• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi alat peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran matematika materi pembagian kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi alat peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran matematika materi pembagian kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang"

Copied!
251
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. IMPLEMENTASI ALAT PERAGA PEMBAGIAN BERBASIS METODE MONTESSORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN KELAS II SD KANISIUS KENALAN MAGELANG. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Oleh: Anastasia Putranti Sidharta NIM: 121134071. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan kepada:  Tuhan Yesus Kristus  Bunda Maria  Orangtuaku  Saudara-saudaraku  Dosen Pembimbingku  Sahabat-sahabatku  Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN MOTTO. “Therefore I tell you, whatever you ask for in prayer, believe that you have received it, and it will be yours” (Mark 11:24). “I am the Lord’s servant; Let it be to me according to your word” (Luke 1:38). “Come to Me, all of you who are weary and carry heavy burdened and I will give you rest” (Matthew 11:28). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 16 Juni 2016 Penulis. Anastasia Putranti Sidharta. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Anastasia Putranti Sidharta. Nomor Induk Mahasiswa. : 121134071. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya ,memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: “IMPLEMENTASI ALAT PERAGA PEMBAGIAN BERBASIS METODE MONTESSORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN KELAS II SD KANISIUS KENALAN MAGELANG” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 16 Juni 2016 Yang menyatakan,. Anastasia Putranti Sidharta. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. Anastasia Putranti Sidharta. 2016. Implementasi Alat Peraga Pembagian Berbasis Metode Montessori pada Pembelajaran Matematika Materi Pembagian Kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang. Skripsi. Yogyakarta: Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.. Matematika merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara logis pada siswa. Pembelajaran matematika membutuhkan alat peraga guna memudahkan siswa memahami konsep matematika sesuai dengan kebutuhan siswa yang berada pada tahap operasional konkret. Pembagian seringkali dianggap sebagai salah satu materi yang paling sulit dimengerti oleh siswa dan pengajarannya jarang menggunakan alat peraga. Salah satu alat peraga yang dapat membantu siswa memahami konsep pembagian adalah alat peraga pembagian berbasis metode Montessori. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi alat peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran matematika materi pembagian di kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan dampak pengimplementasian alat peraga pembagian berbasis metode Montessori dari segi hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 10 siswa kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data berupa, soal tes, angket, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian berupa deskripsi pengimplementasian alat peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran matematika. Dampak pengimplementasian alat peraga pembagian berbasis metode Montessori menunjukkan dampak yang positif, yaitu hasil belajar siswa yang baik, dengan rata-rata nilai tes 86, motivasi belajar siswa yang tinggi dengan rata-rata hasil angket 4.105 dan hasil observasi 81.24. Kata kunci: implementasi, alat peraga pembagian berbasis metode Montessori, pembagian. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. Anastasia Putranti Sidharta. 2016. The Implementation of Division Tools Based on Montessori Method for Division Material in Mathematics Learning at the Second Grade of Kanisius Kenalan Magelang Elementary School. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University. Mathematics aims to develop students logical thinking skills. Students in the operational concrete development phase need mathematics tools on mathematics learning to help them understand the mathematics concepts. Many students usually consider the division material as one of the most difficult material to understand and the teachers rarely used matemathics tools to help the students. One of the mathematics tools that can help students is the division tool based on Montessori method. This research was aimed to describe the effect of the implementation of division tool based on Montessori method for division and to describe the effect of the implementation of division tool based on Montessori method for students learning result and students learning motivation. This research used the descriptive qualitative method. The subjects of this research were 10 students at the second grade of Kanisius Kenalan Magelang Elementary School. The instruments of the research was learning instruments and instruments for collecting data: test, questionnaires, observation sheet, and the manual of interview. The result of this research was the description of the implementation of division tool based on Montessori method for division material in mathematics learning. The other results of this research were the description of the effect of the implementation of division tool based on Montessori method in the students learning result and students learning motivation. The students learning result showed a good result, the score average is 86, and the students learning motivation result showed a high result with the questionnaires score average 4.105 and score of observation was 81.24. Keyword: implementation, division tools based on Montessori method, division. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia yang telah diberikan. Sehingga, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Alat Peraga Pembagian Berbasis Metode Montessori pada Pembelajaran Matematika Materi Pembagian SD Kanisius Kenalan Magelang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terwujud seperti adanya sekarang ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan memberi dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S. Si., M. Pd. selaku Kaprodi PGSD. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S. S., M. Pd. selaku Wakaprodi PGSD. 4. Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak bimbingan dan dukungan dengan sabar dan bijaksana. 5. Maria Melani Ika Susanti, S. Pd., M. Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak bimbingan dan dukungan dengan sabar dan bijaksana.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. H. Suroto, A. MaPd. selaku Kepala SD Kanisius Kenalan Magelang yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di SD Kanisius Kenalan Magelang. 7. Vincentia Orisa Ratih Prastiwi, S. Pd selaku guru kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian di sekolah. 8. Fransiskus Xaverius Fri Harna selaku guru di SD Kanisius Kenalan Magelang yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian di sekolah. 9. Seluruh siswa kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang yang telah memberikan waktu kepada peneliti untuk bekerjasama selama penilitian berlangsung. 10. Orangtua saya, Elisabeth Purwanti, Heribertus Ponimin dan Santri Sidharta yang tanpa lelah memberikan doa, dukungan, bimbingan dan kasih sayang kepada saya. 11. Segenap keluarga saya yang selalu mendoakan, dan memberi dukungan pada saya. 12. Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2012, Sr. Nining Dwi Susilowati, Elisabeth Riris Kusumawati, Monica Nugraheni Sulistya, Regina Riskha Gustanti, Monica Putri Handayani, Susanna Nur Widyaningrum, Maria Nike, dan semuanya yang telah memberikan doa, motivasi, dan dukungan. Sebuah berkat yang indah bisa berjuang bersama kalian.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. Sahabat-sahabat saya yang selalu mendukung dan mendoakan dari jauh, Lendy Setadianar, Kinanti Ajeng Drastyana, dan Vonia Lucky. Mengenal kalian dan bersama kalian adalah salah satu anugerah yang indah. 14. Teman-teman guru SD Kanisius Gowongan yang memberikan doa dan dukungan. 15. Teman-teman OMK Seyegan yang memberi semangat dan dukungan. 16. Teman-teman PGSD Montessori Club; Mbak Mido, Susan, Bayu, Stefi, Mas Noi, Mbak Fetra, Mas Andre, Mbak Charla, Mbak Danik, Mas Bowo, Mbak Dina, Mba Rindi, Dani, Dea, Adi, Siska Estri, Tri, Angel, Aster, Siska, Sr. Ika, Pipit, Desty, Dewi, dan Oki. 17. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan, doa dan dukungan selama ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan bagi seluruh pihak yang membaca.. Yogyakarta, 01 Juni 2016 Penulis. Anastasia Putranti Sidharta. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............ vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xvii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1 B. Pembatasan Masalah ................................................................................... 7 C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7 D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8 E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. F. Asumsi Penelitian ........................................................................................ 9 G. Definisi Operasional .................................................................................. 10 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 11 A. Teori yang mendukung .............................................................................. 11 1. Teori Perkembangan Anak .................................................................. 11 2. Metode Montessori .............................................................................. 13 3. Alat Peraga Berbasis Metode Montessori............................................ 14 a. Pengertian Alat Peraga .................................................................. 14 b. Alat Peraga Montessori ................................................................. 15 c. Alat Peraga Pembagian Berbasis Metode Montessori ................... 17 4. Pembelajaran Matematika di Kelas ..................................................... 19 a. Hakikat Pembelajaran Matematika di Kelas ................................. 19 b. Materi Pembagian di Kelas II Sekolah Dasar ................................ 19 5. Hakikat Motivasi Belajar ..................................................................... 20 6. Hasil Belajar ........................................................................................ 23 B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 24 C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 28 A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 28 B. Rancangan Penelitian ............................................................................... 28 C. Setting Penelitian ...................................................................................... 30 1. Tempat Penelitian ............................................................................... 30 2. Subjek Penelitian ................................................................................ 30. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Waktu Penelitian ................................................................................ 30 D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 30 E. Instrumen Penelitian ................................................................................. 33 1. Instrumen Pembelajaran ..................................................................... 33 2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 34 F. Kredibilitas dan Transferabilitas .............................................................. 40 1. Kredibilitas (Credibility) .................................................................... 40 2. Transferabilitas (Transferability) ....................................................... 41 G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 42 1. Data Kuantitatif .................................................................................. 42 2. Data Kualitatif .................................................................................... 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 46 A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 46 1. Pelaksanaan Implementasi Alat Peraga Pembagian Berbasis Metode Montessori ............................................................................. 46 a. Pertemuan I .................................................................................. 46 b. Pertemuan II ................................................................................. 48 c. Pertemuan III ................................................................................ 51 d. Pertemuan IV ............................................................................... 53 2. Hasil Belajar Siswa ............................................................................ 54 3. Hasil Analisis Kemunculan Indikator Motivasi Belajar Siswa .......... 55 4. Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa .................................. 60 5. Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa ............................................ 61. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Hasil Wawancara Guru terkait Pengimplementasian Alat Peraga Pembagian Berbasis Metode Montessori ............................... 62 B. Pembahasan .............................................................................................. 63 1. Hasil Implementasi ............................................................................. 63 2. Dampak Pengimplementasian Alat Peraga Pembagian Berbasis Metode Montessori .............................................................. 64 a. Dampak bagi Hasil Belajar .......................................................... 64 b. Dampak bagi Motivasi Belajar Siswa .......................................... 65 BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 67 A. Kesimpulan .............................................................................................. 67 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 68 C. Saran ......................................................................................................... 68 DAFTAR REFERENSI ....................................................................................... 69 LAMPIRAN ......................................................................................................... 72 CURRICULUM VITAE .................................................................................... 231. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 3.1. Tahapan Penelitian Kualitatif menurut Bogdan ........................... 28. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3. 1. Hasil Validasi Ahli Instrumen Pembelajaran ............................... 34. Tabel 3. 2. Kisi-kisi Soal Tes ......................................................................... 34. Tabel 3. 3. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ..................................... 36. Tabel 3. 4. Hasil Validasi Angket Motivasi Belajar Siswa ........................... 36. Tabel 3. 5. Kisi-kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa ................... 37. Tabel 3. 6. Hasil Validasi Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa .......... 38. Tabel 3. 7. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru............................................ 38. Tabel 3. 8. Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru .................................. 39. Tabel 3. 9. Klasifikasi Hasil Validasi Ahli ..................................................... 43. Tabel 3. 10. Kriteria Penilaian Observasi dan Hasil Tes ................................. 43. Tabel 3. 11. Klasifikasi Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa ........................ 44. Tabel 4. 1. Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 54. Tabel 4. 2. Hasil Analisis Kemunculan Indikator Motivasi Belajar Siswa .... 56. Tabel 4. 3. Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa ............................ 60. Tabel 4. 4. Paparan Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa ........................ 61. Tabel 4. 5. Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa ...................................... 62. Tabel 4. 6. Garis Besar Wawancara ............................................................... 62. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Halaman Lampiran 1. RPP Pertemuan I ......................................................................... 73. Lampiran 2. RPP Pertemuan II ......................................................................... 83. Lampiran 3. RPP Pertemuan III ........................................................................ 94. Lampiran 4. RPP Pertemuan IV ..................................................................... 103. Lampiran 5. LKS Pertemuan I ........................................................................ 113. Lampiran 6. LKS Pertemuan II ...................................................................... 117. Lampiran 7. LKS Pertemuan III ..................................................................... 121. Lampiran 8. LKS Pertemuan IV ..................................................................... 124. Lampiran 9. Soal Tes ...................................................................................... 128. Lampiran 10 Angket Siswa ............................................................................. 130 Lampiran 11 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa ................................ 133 Lampiran 12 Lembar Validasi Ahli Instrumen Pembelajaran oleh Dosen ...... 137 Lampiran 13 Lembar Validasi Ahli Instrumen Pembelajaran oleh Kepala Sekolah ........................................................................... 142 Lampiran 14 Lembar Validasi Ahli Instrumen Pembelajaran oleh Guru ........ 147 Lampiran 15 Lembar Validasi Ahli Instrumen Pengumpulan Data oleh Dosen I ....................................................................................... 152 Lampiran 16 Lembar Validasi Ahli Instrumen Pengumpulan Data oleh Dosen II ...................................................................................... 157. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 17 Hasil Kerja Siswa Pertemuan I .................................................. 162 Lampiran 18 Hasil Kerja Siswa Pertemuan II ................................................. 165 Lampiran 19 Hasil Kerja Siswa Pertemuan III ................................................ 168 Lampiran 20 Hasil Kerja Siswa Pertemuan IV ................................................ 170 Lampiran 21 Angket Siswa yang telah diisi Siswa ......................................... 173 Lampiran 22 Soal Tes yang telah dikerjakan Siswa ........................................ 179 Lampiran 23 Lembar Observasi Pertemuan I .................................................. 183 Lampiran 24 Lembar Observasi Pertemuan II ................................................. 186 Lampiran 25 Lembar Observasi Pertemuan III ............................................... 189 Lampiran 26 Lembar Observasi Pertemuan IV ............................................... 192 Lampiran 27 Transkrip Video Pertemuan I ..................................................... 195 Lampiran 28 Transkrip Video Pertemuan II .................................................... 204 Lampiran 29 Transkrip Video Pertemuan III .................................................. 213 Lampiran 30 Transkrip Video Pertemuan IV .................................................. 220 Lampiran 31 Transkrip Wawancara Guru ....................................................... 226 Lampiran 32 Dokumentasi Foto Saat Penelitian ............................................. 228 Lampiran 33 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 229 Lampiran 34 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 230. xx.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional merupakan salah satu sektor pembangunan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Mendikbud, 2012:1). Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu tujuan Negara Indonesia yang tercantumkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Pendidikan yang baik merupakan sebuah awal yang baik bagi kemajuan sebuah bangsa. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, penyelenggaraan pendidikan hendaknya mewujudkan perkembangan kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa dan negara Indonesia (Mendikbud, 2012:2). Kualitas pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang terjadi di sekolah, baik dari sekolah dasar hingga menengah. Proses pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara guru dan siswa dalam memperoleh ilmu. Pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas siswa yang baik dari sisi hasil belajar maupun perkembangan sosial pribadi siswa. Susetyo (2012:24) mengatakan bahwa guru bertanggung jawab merencanakan aktivitas pembelajaran berdasarkan berbagai pertimbangan dari sisi siswa, dari segi materi ajar, kemampuan guru, maupun fasilitas yang ada.. 1.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Salah satu pembelajaran yang disampaikan pada siswa di sekolah adalah Matematika. Matematika merupakan pelajaran yang mengajarkan anak tentang kemampuan berhitung, baik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Pembagian adalah pengurangan berulang dan merupakan salah satu materi dalam pelajaran matematika yang dipelajari siswa dari SD hingga SMA. Siswa harus memahami konsep dari pembagian dari awal agar tidak mengalami kesulitan pada tahap berikutnya. Namun konsep pembagian masih bersifat abstrak sehingga sulit dipahami oleh siswa Suwarsono (dalam Jaeng, 2004:3) mengatakan bahwa pelajaran matematika sering dianggap oleh sebagian besar siswa sebagai pelajaran yang sulit dan masih banyak siswa memperoleh hasil belajar yang kurang memuaskan. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman konsepkonsep matematika. Penyebab lainnya, yaitu adanya keterbatasan alat peraga matematika yang digunakan guru dalam penyampaian materi pembelajaran. Penggunaan alat peraga merupakan alternatif yang dapat digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran pada siswa. Sudono (2010:5) mengatakan bahwa alat peraga adalah alat yang berfungsi untuk menerangkan suatu materi pelajaran tertentu dalam pembelajaran. Melalui alat peraga, siswa dapat membangun pengetahuan dari pengalaman mereka sendiri..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Hal berikut sesuai dengan tahap perkembangan anak usia 7-11 tahun yang berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini, proses pembelajaran membutuhkan alat peraga yang konkret dan didukung oleh metode yang tepat agar anak dapat mudah memahami materi yang disampaikan. Anak-anak dalam tahap ini telah mampu merumuskan dan menggunakan konsep dengan benar, namun masih kesulitan dalam berpikir secara abstrak. Konsep pembagian masih bersifat abstrak sehingga sulit dipahami oleh siswa yang berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Penyampaian materi pembagian memerlukan adanya alat peraga yang dapat membantu siswa memahami konsep pembagian. Salah satu metode pembelajaran yang dalam pelaksanaannya banyak menggunakan alat peraga adalah metode Montessori. Metode Montessori merupakan metode yang cocok digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep matematika. Hal tersebut berdasarkan dari beberapa penelitian yang relevan mengenai alat peraga pembagian berbasis metode Montessori. Penelitian tersebut diantaranya yaitu, penelitian pengembangan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori dan persepsi guru terhadap penggunaan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori dalam menyampaikan pembelajaran. Metode Montessori pertama kali dikembangkan oleh dr. Maria Montessori yang berasal dari Italia dengan menerapkannya di sekolah..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Alat peraga Montessori memiliki beberapa karakteristik, yaitu menarik, bergradasi, auto education atau merangsang siswa untuk mendidik diri sendiri, memiliki auto correction sebagai pengendali kesalahan dalam pemakaian dan kontekstual (Montessori, 2002:170). SD Kanisius Kenalan Magelang adalah sekolah yang berada di daerah kaki pegunungan Menoreh, sekolah ini merupakan sekolah bersubsidi dengan mayoritas siswa dari keluarga kurang mampu. Keadaan sekolah yang kurang mampu berdampak pada penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika masih sangat minim di SD Kanisius Kenalan Magelang. Hal tersebut diperoleh berdasarkan observasi pembelajaran di kelas dan wawancara yang dilakukan dengan guru. Guru berpendapat bahwa alat peraga matematika masih minim dan jarang digunakan. Guru juga berpendapat bahwa penggunaan alat peraga menyebabkan pembelajaran berlangsung lama. Penyampaian materi pembagian tanpa menggunakan alat peraga membuat siswa kesulitan memahami konsep dari pembagian, mengingat bahwa konsep pembagian masih bersifat abstrak. 70% siswa tidak paham akan konsep pembagian dan hanya menghafalkan hasilnya saja tanpa mengetahui proses dari pemerolehan hasil pembagian tersebut. Siswa kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang yang berjumlah 10 siswa memiliki hasil belajar matematika yang rendah, dengan rata-rata nilai 58.6. Nilai tersebut belum mencukupi KKM mata pelajaran matematika, yaitu 60..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, dalam proses pembelajaran di temukan adanya masalah lain selain kurangnya alat peraga dalam penyampaian pembelajaran. Guru cenderung menggunakan metode ceramah selama pembelajaran berlangsung. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang mengeluh saat diminta untuk mengerjakan tugas dan beberapa siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan sampai selesai. Hal tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru kelas II yang mengatakan bahwa siswa kurang antusias, sering merasa bosan dan cenderung tidak selesai dalam mengerjakan tugas serta kurang memperhatikan guru saat pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ditemukan bahwa motivasi siswa rendah dalam mengikuti pembelajaran. Motivasi yang rendah terlihat dari rendahnya kemunculan indikator motivasi belajar. Observasi yang dilakukan berdasarkan pada indikator motivasi belajar menurut Uno (2008:23), yaitu: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam melakukan aktivitas belajar; (2) adanya dorongan dalam belajar; (3) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (4) adanya lingkungan belajar yang kondusif. Berdasarkan permasalahan di atas, penggunaan alat peraga berbasis Montessori dapat dijadikan alternatif untuk membantu siswa paham akan pembelajaran matematika materi pembagian. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga yang menarik dapat membuat siswa tidak cepat.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. bosan dan tertarik akan pembelajaran. Alat peraga juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian pengembangan sebelumnya, yaitu penelitian pengembangan alat peraga pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori. Selain dari permasalahan yang ada di sekolah, peneliti berinisiatif untuk mengimplementasikan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori yang telah dikembangkan ke dalam pembelajaran dengan skala kelas. Hal tersebut dikarenakan, alat peraga berbasis. metode. Montessori. yang. telah. dikembangkan. tersebut. sebelumnya masih diterapkan untuk individu dan belum diterapkan ke dalam pembelajaran berskala kelas. Alat peraga pembagian berbasis metode Montessori tersebut merupakan alat peraga yang terbuat dari kayu berupa papan pembagian dan dilengkapi dengan papan balok kecil warna-warni. Alat peraga juga memenuhi karakteristik alat peraga Montessori yang telah disampaikan di atas. Alat peraga tersebut peneliti implementasikan dalam pembelajaran berskala kelas, yakni di kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang. Penelitian yang dilakukan berjudul “Implementasi Alat Peraga Pembagian Berbasis Metode Montessori pada Pembelajaran Matematika Materi Pembagian Kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang”..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. B. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada implementasi alat peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran matematika materi pembagian kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang. Penelitian ini berfokus pada Standar Kompetensi 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka dengan Kompetensi Dasar 3.2 Melakukan pembagian bilangan dua angka. Hasil belajar hanya terbatas pada hasil tes siswa pada akhir pembelajaran. Motivasi belajar siswa yang dibahas pada penelitian ini dibatasi pada indikator motivasi belajar menurut Uno (2008:23), yaitu: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam melakukan aktivitas belajar, (2) adanya dorongan dalam belajar; (3) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (4). adanya lingkungan. belajar yang kondusif.. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana implementasi alat peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran matematika materi pembagian di kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang? 2. Bagaimana dampak pengimplementasian alat peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran matematika materi pembagian di kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang ditinjau dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa?.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan pengimplementasian alat peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran matematika materi pembagian di kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang. 2. Mendeskripsikan dampak pengimplementasian alat peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran matematika materi pembagian di kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang ditinjau dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa.. E. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Hasil penelitian dapat menambah wawasan dalam bidang pendidikan mengenai alat peraga berbasis metode Montessori, yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkannya sebagai upaya memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. 2. Praktis a. Bagi Siswa Penelitian ini dapat membantu siswa kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang untuk meningkatkan pemahaman konsep pembagian melalui alat peraga pembagian berbasis metode Montessori..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. b. Bagi Guru Guru mendapatkan informasi dan memperoleh pengalaman tentang alat peraga berbasis metode Montessori. Guru juga mengetahui alat peraga. yang dapat. digunakan untuk penyampaian materi. pembagian pada siswa. c. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan alatalat peraga matematika yang baik untuk membantu siswa dalam pembelajaran. sebagai. upaya. untuk. meningkatkan. kualitas. pembelajaran. d. Bagi Peneliti Penelitian ini memberikan pengalaman yang berharga bagi peneliti, peneliti dapat mengenal lingkungan baru, membantu siswa di daerah yang membutuhkan, dan mengimplementasikan alat peraga berbasis metode Montessori di sekolah.. F. Asumsi Penelitian Asumsi penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Proses implementasi alat peraga pembagian berbasis metode Montessori berjalan dengan baik. 2. Implementasi alat peraga pembagian berbasis metode Montessori berdampak positif pada hasil belajar dan motivasi belajar siswa..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. G. Definisi Operasional 1. Alat peraga adalah alat yang berfungsi menerangkan suatu materi pelajaran tertentu dalam pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. 2. Alat peraga berbasis metode Montessori adalah alat peraga yang dibuat berdasarkan karakteristik alat peraga Montessori, yaitu menarik, bergradasi, auto education, auto correction dan kontekstual. 3. Alat peraga pembagian berbasis metode Montessori adalah alat peraga yang dibuat berdasarkan karakteristik alat peraga Montessori yang digunakan untuk membantu penyampaian konsep atau materi pembagian. 4. Pelajaran Matematika adalah suatu pelajaran yang mengajarkan anak tentang. kemampuan. berhitung. dan. dapat. mengembangkan. kemampuan berpikir siswa. 5. Pembagian merupakan pengurangan berulang dengan bilangan yang sama. 6. Motivasi belajar siswa adalah adalah segala sesuatu yang mendorong siswa untuk belajar. 7. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Teori yang mendukung 1. Teori Perkembangan Anak Jean Piaget adalah seorang ahli psikologi yang sangat terkenal dengan teori konstruktivisme (Suparno, 2001:5). Piaget mengungkapkan bahwa dalam perkembangan kognitif anak, terdapat empat tahap perkembangan. Tahap tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut. a. Tahap Sensorimotor (Umur 0-2 tahun) Tahap ini merupakan tahapan awal perkembangan kognitif pada anak. Pada tahap ini, anak memperoleh pengetahuan melalui interaksinya dengan orang lain dan dari benda yang ada di sekitarnya. Selama tahap ini, anak menjajaki dunia mereka dengan menggunakan indera dan kemampuan motorik yang dimiliki (Slavin, 2011:45). b. Tahap Praoperasional (umur 3-7 tahun) Pada tahapan ini anak sudah mulai menggunakan simbol untuk menggambarkan sebuah objek maupun peristiwa. Simbol yang digunakan berupa kata-kata dan gambaran. Pada tahap ini, konsep dan bahasa anak berkembang secara luar biasa (Slavin, 2011:46). Anak juga mulai menyukai kegiatan menggambar dan mulai berbicara. Saat mengalami tahapan ini, anak memiliki sifat egosentris dalam pemikiran. 11.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. mereka, yaitu percaya bahwa semua orang melihat dunia ini seperti apa yang ia lihat (Slavin, 2011:49). c. Tahap Operasional Konkret (umur 7-11 tahun) Anak yang berada pada tahap ini sudah mulai berpikir secara logis. Anak yang berkembang dengan sistem berpikir logis dapat menggunakan pikirannya untuk memecahkan masalah-masalah konkret (Suparno, 2001:69). Anak memang sudah berpikir secara logis, namun masih memiliki keterbatasan pada hal bersifat konkret yaitu kesulitan dalam bepikir secara abstrak. d. Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas) Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis. Anak dapat memecahkan masalah melalui penggunaan eksperimentasi sistematik (Slavin, 2011:45). Selain itu, anak juga telah mampu menyimpulkan pengalaman yang diperolehnya. Berdasarkan teori perkembangan Piaget, siswa SD berada pada rentang 7-11 tahun, sehingga berada pada tahap operasional konkret. Anak senang menggunakan objek-objek untuk belajar, yang merupakan dasar dari tahapan operasional konkret. Anak sudah mulai dapat berpikir logis, namun masih memiliki kesulitan dalam bepikir secara abstrak. Oleh karena itu, proses pembelajaran diharapkan mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar melalui benda-benda konkret. Penggunaan bendabenda konkret dapat membantu siswa membentuk konsep, melihat.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. hubungan dan memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan pada tahap perkembangannya (Slavin, 2011:50). 2. Metode Montessori Metode Montessori merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Maria Montessori (1870-1952) dengan konsep belajar sambil bermain (Holt, 2008:xi). Maria Montessori adalah seorang dokter wanita di Italia yang mendirikan Casa dei Bambini atau Children’s House. Casa dei Bambini merupakan sekolah untuk anak-anak dari lingkungan pinggiran di Roma. Montessori menemukan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak melalui observasi yang ia lakukan selama ia mengajar di Casa dei Bambini. Montessori menciptakan lingkungan belajar yang dipersiapkan. Lingkungan yang dipersiapkan dapat mengembangkan kepribadian, pengetahuan, dan kemandiriannya semaksimal mungkin. Anak-anak dalam kelas Montessori, bebas memilih apa yang akan mereka kerjakan, anak juga dapat bekerja dalam kelompok berbeda usia yang memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan bebas dan lepas. Montessori mengungkapkan bahwa anak berhasil bukan karena diajarkan oleh guru melainkan oleh pengalaman mereka sendiri (Magini, 2013:55). Montessori melihat kemandirian sebagai unsur penting dalam pembelajaran. Montessori berpendapat bahwa pendidikan semestinya membantu anak untuk melakukan sendiri segala sesuatu yang berguna untuk kelangsungan hidupnya. Melalui pendidikan juga, anak diharapkan.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. menjadi individu yang dapat mengembangkan begitu banyak kemampuan untuk masa depannya.. 3. Alat Peraga Berbasis Metode Montessori a. Pengertian Alat Peraga Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan alat sebagai benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, sedangkan peraga adalah alat media pengajaran untuk memperagakan suatu pengajaran (KBBI, 2005). Selain itu, Sudono (2010:5) mengungkapkan bahwa alat peraga merupakan alat yang berfungsi untuk menerangkan materi pelajaran tertentu dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut diperkuat oleh Anitah (2010:10) yang berpendapat bahwa alat peraga sebaiknya digunakan apabila alat peraga tersebut mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut fungsinya, Munadi (dalam Metasari, 2014:11) mengatakan bahwa fungsi utama alat peraga adalah menjadi sumber belajar yang akan menuntun siswa mencapai konsep pembelajaran hingga sampai pada tujuan pembelajaran dengan batasanbatasan tertentu. Melalui alat peraga, hal-hal yang bersifat abstrak dapat disajikan dengan alat peraga yang konkret sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa alat peraga merupakan alat yang digunakan untuk menerangkan materi.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. pelajaran. tertentu. dalam. pembelajaran. guna. mencapai. tujuan. pembelajaran. b. Alat Peraga Montessori Alat peraga Montessori merupakan alat peraga yang digunakan untuk mengajar anak dengan rancangan yang sederhana, indah, dan memungkinkan. mereka. untuk. menggali. pengetahuan,. merepresentasikan konsep dan juga mengkoreksi kesalahannya sendiri (Lillard, 2011:11). Alat peraga yang didesain Montessori disebut sebagai alat peraga didaktis yang memiliki unsur pengendali kesalahan (Magini, 2013:54). Lillard (2011:137) mengatakan bahwa alat peraga matematika Montessori tidak dirancang untuk mengajar matematika tetapi untuk mengembangkan kemampuan berpikir matematika, meliputi: memahami perintah, mengurutkan, mengabstraksikan, dan kemampuan. untuk. mengkonstruksikan. pengetahuan-pengetahuan. menjadi suatu konsep baru. Alat peraga Montessori hendaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Montessori, 2002:173-179): 1) Secara spontan menarik perhatian anak. Alat peraga dalam pembelajaran hendaknya memiliki keindahan baik dari segi warna dan kecerahannya. Alat-alat peraga Montessori dirancang dengan warna yang terang dan lembut. Alatalat peraga dibuat semenarik mungkin untuk membangkitkan keinginan anak untuk menyentuh, meraba, dan menggunakan alat tersebut ketika belajar. Landasan tersebut merupakan dasar yang.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. digunakan Montessori untuk menciptakan alat peraga sensorial yang mengarahkan pada pengaktifan dan pemekaan seluruh indera manusia (Montessori, 2002:174). 2) Mengandung gradasi rangsangan yang rasional Penekanan. gradasi. dalam. pembelajaran. Montessori. didasarkan pada rasional anak. Rasional anak terbentuk secara bertahap ketika anak bekerja dengan alat peraga. Gradasi dibedakan menjadi dua yakni gradasi umur dan gradasi rangsangan rasional. 3) Auto-correction Alat peraga Montessori memiliki pengendali kesalahan (auto-correction). Pengendali kesalahan dapat menunjukkan sendiri setiap kesalahan sehingga anak menyadari apabila telah melakukan kekeliruan. Tanpa ada orang lain yang mengkoreksi, alat peraga sudah mampu menjawab letak kesalahan anak (Magini, 2013:5455). 4) Auto-education Alat peraga Montessori dirancang untuk memungkinkan anak. melakukan. pendidikan. diri.. Anak. membawa. dan. mempergunakan alat peraga sendiri, sehingga mampu menyerap pemahaman yang ia peroleh sendiri tanpa diberitahu orang lain. Campur tangan pendidik pun semakin diminimalisir, pendidik lebih.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. berperan sebagai pengamat yang memberikan arahan pada anak ketika belajar. 5) Kontekstual Lillard (2005:32) mengungkapkan bahwa salah satu prinsip pembelajaran Montessori adalah belajar sesuai dengam konteks. Konteks dalam hal ini diartikan sebagai lingkungan sekitar. Pembuatan alat peraga oleh Montessori menggunakan bahan yang didapat dari lingkungan sekitar. Ciri kontekstual pada alat perga Montessori ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan. Pengembangan tersebut didasari oleh Montessori sendiri. yang. memanfaatkan. lingkungan. sebagai. konteks. pembelajaran tanpa batas. Berdasarkan kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga berbasis metode Montessori adalah alat peraga yang dirancang untuk. mengajar. anak. yang dibuat. berdasarkan. karakteristik alat peraga Montessori, yaitu menarik, bergradasi, auto education, auto correction dan kontekstual. c. Alat Peraga Pembagian Berbasis Metode Montessori Alat peraga pembagian berbasis metode Montessori adalah alat peraga yang dibuat berdasarkan karakteristik alat peraga Montessori yang digunakan untuk membantu penyampaian konsep atau materi pembagian. Alat peraga pembagian berbasis metode Montessori yang.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. digunakan di dalam penelitian ini adalah alat peraga yang telah dikembangkan sebelumnya. Pengembangan alat peraga disesuaikan dengan kebutuhan alat, Standar Kompetensi, dan Kompetensi Dasar di kelas II. Alat peraga pembagian ini diadopsi dari alat peraga stamp games. Alat peraga yang telah dikembangkan terdiri dari (1) kotak balok, (2) papan pembagian, (3) kartu soal, (4) balok satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan, (5) pion, dan (6) album penggunaan alat peraga. Alat peraga dibuat berdasarkan dari karakeristik alat peraga Montessori, yaitu: 1) Menarik, terlihat dari warna alat peraga yang memiliki warnawarna yang cerah. 2) Bergradasi, terlihat dari bentuk alat peraga yang berupa balok dengan papan yang berlubang sehingga mampu merangsang dan melatih sensorial anak. 3) Auto-education, alat dapat membantu siswa memahami sendiri konsep yang ia temukan melalui alat peraga tanpa bantuan orang lain. 4) Auto-correction, alat memiliki pengendali kesalahan berupa jawaban di balik kartu soal, dan kesesuaian letak balok dengan pion dan lubang pada papan pembagian. 5) Kontekstual, alat terbuat dari bahan yang terdapat di lingkungan sekitar, yaitu kayu..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 4. Pembelajaran Matematika di Kelas a. Hakikat Pembelajaran Matematika di Kelas Matematika merupakan suatu ilmu umum yang mendasari perkembangan teknologi, disiplin ilmu, dan mampu meningkatkan kemampuan pikir manusia (KTSP, 2006:153). Selain itu, Hudojo (2001:45) juga mengatakan bahwa matematika merupakan suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Oleh karena itu, matematika hendaknya diberikan kepada peserta didik karena diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran matematika diberikan kepada siswa untuk membekali siswa agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir secara logis, analisis, sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain (Rahayu, 2014:19). Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pelajaran matematika adalah suatu pelajaran yang mengajarkan anak tentang. kemampuan. berhitung. dan. dapat. mengembangkan. kemampuan berpikir siswa. b. Materi Pembagian di Kelas II Sekolah Dasar Pembagian merupakan pengurangan berulang dengan bilangan yang sama (Buchori, 2008:155). Materi pembagian dalam penelitian ini berdasarkan pada Standar Kompetensi 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka dan Kompetensi Dasar 3.2 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan dua angka dan pembagian bilangan dua angka. Materi pembagian bilangan dua angka.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. di kelas II terdiri dari: 1) pembagian sebagai pengurangan berulang dan 2) pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka. Berikut contoh materi pembagian yang diajarkan pada kelas II SD. 1) Pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka menggunakan cara pengurangan berulang bersusun ke samping 21:7 = 21-7-7-7 = 0, pengurangan 7 sebanyak 3 kali. Jadi, 21:7= 3. 2) Pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka menggunakan cara pengurangan berulang bersusun ke bawah. 9:3 =. Materi soal pembagian di kelas II juga disajikan dalam bentuk soal cerita. Soal cerita yang disajikan biasanya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.. 5. Hakikat Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang berarti kekuatan yang ada pada diri, yang menyebabkan seseorang bertindak atau berbuat (Uno, 2008:3). Woodwort (dalam Sanjaya, 2009:148) mengatakan bahwa suatu motif adalah sesuatu yang dapat membuat individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Selain itu, Siregar dan Nara (2011:51).

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. mengungkapkan bahwa motivasi belajar merupakan penggerak psikis dari dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar serta menjamin kelangsungan belajar demi mencapai tujuan. Berdasarkan pendapatpendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Uno (2008:4) membagi motif menjadi dua menurut sumbernya, yaitu: a) Motif intrinsik, motif yang timbul tanpa memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yakni sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. b) Motif ekstrinsik, motif yang timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan. Seseorang dapat dikatakan termotivasi, apabila seseorang tersebut memiliki daya dorong dari dalam dirinya. Daya dorong tersebut dapat bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Uno (2008:23) mengatakan terdapat faktor intrinsik dan ekstrinsik yang dapat memicu timbulnya motivasi dalam belajar. Faktor intrinsik dapat berupa hasrat atau keinginan berhasil, dorongan kebutuhan belajar, dan harapan akan cita-cita yang dimiliki. Faktor intrinsik berasal dari dalam diri siswa sendiri, sesuai dengan kebutuhan siswa. Faktor ekstrinsik yang dapat mendorong adanya motivasi, antara lain: adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Faktor ekstrinsik berasal dari luar diri.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. siswa, misal dari kegiatan-kegiatan selama pembelajaran, dan suasana belajar di kelas. Berdasarkan faktor pendorong motivasi di atas, Uno (2008:23) menyimpulkan bahwa terdapat beberapa indikator akan adanya motivasi belajar siswa saat pembelajaran, yaitu sebagai berikut. a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam melakukan aktivitas belajar, ditandai dengan siswa menyelesaikan tugas dengan baik, siswa bertanya apabila mengalami kesulitan saat pembelajaran berlangsung, siswa berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. b) Adanya dorongan dalam belajar, ditandai dengan siswa terlihat semangat dalam mengikuti pembelajaran, siswa bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas. dan. siswa tidak mengeluh dalam. mengerjakan tugas. c) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, ditandai dengan siswa terlihat antusias saat mengikuti pembelajaran, siswa berperan serta aktif dalam kegiatan kerjasama kelompok, dan siswa dengan senang membantu teman lain yang kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal. d) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, ditandai dengan siswa tidak mengganggu teman lain ketika mengikuti pembelajaran, siswa tidak gaduh ketika mengikuti pembelajaran, dan siswa mendengarkan ketika teman yang lainnya mengungkapkan pendapat di kelas..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 6. Hasil Belajar Belajar merupakan proses perubahan perilaku seseorang setelah mempelajari suatu objek, misalnya berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu (Uno, 2008:25). Sudjana (dalam Nurcholis, 2013:1) mengartikan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya. Driscoll (dalam Uno, 2008:16) mengungkapkan dua hal, yaitu (1) belajar adalah suatu perubahan yang menetap dalam kinerja seseorang, dan (2) hasil belajar yang muncul dari diri siswa adalah akibat atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang telah mengalami proses belajar dapat ditandai dengan perubahan perilaku sebagai kriteria keberhasilan belajar pada diri seseorang yang belajar. Mustamin (dalam Nurcholis, 2013:1) mengatakan bahwa hasil belajar siswa dapat diketahui dengan melakukan tes, yaitu mengukur dan menilai dalam hal ini adalah menilai hasil kinerja siswa. Guru dapat mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran yang diajarkan melalui pengukuran hasil kerja siswa. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. B. Penelitian yang Relevan Rahayu. (2014). melakukan. penelitian. dengan. tujuan. untuk. mengembangkan alat peraga pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga yang dikembangkan memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan ciri alat peraga Montessori, alat peraga yang dikembangkan berkualitas baik dengan skor rata-rata validitas 3.47, dan alat peraga juga meningkatkan hasil belajar siswa dengan kenaikan 78.06%. Penelitian pengembangan ini memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan. Alat peraga pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori yang dikembangkan merupakan alat peraga yang diimplementasikan dalam penelitian yang peneliti lakukan. Selain itu, penelitian ini juga melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori. Metasari (2014) melakukan penelitian mengenai persepsi guru dan siswa terhadap alat peraga pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori. Penelitian tersebut merupakan penelitian dengan metode kualitatif. Tujuan dari penelitian tersebut adalah mengetahui persepsi guru dan siswa terhadap alat peraga pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori. Hasil penelitian tersebut adalah kesimpulan bahwa alat peraga memberikan pengalaman yang positif, yaitu membuat siswa aktif dan membantu dalam memahami konsep pembagian karena memperoleh gambaran yang konkret. Penelitian kualitatif oleh Metasari ini merupakan lanjutan dari penelitian pengembangan oleh Rahayu, karena menggunakan.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. alat peraga yang sama. Penelitian Metasari relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan karena memakai alat peraga pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori yang sama dan membahas tentang pembagian di kelas II. Arjanggi (2012) melakukan penelitian mengenai peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui penerapan metode demonstrasi berbantuan alat peraga bangun ruang pada pembelajaran matematika. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk mengkaji peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa setelah penerapan metode demonstrasi berbantuan alat peraga bangun ruang pada pembelajaran matematika kelas VI. Hasil dari penelitian ini yaitu kesimpulan bahwa penerapan metode demonstrasi berbantuan alat peraga bangun ruang pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi sebesar 25%, dan hasil belajar siswa sebesar 26%. Penelitian ini memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan karena penelitian menggunakan alat peraga dan melihat hasil setelah penggunaan alat peraga dari segi motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa.. C. Kerangka Berpikir Rata-rata usia Sekolah Dasar (SD) adalah 7-12 tahun. Pada usia tersebut, anak berada pada tahap operasional konkret, berdasarkan pada teori perkembangan oleh Piaget. Pada tahapan ini anak sudah dapat berpikir logis dan menggunakan pikirannya untuk memecahkan masalah-masalah konkret.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. namun masih memiliki keterbatasan dan belum bisa bepikir secara abstrak. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada siswa SD. Matematika bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara logis pada siswa. Pembelajaran matematika pada pelaksanaannya membutuhkan alat peraga untuk memberikan gambaran nyata atau konkret pada siswa. Penggunaan alat peraga dapat memudahkan siswa untuk memahami konsep matematika karena sesuai dengan kebutuhan siswa yang berada pada tahap operasional konkret. Siswa yang berada pada tahapan ini memerlukan benda ataupun hal yang bersifat konkret untuk membantu mereka dalam memahami konsep yang bersifat abstrak. Pembagian bilangan dua angka adalah salah satu materi pelajaran matematika yang mulai diajarkan pada kelas II. Pembagian seringkali dianggap sebagai salah satu materi yang paling sulit dimengerti oleh siswa dan pengajarannya jarang menggunakan alat peraga. Banyak siswa yang memiliki hasil belajar yang kurang dalam pembagian, karena kurangnya keterampilan siswa dalam operasi hitung pembagian. Salah satu metode pembelajaran yang banyak menggunakan alat peraga adalah metode Montessori. Alat peraga pembagian berbasis metode Montessori cocok digunakan oleh guru untuk membantu siswa memahami konsep pembagian sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Melalui alat peraga berbasis metode Montessori, siswa dapat menemukan sendiri konsep pembagian dan apabila ada kesalahan, siswa dapat mengkoreksi sendiri kesalahan yang dilakukannya. Alat peraga berbasis.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. metode Montessori dibuat sesuai dengan karakteristik alat peraga Montessori, yaitu menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction,dan kontekstual. Penggunaan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori membuat siswa menjadi tertarik dan termotivasi untuk belajar matematika. Motivasi belajar siswa dapat terlihat oleh adanya kemunculan-kemunculan indikatorindikator motivasi belajar menurut Uno (2008:23), yaitu: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam melakukan aktivitas belajar; (2) adanya dorongan dalam belajar; (3) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (4) adanya lingkungan belajar yang kondusif, pada saat pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori. Berdasarkan. alasan. di. atas,. peneliti. berinisiatif. untuk. mengimplementasikan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran matematika materi pembagian di kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang. Alat peraga yang diimplementasikan diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam menyampaikan serta memahami konsep matematika. Peneliti juga ingin melihat dampak dari pengimplementasian alat peraga dari segi hasil belajar dan motivasi belajar siswa..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia (Sukmadinata, 2011:72). Penelitian deskriptif yang dilakukan mengacu pada penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis suatu fenomena.. B. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang ke dalam tiga tahapan. Rancangan penelitian ini berdasarkan pada rancangan penelitian yang dikemukakan oleh Bogdan (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008:84-92). Tiga tahapan penelitian dapat dilihat pada bagan berikut. Bagan 3.1 Tahapan penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen Pralapangan. Pekerjaan Lapangan. Analisis Data. Tahapan yang pertama yaitu, tahapan pralapangan. Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan, diantaranya yaitu menyusun rancangan penelitian,. memilih. lokasi. penelitian,. 28. mengurus. perijinan.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. penelitian, menilai keadaan lapangan, dan menyusun instrumen penelitian serta melakukan validasi instrumen penelitian. Validasi instrumen penelitian oleh ahli dilakukan guna mengetahui kelayakan dari instrumen yang telah disusun sebelum digunakan di lapangan. Instrumen penelitian divalidasi oleh ahli, yaitu tiga dosen dari Universitas Sanata Dharma, satu Kepala Sekolah, dan. satu. guru. kelas.. Kegiatan-kegiatan. tersebut. dilakukan. untuk. mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan agar penelitian dapat berjalan dengan lancar. Tahap penelitian yang kedua adalah tahapan pekerjaan lapangan. Pada tahapan ini, peneliti melakukan implementasi pembelajaran menggunakan alat peraga pembagian di kelas. Implementasi dilakukan dalam empat kali pertemuan dengan materi pembagian. Saat pembelajaran berlangsung, peneliti mengumpulkan data dengan merekam kegiatan pembelajaran serta melakukan observasi. Peneliti juga memberikan angket kepada siswa dan melakukan wawancara kepada guru. Hal tersebut dilakukan untuk melengkapi dan memperdalam data yang diperoleh tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Tahap penelitian yang ketiga adalah analisis data. Data-data yang telah diambil dianalisis sesuai dengan jenis data. Analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik hasil dan bahan yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman serta kemampuan menyajikan apa yang telah ditemukan (Bogdan dan Biklen dalam Gunawan, 2013:210). Pada tahap ini peneliti mengolah data-data yang telah dikumpulkan dan menganalisis data-data tersebut hingga menghasilkan kesimpulan..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. C. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan di SD Kanisius Kenalan Magelang yang beralamatkan di jalan Jagalan-Suroloyo KM. 4, Wonolelo, Kenalan, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian dari penelitian ini adalah siswa kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang tahun pelajaran 2015/2016. Kelas II berjumlah 10 orang siswa dengan rincian sebanyak 7 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. 3. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dan berlangsung selama 3 bulan, yaitu pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Februari 2016.. D. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan guna memperoleh data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik pengumpulan data kuantitatif yang digunakan adalah:.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. 1. Tes Teknik pengumpulan data melalui lembar soal tes dilakukan dengan membagikan soal tes pada akhir pertemuan terakhir. Tes dimaksudkan untuk melihat kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran. 2. Pengisian Angket Arifin (2011:228) menyatakan bahwa angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk mendapatkan informasi dari responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden (Noor, 2011:139). Angket yang digunakan adalah angket motivasi berbentuk jawaban tertutup dengan berbagai alternatif jawaban. Penyusunan angket didasarkan pada indikator-indikator motivasi menurut Uno (2008:23). Angket dalam penelitian ini menggunakan teknik pengukuran skala Likert. Skala Likert merupakan teknik mengukur sikap dimana subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing pernyataan (Noor, 2011:128). Skala Likert terdiri dari sejumlah pernyataan positif dan negatif mengenai suatu objek sikap (Darmadi, 2014:81). Angket motivasi diisi oleh siswa pada setelah pertemuan akhir..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. 3. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis, logis, objektif, dan rasional (Arifin, 2011:231). Pada penelitian ini, observasi yang dilakukan merupakan observasi secara langsung yang dilakukan selama pembelajaran. Pengamat dari observasi yang dilakukan memiliki peran sebagai pengamat partisipan. Pengamat partisipan ikut berada di tengah keberadaan subyek penelitian tetapi bukan bagian dari subyek (Sedarmayanti, 2011:76). Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Instrumen observasi dibuat berdasarkan indikator-indikator motivasi oleh Uno (2008:23). Data kuantitatif. yang. diperoleh. melalui. observasi. didapatkan. dari. penghitungan skor observasi yang diisi oleh pengamat. Teknik pengumpulan data kualitatif yang digunakan adalah: 1. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data seperti; video pembelajaran, foto-foto kegiatan pembelajaran, dan rekaman wawancara dengan guru. 2. Wawancara Arifin (2011:233) menyatakan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanyajawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan responden.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung, merekonstruksi kejadian dan pengalaman yang telah lalu dan memproyeksikan suatu kemungkinan yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang serta untuk mempengaruhi situasi atau orang tertentu (Arifin, 2011:233). Wawancara dilakukan kepada guru kelas kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang. 3. Observasi Data kualitatif dari observasi yang telah dilakukan diperoleh dari penjabaran keterangan yang diisi oleh pengamat pada lembar observasi.. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Instrumen Pembelajaran Penelitian yang dilakukan menggunakan instrumen pembelajaran yang. digunakan. pada. saat. implementasi. dilakukan.. Instrumen. pembelajaran tersebut adalah perangkat pembelajaran berupa alat peraga berbasis. metode. Montessori,. empat. buah. Rencana. Pelaksanaan. Pembelajaran (RPP), empat buah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi tentang soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari siswa serta soal tes. Instrumen pembelajaran sebelum digunakan telah melalui proses validasi oleh para ahli, yaitu dosen matematika, kepala sekolah, dan juga guru kelas. Hasil validasi instrumen pembelajaran adalah sebagai berikut..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. Tabel 3.1 Hasil validasi ahli instrumen pembelajaran No.. 1 2 3. Instrumen Penelitian. Validator. RPP LKS Soal Evaluasi. Dosen. Guru. Kepala Sekolah. 3.53 4 3.6. 2.8 3.42 3.2. 3.23 3.28 3.2. Rata- rata. 3.33 3.56 3.33. Kategori. Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak. Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil validasi dari ketiga instrumen termasuk dalam kategori sangat layak. Penafsiran hasil instrumen mengikuti aturan pemberian skor beserta klasifikasi hasil penilaian oleh Widoyoko (2014:144). 2.. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut. a.. Lembar soal tes. Lembar soal tes yang digunakan merupakan instrumen pembelajaran sekaligus instrumen pengumpulan data. Kisi-kisi soal tes yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Kisi-kisi soal tes No.. Kompetensi Dasar. 1. 3.2.1 3.2 Melakukan Melakukan pembagian pembagian bilangan dua bilangan dua angka dengan angka bilangan satu angka 3.2.2 Melakukan pembagian. 2. Indikator. Soal. Kunci Jawaban  10  25  6  8  10.     . 40 : 4 = 50 : 2 = 42 : 7 = 72 : 9 = 80 : 8 =. . Fika membeli 9 tangkai bunga  untuk menghias ruangan. Bunga-bunga tersebut akan ia. 9. No. Soal 6, 7, 8, 9, 10. 1, 2, 3, 4, 5.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dari soal cerita. masukkan pada sebuah vas bunga di ruang tamu. Berapa banyak bunga dalam vas?. . Pak Budi mempunyai 7 burung dan 7 sangkar. Setiap burung akan dimasukkan dalam sangkar. Berapa jumlah burung dalam setiap sangkar?. . 1. . 5.  Nenek memiliki 15 manggis. Seluruh manggis itu dibagikan kepada 3 orang cucunya. Setiap anak mendapat bagian yang sama. Berapa banyak  manggis yang diterima setiap anak?. . Endro memiliki 45 kelereng. Kelereng itu akan ia bagikan kepada 5 anak. Setiap anak mendapat kelereng yang sama. Berapa banyak keleremg yang diterima setiap anak?. . Ada 28 siswa mengikuti lomba cerdas cermat. Cerdas cermat adalah lomba beregu. Setiap regu terdiri dari 4 siswa. Berapa regu yang mengikuti lomba cerdas cermat?. 9.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Lembar soal tes digunakan untuk melihat hasil belajar atau mengukur kemampuan siswa pada akhir pembelajaran menggunakan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori. b. Angket Angket yang dibuat bertujuan untuk mengetahui pernyataan siswa berkaitan dengan motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran. Kisi-kisi angket motivasi yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa No. 1 2 3 4. Indikator. No. Aitem Positif Negatif Adanya hasrat dan keinginan berhasil 1,2,3,4 5 dalam melakukan aktivitas belajar Adanya dorongan dalam belajar 6,7,8,9 Adanya kegiatan yang menarik dalam 11,12,13 belajar ,14 Adanya lingkungan belajar yang 16,17,18 kondusif ,19. Jumlah 5. 10 15. 5 5. 20. 5. Pernyataan dalam tersusun dengan jumlah total sebanyak 20 pernyataan berupa pertanyaan positif dan negatif. Angket yang digunakan, sebelumnya telah divalidasi oleh para ahli dengan rincian berikut. Tabel 3.4 Hasil validasi angket motivasi belajar siswa No.. 1. Instrumen Penelitian Angket. Validator Dosen I. Dosen II. 4. 2.8. Rata- rata 3.4. Kategori Sangat Layak. Hasil validasi para ahli menunjukkan bahwa angket sangat layak untuk digunakan..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. c. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan peneliti untuk membantu peneliti untuk melihat motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori. Berikut adalah kisi-kisi lembar pengamatan motivasi yang digunakan. Tabel 3.5 Kisi-kisi lembar observasi motivasi belajar siswa No. Indikator Deskripsi 1 Adanya 1. Siswa mengerjakan soal dengan hasrat dan sungguh-sungguh keinginan 2. Siswa bertanya apabila mengalami berhasil kesulitan saat mengerjakan soal dalam maupun saat pembelajaran melakukan berlangsung aktivitas 3. Siswa berkonsentrasi dalam mengikuti belajar pembelajaran 2 Adanya a. Siswa terlihat semangat dalam dorongan mengikuti pembelajaran dalam belajar b. Siswa bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas c. Siswa tidak mengeluh dalam mengerjakan tugas 3 Adanya a. Siswa terlihat antusias saat mengikuti kegiatan pembelajaran yang b. Siswa berperan serta aktif dalam menarik kegiatan kerjasama kelompok dalam belajar c. Siswa dengan senang membantu teman lain yang kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal 4 Adanya a. Siswa tidak mengganggu teman lain lingkungan ketika mengikuti pembelajaran belajar yang b. Siswa tidak gaduh ketika mengikuti kondusif pembelajaran c. Siswa mendengarkan ketika teman yang lainnya mengungkapkan pendapat di kelas. Nampak(1) / Tidak(0).

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Lembar observasi yang digunakan, sebelumnya telah divalidasi oleh para ahli dengan rincian berikut. Tabel 3.6 Hasil validasi lembar observasi motivasi belajar siswa No.. Instrumen Penelitian. 1. Lembar Observasi. Validator Dosen I. Dosen II. 3.6. 3. Rata- rata 3.3. Kategori Sangat Layak. Hasil validasi para ahli menujukkan bahwa lembar observasi sangat layak untuk digunakan. d.. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan peneliti sebagai pedoman ketika wawancara guru dilakukan. Pedoman wawancara yang dibuat adalah lembar pedoman wawancara untuk guru. Pedoman wawancara berkaitan dengan motivasi siswa dan proses belajar mengajar yang telah dilakukan dengan menggunakan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori. Berikut adalah pedoman wawancara yang digunakan. Tabel 3.7 Kisi-kisi pedoman wawancara guru No. Aspek Pertanyaan Pertanyaan 1 Proses belajar 1. Bagaimana keterlibatan siswa dalam kegiatan mengajar pembelajaran? 2. Bagaimana keterlibatan siswa dalam menggunakan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori? 2 Motivasi belajar 3. Apakah siswa nampak senang mengikuti pembelajaran siswa menggunakan alat peraga berbasis metode Montessori? 4. Bagaimana konsentrasi dan perhatian siswa saat mengikuti mengikuti pembelajaran menggunakan alat peraga berbasis metode Montessori? 5. Apakah siswa nampak antusias dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan saat mengikuti pembelajaran menggunakan alat peraga berbasis metode Montessori?.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. 6. Apakah siswa menyelesaikan soal-soal yang diberikan saat mengikuti pembelajaran menggunakan alat peraga berbasis metode Montessori? 7. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya saat mengikuti pembelajaran menggunakan alat peraga berbasis metode Montessori?. Pedoman wawancara dalam penelitian ini, peneliti buat berdasarkan langkah-langkah yaitu: a) merumuskan tujuan wawancara, b) membuat kisi-kisi wawancara, c) menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan diinginkan. Pedoman wawancara yang digunakan, sebelumnya telah divalidasi oleh para ahli dengan rincian berikut. Tabel 3.8 Hasil validasi pedoman wawancara guru No.. 1. Instrumen Penelitian. Pedoman Wawancara. Validator Dosen I. Dosen II. Rata- rata Kategori. 3.57. 2.71. 3.14. Layak. Hasil validasi para ahli menujukkan bahwa pedoman wawancara layak untuk digunakan. e. Lembar Validasi Ahli Lembar validasi ahli digunakan sebagai pedoman bagi para ahli ketika melakukan validasi terhadap instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen pembelajaran yang divalidasi berupa RPP, LKS, dan soal tes. Instrumen penelitian yang divalidasi adalah angket, lembar observasi dan pedoman wawancara guru..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. F. Kredibilitas dan Transferabilitas Hasil penelitian berupa data yang telah dikumpulkan dari lapangan, memerlukan pengecekan data untuk memastikan apakah data yang diperoleh sudah dapat dipercaya dan dapat menjawab rumusan masalah (Tohirin, 2012:71). Kebenaran data penelitian dapat ditentukan dari: 1. Kredibilitas (credibility) Kredibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran atau keabsahan hasil penelitian dapat mengungkapkan keadaan yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Strategi untuk menjamin dan meningkatkan kredibilitas hasil penelitian dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan adalah mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan dan tentatif (Tohirin, 2012:72). Peneliti diharuskan lebih fokus, melakukan pengamatan lebih rinci, terusmenerus atau berkesinambungan sampai menemukan penjelasan yang mendalam terhadap gejala atau fenomena yang muncul (Putra, 2011:173). Ketekunan pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data yang lengkap, akurat, dan sesuai dengan fokus penelitian. Ketekunan pengamatan oleh peneliti dilakukan dengan mencermati data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan penyusunan transkrip video dan wawancara. Ketekunan pengamatan membuat.

Gambar

Tabel 3.1 Hasil validasi ahli instrumen pembelajaran  No.  Instrumen
Tabel 3.4 Hasil validasi angket motivasi belajar siswa  No.  Instrumen
Tabel 3.5 Kisi-kisi lembar observasi motivasi belajar siswa
Tabel 3.6 Hasil validasi lembar observasi motivasi belajar siswa  No.  Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

後項動詞 だす こむ あう あげる つける かける いれる つく あがる たてる きる なおす たつ あわせる でる かかる ぬく こめる いる とおす

Pengambilan Pengetahuan, dimana tahapan ini menjelaskan bagaimana memproses suatu dokumen mulai dari usulan sampai dapat tersimpan dengan rapi di Knowledge Management

penentuan Kelulusan 4 Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat : - Menjelaskan pengolahan nilai ujian praktik kejuruan sesuai lembar penilaian ujian praktik -

Dengan diterapkannya sistem informasi penggajian karyawan pada toko Winscom Kabupaten Pacitan dapat membantu permasalahan yang sering terjadi ditoko Winscom Kabupaten Pacitan

Klinik Kecantikan Kusuma memiliki beberapa masalah yang diantaranya adalah tidak dapat menginformasikan secara akurat kepada pelanggan, layanan telepon klinik Kusuma yang

Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis tertarik untuk menjadikan Taman Air Gua Sunyaragi menjadi topik objek penelitian dalam Tugas Akhir ini yang outputnya berupa rancangan

Walaupun tidak mendapat perlindungan hukum dari Undang-undang Jaminan Fidusia, yang mana dengan tidak didaftarkannya jaminan fidusia ke kantor pendaftaran fidusia

Pada penelitian ini, semen anjing Retriever yang disimpan dengan berbagai bahan pengencer pada suhu ruangan memberikan hasil yang berbeda nyata (P<0.05) untuk