• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/22/VIII/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/22/VIII/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA

KLM. KOTO JAYA DENGAN TK. KIM HENG 189 YANG DITUNDA KT. CITRA 3 DI PERAIRAN SUNGAI SIAK, DESA TELUK MESJID

Pada tanggal 13 April 2013, KLM. Koto Jaya dengan Awak Kapal 06 (enam) orang, dan mengangkut muatan campuran, dalam pelayarannya dari

Pelabuhan Jambu Tanjung Rhu Pekanbaru menuju Pelabuhan Batam, telah terjadi tubrukan di perairan Sungai Siak Desa Teluk Mesjid pada pukul 05.00 WIB dengan TK. Kim Heng 189 yang ditunda KT. Citra 3, dalam pelayarannya dari Pelabuhan Bukit Batu menuju Pelabuhan Pekanbaru, dengan Awak Kapal 06 (enam) orang, dan muatan kayu akasia 1.259,67 MT.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa KLM. Koto Jaya bocor dan tenggelam bersama muatannya, sedangkan TK. Kim Heng 189 mengalami kebocoran.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya Nomor KL.205/4/17/DN-13, tanggal 25 Juli 2013, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : I. KLM. KOTO. JAYA.

1. Laporan Kecelakaan Kapal, Nomor KL. 205/1/I1/KSOP.SPK-2013, dibuat tanggal 14 April 2013, oleh Nakhoda KLM. Koto Jaya;

(2)

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sungai Pakning : a. Nakhoda, Safrizal;

b. KKM, Muhammad Nur; c. Juru Mudi, Junaidi.

3. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Pas Tahunan, Nomor PK.205/03/25/KSOP.SLP-2013, diberikan di Selat Panjang oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Selat Panjang, tanggal 27 Februari 2013;

b. Surat Ukur Dalam Negeri, Nomor 841/PPe, diterbitkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Selat Panjang, tanggal 26 Januari 2011; c. Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor (KLM) Berukuran

Tonase Kotor Sampai Dengan 500 GT, Nomor PK.001/03/05/Ad.BKS-2012, diterbitkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Bengkalis,

tanggal 03 Oktober 2012, berlaku sampai dengan tanggal 02 Oktober 2013;

d. Daftar Awak Kapal, dibuat oleh Nakhoda KLM. Koto Jaya, tanggal 11 April 2013;

e. Manifest, dibuat oleh PT. Sumber Bahari Indah, tanggal 11 April 2013;

f. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor C3/KSOPIII/110/IV/2013, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pekanbaru, tanggal 11 April 2013;

II. KT. CITRA 3/TK. KIM HENG 189.

1. Kronologis Kejadian, dibuat oleh Nakhoda KT. Citra 3, tanggal 13 April 2013;

2. Laporan Kecelakaan Kapal, Nomor KL.205/1/612/KSOP.SPK-2013 dibuat tanggal 14 April 2013, oleh Nakhoda KT. Citra 3;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak :

a. Nakhoda, Jupri S.; b. Mualim I, Suparmin; c. KKM, Muhammad Nur; d. Masinis, I Syayid;

e. Juru Mudi, Reza Pahlevi; f. Juru Mudi, Ramli.

(3)

4. Dokumen Kapal terdiri dari : KT. CITRA 3.

a. Pas Tahunan, Nomor Urut 3070, diberikan di Tanjung Pinang oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Pinang, tanggal 12 Desember 2012;

b. Surat Ukur Dalam Negeri, Nomor 1400/GGa, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Pinang, tanggal 06 Februari 2009;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.001/4//14/UPP.TUB-2013, diterbitkan oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Tanjung Uban, tanggal 25 Maret 2013, berlaku sampai dengan tanggal 24 Juni 2013;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.001/4//15/UPP.TUB-2013, diterbitkan oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Tanjung Uban, tanggal 25 Maret 2013, berlaku sampai dengan tanggal 24 Juni 2013;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK.002/8//UPP.TUB-2013, diterbitkan oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Tanjung Uban, tanggal 25 Maret 2013, berlaku sampai dengan tanggal 24 Juni 2013;

f. Sertifikat Garis Muat Kapal, Nomor PK.102/02/15/KSOP.PKU/2013, dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pekanbaru, tanggal 26 Februari 2013, dan berlaku sampai dengan tanggal 25 Mei 2013;

g. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak Dari Kapal, Nomor PK.401/1/19/UPP.TUB-2013, dikeluarkan di Tanjung Uban, tanggal 25 Maret 2013, oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Tanjung Uban, dan berlaku sampai dengan tanggal 24 Juni 2013;

h. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AT.570/21/13/38/13, tanggal 20 Februari 2013, dikeluarkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dan berlaku trayek sampai dengan tanggal 30 Juni 2013;

i. Surat Keterangan Susunan Perwira, No. PK.304/13/05/KSOP. SPK.BB-2013, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sungai Pakning, tanggal 12 April 2013;

(4)

j. Crew List, dibuat oleh PT. Dahlia Bina Utama, tanggal 12 April 2013; k. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor C.10.3/KSOPIII/WK/89/IV/2013,

diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sungai Pakning, tanggal 12 April 2013, pukul 18.00 WIB.

TK. KIM HENG 189.

a. Surat Laut, Nomor Urut 3464, diberikan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 24 Mei 2007;

b. Surat Ukur International (1969), Nomor 1207/GGa, diterbitkan oleh

Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Pinang, tanggal 20 November 2006;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.001/05/ 18/KSOP.PKU/13, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pekanbaru, tanggal 06 Maret 2013 berlaku sampai dengan tanggal 11 Juni 2013;

d. Sertifikat Garis Muat Kapal, Nomor PK.102/03/03/KSOP.PKU/2013, dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pekanbaru, tanggal 06 Maret 2013, dan berlaku sampai dengan tanggal 05 Juni 2013;

e. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AT.570/21/13/38/13, tanggal 20 Februari 2013, dikeluarkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dan berlaku trayek sampai dengan tanggal 30 Juni 2013;

f. Manifest, dibuat oleh PT. Dahlia Bina Utama, tanggal 12 April 2013; g. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor C.1.0/KSOPIII/WK/90/IV/2013,

diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sungai Pakning, tanggal 12 April 2013, pukul 18.00 WIB.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal KT. Citra 3 :

a. ANT V, Nomor 6200213748N50304, atas nama Jupri S., diterbitkan

oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 11 November 2004;

b. ANT V, Nomor 6200081215N50212, atas nama Suparmin, diterbitkan

oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 04 Oktober 2012;

(5)

c. ATT V, Nomor 6201053481T50104, atas nama Jasman, diterbitkan

oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 20 Oktober 2004;

d. ATT V, Nomor 6201053844T50305, atas nama M. Syayid, diterbitkan

oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 14 Maret 2005;

e. ATT III, Nomor 6200004923T30209, atas nama Adrianus Adi Purnomo, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 15 Juli 2009.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut:

A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal.

KLM. KOTO JAYA.

Nama : KOTO JAYA

Jenis/Konstruksi : Kapal Layar Motor/Kayu

Bendera : Indonesia

Pembuatan : Tahun 2010

Isi kotor : GT. 73

Isi bersih : NT. 22

Tanda Selar : GT. 73 No. 841/PPe.

Tenaga Penggerak Utama : LAYAR di bantu Mesin merk Hino

Panjang : 24,23 M

Lebar : 7,25 M

Dalam : 2,20 M

Pemilik : Rahmat Rifai Koto

Nakhoda : Syafrizal

Awak Kapal : 6 (enam) orang

TK. KIM HENG 189.

Nama : KIM HENG 189

Jenis/Konstruksi : Tongkang / Baja

Bendera : Indonesia

Pembuatan : Tahun 1996 di Singapore

Isi kotor : GT. 627

Isi bersih : NT.189

Tanda Selar : GT.627 No.1027/GGa

Panjang : 52,67 M

Lebar : 15,24 M

Dalam : 3,05 M

Pemilik : Ling Cia

(6)

KT. CITRA 3.

Nama : CITRA 3 eks KG 1274 TS

Jenis/Konstruksi : Kapal Tunda/Kayu

Bendera : Indonesia

Pembuatan : Tahun tidak dikenal di Thailan

Isi kotor : GT. 34

Isi bersih : NT. 11

Tanda Selar/IMO : GT.34 No.1400/GGa. Tenaga Penggerak Utama : Mesin Cummins 450 TK.

Panjang : 17,50 M

Lebar : 4,60 M

Dalam : 1,86 M

Pemilik : Juliani

Nakhoda : Jupri S.

Awak Kapal : 6 (enam) orang 2. Jalannya Peristiwa.

KLM. KOTO JAYA.

a. Tanggal 12 April 2013, pukul 14.30 WIB, KLM. Koto Jaya GT. 73, dengan Awak Kapal 06 (enam) orang, dan mengangkut muatan campuran, bertolak dari Pelabuhan Jambu Tanjung Pekanbaru menuju Pelabuhan Batam;

b. Kapal berlayar dengan perwira dinas jaga bagian dek 1 (satu) orang yaitu Nakhoda merangkap sebagai perwira jaga, dan bagian mesin 1 (satu) orang yaitu Kepala Kamar Mesin (KKM) merangkap sebagai perwira mesin;

c. Tanggal 13 April 2013, pukul 05.00 WIB, telah bertubrukan di perairan Sungai Siak Desa Teluk Mesjid dengan TK. Kim Heng 189, ditunda KT. Citra 3;

d. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun KLM. Koto Jaya tenggelam beserta muatannya.

KT. CITRA 3 / TK. KIM HENG 189.

a. Tanggal 12 April 2013, KT. Citra 3 GT. 34 menunda TK. Kim Heng 189 GT. 627 dengan awak kapal 06 (enam) orang, dan muatan kayu akasia 1.259,67 MT, bertolak dari Pelabuhan Bukit Batu menuju Pelabuhan Pekanbaru;

b. Kapal berlayar dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai, dan diawaki dengan perwira dinas jaga yang cukup;

(7)

c. Tanggal 13 April 2013, pukul 04.30 WIB, KT. Citra 3 akan melewati jembatan Teluk Mesjid, keadaan cuaca pada saat kejadian langit cerah, daya tampak baik, dan arus surut;

d. Pada saat kejadian yang berada di anjungan terdiri dari Nakhoda, Mualim I, dan Juru Mudi Jaga;

e. Setelah melewati jembatan Teluk Mesjid dengan aman, KT. Citra 3 berada ditengah-tengah alur sungai, di haluan KT. Citra terlihat kapal layar motor yang kemudian diketahui bernama KLM. Koto Jaya tujuan keluar, KT. Citra 3 memanggil melalui Radio chanel 16 dan memberi kode dengan lampu sorot namun tidak ada balasan sampai KLM. Koto Jaya berpapasan dengan KT. Citra 3, namun tiba-tiba haluan KLM. Koto Jaya berubah ke kiri sedangkan posisi KLM. Koto Jaya belum bebas dari TK. Kim Heng 189;

f. Pukul 05.00 WIB, terjadi tubrukan antara KLM. Koto Jaya dengan TK. Kim Heng 189 yang mengakibatkan KLM. Koto Jaya tenggelam sedangkan TK. Kim Heng 189 mengalami kerusakan pada haluan sebelah kiri robek 40x70 cm;

g. Paska kejadian, KT. Citra 3 menyelamatkan awak kapal KLM. Koto Jaya setelah terlebih dahulu membawa tongkang ke pinggir sungai Siak, dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka.

3. Dalam peristiwa Tubrukan KLM. Koto Jaya dengan TK. Kim Heng 189 ditunda KT. Citra 3 tersebut, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. KLM. KOTO JAYA.

Tersangkut : Nakhoda, Syafrizal. Saksi-saksi : 1) KKM, M. Nur; 2) Juru Mudi, Junaidi;

b. KT. CITRA 3 / TK. KIM HENG 189.

Tersangkut : Nakhoda, Jupri S. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Suparmin;

2) KKM, Jasman; 3) Masinis I, M. Syayid;

4) Juru Mudi, Reza Pahlevi.

c. PIHAK LAIN.

Saksi : 1) Direktur DPT. Pelra Sumber Bahari Indah; 2) Penandatangan Surat Persetujuan Berlayar

KLM. Koto Jaya, Julharia, S.E.;

(8)

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan kecelakaan kapal tubrukan antara KLM. Koto Jaya dengan TK. Kim Heng 189 yang ditunda KT. Citra 3,

Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada para Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pekanbaru, pada tanggal 22 sampai dengan 23 April 2014, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di Kantor Mahkamah Pelayaran pada tanggal 03 Juli 2014. Keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, adalah sebagai berikut :

KLM. KOTO JAYA.

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Syafrizal, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal baik Sidang ke I maupun sidang ke II, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Bukit Tinggi Tanggal : 03 Maret 1974

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tanjung Karang Gg. RSDK I RT 001/RW 001 Desa Pesilir, Lima Puluh

Pendidikan

Umum : SPM, ijazah tahun 1988 Teknis : MPR tingkat II

Pengalaman Berlayar : 1) Juru Mudi KLM. Mandiri;

2) Juru Mudi KLM. Kuala Angkasa; 3) Nakhoda KLM. Pelita Indah; 4) Nakhoda KLM. Usaha Bersama.

b. Tanggal 12 April 2013, pukul 14.30 WIB KLM. Koto Jaya bertolak dari Pelabuhan Jambu Tanjung Rhu Pekanbaru dengan tujuan Pulau Batam;

c. Tanggal 13 April 2013, kapal berlayar dengan kecepatan 5 sampai 6 knot mengikuti arus, dan setelah melewati Siak di chanel 16, sempat komunikasi dengan Kapal Jelantik sekitar pukul 02.30 WIB, ketika memasuki dusun Pusako Komunikasi dengan KLM. Citra Indah, pukul 03.00, dan pukul 03.30 berkomunikasi dengan KT. Kalimantan di Paket A;

d. Setelah melewati Penyeberangan Teluk Masjid, Tersangkut Nakhoda melihat ada Kapal Tunda yang masuk sedang menarik tongkang yang merewang ke kiri, saat itu KLM. Koto Jaya posisi sudah berada di sisi kanan, ketika Kapal Tunda sudah berpapasan, tongkang tetap merewang dan akhirnya terjadi tubrukan antara linggi haluan dengan haluan sebelah kiri tongkang;

(9)

e. Paska tubrukan kedua kapal menempel, setelah terlepas dari haluan tongkang secara perlahan-lahan KLM. Koto Jaya tenggelam dan hanyut terbawa arus sedangkan muatan tumpah ke sungai, kemudian KLM. Koto Jaya didorong oleh KT. Citra 3 ke pinggir, Tersangkut Nakhoda dan Awak Kapal menyelamatkan diri ke atas tongkang;

f. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun kapal tenggelam beserta muatannya.

2. Saksi Juru Mudi, Saudara Junaidi, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal baik Sidang ke I maupun sidang ke II, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Bantar

Tanggal : 20 Oktober 1977

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pelita RT 006 /RW 003 Bantar, Rangsang Barat Kepulauan Meranti

Pendidikan

Umum : SPM, ijazah tahun 1988

Teknis : SKK 20

Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, KLM. Cipta Indah; 2) Juru Mudi, KLM. Wira Indah.

b. Pukul 02.30 WIB Saksi digantikan oleh Tersangkut Nakhoda, kemudian Saksi beristirahat, saat kejadian mendengar suara keras dan terbangun, Saksi melihat ke depan ada tongkang di haluan kapal dan sudah menempel di tongkang, Saksi keluar dari pintu anjungan sebelah kanan dan lari menuju haluan;

c. Dalam upaya menyelamatkan diri Saksi naik ke tongkang bersama Awak Kapal lain, tidak terdapat korban jiwa ataupun luka namun kapal tenggelam beserta muatannya.

3. Saksi KKM, Saudara M. Nur, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal baik Sidang ke I maupun sidang ke II, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Kampar

Tanggal : 07 November 1957

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pesisir No. 58 Gg. Sampan RT.002/RW.007 Meranti, Pondok Rumbai, Pekanbaru

(10)

Pendidikan

Umum : SD, ijazah tahun 1970 Teknis : JMPR, ijazah tahun 1991 Pengalaman Berlayar :

1) KKM, Ferry Kurnia, tahun 1995; 2) KKM, KLM. Koto Jaya, tahun 2010.

b. Tanggal 12 April 2013, pukul 14.30 WIB, Kapal bertolak dari Pelabuhan Jambu Tanjung menuju Batam, keadaan mesin baik, KLM. Koto Jaya mempunyai mesin merk Hino EF 750, 165 PK, kecepatan kapal saat mengikuti arus 5-6 knots rpm 1100;

c. Tanggal 13 April 2013, pukul 04.30 WIB, Saksi memompa tangki harian kemudian Saksi keluar kamar mesin, pukul 05.00 WIB Saksi mendengar suara benturan keras, kemudian Saksi turun ke kamar mesin dan sesampainya di kamar mesin melihat air masuk;

d. Lebih kurang 5 menit kapal masih mengapung, Saksi memerintahkan Awak Kapal lainnya untuk naik ke tongkang, pukul 05.30 WIB KLM. Koto Jaya yang kemasukan air terdorong arus surut dan dibantu KT. Citra 3 akhirnya menepi di pinggir sungai Siak Desa Teluk Mesjid.

4. Saksi Direktur PT. Pelra Sumber Bahari Indah, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal baik Sidang ke I maupun sidang ke II, tanpa ada keterangan.

5. Saksi Penandatangan SPB KSOP Kelas Pekanbaru, Saudara Julharia, S.E., dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Pekanbaru Tanggal : 24 Juli 1971

Agama : Islam

Pendidikan

Umum : 1) SD, ijasah tahun 1984 di Pekanbaru 2) SMP, ijasah tahun 1987 di Pekanbaru 3) SMA, ijasah tahun 1991 di Pekanbaru Teknis : ANT V ijasah tahun 2004 di Jakarta.

Pengalaman Bekerja :

1) CPNS, Kantor Adpel Pekanbaru, tahun 1993;

2) Staf Subsie KPLP, Kantor Adpel Pekanbaru, tahun 1994;

3) Juru Mudi KN. 563 Subsie KPLP Kantor Adpel Pekanbaru, tahun 1995;

4) KKM KN. 233, Kantor Adpel Pekanbaru, tahun 1996;

5) Pembantu Petugas Umum, Kantor Adpel Pekanbaru, tahun 1997; 6) Staf …

(11)

6) Staf Subsie Kesyahbandaran Adpel Pekanbaru, tahun 1999; 7) Staf Subsie Gamat, Adpel Pekanbaru, tahun 2000;

8) Kapos Kesyahbandaran Perawang, Adpel Pekanbaru, th 2003; 9) Kapos Kesyahbandaran Wilker Buatan, Adpel Pekanbaru,th 2007: 10)Kapos Kesyahbandaran Pelra Tanjung Rhu, Adpel Pekanbaru, th

2009;

11)Kapos Kesyahbandaran Pelabhuan Sei Duku, Adpel Pekanbaru, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Tugas sebagai Kasie Keselamatan Berlayar dan Penjagaan dan Patroli adalah menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar, melakukan pengawasan tertib bandar, mengamankan alur laut, dan melakukan bantuan SAR;

c. Salah satu bukti bentuk pengawasan adalah proses dalam memberikan Surat Persetujuan Berlayar kepada kapal-kapal yang akan berlayar melalui pemeriksaan kelaikan kapal

d. Penyebab terjadinya kecelakaan tubrukan adalah faktor manusia (human error), faktor teknis perlengkapan dan peralatan kapal (navigasi, kemudi, mesin), faktor kapal, faktor muatan, dan faktor alam;

e. Sebelum KLM. Koto Jaya bertolak, dilakukan pemeriksaan fisik, kondisi teknis kapal secara keseluruhan baik selanjutnya kapal bertolak dari Pelabuhan Tanjung Rhu Pekanbaru tujuan ke Batam, dengan muatan sesuai yang tercantum dalam manifest yang dibuat Perusahaan Pelayaran Rakyat PT Sumber Bahari Indah Pekanbaru, berjumlah 63.500 kg dengan rincian berupa barang unilever 20.000 kg, makanan dan minuman bayi 4.500 kg, ban mobil 2.500 kg, bahan kue 4.000 kg, barang farmasi 2.500 kg, kapur 15.000 kg, dan beras 15.000 kg tidak melebihi batas muatan yang diijinkan; f. Saksi pada saat terjadi kecelakaan sedang berada di rumah,

kecelakaan terjadi di Sungai Siak, Teluk Masjid wilayah Pelabuhan Sungai Pakning. DLKR/DLKP Pekanbaru sampai dengan Sungai Siak Tri Indrapura sedangkan Muara Sungai Siak merupakan wilayah kerja KSOP Sungai Pakning;

g. Setelah menerima laporan kecelakaan KLM. Koto Jaya yang bertubrukan dengan KT. Kim Heng 189, Saksi tidak memeriksa ke lokasi terjadinya kecelakaan, hanya memonitor sehingga Saksi tidak mengetahui kondisi muatan yang tidak sesuai manifest, penambahan muatan kemungkinan terjadi selepas dari Pelabuhan Pekanbaru disepanjang alur pelayaran.

(12)

KT. CITRA 3 / TK. KIM HENG 189.

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Jupri S., dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut: a. Lahir di : Masabak

Tanggal : 5 Mei 1976

Agama : Islam

Alamat : Jl. Teluk Bone 2 Sinar Laut Lk. 2 RT. 013 Kota Karang, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung Pendidikan

Umum : SD, ijasah tahun 1986 di Muara Sabah Teknis : ANT V, ijasah tahun 2004, di Jakarta Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, KT. Armada I, tahun 2004 s/d 2006; 2) Mualim I, KT. Armada 3, tahun 2006 s/d 2010. 3) Nakhoda, KT. Citra 3, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 12 April 2013, KT. Citra 3 dengan jumlah Awak Kapal 6 (enam) orang 2 (dua) Juru Mudi, KKM, Masinis I, Mualim I, Nakhoda, bertolak dari Bukit Batu Bengkalis tujuan Perawang Pekanbaru dengan menunda TK. Kim Heng 189 yang bermuatan kayu akasia lebih kurang 1500 M3;

c. Saat kejadian kejadian Tersangkut Nakhoda berada di anjungan, bersama Mualim I, Juru Mudi dan Masinis I, kapal sudah berlayar lebih kurang 15 jam, dengan kecepatan rata-rata 4 knot, saat kejadian kecepatan 1,5 knot karena melawan arus surut sungai Siak; d. TK. Kim Heng 189 berukuran 180 feet, panjang tali 70 m, panjang

Tongkang 52 m;

e. Sebelum kapal melintasi tikungan alur jembatan Teluk Masjid Tersangkut Nakhoda naik ke atas anjungan untuk mengambil alih komando, dan ketika KT. Citra 3 melintas dibawah jembatan Teluk Masjid Tersangkut Nakhoda melihat kapal pada arah yang berlawanan dengan jarak lebih kurang 600 meter, dan ketika dipanggil melalui Radio VHF chanel 16 tidak ada jawaban, serta ketika diberi isyarat dengan lampu sorot tetap tidak ada reaksi jawaban, sehingga Tersangkut Nakhoda mengambil tindakan dengan bertahan pada sisi kanan alur dan tongkang yang ditundanya berada pada tengah alur;

(13)

f. Setelah KT. Citra 3 melintas jembatan Teluk Masjid lebih kurang 150 meter berpapasan dengan kapal tersebut yang ternyata KLM. Koto Jaya pada posisi merah-merah atau kiri-kiri dengan jarak lebih kurang 30 meter, tetapi kemudian Tersangkut Nakhoda melihat haluan KLM. Koto Jaya berubah ke kiri mengarah ke TK. Kim Heng 189 yang ditundanya, dan pada tanggal 13 April 2013 pukul 05.00 WIB terjadi tubrukan antara haluan KLM. Koto Jaya dengan haluan TK. Kim Heng 189;

g. Paska tubrukan Tersangkut Nakhoda berusaha menarik TK. Kim Heng 189 ke tepi sungai dengan dibantu oleh KT. Queen I, dan setelah menambatkan TK. Kim Heng 189, membantu mendorong KLM. Koto Jaya yang mulai karam ke arah tepi sungai. Tersangkut Nakhoda melihat Awak Kapal KLM. Koto Jaya menyelamatkan diri ke atas TK. Kim Heng 189;

h. Selanjutnya Tersangkut Nakhoda menghubungi Syahbandar Sungai Pakning dan pemilik kapal, pukul 07.00 WIB datang pertolongan dari Kapal Patroli Polisi Air dan pukul 09.00 WIB kapal patroil Syahbandar Sungai Pakning tiba di lokasi, dan setelah 2 (dua) hari melakukan penyelamatan muatan KLM. Koto Jaya, seluruh awak Kapal dibawa ke Kantor Syahbandar Sungai Pakning untuk diperiksa;

i. Kapal dilengkapi alat bantu navigasi berupa Radar Furuno 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, Radio VHF 1 (satu) unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit, dan dikemudikan dengan kemudi manual yang semuanya dalam keadaan baik dan dioperasikan;

j. Kapal berbaling-baling tunggal, olah gerak dioperasikan dari anjungan, seluruh lampu-lampu navigasi hidup dalam keadaan baik, lampu penerangan gandeng 2 (dua) putih keliling menyala dengan baik, lampu sorot tunda menyala dan penerangan cerlang kuning pada tongkang menyala dengan baik;

k. Tersangkut Nakhoda mengakui bahwa sertifikat ANT V yang dimilikinya diperoleh tanpa melalui pendidikan maupun ujian, melainkan diurus melalui jasa seseorang yang menawarkannya dan orang tersebut tidak diketahui alamatnya.

2. Saksi Mualim I, Suparmin, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal baik Sidang ke I maupun sidang ke II, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Bala Suna

Tanggal : 05 Oktober 1974

Agama : Islam

Alamat : Jl. Rorotan Lima Malaka I No. 14 Gg. Dua Cilincing Jakarta Utara

Pendidikan

(14)

Umum : SMA, ijasah tahun 1995, di Sulawesi Utara Teknis : ANT V, ijasah tahun 2012, di Jakarta Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, LCT. Lima 8, tahun 1999 s/d 2002; 2) Juru Mudi, KT. Meranti 33, tahun 2003 s/d 2004; 3) Juru Mudi, KT. Melana 6, tahun 2004 s/d 2006; 4) Juru Mudi, KT. Delata Jaya 2, tahun 2012; 5) Mualim I, KT. Citra 3, tahun 2013 s/d kejadian.

b. Tanggal 12 April 2013, KT. Citra 3 menunda TK. Kim Heng 189, Awak Kapal 6 (enam) orang, muatan Kayu Akasia dan panjang tali tunda lebih kurang 70 meter, bertolak dari Pelabuhan Bukit Batu menuju Pelabuhan Perawang – Pekanbaru, draft depan 1,9 m, belakang 2,40 meter;

c. Tanggal 13 April 2013, pukul 04.30 WIB, Saksi membangunkan Tersangkut Nakhoda karena akan melintasi jembatan, setelah berada di anjungan Tersangkut Nakhoda mengambil alih komando, saat itu Saksi berada di anjungan bersama Tersangkut Nakhoda, Juru Mudi, dan Masinis I;

d. Sebelum melintasi jembatan Teluk Mesjid, Saksi memanggil kapal-kapal yang keluar namun tidak ada jawaban, setelah melintasi jembatan terlihat ada kapal keluar dihadapan sebelah kiri, kapal tersebut dipanggil lagi menggunakan Radio VHF dan disorot menggunakan lampu sorot namun tidak ada respon, saat itu posisi KT. Citra 3 berada di tengah alur dan tongkang sudah lurus dengan kapal tunda;

e. Kapal yang kemudian diketahui bernama KLM. Koto Jaya tersebut selanjutnya berpapasan di sebelah kiri KT. Citra 3 dengan jarak 10 meter;

f. Setelah berpapasan dengan aman, lebih kurang 50 meter KLM. Koto Jaya cikar kiri walaupun posisinya belum bebas dari TK. Kim Heng 189, kemudian KLM. Koto Jaya menubruk tali tunda dan langsung menubruk tongkang;

g. Paska tubrukan, mesin pelan dan mundur, Awak Kapal memendekan tali tunda dan meminta bantuan KT. Queen I yang kebetulan lewat untuk mendorong buritan TK. Kim Heng 189 ke tepi sungai.

3. Saksi KKM, Jasman, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Tarempa Tanggal : 03 Juni 1974

Agama : Islam

(15)

Alamat : Jl. Kampung Baru RT.001/RW.002 Tarempa, Siantan, Kep. Anambas

Pendidikan

Teknis : ATT V, ijasah tahun 2004, di Jakarta Pengalaman Berlayar :

1) Masinis I, KM. Darma tahun 2008.

2) KKM, TB. Citra 3 tahun 2009 s/d kejadian

b. Pada saat kejadian Saksi sedang istirahat dikamar dan mengetahui adanya kejadian karena diberitahu oleh Masinis I, bahwa telah terjadi tubrukan;

c. Saat kejadian yang bertugas sebagai perwira jaga mesin adalah Masinis I;

d. Setelah mengetahui adanya tubrukan Saksi segara naik ke anjungan untuk membantu Nakhdoa dalam penyelamatan;

e. Saksi menerangkan bahwa mesin induk merk Cumin 450 PK, Rpm 1300, motor bantu TS 155, berbahan bakar solar, dalam keadaan baik, berfungsi dengan normal, berbaling-baling tunggal, dan dioperasikan dari anjungan;

f. Saksi mengaku bahwa Sertifikat Kepelautan ATT V yang dimilikinya tanpa melalui proses pendidikan maupun ujian, melainkan diurus melalui jasa seseorang yang menawarkannya.

4. Saksi Masinis I, M. Syayid, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal baik Sidang ke I maupun sidang ke II, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Kedabu Rapat Tanggal : 15 Mei 1976

Alamat : Sungai Tengah RT.002 / RW.005 Sabah Auh, Siak Pendidikan Teknis : ATT V Pengalaman Berlayar : 1) Masinis I, KT. Arwana 10 2) Masinis I, KT. Citra 3

b. Kapal memiliki mesin merk Cummins 450 PK, kecepatan maksimal 1,7 s/d 1,9 knots, Saksi berada di anjungan bersama dengan Tersangkut Nakhoda, Mualim I dan Juru Mudi;

(16)

c. Sebelum kejadian Saksi mendengar Tersangkut Nakhoda memanggil melalui Radio VHF dan menyorotkan lampu kapal namun KLM. Koto Jaya tidak ada reaksi, kemudian di saat kritis Saksi melihat Tersangkut Nakhoda marik handle mesin stop kemudian mundur, selanjutnya 2 (dua) Juru Mudi dan Mualim I naik ke tongkang dan Saksi mempersiapkan tali untuk mengikat tongkang pada lambung kiri, kemudian Saksi turun ke darat dan mengikat tali tross ke pepohonan.

5. Saksi Juru Mudi, Reza Pahlevi, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal baik Sidang ke I maupun sidang ke II, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Teluk Nilau Tanggal : 15 Oktober 1990

Alamat : Jl. Desa Talang Duku RT.001 Kec. Jambi Kecil, Muara Jambi, Jambi

Pendidikan

Umum : SMA, ijasah tahun 2009, di Tebing Tinggi Teknis : ANT D, ijasah tahun 2013.

Pengalaman Berlayar :

Juru Mudi, KT. Citra 3, 02 April 2013 s/d kejadian.

b. Sebelum kapal melewati jembatan, Saksi melihat Mualim I memanggil melalui Radio VHF dan lampu sorot dalam keadaan hidup, setelah posisi tongkang sudah lepas dari jembatan yang berada di haluan sebelah kiri, komunikasi dengan kapal yang keluar terus dilakukan namun tidak ada jawaban;

c. Pada saat berpapasan jarak KT. Citra 3 dengan kapal yang keluar lebih kurang 50 meter, setelah berpapasan KLM. Koto Jaya langsung cikar kiri meskipun lampu navigasi hidup semua, kecepatan kapal 1,5 knots;

d. Setelah terjadi tubrukan, KT. Citra 3 mesin pelan, kapal dibawa arus mundur, Saksi melihat Tersangkut Nakhoda menahan kapal agar tidak tubrukan dengan jembatan, setelah melewati jembatan Tersangkut Nakhoda menghubungi KT. Queen I untuk membantu labuh jangkar.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan-keterangan yang diberikan para Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke I di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pekanbaru tanggal 22 sampai dengan 23 April 2014, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke II di Kantor

(17)

Mahkamah Pelayaran, tanggal 03 Juli 2014 sehubungan Kecelakaan Tubrukan antara KLM. Koto Jaya dengan TK. Kim Heng 189 ditunda KT. Citra 3, di Perairan Sungai Siak, Desa Teluk Mesjid, pada tanggal 13 April 2013, pukul 05.00 WIB, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

KLM. KOTO JAYA. a. KAPAL.

KLM. Koto Jaya adalah jenis kapal layar motor, konstruksi kayu, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT 73, kapal dibangun tahun 2010 di Bagan Siapi-api. Kapal berbaling-baling 1 (tunggal), geladak 1 (satu) dan digerakkan oleh penggerak utama layar dibantu 1 (satu) unit mesin diesel merk Hino Mdl.EP.750 No.10265-165 PK.

Dock terakhir kapal dilaksanakan di Bengkalis, tanggal 26 September 2012 sampai dengan 02 Oktober 2012, pemeriksaan Nautis Teknis dilaksanakan di Kantor Administrator Pelabuhan Bengkalis.

b. SURAT KAPAL.

Dilengkapi dengan Surat Ukur Dalam Negeri, nomor 841/Ppe, tanggal 26 Januari 2011, dikeluarkan Kantor Administrator Pelabuhan Selat Panjang, Pas Tahunan nomor PK.205/03/25/KSOP.SLP.2013, tanggal 27 Februari 2013, berlaku sampai dengan tanggal 26 Februari 2014, dikeluarkan KSOP Selat Panjang, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang tidak ada, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang tidak ada, Sertifikat Keselamatan Kapal Layar Motor (KLM) berukuran GT. 500, nomor PK.001/03/05/AD.BKS/2012, tanggal 03 Oktober 2012, berlaku sampai dengan 12 Oktober 2013, dikeluarkan Adpel Bengkalis, serta sertifikat-sertifikat lainnya tidak lengkap sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

c. AWAK KAPAL.

Berdasarkan Daftar Anak Buah Kapal yang ditandatangani Nakhoda dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Pekanbaru, tanggal 11 April 2013, kapal diawaki oleh 07 (tujuh) orang, kapal diawaki dengan Susunan Perwira Dek dan Mesin terdiri dari :

(18)

Bagian Dek :

Nakhoda : Safrizal ijazah MPR TK-II; Bagian Mesin :

KKM : KKM ijazah JMPR TK-I.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal tidak lengkap, serta diawaki dengan Susunan Perwira Deck dan Mesin belum memenuhi syarat sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut nomor PY.66/1/2-02.

KT. CITRA 3/TK. KIM HENG 189. a. KAPAL.

KT. CITRA 3.

KT. Citra 3 eks KG 1274 adalah jenis kapal motor tunda, konstruksi kayu, berbendera Indonesia dengan ukuran GT 34, kapal dibangun di Thailand, kapal berbaling-baling 1 (tunggal) geladak 1 (satu) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 1 (satu) unit mesin diesel merk Cummins 450 TK. Dock terakhir kapal dilaksanakan di Tanjung Pinang, tanggal 05 Oktober 2012 sampai dengan 12 Oktober 2012. Pemeriksaan Nautis dan Teknis dilaksanakan di Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Uban.

TK. KIM HENG 189.

TK. Kim Heng 189 adalah kapal tongkang konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan ukuran GT. 627, kapal dibangun tahun 1996 di Singapura, geladak 1 (satu). Dock terakhir kapal dilaksanakan di Tanjung Balai Karimun, tanggal 05 Maret 2012 sampai dengan 12 Maret 2012.

b. SURAT KAPAL. KT. CITRA 3.

Dilengkapi dengan Surat Ukur Dalam Negeri Nomor 1400/GGa, Pas Tahunan Nomor Urut 3070, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK.001/4/15/UPP-TUB-2013, tanggal 25 Maret 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 24 Juni 2013 Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/4/14/UPP-TUB--2013, tanggal 25 Maret 2013 sampai dengan 24 Juni 2013serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku.

TK. KIM HENG 189.

(19)

Dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969), nomor 1207/Gga, tanggal 20 November 2006, Surat Laut nomor 3464, tanggal 24 Mei 2007, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/05/18/KSOP.PKU/13, tanggal 06 Maret 2013, serta sertifikat-sertifikat lainnya lengkap sesuai yang ditentukan dalam peraturan perudang-undangan dan masih berlaku.

c. AWAK KAPAL.

Berdasarkan Crew List, kapal diawaki 06 (enam) orang, dan memiliki Surat Keterangan Perwira Nomor PK.304/13/05/KSOP.SPK-BB-2013, tanggal 12 April 2013, yang dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sungai Pakning Ka Wilker Bukit Batu, kapal diawaki dengan susunan perwira dek dan mesin terdiri dari :

Bagian Dek

Nakhoda : Jupri S. ijazah ANT V, tahun 2004; Mualim I : Suparmin ijazah ANT V, tahun 2012. Bagian Mesin

KKM : Jasman ijazah ATT V, tahun 2004;

Masinis II : M. Syayid ijazah ATT V, tahun 2005. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki secara cukup Susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, nomor PY.67/2/3-01.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, dan Geofisika, dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi, dan Geofisika (BMG), Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 12 April 2014, keadaan cuaca di perairan Sungai Siak, Desa Teluk Masjid Kabupaten Siak, tanggal 13 April 2013, pukul 05.00 WIB, adalah sebagai berikut:

Arah dan Kecepatan Angin : Timur, 2,7 – 12,0 knots Arah dan Kecepatan Arus : Timur Laut, 1,3 – 2,5 Cm/det

Cuaca : Berawan dan Hujan Ringan

Jarak Penglihatan : 3,0 mil – 5.0 mil

Tinggi Gelombang : Timur Laut, 0,2 m – 0,6 m

(20)

b. Menurut keterangan Para Tersangkut dan para Saksi keadaan cuaca saat kejadian keadaan langit cerah, angin tenang, tidak ada ombak, dan arus surut kuat.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

3. Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

KLM. KOTO JAYA. a. Keadaan Muatan.

Tidak terdapat data dan sertifikat kapal untuk dilakukan evaluasi b. Keadaan Stabilitas.

Sebelum kejadian kecelakaan kapal kondisi terapung, tegak, dan normal (stabilitas positif), setelah kejadian kecelakaan, lambung kapal bocor, air sungai masuk ke dalam badan kapal, dan kapal kehilangan daya apung (stabilitas negatif) yang menyebabkan kapal akhirnya tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa bahwa keadaan muatan dan keadaan stabilitas KLM. Koto Jaya tidak dapat diterima.

TK. KIM HENG 189 DITUNDA KT. CITRA 3. a. Keadaan Muatan.

TK. KIM HENG 189 dengan Surat Ukur International (1969) No. 1207/GGA, diterbitkan oleh Kantor Administrator Tanjung Pinang, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut :

Panjang : 52,67 meter Lebar : 15,24 meter Dalam : 3,05 meter

Berdasarkan Sertifikat Garis Muat (Sementara) dikeluarkan oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pekanbaru, Nomor PK.102/03/03/KSOP-PKU/2013, tanggal 08 Maret 2013 menerangkan sebagai berikut :

- Lambung Timbul dari Garis Geladak ke Garis Muat Air Laut (L) :

58,00 cm (0,58 M)

(21)

- Pengurangan Lambung Timbul untuk Air Tawar : 5,00 cm (0,05

M)

- TK. KIM HENG 189 tercatat

Draft Depan = 1,90 M Draft Belakang = 2,40 M

Sehingga Lambung timbul pada kondisi tersebut adalah sebagai berikut :

Draft rata-rata = 2,15 M

Lambung Timbul pada kondisi tersebut = 3,05-2,15 = 0,95 M b. Keadaan Stabilitas.

Sebelum tubrukan TK. Kim Heng 189 terapung tegak, normal serta stabil, dan setelah tubrukan karena tidak terjadi kebocoran dibawah garis air sehingga kapal tidak mengalami perubahan daya apung cadangan dan keadaan stabilitas kapal masih seperti sebelum tubrukan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dan keadaan stabilitas TK. Kim Heng 189 dapat diterima. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

KLM. KOTO JAYA.

a. Tentang Navigasi.

1) Dari data dalam BAPP tidak terdapat keterangan yang signifikan sehubungan dengan cara bernavigasi Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya dalam membawa kapal, dan dari fakta persidangan tidak dapat diambil keterangannya sehubungan dengan cara bernavigasi Tersangkut Nakhoda karena tidak hadir dalam persidangan baik di dalam sidang pertama maupun sidang kedua;

2) Berdasarkan data administratif surat keterangan perwira dan berdasarkan kisah perjalanan kapal dalam BAPP, didapatkan data keberadaan perwira dinas jaga hanya 1 (satu) orang yang dirangkap oleh Tersangkut Nakhoda, yang telah mengemban tugasnya selama lebih kurang 14,5 jam pelayaran terhitung mulai kapal bertolak sampai dengan terjadinya tubrukan, sehingga patut diduga telah terjadi kelelahan mental (mental fatique) maupun tertidur saat Tersangkut Nakhoda menjalankan tugas dinas jaga dan tidak dapat bernavigasi dengan baik.

(22)

b. Tentang Olah Gerak.

1) Dari data dalam BAPP tidak terdapat adanya keterangan mengenai upaya berolah gerak dalam rangka mencegah ataupun menghindari terjadinya tubrukan dan dalam 2 (dua) kali sidang pemeriksaan lanjutan Tersangkut Nakhoda tidak dapat hadir dalam persidangan, sehingga tidak dapat dimintai keterangannya;

2) Berdasarkan keterangan para Saksi yang memberatkannya, tidak terlaihat adanya tanda-tanda fisik dari KLM. Koto Jaya berolah gerak untuk menghindari tubrukan dengan menyimpang ke kanan dan terlihat KLM. Koto Jaya haluannya ke kiri mengarah ke TK. Kim Heng 189, sehingga terjadi tubrukan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya tidak dapat diterima.

TK. KIM HENG 189 DITUNDA KT. CITRA 3. a. Tentang Navigasi.

1) KT. Citra 3 dalam bernavigasi dibantu dengan alat bantu navigasi modern yang memadai dan berfungsi dengan baik dan ketika berlayar di daerah pelayaran sungai yang sempit diawaki dengan petugas dinas jaga yang cukup, sehingga dapat dilakukan pengamatan keliling dengan baik;

2) Dalam menyusuri alur perairan sungai, Tersangkut Nakhoda telah mengambil kebijakan untuk bertahan pada sisi kanan alur dan ketika akan berpapasan dengan KLM. Koto Jaya telah memanfaatkan sarana komunikasi radio VHF dan lampu isyarat sorot kepada KLM. Koto Jaya namun tidak mendapat respon. b. Tentang Olah Gerak.

1) Dalam berolah gerak melayari alur pelayaran sungai, Tersangkut Nakhoda telah mengambil kebijakan dengan memendekkan tali tunda lebih kurang 70 (tujuh puluh) meter dan ketika melintasi alur tikungan jembatan Teluk Mesjid telah berupaya agar KT. Citra 3 bertahan sedekat mungkin dengan tepi kanan alur agar TK. Kim Heng 189 yang ditundanya berada pada tengah alur, sehingga tidak merepotkan bagi kapal-kapal yang akan berpapasan;

(23)

2) Ketika akhirnya terjadi tubrukan antara TK. Kim Heng 189 yang ditundanya dengan KLM. Koto Jaya, Tersangkut Nakhoda segera mengolah gerak KT. Citra 3 untuk menambatkan TK. Kim Heng 189 ditepi kanan sungai, kemudian segera mendorong KLM. Koto Jaya yang karam kearah tepi alur sungai agar muatan bisa diselamatkan dan kerangka kapal tidak menganggu alur.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda KT. Citra 3, dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan faktor organisasi mengenai terjadinya kecelakaan kapal tubrukan antara KLM. Koto Jaya dengan TK. Kim Heng 189 yang ditunda KT. Citra 3 tersebut, maka penyebab terjadinya adalah sebagai berikut :

KLM. KOTO JAYA.

Dalam bernavigasi KLM. Koto Jaya hanya diawaki oleh perwira dinas jaga bagian dek 1 (satu) orang yaitu Tersangkut Nakhoda saja dan hanya diawaki oleh perwira dinas jaga mesin 1 (satu) orang yaitu Saksi KKM saja, sehingga ketentuan mengenai jam istirahat minimal (minimum rest) bagi petugas dinas jaga sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2000 tentang Awak Kapal tidak terpenuhi yang dapat berakibat terjadinya kelelahan mental (mental fatique).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab terjadinya tubrukan antara KLM. Koto Jaya dengan TK. Kim Heng 189 sebagai akibat dari kondisi kelelahan mental (mental fatique) yang dialami Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya, sehingga tidak dapat bernavigasi dan berolah gerak secara benar.

TK. KIM HENG 189 DITUNDA KT. CITRA 3.

Dalam bernavigasi dan berolah gerak, Tersangkut Nakhdoa KT. Citra 3, telah mengikuti aturan-aturan dalam Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) 1972 dan telah melaksanakan norma-norma kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda KT. Citra 3 bukan merupakan penyebab terjadinya tubrukan antara TK. Kim Heng 189 dengan KLM. Koto Jaya.

(24)

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : KLM. KOTO JAYA.

a. Beberapa saat setelah terjadi tubrukan kedua haluan kapal lengket, KLM. Koto Jaya mengalami kebocoran dan kapal perlahan-lahan mulai karam, ketika melihat kondisi kapal sudah membahayakan maka Tersangkut Nakhoda memerintahkan semua Anak Buah Kapal (ABK) untuk menyelamatkan diri dengan cara naik ke tongkang; b. Dalam persitiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka,

namun kapal tenggelam beserta muatannya.

Dengan demikian upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya dapat diterima.

TK. KIM HENG 189 DITUNDA KT. CITRA 3.

a. Beberapa saat setelah terjadi tubrukan kedua haluan kapal lengket dan dengan olah gerak kedua kapal dapat lepas, setelah kedua kapal terbebas dari jembatan Tersangkut Nakhoda kemudian memerintahkan Anak Buah Kapal untuk menambatkan tongkang serta mendorong KLM. Koto Jaya ke pinggir untuk di kandaskan; b. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka,

namun tongkang mengalami robek diatas garis air.

Dengan demikian upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus kecelakaan kapal tubrukan antara KLM. Koto Jaya dengan TK. Kim Heng 189, pada tanggal 13 April 2013, pukul 05.00 WIB, di Perairan Sungai Siak, Desa Teluk Mesjid, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

KLM. KOTO JAYA.

Dalam bernavigasi Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya, telah melayarkan kapalnya dengan jumlah perwira dinas jaga hanya 1 (satu) orang untuk bagian dek dan hanya 1 (satu) orang untuk bagian mesin, hal ini tidak sesuai dengan amanah Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2000 Tentang Pelayaran mengenai jam istirahat minimum (minimum rest).

(25)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya telah salah dan lalai tidak mengikuti amanah Pasal 343 Kitab undang-Undang Hukum Dagang mengenai ketaatan terhadap peraturan.

TK. KIM HENG 189 DITUNDA KT. CITRA 3.

Dalam bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda telah mentaati aturan-aturan dan norma-norma dalam bernavigasi dan berolah gerak sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KT. Citra 3 telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), dan dinilai telah melaksanakankewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) mengenai tanggung jawab Nakhoda.

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut, dan hal-hal pribadi yang disampaikan oleh Tersangkut, maka dipandang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

KLM. KOTO JAYA.

a. Hal yang meringankan. Tidak ada.

b. Hal yang memberatkan.

Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya Saudara Syafrizal tidak hadir dalam persidangan.

TK. KIM HENG 189 DITUNDA KT. CITRA 3. a. Hal yang meringankan.

Tidak ada.

b. Hal yang memberatkan. Tidak ada.

(26)

D. Putusan.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa tubrukan antara KLM. Koto Jaya dengan TK. Kim Heng 189 yang ditunda KT. Citra 3, pada tanggal 13 April 2013, pukul 05.00 WIB, di perairan Sungai Siak Desa Teluk Mesjid disebabkan karena kelelahan mental (mental fatique) yang dialami Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya, sehingga tidak dapat bernavigasi dan berolah gerak secara benar.

II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya yang telah dipanggil secara patut dengan surat panggilan pertama Nomor MP.101/177/111/MP.2014, tanggal 11 April 2014 dan surat panggilan kedua Nomor MP. 101/160/06/MP.2014, tanggal 13 Juni 2014, untuk menghadap sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal guna didengar keterangannya, namun yang bersangkutan telah tidak hadir untuk memenuhi panggilan tersebut dan pemeriksaaan lanjutan kecelakaan kapal dilaksanakan secara in absentia.

III. Menyatakan bahwa kepemilikan Sertifikat MPR TK II, atas nama Saudara Syafrizal Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya, tidak dapat dibuktikan tentang keberadaan dan keabsahannya, sehingga kepadanya tidak dapat diberlakukan ketentuan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)

IV. Menghukum Tersangkut Nakhoda KLM. Koto Jaya, nama Syafrizal, tanggal lahir 03 Maret 1974, memiliki Sertifikat Mualim Pelayaran Rakyat Tingkat II dengan Peringatan ;

V. Membebaskan Tersangkut Nakhoda KT. Citra 3, bernama Jupri S., tanggal lahir 05 Mei 1976, memiliki Sertifikat ANT V, Nomor 6200213748N50304, Tahun 2004.

(27)

VI. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Tersangkut.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis, tanggal 14 Agustus 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, serta tanpa dihadiri oleh Terhukum Nakhoda KLM. Koto Jaya dan tanpa dihadiri Tersangkut Nakhoda KT. Citra 3.

Ketua : ... Capt. A. Utoyo Hadi, S.H., M.Si.,M.Mar.

Anggota : ... Capt. Gajah Rooseno

Anggota : ... Rusman Hoesien, ATT I., M. Sc

Anggota : ... Ir. Budi Prasetyo.

Anggota : ... Muryamtini, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat kejadian kapal kandas, saksi pandu masih berada di anjungan tetapi manuver sudah diambil alih oleh Nakhoda, ketika saksi Pandu turun dari kapal, posisi kapal

Pukul 05.40 WIB atas perintah pihak keagenan dan atas persetujuan dari pihak Stasiun Pandu Pelabuhan Gresik rangkaian tunda hibob jangkar untuk berolah gerak menuju Jetty

Saksi mengatakan bahwa kapal Nelayan Tambah Dunung berangkat dari Pelabuhan ikan Blimbing Brondong Lamongan menuju perairan Masalembo untuk menangkap ikan pada

d. Saat kejadian kapal menabrak benda keras, Saksi sedang dinas jaga di kamar mesin bersama dengan Masinis II, kemudian setelah diketahui adanya kebocoran Saksi membantu

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), serta keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi

Dari berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), serta keterangan yang diberikan Tersangkut dan

Sumber Bahari, tanggal 30 November 2013, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi - saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang