = bydan mengambil dan mengambil a = 1a = 1

(36) (36) (37) (37) (38) (38) S

Suubbssttiittuussi i YYc c kke e ppeerrssaammaaaan n eenneerrggi i mmaakka a aakkaan n ddiippeerroolleehh

(39) (39) Contoh soal:

Contoh soal:

Saluran dengan lebar 6 meter mengalirkan air 20 m3/det. Tentukan kedalaman air  Saluran dengan lebar 6 meter mengalirkan air 20 m3/det. Tentukan kedalaman air  ketika energi spesifik dari aliran minimum.

ketika energi spesifik dari aliran minimum. Diket: Q = 20 m3/det

Diket: Q = 20 m3/det  b = 6 m

 b = 6 m

q = Q/b = 20/6 = 3,33 m3/det (permeter lebar aliran) q = Q/b = 20/6 = 3,33 m3/det (permeter lebar aliran) Ditanyakan: y Ditanyakan: ycc?? Jawab: Jawab: y ycc= (q= (q22/g)/g)1/31/3 = (3,33 = (3,3322/9,81)/9,81)1/31/3

(19)

= 1,04 m = 1,04 m

Apa

Apabilbila a kedakedalamalaman n suasuatu tu alialiran ran melmelebihebihi i kedakedalamlaman an krikritistis, , kecekecepatpatanan aliran lebih kecil dari pada kecepatan kritis untuk suatu debit tertentu, dan aliran aliran lebih kecil dari pada kecepatan kritis untuk suatu debit tertentu, dan aliran disebut sub-kritis. Akan tetapi bila kedalaman aliran kurang dari kedalaman kritis, disebut sub-kritis. Akan tetapi bila kedalaman aliran kurang dari kedalaman kritis, aliran disebut super-kritis.

Gambar

Gambar 2 Hubungan Tegangan geser dengan gradien kecepatanGambar 2 Hubungan Tegangan geser dengan gradien kecepatan
tabu bung  ng  dap dapat  at  di dihi hitu tung  ng  den dengan  gan  me meny nyama amakan  kan  gay gaya  a  an angka gkat  t  ya yang  ng  di diben bentu tuk  k  ol oleh eh tegangan permukaan dengan gaya berat.
Gambar 4. Gaya-gaya yang bekerja pada suatu piasGambar 4. Gaya-gaya yang bekerja pada suatu pias
Gambar 5. Lengkung Energi Spesifik Gambar 5. Lengkung Energi Spesifik 
+5

Referensi

Dokumen terkait

Data yang digunakan dalam analisis adalah kecepatan aliran air (VAv), luas penampang saluran (A), debit aliran di saluran (Q), kebutuhan air untuk tanaman dan kebutuhan air tiap

Mengukur debit aliran air dalam pipa tertutup dengan menggunakan sistem

Semakin bertambahnya umur dari pipa maka semakin berkurang kemampuannya untuk melewatkan debit karena adanya kerak atau kotoran pada permukaan dalam pipa, yang akan

1 Pengukuran Debit Waktu untuk perhitungan debit pada bangku hidraulik t detik 8 (sesuai jumlah percobaan) Sesuai hasil pengukuran dengan stopwatch 2 Pengukuran

Analisa hidrolika meliputi perhitungan debit fulbank dengan menggunakan Persamaan Manning, analisa kapasitas penampang saluran dan kecepatan aliran dengan HEC-RAS, perhitungan

Jadi untuk saluran yang prismatis dengan kemiringan tetap akan memberikan Yc yang konstan sepanjang saluran sehingga aliran kritis merupsksn suatu aliran seragam.. Bila

Apabila elemen yang kita tinjau cukup kecil dalam batas menyusut menjadi “titik”, maka ∆v → 0 , sehingga persamaan 3.9 akan menjadi: qk= q 3.10 Karena X adalah sembarang, maka kita

Daya dapat dihitung dengan persamaan Daya dapat dihitung dengan persamaan Dimana: Dimana: P PAA= Daya yg diberikan ke fluida= Daya yg diberikan ke fluida δ δ = Berat jenis fluida =