• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam sebuah entitas bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, pengelolaan manajemen kualitas sangatlah diperlukan. Perpaduan antara fungsi dari perusahaan yang berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan inilah yang disebut manajemen mutu terpadu. Salah satu elemen penting yang harus dikelola dengan baik oleh manajemen kualitas adalah manajemen produksi. Inilah inti dari sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

Sisi paling krusial yang sering dihadapi perusahaan manufaktur adalah proses produksi. Menurut Heizer dan Render (2011) produksi adalah penciptaan barang dan jasa, sedangkan manajemen operasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui transformasi input menjadi output. Apabila perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan tersebut, maka perusahaan belum mampu melaksanakan proses manajemen produksi dengan baik.

Produksi adalah bagian penting dalam sebuah perusahaan, terlebih perusahaan itu bergerak di industri manufaktur yang sangat mengandalkan kegiatan produksi sebagai kegiatan utama mereka. Tentunya suatu perusahaan menginginkan bisnis yang mereka jalankan dapat berkembang salah satu caranya dengan memaksimalkan produksi. Ada berbagai macam elemen penting yang harus dilakukan perusahaan agar produksi dapat

(2)

14 maksimal yaitu pengaturan sistem produksi, pengendalian proses produksi, Pengelolaan persedian dan lain sebagainya.

Perusahaan juga harus cermat dalam mengelola persediaan, karena dengan persediaan tersebut proses produksi dapat terlaksana dengan baik. Menurut Handoko (2000) persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Hal ini menjelaskan bahwa permintaan produksi tergantung dengan adanya jumlah atau stok persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Dengan tersedianya stok persediaan maka perusahaan dapat melakukan produksi sesuai dengan rencana yang telah disusun. Salah satu permasalahan produksi yang terjadi adalah yang diutarakan oleh kepala PPP (Perencanaan dan Pengendalian Produksi) PT. Primissima pada Kamis, 5 Desember 2013 yang lalu dalam sebuah wawancara yaitu adanya permasalahan mengenai perencanaan produksi yang sedang mereka hadapi. Permasalahan perencanaan sangat krusial bagi perusahaan, karena ini salah satu faktor penting bagi perusahaan untuk menentukan harga pokok penjualan kedepannya.

PT. Primissima (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha tekstil. Fokus utama dari PT. Primissima adalah pemintalan dan penenunan yang memproses bahan baku kapas menjadi benang kemudian memproses bahan baku kapas menjadi kain yang disebut dengan kain grey (blacu). Bahan-bahan yang diproduksi oleh PT. Primissima selanjutnya dijual pada pihak ketiga. Terdapat dua tujuan pemasaran hasil produksi perusahaan yakni pasar domestik dan pasar manca negara.

(3)

15 Seiring dengan perkembangan zaman, pesaing lokal seperti PT. Primatex dan PC. GKBI yang sama-sama bermain dalam bisnis yang sama yaitu manufaktur, membuat PT. Primissima harus mampu untuk tetap menjaga persaingan. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan produksi maksimal untuk memenuhi permintaan konsumen dan tetap menjaga keseimbangan perusahaan. Disamping itu perusahaan harus cermat dalam menentukan target produksi dengan menyesuaikaan rencana perusahaan.

Perusahaan belum mampu merealisasikan target yang telah dicanangkan manajemen, sehingga produksi hampir selalu tidak mencapai target yang diinginkan. Di bawah ini adalah bukti bahwa perusahaan belum mampu merealisasikan target yang diberikan. Berikut ini tabel produksi kain tahun 2007 hingga 2012.

Tabel 1.1. Produksi Kain PT. Primissima Tahun 2007-2012.

No . Tahun Rencana Produksi (kg) Realisasi (kg) % Selisih (kg)

1. 2007 16.478.220 14.001.630 73,87% 2.476.590 2. 2008 14.320.356 12.716.978 83,23% 1.603.378 3. 2009 14.968.809 13.389.138 84,56% 1.579.671 4. 2010 15.865.760 14.244.279 88,81% 1.621.481 5. 2011 15.923.435 15.519.246 95,40% 404.189 6. 2012 15.534.560 13.643.486 81,60% 1.891.074

Sumber : Data Sekunder diolah, Manajemen Produksi PT. Primissima.

Berdasarkan keterangan pada tabel 1.1. terjadi selisih antara rencana produksi dan realisasi produksi kain. Dari tahun 2007 hingga 2012 tidak ada produksi yang dapat mencapai target. Terjadi selisih yang cukup signifikan dalam produksi kain di PT.

(4)

16 Primissima ini. Realisasi paling mendekati dengan target adalah pada tahun 2011 yang mencapai 95,40%. Hal ini menandakan ada yang kurang tepat dari rencana manajemen dengan apa yang telah dilakukan oleh bagian produksi. Rata-rata, perusahaan hanya mampu menghasilkan kurang dari 90% dari target yang dibebankan oleh manajemen. Dengan kenyataan yang terjadi saat ini perlu adanya evaluasi dari perusahaan agar kedepannya produksi yang direncanakan manajemen dapat tercapai.

Manajemen menginginkan bagian produksi mampu menghasilkan produk sesuai dengan target yang diberikan. Tetapi bisa diperhatikan bahwa rencana atau target yang direncanakan perusahaan belum mampu dipenuhi oleh bagian produksi. Dengan adanya target yang dibebankan dari pihak manajemen, tugas dari bagian produksi menjadi bertambah berat karena banyak komponen-komponen di dalam produksi yang tidak mendukung untuk tercapainya target tersebut.

Permasalahan perencanaan produksi inilah yang sedang dicari solusinya oleh perusahaan, karena masalah produksi sangat krusial bagi perusahaan dalam menentukan harga pokok penjualan kedepannya. PT. Primissima perlu merubah sistem produksi yang telah mereka terapkan dalam suatu sistem yang baru tentunya dengan menambah ataupun merubah total sistem kegiatan produksi yang kurang berjalan dengan baik. Agar perusahaan mampu menghasilkan produksi sesuai dengan target yang diinginkan.

1.2. Rumusan Masalah

PT. Primissima ini termasuk perusahaan yang sudah cukup lama menjalankan bisnisnya, mulai didirikan tahun 1970 oleh usaha patungan antara Pemerintah RI dan

(5)

17 Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) hingga saat ini. PT. Primissima memiliki lebih kurang 1240 karyawan, karyawan ini terbagi dalam dua kategori yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrak. Menurut informasi dari pihak manajemen, pada tahun 2007 perusahaan ini hampir saja gulung tikar karena menghadapi berbagai permasalahan yang sulit untuk dipecahkan. Pergantian manajemen lama ke manajemen baru menyebabkan perusahaan mengalami banyak perubahan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen PT. Primissima pada tanggal 5 Desember 2013, manajemen menjelaskan perusahaan mempunyai masalah mengenai perencanaan produksi. Hasil produksi dari tahun 2007 hingga tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1. yang menunjukkan bahwa ada selisih antara rencana dan realisasi produksi. Hal ini menandakan bahwa ada yang kurang tepat dalam perencanaan produksi. Perlu adanya evaluasi untuk mengontrol keadaan perusahaan sebelum melakukan perencanaan.

Ada banyak aspek yang harus dikoreksi serta dievaluasi secara mendalam mengenai perencanaaan produksi di PT. Primissima ini. Manajemen harus menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan perencanaan produksi ini agar kedepannya dapat menentukan harga pokok penjualan. Jika proses itu sudah terlaksana dengan baik penerapan manajemen kualitas yang sesuai standar perusahaan dapat diterapkan. Dikarenakan belum adanya penelitian mengenai perencanaan produksi di PT. Primissima untuk itulah penelitian ini perlu dilakukan.

(6)

18 1.3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Primissima (obyek penelitian) penelitian ini mengarah kepada analisis perencanaan produksi PT. Primissima. Maka pertanyaan penelitian yang ingin dijawab :

Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya selisih antara rencana dan realisasi produksi ?

1.4. Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya selisih antara rencana dan realisasi produksi.

1.5. Batasan Penelitian

Berdasarkan masalah yang terjadi di PT. Primissima dan untuk mempermudah pemecahan masalah, peneliti membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut :

a. Berdasarkan informasi dari pihak manajemen, PT. Primissima mengalami kendala dalam masalah perencanaan produksi yang memerlukan solusi secepatnya. Karena perencanaan produksi ini akan menjadi salah satu faktor penentu bagi pihak manajemen untuk menentukan harga pokok penjualan. Dengan kata lain perusahaan membutuhkan solusi atas permasalahan perencanaan produksi yang sedang dihadapi oleh PT. Primissima mengenai perencanaan produksi ini.

(7)

19 b. Perencanaan produksi menjadi fokus utama penelitian ini. Menurut pihak

manajemen perencanaan produksi ini adalah masalah krusial bagi perusahaan dalam usaha untuk mengoptimalkan produksi kedepannya.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut :

a. Penelitian ini dapat memberikan masukan dan solusi yang nantinya dapat digunakan PT. Primissima (obyek penelitian) untuk mengatasi permasalahan perencanaan produksi.

b. Penelitian ini dapat menambah pemahaman bagi PT. Primissima (obyek penelitian) untuk selalu melakukan kontrol sistem terhadap semua komponen yang berhubungan dengan perencanaan produksi.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi dibagi ke dalam lima bab yang terdiri dari pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan, implikasi, keterbatasan dan saran penelitian selanjutnya.

Bab I membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian , batasan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Selanjutnya bab II menjelaskan teori dan konsep yang relevan dengan penelitian, antara lain faktor-faktor produksi dan teori lain yang berhungan dengan produksi.

(8)

20 Bab III menguraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian atau jenis penelitian metode pengumpulan data, metode analisis data, validitas, dan alat analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Bab IV menjelaskan tentang proses pengumulan data, profil perusahaan, analisis faktor penyebab terjadinya selisih antara rencana dan realisasi produksi dan diagram tulang ikan. Bab V berisi simpulan dan saran terhadap apa yang telah didapatkan selama penelitian dan juga saran-saran yang ditujukan kepada obyek penelitian yaitu PT. Primissima.

Gambar

Tabel 1.1. Produksi Kain PT. Primissima Tahun 2007-2012.

Referensi

Dokumen terkait

Dari kegiatan pembimbingan yang dilakukan supervisor diharapkan bahwa kemampuan profesional mahasiswa sebagai guru/pendidik TK/PAUD lebih meningkat karena mahasiswa

Apabila Teman‐Teman Memerlukan Aneka Jenis Produk Kimia di daerah Kalimantan Dan Berminat Cari Distributor Bibit Pewangi dan Produk Chemical Pembersih untuk Rumah.. Tangga,

(1) Pimpinan DPRD atau Anggota DPRD yang berkedudukan sebagai ketua atau wakil Ketua atau sekretaris atau anggota badan musyawarah, Komisi, badan anggaran, badan

1. Kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup masih rendah. Pengelolaan lingkungan hidup di Kota Palangka Raya

Untuk itu diperlukan kajian yang mendalam dengan berbagai lintas bidang ilmu dan pemetaan yang lebih komprehensif untuk menemukan model-model kelembagaan

6ahasa Melayu dijadikan bahasa pengantar di seklah rendah dan seklah menengah serta ke peringkat uniersiti dan bahasa 9ina, "amil serta 8nggeris akan digunakan sebagai

Penelitian menemukan: pasar tenaga kerja PNS guru dalam kurun waktu 10 tahun terakhir tidak melaksanakan open recruitment pegawai melalui tes ujian tertulis,

Dasar Hukum dan Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Gresik dalam Memutus Perkara Izin Poligami. Majelis Hakim dalam pertimbangan hukumnya